Anda di halaman 1dari 7

A.

Landasan Teori

1. Anorexia
Merupakan penurunan napsu makan yang merupakan gejala umum pada banyak penyakit dan
dapat disebabakan oleh makanan, obat, emosi, ketakutan, masalah psikologi dan infeksi.

Anoreksia jangka panjang dapat menyebabkan ketidak seimbangan elektrolit yang dapat
menyebabkan dysritmia jatung. Makan merupakan salah satu cara dalam menaikan berat
badan akan tetapi pemberian makanan melalui selang atau infuse dapat menjadikan sebuah
pilihan. Tanyakan kepada pasien apa oenyebab merekan kehilangan napsu makan dan apa
yang dapat meningkatkan napsu makan tersebut.

Anorexia, Penurunan Nafsu Makan

Tindakan keperawatan pada pasien anoreksia adalah

1. Dokumentasi intake output


2. Monitoring tanda vital
3. Elektrolit
4. Elektrokardiogram
5. monitoring jumlah cairan yang masuk

Anorexia Nervosa
Merupakan klainan makan yang sering tejadi pada wanita usia 12 sampai dengan 18 tahun.
Diperkirakan 10% dari populasi mengalami anoreksia.

2. Tanda dan gejala


Tanda awal dari anoresia nervosa terdiri dari:

1. kehilangan berat badan


2. rendah harga diri
3. konfulsif terhadap diet
4. perubahan body image
Tanda lanjut terdiri dari:

1. amenorehea pada wanita


2. ketidak seimbangan elektrolit
3. disritmia jantung
4. konstipasi
5. kulit kering
6. bradi kardi
7. hypothermia
8. hypotensi
9. kehilangan otot

3. Intervensi Therapeutik
Perawatan pasien dengan anoresia nervosa harus dilakukan oleh multidispilin keilmuan.
Pasien kadang tidak memerlukan obat. Pasien biasanya encari pertolongan karena mereka
tidak mendapatkan hasil yang baik pada perawatan sebelumnya.
Pertolongan lebih awal akan mendapatkan prognosis yang baik. Diatas 18% pasien
meninggal karena kelaparan dan komplikasi dari itu. Pemebrian ciaran dan nutrisi intravena
diperlukan jika pasien mengalami penurunan berat badan yang hebat, ancaman dari ketidak
seimbangan cairan, dan disritmia atau gejala lain yang berhubungan.
Pengembalian berat badan ke normal membutuhkan waktu yang lama dan merupakan proses
yang lambat.

4. Komplikasi

1. Kekurangan nutrisi yang kronis


2. kekurangan energi
3. penurunan tekanan darah dan nadi
4. gagal jantung dan ginjal
5. osteoporosis
6. penurunan otot

2. Bulimia Nervosa
1. Definisi
Bulimia nervosa adalah gangguan makan yang serius dan potensial mengancam jiwa. Orang
dengan bulimia nervosa mungkin minum minuman keras dan obat pencahar, makan makanan
dalam jumlah yang banyak dan kemudian mencoba menghilangkan ekstra kalori dengan cara
yang tidak benar. Sebagai contoh, seseorang dengan bulimia memaksakan dirinya untuk
muntah atau berolahraga secara berlebihan.

Jika anda mengalami bulimia nervosa, anda mungkin akan tidak puas dengan bentuk dan
berat badan anda dan menilai diri anda secara berlebihan akan kekurangan anda.

Karena ini terkait dengan pandangan terhadap diri sendiri –tidak hanya mengenai makanan-
bulimia nervosa dapat sulit diatasi. Tetapi pengobatan bulimia nervosa secara efektif dapat
membantu anda merasa lebih percaya diri, mengggunakan pola makan yang sehat dan
menghilangkan komplikasi serius.

2. Tanda dan Gejala


Gejala bulimia antara lain:
• Merasa anda tidak dapat mengendalikan kebiasaan makan anda
• Makan sampai titik anda merasakan rasa nyeri atau tidak nyaman
• Memaksa diri anda untuk muntah setelah makan
• Berolahraga secara berlebihan
• Penyalahgunaan laxative, diuretic atau enema
• Merasa tidak puas dengan bentuk dan berat badan
• Memandang negatif bentuk tubuh anda secara berlebihan
• Pergi ke kamar kecil setelah makan
• Fungsi usus yang tidak normal
• Kerusakan gigi dan gusi
• Bengkak pada kelenjar ludah di pipi
• Radang tenggorokan dan mulut
• Dehidrasi
• Detak jantung yang tidak teratur
• Radang, luka atau kulit kering pada pergelangan atau tangan
• Menstruasi tidak teratur atau hilang menstruasi (amenorrhea)
• Depresi
• Gelisah

Ketika anda mengalami bulimia, anda mungkin secara rutin akan muntah atau berolahraga
secara berlebihan setelah makan. Terkadang mereka dengan bulimia merasa butuh untuk
mengeluarkan makanan bahkan setelah hanya makan makanan ringan.

3. Penyebab
Penyebab pasti bulimia tidak diketahui. Sama seperti gangguan mental lain, ada banyak
faktor yang mungkin memainkan peran terjadinya gangguan makan, seperti gen, kebiasaan
tertentu, gangguan psikologis serta pengaruh keluarga dan lingkungan:
• Biologis. Gen mungkin membuat beberapa orang lebih rentan mengalami gangguan
makan. Mereka dengan hubungan keluarga tingkat pertama –saudara atau orang tua- yang
mengalami gangguan makan dapat mungkin mengalaminya juga. Hal lain yang juga
memungkinkan adalah kurangnya zat kimia di dalam otak serotonin memainkan peran di sini.
• Kebiasaan tertentu, seperti diet atau berolahraga secara berlebihan dapat berkontribusi
mengalami bulimia. Sebagai contoh, diet adalah faktor primer sebagai pemicunya.
• Kesehatan emosional. Mereka dengan gangguan makan mungkin memiliki masalah
emosional yang berkontribusi pada masalah ini. Mereka yang memiliki kepercayaan diri
rendah, perfeksionis, impulsive, sulit mengatur kemarahan, konflik dalam keluarga dan
masalah dalam hubungan menjadi rentan mengalami masalah ini.
• Lingkungan. Kultur budaya barat sering menghubungkan kesuksesan dengan tubuh yang
kurus, Hal ini juga di dukung dengan adanya anggapan tersebut yang berkembang pada
teman sebaya dan media massa. Hal ini rentan terjadi khususnya pada gadis berusia muda.

4. Faktor risiko
Situasi dan kejadian tertentu dapat meningkatkan risiko mengalami gangguan makan. Faktor
risiko tersebut antara lain:
• Wanita
• Berusia remaja dan awal kedewasaan
• Faktor keturunan
• Diet yang berlebihan
• Pengaruh keluarga yang memberikan kritik pada bentuk dan berat badan
• Gangguan emosional
• Olahraga, pekerjaan dan aktifitas seni yang mengharuskan untuk bertubuh kurus dan ideal
5. Pencegahan
Tidak ada cara pasti untuk mencegah bulimia. Sebagai tambahan, orang tua dapat
memberikan contoh hidup sehat pada anak tanpa mempedulikan bentuk atau berat badan.
Pastikan tidak anda sindiran atau lelucon yang berkenaan dengan ukuran tubuh, bentuk atau
berat badan anak anda.

Jika anda menemukan anggota keluarga atau teman dengan kepercayaan diri yang rendah,
diet yang parah, kebiasaan makan yang salah atau tidak puas dengan penampilan mereka
maka bicarakan pada mereka mengenai masalah ini. Meskipun anda mungkin tidak memiiki
kemampuan untuk mencegah masalah ini terjadi, pendapat anda dapat diikuti seseorang
dengan hidup sehat atau bersedia menjalani pengobatan sebelum situasi memburuk.

6. Intervensi Terapeutik
Sama dengan anorexia nervosa.

B. Asuhan Keperawatan
1. Proses Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Makan
Perawatan pasien dnegan gangguan makan merupakan tantangan tersendiri karena
membutuhkan komunikasi yang baik dan realistis, kepercayaan merupakan modal utama
dalam perawatan pasien dengan gangguan makan untuk mencegah terjadinya kekambuhan
kembali.

2. Pengkajian dan Pengumpulan Data

1. catat ketidak adequatan nutrisi


2. catat kehilangan berat badan 15% dibawah normal atau lebih
3. kaji turgor kulit
4. kaki kekuatan otot
5. amenorrhea
6. ketidak seimbangan elektrolit
7. erosi gigi
Pemeriksaan lanjut:

1. anemia
2. ketidak seimbangan elektrolit
3. elektrokardiogram

3. Diagnosa Keperawatan, Perencanaan, dan Implementasi


a. Ketidakimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dnegan tidak adekuat
pemasukan, menginduksi muntah, penggunaan pencahan kronis.
Hasil yang diinginkan: diit sesuai dengan berat badan individu.

1. monitoring berat badan pasien


2. monitoring tanda vital dan laboratorium
3. tingkatkan kepercayaan pasien
4. berikan makan sedikit tapi sering

2. Kelainan Body image, berhubungan dengan perubahan psikososial dan kognitif


Hasil yang diinginkan: pasien secar verbal menyatakan kepuasan terhadap tubuhnya.

1. kaji dan dokumentasikan repon verbal dan nonverbal


2. dengarkan pasien dan bawa terhadap realitas
3. monitoring pernyataan negative pasien sess and document patient’s verbal and
nonverbal
4. kaji kebutuhan rujukan ke pelayanan konseling dan social
5. berikan penghargaan secra verbal

4. Evaluasi

1. Pasien mendapatkan berat badan yang sesuai


2. pasien puas dengan tubuhnya
3. pasien dapat menilai secara positif terhadap tubuhnya.

Sumber Referensi :
- http://health.kompas.com/direktori/yourbody/134/Bulimia#detail
- http://nursingspirit.blogspot.com/2008/06/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.html
You might also like:

Askep Klien Dengan Hipoglikemia (Bag.1)

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangren

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gigantisme

Askep Klien Dengan Tetanus

LinkWithin

Anda mungkin juga menyukai