Petunjuk Teknis Pelaksanaan TC - 151113
Petunjuk Teknis Pelaksanaan TC - 151113
BAB I
PENDAHULUAN
Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh
rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak hal ini sesuai
dengan amanat Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN).
1. Jaminan Kesehatan;
2. Jaminan Kecelakaan Kerja
3. Jaminan Hari Tua;
4. Jaminan Pensiun; dan
5. Jaminan Kematian.
Misi dari PT. Jamsostek (Persero) adalah memenuhi perlindungan dasar bagi tenaga
kerja, serta menjadi mitra terpercaya bagi tenaga kerja, pengusaha dan negara.
Sesuai dengan amanat Undang Undang No 40 tahun 2004 bahwa manfaat dari
Program JKK dalam bentuk pelayanan kesehatan (inkind benefit), maka PT. Jamsostek
Tujuan Umum:
Terselenggaranya upaya kesehatan kerja secara optimal dan mudah dijangkau oleh
masyarakat pekerja sehingga dapat menanggulangi kasus kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja secara tepat dan cepat.
Tujuan Khusus:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan dan manfaat Program JKK bagi peserta dan
pengusaha.
2. Terlaksananya pelayanan kesehatan kerja yang komprehensif dan proaktif
dengan menerapkan sistem rujukan.
3. Terlaksananya pendataan, pencatatan dan pelaporan penyakit akibat kerja dan
kecelakaan kerja.
4. Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan kerja dengan tenaga, sarana dan
prasarana yang memadai.
5. Mempercepat proses penyelesaian klaim Program JKK dengan tetap menjaga
pengendalian biaya tanpa mengurangi kualitas pelayanan.
PENGERTIAN UMUM
1. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) adalah suatu tata cara penyelenggaraan
program jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggara jaminan sosial.
2. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum yang
dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan Sosial.
3. BPJS Ketenagakerjaan adalahBPJS yang berfungsi menyelenggarakan program
jaminan kecelakaan kerja, program jaminan kematian, program jaminan pensiun
dan jaminan hari tua.
4. Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja,
termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat
kerja atau sebaliknya, dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.
5. Cacat adalah keadaan berkurang atau hilangnya fungsi tubuh atau hilangnya
anggota badan yang secara langsung mengakibatkan berkurang atau hilangnya
kemampuan pekerja untuk menjalankan pekerjaannya.
6. Cacat total tetap adalah cacat yang mengakibatkan ketidakmampuan seseorang
untuk melakukan pekerjaan.
7. Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6
(enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran.
8. Klinik Trauma Center adalah pelayanan kesehatan kerja primer dapat berbentuk
klinik perusahaan, puskesmas ataupun praktek dokter bersama yang mampu
memberikan upaya pelayanan kesehatan preventif, promotif dan kuratif.
9. Rumah Sakit Trauma Center adalah adalah pelayanan kesehatan kerja tingkat
sekunder yang berbentuk rumah sakit mampu memberikan upaya pelayanan
kesehatan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.
10. Return to Work (RTW) adalah program jaminan kecelakaan kerja yang bertujuan
agar tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja-penyakit akibat kerja (KK-
PAK) dapat bekerja kembali.
11. Kecelakaan atau sakit berhubung dengan hubungan kerja adalah :
a. Kecelakaan yang dialami oleh tenaga kerja perusahaan peserta program
Jamsostek, pada waktu yang bersangkutan berangkat ke dan pulang dari
tempat kerja melalui jalan dan waktu yang wajar dan biasa dilalui.
b. Kecelakaan yang dialami oleh tenaga kerja perusahaan peserta Program
Jamsostek, pada waktu tenaga kerja menjalankan tugas di tempat tugas
termasuk pada waktu kerja lembur.
c. Kecelakaan yang dialami oleh tenaga kerja perusahaan peserta program
Jamsostek, pada waktu tenaga kerja menjalankan tugas keluar kota dan
tugas dari perusahaan lainnya, dengan ketentuan dalam hal ini harus
2.1.2. Ruangan
a. Ruang tunggu
Perawat/Paramedis :
- Mempunyai sertifikat pelatihan Hyperkes dan Keselamatan Kerja.
- Mempunyai sertifikat Basic Trauma Life Support (BTLS).
- Mempunyai Surat Izin Praktek (SIP)
5.1. Penunjukkan Fasilitas Kesehatan Klinik dan Rumah Sakit Trauma Center
Petugas yang terkait dengan aktivitas Penyiapan Fasilitas Kesehatan Trauma Centre:
a. Bidang Pemasaran
b. Bidang Pelayanan
1) CSO merekam agenda pelaporan JKK tahap I ke dalam SIPT setelah mendapat
pelaporan dari perusahaan.
2) Bidang Pelayanan melakukan monitoring kelengkapan laporan tahap I (F3) dan
laporan tahap II (F3a).
3) Bidang Pelayanan melakukan monitoring rawat inap dan biaya pelayanan per kasus
JKK.
4) Bidang Pelayanan Kacab Kepesertaan membuat surat pengantar rujukan, apabila
diperlukan rujukan ke fasiltas TC diluar wilayah kerjanya.
5) Bila berkas dari perusahaan tidak segera dilengkapi, Bidang Pelayanan harus
menginformasikan ke Perusahaan bahwa segala tagihan akan dibebankan ke
perusahaan untuk kemudian dapat diajukan ke BPJS Ketenagakerjaan dan
pembayaran klaim dilaksanakan setelah dokumen pendukung lengkap dan benar.
6) Melakukan verifikasi dan penetapan klaim dari Klinik maupun Rumah Sakit Trauma
Center secara tepat waktu maksimal 30 hari sejak klaim diterima.
7) Melakukan sosialisasi kepada perusahaan untuk pemanfaatan fasilitas Trauma
center.
8) Melakukan pengendalian dan memonitor peningkatan kualitas pelayanan fasilitas
kesehatan Klinik dan Rumah Sakit TC.
9) Meminta pertimbangan kepada Kantor Wilayah dalam waktu 2x24 jam apabila
terjadi ketidaksepahaman penetapan kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja.
10)Merekapitulasi laporan kegiatan ke Kantor Wilayah paling lambat tanggal 5 setiap
bulannya.
1. Penyakit yang tidak berhubungan dengan ruang lingkup kecelakaan kerja dan
akibat dari hubungan kerja.
2. Pengobatan tradisional.
3. Penyakit akibat kecanduan alkohol/narkotika.
4. Percobaan bunuh diri.
5. Semua obat/vitamin yang tidak ada hubungannya dengan kasus kecelakaan
kerja atau penyakit akibat kerja.
6. Semua obat kosmetik, obat gosok seperti minyak kayu putih dan sejenisnya.
7. Operasi plastik dengan tujuan kosmetik.
8. Kecelakaan yang terjadi pada waktu yang bersangkutan meninggalkan tempat
kerja untuk kepentingan pribadi.
9. Kecelakaan yang terjadi di luar waktu kerja atau melakukan kegiatan yang
bukan berhubungan dengan kedinasan.
10. Penyakit akibat hubungan kerja yang dicetuskan, diperberat oleh pekerjaan
seperti hernia yang ada faktor bawaan, asma yang diakibatkan keturunan.
11. Kasus meninggal mendadak yang terjadi tidak di lokasi tempat kerja, tidak
langsung dibawa ke fasilitas kesehatan.