Contoh Sondir
Contoh Sondir
PENDAHULUAN
Arsitek dan insinyur struktur mungkin sangat familiar dengan pernyataan seperti
“Rekomendasi daya dukung ijin pondasi plat setempat pada lokasi site yaitu 2 kg/cm2”.
Tetapi bagaimana cara mendapatkannya dan menentukannya sehingga rekomendasi
tersebut muncul ? Pengetahuan ini berguna bagi arsitek untuk keperluan preliminary
design pondasi atau disain pondasi bangunan sederhana, yang paling ideal jika
didapatkan dari hasil penyelidikan tanah seperti CPT atau sondir yang biasa digunakan
di Indonesia dalam mendisain pondasi dangkal tetapi jika belum ada dapat
dimanfaatkan hasil sondir-sondir terdahulu dengan mengasumsikan jika lokasi rencana
bangunan dekat dengan lokasi sondir terdahulu, dianggap daya dukung tanahnya
diasumsikan sama walaupun asumsi tersebut tidak sepenuhnya benar tetapi paling
tidak dapat memberikan gambaran kondisi tanah pada wilayah rencana.
1.2 Perumusan Masalah
PEMBAHASAN
Tes sondir merupakan salah satu tes dalam bidang teknik sipil yang berfungsi untuk
mengetahui letak kedalaman tanah keras, yang nantinya dapat diperkirakan seberapa
kuat tanah tersebut dalam menahan beban yang didirikan di atasnya. Tes ini biasa
dilakukan sebelum membangun pondasi tiang pancang, atau pondasi-pondasi dalam
lainnya. Data yang didapatkan dari tes ini nantinya berupa besaran gaya perlawanan
dari tanah terhadap konus, serta hambatan pelekat dari tanah yang dimaksud.
Hambatan pelekat adalah perlawanan geser dari tanah tersebut yang bekerja pada
selubung bikonus alat sondir dalam gaya per satuan panjang.
Metoda sounding/sondir terdiri dari penekanan suatu tiang pancang untuk meneliti
penetrasi atau tahanan gesernya. Alat pancang dapat berupa suatu tiang bulat atau
pipa bulat tertutup dengan ujung yang berbentuk kerucut dan atau suatu tabung
pengambil contoh tanah, sehingga dapat diperkirakan (diestimasi) sifat-sifat fisis pada
strata dan lokasi dengan variasi tahanan pada waktu pemancangan alat pancang itu.
Metoda ini berfungsi untuk eksplorasi dan pengujian di lapangan. Uji ini dilakukan untuk
mengetahui elevasi lapisan “keras” (Hard Layer) dan homogenitas tanah dalam arah
lateral. Hasil Cone Penetration Test disajikan dalam bentuk diagram sondir yang
mencatat nilai tahanan konus dan friksi selubung, kemudian digunakan untuk
menghitung daya dukung pondasi yang diletakkan pada tanah tersebut.
Di Indonesia alat sondir sebagai alat tes di lapangan yang sangat terkenal karena di
negara ini banyak dijumpai tanah lembek (misalnya lempung) hingga kedalaman yang
cukup besar sehingga mudah ditembus dengan alat sondir. Di dunia penggunaan
Sondir ini semakin populer terutama dalam menggantikan SPT untuk test yang
dilakukan pada jenis tanah liat yang lunak dan untuk tanah pasir halus sampai tanah
pasir sedang/kasar. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui perlawanan
penetrasi konus (qc), hambatan lekat (fs) tanah dan friction ratio (rf) untuk
memperkirakan jenis tanah yang diselidiki.
Keuntungan:
1. Cukup ekonomis.
2. Apabila contoh tanah pada boring tidak bisa diambil (tanah lunak / pasir).
3. Dapat digunakan manentukan daya dukung tanah dengan baik.
4. Adanya korelasi empirik semakin handal.
5. Dapat membantu menentukan posisi atau kedalaman pada pemboran.
6. Dalam prakteknya uji sondir sangat dianjurkan didampingi dengan uji lainnya baik uji
lapangan maupun uji laboratorium, sehingga hasil uji sondir bisa diverifikasi atau
dibandingkan dengan uji lainnya.
7. Dapat dengan cepat menentukan lekat lapisan tanah keras.
Kerugian:
1. Jika terdapat batuan lepas biasa memberikan indikasi lapisan keras yang salah.
2. Jika alat tidak lurus dan tidak bekerja dengan baik maka hasil yang diperoleh
PERHITUNGAN:
HL = (JP-PK) x A/B
Dimana :
A = Interval Pembacaan 20 cm
JHLi = Z HL
Dimana :
Z= Zigma
Alat:
1. Mesin sondir
2. Satu set batang sondir lengkap dengan stang dalam yang panjangnya 1 meter
3. Manometer 2 buah
Bahan :
1. Minyak Hidrlolik
2. Tanah
4cm. Nilai pada manometer yang terbaca adalah nilai tekanan ujung dan perlawanan
lekat.
5. Menekan stang luar sampai kedalaman baru, penekanan stang dilakukan sampai setiap
kedalaman tambahan sebanyak 20 cm.
6. Melakukan hal yang sama dengan langkah kerja di atas sampai pembacaan
manometer tiga kali berturut-turut menunjukkan nilai ≥150 kg/cm2 dan jika penekanan
mesin sondir sudah mencapai maksimalnya atau dirasa telah mencapai tanah keras,
maka pengujian ini dapat dihentikan.
(kg/cm²)
(cm) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²)
(kg/cm²)
0 0 0 0 0 0 0
0,2 10 20 10 20 20 1
0,4 14 28 14 28 48 1,4
0,6 14 28 14 28 76 1,4
1,0 20 30 10 20 124 1
1,2 30 40 10 20 144 1
1,4 20 30 10 20 164 1
1,6 20 30 10 20 184 1
1,8 60 70 10 20 204 1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sondir merupakan salah satu pengujian tanah untuk mengetahuikarakteristik tanah
yang dilakukan di lapangan atau pada lokasi yang akandilakukan pembangunan
konstruksi. Dari cara kerja dan dilakukannya tes makaakan didapatkan nilai perlawanan
konus pada kedalaman-kedalaman tertentu, Pemeriksaan Kekuatan tanah Dengan
Sondir, menentukan tipe atau jenis pondasiapa yang mau dipakai, menghitung daya
dukung tanah asli, dan menentukan seberapa dalam pondasi harus diletakkan nantinya.
2. Nilai perlawanan konus pada kedalaman 2,00 m sebesar 100 kg/cm 2 dan
jumlah perlawan sebesar 140 kg/cm2.
3. Sondir dihentikan pada kedalaman 2,00 m sebelum manometer menunjukkan 150
kg/cm2 karena alat sondir sudah terangkat.