Laporan Akhir P2DTK
Laporan Akhir P2DTK
TAHUN 2009
REPUBLIK INDONESIA
Kata Pengantar
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Secara umum program P2DTK bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam
mempercepat pemulihan dan pertumbuhan sosial ekonomi daerah-daerah tertinggal
dan khusus, melalui kegiatan yang diarahkan kepada:
Daerah Pasca Konflik (TK-Pusat P2DTDPK) yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri
Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Nasional
Nomor: KEP.06/M.PPN/HK/01/2009 tentang pembentukan Tim Koordinasi P2DTDPK
telah membentuk Sekretariat sebagai Unit Pengendalian Proyek (UPP) dilingkungan
Bappenas melalui Surat Keputusan Tim Pengarah P2DTDPK, SK Nomor: KEP
12/D.VII/01/2009 tentang pembentukan Sekretariat Tim Perencana/ Unit
Pengendalian Proyek (UPP P2DTDPK)/Project Management Unit (PMU P2DTDPK),
Sekretariat Tim Teknis UPP progam Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Khusus (P2DTK).
1.2. Tujuan
(1) Melakukan rapat koordinasi berkala dan diskusi terbatas tentang program
P2DTK;
(2) Melaksanakan lokakarya tentang perencanaan dan pelaksanaan program P2DTK;
(3) Melakukan kunjungan lapangan dalam pemantauan pelaksanaan program P2DTK;
(4) Melaksanakan seminar/workshop dalam rangka evaluasi pelasakanaan program
P2DTK.
1.3. Sasaran
(1) Tersusunnya rencana kerja UPP P2DTK;
(2) Tersedianya data dan informasi pelaksanaan program P2DTK;
(3) Tersusunnya laporan pemantauan dan evaluasi P2DTK;
(4) Terlaksananya koordinasi dengan Pemda terkait dan NGO daerah;
(5) Tersusunnya dokumen resmi pelaksanaan program P2DTK;
(6) Tersusunnya laporan dua mingguan, triwulan dan tahunan serta laporan khusus
pengaduan program P2DTK.
Besar, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Timur, Aceh Utara, Bener Meriah,
Biruen, Pidie);
(10) Sumatera Utara (Nias dan Nias Selatan)
Kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaaan kegiatan sampai akhir Desember 2009
juga cukup berjalan lancar dan baik. Pelaksanaan P2DTK telah memasuki tahap
pelaksanaan kegiatan progam pada Siklus 3, dengan tetap melanjutkan pelaksanaan
kegiatan Progam P2DTK Siklus 2 (Tahun 2008) yang belum selesai. Sedangkan
pelaksanaan Progam P2DTK pada Siklus 3 sendiri masih pada tahap perencanaan,
sebagian besar pada tahapan Kajian Teknis dan Musyawarah Pendanaan..
Adapun secara umum proses dan hasil kegiatan P2DTK yang dapat dilaksanakan
sebagai berikut :
Secara umum berikut diuraikan mengenai proses dan hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan:
a. Penyempurnaan Dokumen:
(1) Terselesaikannya hampir 100% panduan teknis pelaksanaan Progam P2DTK di
lapangan dari mulai dari perencanaan s.d. pemeliharaan sub project kegiatan
Progam P2DTK.
(2) Terselesaikannya penyusunan dokumen pendukung progam: finalisasi Panduan
Harmonisasi PNPM untuk memperkuat Musrenban dan Manual Monitoring dan
Evaluasi Progam P2DTK.
(3) Terlaksananya koordinasi dalam rangka menyelesaikan penyusunan Modul
Pengadaan dan Pengelolaan Keuangan untuk Konsultan Spesialis Pengadaan dan
Pengelolaan Keuangan dalam rangka mendukung kegiatan pelaksanaan progam
P2DTK.
(4) Terlaksananya koordinasi dalam rangka menyelesaikan penyusunan Modul Pelatihan
Penyegaran untuk konsultan kabupaten s.d. kecamatan, tim koordinasi kabupaten
s.d. kecamatan dan Satker Kabupaten/PP Komitmen.
(5) Menjadi narasumber dan berpartisipasi pada Workshop Nasional PNPM DTK di Hotel
Mega, Menteng dari 23-25 Maret 2009, dengan materi ”Konsep dan Strategi
Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal”..
(6) Menjadi narasumber pada sosialisasi Pengembangan Sektor Swasta (PSS), di kantor
Bappeda, Lampung pada 01 April dan Bappeda Kalbar pada 13 April, dengan materi
”Konsep dan Strategi PSS dalam Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal”.
(7) Menjadi narasumber pada pelatihan pra tugas koordinator Kabupaten PSS (LPK-PSS
Wilayah Barat) di Wisma Bogor Indah Nirwana pada tgl. 15 April.
(8) Menjadi narasumber dan berpartisipasi pada Training of Trainer Conflict Resolution
Training yang diadakan oleh Forum LSM pada 04 Mei di Banda Aceh, dengan materi
”Kebijakan dan Strategi Pelaksanaan PNPM dalam Harmonisasi Mekanisme
Perencanaan Partisipatif untuk Memperkuat Musrenbang”.
(9) Menjadi narasumber pada pelatihan Penyegaran Konsultan/Fasilitator di Lampung,
Bengkulu, Palangkaraya dan Ternate pada tgl 10-14 Agustus 2009 utamanya arahan
kebijakan program terkait dengan Perencanaan Pembangunan berbasis
Kewilayahan.
(10)Menjadi narasumber pada rakor NMC-PMC di Hotel Menteng pada 10 September
2009, dengan materi ”Evaluasi Kinerja Percepatan Pembangunan Derah Tertinggal-
PDT, RPJM 2004-2009”.
(11)Menjadi Narasumber pada Workshop Peningkatan Kapasitas Satker P2DTK di Hotel
Singgasana, Makasar pada tgl 28 Oktober 2009, dengan materi ”Mekansimee P2DTK
sebagai Capacity Building Perencanaan Pembangunan Partisipatif”.
(12)Menjadi Narasumber pada Workshop Evaluasi P2DTK 2009 dan RKTL 2010 di Hotel,
Mercure pada tgl 23 Nopember 2009 dengan materi ”PDT dalam RPJMN 2004-2009
dan Arah Kebijakan PDT dala RPJMN 2010-2014”.
(13) Menjadi narasumber pada pelatihan Konsultan Manajemen Pengadaan dan
Keuangan di Gedung PPK, Jaksel dari tgl 14 Desember 2009, dengan materi
”Evaluasi Daerah Tertinggal dan Strategi Percepatan PDT”.
(14)Menjadi narasumber/fasilitator pada pelatihan Konsultan Manajemen Pengadaan
dan Keuangan di Gedung PPK, Jaksel dari tgl 14-20 Desember 2009.
(15)Menjadi narasumber pada rakor NMC-PMC di Hotel Grand Pesona, Bogor pada tgl 21
Desember 2009, dengan materi ”Hasil Supervisi Akhir Tahun 2009, PMU Bappenas”.
(16)Terlaksananya koordinasi dengan PIU KPDT & Bank Dunia terkait dengan
kemungkinan adanya SPADA-2 utamanya dalam desain, lokasi progam dan
persiapannya.
(3) Terlaksananya kegiatan di kabupaten Alor, Flores Timur dan Simeulue dari tgl 28
Nopember – 06 Desember 2009
(4) Terlaksananya supervisi bersama tim Bank Dunia, PIU KPDT, NMC dalam rangka Mid
Term Review dari tanggal 16-20 Februari 2009 di kabupaten Aceh Besar, Pidie
(Provinsi NAD), Lampung Timur, Lampung Utara (Provinsi Lampung) dan Belu, Timor
Tengah Selatan (Provinsi NTT) dan fasilitasi pelaksanaan wrap up meeting, MTR
Review pada 28 Mei di Lt. 1, KPDT.
(5) Terlaksananya fasilitasi pelaksanaan kegiatan Misi Supervisi bulan Oktober 2009;
(6) Terlaksananya penyampaian presentasi masing-masing Spesialis NMC di sekretariat
PMU P2DTK terkait dengan kegiatan yang sudah dan akan dilaksanakan, strategi
pelaksanaan di lapangan, dan dokumen data-data terkait progam P2DTK dari
tanggal 02-13 Februari 2009.
(7) Terlaksananya fasilitasi terhadap pelaksanaan kegiatan Pengembangan Sektor
Swasta (Yayasan Bina Karya Mandiri dan Yayasan Bina Swadaya), Mediasi dan
Penguatan Hukum Masyarakat (Yayasan Crescent) untuk mendapatkan informasi
kinerja pelaksanaan 2008, hambatan-hambatan di lapangan dan rencana kerjanya di
ekretariat PMU P2DTK, Bappenas.
(8) Terlaksananya pemantauan pelaksanaan kegiatan oleh PIU KPDT terkait pelatihan
Satker, workshop hasil audit BPKP maupun evaluasi progam P2DTK.
(9) Terlaksananya pemantauan pelaksanaan rakor NMC-PMC setiap 3 bulan sekali yang
dilaksanakan di pusat.
(10)Terlaksananya pemantauan pelaksanaan pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan
progam P2DTK selama tahun 2009 baik di pusat maupun di daerah, seperti pelatihan
pengadaan dan pengelolaan keuangan, pengembangan sektor swasta, peningkatan
kapasitas konsultan-fasilitator, penanganan konflik, dsb.
(11)Terlaksananya monitoring dan evaluasi program P2DTK, untuk mendukung
UPP/PMU P2DTK telah melakukan upaya penguatan pelaksanaan Monev melalui
dana grant Monitoring & Evaluasi dari DFID.
Saat ini kegiatan yang telah dilaksanakan a.l.:
(a) Penyusunan Manual Monev, P2DTK:
- Workshop Terbatas I, pembahasan instrumen monev di Wisma Seameo
Biotrop, Bogor dari tgl. 17-19 Juni;
- Workshop Terbatas II, di Hotel Garden Permata – Bandung dari tgl 06-08
Agustus;
- Pre-Workshop III, di sekretariat PMU Bappenas pada tgl 14, 28-30 September
- Sosialisasi Manual Monev kepada anggota Tim Koordinasi P2DTK, di Hotel
Bintang, Jakarta pada tgl. 25 Nopember;
- Sosialissi Manual Monev pada NMC-PMC P2DTK pada Rakor NMC-PMC, di Hotel
Grand Pesona, Bogor pada tgl 22 Desember.
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
DAK sebesar Rp 42.294.484.038. Pada Siklus 1 ini ada sub project infrastruktur
yang tidak ada kegiatannya di Pidie dikarenakan adanya kebijakan dari Pemda
sendiri.
- Siklus-2 (2008), DOK yang tercairkan sebesar Rp 1.292.995.000 (69%) dan DAK
sebesar Rp 15.333.678.795 (18%) dari alokasi DOK sebesar Rp 1.880.000.000 dan
DAK sebesar Rp 83.775.999.978. rendahnya pencairan DOK-DAK pada Siklus 2 ini
dikarenakan tidak adanya DIPA-L pada tahun 2008 sehingga kegiatan lebih pada
penyelesaian kegiatan Siklus 1, dari 17 kabupaten hanya ada 9 kabupaten yang
dapat mencairkan pada Siklus 2 ini, yaitu Aceh Tamiang, Aceh Besar, Aceh
Tengah, Aceh Tenggara, Bener Meriah, Gayo Luwes, Bireun, Pidie dan
Simeulue. Bahkan DOK-DAK belum dicairkan (0%) di kabupaten Aceh Singkil,
Aceh Barat dan Aceh Utara.
- Siklus-3 (2009), meskipun DIPA 2009 diterbitkan baru tgl 14 Agustus artinya
sangat terlambat sekali. Namun pencairan DOK-DAK cukup tinggi, yaitu DOK
sebesar Rp 1.880.000.000 (100%) dan DAK sebesar Rp 83.930.568.075 (99,9%)
dari alokasi DOK sebesar Rp 1.880.000.000 dan DAK sebesar Rp 84.000.000.000.
Hal ini karena adanya kebijakan dari KPDT agar setiap daerah melakukan
pencairan terlebih dahulu baru nantinya pada Tahun 2010 dilakukan
pelaksanaan kegiatannya di lapangan.
(15)Jenis Kegiatan
a) P2DTK Nasional,
- Berdasarkan SPB Kabupaten, dapat dilihat bahwa kegiatan Kabupaten untuk
bidang infrastruktur masih dominan 58,50%; bidang kesehatan (32%), dimana
22% untuk kegiatan non phisik dan 10 untuk kegiatan phisik; bidang pendidikan
(18,45%). Kegiatan BLM Kabupaten sudah ada kegiatan yang mendukung
kegiatan ekonomi daerah (pengembangan sektor swasta) seperti kegiatan
infrastruktur berupa tambatan perahu, rehab pasar desa/kecamatan,
pembukaan jalan dan pembangunan jembatan menuju lokasi sentra produksi,
dan pembuatan irigasi pertanian meskipun kegiatan yang muncul dari
Pengembangan Sektor Swasta sendiri belum ada kegiatannya.
- Berdasarkan SPC Kecamatan, kegiatan untuk bidang infrastruktur juga dominan
(42%); bidang kesehatan (33%), dimana 4% untuk kegiatan non phisik dan 29%
untuk kegiatan phisik; bidang pendidikan (20%). Kegiatan dari BLM Kecamatan
ini muncul juga kegiatan yang bersifat mendukung prasarana dan sarana
ekonomi daerah, dengan 6 paket kegiatan untuk rehabilitas pasar desa/kec
meskipun alokasinya hanya 0,9% dari dana untuk kegiatan infrastruktur.
- Total kegiatan berjumlah 1.425 paket kegiatan, terdiri dari kegiatan bidang
pendidikan berjumlah 435 (30,53%); bidang kesehatan, 497 (34,88%) dan bidang
infrastruktur, 493 (34,60%).
b) P2DTK NAD-Nias,
- Berdasarkan pelaksanaan Siklus 1-3, total jenis kegiatan berjumlah 725 paket
kegiatan, terdiri dari kegiatan bidang pendidikan sebesar Rp 61.762.799.059
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
Maluku Tenggara Barat) dan 1 kabupaten yang belum dapat terkunjungi baik
oleh PMU, KPDT, NMC maupun Bank Dunia, yaitu Lembata di Provinsi NTT.
(g) Koordinasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan grant pendukung progam
selama ini masih terkendala dengan belum didukung informasi rutin dari TAF,
CRT, PCF karena informasi baru disampaikan kepada PMU apabila diminta
terlebih dahulu sehingga informasi terkini belum didapatkan saat dibutuhkan.
(h) Laporan yang dibuat oleh PIU KPDT selama ini masih terkesan hanya untuk
memenuhi administrasi saja terutama terkait dengan kepentingan Audit dan
kemungkinan untuk Laporan Tahunan 2009 baru akan selesai pada bulan Juni
2010 sebagaimana penyelesaian laporan sebelumnya.
(i) Website PMU, http://p2dtk.bappenas.go.id
Saat ini mengalami gangguan karena ada hacker yang masuk sehingga sulit diakses
oleh pelaku progam di daerah.
e. Analisa Kinerja
Untuk mendukung pelaksanaan program P2DTK maka tetap dipersiapkan terhadap
seluruh aspek mencakup antara lain kebutuhan sumberdaya manusia, pendanaan, dan
unit kelembagaan, dan dokumen pedoman pelaksanaan dan pengelolaan program
P2DTK. Untuk membekali pelaku program yang memiliki pemahaman yang lebih untuk
menjalankan tugas dan tangungjawabnya sesuai dengan ketentuan program maka
telah dilakukan pelatihan penyegaran terhadap konsultan, aparat dan masyarakat.
Demikian juga untuk mendukung aspek pendanaan maka masing-masing daerah tetap
menyiapkan dana pembinaan administrasi program (PAP) yang di beberapa daerah
bahkan melebihi alokasi yang telah ditetapkan dan cukup memberikan dukungan
terhadap kegiatan pada tahap perencanaan progam P2DTK utamanya bagi daerah yang
terlambat penyerapan dana operasional kegiatannya.
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan program P2DTK maka terus dilakukan koordinasi
baik di pusat maupun daerah yang melibatkan konsultan, fasilitator, aparat
pemerintah, dan masyarakat yang terlibat dalam unit atau pun organ yang dibentuk
sebagai kelengkapan pelaksanaan, pengelolaan dan pengorganisasian program P2DTK.
Pelaksanaan tahapan kegiatan juga telah dilaksanakan dengan tetap berupaya
konsisten dengan azas, prinsip dan tujuan program P2DTK. Peran serta seluruh
stakeholder dalam berbagai kegiatan tetap menjadi prioritas sehingga proses
pembangunan yang partisipatif dan upaya pemberdayaan masyarakat dan aparat serta
kelembagaan yang ada dapat diwujudkan.
Pelaksanaan program telah menghasilkan SDM dari unsur konsultan, masyarakat dan
aparat yang telah dibekali dengan berbagai pengetahuan dan ketrampilan melalui
berbagai pelatihan penyegaran maupun training of trainier (TOT) sesuai bidang
kegiatannya. Masyarakat sudah mengetahui dan memahami program setelah
mengikuti serangkaian kegiatan mulai dari sosialisasi melalui berbagai forum dan
media informasi yang ada; upaya peningkatan kemampuan masyarakat dan aparat
dalam pembangunan partisipatif juga berlangsung melalui kegiatan kegiatan
perencanaan kegiatan; Melalui proses ini masyarakat telah memiliki kemampuan
dalam melakukan identifikasi potensi, masalah dan gagasan untuk mengatasi masalah
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
Pendanaan) dan pelaksanaan kegiatan progam P2DTK baru akan dilaksanakan pada
Triwulan I, 2010. Hasil kegiatan phisik maupun non phisik di beberapa daerah sudah
dapat dilihat hasilnya seperti pelatihan bidang desa, pelatihan guru bidang,
rehabilitasi sarana pendidikan, pembangunan jalan desa, pembangunan WC Umum,
kegiatan sector swasta (tambatan perahu, pembangunan pasar desa) dan sebagainya.
Dari sisi kesiapan pengelolaan program P2DTK di TA 2009 di tingkat daerah, masih ada
beberapa daerah di tingkat provinsi yang belum melakukan persiapan untuk
mendukung program seperti PAP, aparat yang terlibat dalam progam, dan
pemantauan tim koordinasi di lapangan. Alasan lebih pada karena di tingkat provinsi
tidak ada dana progam P2DTK yang dikelola, meskipun sudah ada kepastian akan
pelaksanaan kegiatan progam P2DTK pada akhir 2008, dimana pelaksanaan PNPM
Mandiri sudah digunakan melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK)
namun tidak semua lokasi sudah membentuk sekretariat TKPK ini.
Kegiatan koordinasi pelaksanaan P2DTK secara umum berjalan dengan baik. Kegiatan-
kegiatan persiapan, perencanaan, pemantauan, database dan management informasi
sudah dilaksanakan selama tahun 2009. Secara umum proses dan hasil kegiatan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
(1) Dengan dukungan prasarana yang dimiliki, sekretariat UPP telah mendorong dan
melakukan upaya percepatan pelaksanaan program melalui proses fasilitasi
pelaksanaan progam P2DTK sampai akhir tahun 2009;
(2) Koordinasi berkala dengan NMC, PIU-KPDT dan Bank Dunia khususnya, berjalan
baik karena tim teknis Bank Dunia yang baru sudah direkruit;
(3) Koordinasi dalam rangka penyusunan dan penyelesaian dokumen teknis
pendukung pelaksanaan progam P2DTK dilaksanakan melaui komunikasi yang
cukup intensif melaui berbagai forum pertemuan dengan melibatkan semua pihak
terkait, baik melalui rapat koordinasi berkala, pertemuan formal dan informal
dengan program sejenis untuk pengkayaan subtansi, lokakarya terkait subtansi
umum dan subtansi pendukung program, dan konsinyasi finalisasi dokumen yang
akan di sampaikan ke daerah/lapangan utamanya Manual Monitoring dan
Evaluasi;
(4) Pada akhir Juni 2010, closing date grant P2DTK NAD-Nias sehingga UPP P2DTK
mengkoordinasikan perpanjangan sampai akhir Juni 2011 dan sudah dilakukan
pembahasan pada 03 September 2009 di Depkeu dan masih menunggu surat dari
Bank Dunia untuk tindaklanjutnya;
(5) Pengajuan perpanjangan grant MPHM dan Monev yang closing date pada 31
Desember bersumber dana dari DFID tidak disetujui. Meskipun secara substansi
kegiatan grant Monev sudah selesai pada akhir tahun 2009, namun grant MPHM
untuk kegiatan MPHM NAD-Nias belum terlaksana sama sekali dikarenakan
keterlambatan proses pengadaannya di KPDT;
(6) Pengajuan perpanjangan grant PCF telah disetujui, closing date sampai akhir
Juni 2011 pada 22 Oktober 2009;
(7) Pada tahun 2010, kontrak konsultan akan habis pada bulan Maret 2010 sedangkan
kegiatan baru akan selesai pada bulan September 2010 sehingga UPP P2DTK
mengkoordinasikan dengan PIU KPDT dan Bank Dunia untuk perpanjangan kontrak
perusahaan konsultan.
4.2 Rekomendasi
(1) Penyempurnaan Dokumen:
(a) Menyusun analisis kegiatan Sub Project, progam P2DTK;
(b) Melakukan koordinasi dengan NMC dan PIU KPDT dalam rangka penyusunan best
practice kegiatan Progam P2DTK;
(2) Pelaksanaan Koordinasi:
(a) Melakukan koordinasi dengan PIU KPDT-NMC berkaitan dengan penyusunan
alokasi sisa DIPA (60%) Progam P2DTK untuk 2010.
(b) Melakukan koordinasi dengan PIU KPDT untuk penyelesaian proses pengadaan
P2DTK Nasional dan P2DTK NAD-Nias dengan mempercepat persyaratan
administrasi yang diminta Bank Dunia, dengan semakin mengintensifkan
koordinasinya dengan Bank Dunia.
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
(c) Melakukan partisipasi aktif dalam rapat koordinasi stakeholder baik koordinasi
bersifat rutin maupun eksidentil bersama konsultan nasional-kecamatan, tim
Koordinasi provinsi-kecamatan, juga tim koordinasi pusat P2DTK termasuk
dengan PIU KPDT, Bank Dunia dan lembaga partner dalam pelaksanaan P2DTK
NAD-Nias.
(d) Melaksanakan Rakor Tim Koordinasi P2DTDPK secara rutin.
(e) Melakukan koordinasi terkait persiapan rencana pelaksanaan SPADA II.
(f) Melakukan koordinasi dengan progam dan stakeholder yang terlibat dalam
PNPM Mandiri (Bappenas, Depdagri, PU, Kesra, KPDT).
(3) Pelaksanaan MIS:
(a) Melakukan koordinasi dengan bagian penanggungjawab server di Bappenas
untuk mengantisapi masuknya pihak luar kedalam website PMU:
www.p2dtk.bappenas.go.id;
(b) Menyusun Kerangka Acuan Kerja MIS untuk Manual Monitoring dan Evaluasi.
(4) Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi:
(a) Melakukan koordinasi dengan Bank Dunia terkait penyanpaian hasil Supervisi
(aide memoire);
(b) Melakukan pemantauan terhadap proses perencanaan dan pelaksanaan program
P2DTK Siklus 3, 2009.
(c) Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Progam P2DTK terutama
berkaitan dengan pencairan dan penyaluran dana progam Siklus 3.
(d) Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan khusus untuk
Pengembangan Sektor Swasta (PSS), Mediasi dan Penguatan Hukum Masyarakat
(MPHM)
(e) Melakukan monitoring pelaksanaan progam P2DTK terutama di 5 kabupaten
yang belum pernah dikunjungi oleh PMU Bappenas.
(f) Melakukan pemantauan dan koordinasi dengan Depkeu, KPDT, Bank Dunia
terkait perpanjangan grant P2DTK NAD-Nias;
(g) Melakukan pemantauan dan koordinasi dengan KPDT dan Bank Dunia terkait
addendum dan perpanjangan kontrak perusahaan pengelola konsultan
utamanya NMC yang meng-cover juga untuk P2DTK NAD-Nias.
(h) Melakukan persiapan studi evaluasi akhir proyek P2DTK.
(i) Melanjutkan pemantauan dan koordinasi dengan lembaga pendukung/ partner
kegiatan P2DTK
(a.1) Laporan dan publikasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan CRT,
TAF, PCF
(a.2) PCF a.l.:
- Forum Pemda II, bulan Juni 2010;
- Penyusunan draft masukan mengenai konflik dan pembangunan
perdamaian dalam RPJMN 2010-2014;
- Akhir Forum Pemda, Desember 2010.
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009