Anda di halaman 1dari 2

Apomiksis dan Aplikasinya Dalam Perbaikan Tanaman

Benih apomiksis berkembang di dalam ovarium, seperti tanaman bereproduksi secara seksual,
tetapi embrio terbentuk tanpa penyatuan sel sperma dan telur.

Mekanisme Apomiksis

Mekanisme apomiksis mengacu pada dasar sitologi pada perkembangan embrio yang mana
menentukan bentuk genetik pada keturunan. Reproduksi vegetatif adalah reproduksi dari bagian
tubuhnya selain biji (stolon, rhizom, tunas, dll). Agamospermy adalah reproduksi dengan biji tapi
embrio tidak melalui pembuahan. Apospory adalah Sel somatik di nukleus langsung membentuk
kantung embrio (tanpa meiosis), sel telur yang diploid berkembang secara partenokarpik dan embrio
(zigotik) membelah membentuk tetrad dan terus berdegenerasi (nukleus lebih aktif membentuk
kantung embrio). Pada Diplospori, embrio dan endosperm berkembang dalam kantung embrio yang
tereduksi yang berasal dari sel induk megaspora. Embrio dibentuk dari sel telur tidak dibuahi disebut
partenokarpik diploid atau sel lain dalam kantung embrio disebut apogamet. Dalam embrio adventif,
embrio berkembang dalam sel somatik pada ovula, lapisan atas atau dinding ovari dan dibuat
struktur seperti tunas melalui pembelahan mitosis pada sle nukleus. Dalam partenogenesis telur
berkembang menjadi embrio dalam kantung embrio tanpa fertilisasi dengan sperma. Beberapa
kasus seperti androgenesis (embrio berkembang dari sperma yg masuk ke kantung embrio) dan
semigami ( sperma masuk ke kantung telur, tapi tidak terjadi pembuahan) jarang ditemukan.

Perkembangan Embrio Pada Apomiksis

Walaupun embrio terbentuk tanpa penyatuan gamet jantan dan betina, polinasi perlu pada
banyak apomiksis untuk perkembangan penuh dari embrio dan endosperm. Perkembangan embrio
dan endosperm pada apomiksis biasanya sama dengan pola normal pada spesies tanaman seksual.

Indikator Apomiksis

Deteksi apomiksis berdasarkan dasar indikator morfologi memerlukan observasi yang hati-hati
terhadap progeni dari setiap individu tanaman oleh seorang yang tahu betul tentang fertilisasi tetua
dan perkiraan variabilitas pada turunannya. Turunan dari apomiksis obligat seluruhnya seragam dan
semua identik dengan tetuanya. Apomiksis fakultatif cocok dengan reproduksi seksual dan walaupun
tetua homozigot dan menyerbuk sendiri, mungkin akan ada variasi tanaman dalam turunannya.
Bukti paling nyata dari apomiksis dapat dikira dalam program hibridisasi. Indikasi lain yang cocok
pada keberadaan apomiksis ketika jumlah kromosom, sifat meiosis, dan pembuahan sebuah biotipe
diketahui.

Teknik Memastikan Apomiksis

Tes progeni dikombinasi dengan pelajaran sitologi dari megasporogenesis dan perkembangan
kantung embrio biasanya diperlukan untuk memastikan kehadiran apomiksis dan untuk mekanisme
identifikasi. Pada apospori, pergantian megaspora fungsional oleh sebuah sell asposporus mungkin
terjadi secara cepat dan tak teramati. Untuk mendeteksi diplospori, seorang harus menentukan yang
mana pembelahan pertama dari sell induk megaspor apakah secara meiosis atau mitosis. Untuk
mengidentifikasi apospori dan diplospori, seorang harus mengamati ovul individual mewakili seluruh
tahapan perkembangan dari inisisasi sel induk megaspora sampai pembentukan kantung embrio.
Genetika Apomiksis

Spesies apomiksis telah jadi subjek yang miskin dari studi genetika pada masa lalu. Data dari
kebanyakan eksperimen belum cukup menyimpulkan untuk metetapkan mode tepat dari pewarisan
atau untuk mengizinkan indentifikasi dari genotip spesifik pada kondisi apomiksis. Hasil dari studi
yang dilakukan pada rumput ekor kucing (apomiksis aposporus) menunjukkan bahwa metode
reproduksi dikontrol oleh dua ge dan epistasis (Taliaferro dan Bashaw, 1966). Sedikit yang diketahui
tentang pewarisan pada diplospori. Disini mekanisme perkembangan kantung embrio apomiksis
berbeda sepenuhnya dengan apospori. Belum ada informasi biokimia dan fisiologi dari faktor yang
bertanggung jawab pada apospori.

Hibridisasi dan Pemuliaan Pada Apomiksis

Apomiksis dapat mencegah proses pemulian atau menjadi alat berguna untuk pemulia
tanaman. Syarat pertama untutk perbaikan yang sukses pada spesies apomiksis adalalah tersedianya
tanaman seksual atau sebagian seksual untuk digunakan sebagai tetua jantan pada program
hibridisasi. Obligat apomiksis dapat digunakan sebagai alat pemulia tanaman yang efektif ketika
tanaman seksual telah diidentifikasi dalam spesies. Prinsip melibatkan kontrol dan manipulasi dari
metode reproduksi melalui hibridisasi dengan apomiksis obligat dalam spesies. Tidak ada alasan
untuk mengira bahwa semua tanaman seksual ditemukan dalam spesies apomiksis obligat akan
heterozigot pada metode reproduksi jika tanaman seksual tidak tersedia dalam spesies, pendekatan
lain harus dipertimbangkan.

Anda mungkin juga menyukai