MANAJEMEN AGRIBISNIS
Disusun oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara pembudidaya tanaman kakao paling
luas di dunia dan termasuk Negara I penghasil kakao terbesar ketiga setelah Ivory-
Coast dan Ghana, yang nilai produksinya mencapai 1.315.800 ton/thn.Dalam
kurun waktu 5 tahun terakhir, perkembangan luas areal perkebunan kakao
meningkat secara pesat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 8%/thn dan saat ini
mencapai 1.462.000 ha.Hampir 90% dari luasan tersebut merupakan perkebunan
rakyat.Kakao ditanam baik oleh perkebunan besar dan agroindustri produsen kecil,
sebagian besar produksi berasal dari jutaan petani yang memiliki beberapa pohon
kakao.Hasil dari kakao sendiri adalah buah yang di amabil bijinya untuk di olah
yang menghasilkan produk berupa coklat. Produksi tertinggi biji kakao di
indonesia yaitu pada tahun 2012 sebesar 849 ribu ton.
B. Tujuan
1. Mahasiswa dapat melakukan praktek usaha tani tanaman kakao.
2. Menganalisis apakah yang telah dilakukan mendapatkan hasil dan
pendapatan yang maksimal atau belum.
II. RENCANA USAHA
2. Penanaman
Penanaman bibit kakao dilakukan dengan jarak tanam yang ideal bagi kakao
yaitu jarak yang sesuai dengan perkembangan bagian tajuk tanaman serta cukup
tersedianya ruang bagi perkembangan akar. Bibit kakao diperoleh dengan cara
membeli kepada produsen bibit kakao. Jarak tanam tergantung dari luasan tajuk
yang akan dibentuk tanaman. Masing-masing klon kakao berbeda dalam bentuk
tajuknya. Pada tanah dengan kandungan hara (kesuburan) yang rendah maka jarak
tanam yang digunakan lebih lebar, sedangkan pada tanah yang subur jarak
tanamnya dapat dirapatkan. Berbagai jarak tanam dengan jumlah populasi
tanaman per hektar disajikan pada tabel berikut ( Karmawati E dkk,2010 ).
3. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman merupakan kegiatan dalam usaha meningkatkan hasil
dari suatu tanaman yang diusahakan. Dalam pemeliharaan tanaman kakao terdapat
beberapa kegiatan yang di lakukan,yaitu : pemupukan, pemangkasan, dan
pengendalian hama dan penyakit.
Kebutuhan pupuk Urea, SP-36, KCl, dan pupuk organik untuk tanaman kakao
menurut umur tanaman per hektar
Keterangan : Penggunaan pupuk pada tahun ke-6 dan tahun – tahun selanjutnya
diasumsikan konstan.
1. Pemangkasan bentuk
Pada tanaman kakao yang belum menghasilkan (TBM), setelah umur 8 bulan
perlu dilaksanakan pemangkasan. Sekali dua minggu tunas-tunas air dipangkas.
Sebanyak 5 - 6 cabang dikurangi sehingga hanya tinggal 3 - 4 cabang saja.
2. Pemangkasan produksi
Pada pemangkasan ini cabang-cabang yang tidak produktif, tumbuh ke arah
dalam, menggantung, atau cabang kering, menambah kelembaban, dan dapat
mengurangiintensitas matahari bagi daun.
3. Pemangkasan Pemeliharaan
Pemangkasan pemeliharaan dilakukan dengan cara memotong cabang-cabang
sekunder dan tersier yang tumbuhnya kurang dari 40 cm dari pangkal cabang
primer ataupun sekunder.
3. Fermentasi
Fermentasi dilakukan untuk memperoleh biji kakao kering yang bermutu baik
dan memiliki aroma serta cita rasa khas coklat.Citra rasa khas coklat ditentukan
oleh fermentasi dan penyangraian.Fermentasi dapat dilakukan dalam kotak, dalam
tumpukan maupun dalam keranjang.Kotak dibuat dari kayu dengan lubang
didasarnya untuk membuang cairan fermentasi atau keluar masuknya udara.Biji
ditutup dengan daun pisang atau karung goni untuk mempertahankan
panas.Selanjutnya diaduk setiap hari atau dua hari selama waktu 6-8 hari.Kotak
yang kedalamannya 42 cm cukup diaduk sekali saja selama 2 hari.Tingkat
keasamannya lebih rendah dibandingkan lebih dari 42 cm. Fermentasi tidak boleh
lebih dari 7 hari.Setelah difermentasi biji kakao segera dikeringkan.
6. Pengolahan sekunder
Dari biji kakao dapat dihasilkan berbagai produk setengah jadi dan
olahan.Bubuk kakao, lemak, bungkil dan pasta merupakan produk setangah jadi
atau produk sekunder dari biji kakao.Sebelum diolah biji kakao disortir terlebih
dahulu agar terpisah dari biji muda kotoran dan benda yang dapat membahayakan
alat produksi.Selanjutnya dilakukan proses pengolahan biji kakao menjadi bubuk
coklat, lemak, bungkil, dan pasta coklat.
Direktur
Prayuda Rizky A
Bendahara
Anisa MR
As
Da
PASCAPANEN
PEMASARAN
PERUSAHAAN
PENGOLAH PENGEPUL
KAKAO
III. ANALISIS USAHA
A. Analisis Usaha Tani
Tahun
Uraian Rata-Rata
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Penerimaan
Total Produksi 1.000 2.000 2.500 4.000 4.000 4.000 4.000 3.000 2.000 1.500 1.500
Harga 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000
Kakao 0 0 0 0 0 28.000.000 56.000.000 70.000.000 112.000.000 112.000.000 112.000.000 112.000.000 84.000.000 56.000.000 42.000.000 42.000.000
Total Penerimaan 0 0 0 0 0 28.000.000 56.000.000 70.000.000 112.000.000 112.000.000 112.000.000 112.000.000 84.000.000 56.000.000 42.000.000 42.000.000
Pengeluaran
Biaya Variabel 68.000.000 16.150.000 16.150.000 18.650.000 16.150.000 24.550.000 31.100.000 24.550.000 24.550.000 27.050.000 24.550.000 24.550.000 31.100.000 24.550.000 24.550.000 27.050.000
Biaya Tetap
Depresiasi
Angsuran Bunga
Biaya
Pemasaran/Distribusi
Total Pengeluaran 68.000.000 16.150.000 16.150.000 18.650.000 16.150.000 24.550.000 31.100.000 24.550.000 24.550.000 27.050.000 24.550.000 24.550.000 31.100.000 24.550.000 24.550.000 27.050.000
R/L Sebelum Pajak -68.000.000 -16.150.000 -16.150.000 -18.650.000 -16.150.000 3.450.000 24.900.000 45.450.000 87.450.000 84.950.000 87.450.000 87.450.000 52.900.000 31.450.000 17.450.000 14.950.000 402.750.000
Pajak (0%)
Profit on Sales
BEP: Nilai Penjualan (Rp) - - - - - 24.550 15.550 9.820 6.138 6.763 6.138 6.138 10.367 12.275 16.367 18.033
BEP: Volume Produksi
(Kg) - - - - - 877 1.111 877 877 966 877 877 1.111 877 877 966
R/C 1,14 1,80 2,85 4,56 4,14 4,56 4,56 2,70 2,28 1,71 1,55
Produktivitas Modal 14,05 80,06 185,13 356,21 314,05 356,21 356,21 170,10 128,11 71,08 55,27
PBP 0,129
URAIAN VOLUME SATUAN HARGA JUMLAH
Sewa Lahan 3 Hektar 10,000,000 30,000,000
Bibit 3,000 Pohon 3,000 9,000,000
Pupuk NPK 3,000 Kg 2,000 12,000,000
Isektisida 15 Bungkus 25,000 375,000
Fungisida 15 Bungkus 30,000 450,000
Cangkul 20 Buah 35,000 700,000
Sabit 20 Buah 15,000 300,000
Sprayer 3 Buah 350,000 1,050,000
Gunting Pangkas Besar 15 Buah 200,000 3,000,000
Gunting Pangkas Kecil 20 Buah 75,000 1,500,000
Pengolahan Lahan 105 HOK 35,000 3,675,000
Penanaman 75 HOK 35,000 2,625,000
Pemupukan 20 HOK 35,000 700,000
Penyiangan 25 HOK 35,000 875,000
Pemangkasan 30 HOK 35,000 1,050,000
Penyemprotan 20 HOK 35,000 700,000
Panen 180 HOK 35,000 6,300,000
Pasca Panen 60 HOK 35,000 2,100,000
B. Analisis Finansial
π = TR – TC
= 28.000.000 – 24.550.000
= 3.450.000
Keuntungan Usaha tani kakao pada tahun ke-5 sebesar 3.450.000. usaha tani
kakao ini layak untuk dilakukan dan dikembangkan.
𝑇𝐶
BEP Produksi =
𝑃
24.550.000
=
28.000
= 877
Hasil ini menunjukkan bahwa pada saat diperoleh produksi 1000 kg biji kakao,
usaha tani ini menghasilkan keuntungan keuntungan karena nilai BEP Produksi
lebih kecil dibandingkan produksi kakao pada tahun tersebut.
𝑇𝐶
BEP Harga =
𝑄
24.550.000
=
1.000
= 24.550
Hasil ini menunjukkan bahwa pada saat harga kacang biji kakao di tingkat
petani sebesar Rp28.000/kg, usaha tani kakao memperoleh keuntungan dan layak
dilakukan karena nilai BEP harga lebih kecil dibandingkan dengan harga
penjualan kakao.
𝑇𝑅
R/C ratio =
𝑇𝐶
28.000.000
= = 1,14
24.550.000
Nilai R/C ratio untuk usaha tani kakao pada tahun ke-5 adalah 1,14. Ini
menunjukkan bahwa usaha tani kakao ini menguntungkan sampai 1,14 kali lipat
dan usaha tani ini layak untuk dilakukan dan dikembangkan.
𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
ROI = x 100%
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
24.900.000
= x 100%
31.100.000
= 80,06 %
Nilai ROI sebesar 80,06 % menunjukkan bahwa nilai ROI lebih besar dari
bunga pinjaman terendah yaitu 12% (jika modal menggunakan uang pinjaman)
sehingga usaha tani kakao layak untuk dilakukan dan di kembangkan.
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengelolaan usahatani merupakan suatu sistem yang terkait dengan input,
proses, dan output. Teknologi yang digunakan harus benar sehingga menghasilkan
produksi yang tinggi. Disamping itu, peluang asar juga sangat berpengaruh
terhadap suatu usaha tani yang akan dilakukan. Berdasarkan analisis yang
dilakukan, usaha tani kakao sudah layak untuk dilakukan dan dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA