Anda di halaman 1dari 2

Landasan Teori

Dengan berfokus pada perubahan evolusioner dalam populasi, evolusi dapat didefinisikan pada skala
terkecilnya, yaitu mikroevolusi. Mikroevolusi yaerubahan frekuensi alel dalam suatu populasi dari
generasi ke generasi. Seleksi alam bukanlah satu-satunya penyebab mikro evolusi, ada tiga
mekanisme utama yang dapat menyebabkan perubahan frekuensi alel: seleksi alam, hanyutan
genetik {kejadian kebetulan yang mengubah frekuensi alel), dan aliran gen (transfer alel di antara
populasi-populasi). Setiap mekanisme tersebut memiliki efek yang berbeda pada komposisi genetik
populasi. Akan tetapi, hanya seleksi alam-lah yang secara konsisten menigkatkan kecocokan antara
organisme dan lingkungannya, dan dengan demikian menyebabkan jenis perubahan yang kita sebut
sebagai evolusi adaptif.

Ketiga mekanisme yang mengubah frekuensi alel secara langsung dan menyababkan kebanyakan
perubahan evolusioner adalah seleksi alam, hanyutan genetik, dan aliran gen.

1. Seleksi Alam

Konsep Darwin tentang seleksi alam didasarkan pada perbedaan keberhasilan dalam kesintasan dan
reproduksi: Individu dalam suatu populasi menunjukkan variasi-variasi pada sifat warisan, dan yang
memiliki sifat-sifat yang lebih sesuai dengan lingkungannya cenderug menghasilkan lebih banyak
keturunan daripada mereka yang memiliki sifat-sifat yang kurang sesuai.

Dengan memilih beberapa alel daripada alel yang lain secara konsisten, seleksi alam dapat
menyebabkan evolusi adaptif (evolusi yang menghasilkan kecocokan yang lebih baik antara
organisme dan lingkungannya).

2. Hanyutan Genetik

Peristiwa kebetulan dapat menyebabkan frekuensi alel berfluktuasi secara tak terdug dari satu
generasi ke generasi berikutnya, terutama dalam populasi kecil – suatu proses yang dinamakan
hanyutan genetik.

Kondisi-kondisi tertentu dapat mengakibatkan hanyutan genetik memiliki dampak yan signifikan
pada suatu populasi. Dua contoh di antaranya adalah efek pendiri dan efek leher botol.

Efek Pendiri

Efek pendiri yaitu ketika seelintir individu terisolasi dari populasi yang lebih besar, kelompok yang
lebih kecil ini daat mendirikan populasi baru dengan lungkang gen yang berbeda. Efek pendiri bisa
terjadi misalnya sat sedikit anggota populasi tertiupbadai ke sebuah pulau baru, karena badai tidak
mebeda-bedakan individu yang dipindahkan berdasarkan alel mereka.

Efek Leher Botol

Penurunan populasi secara besar-besaran dapat menyebabkan efek leher botol. Hanya karena
kebetulan, alel-alel tertentu mungkin banyak terdapat pada individu yang sintas, sementara ale yang
lain mungkin terdapat dalam jumlah yang snagat sedikit, dan beberapa di antaranya tidak ada sama
skali. Hanyutan geneti yang terus berangsung dpaat memiliki efel-efek yang penting padalungkang
gen hingga populasi menjadi cukup besar shingga peristiwa kebetulan memberi efek yang lebih kecil.
Meskipun suatu populasi yang telah melewati leher botol pada akhirnya kembali ke ukuran semula,
variasi genetiknya mungkin tetap rendah dalam waktu yang lama – warisan dari hanyutan genetik
yang terjadi ketika populasi tersebut masih berukuran kecil.

Satu alasan pentingnya memahami efel leher botol adalab karea tindakan manusia terkadang
menciptakan leher botol yang sangat sempit bagi spesies lain.

3. Aliran Gen

Frekuensi alel juga dapat berubah karena aliran gen, transfer alel ke dalam atau keluar dari populasi
akibat pergerakan individu yang fertil atau gamet-gametnya. Karena alel dipertukarkan di antara
populasi-populasi, aliran gen cenderung mengurangi perbedaan genetik di antara populasi-populasi.

Anda mungkin juga menyukai