Dianosa PNET Abla Ghanie1 PDF
Dianosa PNET Abla Ghanie1 PDF
ABSTRAK
Latar belakang: Tumor neuroektodermal primitif (primitive neuroectodermal tumor) termasuk
dalam kelompok sarkoma Ewing yang terdiri dari tumor sel bulat kecil. Tujuan: Angka kejadiannya
sangat jarang, sehingga diagnosis dan penatalaksanaannya pun masih menjadi suatu tantangan.
Kasus: Satu kasus tumor neuroektodermal primitif yang ditemukan di regio sinonasal pada seorang
anak perempuan berumur 9 tahun. Penatalaksanaan: Dilakukan reseksi tumor dan sediaan diperiksa
secara imunohistokimia dengan hasil tumor neuroektodermal primitif. Pasien kemudian menjalani
kemoterapi. Kesimpulan: Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis, radiologi dan
imunohistokimia. Penatalaksanaan yang menyeluruh meliputi tindakan reseksi disertai radioterapi
atau kemoterapi, dan pasien ini menjalani tindakan reseksi dan kemoterapi.
ABSTRACT
Background: Primitive neuroectodermal tumor belongs to Ewing’s sarcoma family of tumors
and are composed of small round cells. Purpose: Since their incidence are rare, their diagnosis and
management is still challenging. Case: A case of primitive neuroectodermal tumor in sinonasal
region that was found in a 9 years old girl. Case management: Tumor resection was performed and
the specimen was microscopically examined with immunohistochemical stain, which showed
primitive neuroectodermal tumor. Patient then underwent chemotherapy. Conclusion: Diagnosis was
based on clinical sign, imaging and immunohistochemical examination. Complete management
includes total resection combined with irradiation or chemotherapy, and this patient underwent
tumor resection and chemotherapy.
Alamat korespondensi: Abla Ghanie, Bagian THT FK Universitas Sriwijaya, Palembang. E-mail:
abla_irwan@yahoo.co.id
PENDAHULUAN autonom; dan 3) tumor neuroektodermal
perifer, yaitu tumor yang berasal dari
Tumor neuroektodermal primitif
jaringan di luar sistem saraf pusat dan
(TNEP) telah dikenal sejak lama sebagai
autonom.
tumor jaringan lunak yang sering
Angka kejadian tumor jenis ini
ditemukan pada anak. Tumor ini termasuk
sangat jarang. Lokasi tersering dari tumor
kelompok sarkoma Ewing yang
ini adalah regio torakopulmonal (46%) dan
merupakan tumor sel bulat kecil yang
daerah kepala leher (42%). Kebanyakan
berasal dari jaringan neuroektodermal.1,2
penderita adalah remaja atau dewasa
Tumor neuroektodermal primitif secara
muda, di kepala dan leher, kedua-duanya
morfologi tak dapat dibedakan dari
bisa terjadi pada lokasi osseus dan
sarkoma Ewing, berbentuk massa jaringan
intraosseus. Sarkoma Ewing atau TNEP di
lunak. Pada beberapa kasus, tumor secara
regio sinonasal jarang terjadi dan pernah
sederhana merupakan perluasan tumor
dilaporkan sebagai penyakit berbahaya
jaringan lunak yang berasal dari tulang di
kedua setelah retinoblastoma.2 Karena
bawahnya. Pada kasus lain yang tidak
kejadiannya yang sangat jarang, maka
ditemukan keterlibatan tulang disebut
diagnosis dan penatalaksanaannya masih
sebagai sarkoma Ewing primer jaringan
merupakan suatu tantangan.5-8
lunak.3 Sarkoma Ewing biasanya terjadi
Angka kejadian TNEP adalah 1%
pada tulang dan biasanya tidak
dari semua sarkoma.9 Kejadiannya sangat
berdiferensiasi, sedangkan tumor
jarang, dapat terjadi pada usia baru lahir
neuroektodermal cenderung terjadi pada
sampai 20 tahun dan puncaknya pada usia
jaringan lunak.4
10 dan 15 tahun, angka kejadiannya adalah
Batsakis, seperti yang dikutip Moras
2,9 dari 1 juta penduduk. Beberapa
et al2 membagi keluarga tumor
literatur melaporkan TNEP biasanya
neuroektodermal primitif menjadi tiga
terjadi pada usia belasan tahun, dengan
kelompok berdasarkan asal jaringan
perbandingan kejadian antara laki-laki dan
lunaknya: 1) tumor neuroektodermal pada
perempuan 1,5:1.5 Angka kejadian TNEP
sistem saraf, yaitu tumor yang berasal dari
sinonasal yang pernah dilaporkan adalah
sistem saraf pusat; 2) neuroblastoma, yaitu
sekitar 4−17% dari semua kasus tumor
tumor yang berasal dari sistem saraf
jaringan lunak pada anak.9 Dua kasus pengobatan gagal dan timbul gejala yang
TNEP telah dilaporkan oleh International baru, barulah akhirnya dipikirkan
Society of Pediatric Oncology pada tahun kemungkinan diagnosis yang lain dan
2002. Sembilan kasus TNEP pada dicari kelainan utama yang mendasarinya.9
neonatus dilaporkan oleh Sabire et al pada Bila ada gejala klinis yang berat dan
9
tahun 2003. mengkhawatirkan seperti gangguan
TNEP kebanyakan timbul di daerah penglihatan, proptosis atau epistaksis
torakopulmonal, pelvis, abdomen dan berulang, diagnosis dapat lebih cepat
ekstremitas. Sekitar 20% kasus tumbuh di ditegakkan dibandingkan dengan gejala
daerah kepala dan leher, termasuk sinus yang tidak spesifik, seperti adanya
paranasal, foramen jugulare, rongga mulut, sumbatan hidung atau sakit kepala.10,11
maksila, mandibula, temporal, esofagus Oleh karena gambaran klinis yang sering
dan orbita.1,2,3 Gambaran klinis tergantung tidak khas, menyebabkan kesulitan
pada lokasi tumor termasuk rasa nyeri, membuat diagnosis, maka pemeriksaan
pembengkakan pada struktur di sekitar imunohistokimia dan sitogenetik penting
massa tumor, neuropati saraf kranial, untuk dilakukan. Jadi diagnosis TNEP
eksoftalmus, epistaksis, sumbatan hidung, ditegakkan berdasarkan radiologi,
anosmia, massa di leher dan sakit kepala.5 histopatologi, imunohistokimia,
Tumor ini biasanya polipoid dan dapat sitogenetik dan pemeriksaan
berukuran cukup besar (sampai 6 cm), ultrastruktural.1,2,4,5
dapat menyebabkan erosi tulang, ulserasi Gambaran TNEP pada pemeriksaan
atau perdarahan. Secara anatomik, tumor tomografi komputer biasanya
pada daerah kepala leher biasanya lebih menunjukkan massa yang heterogen dan
kecil bila dibandingkan dengan tumor pada pemeriksaan MRI tampak gambaran
yang tumbuh di bagian tubuh lain.4 isointense, seperti pada gambaran
TNEP sering memberikan gejala dan neoplasma sel bulat yang lain. Hal inilah
tanda yang tidak khas, sehingga sering yang menjelaskan kenapa masih
mempersulit diagnosis dan diperlukan pemeriksaan histologi.
penatalaksanaan. Tumor di kavum nasi Pemeriksaan radiologi tersebut dapat
sering salah didiagnosis sebagai radang menilai perkembangan tumor dan
sinus biasa dan diobati secara empiris. Bila perencanaan untuk pendekatan reseksi
tumor, selain itu juga dapat menilai adanya berhubungan dengan mikrotubuler dan
12
rekurensi ataupun metastasis tumor. mikrofilamen, gabungan kompleksnya dan
Secara histopatologi gambaran gambaran sel kecil menambah
sarkoma Ewing atau TNEP serupa, terdiri kecenderungan untuk mendiagnosis
14
atas sel malignan kecil seragam, bulat TNEP.
dengan sitoplasma sedikit. Dapat dilihat Pada pemeriksaan imunohistokimia,
adanya aktivitas mitotik dan nekrosis, kesatuan nosologik sarkoma Ewing dan
tetapi sel tumor umumnya rata dan bulat, TNEP betul-betul didukung oleh
tidak memiliki spindel dan pleomorfik. keberadaan banyak format intermediate,
Tidak dijumpai adanya roset Homer- imunoreaktivitas yang kuat terhadap CD99
Wright pada sarkoma Ewing. Secara (O13; HBA71; 12E7; RBF-1) dan yang
sederhana, pada sarkoma Ewing terdapat paling utama adalah adanya translokasi
glikogen dan ketiadaan bukti diferensiasi kromosomal konsisten (11;12;q24;q12),
neuroektodermal. Sebaliknya, TNEP dapat yang menuju ke arah peleburan gen ES
membentuk roset dan mempunyai suatu (ESG) di kromosom 22 ke FLI-1 atau gen
kecenderungan ekspresi marker ERG di kromosom 11 dan produksi suatu
neuroendokrin yang lebih besar pada transkrip chimeric. Perubahan genetik ini
pemeriksaan imunohistokimia.13 dapat dideteksi oleh RT-PCR atau FISH
dengan material blok parafin atau segar.
CD99 mengenali suatu protein membran
sel yang belum diketahui fungsinya
(P30/32 MIC 2;013), yang merupakan
produk MIC2, suatu gen pseudoautosomal
pada lengan pendek kromosom X dan Y.
Marker lain yang telah dideteksi dengan
IHC dalam keluarga tumor ini, beberapa
menunjukkan suatu diferensiasi garis
neuroepithelial yang meliputi neuron-
Gambar 1. Gambaran small round cell.8
spesifik endase, synaptophysin, S100
gambaran klinisnya pun tidak khas, maka primitive neuroectodermal tumor. Ear
Nose Throat J 2001; 21:12-4.
diagnosis tumor jenis ini sulit untuk
5. Stafford EM. Primitive neuroectodermal neuroectodermal tumor a case report. Int J
tumors [homepage on the internet]. c2009 Pediatr Otolaryngol 2006; 1:27-32.
[updated 2009 Mar 24; cited 2009 Jul 18]. 10. Benoit MM, Bhattacharyya, Faquin W,
Available from: Cunningham M. Cancer of the nasal
http://emedicine.medscape.com/article/85 cavity in the pediatric population.
5644-overview. Pediatrics 2007; 121(1):141-5.
6. Jones JE, McGill T. Peripheral primitive 11. Windfuhr JP. Primitive neuroectodermal
neuroectodermal tumors of the head and tumor of head and neck: incidence,
neck. Arch Otol 1995; 121:1392-5. diagnosis and management. Ann
7. Iriz A, Albayrak L, Eryilmaz A. Otorhinolaryngol 2004; 113:533-42.
Ekstraskeletal primary sarkoma Ewing of 12. Rosai. Soft tissue tumor extrasceletal
the nasal cavity. Int J Pediatr Otolaryngol Ewing sarcoma/PNET. In: Rosai,
2007; 2:194-7. Ackerman’s, eds. Surgical pathology. 9th
8. Iseri M, Ozturk M, Filinte D, Corapcioglu ed. Toronto: Mosby; 2004. p. 2324-5.
F. A peripheral primitive neuroectodermal 13. Toda T, Atari E, Sadi AM, Kiyuna M,
tumor arising from the middle turbinate Kojya S. Primitive neuroctodermal tumor
and transnasal endoscopic approach for its in sinonasal region. Aurius Nasus Larynx
surgical treatment. Int J Pediatr 1999; 26:83-90.
Otolaryngol 2007; 7:180-4.
9. Calvarho CM, Valette G, Nicholas G,
Marianowski R. Maxillar localization of a
congenital peripheral primitive