Anda di halaman 1dari 1

CELVIN DICKY WAHYUDI

BENGKULU / TEKNIK KIMIA


2031710009

Pola Pikir Siswa ke Mahasiswa


M-A-H-A-S-I-S-W-A. Dari struktur hurufnya saja sudah berbeda dengan S-I-S-
W-A, bukan?? Saya pun merasakan betapa berbedanya kehidupan sebagai siswa dengan
saya yag sekarang ini sebagai mahasiswa. Sebagai siswa, masih terasa banget kalau kita
tuh masih dibimbing oleh guru. Betapa pedulinya mereka terhadap kita, betapa seringnya
saya dimarahin gara-gara tidur di kelas, betapa seringnya saya diomelin gara-gara
terlambat masuk sekolah, dan masih banyak lagi. Tetapi, sebagai mahasiswa, hal itu tidak
terjadi lagi terhadap diri kita. Boleh dibilang kebanyakan dosen itu lebih cuek bila
dibandingkan dengan guru. Ini sejauh penglihatan saya. Kalau pas SMA tuh, kayaknya
guru selalu memperhatikan kita. Ngantuk dikit.. eh ketahuan... Baju gag rapi, disuruh
dirapikan.. Dan masih banyak lagi...

kalau kata kakak tingkat, mahasiswa itu dituntut untuk lebih Totalitas, loyal,
dan mandiri. Yak, benar sekali! Saya merasa sekarang saat yang tepat untuk belajar
totalitas. Melakukan segala pekerjaan dengan sepenuh hati. Dalam bidang apapun itu,
jadi petani bersungguh-sungguhlah, jadi dokter bersungguh-sungguhlah,. Yah itulah
manfaat jika semuanya dikerjakan dengan bersungguh-sungguh, hasilnya pasti
membanggakan. Tidak pernah ada kerugian bagi orang yang bersungguh-sungguh,
karena meskipun gagal dari usaha yang dilakukan pasti ada kebanggaan tersendiri jika
dibandingkan dengan mengerjakan sesuatu dengan hanya sekedarnya saja.

Yang kedua loyal. Loyal itu sangat diperlukan terutama dalam persahabatan. Tentu
kuliah itu bukan hanya mengejar prestasi, bukan? Kuliah itu aktivitas yang mencakup
banyak hal, salah satunya adalah mencari relasi. Carilah teman sebanyak-banyaknya.
Tidak ada orang yang sanggup hidup sendiri. Saya rasa mencari teman itu mudah, yang
sulit adalah mencari sosok sahabat. Persahabatan kebanyakan dimulai dari pertemanan
yang bertahun-tahun. Nah dalam persahabatan itu, kita harus bisa menjadi sahabat yang
loyal, sahabat yang setia, Jangan jadi sahabat yang ada saat senang saja. Sahabat harus
bantu membantu dan saling menopang. Itu baru namanya sahabat beneran.

Yang ketiga mandiri. Tahu sendiri kebanyakan mahasiswa itu adalahapenghuni kost.
Sebagai anak kost, kita harus bisa hidup mandiri, mau ngapa-ngapain sendiri, mau makan
cari sendiri, dan sebagainya yang serba sendiri.. Kecuali kalau yang ngekostnya bawa
pembantu. Saya sendiri merasa dengan menjadi anak kost (walaupun saya bukan anak
kost), banyak manfaat dan pengetahuan yang saya dapatkan. Dari yang biasanya makan
tinggal makan, sekarang harus cari makan ke warteg atau bikin mie sendiri. Dari yang ga
pernah cuci baju, jadi cuci baju sendiri. Dari yang jarang banget cuci piring, jadi cuci
piring terus. Dari yang ga pernah beresin kamar, sekarang beres-beres terus. Dan, masih
banyak lagi hal yang dilakukan sendiri. Ini juga merupakan proses pembelajaran bagi
saya. Belajar nyuci, belajar sendiri, belajar mengatur waktu dengan baik. Tetapi, sebagai
anak kost juga perlu berhati-hati. Jangan sampai kelewat batas dan terlalu bebas. Teori
memang mudah, mempraktekkannya yang sulit!

Anda mungkin juga menyukai