Anda di halaman 1dari 9

BAHAN AJAR PENGAYAAN

Barisan dan Deret Geometri

Kurikulum 2013

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas/Semester : XI/
Nama Guru : I Kadek R. Candra

NIP :

2017

1
I KADEK R. CANDRA
A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui pembelajaran ini diharapkan siswa dapat Menemukan pola suatu bilangan,
menemukan konsep barisan dan deret aritmatika serta barisan dan deret geometri serta
menyelesaikan masalah barisan dan deret dalam kehidupan sehari-hari. Dan Melalui
pembelajaran aplikasi barisan dan deret yaitu pertumbuhan dan peluruhan siswa memperoleh
pengalaman belajar :
a. mengamati dan mendeskiripsikan karakteristik masalah pertumbuhan dan peluruhan
b. mengamati dan menerapkan konsep barisan dan deret geometri untuk menyelesaikan
masalah pertumbuhan dan peluruhan

B. INDIKATOR PENCAPAIAN

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.8 Menganalisis barisan 3.8.1 Mendefinisakan Barisan
berdasarkan pola iteratif dan 3.8.2 Menyatakan pola Bilangan
rekursif terutama yang 3.8.3 Menemukan konsep barisan aritmatika
meliputi barisan aritmetika 3.8.4 Menemukan konsep Deret Aritmatika
dan geometri 3.8.5 Menemukan Konsep Barisan Geometri
3.8.6 Menemukan Konsep Deret Geometri
3.8.7 Menyelesaikan masalah barisan dan
deret Aritmatika
3.8.8 Menyelesaiakan masalah barisan dan
deret geometri
4.8 Menggunakan pola barisan 4.1.1 Menyajikan model matematika dari
aritmetika atau geometri suatu masalah nyata yang berkaitan
untuk menyajikan dan dengan barisan
menyelesaikan masalah 4.1.2 Masalah kontekstual berkaitan dengan
kontekstual (termasuk pertumbuhan, peluruhan, bunga majemuk,
pertumbuhan, dan anuitas
peluruhan, bunga
majemuk, dan anuitas)

2
I KADEK R. CANDRA
C. URAIAN MATERI
A. Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
Pengertian Bunga
Bunga adalah jasa dari simpanan atau pinjaman yang dibayarkan pada akhir
suatu jangka waktu yang ditentukan atas persetujuan bersama.
Pengertian Bunga Tunggal
Bunga tunggal adalah bunga yang timbul pada setiap akhir jangka waktu
tertentu yang tidak mempengaruhi besarnya modal (besarnya modal tetap).
Besarnya bunga berbanding senilai dengan persentase dan lama waktunya dan
umumnya berbanding senilai pula dengan besarnya modal.
Jika modal sebesar M dibungakan dengan bunga p % setahun maka:
a. Setelah t tahun, besarnya bunga:
p
I M t
100
b. Setelah t bulan, besarnya bunga:
p t
I M 
100 12
c. Setelah t hari, besarnya bunga:
- Jika satu tahun 360 hari, maka:
p t
I M 
100 360
- Jika satu tahun 365 hari, maka:
p t
I M 
100 365
- Jika satu tahun 366 hari (tahun kabisat), maka:
p t
I M 
100 366
Contoh:
Budi meminjam uang sebesar Rp 1.000.000,00 kepada Edi dengan tingkat bunga 18%
pertahun. Hitung besarnya bunga selama:
a) 2 tahun
b) 6 bulan
c) 50 hari
d) 2 tahun 6 bulan dan 50 hari!

3
I KADEK R. CANDRA
Penyelesaian
M = 1.000.000 dan p = 18
a) Besarnya bunga selama 2 tahun
𝑝
i= x𝑀x𝑡
100
18
i= x 1000000 x 2 = 360000
100

Jadi besarnya bunga selama 2 tahun sebesar Rp 360.000,00

b) Besarnya bunga selama 6 bulan:

𝑝 𝑡
i = 100 x M x 12
18 6
i = 100 x 1000000 x 12 = 90000

Jadi besarnya bunga adalah Rp 90.000,00

c) Besarnya bunga selama 50 hari:


𝑝 𝑡
i = 100 x M x 360
18 50
i = 100 x 1000000 x 360 = 25000

Jadi besarnya bunga dalam 50 hari adalah sebesar Rp 25.000,00

d) Besarnya bunga dalam 2 tahun 6 bulan dan 50 hari dapat dicari dengan jalan
menjumlahkan bunga 2 tahun + bunga 6 bulan + bunga 50 hari:
Atau dapat dicari dengan jalan menghitung waktu seluruhnya dalam hari,
sehingga 2 tahun 6 bulan 50 hari = 950 hari, sehingga:

𝑝 𝑡
i = 100 x M x 360
18 950
i = 100 x 1000000 x 360 = 475000

Jadi besarnya bunga selama 2 tahun 6 bulan dan 50 hari adalah Rp 475.000,00

4
I KADEK R. CANDRA
TES FORMATIF

1. Adelia meminjam uang sebesar Rp. 800.000,- dan harus mengembalikan setelah satu bulan
sebesar Rp. 1.000.000,-. Berapa persen perbulankah bunga tunggal atas hutang Adelia?

2. Jika besar bunga tunggal sebuah pinjaman perbulan adalah 8 %, berapa jumlah uang yang
harus dikembalikan Bagus jika ia meminjam Rp. 1.000.000,- dan dikembalikan setelah 10
bulan?

3. Canda harus mengembalikan pinjamannya setelah 6 bulan sebesar Rp. 800.000,- Jika pada
pinjaman tersebut berlaku bunga tunggal 3 % perbulan, berapakah hutang Canda
sebenarnya.

B. BUNGA MAJEMUK

Jika kita menyimpan modal berupa uang di bank selama periode bunga tertentu, misalnya
satu tahun maka setelah satu tahun kita akan mendapatkan bunga sebesar p % kali modal yang
kita bungakan. Jika bunga itu tidak kita ambil, tetapi ditambahkan pada modal awal untuk
dibungakan lagi pada periode berikutnya, sehingga besarnya bunga pada setiap periode
berikutnya berbeda jumlahnya (menjadi bunga berbunga), maka dikatakan modal tersebut
dibungakan atas dasar bunga majemuk.

a. Perbedaan Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk


Bunga tunggal dihitung berdasarkan modal yang sama setiap periode sedangkan bunga
majemuk dihitung berdasarkan modal awal yang sudah ditambahkan dengan bunga.
b. Perhitungan Nilai Akhir Modal
a. Dengan menggunakan rumus
Jika modal sebesar M dibungakan atas dasar bunga majemuk sebesar p % setahun
selama n tahun, maka besarnya modal setelah n tahun adalah:
 Setelah satu tahun
P
M1  M  M
100

5
I KADEK R. CANDRA
 P 
 M 1  
 100 
 Setelah dua tahun
 P  P  P 
M 2  M 1   M 1  
 100  100  100 
 P  P 
 M 1  1  
 100  100 
2
 P 
 M 1  
 100 
 Setelah n tahun

n
 P 
M n  M 1  
 100 

Contoh soal
Modal sebesar Rp 1.000.000,00 diperbungakan dengan dasar bunga majemuk 3%
setahun. Hitunglah nilai akhir modal setelah 3 tahun.
Jawab : Misalkan M = 1.000.000,00, n = 3 tahun, p = 3%.
M3 = M (1+i)3
= 1.000.000 (1+0,03)3
= 1.000.000 (1,03)3
= 1.000.000 x 1,092727
= 1.092.727
Jadi nilai akhir setelah 3 tahun = Rp 1.092.727,00

6
I KADEK R. CANDRA
TES FORMATIF

1. Carilah nilai akhir modal besarnya Rp 200.000,- yang diperbungakan dengan


bunga majemuk 10 % tiap semester selama 1 tahun 3 bulan.
2. Hitunglah nilai tunai dari Rp 16.900,- yang harus dibayar 2 tahun kemudian
dengan bunga majemuk 30 % setahun.
3. Uang sebesar Rp 100.000 diperbungakan dengan bunga majemuk 3 ½ % setiap
triwulan. Setelah berapa lamakah uang itu diperbungakan, agar supaya uang itu
jumlahnya menjadi Rp 198.978,88.
4. Modal sebesar Rp 50.000,- disimpan dengan bunga majemuk 10 % tiap catur
wulan. Hitunglah nilai akhir modal itu setelah satu tahun.
5. Hitung nilai akhir modal yang besarnya Rp 20.000,- diperbungakan selama 1 tahun
3 bulan atas dasar bunga majemuk 20 % tiap setengah tahun.
6. Hitunglah nilai tunai dari Rp 185.900,- yang harus dibayarkan 2 tahun 4 bulan
kemudian, dengan bunga majemuk 30 % setahun.
7. Hitung nilai tunai uang Rp 200.000,- yang harus dibayar 8 tahun 2 bulan
kemudian, apabila dasar bunga majemuk 4 % setiap semester.
8. Carilah nilai tunai dari Rp 250.000,- yang harus dibayar 5 tahun 2 bulan kemudian
dengan bunga majemuk 2 1/2 % tiap triwulan.

C. Model Pertumbuhan Penduduk


Penerapan deret ukur yang paling konvensional di bidang ekonomi adalah dalam hal
penaksiran jumlah penduduk. Sebagaimana pernah dinyatakan oleh Malthus, penduduk dunia
tumbuh mengikuti pola deret ukur. Secara matematik, hal ini dapat dirumuskan sebagai :
Pt = P1 R t-1
Dimana
R =1+r
P1 = jumlah pada tahun pertama (basis)
Pt = jumlah pada tahun ke-t
r = persentase pertumbuhan per-tahun
t = indeks waktu (tahun)

7
I KADEK R. CANDRA
Contoh Soal 1.
Penduduk suatu kota berjumlah 1 juta pada tahun 1991, tingkat pertumbuhannya 4%
per tahun. Hitunglah jumlah penduduk kota tersebut pada tahun 2006.

Jawaban :
P1 = 1.000.000
r = 0,04
R = 1,04
P2006 = P16= 1000000 (1,04)15
= 1.000.000 ( 1,800943)
= 1.800.943

Contoh Soal 2.
Jumlah penduduk kota X pada tahun 1994 mencapai 2 juta jiwa. Bila jumlah penduduk
di kota tersebut meningkat dengan laju 2,5% pertahun dan andaikan laju pertambhan itu tetap
sebesar itu dalam setiap tahunnya, tentukanlah banyaknya penduduk di kota X pada tahun
1999.
Penyelesaian :
Pertumbuhan penduduk pada dasarnya sama dengan pertambahan tabungan yang
disimpan di Bank. Jadi, apabila banyaknya penduduk mula-mula P dengan tingkat kenaikan
penduduk I%, sedangkan banyaknya penduduk setelah t tahun adalah Pt, maka tentunya
banyaknya penduduk pada saat t tahun adalah :
Pt = P(1 + I)t

Jadi, dari soal di atas kita dapatkan, banyaknya penduduk di kota X pada tahun 1999 (setelah
5 tahun) menjadi :

P5 = 2.000.000 (1 + 0,025)5

= 2 . 106 . (1,025)5

Dengan bantuan kalkulator, kita dapatkan

P5 = 2 . 106 (1,025)5

8
I KADEK R. CANDRA
= 2 . 106 (1,1314)

= 2.262.816 (dibulatkan).

TES FORMATIF

1. Pada tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten A adalah 278.741 jiwa. Berapakah
perkiraan jumlah penduduk Kabupaten A pada tahun 2020, jika diketahui laju pertumbuhan
penduduk geometriknya adalah 3,03 persen.

2. Pada tahun 2000, jumlah penduduk Kabupaten A adalah 206.730 jiwa. Kemudian pada
tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten A menjadi 278.741 jiwa. Berapakah laju
pertumbuhan penduduk geometrik Kabupaten A per tahun?

D. RANGKUMAN

E. DAFTAR PUSTAKA

 Buku siswa Kurikulum 2013 Revisi 2017 Kemedikbud republic Indonesia


 Ngapiningsih, Anna Yuni Astuti. 2007. Matematika Realistik Kelas IX untuk SMP dan
MTs. Klaten: Intan Pariwira
 Sukino dan Wilson Simangunsong. 2007. Matematika untuk SMP kelas IX. Jakarta :
Erlangga
 Sartono Wirodikromo. 2004. Matematika SMA kelas XII IPA. Jakarta: Erlangga
 Suwah Sembiring. Cucun Cunayah. Ahmad Zaelani.2008. Pelajaran Matematika

9
I KADEK R. CANDRA

Anda mungkin juga menyukai