Anda di halaman 1dari 11

Makalah Proses Pengelasan

OLEH :

Mahesa Al Gibran
D21116315

Program Studi Teknik Mesin


Jurusan Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Gowa
2016
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN......................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................... 1

B. Batasan Masalah........................................................................ 2

C. Tujuan........................................................................................ 2

BAB II. PEMBAHASAN......................................................................... 2

A. Pengertian dan prinsip kerja Welding....................................... 2

B. Proses pengelasan Plasma......................................................... 3

C. Proses pengelasan mekanik....................................................... 5

D. Proses pengelasan kimia............................................................ 6

BAB III. PENUTUP................................................................................. 8

A. Kesimpulan................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 9
BAB I
A. Latar Belakang
Berdasarkan penemuan benda-benda sejarah dapat diketahui bahwa teknik
penyambungan logam telah diketahui sejak zaman prasejarah, seperti
misalnya logam paduan emas tembaga dan pematrian paduan timbal-
timah. Menurut keterangan yang didapat telah diketahui dan dipraktekkan
dalam rentang waktu antara tahun 3000 sampai tahun 4000 SM.
Sejarah bergabung logam kembali beberapa ribu tahun. Disebut las
bengkel , contoh awal datang dari Perunggu dan Besi Abad di Eropa dan
Timur Tengah . Sejarawan Yunani kuno Herodotus menyatakan dalam
The Histories dari SM abad ke-5 yang Glaucus dari Chios adalah orang
yang seorang diri menciptakan pengelasan besi. Welding digunakan dalam
pembangunan Pilar Besi Delhi , didirikan di Delhi.
Pada tahun 1800, Sir Humphry Davy menemukan pendek pulsa arc listrik
dan mempresentasikan hasil pada tahun 1801. Pada tahun 1802, ilmuwan
Rusia Vasily Petrov menciptakan busur listrik terus menerus, dan
kemudian diterbitkan "Berita eksperimen Galvanic-Voltaic" pada tahun
1803, di mana dia menjelaskan percobaan yang dilakukan pada tahun
1802. yang sangat penting dalam pekerjaan ini adalah deskripsi dari busur
debit stabil dan indikasi kemungkinan penggunaan untuk banyak aplikasi,
salah satu yang mencair logam. Pada tahun 1808, Davy, yang tidak
menyadari pekerjaan Petrov, menemukan kembali busur listrik terus
menerus. Pada 1881-1882 penemu Nikolai Benardos (Rusia) dan
Stanisław Olszewski (Polandia) menciptakan metode pengelasan busur
listrik pertama dikenal sebagai busur karbon las menggunakan elektroda
karbon. Kemajuan dalam las busur dilanjutkan dengan penemuan
elektroda logam di akhir 1800-an oleh Rusia, Nikolai Slavyanov (1888),
dan Amerika, Coffin CL (1890). Sekitar tahun 1900, AP Strohmenger
dirilis elektroda logam dilapisi di Inggris , yang memberikan busur lebih
stabil. Pada tahun 1905, ilmuwan Rusia Vladimir Mitkevich diusulkan
menggunakan busur listrik tiga fase untuk pengelasan. Pada tahun 1919,
arus bolak-balik pengelasan diciptakan oleh CJ Holslag tetapi tidak
menjadi populer selama satu dekade lagi.
Perkembangan baru lainnya dalam pengelasan termasuk 1.958 terobosan
pengelasan berkas elektron, membuat pengelasan dalam dan sempit
mungkin melalui sumber panas terkonsentrasi. Setelah penemuan laser
pada tahun 1960, pengelasan sinar laser debutnya beberapa dekade
kemudian, dan telah terbukti sangat berguna dalam kecepatan tinggi,
pengelasan otomatis. Magnetic pengelasan pulsa (PU) yang industri
digunakan sejak tahun 1967. Gesekan aduk pengelasan diciptakan di 1991
oleh Wayne Thomas di The Welding Institute (TWI, UK) dan menemukan
aplikasi yang berkualitas tinggi di seluruh dunia. [22] semua empat proses
baru ini terus menjadi cukup mahal karena tingginya biaya peralatan yang
diperlukan, dan ini memiliki terbatas aplikasi mereka.
B. Batasan Masalah
Pembahasan dalam makalah ini mengenai Welding Machine (Mesin las),
proses pengelasan plasma, proses pengelasan mekanik, dan proses
pengelasan kimia.
C. Tujuan
Memahami mengenai Welding Machine, proses pengelasan plasma, proses
pengelasan mekanik dan proses pengelasan kimia.

BAB II

A. Pengertian dan prinsip kerja Welding


Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan
logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam
pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam
penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu. Lingkup
penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi
perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa
saluran dan sebagainya.
Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan
untuk reparasi misalnya untuk mengisi lubang-lubang pada coran.
Membuat lapisan las pada perkakas mempertebal bagian-bagian yang
sudah aus, dan macam –macam reparasi lainnya. Prinsip kerja
pengelasan yakni ketika terjadi gas penyelimut ketika elektroda
terselaput itu mencair,sehingga ketika proses ini berjalan tidak di
perlukan tekanan / pressure gas inert untuk membuang oksigen atau
udara yang dapat menyebabkan korosi atau gelembunggelembung di
dalam hasil pengelasan. Proses pengelasan terjadi karena arus listrik
yang mengalir diantara elektroda dan bahan las membentuk suatu
panas yang dapat mencapai 3000°C,sehingga membuat elektroda dan
bahan yang akan dilas mencair. Sumber tegangan yang digunakan ada
dua macam yaitu listrik AC ( Arus bolak balik ) dan listrik DC ( Arus
searah ),dimana arus DC dibedakan atas straight polarity (polaritas
langsung) dan reverse polarity (polaritas terbalik). Untuk mesin las.nya
sendiri terbagi atas dua jenis yaitu constant current (arus tetap) dan
cinstant voltage (tegangan tetap) dimana pada setiap pengelasan busur
aruslistrik jika terjadi busur yang membesar akan menurunkan arus
dan menaikan tegangan serta pada busur yang memendek akan
meningkatkan arus dan menurunkan tegangan.
Berdasarkan defenisi dari Deutsche Industrie Normen (DIN) dalam
Harsono dkk (1991:1), mendefinisikan bahwa " las adalah ikatan
metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilakukan dalam
keadaan lumer atau cair ". Sedangkan menurut Maman Suratman
(2001:1) mengatakan tentang pengertian mengelas yaitu salah satu
cara menyambung dua bagian logam secara permanen dengan
menggunakan tenaga panas. Sedangkan Sriwidartho, Las adalah suatu
cara untuk menyambung benda padat dengan dengan jalan
mencairkannya melalui pemanasan.

B. Proses pengelasan Plasma


Proses pengelasan plasma merupakan proses pengelasan yang sumber
panasnya berasal dari busur yang terbentuk antara elektroda tungsten
runcing dan benda kerja yang menghasilkan gas panas yang suhunya
sedemikian tinggi sehingga elektron luar molekul-molekul gas
terpisahkan dan membentuk ion. Hampir serupa dengan las listrik TIG
(Tungsten Inert Gas / Tungsten Gas Mulia) namun, pada proses ini
posisi elektroda berada dalam tubuh obor, busur plasma dapat dipisah
dari gas pelindung dan disalurkan melewati nozzle tembaga halus
yang dapat meminimalisir busur berlebih yang terjadi. Ada 3 metode
dalam proses pengelasan Plasma dengan memvariasikan diameter
bore las dan laju aliran tekanan plasma antara lain :
 Pengelasan mikroplasma
Pengelasan mikroplasma biasanya dilakukan untuk pengelasan
benda yang tipis (ketebalannya berkisar 0.1mm), kawat dan jala.
Busur yang dihasilkan seukuran dengan jarum, bersifat kaku dan
minim distorsi.

 Pengelasan menggunakan media benda kerja


Pengelasan ini merupakan alternatif untuk las TIG konvensional.
Pengelasan ini memiliki keuntungan antara lain penetrasi lebih
dalam (dari aliran gas plasma yang lebih tinggi), toleransi pada
permukaan pelapis (elektroda dalam tubuh obor) yang lebih besar
dan toleransi yang lebih baik untuk variasi elektroda untuk jarak
benda kerja tanpa perubahan yang signifikan dalam input panas.

 Pengelasan keyhole
Merupakan pengelasan dengan meningkatkan aliran arus dan
plasma gas, sehingga plasma sangat kuat yang dapat mencapai
penetrasi penuh pada material benda kerja. Dikatakan keyhole
karena membentuk menyerupai lubang kunci yang memotong
melalui logam mencairkan material. Proses ini dilakukan pada
bahan atau benda kerja yang lebih tebal (berkisar 10mm).
Gambar 2.1 Skema pengelasan plasma

Gambar 2.2 Skema pengelasan plasma pada nozzle


Gambar 2.3 Pengelasan Plasma

C. Proses pengelasan mekanik


Merupakan proses pengelasan yang sumber panasnya berasal dari
gesekan antara permukaan benda kerja dan permukaan material logam
(elektroda). Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda dan
benda kerja akan mencarikan ujung elektroda dan sebagian permukaan
benda kerja. Selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan
menghasilkan gas yang melindungi ujung elekroda kawah las, busur
listrik terhadap pengaruh udara luar. Cairan selaput elektroda yang
membeku akan memutupi permukaan las yang juga berfungsi sebagai
pelindung terhadap pengaruh luar.

Gambar 2.4 Skema pengelasan mekanik


Gambar 2.5 Pengelasan Mekanik

D. Proses pengelasan kimia


Merupakan proses pengelasan dimana sumber panasnya berasal dari
reaksi kimia dengan campuran bahan-bahan tertentu pada benda kerja.
Hasil sambungan pada proses pengelasan ini sangat baik apabila
bahan-bahan yang dicampurkan dengan tepat sehingga dapat terpadu
dengan benda kerja. Salah satu contohnya adalah pengelasan termit
yang dilakukan pada batang rel dengan memadukan besioksida dengan
bubuk aluminium yang menghasilkan suatu reaksi serta menimbulkan
panas yang dapat mencairkan besi.

Gambar 2.6 Skema pengelasan Kimia


Gambar 2.7 Pengelasan Thermit pada rel kereta
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik


penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam
induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan
atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang
kontinyu.Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi
sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana
tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya.
Di tinjau dari sumber panasnya, proses pengelasan terbagi menjadi
:
Pengelasan Plasma yang merupakan pengelasan yang sumbernya
menggunakan gas panas, lalu pengelasan mekanik yang merupakan
pengelasan yang sumbernya berasal dari gesekan kedua permukaan
benda, kemudian pengelasan kimia yang sumbernya berasal dari
reaksi kimia pada campuran material tertentu berpadu dengan
benda kerja.
DAFTAR PUSTAKA

http://agamweld.blogspot.co.id/2009/06/pendahuluan-definisi-pengelasan-
menurut.html

https://waisya.wordpress.com/2011/03/06/plasma-arc-welding/

http://allweld.blogspot.co.id/2012/10/proses-pengelasan-smaw.html

http://www.twi-global.com/technical-knowledge/faqs/process-faqs/faq-what-is-
plasma-welding/

https://id.wikipedia.org/wiki/Las

https://id.wikipedia.org/wiki/Las_termit

Anda mungkin juga menyukai