Anda di halaman 1dari 16

Penyususnan RDTR Kawasan Perkotaan Kecamatan 2038

Tanjung Bumi Tahun 2018

BAB II

TINJAUAN KEBIJAKAN

2.1. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur No. 5 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031

2.1.1. Rencana Struktur Ruang


Rencana struktur ruang adalah arahan rencana kawasan perkotaan yang
ada di Jawa timur berdasarkan sarana dan prasarana yang menjadi tujuan utama
dalam perencanaan.

2.1.1.1. Pasal 19
PKN : Kawasan perkotaan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo,
Lamongan (Gerbang Kertosusilo) Malang.
Kegiatan pengembangan yang dikhususkan untuk wilayah pengembangan
Gerbangkertosusilo menjadi pusat kegiatan perekonomian yang melayani
eksport import skala nasional dan skala internasional dan kegiatan industri dan
jasa dalam tingkat skala pelayanan nasional dan skala internasional. Serta tingkat
pelayanan simpul utama di Jawa Timur transportasi dalam skala nasional dan
internasional. WP Germakertosusila Plus dengan pusat di Kota Surabaya
meliputi: Kota Surabaya, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten
Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota
Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan,
Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan
Kabupaten Sumenep, dengan fungsi: pertanian tanaman pangan, perkebunan,
hortikultura, kehutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, perdagangan,
jasa, pendidikan, kesehatan, pariwisata, transportasi, dan industry
Bagian dari perencanaan yang mengembangkan potensi hasil dari daerah
masing-masing dengan membagi beberapa sektor di kabupaten maupun kota
tentunya dapat menunjang perekonomian dari kota Surabaya. Kota Surabaya
sendiri meupakan ibukota provinsi Jawa Timur sehingga kota Surabaya harus
mampu memaksimalkan hasil yang berlebih pada kawasan WP
Germakertosusila.

2.1.1.2. Pasal 26
Jalan bebas hambatan antarkota, yaitu Jembatan Surabaya–Madura
(Jembatan Suramadu). Jalan bebas hambatan antarkota terdiri atas: Surabaya-
Suramadu-Tanjung Bulupandan. Jalan nasional arteri primer Kamal–
Bangkalan–Sampang–Pamekasan–Sumenep–Kalianget. Jalan strategis

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya |Perencanaan Wilayah dan Kota 13


Penyususnan RDTR Kawasan Perkotaan Kecamatan 2038
Tanjung Bumi Tahun 2018

nasional Bangkalan–Tanjung Bulupandan–Ketapang–Sotabar–


Sumenep; dan Kamal–Kwanyar–Modung–Sampang.

Jalan bebas hambatan yang dimaksud adalah jembatan Suramadu yang


menghubungkan kota Surabaya dengan Kabupaten Bangkalan pada saat
sebelum dibangun jembatan Suramadu ini akses menuju kabupaten Bangkalan
dan akses ke pulau Madura masih mengandalkan jalur penyebarangan kapal
yang ada di pelabuhan Tanjung Perak dan juga di pelabuhan Kamal sehingga
akses penyebrangan laut ini sangat lambat dan tak heran sebelum adanya
jembatan Suramadu pulau Madura masih tertinggal jauh meskipun sudah
masuk bagian dari gerbangkertasusila. Adanya jembatan Suramadu ini akan
membantu akses perekonomian di kabupaten Bangkalan menjadi lebih cepat.
Rencana jalan bebas hambatan yang menghubungkan Kota Surabaya
sebagai pusak kota Jawa Timur menuju jembatan Suramadu dan Pelabuhan
tanjung bulu pandan kecamatan Klampis. Pelabuhan tanjung bulu pandan masih
direncanakan di kecamatan Klampis sebagai pelabuhan bertaraf internasional
yang dapat membantu perkembangan provinsi Jawa Timur semakin maju karena
Pelabuhan Tanjung Perak sebagai urat nadi jalur lautnya provinsi Jawa Timur
sudah mengalami overload dalam kegiatan import dan export sehingga perlu
adanya pelabuhan baru yang membantu kegiatan ekonomi di Jawa Timur
semakin pesat dan juga dampak dari pembangunan pelabuhan tanjung bulu
pandan di kecamatan klampis ini nantinya dapat meningkatkan pembangunan
di pulau Madura agar lebih pesat dan maju.
Jalan yang dikhususkan untuk pulau Madura dari Kamal yang terletak di
barat daya pulau Madura menuju bangkalan sebagai pusat kota pulau Madura
kemudian menuju kabupaten Sampang, kabupaten Pamekasan dan kabupaten
Sumenep yang terakhir adalah kalianget yang terletak diujung timur dari pulau
Madura namun masih bagian dari wilayah kabupaten Sumenep. Jalur arteri ini
nantinya menjadi akses utama pulau Madura yang terdiri dari empat kabupaten
tersebut dan diharapkan dapat mengurangi kesenjang ekonomi antar wilayah.
Jalan strategis nasional pulau Madura yang menghubungkan antar wilayah
terbagi atas jalan nasional wilayah selatan dan jalan nasional wilayah utara
diharapkan dengan adanya kedua wilayah ini nantinya perkembangan di pulau
Madura dapat seimbang antara wilayah sebalah selatan dan sebelah uarata
teruatama kabupaten Bangkalan.

2.1.1.3. Pasal 27
Jalan provinsi kolektor Sekunder Bangkalan–Tanjung Bumi–Ketapang–Sotobar
Sumenep–Lombang.
Jalan tingkat provinsi kolektor Sekunder di pulau Madura sebagai bagian
dari rencana provinsi yang ikut serta dalam perkembangan kabupaten

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya |Perencanaan Wilayah dan Kota 14


Penyususnan RDTR Kawasan Perkotaan Kecamatan 2038
Tanjung Bumi Tahun 2018

bangkalan yang berada di pulau Madura. Fungsi jalan kolektor primer ini
menghubungkan kawasan PKW dan PKL

2.1.1.4. Pasal 28
Terminal Bangkalan di Kabupaten Bangkalan dan Rencana pengembangan
terminal yaitu : Terminal Burneh di Kabupaten Bangkalan
Tempat yang dikhususkan sebagai tempat transit bus sebagai transportasi
umum yang digunakan semua kalangan masyarakat untuk mobilitas dan
berpindah tempat dari daerah satu kedaerah lainnya yang terbagi atas beberpa
tingkat pelayanan, yaitu :
a. Tingkat pelayanan antar desa
b. Tingkat pelayanan antar kecamatan
c. Tingkat pelayan antar kabupaten atau kota
d. Tingkat pelayanan antar provinsi/nasional
e. Tingkat pelayanan antar Negara/internasional
Pengembangan terminal yang berada di kecamatan Burneh ini nantinya akan
menjadi bagian dari pelayanan masyarakat kabupaten Bangkalan dalam
mobilitas perpindahan. Dalam rencananya ini terminal Burneh ini diharapkan
dapat melayani antar kecamatan sampai antar provinsi.

2.1.1.5. Pasal 29
Jalur perkeretaapian Mati meliputi : Kamal–Bangkalan–Sampang–Pamekasan–
Sumenep, Pengembangan jalur kereta api di Pulau Madura, dan Stasiun Kamal
di Kabupaten Bangkalan
Jalur rel ini adalah jalur rel kereta api yang pernah digunakan pada
zaman kolonial Hindia Belanda diresmikan pada tahun 1899 diguakan untuk
mengangkut hasil komoditas pulau Madura salah satunya garam, jalur ini
dibangun dari Kamal-Bangkalan-Sampang-Pamekasan-Sumenep kemudian pada
saat kolonial Jepang rel kereta api ini tidak lagi digunakan karena banyak yang
dirampas rel besi dan juga kereta untuk membuat peralatan temput kemudian
setelahh masa kemerdekaan jalur tranportasi KA di Madura hanya menyisakan
jalur Pamekasan sampai Kamal. Jalur ini kemudian digunakan sebagai
transportasi menuju kota Surabaya dengan menyebrangi pelabuhan kamal-
tanjung perak. Dan pada tahun 1987 resmi ditutup karena kalah dengan
kendaraan darat lainnya. Kemudian setelah peresmiaan jembatan Suramadu 10
Juni 2009 PT KAI Indonesia mulai tergerak kembali untuk menghidupkan
jaringan rel kereta api yang ada di Pulau Madura tersebut.
Rencana dari PT KAI Indonesia untuk kembali menghidupkan jaringan
rel kereta api ini sudah seharsunya didukung oleh masyarakat karena jaringan
rel kereta api ini akan direncanakan terhubung dari kota Surabaya-Bangkalan-
Sampang-Pamekasan-Sumenep sehingga nantinya untuk effisiensi waktu dan

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya |Perencanaan Wilayah dan Kota 15


Penyususnan RDTR Kawasan Perkotaan Kecamatan 2038
Tanjung Bumi Tahun 2018

jarak tempuh menuju pulau Madura akan lebih banyak transportasi darat dan
mempercepat proses pengiriman barang dan penumpang dari daerah satu ke
daerah lainnya.
Stasiun ini adalah stasiun kereta api yang digunakan untuk jalur rel
kereta dari Sumenep-Pamekasan-Sampang-Bangkalan-Kamal pada saat
pemerintahan hindia belanda untuk mengangkut hasil pertanian dari setiap
daerah untuk dibawah ke kota Surabaya pada waktu itu sebagai pusat kota dan
pemerintahan hindia belanda. Untuk akses dari kamal menuju kota Surabaya
diangkut melalui kapal feri yang dikhususkan penyebrangan pelabuhan tanjung
perak dan pelabuhan kamal. Kemudian ini ada rencana dari PT KAI untuk
kembali menggunakan jalur rel kereta api untuk menghubungkan kabupaten di
pulau Madura.

2.1.1.6. Pasal 32
Pelabuhan Kamal di Kabupaten Bangkalan
Pelabuhan kamal ini merupakan pelabuhan penyebrangan yang
menghubungkan kota Surabaya dan juga pulau Madura dengan transportasi
kapal feri yang digunakan untuk mengangkut penumpang dan juga barang,
untuk pelayanan penyebrangan sehari-hari masih digunakan sampai saat ini.

2.1.1.7. Pasal 35
Pelabuhan Pengumpul Yaitu: Pelabuhan Kamal di Kabupaten Bangkalan,
Pelabuhan Pengumpan Regional Yaitu : Pelabuhan Telaga Biru di Kabupaten
Bangkalan. Rencana Pembangunan Pelabuahan Laut : Pelabuhan Tanjung Perak
di Kota Surabaya dalam satu sistem dengan rencana pengembangan pelabuhan
Tanjung Bulu Pandan.
Digunakan untuk kegiatan eksport dan import menuju wilayah antar
wilayah dalam jumlah kecil salah satunya menerima pengiriman dari pelabuhan
ikan yang ada di pulau Madura. Karena letaknya dengan pelabuhan tanjung
perak Surabaya maka pelabuhan kamal ini salah satu pelabuhan lokal yang
hanya melakukan pengiriman lingkup yang lebih kecil. Pelabuhan telaga biru ini
terletak di kecamatan tanjung bumi dalam fungsinya pelabuhan ini hanya untuk
mengumpan dari hasil bumi sekitar kemudian dibawah ke pelabuhan kamal
sebagai pelabuhan pengumpul yang nantinya akan di eksport menuju wilayah
lain dan juga sebaliknya. Wilayah antara Teluk Lamong sampai Kabupaten
Gresik, Pelabuhan Socah di Kabupaten Bangkalan, dan untuk jangka panjang
diarahkan ke Pelabuhan Tanjung Bulupandan di Kabupaten Bangkalan
Pelabuahn tanjung bulupandan merupakan pelabuhan yang akan
direncanakan untuk taraf internasional. Rencana pembangunan pelabuhan
tanjung bumi di kecamatan klampis dengan standart internasional sebagai
pelabuhan peti kemas yang siap malayani kegiatan ekonomi nasional dan

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya |Perencanaan Wilayah dan Kota 16


Penyususnan RDTR Kawasan Perkotaan Kecamatan 2038
Tanjung Bumi Tahun 2018

internasional koordinasi dibawah badan pengembangan infrastruktur wilayah


(BPIW). Luas lahan diperkirakan 350 ha lebih untuk pembangunannya, rencana
pembangunan pelabuhan tanjung bulupandan ini nantinya juga akan
mempercepat pertumbuhan pembangunan secara merata.

2.1.1.8. Pasal 39
Pengembangan Energi angin, Energi surya, Energi gelombang laut, Energi biogas
dan Energi biomassa di Kabupaten Bangkalan
Potensi energy angin untuk pembangkit listrik sangat menguntungkan
karena mayoritas Negara Indonesia adalah kepulauan sehingga daerah pesisir
juga sangat berpotensi sehingga tidak heran jika dilakukan pengembangan PLTA
(angin) sebagai energy yang terbarukan karena energy ini tidak menghasilkan
gas buang sehingga ramah lingkungan.
Energi surya sendiri diperoleh dari panas matahari yang diterima oleh
cell solar kemudian dari hasil panan tersebut menghasilkan enegri listrik pada
waktu siang hari kemudian disimpan di dalam baterai yang dapat digunakan
malam hari untuk membangkitkan listrik daerah sekitarnya. Dan potensi dari
energy matahari ini juga sangat berlimpah karena letak Negara Indonesia berada
dibawah garis katulistiwa sehingga setiap hari akan tersinari matahari secara
merata dan ini merupakan salah satu energy yang ramah lingkungan.
Energy gelombang laut sendiri sudah lama dikembangkan tetapi Negara
jepang sudah berhasil dalam mengembangkan energy gelombang air laut
seharusnya dengan adanya gelombang air laut ini dapat menghasilkan energy
listrik karena gelombang air laut di Negara Indonesia dapat dijumpai dimana-
mana dan berlimpah, pemerinah juga sudah merencanakannya dan berpotensi
akan mengurangi bahan bakar fosil yang selama ini digunakan dalam
pembangkit listrik yang ada di Negara Indonesia.
Energy biogas ini dapat dikembangkan karena diperoleh dari fermentasi
kotoran hewan salah satunya sapi, dari hasil fermentasi kotoran ini akan
menghasilkan gas metana yang berguna untuk keperluan memasak sehari-hari,
dan ini dapat dilakukan diwilayah yang kabupatennya berfokus pada
peternakan, salah satunya kabupaten bangkalan.
Energy biomassa merupakan definisi dari energy yang dihasilkan dari
bantuan mikroorganisme dalam proses fermentasi dan energy biomassa ini juga
sangat banyak karena diperoleh dari alam dan terbarukan karena selalu ada di
alam berbeda dengan energy dari minyak bumi yang banyak menghasilkan
polusi yang akan mencemari lingkungan sekitanya. Contoh energy biomassa
adalah : biogas, kayu, limbah pertanian dan tanaman energy. Dari keempat
limbah diatas tersebut sangat melimpah di provinsi jawa timur.

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya |Perencanaan Wilayah dan Kota 17


Penyususnan RDTR Kawasan Perkotaan Kecamatan 2038
Tanjung Bumi Tahun 2018

2.1.1.9. Pasal 40
Pengembangan system transmisi 150 KV kabel Jawa Madura-Suramadu dan
Rencana pengembangan sumber dan prasarana minyak dan gas bumi meliputi :
Kabupaten Bangkalan
Pengembangan system transmisi 150 KV merupakan jaringan kabel listrik
tengangan ekstra tinggi yang menghubungkan wilayah pulau Madura dan Jawa
Timur yang terintegrasi dengan jembatan suramadu. Karena semenjak adanya
jembatan suramadu ini maka pulau Madura mulai mengalami perkembangan
wilayah yang signifikan sehingga konsumsi dari energy listrik ini akan
bertambah sehingga perlu penanganan dari PLN selaku distributor listrik di
Indonesia salah satunya di kabupaten bangkalan yang merupakan ibukota dari
pulau Madura.
Pengembangan sumber dan prasarana minyak dan gas bumi ini salah
satunya pengembangan pipa gas yang tertanam untuk didistribusikan industry
di kabupaen bangkalan karena perkembangan industry di kabupaten mengalami
peningkatan sehingga prasarana pipa gas ini harus dipersiapkan agar
menunjang investor berdatangan.

2.1.1.10. Pasal 43
Rencana pengembangan jaringan irigasi dalam rangka mendukung air baku
pertanian dilaksanakan dengan memperhatikan rencana pengembangan air baku
pada wilayah sungai yang bersangkutan, Yaitu : Waduk Blega di Kabupaten
Bangkalan
Waduk memiliki fungsi sebagai tempat wadah atau tampungan air ketika
musim kemarau sehingga waduk ini digunakan sebagai irigasi persawahan
mengingat curah hujan saat ini tidak bisa diprediksi karena ketika El nino terjadi
maka waktu kemarau akan lebih panjang dari pada musim penghujan sehingga
fungsi waduk air ini nantinya tidak hanya dimanfaatkan untuk irigasi saja
melainkan juga dapat digunakan untuk kerpeluan sehari-hari seperti memasak,
minum dan lain-lain. Kawasan disekitaran waduk blega ini pastinya memiliki
potensi pertanian tanaman padi karena untuk kawasan blega sendiri masih
digunakan sebagai lumbung pertanian.

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya |Perencanaan Wilayah dan Kota 18


Penyususnan RDTR Kawasan Perkotaan Kecamatan 2038
Tanjung Bumi Tahun 2018

2.1.2. Rencana Pola Ruang


Rencana dalam suatu kawasan peruntukan tata ruang di Provinsi Jawa Timur
yang meliputi ruang lindung dan ruang budidaya serta pembagian yang telah
disebar dibeberapa kabupaten.

2.1.2.1. Pasal 51
Kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 huruf a
ditetapkan dengan luas sekurang-kurangnya 344.742 Ha meliputi : Kabupaten
Bangkalan.
Kawasan hutan lindung memiliki fungsi pokok sebagai penyangga
keseimbangan lingkungan yaitu untuk mangatur tata air, mencegah erosi,
mencegah banjir dan menjaga tingkat kesuburan tanah dikabupaten Bangkalan
sendiri juga mewajibkan arahan rencana dari total luas wilayah kabupaten
Bangkalan sekurang-kurangnya 344.742 Ha luas tanah harus ada kawasan hutan
lindung sebagai penyeimbang lingkungan.

2.1.2.2. Pasal 60
Tentang kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan
Kawasan yang dikhususkan untuk menjaga kelestaraian hidup
masyarakat seperti warisan budaya lokal atau kaerifan lokal, peninggalan
bersejarah, barang-barang kuno yang harus dilestarikan agar tidak punah
sehingga dapat digunakan sebagai pembelajaran ilmu pengetahuan kepada
generasi yang akan datang, disisi lain kawasan budaya juga dapat di identikkan
dengan asal usul kawasan tersebut.

2.1.2.3. Pasal 61
Tentang kawasan rawan bencana banjir
Kawasan rawan banjir merupakan kawasan yang mengalami genangan
air yang tidak kunjunng surut dikarenakan buruknya drainase sehingga
mengalami sumbatan pada kawasan yang rawan banjir sudah seharusnya
direncanakan untuk menanggulangi permasalahan banjir tersebut dengan
memperbaiki jaringan drainase yang buruk tersebut, membuat sumur resapan
dan RTH.

2.1.2.4. Pasal 68
Tentang Kawasan keunikan bentang alam berupa kawasan karst lindung
Secara luas adalah bentuk bentang alam khas yang terjadi akibat proses
pelarutan pada suatu kawasan batuan karbonat atau batuan mudah terlarut
(umumnya formasi batu gamping) sehingga menghasilkan berbagai bentuk
permukaan bumi yang unik dan menarik dengan ciri-ciri khas exokarst (di atas
permukaan) dan indokarst (di bawah permukaan). Kawasan karst yang ada di

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya |Perencanaan Wilayah dan Kota 19


Penyususnan RDTR Kawasan Perkotaan Kecamatan 2038
Tanjung Bumi Tahun 2018

Jawa Timur ini memiliki potensi sebagai kawasan konservasi untuk menjaga
kelestarian alam karena salah satu dari geopark yang ada dipermukaan bumi.
Untuk penanganannya perlu membutuhkan prinsip-prinsip yang terencana,
optimal dan bertanggung jawab untuk menjaga kelestariannya.

2.1.2.5. Pasal 68
Arahan pengelolaan kawasan karst lindung
Kawasan karst sendiri merupakan kawasan geologi yang harus
dilestarikan karena keunikan dari batuan geologi tersebut juga menyangkut
masalah ekosistem lingkungan. Arahan rencana pada kawasan tersebut harus
direncanakan secara optimal dan bertanggung jawab salah satu upaya untuk
menjaga kawasan lindung karst :
1) Penetapan lahan sebagai kawasan konservasi
2) Percepatan reboisasi lahan yang rusak agar tetap berfungsi
3) Meningkatkan pengawasan dan pengendalihan kawasan karst lindung.

2.1.2.6. Pasal 73
Hutan Produksi Tetap (HP) ditetapkan dengan luas sekurang-kurangnya 782.772
ha. Serta arah pengolahan peruntukan hutan produksi

Kawasan hutan guna produksi hasil hutan untuk memenuhi keperluan


masyarakat pada umumnya, khususnya untuk pembangunan, industri dan
ekspor. Asal mula hutan produksi ini berasal dari hutan alam kemudian di
eksploitasi sebagai hutan produksi, contohnya hutan jati, tusam, mahoni, damar,
jabon dan hutan bambu yang rata-rata tanaman ini berada di provinsi Jawa
Timur dan ketika pohon sudah ditebang untuk keperluan industry maka harus
ada proses reboisasi atau tebang pilih agar tetap terjaga kelestarian lingkungan
sekitar.
Hutan produksi juga harus dapat direncanakan sesuai dengan kondisi
sekitar serta penanaman juga harus sesuai dengan kebutuhannya. Disisi lain
dalam pengembangan ini perlu adanya peran dari dinas kehutanan selaku
pemangku kebijakan dan pengelolahan hutan produksi tersebut. Arahan
pengolahan hutan produksi tersebut :
1) Reboisasi dan rehabilitasi lahan pada bekas tebangan dan tidak diizinkan
untuk alih fungsi budidaya non-kehutanan
2) Pemantauan kegiatan pengusahaan dari ganggunan keamanan.
3) Pengembangan zona penyangga di kawasan hutan produksi.

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya |Perencanaan Wilayah dan Kota 20


Penyususnan RDTR Kawasan Perkotaan Kecamatan 2038
Tanjung Bumi Tahun 2018

2.1.2.7. Pasal 75
Pertanian lahan basah berupa sawah beririgasi direncanakan dengan luas
sekurang-kurangnya 957.239 ha dan dengan luas sekurang-kurangnya
802.357,9ha ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan dan
Pertanian lahan kering direncanakan pada lahan sekurang-kurangnya 849.033 ha
dan dengan luas sekurang-kurangnya 215.191.83 ha.
Lahan pertanian yang diprioritaskan sebagai sawah yang beririgasi
sebagai pengembangan ketahanan pangan yang telah direncanakan untuk
kabupaten Bangkalan melaui penggunaan lahan yang disebar dibeberapa
kecamatan yang ada di kabupaten Bangkalan. Contoh tanaman untuk lahan
basah adalah padi, tebu, kangkung air dll
Lahan pertanian juga diprioritaskan di provinsi jawa timur salah satu
lahan yang direncanakan adalah kabupaten Bangkalan, tanah yang ada di
kabupaten bangkalan juga memiliki kesamaan dengan jenis tanah yang ada di
pulau jawa sehingga pertanian lahan kering juga direncanakan untuk menunjang
hasil komoditas pasar yang ada di Jawa Timur. Contoh komoditas pertanian
seperti : tanaman cabe, tanaman wortel, tanaman kacang dan lain-lain.

2.1.2.8. Pasal 76
Kawasan peruntukan perkebunan direncanakan dengan luas sekurang-
kurangnya 398.036 ha. Serta Pengembangan perkebunan tanaman semusim
meliputi tembakau dan tebu. Dan Perkebunan tanaman tahunan, jambu mente
Kawasan yang diperuntukkan untuk perkebunan merupakan kawasan
yang mengembangan hasil perkebunan yang terbagi dua jenis yaitu tanaman
musiman dan tanaman tahunan. Dari kedua pembagian jenis ini memiliki
perbedaan untuk pengembangan tanamannya. Oleh sebab itu perlu didukung
kondisi geografis disetiap wilayah karena kondisi dan jenis tanah akan menjadi
daya dukung utama dalam pengemabangan tanamannya.
Tanaman musiman merupakan tanaman yang dapat tumbuh dan
berkembang pada saat kondisi iklim sekitar karena di Negara Indonesia memiliki
iklim tropis yaitu musim hujan dan musim kemarau. Untuk kabupaten
bangkalan sendiri dalam rencana menerapkan hasil perkebunan mayoritas
tanaman musiman yang akan dikembangkan ada dua jenis tanaman yaitu tebu
dan jagung, kedua tanaman ini tumbuh pada saat yang berbeda tanaman tebu
tumbuh dan berkembang dengan baik pada saat musim penghujan dan musim
kemarau sehingga tanaman ini dapat panen satu tahun dua kali bahkan bisa
lebih.
Hasil perkebunan memiliki berbagai macam jenis tanaman sebagai
produk unggulan yang dikebangkan antar wilayah karena setiap wilayah
memiliki geologi dan topografi yang berbeda-beda sehingga potensi dalam
pengembangannya juga berbeda. Di kabupaten bangkalan tanaman tahunan

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya |Perencanaan Wilayah dan Kota 21


Penyususnan RDTR Kawasan Perkotaan Kecamatan 2038
Tanjung Bumi Tahun 2018

hanya ada satu yang dikembangkan yaitu tanaman jambu mente karena nilai
jualnya juga relative tinggi serta untuk pemanenannya memerlukan waktu satu
tahun sekali.

2.1.2.9. Pasal 77
Sentra peternakan besar dengan arahan pengolahan kawasan peruntukan
peternakan
Sentra peternakan besar merupakan sentra yang mengembangkan
peternakan yang dapat melayani tingkat provinsi sehingga dengan adanya
sentra peternakan ini akan menambah nilai eksport pasar dalam penenuhan
hewan ternak sebagai konsumsi, di kabupaten bangkalan ini untuk arahan
peternakan difokuskan pada peternakan sapi.
Pengembangan peternakan yang memiliki keterkaitan pasar sebagai
pusat distribusi dan juga industry pendukung lainnya yang dapat mengolah
hasil peternakan ini menjadi nilai ekonomi lebih. Untuk arahan pengembangan
peternakan juga harus mempertimbangkan kondisi sekitarnya.

2.1.2.10. Pasal 78
Pengembangan kawasan perikanan budi daya air payau, Pengembangan
komoditas garam, Pengembangan kawasan perikanan budi daya air laut, Arahan
pengelolaan kawasan peruntukan perikanan.
Budidaya air payau pada umumnya adalah budidaya ikan menggunakan
campuran air laut dan air tawar sehingga memiliki kandungan Ph pertengahan
antara air laut dan air tawar. Untuk komoditas yang akan dikembangkan di
kabupaten bangkalan adalah perikanan air payau dengan jenis ikan konsumsi
salah satu contohnya adalah ikan bandeng, ikan bawal dan ikan patin karena
ketiga jenis ikan lebih banyak dikonsumsi dimasyarakat.
Pualu Madura selama ini terkenal dengan pulau garam karena sebagai
penghasil komoditas garam ternbesar di Indonesia salah satunya kabupaten
bangkalan memiliki potensi sebagai penghasil garam yang dapat bermanfaat
untuk memenuhi kebutuhan garam di wilayah jawa timur maupun pemenuhan
kebutuhan nasional.
Rencana pengembangan perikanan budidaya air laut merupakan
budidaya perikanan menggunakan air laut. Kabupaten bangkalan memiliki bibir
pantai sehingga sangat mendukung untuk mengembangkan budidaya perikanan
air laut salah satu contoh budidaya udang lobster air laut, udang lobster ini
memiliki nilai jual yang tinggi untuk eksport luar negeri.
Arahan pengembangan kawasan peruntukan perikanan kabupaten
bangkalan berfungsi sebagai pendukung untuk meningkatkan komoditas
perikanan sebagai berikut ini :
1) pengembangan sarana dan prasarana pendukung perikanan

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya |Perencanaan Wilayah dan Kota 22


Penyususnan RDTR Kawasan Perkotaan Kecamatan 2038
Tanjung Bumi Tahun 2018

2) peningkatan nilai ekonomi perikanan dengan meningkatkan pengolahan


dan pemasaran hasil perikanan.
3) pengembangan kelembagaan kelompok nelayan ke arah kelembagaan
ekonomi/koperasi.

2.1.2.11. Pasal 79
Pertambangan minyak dan gas bumi
Kekayaan minyak dan gas bumi di Negara Indonesia sangat berlimpah
sehingga untuk pertambangan minyak dan gas bumi ini juga harus
diperhitungkan untuk keamanan lingkungannya dan harus ditetapkan zonasi.
Karena pertambangan pada umumnya jauh dari lingkungan dan permukiman
penduduk karena memiliki potensi bahaya kesehatan, oleh karena itu dalam
rencana pertambangan minyak dan gas bumi juga harus meperhatikan faktor
keselamatan.

2.1.2.12. Pasal 80 ayat 2 huruf A


Kawasan peruntukan industri di luar kawasan industry dan Arahan pengolahan
kawasan peruntukan industry
Industry merupakan kawasan yang diprioritaskan sebagai pengolahan
bahan mentah menuju bahan jadi dan siap konsumsi. Industry ini juga ikut serta
dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah dan juga bisa
menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya. Kabupaten
Bangkalan memiliki potensi dan daya dukung dalam pengembangan industry
karena kabupaten bangkalan bagian dari gerbang kertosusilo sehingga industry
juga dapat dipacu untuk meningkatkan hasil barang atau komoditas.
Merupakan kawasan industri yang dikembangkan di luar kawasan diatas
namun tetap menjadi pertimbangan dalam kajian perencanaan rencana tata
ruang provinsi Jawa Timur. Tugas utama dari kawasan luar industry ini hampir
sama dalam kegiatan ekonomi yang telah di bagi di beberapa kabupaten dan
juga memberikan multiplier effect terhadap wilayah sekitar yang menjadi
perkembangan industry tersebut. Untuk arahan peruntukan industry juga
memiliki beberapa strategi dalam memuat kebijakan-kebijakan, salah satunya :
1) pengembangan kawasan peruntukan industri yang dilakukan dengan
mempertimbangkan aspek ekologis dan tidak dilakukan pada lahan
produktif karena kawasan industry dalam ilmu tata ruang harus ada
tempat tersendiri mengingat dampak lingkungan juga besar salah
satunya limbah buangan dari industry tersebut serta harus ada
pengolahan limbah dengan ambang batas yang telah ditentukan.
2) pengembangan kawasan peruntukan industri yang harus didukung oleh
adanya jalur hijau sebagai penyangga antar fungsi kawasan, karena jalur
hijau merupakan faktor penting dalam menetukan kualitas udara yang

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya |Perencanaan Wilayah dan Kota 23


Penyususnan RDTR Kawasan Perkotaan Kecamatan 2038
Tanjung Bumi Tahun 2018

ada diperkotaan dengan perbandingan minimal 30% RTH dan 70%


peruntukan kawasan budidaya.
3) pengembangan kegiatan industri yang harus didukung oleh sarana dan
prasarana industry sangat vital untuk meningkatkan kelancaran eksport
dan import hasil barang produksi tersebut.

2.1.2.13. Pasal 81
Makam aer mata ebu di kabupaten Bangkalan, Arahan pengelolaan kawasan
peruntukan pariwisata melalui jalur pengembangan koridor A pada kawasan
kaki jembatan Suramadu (KKJS) makam aer mata ebu kabupaten Bangkalan.
Makam aer mata ebu salah satu cagar budaya yang harus dilestarikan
karena beberapa faktor:
1) Usia
2) Keunikan
3) Jumlahnya
4) Nilai historisnya
5) Nilai budaya
Kelima faktor tersebut sebagai pedoman utama dalam menentukan apakah suatu
bangunan layak atau tidak masuk dalam cagar budaya.
Merupakan tujuan dari pengembangan pariwisata yang ada dikabupaten
Bangkalan untuk menarik wisatawan datang karena keunikan atau sejarah dan
budaya dari tempat tersebut salah satunya makam aer mata ebu yang memiliki
sejarah panjang pada zaman dahulu karena pada zaman dahulu kabupaten
Bangkalan merupakan daerah kerajaan sehinngga banyak ditemukan situs-situs
peninggalan kerajaan, tetapi untuk saat ini kerajaan itu sudah tidak ada namun
peninggalan tersebut masih tetap ada dan harus dilestarikan, serta manjadi daya
tarik wisatawan luar kabupaten untuk berkunjung atau memperlajari sejarah
yang ada untuk dijadikan sebagai perkembangan ilmu pengetahuan. Semenjak
adanya jembatan suramadu sebagai koridor utama prasarana jaringan jalan yang
menghubngkan antar wilayah serta menambah multiplier effect yang dapat
mempengarui wilayah lain. dengan adanya koridor jalan KKJS ini maka akan
meningkatkan faktor pariwisata kabupaten Bangkalan yang sampai saat ini
masih dikembangkan salah satunya pariwisata yang religi yang ada di
kecamatan arosbaya makam aer mata ebu.

2.1.2.14. Pasal 83
Tentang instalasi militer Fasharkan batu poron di kabupaten Bangkalan.
Kawasan yang dikhususkan sebagai zona terbatas dan terlarang bagi
orang yang tidak memiliki kepentingan karena zona instalasi militer merupakan
kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan militer untuk pertahanan wilayah
serta pada wilayah seperti ini juga banyak menyimoan alusista atau peralatan

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya |Perencanaan Wilayah dan Kota 24


Penyususnan RDTR Kawasan Perkotaan Kecamatan 2038
Tanjung Bumi Tahun 2018

tempur. Di provinsi jawa timur terdapat berbagai macam kawasan militer salah
satunya militer Fasharkan batu poron dibawah kendali dari kodam Brawijaya V
yang menaungi militer angkatan darat.

2.1.2.15. Pasal 84
Tentang kawasan andalan darat yang meliputi Gresik, Bangkalan, Mojokerto,
Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan (Gerbangkertosusilo) dengan sektor unggulan
pertanian, perikanan, industry dan pariwisata.
Kawasan andalan memiliki peran vital dalam perekonomian wilayah
mengkhususkan beberapa produk unggulan yang akan dijadikan sebagai nilai
eksport untuk meningkatkan PDRB provinsi Jawa Timur, ada empat bidang
unggulan di provinsi Jawa Timur yaitu pertanian, perikanan, industry dan juga
pariwisata.

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya |Perencanaan Wilayah dan Kota 25


Penyususnan RDTR Kawasan Perkotaan Kecamatan 2038
Tanjung Bumi Tahun 2018

2.2. Rencana Struktur Ruang Kabupaten Bangkalan No 10 Tahun 2009 Tentang


Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bangkalan 2009-2029

2.2.1. Rencana Struktur Ruang


Rencana struktur ruang adalah arahan rencana kawasan perkotaan yang ada di
Kabupaten Bangkalan berdasarkan sarana dan prasarana yang menjadi tujuan
utama dalam perencanaan penyusunan RDTR kecamatan Tanjung Bumi.

2.2.1.1. Pasal 22
Pasal 22 ayat B pusat kegiatan lokal (PKL) meliputi : Perkotaan dikecamatan
Klampis, Tanjung Bumi, Blega dan kecamatan Tanah Merah merupakan dari
pusat SSWP.
Struktur ruang kecamatan tanjung bumi menjadi bagian dari pusat
kegiatan lokal yang menunjang kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai pusat
kegiatan industri dan jasa yang melayani skala kabupaten atau kecamatan dan
juga sebagai simpul transportasi yang melayani skala kabupaten maupun
kecamatan.

2.2.1.2. Pasal 24
Jalan lintas utara Kabupaten Bangkalan yaitu jaringan jalan yang menghubungkan
antara Kota Bangkalan - Kecamatan Arosbaya - Kecamatan Klampis - Kecamatan
Sepulu - Kecamatan Tanjung Bumi - Kabupaten Sampang dan jaringan jalan
Modung – Blega – Konang – Kokop – Tanjung Bumi yang menghubungkan
wilayah pesisir selatan Kabupaten Bangkalan dengan wilayah pesisir utara.
Jalur jalan raya wilayah pesisir utara dari kabupaten bangkalan yang
saling terhubung untuk memenuhi prasarana transportasi darat, sehingga
dengan dengan adanya jalan pesisir utara ini khususnya kecamatan Tanjung
Bumi membantu masyarakat dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

2.2.1.3. Pasal 28
Pengembangan pelabuhan Telaga Biru di Kecamatan Tanjung Bumi menjadi
pelabuhan regional.
Arahan rencana untuk mengembangkan pelabuhan telaga biru yang ada
dikecamatan tanjung bumi merupakan kawasan yang dikhususkan untuk
melayani hasil tangkapan ikan yang diperoleh oleh nelayan untuk
didistribusikan ke wilayah lain dalam lingkup regional kawasan pulau Madura.

2.2.1.4. Pasal 30
Pengembangan waduk atau embung.
Tentang upaya pengembangan pelayanan pengairan dengan cara
membangun waduk atau embung

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya |Perencanaan Wilayah dan Kota 26


Penyususnan RDTR Kawasan Perkotaan Kecamatan 2038
Tanjung Bumi Tahun 2018

1) Embung tambak pocok


2) Embung sangkiyah
3) Embung dupok
4) Embung paselaju
Embung atau lebih dikenal dengan dengan waduk memiliki fungsi yang sangat
vital terhadap lingkungan untuk sebagai pemanfaatan untuk irigasi, sumber
hayati, tempat penyediaan air, penahan banjir, mata penjaharian warga sekitar,
sebagai objek warga sekitar, menjadi konservasi hewan tumbuhan,
pemanfaatkan lokasi budidaya perikanan bagi warga sekitar. Karena kecamatan
tanjung bumi ini rata-rata masih mengandalkan pengahasilan dari pertanian dan
perikanan sehingga fungsi waduk air ini sangat membantu dalam pengairan.

2.2.1.5. Pasal 31
Pengembangan Jaringan Saluran Udara Tenaga Ekstra Tinggi 500 KV dan
saluran kabel tegangan tinggi 150 KV diperlukan untuk menyalurkan energi
listrik
Pengembangan saluran udara tenaga ekstra tinggi (SUTET) ini akan
dikembangkan diseluruh kecamatan yang ada dikabupaten Bangkalan salah
satunya kecamatan Tanjung Bumi karena perkembangan wilayah di kecamatan
tanjung bumi juga meningkat sehingga perlu adanya SUTET ini diharapkan
dapat menjangkau wilayah yang belum teraliri listrik.

2.2.2. Rencana Pola Ruang


Rencana dalam suatu kawasan peruntukan tata ruang di Kabupaten Bangkalan
yang meliputi ruang lindung dan ruang budidaya dalam penyusunan RDTR
kecamatan Tanjung Bumi.

1.1.2.1. Pasal 45
Kawasan hutan produksi dan hutan rakyat seluas 12.341,63 ha
Kawasan hutan yang digunakan untuk keperluan industry dan juga
masyarakat pada umumnya. Pada dasarnya hutan produksi berawal dari hutan
alam yang dialihfungsikan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan hasil
hutan tersebut. Sebagaimana dikatehui bahwa hutan produksi yang ada di
kabupaten Bangkalan adalah hutan produksi yang diperuntukkan untuk kayu
jati, kayu maoni dll. Hasi olahan hutan produksi ini juga bermanfaat untuk
keperluan bisnis.
Kawasan hutan rakyat merupakan hutan milik Negara tetapi rakyat juga ikut
mengelola untuk kepentingan ekonomi, hutan rakyat sebenarnya hampir sama
dalam pengelolahannya dengan hutan produksi kecamatan Tanjung Bumi.

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya |Perencanaan Wilayah dan Kota 27


Penyususnan RDTR Kawasan Perkotaan Kecamatan 2038
Tanjung Bumi Tahun 2018

1.1.2.2. Pasal 46
Kawasan perikanan : perikanan tangkap, perikanan budidaya air payau,
perikanan budidaya air tawar dan budidaya air laut.
Pengembangan kawasan perikanan yang ada di kecamatan tanjung bumi
memiliki peranan yang vital terhadap kabupaten Bangkalan sebagai penghasil
komoditas perikanan, karena kecamatan tanjung bumi berada di kawasan pesisir
pantai sehingga kekayaan dari hasil perikanan sangat melimpah serta
didukungnya pelabuhan telaga biru di kecamatan tanjung bumi maka akan
mempermudah distribusi hasil perikanannya.

1.1.2.3. Pasal 47
Home industry : industry rumah tangga batik Madura dan industry hasil laut
berupa terasi kecamatan tanjung bumi.
Arahan pengembangan home industry kecamatan Tanjung Bumi
memiliki potensi sesuai dengan kondisi sekitarnya sehingga untuk
pengembangan home industry yang pertama adalah produksi batik Madura
karena kabupaten Bangkalan juga mengembangkan pariwisata sehingga hasil
produksi kain batik ini dapat digunakan sebagai oleh-oleh khas serta ciri khas
dari kabupaten bangkalan sedangkal home industry yang kedua adalah olahan
ikan untuk terasi, terasi banyak digunakan untuk keperluan memasak sehingga
hasil produksi terasi ini bisa di eksport keluar wilayah kecamatan Tanjung Bumi.

1.1.2.4. Pasal 49
Pengembangan kawasan pariwisata alam pantai sisring kemuning kecamatan
Tanjung Bumi
Potensi pengembang kawasan pariwisata berbasis pantai kecamatan
Tanjung Bumi memiliki daya tarik karena potensi alam yang ada sangat eksotis
dan alami sehingga pengembangan untuk pariwisata sudah sesuai dengan daya
tarik pariwisata saat ini. Di kecamatan Tanjung Bumi ini pantai siring kemuning
sudah menjadi bagian dari bagian wilayah pengembangan (BWP).

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya |Perencanaan Wilayah dan Kota 28

Anda mungkin juga menyukai