Anda di halaman 1dari 16

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

DALAM AL-QUR’AN : KEJUJURAN, TANGGUNG JAWAB DAN

KESEDERHANAAN

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) FakultasAgama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Oleh:
FITRI FAUZIYAH
G 000 090 104
NIRM: 09/X/02.2.1/T/1786

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ABSTRAK

Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa, memuat nilai-nilai


moral yang menjamin kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat. diantaranya adalah
kejujuran,tanggung jawab, kemandirian, kepedulian, disiplin, keberanian, kerja keras,
keadilan, kesederhanaan. Nilai-nilai tersebut disebut nilai-nilai antikorupsi. Artinya, pribadi
yang punya kualitas moral tersebut adalah sosok yang punya integritas moral tinggi dan kebal
tehadap godaan korupsi. Dalam terminology al-Qur’an pribadi ini disebut mu’min muttaqīn.
Dilihat dari karakteristik data, penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, dari lokasi
penelitian termasuk library research, Sumber data dalam penelitian ini yaitu ayat-ayat al-
Qur’an yang membahas nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, kesederhanaan
Penelitian ini membahas tentang tiga nilai dalam pendidikan antikorupsi dalam al-
Qur’an yaitu kejujuran, tanggung jawab, dan kesederhanaan. Dari penelitian tersebut istilah-
istilah yang dipakai dalam al-Qur’an aṣ-Ṣidq (kejujuran), dan antonim kejujuran yaitu dusta
kiżib, khiyānah, munkar, dan buhtān, masʻūl dan amānah (tanggung jawab) sedangkan
kesederhanaan kami meneliti dari antonimnya yaitu berlebihan taraf, isrāf, tabżīr.
Kejujuran merupakan karakter yang melekat pada diri orang-orang mukmin, buah dari
keyakinannya akan pengawasan Tuhan (tauhid). Kejujuran adalah sumber kepercayaan,
karena satunya ucapan dan perbuatan, sebuah karakter yang harus dimiliki oleh mereka,
khususnya yang memegang jabatan/kekuasaan.Pribadi yang bertanggungjawab adalah buah
dari keimanannya (Tauhid). Hal ini terjadi karena kepercayaan kokoh yang begitu terpatri
dalam jiwanya bahwa Allah swt Maha melihat dan mengawasi apa pun yang diperbuatnya,
dan nanti di akhirat harus mempertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.Kesederhanaan
merupakan pola hidup yang dapat mencegah manusia dari kehidupan hedonis dan kerakusan
(greedy) yang merupakan salah satu penyebab korupsi sebaliknya pola hidup berlebihan
adalah perbuatan ẓalim, melanggar hukum Tuhan. Hal ini dilakukan oleh orang yang tidak
percaya akan Hari Akhir dan terjebak oleh jebakan syetan, yang menjanjikan kesenangan
sesaat.
Nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab dan kesederhanaan sebagai bagian dari nilai-
nilai antikorupsi telah dibahas dalam al-Qur’an dan sejalan dengan nilai-nilai pendidikan
antikorupsi yang telah ditetapkan oleh departemen pendidikan dan kebudayaan dan Komisi
Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia.
Kata kunci: pendidikan, antikorupsi, kejujuran,tanggung jawab, kesederhanaan.
PENDAHULUAN (kejahatan yang luar biasa) (Tim Penulis
A. Latar Belakang Masalah Buku Pendidikan Anti Korupsi, 2011 : V).
Korupsi merupakan penyakit sosial Tampak jelas bahwa korupsi, dengan
yang kerap terjadi dan seringkali menjadi merujuk pada pendapat Edward B. Tylor
awal runtuhnya peradaban yang maju. (H.A.R. Tilaar, 2002 : 39) telah menjadi
(Syamsul Anwar et.al, 2006 : 69) budaya. Jika budaya negatif ini menyebar
Umat Islam di periode Madinah yang lebih luas akan melahirkan masyarakat
merupakan masyarakat yang terorganisir korup dan melahirkan krisis multidimensi
dalam sebuah negara kota dengan sebuah yang akan membawa bangsa ini pada
konstitusi yang disepakati, telah mengenal kehancuran.
beberapa istilah yang terkait erat dengan Oleh karena itu, internalisasi nilai-nilai
korupsi, seperti gulūl (penggelapan), suht antikorupsi melalui pendidikan merupakan
atau risywah (penyuapan), dan pemberian upaya untuk menyiapkan generasi bangsa
yang tidak sah kepada para pejabat (hadaya dalam memajukan budi pekerti, pikiran dan
al-‘ummal) (Syamsul Anwar et.al, 2006 : tindakan untuk membendung korupsi.
72). Pendidikan antikorupsi didasarkan pada
Praktik korupsi juga dapat kita temui di pemaknaan dan pemberian informasi nilai-
era reformasi ini, bahkan menjadi isu sentral nilai antikorupsi (ontologi dan epistemologi)
media baik elektronik maupun cetak. yang bertujuan membantu peserta didik
Tidak hanya pejabat yang memiliki untuk menjadi manusia yang bermental dan
kekuasaan tinggi yang melakukan tindak berakhlak baik (aksiologi), berwatak serta
pidana korupsi, masyarakat umum sekalipun bertanggungjawab dalam rangka
melakukan hal yang sama. Korupsi yang membangun hidup bermasyarakat dan
jamak terjadi adalah praktik suap. berbangsa.
Bahkan dunia pendidikan pun tidak Upaya umat Islam untuk
luput dari kejahatan yang luar biasa ini. memberantas korupsi juga tampak dari
Banyak kepala sekolah yang terbukti komitmen kuat dua organisasi besar NU
menyalahgunakan dana Bantuan dan Muhammadiyah. Kedua organisasi
Operasional Sekolah (BOS) (Johan Budi SP kemasyarakatan (ormas) terbesar di
et.al, 2011: 12-13) dan Anggaran Indonesia ini menyatakan perang (jihad)
Pendapatan Belanja Sekolah (APBS). terhadap korupsi.
Pungutan liar (pungli) (Benny N Joewono, Berbicara tentang upaya
2011 (artikel online)), praktik perjokian pemberantasan korupsi oleh umat Islam
dalam seleksi mahasiswa baru (Pito Agustin tidak akan lepas dari al-Qur’an sebagai
Rudiana, 2012 (artikel online)), mencontek pedoman hidup dalam segala aspek
massal dalam UASBN (Ujian Akhir kehidupan. Karenanya, perlunya menggali
Sekolah Bersama Nasional) (Johan Budi SP ayat-ayat yang berbicara tentang korupsi
et.al , 2011 : 18) terungkap di media massa. dan menemukan nilai-nilai antikorupsi
Tidak hanya itu, perilaku korupsi juga dalam al-Qur’an yang bisa dikembangkan
dilakukan siswa secara tidak disadari, sehingga menjadi solusi preventif dan
seperti mencontek, memberikan contekan, preemtif terhadap penyakit mental korupsi
menitip absen, dan banyak perilaku korupsi ini.
yang lain. Namun, karena banyaknya nilai-nilai
Melihat fenomena korupsi di atas, pendidikan antikorupsi, peneliti membatasi
korupsi di Indonesia telah berada di fase diri pada tiga nilai yang dipandang penting,
yang sangat menghawatirkan bahkan telah yaitu kejujuran, tanggung jawab dan
menjadi ledakan korupsi (an eruption of kesederhanaan.
corruption) sebagaimana yang dikatakan Rumusan Masalah
Galtung (Ahmad Fawaid, 2010: 18), bahkan Rumusan masalah penelitian ini yaitu
telah menjadi extra ordinary crime “Mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan
antikorupsi di dalam al-Qur’an, terutama Antikorupsi di Sekolah Strategi
nilai kejujuran, nilai tanggung jawab dan Internalisasi Pendidikan Antikorupsi di
nilai kesederhanaan. Sekolah
Tujuan e. Ahmad Salafuddin (Tarbiyah-IAIN
Tujuan penelitian ini adalah untuk Walisongo, 2010) dengan judul “Nilai-
Mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan Nilai Pendidikan Anti Korupsi dalam
antikorupsi di dalam al-Qur’an, terutama Surat An-Nisaa Ayat 58 (Studi Analisis
nilai kejujuran, nilai tanggung jawab dan dengan Pendekatan Tafsir Tahlily)”
nilai kesederhanaan. f. Hakim Muda Harahap, Ayat-Ayat
Manfaat Penelitian Korupsi, (Yogyakarta: Gama Media,
1. Manfaat Penelitian 2009).
Dari penelitian ini dapat memberikan g. Syamsul Anwar dkk, Fikih Antikorupsi
manfaat antara lain sebagai berikut : Perspektif Ulama Muhammadiyah
a. Secara teoritik, guna memperkaya Majelis Tarjih dan Tajdid PP
khazanah keilmuan Islam pada Muhammadiyah diterbitkan Pusat Studi
umumnya, terutama pada bidang Agama dan Peradaban (PSAP), 2006
kajian pendidikan antikorupsi, selain h. Moh. Masyhuri Na’im dkk, NU Melawan
itu sebagai stimulus bagi penelitian Korupsi Kajian Tafsir & Fiqh,
selanjutnya, sehingga proses diterbitkan Tim Kerja Gerakan Nasional
pengkajian secara mendalam akan Pemberantasan Korupsi, 2006.
terus berlangsung dan mempereoleh i. Yunahar Ilyas dkk, Korupsi dalam
hasil yang maksimal. Perspektif Agama-Agama diterbitkan
b. Secara praktis oleh Kutub, 2004.
1) Memberikan paradigma yang benar j. Karsa jurnal sosial dan budaya edisi
kepada umat Islam tentang “Islam dan Budaya Korupsi” vol.XVII no
tindakan korupsi. 1, April 2010, diterbitkan STAIN
2) Memberikan kontribusi terhadap Pamekasan.
kurikulum pendidikan antikorupsi. Tinjauan Teoritik
A. Pendidikan sebagai Pendekatan
LANDASAN TEORI Pemberantasan Korupsi
Tinjauan Pustaka Majelis Tarjih dan Tajdid PP
Beberapa penelitian telah mendahului Muhammadiyah menyimpulkan definisi
penelitian ini antara lain: korupsi sebagai “penyalahgunaan
a. Bhayu Sulistiawan (FAI-UMY, kewenangan, jabatan, atau amanah (trust)
2008),“Nilai-Nilai Antikorupsi dalam secara melawan hukum untuk
Pendidikan Islam (Tinjauan Normatif memperoleh keuntungan atau manfaat
Aspek Kurikulum Pendidikan Agama pribadi dan atau kelompok tertentu yang
Islam terhadap Pendidikan Antikorupsi)”. dapat merugikan kepentingan umum”
b. Abdulloh Hadziq (Tarbiyah-IAIN (Syamsul Anwar at.al, 2006: 12).
Walisongo, 2009),“Penanaman Nilai- Penyebab korupsi dalam beberapa
Nilai Anti Korupsi dalam Pembelajaran perspektif teoritis sebagai berikut.
PAI di Sekolah (Studi Kasus di Sekolah 1. Teori Cultural Determinism
Menengah Atas Negeri 03 Semarang)”. Teori ini menyatakan bahwa
c. Tulisan Ari Anshori “Gerakan Anti kebudayaan tertentu dari etnis tertentu
Korupsi: Kesepakatan Muhammadiyah memberi landasan mentalitas
dan NU”, di dalam Jurnal Pemikiran menguatnya perilaku korupsi (Ridwan
dan Gerakan Muhammadiyah Tajdida, Zachrie Wijayanto, 2010: 419).
Vol 1, No. 2, Desember 2003, 2. Teori Means-End Scheme (Robert
d. Agus Wibowo (Pustaka Pelajar, 2013) Merton)
dalam buku berjudul Pendidikan
Korupsi merupakan suatu (lawyer approach), pendekatan bisnis
perilaku manusia yang diakibatkan oleh (bussiness approach), pendekatan pasar
tekanan sosial, sehingga menyebabkan atau ekonomi (market or economist
pelanggaran norma-norma”. (Indah Sri approach), dan pendekatan budaya
Utari, 2011: 45-46). (cultural approach). ketiga pendekatan
3. Teori Solidaritas Sosial (Emile pertama di atas lebih banyak dipilih dari
Durkheim) pada pendekatan budaya, dengan hasil yang
Teori ini memandang bahwa masih meninggalkan celah bagi korupsi,
watak manusia sebenarnya bersifat sehingga dibutuhkan pendekatan budaya
pasif dan dikendalikan oleh untuk menutup celah tersebut dan juga
masyarakatnya. Emile Durkheim sebagai langkah preventif dalam
berpandangan bahwa individu secara menghambat praktik korupsi kecil yang
moral adalah netral dan masyarakatlah menjadi cikal bakal korupsi besar (grand
yang menciptakan kepribadiannya. corruption) (Asriana Issa Sofia, 2011: 3-4).
Dalam masyarakat yang sistem Pendidikan formal maupun nonformal
budaya dan lembaganya korup akan akhirnya menjadi pilihan pendekatan
membentuk individu yang korup budaya. Menurut Uhar Suharsa Putra
seberapa besar pun kesalehan individu. pendidikan merupakan instrumen penting
(Indah Sri Utari, 2011:46) dalam pembangunan bangsa baik sebagai
4. Teori GONE (Jack Bologne) pengembang dan peningkat produktivitas
Ilustrasi teori GONE terkait dengan nasional maupun sebagai pembentuk
faktor-faktor yang menyebabkan karakter bangsa. Pendidikan mampu
terjadinya kecurangan atau korupsi memberikan pencerahan disamping sarana
yang meliputi Greeds (keserakahan), transformasi dan humanisasi. Pendidikan
Opportunities (kesempatan), needs mampu merubah manusia yang berkarakter
(kebutuhan) dan exposure buruk menjadi manusia yang berkarakter
(pengungkapan). Greed, terkait dan berkepribadian mulia (Agus Wibowo,
keserakahan dan kerakusan para pelaku 2013: 35), selain itu, pendidikan berperan
korupsi (Indah Sri Utari, 2011: 46). sebagai pemelihara budaya, yang
Koruptor adalah orang yang tidak puas merupakan upaya normatif yang mengacu
akan keadaan dirinya. Opportunity pada nilai-nilai mulia yang menjadi bagian
merupakan sistem yang memberi dari kehidupan bangsa, yang dengannya
peluang untuk melakukan korupsi, atau nilai tersebut dapat dilanjutkan melalui
terbukanya kesempatan bagi seseorang peran transfer pendidikan baik aspek
untuk melakukan kecurangan. Needs, kognitif, sikap (afektif), maupun
yaitu sikap mental yang tidak pernah ketrampilan (psikomotorik). Dalam konteks
merasa cukup, selalu sarat dengan perubahan yang begitu cepat, pendidikan
kebutuhan yang tidak pernah usai. tidak cukup berperan sebagaimana telah
Exposure, hukuman yang dijatuhkan diuraikan, tetapi juga harus mampu
kepada para pelaku korupsi yang tidak melakukan transformasi nilai dalam tataran
memberi efek jera pelaku maupun instrumental, sesuai dengan tuntutan
orang lain (Indah Sri Utari, 2011: 47). perubahan dengan tetap menjadikan nilai
Dari kacamata akademis, korupsi dasar sebagai fondasi. (Agus Wibowo,
dalam kehidupan sehari-hari akan 2013: 35-40).
menampilkan tiga bentuk (Armen Yasir, Secara umum, pendidikan antikorupsi
2007: 2) yaitu: Korupsi epidermis, Korupsi ditujukan untuk membangun kembali
terencana, Korupsi pembangunan. pemahaman yang benar dari masyarakat
Wijayanto menyatakan ada empat mengenai korupsi, meningkatkan kesadaran
pendekatan dalam gerakan pemberantasan (awareness) terhadap segala potensi tindak
antikorupsi, yaitu: pendekatan pengacara korupsi yang terjadi.
B. Pendidikan Antikorupsi “membentuk kepribadian antikorupsi
Setelah instruksi terhadap sekolah dasar pada diri pribadi peserta didik serta
dan sekolah menengah di seluruh membangun semangat dan
Indonesia agar menerapkan pendidikan kompetensinya sebagai agent of change
antikorupsi dan menggagas zona integritas bagi kehidupan bermasyarakat dan
di beberapa daerah, institusi dan bernegara yang bersihdan bebas dari
kampus.Komisi Pemberantasan Korupsi ancaman korupsi.” (Asriana Issa Sofia,
(KPK) bekerjasama dengan Kementerian 2011: 5).
Pendidikan dan Kebudayaan padatahun Dengan demikian dapat
ajaran 2012/2013 ini menginstruksikan disimpulkan, tujuan pendidikan
penerapan pendidikan antikorupsi di antikorupsi adalah membentuk
perguruan tinggi negeri dan swasta yang kepribadian atau karakter peserta didik
ditunjuk. yang bersih dan peka terhadap ancaman
Dengan dikeluarkannya surat edaran korupsi, serta mampu berperan aktif
bernomor 1016/E/T/2012 tersebut, maka dalam upaya pencegahan ancaman
ada kewajiban universitas untuk korupsi baik terhadap dirinya maupun
menyelenggarakan pendidikan antikorupsi. orang lain, dengan penguasaan terhadap
1. Pengertian Pendidikan Antikorupsi kompetensi-kompetensi yang dapat
Pendidikan antikorupsi adalah melawan korupsi sehingga terbentuk
usaha sadar dan terencana untuk kepribadian warga negara yang berakhlak
mewujudkan proses belajar mengajar mulia, demokratis, bertanggungjawab
yang kritis terhadap nilai-nilai anti dan berintegritas tinggi.
korupsi. Dalam proses tersebut, C. Nilai dalam Pendidikan Antikorupsi
pendidikan antikorupsi tidak sekedar Milton Roceach berpendapat nilai
transfer pengetahuan (kognitif), namun adalah “suatu tipe kepercayaan yang
penekanan pembentukan karakter berada dalam ruang lingkup sistem
(afektif),dan kesadaran moral kepercayaan, dimana seseorang harus
perlawanan (psikomotorik) terhadap bertindak atau menghindari suatu tindakan
perilaku korupsi. (Agus Wibowo, 2013: atau mengenai suatu yang pantas atau
28). tidak pantas dikerjakan, dimiliki dan
Dengan definisi di atas dapat dipercayai” (Abdulloh Hadziq, 2009 : 4-5).
disimpulkan bahwa pendidikan Jadi nilai adalah sesuatu yang
antikorupsi adalah penanaman nilai-nilai abstrak dan berkualitas yang ada (melekat)
antikorupsi melalui pendidikan untuk pada suatu obyek dan dianggap penting
menyiapkan peserta didik agar terhindar dalam hidup seseorang atau sekelompok
dari perilaku korupsi dan mencegah orang yang mendorong seseorang atau
orang lain dari praktik korupsi. sekelompok orang melakukan suatu
2. Tujuan Pendidikan Antikorupsi tindakan atau tidak melakukan tindakan
tujuan pendidikan antikorupsi yang dimiliki atau dipercayai oleh orang
sebagaimana yang diungkapkan atau sekelompok orang dalam suatu
Muhammad Nuh “menciptakan generasi lingkup tertentu.
baru yang tahan terhadap godaan-godaan 1. Nilai-Nilai dalam Sistem Pendidikan
korupsi, sekaligus juga menyiapkan Antikorupsi
sistem yang berlaku dalam kemendikbud Posisi nilai dalam sistem pendidikan
dan seluruh jajarannya, termasuk di antikorupsi termasuk dalam komponen
fungsi-fungsi pendidikan yang ada di kurikulum berupa materi/bahan
daerah.” (Suara Merdeka edisi 09/3/2012 ajar.Dengan demikian merupakan isi
(artikel online)) dari pendidikan antikorupsi. Menurut
Hal ini dapat dilihat pada tujuan Agus Wibowo (Agus Wibowo 2013:
materi pendidikan antikorupsi, yaitu 45),
Bahan ajar pendidikan antikorupsi 7. Sederhana : Perilaku dan sikap
berupa nilai-nilai integritas atau nilai- bersahaja yang tidak berlebihan,tidak
nilai yang dinilai dapat membendung banyak seluk-beluknya, tidak banyak
praktik korupsi. Ada sembilan nilai pernik, lugas, apa adanya, hemat,
yang dikembangkan dalam pendidikan sesuai kebutuhan dan rendah hati
antikorupsi mulai tingkat PAUD 8. Keberanian : Perilaku dan sikap hati
(Pendidikan Anak Usia Dini)/TK yang mantap dan rasa percaya diri yang
(Taman Kanak-kanak) sampai tingkat besar dalam menghadapi bahaya,
Perguruan tinggi. kesulitan dan sebagainya, (tidak takut,
Menurut Kementerian Pendidikan gentar, kecut) dan pantang mundur.
dan Kebudayaan (Kemendikbud), 9. Keadilan : Perilaku dan sikap sama
terdapat sembilan nilai yang harus berat, tidak berat sebelah, tidak
diinternalisasikan kepada peserta didik memihak, tidak pilih kasih, berpihak
dalam pendidikan antikorupsi. kepada kebenaran, sepatutnya, tidak
Kesembilan nilai itu sebagai berikut, sewenang-wenang, seimbang, netral,
kejujuran, kepedulian, kemandirian, obyektif, dan proporsional
kedisiplinan, tanggung jawab, kerja
keras, sederhana, keberanian, keadilan METODE PENELITIAN
(Romi O. Bura dan Nanang T. Puspito, Jenis Penelitian
2011: 74). Adapun deskripsi nilai-nilai Jenis penelitian ini adalah penelitian
tersebut sebagai berikut: kepustakaan (library reserach)
Nilai-nilaiAcuan dalam Pendidikan Tempat dan Subjek Penelitian
Antikorupsi Tempat dan subjek penelitian yang
1. Kejujuran : Perilaku yang didasarkan digunakan penulis dalam penelitian ini
pada upaya menjadikan dirinya sebagai adalah ayat-ayat al-Qur’an tentang
orang yang selalu dapat dipercaya kejujuran, tanggung jawab, dan
dalam perkataan, tindakan, dan kesederhanaan.
pekerjaan. Metode Pengumpulan Data
2. Kepedulian : Perilaku dan sikap Cara pengumpulan data menggunakan
tindakan yang selalu ingin memberi metode dokumentasi yaitu catatan peristiwa
bantuan pada orang lain dan masyarakat yang sudah berlalu (Sugiyono, 2005: 82)
yang membutuhkan. yang berbentuk tulisan berupa ayat-ayat al-
3. Kemandirian: Perilaku dan sikap yang Qur’an yang membahas nilai-nilai
tidak mudah tergantung pada orang lain kejujuran, tanggung jawab, dan
dalam menyelesaikan tugas-tugas. kesederhanaan.
4. Kedisiplinan: Perilaku yang Metode Analisis Data
menunjukkan tindakan tertib dan patuh Prosedur dalam penelitian ini adalah untuk
pada berbagai ketentuan dan peraturan. menghasilkan data deskriptif berupa data
5. Tanggung jawab : Perilaku dan sikap tertulis setelah dilakukan analisis isi
untuk melaksanakan tugas dan (content analysis). Metode ini digunakan
kewajiban, yang seharusnya dilakukan, untuk menganalisis dilakukan terhadap
terhadap diri sendiri, masyarakat, makna-makna yang terkandung dalam
lingkungan (alam, sosial, dan budaya), keseluruhan ayat-ayat al-Qur’an yang
negara, dan Tuhan. membahas nilai-nilai kejujuran, tanggung
6. Kerja keras : Perilaku yang jawab, dan kesederhanaan.
menunjukkan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan,
belajar, dan tugas, serta menyelesaikan
tugas dengan sebaik-baiknya.
HASIL PENELITIAN Hal ini ditegaskan ‘Aisyah, ketika
A. Nilai-Nilai Kejujuran, untuk ditanya oleh sahabat tentang akhlak Nabi
Pendidikan Antikorupsi dan indikator- Muhammad. "Akhlak Nabi itu adalah al-
indikatornya Qur’an. "
Tujuan Pendidikan Islam tidak hanya Dengan demikian Islam adalah agama
berpusat pada penguasaan konsep-konsep akhlak, dengan al-Qur’an sebagai sumber
dan keterampilan tapi lebih kepada moralitasnya. Sedangkan tauhid merupakan
pendidikan jiwa dengan tujuan Insan kamil, landasan moralitas Islam. Maka sebelum
yang tercermin pada akhlaknya. Sehingga penanaman nilai-nilai moral al-Qur’an, nilai
manusia mampu menjalankan tugasnya tauhid harus ditanamkan pertama kali dalam
sebagai khalifah di muka bumi dan hamba diri anak didik. Demikian juga isyarat al-
yang taat kepada Tuhannya. untuk mencapai Qur’an dalam pendidikan anak, (Luqman :
tujuan tersebut pendidikan Islam memiliki 13).
karakteristik yaitu bertumpu pada landasan Impliksi dari tauhid tersebut ialah
tauhid. kesadaran tauhid, sebuah kesadaran bahwa
Atas dasar tauhidlah semua ajaran dimana dan kapan pun Allah SWT selalu
Islam dibangun. Maka dari itu nilai tauhid melihat, mengetahui apa yang kita kerjakan.
adalah yang utama dan pertama kali Sekecil apa pun perbuatan akan dicatat dan
ditanamkan dalam diri anak didik. Jika diberi balasan yang proporsional. Hal ini
nilaiini tertanam dengan baik, akan muncul terlihat dalam nasehat berikutnya (QS
kualitas-kualitas moral/akhlak mulia yang Luqman: 16).
terakumulasi dalam konsep taqwa. Sifat- Nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab
sifat orang bertaqwa adalah konsekuensi dan kesederhanaan dalam pendididikan
logis dari kemurnian tauhid tersebut. Kedua Islam termasuk akhlak terpuji yang
faktor, taqwa dan akhlak yang mulia yang merupakan nilai moral. sedangkan tauhid
menghantarkan seseorang masuk surga. merupakan landasan moral dan al-Qur’an
: ‫ قال رسول ﷲ صلى ﷲ عليه وسلم‬:‫عن ابى ھريرة قال‬ sebagai sumber moral. Dengan begitu
‫ اخرجه‬. ‫اكثر ما يدخل الجنة تقوى ﷲ و حسن الخلق‬ terdapat keterkaitan yang erat antara Tauhid,
.‫الترمذى وصححه الحاكم‬ akhlak, dan al-Qur’an. dan tidak bisa di
Dari hadits tersebut di atas, terlihat antara ketiganya berdiri sendiri.
bahwa tauhid dan akhlak tidak bisa dipisah- Dari fakta banyaknya ayat-ayat
pisahkan. Buah dari tauhid adalah akhlak tentang kejujuran dan kebohongan, terlihat
mulia.Oleh karena itu, Islam disebut dengan bahwa kejujuran adalah nilai sentral dalam
agama Monotheisme etis, dimana akhlak ajaran Islam, dan punya keterkaitan dengan
menjadi parameter kualitas keislaman nilai-nilai dan konsep lain dalam al-Qur’an.
seseorang. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi: Kejujuran berkaitan dengan konsep
Tujuan aku diutus adalah untuk keimanan. ketidakjujuran dapat dimasukkan
membentuk generasi yang berakhlak dalam konsep munafik, yang ciri-cirinya ada
mulia. tiga yaitu jika berkata, dia berdusta, jika
Dengan kata lain, misi Nabi adalah berjanji, dia ingkar, dan jika dipercaya, dia
terbentuknya generasi yang berkarakter. berkhianat,
Misi ini tercapai karena faktor Nabi sendiri Dalam kemunafikan, terdapat 3
sebagai figur yang pantas diteladani. Untuk perangai yang dibenci yakni bohong, ingkar
mengetahui lebih detail akhlak Nabi adalah janji, dan khianat. Oleh karena itu di ayat
dengan mengkaji isi al-Qur’an. lain kejujuran identik dengan orang yang
Sebagaimana firman Allah: dapat dipercaya (QS. Yusuf: 46), yaitu
Sungguh engkau betul-betul berbudi kesesuaian antara ucapan dan hati (Al-
mulia/luhur. (QS. Al-Qalam: 4) Maidah: 41).
Ketidakjujuran adalah penyebab
kerusakan di atas muka bumi dimana
pelakunya mendapatkan laknat Tuhan dan orang lain. masalah hutang
piutang dan
baginya disediakan neraka (Ar-Ra’du). Dan jual beli (bisa
kerusakan (al-fasad), dalam terminologi melaui kantin
kejujuran)
bahasa Arab, berarti korupsi. Dengan kata j. Saksi tidak
lain, orang yang betul-betul memegang menyulitkan
dan
teguh kejujuran, tidaklah mungkin menyembunyik
melakukan korupsi. an kebenaran
k. Mengadili
Dari analisis ayat-ayat tentang sesuai hukum
kejujuran, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang benar
l. Tidak memihak
kejujuran merupakan karakter yang melekat m. Tidak
pada diri orang-orang mukmin, buah dari melakukan/terli
bat dengan hal-
keyakinannya akan pengawasan Tuhan hal yang
(tauhid). Kejujuran adalah sumber bertentangan
dengan
kepercayaan, karena satunya ucapan dan keimanan.
perbuatan, sebuah karakter yang harus n. Tidak
melakukan
dimiliki oleh mereka, khususnya yang kemungkaran
memegang jabatan/kekuasaan.Jika o. Tidak
melakukan
kejujuran tidak ada, alamat terjadinya sumpah palsu
kerusakan di muka bumi akibat korupsi. kesaksian
palsu, membuat
Untuk lebih jelasnya berikut bukti palsu,
simpulan deskripsi antara nilai kejujuran melanggar
sumpah
dalam pendidikan antikorupsi yang p. Perkataan dan
dikeluarkan oleh Departemen hati selaras
q. Mencegah
Pendidikan dan Kebudayaan dan orang lain
deskripsi dalam al-Qur’an beserta berbuat
keburukan
indikator-indikatornya r. Tidak
melakukan
Fitnah, tuduhan
Tabel. 9 Nilai-Nilai Kejujuran dalam tidak berdasar,
Pendidikan Antikorupsi dan al-Qur’an menambahkan
kebohongan
beserta Indikator-Indikatornya pada informasi
yang diterima
menyebarkan
Nilai Deskripsi Deskripsi Indikator-
berita dusta,
menurut menurut Indikator
perbuatan dusta
pendidikan al-Quran
s. Tidak
antikorupsi
mencuridan
Keju Perilaku yang Kesesuaian a. Menepatijanji
membela
juran didasarkan antara b. Kebenaran
pencuri yang
pada ucapan/per ucapan dan
merupakan
upayamenjadi buatan tindakan
pengkhianat
kan dirinya dengan c. Taat terhadap
terhadap diri
sebagai orang hati, orang perintah Allah
sendiri
yang selalu jujur tidak swt
t. Tidak
dapat berdusta d. Mengungkapkan
berkhianat
dipercaya baik dalam kebenaran yang
u. Taat atas
dalam perkataan diketahuinya
perintah dan
perkataan, dan e. Adil dalam
kesepakatan
tindakan, dan perbuatan takaran dan
v. Tidak menipu
pekerjaan. juga tidak timbangan
termasuk disini
menyembu f. Cara yang benar
tidak
nyikan apa (tidak curang)
mencontek
yang g. Tidak ragu-
diketahuiny ragu
a, tidak h. Mengelola
menyebark harta dengan
an fitnah adil (uang
dan tidak jajan/uang
melempark kelas &
an organisasi
kesalahan kesiswaan)
kepada i. Jujur dalam
B. Nilai Tanggung Jawab untuk dilakukan, baik oleh c. Tidak
terhadap diri Allah melakukan hal-
Pendidikan Antikorupsi dan Indikator- sendiri, maupun hal yang belum
Indikatornya masyarakat, manusia diketahui
lingkungan yang d. Memberikan
Tanggung jawab, amanah, akar (alam, sosial, nantinya amanah kepada
katanya sama dengan iman. Artinya dan budaya),
negara, dan
akan
ditanya
yang berhak
e. Melaksanakan
tanggung jawab adalah konsekuensi Tuhan. (diminta amanah yang
keimanan seseorang. Disebut beriman jika pertanggun diembannya
gjawabanny f. Menepati janji
betul-betul bisa bertanggungjawab dan a) masing- g. Membayar
bisa dipercaya. Hadis nabi berikut ini masing. hutang (bisa di
amati melalui
menguatkan hal ini: kantin
‫ قال رسول ﷲ‬: ‫عن ابى ھريرة رضي ﷲ عنه قال‬ kejujuran)
h. Mengelola dan
‫ اذا حدث كذب‬: ‫اية المنافق ثالث‬: ‫صلى ﷲ عليه و سلم‬ memelihara
.‫ متفق عليه‬. ‫ واذا اؤتمن خان‬, ‫ واذا وعد اخلف‬, harta/barang
pribadi, orang
Pribadi yang amanah adalah buah dari lain dan
keimanannya (Tauhid). Hal ini terjadi infentaris
sekolah
karena kepercayaan kokoh yang begitu i. Bersaksi sesuai
terpatri dalam jiwanya bahwa Allah swt kebenaran
j. Taatdan rajin
Maha melihat dan mengawasi apa pun beribadah
yang diperbuatnya, dan nanti di akhirat k. Bertanggungja
wab terhadap
harus mempertanggungjawabkan di perbuatan dan
hadapan Tuhannya. perkataannya.

Khianat merupakan lawan dari


amanah, adalah tidak menjalankan amanah C. Nilai Kesederhanaan untuk Pendidikan
yang dibebankan pada seseorang. Ini Antikorupsi dan Indikator-
sering dilakukan orang munafik. Munafik Indikatornya
adalah penghuni neraka paling dahsyat. Sebagaimana diuraikan pada bab II,
Jika dilihat dari karakteristik ayat-ayat bahwa by definition, korupsi dilakukan
Madaniyyah yang lebih banyak berbicara oleh orang yang punya kuasa baik untuk
tentang tatanan sosial.Tanggung jawab dirinya maupun kelompok tertentu. Dalam
merupakan jaminan tatanan sosial dalam artian, orang yang punya kekuasaan atau
masyarakat berjalan dengan semestinya. jabatan adalah yang paling potensial
Untuk lebih jelasnya berikut melakukan tindakan korupsi. Dalam
simpulan deskripsi antara nilai terminologi al-Qur’an, orang yang punya
Tanggung Jawab dalam pendidikan kuasa yang rakus harta dan senang
antikorupsi yang dikeluarkan oleh berfoya-foya disebut mutrofīn. Inilah
Departemen Pendidikan dan penyebab utama kerusakan sebuah negeri,
Kebudayaan dan deskripsi dalam al- seperti disinyalir al-Qur’an, (Al-Isra’ : 16).
Qur’an beserta indikator-indikatornya Hidup berfoya-foya adalah
perbuatan ẓalim, melanggar hukum Tuhan
Tabel.10 Nilai Tanggung Jawab dalam yang harus dipertanggungjawabkan di
Pendidikan Antikorupsi dan al-Qur’an hadapan Allah. Hal ini dilakukan oleh
beserta Indikator-Indikatornya orang yang tidak percaya akan Hari Akhir
dan terjebak oleh jebakan syetan yang
Nilai Deskripsi Deskripsi Indikator- menjanjikan kesenangan sesaat.
menurut
pendidikan
menurut
al-Quran
Indikator
Pola hidup berlebih-lebihan erat
antikorupsi kaitannya dengan tindakan korupsi,
Tanggung Perilaku dan Segala a. Tidak setidaknya pola hidup berlebihan
jawab sikap untuk bentuk menyembunyik
melaksanakan amanah an persaksian merupakan salah satu faktor penyebab
tugas dan yang b. Tidak korupsi yang sulit di sembuhkan yaitu
kewajiban, dipercayaka menyalahgunak
yang n kepada an
seharusnya manusia tanggungjawab
kerakusan (greedy) (salah satu teori GONE Tabel. 11 Nilai Kesederhanaan dalam
lihat hal.26). Pendidikan Antikorupsi dan al-Qur’an
pola hidup berlebihan, melanggar beserta Indikator-Indikatornya
batas-batas yang ditentukan oleh Allah. Nilai Deskripsi Deskrips Indikator-
menurut i Indikator
Kita diperbolehkan menikmati karunia pendidikan menurut
Allah dengan syarat tidak berlebihan antikorups al-Quran
i
(sederhana).Salah satu nilai antisipatif Kesederhan Perilaku Perilaku a. Tidak hidup
untuk membendung sikap korupsi yang aan dan sikap diantara berlebihan dan
bersahaja berlebiha bermewah-
sangat krusial adalah menerapkan pola yang tidak n (boros) mewah
hidup sederhana. berlebihan,t dan pelit b. Tidak
idak dalam melanggar
Kemajuan IPTEK yang banyak berbagai ketentuan
memberikan dampak positif bagi seluk- keadaan Tuhan
beluknya, mulai c. Tidak sombong
kehidupan manusia juga memberikan tidak dari d. Bersyukur
efek samping berupa sikap materialistik banyak masalah e. Berlebihan
pernik, muamala dalam ibadah
dan pola hidup yang hedonistik. Perlu lugas, apa h sampai f. Berlebihan
kiranya selain anak diajarkan tentang adanya, masalah dalam beramal
hemat, ibadah. g. Mengikuti
IPTEK juga ditanamkan pentingnya sesuai orang yang
pola hidup sederhana, anak diajarkan kebutuhan melampaui
dan rendah batas
bagaimana memilah perasaannya hati. h. Tidak boros
terhadap keinginan dan kebutuhan, dan terhadap harta
i. Tidak pelit
buruknya dampak dari perilaku j. Tidak
berlebih-lebihan. Harapannya bukan memakan dan
menginfakkan
hanya bahasan tentang nilai sederhana rizki secara
namun lebih pada pengkondisian berlebih-
lebihan
lingkungan. k. Tidak
Dari analisis ayat-ayat antikorupsi, melakukan
perbuatan
dapat disimpulkan bahwa orang beriman liwa
yang landasan keyakinannya kokoh (homoseksual)
l. Mengingat
(tauhid) akan terpatri dalam dirinya Allah dalam
kejujuran, sinkron antara kata dan segala keadaan
m. Tidak
perbuatannya, bersikap transparan dan sewenang-
egaliter. Konsekuensi logis dari wenang jika
diberi
keimanannya adalah tanggung jawab, kekuasaan
dapat dipercaya, pantang berkhianat apa n. Tidak
berlebihan
pun konsekuensinya, selalu hidup yang
sederhana, jauh dari pola hidup berfoya- melampaui
batas-batas
foya. hukum yang
Dengan demikian ketiga nilai-nilai telah di
tetapkan.
moral al-Qur’an ini harus melekat dalam
Dengan demikian nilai-nilai
diri individu.Jika hal itu terjadi, pasti
kejujuran, tanggung jawab dan
terjauhkan dari pola hidup berlebihan dan
kesederhanaan sebagai bagian dari nilai-
kebal terhadap godaan korupsi dengan
nilai antikorupsi telah dibahas dalam al-
berbagai bentuknya.
Qur’an dan sejalan dengan nilai-nilai
Untuk lebih jelasnya berikut
pendidikan antikorupsi yang telah
simpulan deskripsi antara nilai
ditetapkan oleh departemen pendidikan dan
kesederhanaan dalam pendidikan
kebudayaan dan Komisi Pemberantasan
antikorupsi yang dikeluarkan oleh
Korupsi Republik Indonesia.
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan dan deskripsi dalam al-
Qur’an beserta indikator-indikatornya
melampaui batas merupakan akar dari
KESIMPULAN DAN SARAN perbuatan korupsi bahkan kata taraf juga
Kesimpulan dipakai dalam istilah korupsi. Sikap hidup
Berdasarkan data yang terkumpul dan sederhana yang merupakan lawan dari
analisis yang dikemukakan pada bab-bab berlebihan dapat mencegah korupsi, karena
sebelumnya dapat diambil beberapa seseorang dengan pola hidup dan sikap
kesimpulan: Al-Qur’an sebagai petunjuk sederhana dapat mencegah dirinya dari
bagi orang-orang yang bertaqwa,memuat pemenuhan diri dari hal-hal yang diinginkan
nilai-nilai moral yang menjamin namun tidak dibutuhkan.
kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat, Nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab
diantaranya adalah kejujuran, tanggung dan kesederhanaan sebagai bagian dari
jawab, kesederhanaan dan lain-lain. Nilai- nilai-nilai antikorupsi telah dibahas dalam
nilai tersebut dalam pendidikan antikorupsi al-Qur’an dan sejalan dengan nilai-nilai
disebut nilai-nilai antikorupsi. Artinya, pendidikan antikorupsi yang telah
pribadi yang punya kualitas moral tersebut ditetapkan oleh departemen pendidikan dan
adalah sosok yang punya integritas moral kebudayaan dan Komisi Pemberantasan
tinggi dan kebal tehadap godaan Korupsi Republik Indonesia.
korupsi.dalam terminology al-Qur’an Saran-Saran
pribadi ini disebut mukmin muttaqīn. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
Pembahasan kejujuran dalam al- penulis memberikan saran-saran yang
Qur’an bersanding dengan pembahasan mungkin dapat digunakan menjadi bahan
keimanan, Sikap jujur merupakan buah dari pertimbangan:
keimanan dan menjadi sumber dari nilai- 1. Bagi
nilai antikorupsi yang lain. Kata jujur dalam pemegang kebijakan
al-Qur’an: ṣidq, sedangkan antonimnya kata a. Menjadikan nilai-nilai pendidikan
dusta berupa khiyānah, munkar, dan buhtān. antikorupsi sebagai kurikulum dalam
Penjelasan ayat-ayat tentang kejujuran penyusunan KBM sekolah.
menunjukkan pentingnya nilai ini dimiliki b. Memberikan lingkungan yang
oleh seseorang kondusif agar nilai-nilai pendidikan
Nilai yang kedua yaitu nilai tanggung antikorupsi dapat berkembang
jawab.Dalam al-Qur’an kata tanggung disekolah.
jawab menggunakan kata amānah dan c. Menjadi teladan sebagai upaya
mas’ūl. Kata amānah memiliki akar kata internalisasi nilai-nilai pendidikan
yang sama dengan kata iman, dengan kata antikorupsi
lain tanggung jawab merupakan bentuk lain 2. Bagi Guru
dari keimanan. Sedangkan kata mas’ūl a. Menjadi teladan sebagai upaya
memiliki akar kata yang sama dengan tanya internalisasi nilai-nilai pendidikan
dan minta dengan demikian tanggung jawab antikorupsi
merupakan sesuatu yang akan ditanya dan b. Menyusun metode-metode
diminta (ditagih) kelak. Kualitas pemenuhan pembelajaran dan evaluasi yang
tanggung jawab seseorang dapat dijadikan mendukung internalisasi nilai-nilai
sebagai salah satu barometer kadar antikorupsi dalam diri siswa.
keimanannya. 3. Bagi Sekolah
Nilai yang ketiga, kesederhanaan, a. Memberikan pelatihan bagi guru
dalam penelitian ini kami menggunakan tentang strategi-strategi pembelajaran
antonim kata sederhana yaitu bermewah- yang dapat mendukung pendidikan
mewahan (Taraf) yang bermakna pula antikorupsi.
korupsi, berlebih-lebihan dan melampaui b. Meningkatkan sarana dan prasarana
batas (isrāf), serta boros (tabżīr). Pola hidup pendidikan yang sesuai dengan
bermewah-mewahan dan perbuatan
kebutuhan yang diperlukan dalam al-Qattan, Manna Khalil (terj). Mudzakir
pelaksanaan pembelajaran. AS. 2000. Studi Ilmu-Ilmu Qur’an.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya Jakarta : Litera Antar Nusa.
a. diharapkan menggali nilai-nilai Anwar Hamdani. tt. Model Pendidikan
antikorupsi yang belum digali oleh Antikorupsi bagi Siswa SLTA di
penulis. Wilayah Surakarta. Surakarta: STIE
b. Peneliti selanjutnya dapat menggali AUB Surakarta (Online) (http://e-
lebih dalam nilai-nilai pendidikan journal.stie-
antikorupsi aub.ac.id/index.php/probank/article/
c. Luasnya aspek nilai-nilai pendidikan view/97/80) (di akses 5
antikorupsi, memungkinkan peneliti Desember2011)
selanjutnya meneliti nilai-nilai Ari Anshori. 2003. “Gerakan Anti Korupsi :
antikorupsi dari aspek bahkan dari Kesepakatan Muhammadiyah dan
bidang studi yang berbeda. NU” Tajdida, JurnalPemikiran dan
Gerakan Muhammadiyah Vol 1, No.
DAFTAR PUSTAKA 2, Surakarta: LSI (LembagaStudi
Abdulloh Hadziq. 2009. “Penanaman Nilai- Islam) Universitas Muhammadiyah
Nilai Anti Korupsi dalam Surakarta.
Pembelajaran PAI di Sekolah (Studi Armen Yasir. Penanggulangan Korupsi
Kasus di Sekolah Menengah Atas Dilihat dari Perspektif
Negeri 03 Semarang)”. Ketatanegaraan, 6-7 September
SkripsiSemarang: Tarbiyah-IAIN 2007, Lampung: Universitas
Walisongo. Lampung (online)
Agus Wibowo. 2013. Pendidikan (http://www.scribd.com/doc/316483
Antikorupsi di Sekolah Strategi 92/Armen-Yasir) (di akses 5
Internalisasi Pendidikan Antikorupsi Desember 2011)
di Sekolah. Yogjakarta: Pustaka Asriana Issa Sofia. 2011. “Model
Pelajar. Pembelajaran Mata Kuliah Anti-
Ahmad Fawaid. 2010. “Islam, Budaya Korupsi” Pendidikan Anti-Korupsi
Korupsi dan Good Governance” untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
KARSA Jurnal Sosial dan Budaya Kementerian Pendidikan dan
Keislaman Edisi Islam dan Budaya Kebudayaan RI Direktorat Jenderal
Korupsi. Vol. XVII No. 1, April Pendidikan Tinggi Bagian Hukum
2010. Pamekasan : SekolahTinggi dan Kepegawaian (Online)
Agama Islam Negeri STAIN- (http://elista.akprind.ac.id/fti/Pendidi
Pamekasan (Online) kan%20Anti%20Korupsi/Master-
(http://karsa.stainpamekasan.ac.id/in Buku-Pendidikan-Anti-Korupsi-
dex.php/jks/article/download/45/36) untuk-Perguruan-Tinggi-
(di akses 13 Oktober 2012) 2012_1.pdf) (di akses 15 Juni 2012)
Ahmad Salafuddin. 2010. “Nilai-Nilai As-Suyuthi, Jalaluddin. (Terj.) Tim Abdul
Pendidikan Anti Korupsi dalam Hayyie. 2011. Sebab Turunnya Ayat
Surat An-Nisaa Ayat 58 (Studi Al-Qur’an cet. V. Jakarta: Gema
Analisis dengan Pendekatan Tafsir Insani
Tahlily)” Skripsi. Semarang Benny N Joewono.2011. “Pungutan Murid
:Tarbiyah-IAIN Walisongo Baru DPRD Panggil Disdik”
Al-Baqi, Muhammad Fuad. 1981. Al- Kompas Online. (Online)
Mu’jam Al-Mufahros li Al-Fādz Al- (http://edukasi.kompas.com/read/201
Qur’ān 1/07/11/17492438/Pungutan.Murid.
Baru.DPRD.Panggil.Disdik) (diakses
15 September 2012)
Bhayu Sulistiawan. 2008. “Nilai-Nilai Johan Budi SP dkk. 2011. “Menanti Peran
Pendidikan Anti Korupsi dalam Budaya dan Agama” Integrito edisi
Pendidikan Islam (Tinjauan 22/TH.V/JULI-AGUSTUS 2011
Normatif Aspek Kurikulum Jakarta: Komisi Pemberantasan
Pendidikan Agama Islam terhadap Korupsi Republik Indonesia
Pendidikan Antikorupsi)” Skripsi. (Online)
Yogyakarta: FAI-UMY (Online) (http://acch.kpk.go.id/documents/10
(http://fai.elcom.umy.ac.id/mod/foru 157/28607/2011_0506_integrito.zip)
m/discuss.php?d=130.) (diakses 15 (di akses 20 Desember 2011)
September 2012) M. Abdul Fattah Santoso. tt, “Filsafat
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Pendidikan Islam”. Handout
Kamus Besar Bahasa Indonesia matakuliah Filsafat Pendidikan
Pusat Bahasa Edisi Keempat. Islam Surakarta: Fakultas Agama
Jakarta: Gramedia Islam-Universitas Muhammadiyah
DjokoSantoso (Direktur jenderal Surakarta.
Kementrian Pendidikan dan M. Shodiq dan Muttaqin. 2003. Dasar-
Kebudayaan Direktorat Jenderal Dasar Penelitian Kualitatif.
Pendidikan Tinggi). 2012. Surat Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Edaran tentang Implementasi Mahmudi Restyanto. 2012. “Kasus
Pendidikan Anti Korupsi di Pengadaan Al-Qur’an” :KPK Periksa
PerguruanTinggi nomor 3 Saksi. Solopos (Online)
1016/E/T/2012. Jakarta :Kementrian (http://www.solopos.com/2012/10/2
Pendidikan dan Kebudayaan 9/kasus-pengadaan-alquran-kpk-
Direktorat Jenderal Pendidikan periksa-3-saksi-342948) (diakses 30
Tinggi (Online) Oktober2012)
(http://id.scribd.com/doc/104404528/ Moh. Masyhuri Na’im dkk. (ed.), 2006,
Surat-Edaran-PAK) (di akses 13 NUMelawan Korupsi Kajian Tafsir
Januari 2013) dan Fiqih, Jakarta: Tim Kerja
Harahap, Hakim Muda. 2009. Ayat-Ayat Gerakan Nasional Pemberantasan
Korupsi. Yogyakarta: Gama Media. Korupsi Pengurus Besar Nahdlatul
Indah Sri Utari. 2011. “Faktor Penyebab Ulama
Korupsi” Pendidikan Anti Korupsi Munawwir, Ahmad Warson. 1984. Al
untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Munawwir kamus Arab-Indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Yogyakarta: Unit Pengadaan Buku-
Kebudayaan RI Direktorat Jenderal Buku Ilmiah Keagamaan Pondok
Pendidikan Tinggi bagian Hukum Pesantren Al-Munawwir Krapyak
danKepegawaian (Online) Piliang, Indra J. dalam Ervyn Kaffah (ed).
(http://elista.akprind.ac.id/fti/Pendidi 2003. Fiqih Korupsi Amanah Vs
kan%20Anti%20Korupsi/Master- Kekuasaan. NTB: SOMASI NTB
Buku-Pendidikan-Anti-Korupsi- Pito Agustin Rudiana. 2012, “Calon
untuk-Perguruan-Tinggi- Mahasiswa Kedokteran UGM Pakai
2012_1.pdf) (di akses 15 Juni 2012) Jasa Joki” Tempo.co.(Online)
Johan Budi SP dkk. 2011. “Saling Jarah di (http://www.tempo.co/read/news/201
Lahan Sekolah” Integrito edisi 2/07/16/058417358/52-calon-
21/TH.V/MEI-JUNI 2011 Jakarta: mahasiwa-kedokteran-ugm-pakai-
Komisi Pemberantasan Korupsi jasa-joki (di akses 12
Republik Indonesia (Online) Desember2012)
(http://acch.kpk.go.id/documents/10 Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang
157/28607/2011_0506_integrito.zip) Sistem Pendidikan Nasional Bidang
(di akses 20 Desember 2011) DIKBUD (Online)
(http://www.ziddu.com/download/97 Corruption, Jakarta: Komisi
31771/uu-20-2003- Pemberantasan Korupsi
sisdiknas.pdf.html) (di akses 15 Tim Penulis Buku Pendidikan Anti Korupsi.
Desember 2011) 2011. Pendidikan Anti-Korupsi
Ridwan Zachrie Wijayanto. 2010. Korupsi untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Mengorupsi Indonesia: Sebab, Kemendikbud (Online)
Akibat, dan Prospek (http://elista.akprind.ac.id/fti/Pendidi
Pemberantasan. Jakarta: Gramedia kan%20Anti%20Korupsi/Master-
Romi O. Buradan Nanang T. Puspito. 2011. Buku-Pendidikan-Anti-Korupsi-
“Nilai dan Prinsip Antikorupsi” untuk-Perguruan-Tinggi-
Pendidikan Anti Korupsi di 2012_1.pdf) (di akses 15 Juni 2012)
Perguruan Tinggi (Online) Tim Penyusun Laporan Tahunan KPK 2010.
(http://elista.akprind.ac.id/fti/Pendidi 2010. Laporan Tahun 2010. Jakarta:
kan%20Anti%20Korupsi/Master- Komisi Pemberantasan Korupsi
Buku-Pendidikan-Anti-Korupsi- (Online)
untuk-Perguruan-Tinggi- (http://www.kpk.go.id/images/pdf/L
2012_1.pdf) (di akses 15 Juni 2012) aporan%20Tahunan/kpk_laptah_201
Suara Merdeka edisi 9 Maret 0.pdf) (diakses 15 Juni 2012)
2012“Kerjasama dengan KPK Tim Penyusun Laporan Tahunan KPK 2011.
KEMENDIKBUD Luncurkan 2011. Laporan Tahun 2011. Jakarta
Pendidikan Anti Korupsi” (Online) :Komisi Pemberantasan Korupsi
http://www.suaramerdeka.com/v1/in (Online)
dex.php/read/news/2012/03/09/1118 (http://www.kpk.go.id/images/pdf/L
95/-Kerjasama-dengan-KPK- aporan%20Tahunan/laporan_tahuna
Kemendikbud-Luncurkan- n_kpk_2011.pdf) (diakses 15
Pendidikan-Anti-Korupsi (di akses Juni2012)
12 Maret 2012) Tilaar, H.A.R. 2002. Pendidikan,
Sudarno Shobron. 2003. “Paham Kebudayaan, dan Masyarakat
Keagamaan Muhammadiyah dan NU Madani Indonesia Strategi
: Modal Membangun Moral Reformasi Pendidikan Nasional.
Bangsa”, Tajdida, vol 1, no. 2 Bandung: Remaja Rosda Karya.
Surakarta : LSI (Lembaga Studi Yunahar Ilyas dkk. 2004. Korupsi dalam
Islam) Universitas Muhammadiyah Perspektif Agama-Agama (Panduan
Surakarta. untuk Pemuka Umat). Yogyakarta:
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kutub
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.  
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur
Penelitian. Edisi Revisi. Jakarta:
Rineka Cipta
Sutrisno Hadi. 2001. Metodologi Reseach
Jilid I. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Syamsul Anwar dkk. 2006. Fikih Anti
Korupsi Perspektif Ulama
Muhammadiyah, Majelis Tarjih dan
Tajdid PP Muhammadiyah. Jakarta:
PSAP
Tim KPK. tt.Buku Panduan Kamu Buat
Ngelawan Korupsi Pahami Dulu
Baru Lawan Youth Against

Anda mungkin juga menyukai