TOPIK 10-11
Dosen Pembimbing:
Dr. Armaidi Darmawan, M.Epid
KELOMPOK 4
Pertanyaan :
Penyebab utama timbulnya efek samping dalam tindakan invasif adalah buruknya
pencegahan infeksi, manajemen pasien, serta koordinasi dan komunikasi.
1. Berdasarkan gambar diatas, temukan masalah-masalah yang dapat menimbulkan efek
samping tindakan invasif!!!
2. Setiap masalah yg ditemukan, diskusikan dengan kelompok Anda, bagaimana cara
menyelesaikan masalahnya...!!!
Jawaban :
1. Masalah yang dapat menimbulkan efek samping tindakan invasif
A. Buruknya koordinasi atau komunikasi antar petugas medis sebelum, selama maupun
setelah prosedur invasif
1. Petugas tidak fokus pada tugas kerja masing-masing, masih ada petugas yang
bermain gadget, mendengarkan musik, batuk dengan cara yang salah dan tidak ada
yang mengontrol peralatan serta kondisi ruangan
2. Kurangnya toleransi dan saling membantu terhadap kerja team
B. Kurangnya pengontrolan infeksi
1. Sampah medis berserakan tidak dibuang pada tempatnya
2. Peralatan medis yang tidak steril
3. Meja operasi tidak sesuai standar karena tangan dan kaki pasien terjuntai
4. Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan petugas medis tidak lengkap
5. Sterilisasi ruangan yang kurang baik, seperti pintu kamar operasi terbuka, lemari
penyimpanan obat ataupun peralatan dibiarkan terbuka dan penataan ruangan yang
kurang baik
6. Sirkulasi udara kurang baik terlihat pada gambar ventilasi yang sudah jelek
7. Penangan limbah pasien yang tidak baik terlihat dari banyaknya darah yang
berceceran dan cairan kateter
C. Management pasien yang buruk
1. Tenaga kerja yang kurang terlatih, pada gambar di skenario tersebut terlihat saat
menangani pasien, petugas medis kurang berkompeten karena timbul asap di meja
operasi
2. Etos kerja yang kurang baik, pada gambar di skenario tersebut terlihat petugas medis
bermain gadget, menyalakan musik dengan keras selama operasi berlangsung, serta
ada petugas yang telat baru cuci tangan
3. Peralatan ataupun penanganan next case sebaiknya tidak berada dalam satu ruangan
yang sama saat operasi berlangsung
4. Kerjasama atau kepemimpinan tim yang buruk
Pertanyaan
Berdasarkan gambar di atas, jawab dan diskusikan dengan kelompok Anda mengenai
pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Apa yang ditunjukkan pada gambar di atas?
2. Apa tujuan prosedur di atas dalam tindakan invasif?
3. Sudah benarkah prosedur yang dilakukan pada gambar di atas ? Jelaskan !
4. Diskusikan dengan kelompok Anda, bagaimana prinsip dan langkah-langkah yang
seharusnya dilakukan dalam melakukan prosedur di atas!
Jawaban
4. Prinsip pembedahan
a. Prinsip asepsis ruangan
Antisepsis dan asepsis adalah suatu usaha untuk agar dicapainya keadaan yang
memungkinkan terdapatnya kuman-kuman pathogen dapat dikurangi atau ditiadakan,
baik secara kimiawi, tindakan mekanis atau tindakan fisik. Termasuk dalam cakupan
tindakan antisepsis adalah selain alat-alat bedah, seluruh saranakamar operasi, semua
implantat, alat-alat yang dipakai personel operasi (sandal, celana, baju, masker, topi
dan lain-lainnya) dan juga cara membersihkan/melakukan desinfeksi dari kulit/tangan.
Langkah selanjutnya
a. Insisi (penyayatan)
Insisi dilakukan sesuai dengan arah lipatan kulit agar luka sembuh lebih baik tanpa
meninggalkan bekas yang mencolok atau menimbulkan keloid.
b. Ligasi vena
Ligasi dilakukan untuk mencegah komplikasi emboli paru (ligasi vena cava
inferior), hal ini dilakukan bila terpaksa, dan dilakukan bersama dengan pengikatan
vena spermatika atau vena ovarica.
c. Interupsi vena cava inferior
Emboli pulmoner dapat dicegah dengan interupsi filter perkutaneus vena cava
inferior.
d. Trombektomi vena
e. Proses penjahitan
Skenario 3
Pertanyaan
1. Masalah apa yang dapat timbul pada gambar di atas terkait dengan pengobatan yang
aman?
2. Apa penyebab timbulnya kesalahan pengobatan dalam pemberian obat-obatan di
atas kepada pasien?
3. Bagaimana mengatasi masalah pengobatan yang aman terkait gambar di atas di rumah
sakit tempat Anda bekerja?
Jawaban :
1. Masalah apa yang dapat timbul pada gambar di atas terkait dengan pengobatan yang
aman?
a. Salah memberi obat akibat tata letak obat-obatan yang tidak baik sehingga
memungkinkan orang salah mengambil obat.
b. Dosis obat yang diberikan tidak sesuai akibat kotak-kotak obat yang berserakan
sehingga memungkinkan petugas farmasi salah memberikan kotak yang isinya
ternyata bukan obat yang dimaksud.
c. Diperlukan waktu yang lebih lama dalam mencari obat yang diperlukan.
d. Obat-obatan dapat hilang tanpa sepengetahuan petugas farmasi.
e. Dapat terjadi kebakaran karena kotak-kotak obat menumpuk dan tidak tertata
dengan baik.
f. Adanya obat yang sudah kadaluarsa (expired) tanpa sepengetahuan petugas
farmasi.
g. Adanya obat yang rusak karena disimpan secara tidak benar.
h. Adanya stok obat yang habis tapi tidak diketahui oleh petugas farmasi.
2. Apa penyebab timbulnya kesalahan pengobatan dalam pemberian obat-obatan di atas
kepada pasien?
a. Tata letak obat yang kurang baik
b. Obat-obatan tidak dikelompokkan menurut golongannya masing-masing.
c. Lingkungan penempatan obat yang kurang steril.
d. Petugas yang kurang bertanggungjawab dalam menempatkan sediaan obat.
3. Bagaimana mengatasi masalah pengobatan yang aman terkait gambar diatas di rumah
sakit tempat anda bekerja?
Standar penyimpanan obat yang sering di gunakan adalah sebagai berikut :
1) Persyaratan gudang
a) Luas minimal 3 x 4 m2
b) Ruang kering tidak lembab
c) Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembab
d) Cahaya cukup
e) Lantai dari tegel atau semen
f) Dinding dibuat licin
g) Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
h) Ada gudang penyimpanan obat
i) Ada pintu dilengkapi kunci ganda
j) Ada lemari khusus untuk narkotika
4) Pencegahan kebakaran
Perlu dihindari adanya penumpukan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti dus,
kartun dan lain-lain. Alat pemadam kebakaran harus dipasang pada tempat yang
mudah dijangkau.
2. Penyusunan Stok Obat.
Obat disusun menurut bentuk sediaan dan alfabetis, apabila tidak memungkinkan obat
yang sejenis dapat dikelompokkan menjadi satu.
Untuk memudahkan pengendalian stok maka dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
a) Gunakan prinsip FIFO dalam penyusunan obat yaitu obat yang pertama diterima
harus pertama juga digunakan sebab umumnya obat yang datang pertama biasanya
juga diproduksi lebih awal dan akan kadaluwarsa lebih awal pula.
b) Susun obat yang berjumlah besar di atas pallet atau diganjal dengan kayu secara
rapi dan teratur.
c) Gunakan lemari khusus untuk menyimpan narkotika dan obat-obatan yang
berjumlah sedikit tetapi mahal harganya.
d) Susun obat yang dapat dipengaruhi oleh temperatur, udara, cahaya dan
kontaminasi bakteri pada tempat yang sesuai.
e) Susun obat dalam rak dan berikan nomor kode, pisahkan obat dalam dengan
obat-obatan untuk pemakaian luar.
f) Cantumkan nama masing-masing obat pada rak dengan rapi
g) Apabila gudang tidak mempunyai rak maka dus-dus bekas dapat dimanfaatkan
sebagai tempat penyimpanan.
h) Barang-barang yang memakan tempat seperti kapas dapat disimpan dalam dus
besar, sedangkan dus kecil dapat digunakan untuk menyimpan obat-obatan dalam
kaleng atau botol.
i) Apabila persediaan obat cukup banyak, maka biarkan obat tetap dalam box
masing-masing, ambil seperlunya dan susun dalam satu dus bersama obat-obatan
lainnya. Pada bagian luar dus dapat dibuat daftar obat yang disimpan dalam dus
tersebut.
j) Obat-obatan yang mempunyai batas waktu pemakaian maka perlu dilakukan
rotasi stok agar obat tersebut tidak selalu berada dibelakang yang dapat
menyebabkan kadaluarsa obat
3. Pencatatan Stok Obat
Kartu stok berfungsi:
a) Kartu stok digunakan untuk mencatat mutasi obat (penerimaan, pengeluaran,
hilang, rusak atau kadaluwarsa)
b) Tiap lembar kartu stok hanya diperuntukkan mencatat data mutasi 1 (satu) jenis
obat yang berasal dari 1 (satu) sumber dana
c) Tiap baris data hanya diperuntukkan mencatat 1 (satu) kejadian mutasi obat
d) Data pada kartu stok digunakan untuk menyusun laporan, perencanaan
pengadaan-distribusi dan sebagai pembanding terhadap keadaan fisik obat dalam
tempat penyimpanannya.
Adapun Tanda-tanda perubahan mutu obat sesuai standar yang di tetapkan yaitu :
1) Tablet.
a) Terjadinya perubahan warna, bau atau rasa
b) Kerusakan berupa noda, berbintik-bintik, lubang, sumbing, pecah, retak dan
atau terdapat benda asing, jadi bubuk dan lembab
c) Kaleng atau botol rusak, sehingga dapat mempengaruhi mutu obat
2) Kapsul.
a) Perubahan warna isi kapsul
b) Kapsul terbuka, kosong, rusak atau melekat satu dengan lainnya
3) Tablet salut.
a) Pecah-pecah, terjadi perubahan warna dan lengket satu dengan yang lainnya
b) Kaleng atau botol rusak sehingga menimbulkan kelainan fisik
4) Cairan.
a) Menjadi keruh atau timbul endapan.
b) Konsistensi berubah
c) Warna atau rasa berubah
d) Botol-botol plastik rusak atau bocor
5) Salep
a) Warna berubah
b) Konsistensi berubah
c) Pot atau tube rusak atau bocor
d) Bau berubah
6) Injeksi.
a) Kebocoran wadah (vial, ampul)
b) Terdapat partikel asing pada serbuk injeksi
c) Larutan yang seharusnya jernih tampak keruh atau ada endapan
d) Warna larutan berubah