Anda di halaman 1dari 8

BAB 5 Perencanaan dan Pengendalian Penjualan

Proses ini merupakan bagian penting dari anggaran karena menjadi dasar bagi keputusan
manajemen tentang pemasaran dan keputusan-keputusan tersebut menjadi dasar rencana
penjualan yang kompehensif.

Perencanaan Penjualan
Setelah perusahaan selesai menyusun sasaran strategik, maka langkah berikutnya adalah
menentukan target (sasaran) penjualan produk dan jasa, penetapan harga produk dan jasa
yang realistis dan target volume penjualan.
Banyak perusahaan yang secara sederhana lebih memilih memperhitungkan “peramalan
volume unit penjualan” dibandingkan memahami permintaan konsumen. Peralaman
(forecast) ini kemudian dirumuskan dalam volume penjualan yang dianggarkan yang
kemudian berguna untuk menetapkan besarnya penghasilan dari penjualan yang dianggarkan.

Tujuan Perencanaan Penjualan


Tujuan utama dilakukannya perencanaan adalah:
- Mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan di masa yang akan datang
- Memasukkan kebijakan dan keputusan manajemen ke dalam proses perencanaan
- Memberikan informasi penting bagi pembentukan elemen lain dari rencana laba yang
komprehensif
- Memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang dilakukan
- Dasar penugasan bagi personali yang bertanggungjawab atas rencana penjualan

Dasar Penyusunan Rencana Penjualan


Perencanaan penjualan disusun menggungkan beberapa pendekatan yang masing-masing
memiliki konsekuensinya maka perlu dipertimbangkan mana yang paling menguntungkan,
berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
1. Karakteristik pasar yang dihadapi perusahaan
2. Kemampuan finansial
3. Faktor SDM
4. Faktor teknis
5. Dimensi waktu
6. Tujuan perusahaan yang berkaitan dengan pasar, segmen pasar, citra perusahaan

Rencana Penjualan Strategis dan Taktis

Jenis Perencanaan Dimensi Penyusun Karakteristik


Waktu
Strategis Jangka panjang Manajemen - Menggunakan pengelompokan produk
(5-10 tahun) puncak yang luas
- Mencakup analisi mendalam
Taktis Jangka pendek Manajemen - Disusun berdasarkan evaluasi dan revisi
(1 tahun) semua - Disusun dengan menunjukkan jenis
tingkatan produk, harga per unit, jumlah penjualan,
periode waktu dan tanggung jawab
pemasaran
Ramalan dan Rencana Penjualan
Ramalan penjualan dapat dikatan sebagai suatu teknik untuk memproyeksikan tingkat
permintaan konsumen potensial pada suatu periode waktu tertentu, dengan berbagai asumsi.
Ramalan penjualan akan berubah fungsinya sebagai salesplan apabila manajemen
memasukkan unsur-unsur pertimbangan subyektif, rencana, strategi, dll. Ramalan penjualan
ini merupakan suatu alat yang penting, yang dapat digunakan manajer dalam mebuat rencana
penjualan, yaitu sebagai salah satu masukan.

Penentuan Harga Jual


Penentuan harga jual sangat penting karena menentukan keberlangsungan hidup suatu
perusahaan karna harga jual produk akan mempengaruhi:
- Kesediaan pembeli untuk menggunakan produk perusahaan
- Daya saing perusahaan menghadapi pesaing
- Tingkat penghasilan, biaya dan laba perusahaan
Pendekatan pertama: Teori Ekonomi
Harga jual memiliki kaitan erat dengan volume penjualan yang terkadang menyulitkan
manajer untuk mengambil keputusan:
- Meningkatkan harga jual per unit dengan konsekuensi unit penjualan menjadi
menurun
- Menurunkan harga jual per unit, dengan harapan unit penjualan semakin meningkat
Menurut teori permintaan, jumlah produk yang diminati pembeli pada periode waktu tertentu
salah satunya bergantung dari harga produk tersebut sedangkan menurut teori penawaran,
jumlah produk yang ditawarkan oleh penjual pada periode waktu tertentu juga dipengaruhi
harga jual produk tersebut.
Pendekatan Kedua: Penentuan Harga Berdasarkan Biaya
Pendekatan ini menggunakan informasi biaya sebgai dasar pengambilan keputusan untuk
menentukan harga jual produk.
- Cost-Plus Pricing
Harga jual yang ditetapkan harus dapat menutup seluruh biaya. Menurut pendekatan
ini, harga jual adalah cost ditambah dengan markup sebesar persentase.
- Non price based competition
Pada dasarnya secara fakta para pembeli beroperasi dengan berbagai kendala dan
terkadang membuat pilihan semata-mata berdasarkan kepentingan pribadinya.Namun
upaya memaksimalkan nilai yang diterima pelanggan merupakan kerangka acuan
yang sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam banyak situasi,yang implikasinya :
1. Perusahaan harus menentukan nilai pelanggan dan jumlah biaya pelanggan dari
penawaran masing-masing pesaing untuk mengetahui bagaimana posisi
penawarannya.
2. Perusahaan yang kalah dalam penawaran nilainya memiliki dua alternatif tindakan
yang dapat dilakukan,yakni a) meningkatkan atau penguatan
produk,pelayanan,karyawan dan atau citra penawaran. b) mengurangi biaya
pembeli,dimana perusahaan dapat menurunkan harga,menyederhanakan proses
pemesanan dan penyerahan,atau menyerap sebagian resiko pembeli dengan
menawarkan garansi.

Dalam Gambar 5.2 dapat dilihat bahwa volume permintaan dapat dipengaruhi,namun ada
diatasnya dan juga membuktikan :
a. Berlakunya the law diminisbing return
b. Permintaan potensial ada batasannya,karena pembeli menjadi jenuh
Gambar 5.2 juga menunjukkan bahwa meskipun nilai penjualan untuk alternatif 2 dan 3
sama,namun alternatif 3 mempunyai beban biaya yang lebih besar.Hal ini disebabkan karena
meningkatnya tingkat penjualan akan diikuti dengan kenaikan volume produksi yang pada
akhirnya mempengaruhi kenaikan biaya variabel.Dampak alternatif 2 ini lan yang dapat
mendatangkan laba yang paling besar.

Bagan 5.2
Proyeksi Laba Rugi
Mempertahankan
Kenaikan Harga 10 % Kenaikan Volume 10%
keterangan Rencana
(alternatif 2) (alternatif 3)
(alternatif 1)
Unit 15.000 13.500 16.500
Harga/unit 20 22 18
Penjualan 300.000 297.000 297.000
Biaya:
TFC 90.000 90.000 90.000
TVC 120.000 108.000 132.000
TC 210.000 198.000 222.000
Laba 90.000 99.000 75.000

Konsep Pencanaan Penjualan Komprehensif


Komponen-komponen pokok konsep anggaran penjualan adalah :
1. Komponen dasar penyusunan anggaran penjualan komprehensif
a. Mengidentifikasi dan mengevaluasi variabel eksternal
b. Menyusun tujuan perusahaan
c. Menyusun strategi perusahaan
d. Menyusun forecast penjualan
2. Komponen untuk menyusun anggaran penjualan
Bagan 5.3
Komponen untuk menyusun anggaran penjualan
Komponen Rencana Strategis Rencana Taktis
1.Kebijakan manajemen dan Luas dan umum Terima dan spesifik untuk tahun
asumsi tersebut
2.Rencana pemasaran Tahunan,kelompok utama Terinci,menurut produk dan
(pendapatan penjualan dan jasa) pertanggung jawaban
3.Anggaran promosi & iklan Umum,per tahun Terinci dan spesifik untuk tahun
tersebut
4.Anggaran biaya distribusi dan Total biaya tetap dan biaya Biaya tetap dan variabel per bulan
penjualan variabel menurut tahun dan pertanggung jawaban

3. Komponen biaya pemasaran yang dianggarkan,sebagai yang tak terpisahkan dari


anggaran penjualan.
Berdasar komponen yang diperlukan untuk menyusun perencanaan penjualan ,maka
terdapat tujuh langkah yang diperlukan untuk menyusun rencana penjualan
komprehensif :
1) Membuat pedoman manajemen untuk perencanaan penjualan
Yaitu memelukan partisipasi semua tingkat manajemen karena pedoman
tersebut digunakan untuk mencapai koordinasi dan keseragaman dalam proses
perencanaan penjualan.
2) Menyiapkan ramalan / forecast penjualan
Setiap ramalan yang dipersiapkan harus menjelaskan asumsi yang
mendasarinya.Pada langkah 1 pedoman manajemen harus memberikan asumsi
yang luas.
3) Menyusun semua data yang relevan
Semua informasi yang relevan dalam pembuatan rencana penjualan
komprehensif harus dikumpulkan dan dievaluasi.Informasi ini harus berkaitan
dengan hambatan dan peluang.
4) Informasi tentang pesaing utama perusahaan
Pesaing utama adalah pesaing yang berusaha memuaskan pelanggan dan
kebutuhan yang sama dan mengajukan penawaran yang sama.
5) Kebijakan tentang berbagai upaya pemasaran untuk memenangkan pesaing
Untuk menentukan kebijakan pemasaran yang mampu memenangkan
pesaing,perusahaan harus melakukan analisa nilai pelanggan untuk
mengungkap kekuatan dan kelemahan perusahaan relatif dibanding
pesaing.sasaran analisa ini adalah untuk menentukan manfaat yang diinginkan
para pelanggan dan bagaimana para pelanggan merasakan nilai yang
ditawarkan pesaing,sehingga dapat ditentukan kebijakan pemasaran yang
tepat.
6) Membuat rencana penjualan strategis dan taktis
Dengan menggunakan informasi dari langkah 1 sampai 5,manajemen
membuat rencana penjualan komprehensif.Penyusunan rencana penjualan
yang realitis sangat memerlukan partisipasi semua tingkatan manajemen.
7) Menjamin komitmen manajerial untuk pencapai tujuan rencana penjualan
yang menyeluruh
Manajemen tingkat atas harus memberi komitmen penuh untuk mencapai
tujuan penjualan yang diperinci dalam rencana penjualan yang
disetujui.Komitmen ini memerlukan komunikasi para manajer penjualan
tentang tujuan,rencana pemasaran yang disetujui dan strategi pertanggung
jawaban penjualan.

Pengendalian Penjualan dan Biaya-biaya yang Terkait


Penyusunan anggaran penjualan yang realitis dan dilengkapi dengan komitmen top
management menjadi dasar dilakukannya pengendalian yang efektif terhadap upaya
penjualan dan biaya pemasaran.Komponen rencana penjualan harus dapat menentukan
pertanggungjawaban manajemen karena menjadi dasar pengendalian yang
efektif.Pengendalian dalam fungsi penjualan harus dipandang sebagai kegiatan yang
komprehensif meliputi vulume penjualan,harga jual,penghasilan penjualan,biaya promosi dan
biaya distribusi.
Sasaran penjualan (volume dan nilai penghasilan penjualan),rencana promosi (biaya
yang direncanakan) dan kegiatan distribusi (biaya distribusi) merupakan tujuan dasar .Secara
relatif hal ini menjadi tujuan yang luas yang menyarankan adanya kebutuhan akan beberapa
standar jangka pendek dan standar khusus sebagai bagian dari usaha pengendalian manjemen
yang komprehensif.
Contoh standar khusus untuk tujuan pengendalian penjualan adalah :
1. Jumlah kunjungan per periode untuk setiap pelanggan
2. Jumlah peluang baru yang memenuhi syarat
KASUS PENYUSUNAN RENCANA PENJUALAN PADA PERUSAHAAN
“GARMENT” DI INDONESIA

Manajemen perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor internal dan eksternal


perusahaan. Karena faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh besar pada pencapaian
penyusunan rencana penjualan yang realistis.
Faktor eksternal dan internal yang perlu dipertimbangkan:
1. Faktor Eksternal: pengaruh yang datang dari luar perusahaan, mencakup:
 Kebutuhan masyarakat akan produk serta perkembangannya.
 Harapan pemerintah terhadap industri garment / program pemerintah.
 Persaingan diantara pengusaha garment, dan kemampuan perusahaan
merespon.
 Faktor perkembangan teknologi.
 Faktor ekspor / impor produk sejenis.
 Tingkat pendapatan masyarakat.
 Kemungkinan masuknya pesaing baru.

2. Faktor Internal: faktor kekuatan yang datangnya dari dalam perusahaan, mencakup:
 Kapasitas produksi yang dimiliki dan akan dimiliki pada periode
mendatang.
 Kemampuan perusahaan untuk merebut pasar produk garment yang
tercemin dalam rencana penjualan jangka panjang maupun jangka pendek.
 Kemampuan pembelajaan yang dimiliki perusahaan.
 Kualitas SDM yang dimiliki perusahaan.
3. Faktor keinginan manajemen tentang posisi yang harus dicapai perusahaan di masa
mendatang.

CONTOH KASUS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

a. Wilayah Pemasaran Produk


1) Jawa Tengah: Yogyakarta, Boyolali, Salatiga, Semarang, Magelang, Sragen,
Pekalongan, dan Tegal.
2) Jawa Timur: Nganjuk, Kediri, Madiun, Malang, Surabaya, Bojonegoro.
3) Jawa Barat / DKI: Bandung, Bogor, Jakarta.
b. Volume Penjualan selama 5 tahun terakhir
Periode Penjualan (m2)
2A06 2.534.000
2A07 2.952.000
2A08 3.296.000
2A09 3.510.000
2A10 3.656.000

c. Perkembangan Produk yang dihasilkan


Rincian volume penjualan per triwulan (m2)
Periode Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2A06 2A07 2A08 2A09 2A10
Triwulan 1 582.820 708.480 791.040 877.500 914.000
Triwulan 2 608.160 738.000 791.040 842.400 914.000
Triwulan 3 658.840 736.000 824.000 877.500 877.440
Triwulan 4 684.180 767.520 889.920 912.600 950.560
Total 2.534.000 2.952.000 3.296.000 3.510.000 3.656.000

d. Ramalan (forecast) Penjualan Tahun 2A11 dengan metode Semi Average


Y = a + b.X
Nilai a = ∑X1 atau ∑X2, bergantung tahun dasar
b = (∑X2 - ∑X1)/n
a = 706.808
b = (∑X2 - ∑X1)/n = (887.992 – 706.808)/10 = 18.118,4
Persamaan trend = Y = 706.808 + 18.118,4 (X/2)

e. Variasi Musim
Indeks Musim
Periode 2A06 2A07 2A08 2A09 2A10 Variasi Indeks
Musim Musim
Triwulan 1 93 102 103 104 100 100,3 100,3
Triwulan 2 95 103 100 98 98 98,8 98,8
Triwulan 3 100 101 102 100 92 98,9 98,9
Triwulan 4 101 102 108 102 98 102,1 102,1
Total 400,0 400,0

Ramalan Penjualan Tahun 2A11


Periode X Trend 2A11 Indeks Musim Volume
Penjualan
Triwulan 1 31 987.643 100,29 990.510
Triwulan 2 33 1.005.762 98,75 993.190
Triwulan 3 35 1.023.880 98,88 1.012.369
Triwulan 4 37 1.041.998 102,08 1.063.712
Total 4.059.283 400 4.059.782

f. Distribusi Penjualan
Proporsi penjualan masing-masing produk dan daerah pemasaran (%)
Produk JaTeng JaBar/DKI JaTim Total
Cladding Bricks 5 15 15 35
Paving Block 25 10 10 45
Grass Block 10 5 5 20
Total 40 30 30 100

Distribusi penjualan secara terinci setiap jenis produk dan wilayah pemasaran

Total Jaw Tengah (40%) Jawa Barat & DKI (30%)


Volume Cladding Paving Grass Cladding Paving Grass
Periode
Penjualan Bricks Block Block Bricks Block Block
(100%) (5%) (25%) (10%) (15%) (10%) (5%)
Triwulan 990.510 49.526 247.628 99.051 148.577 99.051 49.526
1
Triwulan 993.190 49.660 248.298 99.319 148. 979 99.319 49.660
2
Triwulan 1.012.369 50.618 253.092 101.237 151.855 101.237 50.618
3
Triwulan 1.063.712 53.186 265.928 106.371 158.557 106.371 53.186
4
Total 4.059.782 202.989 1.014.946 405.978 608.967 405.978 202.989

Jaw Timur (30%) Rincian Total Volume


Penjualan
Periode Cladding Paving Grass Cladding Paving Grass
Bricks Block Block Bricks Block Block
(15%) (10%) (5%) (35%) (45%) (20%)
Triwulan 148.577 99.051 49.526 346.679 445.730 198.102
1
Triwulan 148.979 99.319 49.660 347.617 226.936 198.638
2
Triwulan 151.855 101.237 50.618 354.329 455.566 202.474
3
Triwulan 159.557 106.371 53.186 372.299 478.670 212.742
4
Total 608.967 405.978 202.989 1.420.924 1.826.902 811.956
g. Perkiraan harga jual per m2:
1. Harga jual per m2 untuk masing-masing produk untuk wilayah Jawa Tengah
Cladding Bricks = Rp 40.000 per m2
Paving Block = Rp 35.000 per m2
Grass Block = Rp 15.000 per m2
2. Harga jual per m2 untuk masing-masing produk untuk wilayah Jawa Barat/DKI
Cladding Bricks = Rp 40.000 per m2
Paving Block = Rp 35.000 per m2
Grass Block = Rp 15.000 per m2
3. Harga jual per m2 untuk masing-masing produk untuk wilayah Jawa Timur
Cladding Bricks = Rp 40.000 per m2
Paving Block = Rp 35.000 per m2
Grass Block = Rp 15.000 per m2
h. Rencana (anggaran) Penjualan
Anggaran penjualan wilayah Jawa Tengah
Cladding Brick= Ʃ(unit x Harga/unit) = 8.119.600.000
Paving Block= Ʃ(unit x Harga/unit) = 35.523.110.000
Grass Block = Ʃ(unit x Harga/unit) = 6.089.670.000 +
49.732.380.000

Anggaran penjualan wilayah JawaBarat / DKI


Cladding Brick= Ʃ(unit x Harga/unit) = 24.358.720.000
Paving Block= Ʃ(unit x Harga/unit) = 14.209.230.000
Grass Block = Ʃ(unit x Harga/unit) = 3.044.850.000 +
41.612.800.000

Anggaran penjualan wilayah Jawa Timur


Cladding Brick= Ʃ(unit x Harga/unit) = 24.358.720.000
Paving Block= Ʃ(unit x Harga/unit) = 14.209.230.000
Grass Block = Ʃ(unit x Harga/unit) = 3.044.850.000 +
41.612.830.000

KELOMPOK 6:

Stevanus Sonny 142114025

Valery Claudya 152114015

Elisabeth Melisa 15211026

Felicitas F.S Ngala 152114038

Anda mungkin juga menyukai