0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas evaluasi pembangunan Jembatan Suramadu dan dampaknya terhadap perekonomian di Pulau Madura. Jembatan ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Madura dengan memudahkan transportasi antara Madura dan Jawa. Namun, pembangunannya mengalami hambatan karena masalah pembebasan lahan yang belum diselesaikan.
Dokumen tersebut membahas evaluasi pembangunan Jembatan Suramadu dan dampaknya terhadap perekonomian di Pulau Madura. Jembatan ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Madura dengan memudahkan transportasi antara Madura dan Jawa. Namun, pembangunannya mengalami hambatan karena masalah pembebasan lahan yang belum diselesaikan.
Dokumen tersebut membahas evaluasi pembangunan Jembatan Suramadu dan dampaknya terhadap perekonomian di Pulau Madura. Jembatan ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Madura dengan memudahkan transportasi antara Madura dan Jawa. Namun, pembangunannya mengalami hambatan karena masalah pembebasan lahan yang belum diselesaikan.
NPM :19120026 MataKuliah : Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Evaluasi Pembangunan Fisik Jembatan Suramadu dan Dampaknya Terhdap
Perekonomian di Pulau Madura 1. Mengetahui dasar (permasalahan) pelaksanaan pembangunan tersebut Pembangunan Jembatan Suramadu diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang ada di wilayah Madura. Kabupaten Bangkalan menjadi pintu gerbang Jembatan Suramadu terutama untuk berbagai kegiatan seperti lintas barang dan jasa yang menghubungkan pulau Jawa dan Madura. Kabupaten Bangkalan menjadi bagian wilayah pulau madura yang masuk dalam pengembangan Kota Surabaya. Kabupaten Bangkalan menjadi kutub pertumbuhan ekonomi di propinsi Jawa Timur yang berperan penting dalam mendukung perkembangan sektor industri, perdagangan, pertanian, dan pariwisata. Letaknya yang strategis yaitu berada diujung barat pulau Madura dan bersembarangan dengan Kota Surabaya, kota pusat pemerintahan dan bisnis di Jawa Timur. Beroperasinya jembatan Suramadu membawa dampak bagi struktur tata ruang pembangunan Jawa Timur. Kini pulau Madura tidak lagi terpisah, namun sudah menjadi bagian strategis pembangunan Kota Surabaya Metropolitan. Oleh karena itu, konsep pengembangan kota metropolitan Gerbangkertosusilo (Peraturan Pemerintah No 26 Tahun 2008) yang menempatkan Kabupaten Bangkalan sebagai salah satu pusat kegiatannya. Semakin mudahnya akses dan transportasi ke Pulau Madura akan meningkatkan investasi pengusaha besar dan investor asing, karena investasi di Madura relatif sama bahkan lebih ekonomis bila dibandingkan dengan kota Surabaya. Harga tanah di Madura masih relatif lebih murah dibandingkan dengan di Surabaya. Pembangunan pabrik dan kantor akan lebih murah di Bangkalan dibandingkan dengan Gresik, Lamongan, Sidoarjo, maupun Mojokerto. Untuk itu dukungan infrastruktur yang sesuai untuk pengembangan Pulau Madura ke depan. Jembatan Suramadu merupakan salah satu dari tiga jembatan yang dicita-citakan dibangun di Selat Madura, Selat Sunda, dan Selat Bali untuk menghubungkan Pulau Jawa, Madura, Sumatera, dan Bali. Pembangunan jembatan tersebut memang akan menelan biaya yang tidak sedikit. Jembatan di Selat Sunda misalnya, akan memiliki panjang 30 kilometer dengan biaya mencapai Rp 100 triliun. Oleh karena itu, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian dan memerlukan peran dari pihak swasta. keberadaan Jembatan Suramadu merupakan berkah yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Jawa Timur, khususnya masyarakat Surabaya dan Madura. Dibandingkan dengan menggunakan kapal ferry, waktu tempuh Surabaya-Madura melalui Jembatan Suramadu dapat ditempuh dengan waktu lima belas menit. Selain itu, tarif jembatan hanya separuh dari tarif menggunakan kapal ferrry. 2. Mengetahui tujuan dan sasaran dari pembangunan tersebut. Pembangunan Jembatan Suramadu memiliki peran yang sangat strategis di pulau Madura, akan meningkatkan kegiatan ekonomi, distribusi barang dan jasa serta kegiatan pariwisata. Pulau Madura yang menjadi bagian dari provinsi Jawa Timur mengalami kondisi yang kurang menguntungkan. Laju pertumbuhan ekonomi lambat dan income perkapita tertinggal. Pergerakan jalur transportasi yang terhambat membuat pembangunan Jembatan Suramadu dinilai penting sebagai pembuka awal. Dengan dibangunnya Jembatan Suramadu yang akan menghubungkan Surabaya dengan pulau Madura melalui jalan darat diharapkan ketimpangan sosial dan ekonomi dapat direduksi. Arus transportasi yang cepat dan efektif akan membuat perkembangan pulau madura segera melejit bersaing dengan daerah – daerah lain di provinsi Jawa Timur. Satu – satunya akses dari Surabaya ke pulau Madura dan sebaliknya adalah menggunakan penyeberangan kapal feri Ujung – Kamal. Kondisinya sudah sangat padat dengan jumlah armada kapal feri yang digunakan sebanyak 18 buah yang rata – rata usianya sudah uzur. Kapal feri tersebut dikelola enam perusahaan melalui tiga dermaga di masing – masing pelabuhan. Dengan jumlah kapal feri dan penyeberangan yang tak berimbang, menyebabkan waktu tunggu panjang. Dari survei yang dilakukan BPWS pada Tahun 2002 didapat volume lalulintas kapal feri pe arah per hari adalah 315 buah kendaraan ringan, 1036 buah truck kecil, 324 buah truck besar, 260 buah bus dan 8128 buah sepeda motor. Kapasitas kapal feri yang tersedia tersebut sudah jenuh yang diindikasikan dengan waktu tunggu rata – rata kendaraan yang terjadi di pelabuhan Ujung maupun Kamal adalah 30 menit. Kecuali untuk sepeda motor yang lebih leluasa menembus antrean. Sedangkan waktu yang digunakan untuk menaikkan penumpang dari pelabuhan ke atas kapal feri selama 15 menit. Waktu tempuh yang diperlukan untuk menyeberang 30 menit dan waktu untuk menurunkan penumpang 15 menit. Total waktu dibutuhkan sekitar 60 menit atau satu jam waktu ini akan semakin panjang ketika akhir pekan atau musim liburan menjelang lebaran dan hari besar islam. Budaya “toron” (pulang kampung) bagi masyarakat madura menjadi menu wajib bagi mereka. Akibatnya peningkatan mobilitas manusia dan barang tak dapat dihindari. Di bagian segi kapasitas kapal feri tidak bisa ditambah lagi karena dapat menganggu alur pelayaran yang ada (BPWS, 2003) Dengan adanya Jembatan Suramadu diharapkan bisa mempercepat pembangunan di pulau Madura meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi yang relatif tertinggal dibandingkan dengan Kabupaten yang berada di Jawa Timur. Dengan adanya Jembatan Suramadu banyak manfaat yang diperoleh bagi masyarakat yang berada di pulau Madura tidak hanya lebih cepat datang dan pergi ke Surabaya khususnya dan Jawa. Sehingga antara sebelum dan sesudah adanya Jembatan Suramadu terjadi perbedaan yang sangat tajam seperti banyak kendaraan yang hilir mudik membawa barang – barang hasil pabrikan yang dikelola di Madura untuk diangkut ke berbagai daerah baik di dalam maupun luar negeri. Sehingga bisa diharapkan banyak investor dari dalam atau luar Madura yang mau mendirikan perusahaaan di pulau Madura dengan mengelola bahan – bahan mentah yang diperoleh dari Madura maupun dari luar Madura. 3. Bagaimanakah proses pelaksanaannya pada 20 Agustus 2003, pembangunan jembatan Suramadu telah dimulai. Presiden RI kala itu, Megawati Sukarnoputri meresmikan langsung pemasangan tiang pancang jembatan Suramadu di Tambak Wedi Surabaya. Dalam acara tersebut turut hadir mendiang Taufik Kiemas, Kapolri Da'i Bachtiar, Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto dan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah pada saat itu Soenarno juga turut hadir mendampingi. Proses pembangunan jembatan Suramadu cukup lama, yakni kurang lebih selama 6 tahun. Akhirnya pada 10 Juni 2009, Presiden Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan penggunaan jembatan Suramadu. Upacara peresmian tersebut berlangsung di Desa Sekar Bungo, Bangkalan, Madura. Pembuatan jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun sisi Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan juga dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge. Jembatan ini diresmikan bersama diresmikannya Jalan Raya Bogor yang berstatus Jalan Nasional. Dengan beroperasinya jembatan Suramadu jarak tempuh Surabaya ke Bangkalan, Madura yang semula membutuhkan waktu 30 menit menggunakan kapal fery, kini hanya butuh waktu 10 menit. Dalam peresmian tersebut, SBY juga turut membentuk Dewan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura. Hal ini dilakukan sebagai upaya tindak lanjut dari pembangunan jembatan Suramadu. Tujuannya untuk mengembangkan infrastruktur yang ada di wilayah Madura. Sebab, wilayah Madura selama ini dianggap sebagai wilayah paling tertinggal jika dibandingkan wilayah lainnya di Jawa Timur. 4. Faktor apa saja yang memberikan pengaruh positif terhadap keberhasilannya? Keberhasilan pembangunan Jembatan Suramadu yang merupakan jembatan terpanjang di Asia Tenggara menjadi prestasi yang patut dibanggakan. Jembatan sepanjang 5.438 meter tersebut diyakini akan menjadi landmark yang membuktikan bahwa kemampuan tenaga-tenaga Indonesia tidak kalah dengan tenaga asing. pembangunan Jembatan Suramadu memang melibatkan kontraktor dari Cina. Tetapi, tenaga asing tersebut hanya mengerjakan pembangunan bentang tengah jembatan saja. Sedangkan pekerjaan jembatan di sisi Surabaya dan sisi Madura serta jalan akses dilakukan kontraktor dalam negeri. Hal tersebut membuktikan bahwa kualitas pekerjaan kontraktor dalam negeri tidak kalah dengan kontraktor asing. Bahkan, ada kegiatan tertentu di mana kontraktor Indonesia dapat bekerja lebih baik dan lebih cepat dibanding kontraktor asing. Ada satu cycle (alur-Red) pekerjaan yang ketika dikerjakan kontraktor asing memakan waktu 15 hari, tetapi ketika dikerjakan kontraktor lokal dapat selesai dalam 8 hingga 9 hari. kesuksesan pembangunan Jembatan Suramadu juga tidak lepas dari kontribusi masyarakat, yang bersedia merelakan tanahnya untuk pembangunan jembatan maupun jalan aksesnya. 5. Faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam pelaksanaannya? Penyelesaian pembangunan jembatan yang menghubungkan Surabaya Madura (Suramadu) masih mengalami kendala. Salah satu kendala yang umumnya menghambat dalam pembangunan infrastruktur adalah masalah pembebasan lahan. Belum terselesainya sebagian pembebasan lahan untuk jalan akses baik di sisi Madura maupun di sisi Surabaya, akibat belum disepakatinya ganti rugi antara pemilik dan Panitia Pembebasan Tanah (P2T). Luas tanah yang belum selesai dibebaskan di sisi Surabaya enam bidang tanah seluas 637 m2 dan di sisi Madura ada 13 bidang tanah seluas 35.793 m2. Besarnya permintaan ganti rugi di sisi Madura yang tinggi antara Rp 300 ribu Rp 1.2 juta per m2. Bahkan di sisi Surabaya permintaannya mencapai Rp 6,5 juta per m2. Agar kesepakatan ganti rugi dapat secara adil bagi kedua belah pihak, Tim apprisial dari Sucopindo telah menetapkan besarnya harga tanah yang realistis yaitu sebesar Rp 70.000,- per m2 di sisi Madura. Demikian juga sisi Surabaya akan diperhitungkan besarnya harga tanahnya secara realistis. Tersendatnya pelaksanaan pekerjaan bentang tengah bukan disebabkan oleh dana yang belum tersedia, namun lebih diakibatkan oleh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kala itu. Hal ini sangat berpengaruh terhadap harga bahan-bahan yang digunakan. Keterlambatan ini akan sangat berpengaruh terhadap penyelesaian pekerjaan. Namun semua permasalahan dan hambatan itu sudah berhasil di atasi dengan baik, selain itu,Jembatan ini memiliki kecantikannya yang dapat Anda nikmati saat melintas di Jembatan Suramadu, yaitu Anda akan dibuat tercengang dan terkagum-kagum karena saat berada di tengah jembatan, Anda bisa melihat adanya laut yang indah dan juga apabila Anda datang pada saat yang tepat seperti sunset/sunrise akan sangat lebih bagus lagi pemandangannya. SUMBER PENGUAT: DAMPAK PEMBANGUNAN JEMBATAN SURAMADU TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN BANGKALAN DITINJAU DARI TEORI HARROD-DOMAR DENGAN TEORI LOKASI WEBER PENGARUH PEMBANGUNAN JEMBATAN SURAMADU TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT KABUPATEN BANGKALAN Pola Koordinasi Pembangunan Kawasan Strategis Jembatan Suramadu dalam Konsep Pembangunan Berkelanjutan (Studi di Pemerintah Kabupaten Bangkalan)