Anda di halaman 1dari 6

REKTIFIKASI

I. Tujuan Percobaan

Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu :

 Menjelaskan pengertian kurva baku dan kurva kesetimbangan


 Mebuat campuran biner untuk kurva baku
 Menggambarkan kurva kesetimbangan berdasarkan hasil perhitungan
 Menjelaskan pengertian rektifikasi
 Menghitung jumlah pelat teoritis

II. Alat dan Bahan yang Digunakan


Alat yang digunakan :
 Tabung reaksi
 Gelas ukur
 Pipet ukur
 Bola karet
 Pipet tetes
 Rak tabung reaksi
 Refraktometer
 Gelas kimia
 Botol obat
 Seperangkat alat rektifikasi

Bahan yang digunakan :


 Aquadest
 Etanol
 Air

III. Dasar Teori

Pengolahan reaksi campuran dengan metoda pemisahan termal merupakan suatu


teknologi produksi kimia yang krusial, karena energy yang dibutuhkan sangat mahal dan tinggi.
Hamper 80 % total kebutuhan energy dalam industry kimia diperlukan pengolahan produk
secara termal. Meskipun kebutuhan energy tinggi, rektifikasi ( countercurrent distillation )
adalah salah satu metoda pemisahan yang sering digunakan.
Pelat teoritis adalah suatu ukuran untuk konsentrasi maksimum yang diharapkan pada
pelat dari suatu kolom rektifikasi pada kondisi ideal. Pelat teoritis harus memenuhi kondisi
sebagai berikut :
1. Cairan pada pelat tercampur secara ideal
2. Fraksi mol dari fasa gas dan fasa cairan konstan
3. Perubahan panas dan zat diantara fasa gas dan cairan adalah ideal
4. Kedua fasa dalam keadaan setimbang
5. Uap tidak membawa tetesan cairan

a. Penentuan jumlah pelat teoritis pada refluks total menurut Mc. Cabe and Thiele.
Overall mass flux melalui kolom memberikan persamaan :
G=L+D (1)
G = aliran gas ,
L = jumalah refluk konstan,
D = discharge current

Pada kondisi diatas overall komponen mudah menguap ( volatile ) adalah :


G.yi = L . Xi + 1 + E . Xe (2)

yi = fraksi mol komponen dalam fasa gas pada pelat i


Xi + 1 = fraksi mol komponen mudah menguap dalam cairan dari pelat ( i+l)
Xe = fraksi mol komponen mudah menguap dalam produk

Subtitusi persamaan 1, diperoleh garis aggregate atau kurva khusus :

yi = + (3)
dengan refluk ratio VR

VR = (4)
Didapatkan persamaan 5

yi = . Xi + 1 + Xe
Mengerti tentang fasa kesetimbangan adalah dasar teori dalam praktek pokok-pokok
pemisahan panas. Tanpa mengenal hokum dasar untuk pemisahan campuran biner, maka tidak
akan mungkin mengerti rektifikasi atau distilasi azeotrop.
Bila campuran dipisahkan dengan mengunakan proses termal, panas dan zat biasanya
dipindahkan diantara fasa yang saling kontak satu sama lain. Suatu fasa ditentukan sebagai
bagian dari suatu system dengan sifat-sifat macroscopic homogeneous yang dipisahkan dari
bagian lain oleh lapisan fasa. Suatu system dikatakan setimbang bila tidak ada perubahan yang
terjadi pada kondisi eksternal. Semua perpindahan zat dan energy melalui lapisan reversible
phase. Fasa dari suatu campuran heteregenous dikatakan setimbang bila tidak ada perbedaan
tekanan maupun temperature.

b. Skema gambar dari fasa kesetimbangan


Fasa kesetimbangan biasanya sifat-sifat dari komposisi fasa kesetimbangan oleh sejumlah zat
( fraksi mol ) dengan titik didih yang rendah. Pada waktu ti, nilai Xi, Yi, Ti dan Pi berubah
diperoleh, tergantung kesetimbangan.

Xi =

Yi =
c. Percobaan penentuan data kesetimbangan
Bila suatu campuran bersifat ideal , Yi bisa dihitung jika kurva tekanan uap komponen murni
Xi diketahui.
Penggunaan hokum Raoult untuk campuran gas ideal adalah :
P1 = P1,0 x X1 (1)
P2 = P2,0 x X2 (2)
P1, P2 = tekanan partial
P1,0, P2,0 = tekanan uap saturasi
X1, X2 = fraksi mole dari liquid

Dengan menggunakan hokum Dalton


P tot = P1 + P2 (3)

Subtitusi persamaan 1 dan 2 kedalam persamaan 3


P tot = P1,0 x X1 + P2,0 x ( 1 – X1 ) (4)
P tot = ( P10 – P2,0 ) x X1 + P2,0 (5)

Susun kembali persamaan 4, maka diperoleh

X1 = (6)
Dengan mengambil tekanan partiel P1,0 dalam perhitungan didapatkan Y1 :

Y1 =
Untuk menghitung tekanan uap P1,0 menggunakan persamaan Clausius-Clapeyron selanjutnya
diintegrasikan pada kondisi tertentu :

=
IV. Prosedur Kerja
A. Kurva Baku
 Membuat campuran etanol – air seperti yang ditampilkan pada table 1, kedalam tabung reaksi
 Menghitung fraksi volume etanol
 Mengukur indeks bias masing-masing campuran menggunakan refraktometer

B. Kurva Kesetimbangan
Contoh perhitungan :
 Menyiapkan 10 g etanol dan 3,942 g air, sehingga diperoleh fraksi mol X1 = X2 = 0.5
 Menghitung volume air ( V1 ) dan volume etanol ( V2 ) sebagai berikut :
 V1 = 3.942 g : 0.998 g/ml = 3.950ml
 V2 = 10 g : ).79 g/ml = 12.658 ml
 Volume total = 16.608 ml
 Menghitung harga K dengan cara volume bejana 500 ml sebagai volume total 16.608 ml, maka
didapat harga K = 500 : 16.608 = 30.105973
 Mengisi peralatan dengan volume masing-masing :
 V.air = V1 x K = 3.950 x 30.105973 = 118.918 ml
 V.etanol = V2 x K = 12.658 x 30.105973 = 381.082 ml
 Diperoleh fraksi mol X1 = X2 = 0.5, dengan cara mencampurkan 381.082 ml etanol dengan
118.918 ml air kedalam bejana.

Langkah Percobaan :
 Mengisi bejana dengan campuran air dan etanol ( binary mixture ) sampai memenuhi tabung (
kira-kira 175 ml ).
 Menghidupkan cooler, atau temperature cooler pada 20 oC.
 Menyalakan computer dan CASSY board.
 Memanggil program CASSY dengan double klik pada icon CASSY LAB pada desktop computer.
 Mengaktifkan CASSY dengan menekan tombol F5 atau mengklik icon TOOL pada program
CASSY.
 Membuka program REKTIFICATION dengan menekan tombol F3 atau icon.
 CASSY akan membaca temperature T1 (əB22), T2(əB21), T3(əA22), T4(əA21), T5(əB12),
T6(əB11), T7(əA12), T8(əA11).
 Menyalakan pemanas pada bejana leher 4 pada skala 10 dan setting 111. Isopad pada pemanas
deprogram untuk bekerja selama 3 jam ( pada program S1 = t > 0 dan t < 3:00:00 ).
 Menyetart percobaan dengan menekan tombol F9 atau icon clock sekaligus mencatat
perubahan suhu selama proses.
 Mengamati proses rectification pada semua kolom fraksionasi.
 Mengambil hasil rektifikasi dengan menggunakan syringe pada kepala tutup merah untuk
setiap perubahan suhu. Mengukur indeks bias menurut table 2.
 Rektifikasi dianggap selesai bila tidak ada perubahan gas dan cair pada semua kolom
rektifikasi.
 Menyimpan hasil percobaan dengan menekan tombol F2 atau icon dengan menggunakan
nama file yang berbeda.
 Mengeprint hasil percobaan.
 Mematikan pemanas bila percobaan sudah selesai, lalu menjauhkan pemanas dari bejana.
 Mematikan cooler setelah 15 menit pemanas dimatikan, dan seluruh peralatan.
Daftar Pustaka

Ridwan ,KA.dkk.2012.Penuntun Pratikum Hidrokarbon.Palembang:Teknik Kimia.Politeknik


Negeri Sriwijaya
www.chem-is-try-org/materi-kimia/kimia-industri/teknologi-proses/dasar-kesetimbangan-
uap-air

Anda mungkin juga menyukai