koana di posterior yang memisahkan rongga hidung dari nasofaring. Septum nasi membagi
tengah bagian hidung dalam menjadi kavum nasi kanan dan kiri. Setiap kavum nasi
mempunyai 4 buah dinding yaitu dinding medial, lateral, inferior dan superior. Bagian
inferior kavum nasi berbatasan dengan kavum oris dipisahkan oleh palatum durum. Ke arah
posterior berhubungan dengan nasofaring melalui koana. Di sebelah lateral dan depan
dibatasi oleh nasus externus. Di sebelah lateral belakang berbatasan dengan orbita : sinus
maksilaris, sinus etmoidalis, fossa pterygopalatina, fossa pterigoides.14
14. Netter FH. Atlas of Human Anatomy 25th Edition. Jakarta: EGC; 2014.p.35-39
15. Howard L, M Pais. Sinus Surgery : Endoscopic and Microscopic Approaches. New York :
Thieme, 2005. p 16-19
16. Ballenger. Hidung dan Sinus Paranasal. In: Penyakit Telinga, Hidung,Tenggorokan, Kepala,
dan Leher; jilid I. Tangerang: Bina Rupa Aksara; 2009. p. 4–243.
17. Soetjipto D, Wardani R. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan
Leher. Edisi Keenam. Jakarta : FK UI; 2007. p. 118-122.