2 Makalah Kelompok Model Model Pembelajaran AP 1 2 Unpak
2 Makalah Kelompok Model Model Pembelajaran AP 1 2 Unpak
Disusun oleh :
KELOMPOK 2
AJIZ SULAEMAN NPM. 072115020
EKA HARYANTI NPM. 072115026
HILMIYATI NPM. 072115033
MIFTAHUDIN NPM. 0721150
SITI RUKIYAH NPM. 0721150
UNIVERSITAS PAKUAN
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini masyarakat semakin sadar akan pendidikan sebagai unsur penting
dalam kehidupan manusia. Adanya pendidikan berarti akan melahirkan
manusia yang kreatif dan inovatif yang mampu mengisi masa depan yang
lebih maju. Manusia memperoleh sebagaian besar dari kemampuannya
melalui belajar. Belajar adalah suatu peristiwa yang terjadi didalam kondisi-
kondisi tertentu yang dapat diamati, diubah dan dikontrol.
Sebagai bagian penting dalam pendidikan, pendidik dituntut untuk mampu
mengelola dan melahirkan situasi dan kondisi belajar bagi peserta didik untuk
mencapai kemampuan-kemampuan tertentu yang diharapkan.
Guru dituntut untuk mampu: (a) Menggunakan sumber belajar dalam kegiatan
pembelajaran sehari-hari. (b) Mengenalkan dan menyajikan sumber belajar.
(c) Menerangkan peranan berbagai sumber belajar dalam pembelajaran. (d)
Menyusun tugas-tugas penggunaan sumber belajar dalam bentuk tingkah
laku. (e) Mencari sendiri bahan dari berbagai sumber. (f) Memilih bahan
sesuai dengan prinsip dan teori belajar. (g) Menilai keefektifan penggunaan
sumber belajar sebagai bagian dari bahan pembelajarannya. (h)
Merencanakan kegiatan penggunaan sumber belajar secara efektif
1.4 Manfaat
Melalui penyusunan makalah ini, penyusun yang merupakan kelompok 2 dari
para mahasiswa pascasarjana Universitas Pakuan program studi Administrasi
Pendidikan Kelas 1 semester 2 tahun 2016 selain terpenuhinya tugas mata
kuliah Desain Pembelajaran juga diharapkan mengambil manfaat tentang
pengetahuan tentang model-model desain pembelajaran yang kemudian
menjadi bahan inspirasi perubahan dan pengembangan peningkatan kualitas
pembelajaran dalam aktifitas nyata di tempat tugas masing-masing.
BAB II
PEMBAHASAN
d. Syaiful Sagala
Desain pembelajaran merupakan proses keseluruhan tentang kebutuhan
dan tujuan belajar serta sistem penyampaiannya.
Agar tujuan itu dapat tercapai semua komponen yang ada harus
diorganisasikan dengan baik sehingga sesama komponen itu terjadi
kerjasama. Karena itu guru tidak boleh hanya memperhatikan komponen-
komponen tertentu saja misalnya metode, bahan dan evaluasi saja, tetapi ia
harus mempertimbangkan komponen secara keseluruhan. Berbagai persoalan
yang biasa dihadapi guru antara lain adalah:
Secara khusus dalam proses belajar mengajar guru berperan sebagai pengajar,
pembimbing, perantara sekolah dengan masyarakat, administrator dan lain-
lain. Untuk itu wajar bila guru memahami dengan segenap aspek pribadi anak
didik seperti:
Menurut Prof. Atwi Suparman (Rektor UT), model ini cocok untuk
pembelajaran formal di sekolah dan untuk sistem pembelajaran yang
melibatkan komputer dalam proses pembelajaran. Analisis tentang media
dan metode tidak bersifat argumentatif guna mencapai berbagai alternatif
media. Dick and Carey mengambil sembilan tahapan dalam merancang
pembelajaran menjadi sebagai berikut:
2. Model ASSURE
1. Analyze Learners
2. States Objectives
3. Select Methods, Media, and Material
4. Utilize Media and materials
5. Require Learner Participation
6. Evaluate and Revise
1. Analisis Pelajar
Menurut Heinich et al (2005) jika sebuah media pembelajaran akan
digunakan secara baik dan disesuaikan dengan ciri-ciri pelajar, isi dari
pelajaran yang akan dibuatkan medianya, media dan bahan pelajaran
itu sendiri. Lebih lanjut Heinich, 2005 menyatakan sukar untuk
menganalisis semua ciri pelajar yang ada, namun ada tiga hal penting
dapat dilakuan untuk mengenal pelajar berdasarkan ciri-ciri umum,
keterampilan awal, keterampilan khusus dan gaya belajar
2. Menyatakan tujuan
Menyatakan tujuan adalah tahapan ketika menentukan tujuan
pembelajaran baik berdasarkan buku atau kurikulum. Tujuan
pembelajaran akan menginformasikan apakah yang sudah dipelajari
anak dari pengajaran yang dijalankan. Menyatakan tujuan harus
difokuskan kepada pengetahuan, kemahiran, dan sikap yang baru
untuk dipelajari
3. Pemilihan Metode, media dan bahan
Heinich et al. (2005) menyatakan ada tiga hal penting dalam
pemilihan metode, bahan dan media yaitu menentukan metode yang
sesuai dengan tugas pembelajaran, dilanjutkan dengan memilih media
yang sesuai untuk melaksanakan media yang dipilih, dan langkah
terakhir adalah memilih dan atau mendesain media yang telah
ditentukan.
4. Penggunaan Media dan bahan
Menurut Heinich et al (2005) terdapat lima langkah bagi penggunaan
media yang baik yaitu, preview bahan, sediakan bahan, sedikan
persekitaran, pelajar dan pengalaman pembelajaran
5. Partisipasi Pelajar di dalam kelas
Sebelum pelajar dinilai secara formal, pelajar perlu dilibatkan dalam
aktivitas pembelajaran seperti memecahkan masalah, simulasi, kuis
atau presentasi.
6. Penilaian dan Revisi
Sebuah media pembelajaran yang telah siap perlu dinilai untuk
menguji keberkesanan dan impak pembelajaran. Penilaian yang
dimaksud melibatkan beberaoa aspek diantaranya menilai pencapaian
pelajar, pembelajaran yang dihasilkan, memilih metode dan media,
kualitas media, penggunaan guru dan penggunaan pelajar.
3. Model Gerlach & Elly
Model pembelajaran Gerlach dan Ely merupakan suatu metode
perencanaan pengajaran yang sistematis. Model ini menjadi suatu garis
pedoman atau suatu peta pembelajaran karena dalam model ini
diperlihatkan keseluruhan proses belajar mengajar yang baik, sekalipun
tidak menggambarkan secara rinci setiap komponennya. Dalam model ini
juga diperlihatkan hubungan antara elemen yang satu dengan yang lainnya
serta menyajikan suatu pola urutan yang dapat dikembangkan dalam suatu
rencana untuk mengajar.
4. Model ADDIE
Model desain pembelajaran yang menggunakan 5 tahap/ langkah
sederhana dalam pengaplikasinnya. Desain pembelajaran yang mudah
dipelajari. Sesuai dengan namanya tahap/ langkah dalam pembelajarannya
yaitu Analysis, Desain, Development, Implementation, dan Evaluation.
Ada lima langkah yang dikemukakan dalam model ini sesuai dengan
namanya, yaitu:
7. Model Kemp
Menurut Kemp (1977) pengembangan intruksional atau desain
intruksional itu terdiri dari 8 langkah yaitu :
A. Kesimpulan
Model Dick & Carrey diciptakan selain cocok untuk pembelajaran formal di
sekolah, juga untuk sistem pembelajaran yang melibatkan komputer dalam
proses pembelajaran. Model ASSURE merupakan suatu model yang
merupakan sebuah formulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau
disebut juga model berorientasi kelas. Model ADDIE menggunakan 5 tahap
pengembangan yakni Analysis (analisa), Design (disain /perancangan),
Development (pengembangan), Implementation (implementasi/eksekusi),
Evaluation (evaluasi/ umpan balik).
Setiap upaya yang baik akan sangat bermakna dengan perencanaan yang
matang. Bukankah sebuah kemunkaran yang terencana akan mengalahkan
sebuah kebajikan yang tanpa direncanakan ?
\
DAFTAR PUSTAKA
mastugino.blogspot.com › UKG
ervindasabila.blogspot.com/p/v-behaviorurldefaultvml-o.html
http://ervindasabila.blogspot.co.id/p/v-behaviorurldefaultvml-o.html
http://fungsidantujuan.blogspot.co.id/2015/02/blog-post.html