Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM DASAR MIKROPROSESOR

MODUL 2
BELL (PUSH BUTTON DAN BUZZER)
LABORATORIUM INSTRUMENTASI

NAMA : HAGGI NUANSA


NIM : 3332160070
ASISTEN : MOHAMAD REYNALDY H

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2018
BAB I
METODOLOGI PENELITIAN

1.1 TUJUAN PERCOBAAN


1. Mengetahui cara mengatur port yang akan digunakan sebagai input dan output.
2. Mengetahui fungsi dan cara kerja if else
3. Menganalisa program Bell (Pushbutton dan Buzzer).

1.2 ALAT YANG DIGUNAKAN


1. 1 Unit komputer
2. Software CoSmart
3. Software CoIDE
4. 1 Unit modul NUVOTON Nu-LB-NUC140 V2.0
5. Kabel mini USB

1.3 PROSEDUR PERCOBAAN


Langkah ke 1: Pilih Chip
1. Memanggil aplikasi CooCox Software > CoSmart dari Start Menu untuk
membantu konfigurasi pin.
2. Mengklik tombol New Chip di tengah layar.
3. Memilih Nuvoton, lalu pilih NUC140VE3CN
4. Akan muncul gambar chip NUC140VE3CN, dengan semua peripheralnya.

Langkah ke 2: Set Pin Pushbutton


1. Mencontreng GPIOB pada gambar chip.
2. Di jendela Configuration pilih GPIOB.
3. Di bawahnya, klik pada Pin 15 agar Enable.
4. Menscroll ke bawah, atur Pin Config 15:
 Mode Control: Input
 Digital Input: Enable
 Input Signal Deb: Enable

Langkah ke 3: Set Pin Buzzer


1. Di jendela Configuration pilih GPIOB.
2. Di bawahnya, klik pada Pin 11 agar Enable.
3. Menscroll ke bawah, atur Pin Config 11:
 Mode Control: Output
Langkah ke 4: Generate Project
1. Menyimpan konfigurasi dengan klik Project > Save lalu pilih folder dan
ketikkan nama file, misal konfigurasi01.
2. Lalu klik Generate > Generate CoIDE Project lalu pilih folder dan ketikkan
nama project, misal praktikum01.
3. CoSmart akan membuatkan file project dan membukanya otomatis di
Windows Explorer.
Langkah ke 5: Buka Project
1. Mengklik dua kali file praktikum01 untuk membuka project dengan CoIDE.
2. Terlihat bahwa file project sudah disiapkan, klik dua kali pada main.c untuk
mulai memprogram.
Langkah ke 6: Pemrograman
LISTING PROGRAM
#include "DrvGPIO.h"
#include "DrvSYS.h"
void Init();
int main(void)
{
Init();
while(1)
{
if(DrvGPIO_GetBit(E_GPB,15)==0)
{
DrvGPIO_ClrBit(E_GPB,11); 10
}
else
{
DrvGPIO_SetBit(E_GPB,11);
}
}
}
Langkah ke 7: Build dan Download program
1. Klik icon Build (F7) di toolbar untuk melakukan compile program. Pastikan
Build Successful, tidak ada error.
2. Klik icon Download Code to Flash di toolbar untuk memasukkan program ke
chip. Pastikan Done, tidak ada error.
BAB II
TUGAS

2.2 Tugas Modul


1. Sebutkan dan jelaskan port apa saja yang digunakan dan mengapa port
tersebut digunakan !
Jawab : Port yang digunakan pada modul 2 yaitu port B karena push
button dan buzzer dihubungkan dengan portb makan dalam perintahnya di
tuliskan fungsinya yaitu E_GPB.

2. Jelaskan fungsi dari if else pada program diatas dan mengapa perintah
tersebut digunakan.
Jawab : Fungsi if digunakan untuk menyelesaikan statement.
Menyelesaikan dua kondisi jika suatu statement bernilai benar maka akan
dijalankan program berikutnya dan jika bernilai salah maka tidak akan
menjalankan progaram.
3. Jelaskan secara singkat bagaimana program diatas bekerja.
Jawab : program diatas merupakan program yang digunakan untuk
membunyikan buzzer jika pushbutton ditekan. Nilai dari pin 15 yang
terhubung dengan pushbutton digunakan sebagai penyeleksian kondisi dari
buzzer, jika pushbutton ditekan dan menghasilkan logika low maka buzzer
di pin 11 akan berbunyi. Dan jika pushbutton tidak ditekan maka akan
bernilai logika high dan buzzer tidak berbunyi.
BAB III
ANALISA

3.1 Analisa Percobaan


Dengan menggunakan mikrokontroler Nuvoton NUC140VE3CN yang
sudah terintegrasi dengan beberapa komponen lainnya contoh nya adalah LED,
pushbutton, keypad matrix, buzzer, LCD, 7-Segment, dan lainnya, dapat dibuat
sebuah program dengan menggunakan software khusus yaitu CooCox software
yang terdiri dari CoSmart yang digunakan untuk mengatur tipe chip serta port dan
pin yang akan difungsikan. Adanya CoIDE yang digunakan untuk membuat
program yang berkaitan dengan mikrokontroler serta CoFlash untuk memasukan
program ke dalam chip mikrokontroler dengan beberapa library dan fungsi
pustaka nya untuk membuat bell yang terdiri dari pushbutton dan buzzer.

Gambar 3.1 Nouvoton tipe NUC140VE3CN

Gambar 3.2 Nouvoton tipe


NUC140VE3CN dengan push button zoom
Sebelum dapat menggunakan komponen tersebut perlu diatur terlebih
dahulu port serta pin yang akan dipakai karena komponen diatas sudah
terintegrasi dengan pin dan port tertentu pada mikrokontroler. Untuk mengatur
port dan pin yang akan dipakai dapat dilakukan pada software CoSmart dengan
memilih tipe chip yang digunakan lalu muncul gambar chip dengan semua
peripheralnya. Pilih port yang akan digunakan yaitu port A sampai E dan atur pin
serta mode yang ada di dalam percobaan ini, yang akan digunakan port B serta pin
15 dengan mode control input dan digital input enable serta input signal deb
enable karena akan digunakan sebagai pin pushbutton. Lalu port B pin 11 enable
dengan mode control output karena akan digunakan sebagai buzzer yang sudah
terintegrasi secara on board di mikrokontroler.
Percobaan ini menggunakan listing program sebagai berikut:
#include “DrvGPIO.h”
#include “DrvSYS.h”
Void init();
Int main(void)
{
Init();
While(1)
{
If(DrvGPIO_GetBit(E_GPB,15)==0)
{
DrvGPIO_ClrBit(E_GPB,11);
}
Else
{
DrvGPIO_SetBit(E_GPB,11);
}
}
}
Gambar 3.3 Listing program percobaan bell pada CooCox Software
Bahasa pemrograman yang di gunakan di atas biasa nya menggunakan
bahasa C yang di gunakan untuk memprogram mikrokontroler. Dengan struktur
program yaitu pendeklarasian header file, main program dan ada perulangan while
serta penyeleksian kondisi if. Pushbutton akan terhubung secara on board ke port
B pin 15 sehingga jika dilihat listing program nya saat pushbutton ditekan maka
akan menghasilkan logika low dan menjalankan perintah selanjutnya yaitu
mengaktifkan buzzer yang terhubung pada port B pin 15. Ketika pushbutton
dilepas akan menghasilkan logika high pada port B pin 15 lalu perintah yang
dijalankan adalah perintah untuk mematikan buzzer atau else.
Pada listing program ini digunakan dua buah file library yaitu
“DrvGPIO.h” dan “DrvSYS.h” yang fungsi nya masing-masing didalam
program. “DrvGPIO.h” digunakan karna didalam program nya ada fungsi
DrvGPIO_SetBit(nama_port,nomor_pin) yang digunakan untuk memberikan
logika HIGH dan DrvGPIO_ClrBit(nama_port,nomor_pin) yang digunakan untuk
memberikan logika LOW. “DrvGPIO_ClrBit(E_GPB,11)” untuk memberi logika
low pada port B pin 11 agar buzzer pada papan mikrokontroler nya aktif karna
buzzer yang terintegrasi adalah tipe aktif low. Sedangkan
“DrvGPIO_SetBit(E_GPB,11)” digunakan untuk memberikan logika high pada
port B pin 11 supaya buzzer pada papan mikrokontroler mati. Lalu baris perintah
DrvGPIO_GetBit(E_GPB,15) digunakan untuk mengambil nilai yang ada di port
B pin 15 yang didalam program nya akan digunakan untuk menentukan apakah
buzzer menyala atau mati.
Tabel 3.1 Tabel Hasil Percobaan 1
NO Percobaan Keterangan
Buzzer berbunyi lalu
1 Tekan tombol push button. akan mati jika push
button dilepas

Pada percobaan pertama yaitu menekan tombol pushbutton lalu kita


menghasilkan output yaitu bunyinya buzzer. Bunyinya buzzer karena buzzer pada
rangkaian hardware yaiu bersifat active low, yaitu berbunyi jika diberi logika low
dan mati bila diberi logika high. Oleh karena itu berarti percobaan berhasil.
Tabel 3.2 Tabel Hasil Percobaan 2
NO Percobaan Keterangan
2 Fungsi if dihilangkan lalu build dan download
kemudian operasikan modul. Jika sudah Build Failed

kembalikan seperti semula.

Pada percobaan kedua ini, fungsi if dihilangkan lalu kembali di build dan
download ke mikrokontroler, hasil percobaan nya adalah buzzer tidak berbunyi
karena penyeleksian kondisi dengan if dan komponen pushbutton tidak ada.

Gambar 3.5 Saat file Fungsi if dihilangkan dari listing program


Tabel 3.3 Tabel Hasil Percobaan 3
NO Percobaan Keterangan
3 BUILD SUCCES tapi

Fungsi else dihilangkan lalu build dan download buzzer tidak berbunyi
kemudian operasikan modul. Jika sudah dengan baik, pada saat
kembalikan seperti semula. push buttton ditekan
maupun tidak

Pada percobaan ketiga ini fungsi else dihilangkan lalu di build dan
download ke mikrokontroller, hasil yang di dapat adalah buzzer tidak berbunyi
ketika pushbutton ditekan dan ketika dilepaspun tetap tidak berbunyi hingga
mikrokontroler tidak aktif.
Tabel 3.4 Tabel Hasil Percobaan 4
NO Percobaan Keterangan
4 Fungsi if dan else dihilangkan lalu build dan Build failed, Buzzer
download kemudian operasikan modul. Jika sudah
tidak berbunyi
kembalikan seperti semula.

Pada percobaan keempat ini fungsi if dan else dihilangkan lalu build dan
didownload ke mikrokontroler, hasil yang di dapat adalah buzzer tidak berbunyi.
Karena baris program pada if dan else merupakan perintah untuk menyalakan atau
mematikan buzzer sehingga pada saat pushbutton ditekan buzzer tidak berbunyi.
Tabel 3.5 Tabel Hasil Percobaan 5
NO Percobaan Keterangan
5 Jika di ganti pin14
Angka 15 pada listing
program akan menyebabkan
DrvGPIO_GetBit(E_GPB,15) diganti menjadi 14 lalu
buzzer tidak
build dan download kemudian operasikan modul.
berbunyi tetapi pin
Lakukan juga dengan angka 16. Jika sudah
16 menyebabkan
kembalikan seperti semula.
buzzeer berbunyi
Pin 15 di listing program DrvGPIO_GetBit(E_GPB,15) diganti menjadi
14 lalu build dan download program ke mikrokontroler. Hasil dari percobaan ini
adalah buzzer tidak bunyi pada pin 14, sedangkan jika diganti menjadi pin 16
buzzer akan berbunyi. Dikarenakan pin 14 belum diatur untuk digunakan pada
program mikrokontroler, lalu pushbutton on board yang sudah terintegrasi di
papan mikrokontroler juga terhubung ke port B pin 15 sehingga jika di program
diubah ke 14 maka buzzer tidak akan berbunyi, sedangkan 16 berbunyi
Tabel 3.6 Tabel Hasil Percobaan 6
NO Percobaan Keterangan
6 Angka 11 pada listing program
DrvGPIO_ClrBit(E_GPB,11); dan
DrvGPIO_SetBit(E_GPB,11); diganti menjadi 10 Buzzer dalam

lalu build dan download kemudian operasikan modul. keadaan mati


Lakukan juga dengan angka 12. Jika sudah
kembalikan seperti semula.

Pin 11 merupakan pin yang terhubung secara on board pada papan


mikrokontroler sehingga jika diubah ke nomor pin 10 atau 12 maka buzzer tidak
akan berbunyi.

Tabel 3.7 Tabel Hasil Percobaan 7


NO Percobaan Keterangan
7 Masukkan listing program Buzzer dalam keadaan
DrvGPIO_ClrBit(E_GPC,14); didalam fungsi else tidak berbunyi dan
lalu build dan download kemudian operasikan LED dalam keadaan
modul. menyala

Buzzer tidak berbunyi, akan tetapi LED berwarna hijau menyala, karena
pin 14 merupakan pin yang terhubung ke LED secara on board pada papan
mikrokontroler.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Untuk mengambil nilai logika input digital gunakan perintah berikut:
DrvGPIO_GetBit(Nama_port, Nomor_pin);
• Untuk memberikan logika HIGH gunakan perintah berikut:
DrvGPIO_SetBit(Nama_port, Nomor_pin);
• Untuk memberikan logika LOW gunakan perintah berikut:
DrvGPIO_ClrBit(Nama_port, Nomor_pin);
• Untuk membuat delay bisa menggunakan perintah berikut:
DrvSys_Delay(Lama_delay_dalam_cycle);
• Untuk bisa menggunakan perintah di atas, perlu memasukkan library
#include “DrvGPIO.h“
#include “DrvSYS.h”
2. Statement if adalah salah satu statement yang digunakan untuk
penyeleksian kondisi. Statement ini merupakan statement percabangan
paling dasar, jika suatu terpenuhi alias bernilai true maka akan
menjalankan tertentu. Dan jika tidak maka tersebut tidak akan dijalankan.
Sedangkan statement else adalah fungsi yang digunakan untuk melakukan
dua perintah sekaligus jika pernyataan pertama false maka pernyataan else
ini lah yang akan dijalankan.
DAFTAR PUSTAKA

Asisten Laboratiorium Instrumentasi: Modul Praktikun Dasar Mikroprosesor.


Cilegon. FT Untirta. 2018.

Anda mungkin juga menyukai