Jarak antar 2 titik tersebut disebut jarak lereng/slope length yang diberi simbol “L” Jika
ditarik garis secara vertikal pada titik A&B, maka jarak terpendek di antara garis tersebut
disebut jarak horisontal/horisontal distance dan diberi simbol D” Jika ditarik garis secara
horisontal di antara titik A&B, maka jarak antara garis itu disebut high difference dan diberi
simbol “ h”
1. Tongkat jarak sudah ditetapkan pada jarak A&B pada ujung garis yang akan diukur
2. Salah seorang yaitu leader membawa tongkat panjang, patok penanda dan meteran
3. Leader menempatkan tongkat secara verrtikal sesuai dengan instruksi dari follower.
4. Kemudian follower menahan salah satu ujung meteran pada titik A kemudian meteran
ditegangkan.
5. Kemudian leader menempatkan patok penanda pada ujung lainnya Kemudian tongkat
dilepaskan, dan prosedur diulangi saat follower berada di patok penanda. Setelah
mengukur bagian kedua, follower melepaskan patok penanda dan berpindah pada
pengukuran berikutnya, hingga sampainpada titik B pada akhir pengukuran.
Pengukuran jarak dan beda tinggi secara optis secara stadia dapat dilakukan dengan
bantuan benang diafragma yaitu benang atas, benang tengah dan benang bawah.
Beda tinggi=hAB=t-BT
EDM adalah alat ukur yang menggunakan gelombang elktronik. Prinsip utamanya adalah
dengan satu sinyal gelombang elektromagnetik yang telah diketahui frekuensinya dipancarkan
ke suatu alat dan diujung titik yang akan diukur dipasang reflektor. Kemudian sinyal tersebut
dipantulkan kembali ke pemancar sehingga waktu lintas perjalanan sinyal pulang pergi tersebut
diukur oleh pemancar. Metode ini baik digunakan pada pengukuran jarak jauh dan pada medan
yang sulit dengan ketelitian yang lebh baik.