Anda di halaman 1dari 173

MODUL DAN LEMBARAN KERJA MAHASISWA (LKM)

SIMULASI PERAN LANGSUNG


(SIMPEL)
PRAKTIK APOTEKER DI INDUSTRI
FARMASI

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
2018

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 1


KATA PENGANTAR

PP No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian serta UU No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan menyebutkan bahwa ruang lingkup pekerjaan kefarmasian atau praktik kefarmasian
adalah: pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi; pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluranan obat; pengelolaan obat; pelayanan obat atas
resep dokter; pelayanan informasi obat;serta pengembangan obat, bahan obat dan obat
tradisional. Praktik kefarmasian sesuai dengan Standar Kompetensi Apoteker Indonesia adalah
suatu pekerjaan yang secara holistik dalam pelayanan kesehatan terdiri atas anamnesa
kefarmasian, diagnosis kefarmasian, tindakan kefarmasian dan evaluasi kefarmasian dimaksudkan
untuk penyediaan sediaan farmasi dan jasa kefarmasian bagi kepentingan pasien dan masyarakat.
Oleh karenanya, untuk mempersiapkan apoteker seperti yang diinginkan di atas, diperlukan suatu
sistem pendidikan profesi apoteker yang lebih terarah dan senantiasa mengacu pada falsafah
praktik kefarmasian baik dari sistem perkuliahan maupun pada praktek kerja profesi (PKP).
Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Andalas sebagai salah satu
penyelenggara pendidikan keprofesian ini memiliki sistem pendidikan profesi yang diselesaikan
dalam waktu satu tahun (dua semester) meliputi perkuliahan ditambah dengan PKP di Apotik,
Rumah Sakit dan Industri/Distribusi. Sejalan dengan perkembangan ilmu kefarmasian dan dengan
pertimbangan hal di atas, maka perlu disusun suatu sistem perkuliahan yang lebih terfokus pada
praktek profesi apoteker berdasarkan standar kompetensi yang ada dalam bentuk simulasi peran
langsung (SIMPEL) praktek apoteker yang sebenarnya.
Simulasi peran langsung (SIMPEL) adalah suatu metode pembelajaran dimana mahasiswa
berperan secara langsung sebagai apoteker dan tenaga pendukung lainnya dalam menjalankan
cara berpraktik sebenarnya di sarana kefarmasian seperti di sarana produksi (industri), distribusi
(PBF) dan pelayanan (apotek dan rumah sakit). SIMPEL ini pertama kali digagas dan
dikembangkan oleh Syofyan, S.Si., M.Farm, Apt, dosen Fakultas Farmasi Unand dan sejak 28
Oktober 2014 yang matakuliah pendukung dan mulai semester ganjil tahun akademik 2017/2018,
SIMPEL di Apotek berdasarkan hasil lokakarya kurikulum 2017, ditetapkan sebagai matakuliah
wajib dengan bobot 1 sks dan sekaligus sebagai metode pembelajaran terbaru dan pertama kali
ada di Indonesia. Untuk tahun 2018 ini, dikembangkan SIMPEL di Industri Farmasi.
Dengan demikian, mahasiswa profesi apoteker akan lebih terpacu untuk memperdalam
pengetahuan dan pengalamannya selama perkuliahan dan PKP yang dijalankan sehingga dapat
dihasilkan apoteker yang memiliki kompetensi seperti yang diharapkan.

Padang, Januari 2018

Prodi Profesi Apoteker


Universitas Andalas

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 2


PEDOMAN UMUM SIMPEL

A. Pembagian peran dan tugas

1. Mahasiswa dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 9 orang yang disimulasikan
sebagai suatu industri farmasi sehingga jumlah total kelompok adalah 10 kelompok
2. Tiap 2 kelompok mengerjakan sub topik kegiatan yang sama dalam tiap topik kegiatan
namun berbeda dalam jenis zat aktifnya.
3. Kegiatan utama tiap kelompok untuk tiap topik ini dibagi atas 2 tahap yaitu:
a. Tahap pengembangan obat
b. Tahap pembuatan obat
4. Pada tahap pengembangan obat, organisasi kelompok dalam bentuk sebuah industri
farmasi bagian R&D, memiliki struktur sbb:
a. Manager R&D 1 orang
b. Seksi formulasi 3 orang
1) Bagian preformulasi - 1
2) Bagian preformulasi – 2
3) Bagian trial formula
c. Seksi metode analisis/uji stabilitas/uji ekivalen 3 orang
1) Bagian pengembangan metode analisis
2) Bagian pengembangan uji stabilitas
3) Bagian pengembangan uji ekivalen
d. Seksi kemasan/registrasi 2 orang
1) Bagian pengembangan kemasan
2) Bagian registrasi sediaan
5. Pada tahap pembuatan obat, organisasi kelompok dalam bentuk sebuah industri
farmasi bagian Produksi, QC dan QA, memiliki struktur sbb:
a. Bagian produksi
1) Manager 1 orang
2) Operator 2 orang
Bagian ini berperan dalam melaksanakan proses produksi mulai dari pengolahan
(dari penimbangan hingga menjadi produk ruahan) dan pengemasan (dari produk
ruahan menjadi obat jadi)
b. Bagian QC
1) Manager 1 orang
2) Supervisor uji mutu fisik 1 orang
3) Supervisor uji mutu kimia 1 orang
4) Analis 2 orang
Bagian ini berperan dalam melakukan pengujian produk ruahan dan obat jadi
c. Bagian QA
1) Manager 1 orang
Bagian ini berperan dalam melakukan pemeriksaan setiap proses pembuatan
sebelum obat jadi diberi izin untuk dipasarkan

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 3


B. Topik dan Subtopik Kegiatan

1. Tiap kelompok memberi nama industri masing-masing dan diberi nomor urut (dianggap
terdaftar di Badan POM)
2. Tiap industri melakukan 2 kegiatan utama untuk tiap topik yang masing-masingnya terdiri
dari:
a. Tahap pengembangan oleh bagian R&D
b. Tahap pembuatan oleh bagian produksi
1) Tahap produksi oleh bagian produksi
2) Tahap pengujian/pemastian mutu oleh bagian QC dan QA
3. Topik dan subtopik yang dikerjakan untuk tiap tahap adalah:
a. Sediaan padat
1) Tablet non salut sistemik
2) Tablet non salut lokal
3) Tablet salut film
4) Tablet salut gula
5) Tablet salut enterik
b. Sediaan cair
1) Larutan (sirop)
2) Suspensi oral sistemik
3) Suspensi oral lokal
4) Suspensi for oral
5) Emulsi
c. Sediaan semipadat
1) Krim
2) Gel
3) Emulgel
4) Salep
5) Pasta
d. Sediaan steril
1) Injeksi dosis tunggal
2) Injeksi dosis berganda
3) Infus
4) Tetes mata
5) Salep mata
4. Pelaksana peran untuk tiap tahap kegiatan utama dan tiap topik harus berbeda sehingga
memberi kesempatan kepada masing-masing anggota untuk memahami tiap tahap
pembuatan obat

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 4


5. Adapun siklus kegiatan SIMPEL ini adalah sebagai berikut:
Minggu Tahap Topik Sub Topik
ke
1 - Penjelasan umum -
bagian R&D
2 - Penjelasan umum -
bagian Produksi, QC
dan QA
3 Pengembangan Sediaan Padat 1. Tablet non salut
4 Pembuatan sistemik
2. Tablet non salut
lokal
3. Tablet salut film
4. Tablet salut gula
5. Tablet salut
enterik
5 Pengembangan Sediaan Cair 1. Larutan (sirop)
6 Pembuatan 2. Suspensi oral
sistemik
3. Suspenso oral
lokal
4. Suspensi for oral
5. Emulsi
7 Pengembangan SediaanSemi Padat 1. Krim
8 Pembuatan 2. Gel
3. Emulgel
4. Salep
5. Pasta

9 Pengembangan Sediaan Steril 1. Injeksi dosis


10 Pembuatan tunggal
2. Injeksi dosis
berganda
3. Infus
4. Tetes mata
5. Salep mata

C. URAIAN SIMULASI TAHAP PENGEMBANGAN

1. Bagian R&D melakukan kerja dengan urutan sebagai berikut:


a. Langkah 1
1) Studi pustaka
Formulator pada seksi formulasi melakukan studi pustaka untuk mendapatkan data-
data terkait zat aktif X dan produk inovator/originator serta produk kompetitor.
Output: Disain bentuk sediaan obat yang tepat untuk zat aktif X (Form
A1)beserta formula teoritisnya (Form A2)
2) Screening Bahan
(tidak dilakukan dan dianggap bahan sudah tersedia)
3) Trial skala lab
MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 5
(tidak dilakukan dan dianggap telah diperoleh formula yang memenuhi persyaratan
fisik)
b. Langkah 2
1) Pengembangan metode analisis
Seksi metode analisis/uji stabilitas merancang analisis obat.
Output: ValidasiMetode Analisisdan Penetapan Kadar (Form A3)
2) Pengembangan kemasan
Seksi kemasan/registrasi merancang disain kemasan primer dan sekunder beserta
brosur (termasuk etiket obat jika diperlukan).
Output: penetapan bentuk kemasan yang direncanakan dan perlengkapan lainnya
seperti penandaan yang diperlukan, dll(Form A4)
c. Langkah 3
Trial skala pilot
Seksi formulasi melakukan trial skala pilot
(Tidak perlu dilakukan)
d. Langkah 4
1) Uji stabilitas
Seksi metode analisis/uji stabilitas melakukan uji stabilitas sediaan dalam kemasan
(obat jadi).
Output: Metode uji stabilitas obat jadi (Form A5)
2) Uji Ekivalen
Seksi metode analisis/uji stabilitas merancang protokol singkat uji ekivalen
Output: Protokol singkat uji ekivalen(Form A6)
e. Langkah 5
Registrasi
Seksi registrasi menyiapkan bahan untuk registrasi ke BPOM dan BPOM setelah
melakukan penilaian terhadap dokumen yang ada, mengeluarkan nomor registrasi
(Noreg dikeluarkan oleh dosen PJ)
Output: Formulir Registrasi Obat(Form A7)

2. Langkah kerja dari 1 s/d 5 dilakukan secara terurut dan tertib paling lambat
seminggu sebelum hari H pelaksanaan perkuliahan.

3. Saat perkuliahan, hasil kerja tersebut didiskusikan dengan teknis sebagai berikut:
a. Diskusi dalam kelompok, 30 menit
b. Diskusi antar kelompok sebidang (kelompok dengan sub topik yang sama tapi beda
zat aktif), 30 menit
c. Diskusi kelas, 30 menit
d. Pemberian noreg oleh dosen dan evaluasi singkat, 15 menit
4. Semua lembaran tugas tersebut dijilid dengan cover terlampir dan disebut dengan
DOKUMEN yang disebut dengan BULETIN SIMPEL INDUSTRI FARMASI TAHAP
PENGEMBANGAN OBAT

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 6


D. URAIAN SIMULASI TAHAP PEMBUATAN

1. Simulasi tahap pembuatan ini, jika memungkinkan dilakukan menggunakan alat atau
bahan yang sebenarnya seperti penimbangan, dll tapi jika tidak memungkinkan
dilakukan secara dry lab menggunakan alat peraga.
2. Tahap pembuatan dimulai dari dikeluarkannya surat perintah produksi oleh bagian PPIC
(diperankan oleh dosen PJ)
3. Bagian produksi melakukan kegiatan penimbangan, pengolahan dan pengemasan
sehingga menghasilkan obat jadi (dilakukan secara simulasi)
4. Bagian QC melakukan uji mutu baik fisik maupun kimia terhadap produk antara atau
produk ruahan atau obat jadi dan memutuskan apakah suatu produk memenuhi
persyaratan atau tidak (Data hasil pengujian disediakan oleh dosen PJ).
5. Bagian QA menerima laporan pemeriksaan hasil uji mutu oleh QC dan melakukan
review secara menyeluruh terhadap semua dokumen pembuatan mulai dari bahan awal
hingga menjadi obat jadi dan memutuskan apakah obat bisa dipasarkan atau tidak

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 7


CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN
MATAKULIAH SIMPEL INDUSTRI FARMASI
Ada 4 (empat) unsur capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada matakuliah SIMPEL
apotek yaitu sebagai berikut:

A. SIKAP DAN TATA NILAI

1. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan


agama,moral, dan etika (S 2);
2. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa (S 4);
3. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain (S 5);
4. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara (S 7);
5. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik (S 8);
6. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara
mandiri; dan menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan
kewirausahaan (S 9).

B. PENGETAHUAN
1. Mampu menguasai kode etik yang berlaku dalam praktik profesi dan ketentuan
perundangan bidang kefarmasian dan kesehatan untuk diimplementasikan dalam
praktik profesi (P 1)
2. Mampu menguasai teori farmasetika dan kimia farmasi untuk diaplikasikan dalam
formulasi dan produksi sediaan farmasi (P 4)
3. Mampu menguasai teori manajemen farmasi untuk diaplikasikan dalalm
pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan (P 6)
4. Mampu menguasai teori organisation/management untuk diaplikasikan dalam
keterampilan berorganisasi dan hubungan interpersonal (P 7)

C. KETERAMPILAN UMUM

1. Mampu bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik dan
memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja
profesinya (KU 1);
2. Mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan
profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis (KU 2),
3. Mampu mengomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat
bagi pengembangan profesi dan kewirausahaan, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat
terutama masyarakat profesinya (KU 3);
4. Mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang
dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat (KU
4);

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 8


5. Mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui
pelatihan dan pengalaman kerja (KU 5);
6. Mampu memimpin suatu tim kerja untukmemecahkan masalah pada bidang
profesinya (KU 7);
7. Mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode
etik profesinya (KU 10);
8. Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri (KU 11);
9. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan
menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja
profesinya (KU 13).

D. KETERAMPILAN KHUSUS
1. Mampu melakukan komunikasi dan dokumentasi (KK 12)
2. Mampu melakukan perancangan sediaan farmasi (KK 18)
3. Mampu melakukan pembuatan sediaan farmasi (KK 19)
4. Mampu melakukan perencanaan dan pengelolaan waktu kerja (KK 20)
5. Mampu bekerja dalam tim (KK 21)
6. Mampu mengelola konflik (KK 23)
7. Mampu melakukan penjaminan mutu (KK 24)

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 9


TATA TERTIB
PELAKSANAAN SIMPEL INDUSTRI FARMASI

1. Kegiatan SIMPEL INDUSTRI FARMASI merupakan metode pembelajaran pada matakuliah


Farmasi Industri yang menuntut partisipasi aktif dari mahasiswa. Dengan demikian semua
mahasiswa wajib mengikutinya dengan serius dan disiplin.
2. Perlengkapan/materi yang dibutuhkan untuk SIMPEL INDUSTRI ini disiapkan oleh mahasiswa,
yaitu:
a. Perlengkapan yang disiapkan oleh satu kelas (angkatan)
1) Alat peraga sesuai kebutuhan
2) Buku Farmakope Indonesia
b. Perlengkapan yang disiapkan oleh tiap kelompok
1) Form yang dibutuhkan
2) Kalkulator
3) Map plastik untuk tiap topik (warna HIJAU untuk kelp gasal dan MERAH kelp genap)
4) Box file 1 buah untuk tiap kelompok
5) Kebutuhan per topik
6) Papan nama untuk tiap anggota kelompok yang menunjukkan peran dalam SIMPEL
c. Perlengkapan/materi yang disiapkan oleh tiap mahasiswa
1) Mempelajari materi tiap topik
2) Mengisi LKM sesuai pertanyaan/tugas yang diberikan
3. Dalam pelaksanaan SIMPEL di industri ini, semua mahasiswa wajib berpakaian baju praktek
warna putih
4. Tiap kelompok melaksanakan kegiatan SIMPEL sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
dan wajib mengisi daftar hadir kelompok sesuai format yang diberikan (Form 1)
5. Kehadiran mahasiswa sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan SIMPEL ini. Mahasiswa
yang tiba-tiba berhalangan hadir karena sebab tertentu yang diizinkan oleh dosen
pembimbing, dapat digantikan perannya oleh anggota lain sesuai dengan kebutuhan
6. Tiap kelompok wajib menjaga kebersihan sarana SIMPEL dan menjaga barang-barang yang
ada
7. Segala kerusakan yang terjadi akibat kecerobohan kelompok, maka kelompok wajib
mengganti kerusakan tersebut.

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 10


SIMULASIPERAN LANGSUNG (SIMPEL)
PRAKTIK APOTEKER DI INDUSTRI FARMASI

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI, UNIVERSITAS ANDALAS

FORM 1
DAFTAR HADIR PELAKSANAAN SIMPEL

A. IDENTITAS KELOMPOK
ANGKATAN
KELOMPOK
BAGIAN
TAHAP

B. JADWAL PELAKSANAAN SIMPEL


HARI
TANGGAL
PUKUL
TOPIK / SUBTOPIK

No Nama Peran Tanda Tangan


1

PENGESAHAN

Nama Dosen Pembimbing

Tanda Tangan

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 11


TOPIK 1
SEDIAAN PADAT

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 12


SIMULASI PERAN LANGSUNG (SIMPEL)
PRAKTIK APOTEKER DI INDUSTRI FARMASI

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI, UNIVERSITAS ANDALAS

A. TOPIK
Pertemuan Ke
Tahap Pengembangan Obat
Topik Sediaan Padat
Sub Topik  Tablet non salut sistemik
 Tablet non salut lokal
 Tablet salut film
 Tablet salut gula
 Tablet salut enteric

B. PEMBAGIAN PERAN
Nomor Jabatan Nama No. BP
1 Manager R&D
2 Formulasi
(Preformulasi - 1)
3 Formulasi
(Preformulasi – 2)
4 Formulasi
(Trial Formula)
5 Metode Analisis
6 Uji stabilitas
7 Uji Ekivalen
8 Pengembangan
kemasan
9 Registrasi

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 13


C. PROSEDUR SIMPEL

1. TAHAP PERSIAPAN
a. Paling lambat H-7 perkuliahan, bagian formulasi telah melakukan kajian preformulasi
berupa studi pustaka terhadap bahan aktif yang telah ditentukan dan kemudian
menetapkan bentuk sediaan yang tepat serta menyusun formula serta prosedur
formulasinya sesuai form A1 dan A2
b. Paling lambat H-5 perkuliahan, bagian pengembangan metode analisis telah
melakukan kajian metode analisis sesuai form A3 dan bagian pengembangan kemasan
telah merancang disain kemasan serta penandaan yang terdapat pada kemasan
tersebut, sesuai form A4
c. Paling lambat H-3 perkuliahan, bagian uji stabilitas dan uji ekivalen telah melakukan
kajian stabilitas dan ekivalen sediaan, sesuai form A5 dan A6.
d. Paling lambat H-2 perkuliahan, bagian registasi telah melengkapi dokumen registrasi
sesuai form A7.

2. TAHAP PELAKSANAAN

A. Diskusi dalam kelompok: 30 menit

Ikuti SOP yang telah ditentukan

B. Diskusi antar kelompok sebidang: 30 menit

Ikuti SOP yang telah ditentukan

C. Diskusi kelas: 30 menit

Ikuti SOP yang telah ditentukan

D. Pemberian No. Registrasi Obat: 10 menit

3. TAHAP EVALUASI
1) Dosen melakukan evaluasi singkat selama 15 menit
2) Hasil evaluasi disimpan dalam dokumen kelompok

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 14


No. Urut Industri
Form Nama Industri
Bagian

A1
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
STUDI PUSTAKA

A. IDENTITAS OBAT
1 Nama kimia
2 Nama generik
3 Struktur molekul

4 Bobot molekul
5 Rumus molekul
6 Pemeriaan

B. SIFAT FISIKOKIMIA
7 Titik lebur
8 Pka
9 Koefisien partisi
10 Kelarutan

11 Stabilitas

12 Bentuk kristal/amorf

13 Lain-lain

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 15


C. DATA FARMAKOKINETIK
14 Absorpsi

15 Distribusi

16 Metabolisme

17 Ekskresi

D. DATA FARMAKODINAMIK
18 Indikasi

19 Mekanisme kerja

20 Efek samping

21 Kontraindikasi

22 Interaksi

23 Posologi

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 16


E. PRODUK INOVATOR
24 Merek
25 Nama pabrik
26 Bentuk sediaan
27 Kekuatan sediaan
28 Indikasi

29 Aturan pakai

30 Kemasan
31 Golongan obat
32 Harga

KESIMPULAN
Bentuk sediaan
Kekuatan sediaan
Kemasan
Kategori obat

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Formulasi
2 Disetujui oleh
Manager R & D

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 17


No. Urut Industri
Form Nama Industri
Bagian

A2
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
TRIAL FORMULA

A. KOMPOSISI

B. FORMULA

Nama Zat % atau Fungsi


mg per unit

Keterangan:

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 18


C. ALUR PRODUKSI

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 19


Keterangan/Catatan:

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Formulasi
2 Disetujui oleh
Manager R & D

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 20


No. Urut Industri
Form Nama Industri
Bagian

A3
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGEMBANGAN METODE ANALISIS

A. VALIDASI METODE ANALISIS

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 21


B. METODE PENETAPAN KADAR

Uraikan alat yang digunakan, pelarut yang dipakai, kondisi pengujian, dan
lain-lain

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Metode Analisis
2 Disetujui oleh
Manager R & D

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 22


No. Urut Industri
Form Nama Industri
Bagian

A4
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGEMBANGAN KEMASAN

A. KEMASAN

Uraikan jenis kemasan yang dipakai baik primer maupun sekunder

B. PENANDAAN PADA KEMASAN

No. Uraian Etiket Brosur Kotak


1 Komposisi
2 Indikasi
3 Cara penggunaan
4 Expire data
5 Nomor bets
6 Nomor registrasi
7 Logo obat
8 Tanda “kocok
dulu sebelum
pakai”
9 Tanda lain,
seperti tanda
peringatan P No.
1 atau yang lain
(sebutkan!)

10 Harga obat (HET)

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 23


Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Kemasan
2 Disetujui oleh
Manager R & D

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 24


No. Urut Industri
Form Nama Industri
Bagian

A5
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
UJI STABILITAS

A. ALAT DAN SAMPEL

Jenis Uraian
Nama Alat
Jumlah sampel

Sumber sampel

B. KONDISI UJI

Jenis Uraian
Zona Uji
Kapan uji dilakukan
Lama uji
Interval waktu uji

Suhu
Kelembaban

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 25


C. CARA PENENTUAN UMUR SIMPAN

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Uji Stabiitas
2 Disetujui oleh
Manager R & D

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 26


No. Urut Industri
Form Nama Industri
Bagian

A6
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
UJI EKIVALEN

A. ALAT, SAMPEL DAN SUKARELAWAN

Jenis Uraian
Nama Alat
Sampel uji

Sampel pembanding

Sukarelawan
(jumlah dan kriteria)

B. KONDISI UJI

Jenis Uraian
Rancangan uji
Jarak minum obat uji
dan obat pembanding
Titik pengambilan
sampel
Lain – lain

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 27


C. CARA PENENTUAN BIOEKIVALEN

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Uji Ekivalen
2 Disetujui oleh
Manager R & D

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 28


No. Urut Industri
Form Nama Industri
Bagian

A7
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
REGISTRASI OBAT

A. IDENTITAS OBAT

Jenis Uraian
Jenis registrasi
Kategori obat

Bentuk sediaan

Kekuatan sediaan

Lama waktu registrasi

B. DOKUMEN REGISTRASI

Jenis Uraian

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Registrasi
2 Disetujui oleh
Manager R & D

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 29


Penetapan Nomor Registrasi (oleh Badan POM)

No Uraian Nama Tanda Tangan


1 Badan POM

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 30


SIMULASI PERAN LANGSUNG (SIMPEL)
PRAKTIK APOTEKER DI INDUSTRI FARMASI

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI, UNIVERSITAS ANDALAS

A. TOPIK
Pertemuan Ke
Tahap Pembuatan Obat
Topik Sediaan Padat
Sub Topik  Tablet non salut sistemik
 Tablet non salut lokal
 Tablet salut film
 Tablet salut gula
 Tablet salut enterik

B. PEMBAGIAN PERAN
Nomor Jabatan Nama No. BP
1 Manager Produksi
2 Operator produksi 1
3 Operator produksi 2
4 Manager QC
5 Supervisor uji mutu
fisik
6 Analis uji mutu fisik
7 Supervisor uji mutu
kimia
8 Analis uji mutu kimia
9 Manager QA

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 31


C. PROSEDUR SIMPEL

1. TAHAP PERSIAPAN
a. Semua kelompok telah mempersiapkan alat dan bahan atau alat peraga serta
dokumen produksi atau dokumen mutu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan SIMPEL
b. Kelompok yang tidak membawa perlengkapan tidak diizinkan untuk mengikuti tahap
pelaksanaan SIMPEL

2. TAHAP PELAKSANAAN

a. Simulasi tahap pembuatan ini, jika memungkinkan dilakukan menggunakan


alat atau bahan yang sebenarnya seperti penimbangan, dll tapi jika tidak
memungkinkan dilakukan secara dry lab.
b. Tahap pembuatan dimulai dari dikeluarkannya surat perintah produksi oleh
bagian PPIC (diperankan oleh dosen PJ)
c. Bagian produksi melakukan kegiatan penimbangan, pengolahan dan
pengemasan sehingga menghasilkan obat jadi
d. Bagian QC melakukan uji mutu baik fisik maupun kimia terhadap produk
antara atau produk ruahan atau obat jadi dan memutuskan apakah suatu
produk memenuhi persyaratan atau tidak
e. Bagian QA menerima laporan pemeriksaan hasil uji mutu oleh QC dan
melakukan review secara menyeluruh terhadap semua dokumen pembuatan
mulai dari bahan awal hingga menjadi obat jadi dan memutuskan apakah
obat bisa dipasarkan atau tidak

3. TAHAP EVALUASI
a. Dosen melakukan evaluasi setelah semua kelompok melaksanakan kegiatan
b. Hasil evaluasi disimpan dalam dokumen kelompok

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 32


SURAT PERINTAH PRODUKSI

Bentuk sediaan
Nama zat aktif
Kekuatan sediaan
Kemasan
Nomor bets
Besar bets

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Dikeluarkan oleh
PPIC

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 33


No.: ....
PT ...................... CATATAN PENGOLAHAN Tanggal berlaku
BETS ...
Mengganti,
----------------------------- No.: -
Tanggal berlaku
-
Disusun oleh: Disetujui oleh:
Seksi Formulasi Manager Produksi Manager QC

Tanggal: Tanggal : Tanggal:


Kode Produk Nama No. Bets Besar Bets Bentuk Sediaan
Produk

Kemasan Tanggal mulai pengolahan Tanggal selesai pengolahan

1. Komposisi

2. Spesifikasi

3. Peralatan
4. Penimbangan
5. Prosedur Pengolahan
6. Rekonsiliasi

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 34


No.: ....
PT ........................... CATATAN PENGEMASAN Tanggal berlaku
BETS ...
Mengganti,
.................................... No.: -
Tanggal berlaku
-
Disusun oleh: Disetujui oleh:
Seksi Formulasi Manager Produksi Manager QC

Tanggal: Tanggal : Tanggal:


Kode Produk Nama No. Bets Besar Bentuk Sediaan
Produk Bets

Kemasan Tanggal mulai pengemasan Tanggal selesai pengemasan

1. Penerimaan bahan pengemas


2. Prosedur pengemasan primer (misalnya pengisian untuk sirup atau
stripping untuk tablet, dll)
3. Prosedur pengemasan sekunder
4. Hasil obat jadi
5. Pelulusan oleh pengawasan mutu

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 35


No. Urut Industri
Form Nama Industri
Bagian

B1
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENIMBANGAN BAHAN

A. SUSUNAN BAHAN

Nama Zat % atau Jumlah per bets


mg per unit

Keterangan:

B. CATATAN PENIMBANGAN

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 36


Jenis Uraian
Tempat
Petugas penimbangan

Lain – lain

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Produksi
2 Disetujui oleh
Manager Produksi

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 37


No. Urut Industri
Form Nama Industri
Bagian

B2
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGOLAHAN

A. ALUR PENGOLAHAN

Uraikan alur pengolahan, mulai dari pencampuran bahan menjadi produk


antara dan dari produk antara menjadi produk ruahan.
Dari alur tersebut, tentukan dimana dilakukan sampling untuk IPC dan QC

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 38


B. CATATAN PENGOLAHAN

Jenis Uraian
Tempat
Kelas kebersihan
Lain - Lain

C. KARANTINA

Tempelkan label untuk status produk

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Produksi
2 Disetujui oleh
Manager Produksi

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 39


No. Urut Industri
Form Nama Industri
Bagian

B3
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGUJIAN MUTU (QC) FISIK

A. JENIS PENGUJIAN

Nama uji 1 Waktu hancur


Jumlah sampel
lengkap
Nama alat
Kondisi uji

Prosedur ringkas

Persyaratan

Nama uji 2 Kekerasan


Jumlah sampel
lengkap
Nama alat
Kondisi uji

Prosedur ringkas

Persyaratan

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 40


Nama uji 3 Friabiitas
Jumlah sampel
lengkap
Nama alat
Kondisi uji

Prosedur ringkas

Persyaratan

Nama uji 4 Keseragaman ukuran


Jumlah sampel
lengkap
Nama alat
Kondisi uji

Prosedur ringkas

Persyaratan

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 41


Nama uji 5 Keseragaman bobot
Jumlah sampel
lengkap
Nama alat
Kondisi uji

Prosedur ringkas

Persyaratan

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 42


B. CATATAN KHUSUS

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Pengujian Mutu
2 Disetujui oleh
Manager QC

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 43


No. Urut Industri
Form Nama Industri
Bagian

B4
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGUJIAN MUTU (QC) KIMIA

A. JENIS PENGUJIAN

Nama uji 1 Disolusi


Jumlah sampel
lengkap
Nama alat
Kondisi uji

Prosedur ringkas

Persyaratan

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 44


Nama uji 2 Penetapan Kadar Zat Aktif
Jumlah sampel
lengkap
Nama alat
Kondisi uji

Prosedur ringkas

Persyaratan

Catatan:

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 45


Nama uji 3 Keragaman Bobot
Jumlah sampel
lengkap
Nama alat
Kondisi uji

Prosedur ringkas

Persyaratan

Catatan:

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 46


Nama uji 4 Keseragaman Kandungan
Jumlah sampel
lengkap
Nama alat
Kondisi uji

Prosedur ringkas

Persyaratan

Catatan:

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 47


Nama uji 5 Keseragaman bobot
Jumlah sampel
lengkap
Nama alat
Kondisi uji

Prosedur ringkas

Persyaratan

Catatan:

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Pengujian mutu
2 Disetujui oleh
Manager QC

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 48


KESIMPULAN UJI MUTU

Jenis Uraian
Kesimpulan
Rekomendasi
Lain - Lain

LABEL PRODUK

Tempelkan label untuk status produk

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disetujui oleh
Manager QC

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 49


No. Urut Industri
Form Nama Industri
Bagian

B5
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGEMASAN

A. SUSUNAN BAHAN

Nama Komponen Fungsi Jumlah per bets

Keterangan:

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 50


B. CATATAN PENGEMASAN

Jenis Uraian
Tempat
Kelas Kebersihan
Lain – lain

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Produksi
2 Disetujui oleh
Manager Produksi

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 51


No. Urut Industri
Form Nama Industri
Bagian

B6
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENJAMINAN MUTU

A. Cek list Dokumen Mutu

Nama Dokumen Lengkap/Tidak Keterangan


Lengkap

Keterangan:

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 52


B. KESIMPULAN PENJAMINAN MUTU

Jenis Uraian
Kesimpulan
Rekomendasi
Lain - Lain

LABEL PRODUK

Tempelkan label untuk status produk

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disetujui oleh
Manager QA

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 53


TOPIK 2
SEDIAAN CAIR

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 54


SIMULASI PERAN LANGSUNG (SIMPEL)
PRAKTIK APOTEKER DI INDUSTRI FARMASI

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI, UNIVERSITAS ANDALAS

A. TOPIK
Pertemuan Ke
Tahap Pengembangan Obat
Topik Sediaan Padat
Sub Topik  Larutan (Sirop)
 Suspensi oral sistemik
 Suspensi oral lokal
 Suspensi for oral
 Emulsi

A. PEMBAGIAN PERAN
Nomor Jabatan Nama No. BP
1 Manager R&D Ike Supriwardi 1841012043
2 Formulasi Hasnah Septia Yanti 1841012042
(Preformulasi - 1)
3 Formulasi
(Preformulasi – 2)
4 Formulasi Ikhwanul Fadli 1841012003
(Trial Formula)
5 Metode Analisis Irma Permatasari 1841013005
6 Uji stabilitas Genia Karolina S
7 Uji Ekivalen Geby Orlance 1841013005
8 Pengembangan
kemasan
9 Registrasi

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 55


B. PROSEDUR SIMPEL

4. TAHAP PERSIAPAN
a. Paling lambat H-7 perkuliahan, bagian formulasi telah melakukan kajian preformulasi
berupa studi pustaka terhadap bahan aktif yang telah ditentukan dan kemudian
menetapkan bentuk sediaan yang tepat serta menyusun formula serta prosedur
formulasinya sesuai form A1 dan A2
b. Paling lambat H-5 perkuliahan, bagian pengembangan metode analisis telah
melakukan kajian metode analisis sesuai form A3 dan bagian pengembangan kemasan
telah merancang disain kemasan serta penandaan yang terdapat pada kemasan
tersebut, sesuai form A4
c. Paling lambat H-3 perkuliahan, bagian uji stabilitas dan uji ekivalen telah melakukan
kajian stabilitas dan ekivalen sediaan, sesuai form A5 dan A6.
d. Paling lambat H-2 perkuliahan, bagian registasi telah melengkapi dokumen registrasi
sesuai form A7.

5. TAHAP PELAKSANAAN

A. Diskusi dalam kelompok: 30 menit

Ikuti SOP yang telah ditentukan

B. Diskusi antar kelompok sebidang: 30 menit

Ikuti SOP yang telah ditentukan

E. Diskusi kelas: 30 menit

Ikuti SOP yang telah ditentukan

F. Pemberian No. Registrasi Obat: 10 menit

6. TAHAP EVALUASI
1) Dosen melakukan evaluasi singkat selama 15 menit
2) Hasil evaluasi disimpan dalam dokumen kelompok

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 56


No. Urut Industri 1
Form Nama Industri
Bagian

A1
Tahap Pengembangan Obat
Topik Sediaan Padat
Sub Topik Suspensi Oral Sistemik
Kegiatan
STUDI PUSTAKA

A. IDENTITAS OBAT
1 Nama kimia (2RS)-2-[4-(2-
Methylpropyl)phenyl]propanoic acid1
2 Nama generik Ibuprofen1
3 Struktur molekul

4 Bobot molekul C13H18O21


5 Rumus molekul 206,31
6 Pemeriaan Putih atau hampir putih,serbuk kristal
atau serbuk sedikit bewarna1

B. SIFAT FISIKOKIMIA
7 Titik lebur 75-780 C 1

8 PKa
9 Koefisien partisi
10 Kelarutan Praktis tidak larut dalam air, mudah
larut dalam aseton, metanol, metilen
klorida. Larut dalam larutan encer alkali
hydroxides dan carbonates1

11 Stabilitas
Larutan ibuprofen lysine dalam air untuk
injeksi ditempatkan dalam ruang yang
suhunya stabil dan terlindung dari
cahaya2

12 Bentuk kristal/amorf

1
British Pharmacopoeia 2009

2
Martindale 36

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 57


13 Lain-lain

C. DATA FARMAKOKINETIK
14 Absorpsi
Ibuprofen diserap melalui saluran cerna,
konsentarsi plasma maksimal tercapai
sekitar 1-2 jam setelah dimakan.
Ibuprofen juga diserap melalui rektal,
dan kulit.2
15 Distribusi >99% berikatan dengan protein plasam
(AHFS), dalam jumlah yang sedikit ada
di distribusikan ke ASI.2
16 Metabolisme Dimetabolime secara luas.3
17 Ekskresi
Ekresi utama melaui urin dalam bentuk
metabolit dan konjugatnya. 2

D. DATA FARMAKODINAMIK
18 Indikasi Untuk nyeri sedang-moderate,
inflmasi(dismenorm sakit kepala,
migrain, sakit gigi, nyeri setalah
melahirkan, nyeri otot, ankylosing
spondylitis, osteoarthritis, dan
rheumatoid arthritis, juvenile idiopathic
arthritis, peri-articular disorders). Bisa
digunakan untuk mengurangi demam. 2
19 Mekanisme kerja Menghambat cyclooxygenase-1 (COX-
1) dan COX-23
20 Efek samping Yang mungkin terjadi dengan
penggunaan injeksi ibuprofen pada
prematur neonatus meliputi pendarahan
intraventrikular, pendarahan paru,
perforasi usus, dan retensi cairan. Pada
penggunaan berlebihan dapat
menyebabkan mual, muntah dan
tinnitus.2

3
AHFS

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 58


21 Kontraindikasi Hipersensitifitas aspirin, iondin, atau
NSAID lainnya4
22 Interaksi Beta-blocker: efek antihipertensi dapat
dikurangi.
Digoksin: Ibuprofen dapat
meningkatkan kadar serum digoksin.
Lithium: Dapat meningkatkan kadar
lithium.
Loop diuretik: Efek diuretik bisa
menurun.
Methotrexate: Dapat meningkatkan
kadar metotreksat.
Warfarin: Dapat meningkatkan risiko
erosi lambung dan pendarahan. 4
23 Posologi Berikatn obat segera setelah makan
atau dengan makanan, susu, antasid
untu meminimalkan iritasi salauran
cerna. 4
E. PRODUK INOVATOR
24 Merek Brufen
25 Nama pabrik Boots
26 Bentuk sediaan Suspensi Oral Sistemik
27 Kekuatan sediaan 100 mg/ml
28 Indikasi Nyeri dan inflamasi pada rematik,
dismenorea, analgesia pasca operasi,
migrain, demam dan nyeri pada anak
pasca imunisasi pireksia. 5
29 Aturan pakai

30 Kemasan
31 Golongan obat
32 Harga

KESIMPULAN
Bentuk sediaan
Kekuatan sediaan
Kemasan
Kategori obat

4
A to Z

5 British National Formulary Vol.57

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 59


Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Formulasi
2 Disetujui oleh
Manager R & D

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 60


No. Urut Industri 1
Form Nama Industri
Bagian

A2
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
TRIAL FORMULA

A. KOMPOSISI
- Ibuprofen
- Sukrosa
- Kollidon CL-M
- Kollidon 90F
- Sodium Citrate
- Air
B. FORMULA

Nama Zat % atau Fungsi


mg per unit
Ibuprofen 100 mg Zat Aktif
Sukrosa 1250 mg Gula
Kollidon CL-M 400 mg Pengontrol kestabilan sediaan
Kollidon 90F 100 mg Membantu kelarutan molekul
besar
Sodium citrate 100 mg Pengontrol keasaman
Air terpurifikasi Qs to 5 ml

Keterangan:

1. Ambil unit 2 dan unit 4 sampai 6 (40%) dalam sebuah wadah, dan
campurkan
2. Tambahkan unit 3
3. Tambahkan unit 1 dan homogenkan
4. Cukupkan volume dengan unit 6, kemudian kocok.

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 61


C. ALUR PRODUKSI

Penimbangan

Pelarutan Gula Pencampuran Bahan


Aktif

Penyaringan Penghalusan

Cek Keterangan kadar

CEK :
Kadar Zat Aktif
Pencampuran Akhir Viskositas
BJ
Organoleptis

Pengisian dan penutupan


Penampilan botol
Kebocoran
Volume
CEK:
Labelling Penampilan
Kelengkapan
Penandaan

Pengemasan Sekunder

CEK:
Penampilan
Kelengkapan
Gudang Obat Jadi
Penandaan

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 62


Keterangan/Catatan:
Setiap prosedur pengerjaan dalam produksi dilakukan pengecekkan untuk
menghindari kecacatan pada produk yang dihasilkan
Gudang obat jadi merupakan tempat peletakkan obat sementara,
penyimpanan pada gudang obat jadi perlu dilakukan pengontrolan.

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh Ikhwanul Fadli
Seksi Formulasi
2 Disetujui oleh Ike Supriwardi
Manager R & D

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 63


No. Urut Industri 1
Form Nama Industri
Bagian

A3
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGEMBANGAN METODE ANALISIS

C. VALIDASI METODE ANALISIS

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 64


D. METODE PENETAPAN KADAR

Uraikan alat yang digunakan, pelarut yang dipakai, kondisi pengujian, dan
lain-lain

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Metode Analisis
2 Disetujui oleh
Manager R & D

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 65


No. Urut Industri 1
Form Nama Industri
Bagian

A4
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGEMBANGAN KEMASAN

A. KEMASAN

Uraikan jenis kemasan yang dipakai baik primer maupun sekunder

B. PENANDAAN PADA KEMASAN

No. Uraian Etiket Brosur Kotak


1 Komposisi
2 Indikasi
3 Cara penggunaan
4 Expire data
5 Nomor bets
6 Nomor registrasi
7 Logo obat
8 Tanda “kocok
dulu sebelum
pakai”
9 Tanda lain,
seperti tanda
peringatan P No.
1 atau yang lain
(sebutkan!)

10 Harga obat (HET)

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 66


Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Kemasan
2 Disetujui oleh
Manager R & D

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 67


No. Urut Industri 1
Form Nama Industri
Bagian

A5
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
UJI STABILITAS

A. ALAT DAN SAMPEL

Jenis Uraian
Nama Alat Seintrifugasi
Jumlah sampel 10 mL

Sumber sampel Produk Ruahan Suspensi Ibuprofen yang di


ambil secara random

B. KONDISI UJI

Jenis Uraian
Zona Uji
Kapan uji dilakukan
Lama uji
Interval waktu uji

Suhu
Kelembaban

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 68


C. CARA PENENTUAN UMUR SIMPAN

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Uji Stabiitas
2 Disetujui oleh
Manager R & D

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 69


No. Urut Industri 1
Form Nama Industri
Bagian

A6
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
UJI EKIVALEN

A. ALAT, SAMPEL DAN SUKARELAWAN

Jenis Uraian
Nama Alat
Sampel uji

Sampel pembanding

Sukarelawan
(jumlah dan kriteria)

B. KONDISI UJI

Jenis Uraian
Rancangan uji
Jarak minum obat uji
dan obat pembanding
Titik pengambilan
sampel
Lain – lain

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 70


C. CARA PENENTUAN BIOEKIVALEN

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Uji Ekivalen
2 Disetujui oleh
Manager R & D

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 71


No. Urut Industri 1
Form Nama Industri
Bagian

A7
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
REGISTRASI OBAT

A. IDENTITAS OBAT

Jenis Uraian
Jenis registrasi
Kategori obat

Bentuk sediaan

Kekuatan sediaan

Lama waktu registrasi

B. DOKUMEN REGISTRASI

Jenis Uraian

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Uji Ekivalen
2 Disetujui oleh
Manager R & D

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 72


Penetapan Nomor Registrasi (oleh Badan POM)

No Uraian Nama Tanda Tangan


1 Badan POM

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 73


SIMULASI PERAN LANGSUNG (SIMPEL)
PRAKTIK APOTEKER DI INDUSTRI FARMASI

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI, UNIVERSITAS ANDALAS

A. TOPIK
Pertemuan Ke
Tahap Pembuatan Obat
Topik Sediaan Cair
Sub Topik  Larutan (Sirop)
 Suspensi oral sistemik
 Suspensi oral lokal
 Suspensi for oral
 Emulsi

B. PEMBAGIAN PERAN
Nomor Jabatan Nama No. BP
1 Manager Produksi
2 Operator produksi 1
3 Operator produksi 2
4 Manager QC
5 Supervisor uji mutu
fisik
6 Analis uji mutu fisik
7 Supervisor uji mutu
kimia
8 Analis uji mutu kimia
9 Manager QA

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 74


C. PROSEDUR SIMPEL

1. TAHAP PERSIAPAN
a. Semua kelompok telah mempersiapkan alat dan bahan atau alat peraga serta
dokumen produksi atau dokumen mutu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan SIMPEL
b. Kelompok yang tidak membawa perlengkapan tidak diizinkan untuk mengikuti tahap
pelaksanaan SIMPEL

2. TAHAP PELAKSANAAN

a. Simulasi tahap pembuatan ini, jika memungkinkan dilakukan menggunakan


alat atau bahan yang sebenarnya seperti penimbangan, dll tapi jika tidak
memungkinkan dilakukan secara dry lab.
b. Tahap pembuatan dimulai dari dikeluarkannya surat perintah produksi oleh
bagian PPIC (diperankan oleh dosen PJ)
c. Bagian produksi melakukan kegiatan penimbangan, pengolahan dan
pengemasan sehingga menghasilkan obat jadi
d. Bagian QC melakukan uji mutu baik fisik maupun kimia terhadap produk
antara atau produk ruahan atau obat jadi dan memutuskan apakah suatu
produk memenuhi persyaratan atau tidak
e. Bagian QA menerima laporan pemeriksaan hasil uji mutu oleh QC dan
melakukan review secara menyeluruh terhadap semua dokumen pembuatan
mulai dari bahan awal hingga menjadi obat jadi dan memutuskan apakah
obat bisa dipasarkan atau tidak

3. TAHAP EVALUASI
a. Dosen melakukan evaluasi setelah semua kelompok melaksanakan kegiatan
b. Hasil evaluasi disimpan dalam dokumen kelompok

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 75


SURAT PERINTAH PRODUKSI

Bentuk sediaan
Nama zat aktif
Kekuatan sediaan
Kemasan
Nomor bets
Besar bets

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Dikeluarkan oleh
PPIC

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 76


No.: ....
PT ...................... CATATAN PENGOLAHAN Tanggal berlaku
BETS ...
Mengganti,
----------------------------- No.: -
Tanggal berlaku
-
Disusun oleh: Disetujui oleh:
Seksi Formulasi Manager Produksi Manager QC

Tanggal: Tanggal : Tanggal:


Kode Produk Nama No. Bets Besar Bets Bentuk Sediaan
Produk

Kemasan Tanggal mulai pengolahan Tanggal selesai pengolahan

1. Komposisi

2. Spesifikasi

3. Peralatan
4. Penimbangan
5. Prosedur Pengolahan
6. Rekonsiliasi

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 77


No.: ....
PT ........................... CATATAN PENGEMASAN Tanggal berlaku
BETS ...
Mengganti,
.................................... No.: -
Tanggal berlaku
-
Disusun oleh: Disetujui oleh:
Seksi Formulasi Manager Produksi Manager QC

Tanggal: Tanggal : Tanggal:


Kode Produk Nama No. Bets Besar Bentuk Sediaan
Produk Bets

Kemasan Tanggal mulai pengemasan Tanggal selesai pengemasan

1. Penerimaan bahan pengemas


2. Prosedur pengemasan primer (misalnya pengisian untuk sirup atau
stripping untuk tablet, dll)
3. Prosedur pengemasan sekunder
4. Hasil obat jadi
5. Pelulusan oleh pengawasan mutu

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 78


No. Urut Industri
Form Nama Industri
Bagian

B1
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENIMBANGAN BAHAN

A. SUSUNAN BAHAN

Nama Zat % atau Jumlah per bets


mg per unit

Keterangan:

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 79


B. CATATAN PENIMBANGAN

Jenis Uraian
Tempat
Petugas penimbangan

Lain – lain

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Produksi
2 Disetujui oleh
Manager Produksi

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 80


No. Urut Industri
Form Nama Industri
Bagian

B2
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGOLAHAN

A. ALUR PENGOLAHAN

Uraikan alur pengolahan, mulai dari pencampuran bahan menjadi produk


antara dan dari produk antara menjadi produk ruahan.
Dari alur tersebut, tentukan dimana dilakukan sampling untuk IPC dan QC

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 81


B. CATATAN PENGOLAHAN

Jenis Uraian
Tempat
Kelas kebersihan
Lain – Lain

C. KARANTINA

Tempelkan label untuk status produk

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Produksi
2 Disetujui oleh
Manager Produksi

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 82


No. Urut Industri
Form Nama Industri
Bagian

B3
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGUJIAN MUTU (QC) FISIK

A. JENIS PENGUJIAN

Nama uji 1 Organoleptik


Jumlah sampel 10 mL
lengkap
Nama alat Visual (Panca Indera)
Kondisi uji Suhu Ruang (27 ± 2 0C)
Prosedur ringkas Evaluasi organoleptis suspensi dilakukan dengan
menilai perubahan rasa, warna, dan bau.
Persyaratan Rasa : Strawberry
Warna : Merah Muda/Pink
Bau : Tidak Berbau

Nama uji 2 Volume


Jumlah sampel 60 mL sebanyak ( 20 botol)
lengkap
Nama alat Visual (Panca Indera)
Kondisi uji Suhu Ruang (27 ± 2 0C)
Prosedur ringkas Diletakkan pada permukaan yang rata secara sejajar lalu
dilihat keseragaman volume secara visual.
Persyaratan Semua sediaan sama dengan volume 60 mL

Nama uji 3 Viskositas


Jumlah sampel 50 Ml
lengkap
Nama alat Viskometer Stormer
Kondisi uji Suhu Ruang (27 ± 2 0C)

Prosedur ringkas Masukan sediaan suspensi sebanyak 50 mL kedalam


cup. Alas wadah dinaikkan sedemikian rupa sehingga
slinder (bob) tetap berada ditengah – tengah cup dan
terbenam dalam sediaan. Skala diatur sehingga
menunjukkan angka nol. Berikan beban tertentu dan
lepaskan kunci pengatur putaran sehingga beban turun
dan mengakibatkan bob berputar. Catatlah waktu yang
MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 83
diperlukan bob untuk berputar 100 kali putaran. Dengan
menambah dan mengurangi beban akan didapat
pengukuran pada beberapa kecepatan geser. Hitung
kecepatan geser dalam RPM dalam tiap beban yang
diberikan dengan persamaan sebagai berikut:
RPM = 100/t × 60
Keterangan :
RPM : rotasi per menit
t : waktu yang dibutuhkan bob untuk berputar 100
kali (s)
Hitung visikositas sediaan pada tiap kecepatan geser
dengan persamaan sebagai berikut:
Ƞ = M/ RPM × Kv
Keterangan:
Ƞ : visikositas (cp)
M : beban (g)
Kv : konstanta alat (cp/g s)

Persyaratan Memiliki peningkatan nilai viskositas yang paling kecil


dari sebelum maupun setelah penyimpanan.

Nama uji 4 pH
Jumlah sampel 20 mL
lengkap
Nama alat pH meter
Kondisi uji Suhu Ruang (27 ± 2 0C)
Prosedur ringkas Pertama-tama elektroda dikalibrasi dengan dapar
standar pH 4 dan pH 7. Proses kalibrasi selesai apabila
pH yang tertera pada layar telah sesuai dengan pH
standar dapar dan stabil. Kemudian elektroda
dicelupkan ke dalam sediaan. Nilai pH yang muncul
dilayar kemudian dicatat.
Persyaratan pH 3,4 dan 4,6

Nama uji 5 Bobot Jenis


Jumlah sampel ± 10 mL
lengkap
Nama alat Piknometer
Kondisi uji Suhu Ruang (27 ± 2 0C)
Prosedur ringkas Pada suhu ruang, piknometer yang kering dan bersih
ditimbang (A gram). Kemudian diisi dengan air dan
ditimbang kembali (A1 gram). Air dikeluarkan dari
piknometer dan piknometer dibersihkan. Sediaan lalu
diisikan dalam piknometer dan timbang (A2 gram).

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 84


Bobot jenis sediaan dihitung dengan persamaan sebagai
berikut :
Bobot jenis = A2− A/ A1− A x BJ air

Keterangan :
Bj air : 1 g/mL
Persyaratan Bobot jenis suspense ibuprofen yaitu >1,00 g/mL karena
pada sediaan suspensi ibuprofen ini pembawa yang
digunakan berupa air.

Nama uji 6 Volume Sedimentasi


Jumlah sampel 10 mL
lengkap
Nama alat Gelas Ukur 10 mL
Kondisi uji Suhu Ruang (27 ± 2 0C)
Prosedur ringkas Suspensi ibuprofen (10 mL) dimasukkan ke dalam gelas
ukur bervolume 10 mL. Kemudian biarkan tersimpan
tanpa gangguan, catat volume awal (Vo), simpan
maksimal hingga 4 minggu. Volume tersebut
merupakan volume akhir (Vu). Parameter pengendapan
dari suatu suspensi dapat ditentukan dengan mengukur
volume sedimentasi (F) yaitu perbandingan volume
akhir endapan (Vu) dengan volume awal sebelum terjadi
pengendapan (Vo) yaitu :
F = Vu / Vo
Persyaratan Suspensi dengan Volume sedimentasi yang baik adalah
yang mempunyai harga < 1 atau > 1.

Nama uji 7 Redispersi


Jumlah sampel 10 mL
lengkap
Nama alat Tabung Reaksi
Kondisi uji Suhu Ruang (27 ± 2 0C)
Prosedur ringkas Evaluasi suspensi ibuprofen ini dilakukan setelah
pengukuran volume sedimentasi konstan. Dilakukan
secara manual dan hati-hati, tabung reaksi diputar 180°
dan dibalikkan ke posisi semula. Formulasi yang
dievaluasi ditentukan berdasarkan jumlah putaran yang
diperlukan untuk mendispersikan kembali endapan
partikel ibuprofen agar kembali tersuspensi.
Persyaratan Kemampuan redispersi baik bila suspensi telah
terdispersi sempurna dan diberi nilai 100%. Setiap
pengulangan uji redispersi pada sampel yang sama,
maka akan menurunkan nilai redispersi sebesar 5%.

Nama uji 8 Distribusi ukuran partikel

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 85


Jumlah sampel Secukupnya hingga dapat didispersikan
lengkap
Nama alat Mikroskop Cahaya
Kondisi uji Suhu Ruang (27 ± 2 0C)
Prosedur ringkas Distribusi ukuran partikel yang dilakukan secara
mikroskopis cahaya menggunakan lensa okuler pada
100x (10x10) yang dilengkapi kamera. Ukuran partikel
dilakukan dengan mengukur 1000 partikel dari formula
dan dilakukan pengelompokan ukuran partikel.
Persyaratan Suspensi yang baik mempunyai ukuran partikel berkisar
antara 1 – 50 mikron

B. CATATAN KHUSUS

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 86


Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Pengujian Mutu
2 Disetujui oleh
Manager QC

No. Urut Industri 1


Form Nama Industri
Bagian
MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 87
Tahap PEMBUATAN

B4 Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGUJIAN MUTU (QC) KIMIA

A. JENIS PENGUJIAN

Nama uji 1 Penetapan Kadar Zat Aktif


Jumlah sampel
lengkap
Nama alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)
Kondisi uji

Prosedur ringkas Larutan asam fosfat 0,01 M encerkan 0,7 ml asam


fosfat P dengan air hingga 1000 ml.
Fase gerak : Buat campuran larutan asam fosfat
0,01 M – asetototri P (63:37, saring dan
awaudarakan.
Mengencer : Bua\t campuran asetontril P – air
(1:1)
Larutan baku internal : Timbang sejumlah
benzopenon, larutkan dalam asetonitril P hingga
kadar lebih kurang 3,2 mg/ml.
Larutan baku persediaan : timbang seksama
sejumlah ibuprofen BPFI, larutkan dalam
pengencer hingga kadar lebih kurang 1,2 mg/ml.
Larutan baku : pipet 20 ml larutan baku persediaan
dan 5 ml larutan baku internal kedalam labu
terukur 50 ml, encerkan dengan asetonitril P
sampai tanda dan saring.
Larutan baku ini mengandung lebih kurang 0,48
mg/ml ibuprofen.

Persyaratan

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 88


Catatan:

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Pengujian mutu
2 Disetujui oleh
Manager QC

KESIMPULAN UJI MUTU

Jenis Uraian
Kesimpulan
Rekomendasi
Lain – Lain

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 89


LABEL PRODUK

Tempelkan label untuk status produk

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disetujui oleh
Manager QC

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

B5
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 90
PENGEMASAN

A. SUSUNAN BAHAN

Nama Komponen Fungsi Jumlah per bets

Keterangan:

B. CATATAN PENGEMASAN

Jenis Uraian
Tempat
Kelas Kebersihan
Lain – lain

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 91


Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Pengemasan
2 Disetujui oleh
Manager Produksi

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

B6
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 92
PENJAMINAN MUTU

A. Cek list Dokumen Mutu

Nama Dokumen Lengkap/Tidak Keterangan


Lengkap

Keterangan:

B. KESIMPULAN PENJAMINAN MUTU

Jenis Uraian
Kesimpulan
Rekomendasi
Lain - Lain

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 93


LABEL PRODUK

Tempelkan label untuk status produk

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disetujui oleh
Manager QA

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 94


TOPIK 3
SEDIAAN SEMIPADAT

SIMULASI PERAN LANGSUNG (SIMPEL)


PRAKTIK APOTEKER DI INDUSTRI FARMASI

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI, UNIVERSITAS ANDALAS

A. TOPIK
Pertemuan Ke
Tahap Pengembangan Obat
Topik Sediaan Padat

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 95


Sub Topik  Krim
 Gel
 Emulgel
 Salep
 Pasta

A. PEMBAGIAN PERAN
Nomor Jabatan Nama No. BP
1 Manager R&D
2 Formulasi
(Preformulasi - 1)
3 Formulasi
(Preformulasi – 2)
4 Formulasi
(Trial Formula)
5 Metode Analisis
6 Uji stabilitas
7 Uji Ekivalen
8 Pengembangan
kemasan
9 Registrasi

B. PROSEDUR SIMPEL

7. TAHAP PERSIAPAN
a. Paling lambat H-7 perkuliahan, bagian formulasi telah melakukan kajian preformulasi
berupa studi pustaka terhadap bahan aktif yang telah ditentukan dan kemudian
menetapkan bentuk sediaan yang tepat serta menyusun formula serta prosedur
formulasinya sesuai form A1 dan A2
b. Paling lambat H-5 perkuliahan, bagian pengembangan metode analisis telah
melakukan kajian metode analisis sesuai form A3 dan bagian pengembangan kemasan
telah merancang disain kemasan serta penandaan yang terdapat pada kemasan
tersebut, sesuai form A4
c. Paling lambat H-3 perkuliahan, bagian uji stabilitas dan uji ekivalen telah melakukan
MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 96
kajian stabilitas dan ekivalen sediaan, sesuai form A5 dan A6.
d. Paling lambat H-2 perkuliahan, bagian registasi telah melengkapi dokumen registrasi
sesuai form A7.

8. TAHAP PELAKSANAAN

A. Diskusi dalam kelompok: 30 menit

Ikuti SOP yang telah ditentukan

B. Diskusi antar kelompok sebidang: 30 menit

Ikuti SOP yang telah ditentukan

G.Diskusi kelas: 30 menit


Pengelolaan sediaan farmasi
(Perencanaan obat)

Ikuti SOP yang telah ditentukan

H. Pemberian No. Registrasi Obat: 10 menit

9. TAHAP EVALUASI
3) Dosen melakukan evaluasi singkat selama 15 menit
4) Hasil evaluasi disimpan dalam dokumen kelompok

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

A1
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
STUDI PUSTAKA

A. IDENTITAS OBAT

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 97


1 Nama kimia
2 Nama generik
3 Struktur molekul

4 Bobot molekul
5 Rumus molekul
6 Pemeriaan

B. SIFAT FISIKOKIMIA
7 Titik lebur
8 PKa
9 Koefisien partisi
10 Kelarutan

11 Stabilitas

12 Bentuk kristal/amorf

13 Lain-lain

C. DATA FARMAKOKINETIK
14 Absorpsi

15 Distribusi

16 Metabolisme

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 98


17 Ekskresi

D. DATA FARMAKODINAMIK
18 Indikasi

19 Mekanisme kerja

20 Efek samping

21 Kontraindikasi

22 Interaksi

23 Posologi

E. PRODUK INOVATOR
24 Merek
25 Nama pabrik
26 Bentuk sediaan
27 Kekuatan sediaan
28 Indikasi

29 Aturan pakai

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 99


30 Kemasan
31 Golongan obat
32 Harga

KESIMPULAN
Bentuk sediaan
Kekuatan sediaan
Kemasan
Kategori obat

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Formulasi
2 Disetujui oleh
Manager R & D

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

A2
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
TRIAL FORMULA

A. KOMPOSISI

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 100


B. FORMULA

Nama Zat % atau Fungsi


mg per unit

Keterangan:

C. ALUR PRODUKSI

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 101


Keterangan/Catatan:

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 102


Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Formulasi
2 Disetujui oleh
Manager R & D

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

A3
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGEMBANGAN METODE ANALISIS

A. VALIDASI METODE ANALISIS

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 103


B. METODE PENETAPAN KADAR

Uraikan alat yang digunakan, pelarut yang dipakai, kondisi pengujian, dan
lain-lain

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 104


Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Metode Analisis
2 Disetujui oleh
Manager R & D

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

A4
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGEMBANGAN KEMASAN

A. KEMASAN

Uraikan jenis kemasan yang dipakai baik primer maupun sekunder

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 105


B. PENANDAAN PADA KEMASAN

No. Uraian Etiket Brosur Kotak


1 Komposisi
2 Indikasi
3 Cara penggunaan
4 Expire data
5 Nomor bets
6 Nomor registrasi
7 Logo obat
8 Tanda “kocok
dulu sebelum
pakai”
9 Tanda lain,
seperti tanda
peringatan P No.
1 atau yang lain
(sebutkan!)

10 Harga obat (HET)

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Kemasan
2 Disetujui oleh
Manager R & D

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 106


No. Urut Industri
Form Nama Industri
Bagian

A5
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
UJI STABILITAS

A. ALAT DAN SAMPEL

Jenis Uraian

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 107


Nama Alat
Jumlah sampel

Sumber sampel

B. KONDISI UJI

Jenis Uraian
Zona Uji
Kapan uji dilakukan
Lama uji
Interval waktu uji

Suhu
Kelembaban

C. CARA PENENTUAN UMUR SIMPAN

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 108


Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Uji Stabiitas
2 Disetujui oleh
Manager R & D

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

A6
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
UJI EKIVALEN

A. ALAT, SAMPEL DAN SUKARELAWAN

Jenis Uraian
Nama Alat
Sampel uji

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 109


Sampel pembanding

Sukarelawan
(jumlah dan kriteria)

B. KONDISI UJI

Jenis Uraian
Rancangan uji
Jarak minum obat uji
dan obat pembanding
Titik pengambilan
sampel
Lain – lain

C. CARA PENENTUAN BIOEKIVALEN

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 110


Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Uji Ekivalen
2 Disetujui oleh
Manager R & D

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

A7
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
REGISTRASI OBAT

A. IDENTITAS OBAT

Jenis Uraian
Jenis registrasi
Kategori obat

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 111


Bentuk sediaan

Kekuatan sediaan

Lama waktu registrasi

B. DOKUMEN REGISTRASI

Jenis Uraian

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Uji Ekivalen
2 Disetujui oleh
Manager R & D

Penetapan Nomor Registrasi (oleh Badan POM)

No Uraian Nama Tanda Tangan


1 Badan POM

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 112


SIMULASI PERAN LANGSUNG (SIMPEL)
PRAKTIK APOTEKER DI INDUSTRI FARMASI

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI, UNIVERSITAS ANDALAS

A. TOPIK
Pertemuan Ke
Tahap Pembuatan Obat
Topik Sediaan Semipadat
Sub Topik  Krim
 Gel

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 113


 Emulgel
 Salep
 Pasta

B. PEMBAGIAN PERAN
Nomor Jabatan Nama No. BP
1 Manager Produksi
2 Operator produksi 1
3 Operator produksi 2
4 Manager QC
5 Supervisor uji mutu
fisik
6 Analis uji mutu fisik
7 Supervisor uji mutu
kimia
8 Analis uji mutu kimia
9 Manager QA

C. PROSEDUR SIMPEL

4. TAHAP PERSIAPAN
a. Semua kelompok telah mempersiapkan alat dan bahan atau alat peraga serta
dokumen produksi atau dokumen mutu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan SIMPEL
b. Kelompok yang tidak membawa perlengkapan tidak diizinkan untuk mengikuti tahap
pelaksanaan SIMPEL

5. TAHAP PELAKSANAAN

f. Simulasi tahap pembuatan ini, jika memungkinkan dilakukan menggunakan


alat atau bahan yang sebenarnya seperti penimbangan, dll tapi jika tidak
memungkinkan dilakukan secara dry lab.
g. Tahap pembuatan dimulai dari dikeluarkannya surat perintah produksi oleh
MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 114
bagian PPIC (diperankan oleh dosen PJ)
h. Bagian produksi melakukan kegiatan penimbangan, pengolahan dan
pengemasan sehingga menghasilkan obat jadi
i. Bagian QC melakukan uji mutu baik fisik maupun kimia terhadap produk
antara atau produk ruahan atau obat jadi dan memutuskan apakah suatu
produk memenuhi persyaratan atau tidak
j. Bagian QA menerima laporan pemeriksaan hasil uji mutu oleh QC dan
melakukan review secara menyeluruh terhadap semua dokumen pembuatan
mulai dari bahan awal hingga menjadi obat jadi dan memutuskan apakah
obat bisa dipasarkan atau tidak

6. TAHAP EVALUASI
c. Dosen melakukan evaluasi setelah semua kelompok melaksanakan kegiatan
d. Hasil evaluasi disimpan dalam dokumen kelompok

SURAT PERINTAH PRODUKSI

Bentuk sediaan
Nama zat aktif
Kekuatan sediaan
Kemasan
Nomor bets
Besar bets

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 115
1 Dikeluarkan oleh
PPIC

No.: ....
PT ...................... CATATAN PENGOLAHAN Tanggal berlaku
BETS ...
Mengganti,
----------------------------- No.: -
Tanggal berlaku
-
Disusun oleh: Disetujui oleh:
Seksi Formulasi Manager Produksi Manager QC

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 116


Tanggal: Tanggal : Tanggal:
Kode Produk Nama No. Bets Besar Bets Bentuk Sediaan
Produk

Kemasan Tanggal mulai pengolahan Tanggal selesai pengolahan

1. Komposisi

2. Spesifikasi

3. Peralatan
4. Penimbangan
5. Prosedur Pengolahan
6. Rekonsiliasi

No.: ....
PT ........................... CATATAN PENGEMASAN Tanggal berlaku
BETS ...
Mengganti,
.................................... No.: -
Tanggal berlaku
-
Disusun oleh: Disetujui oleh:
Seksi Formulasi Manager Produksi Manager QC

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 117


Tanggal: Tanggal : Tanggal:
Kode Produk Nama No. Bets Besar Bentuk Sediaan
Produk Bets

Kemasan Tanggal mulai pengemasan Tanggal selesai pengemasan

1. Penerimaan bahan pengemas


2. Prosedur pengemasan primer (misalnya pengisian untuk sirup atau
stripping untuk tablet, dll)
3. Prosedur pengemasan sekunder
4. Hasil obat jadi
5. Pelulusan oleh pengawasan mutu

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

B1
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENIMBANGAN BAHAN

A. SUSUNAN BAHAN

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 118


Nama Zat % atau Jumlah per bets
mg per unit

Keterangan:

B. CATATAN PENIMBANGAN

Jenis Uraian
Tempat
Petugas penimbangan

Lain – lain

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 119
1 Disusun oleh
Seksi Produksi
2 Disetujui oleh
Manager Produksi

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

B2
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGOLAHAN

A. ALUR PENGOLAHAN

Uraikan alur pengolahan, mulai dari pencampuran bahan menjadi produk


antara dan dari produk antara menjadi produk ruahan.
Dari alur tersebut, tentukan dimana dilakukan sampling untuk IPC dan QC
MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 120
B. CATATAN PENGOLAHAN

Jenis Uraian
Tempat
Kelas kebersihan
Lain - Lain

C. KARANTINA

Tempelkan label untuk status produk

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 121


Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Produksi
2 Disetujui oleh
Manager Produksi

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

B3
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGUJIAN MUTU (QC) FISIK

A. JENIS PENGUJIAN

Nama uji 1 Volume (Bobot)


Jumlah sampel

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 122


lengkap
Nama alat
Kondisi uji

Prosedur ringkas

Persyaratan

Nama uji 2 Viskositas


Jumlah sampel
lengkap
Nama alat
Kondisi uji

Prosedur ringkas

Persyaratan

Nama uji 3 pH
Jumlah sampel
lengkap
Nama alat
Kondisi uji

Prosedur ringkas

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 123


Persyaratan

Nama uji 4
Jumlah sampel
lengkap
Nama alat
Kondisi uji

Prosedur ringkas

Persyaratan

B. CATATAN KHUSUS

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 124


Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Pengujian Mutu
2 Disetujui oleh
Manager QC

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

B4
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGUJIAN MUTU (QC) KIMIA

A. JENIS PENGUJIAN

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 125


Nama uji Penetapan Kadar Zat Aktif
Jumlah sampel
lengkap
Nama alat
Kondisi uji

Prosedur ringkas

Persyaratan

Catatan:

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Pengujian mutu
2 Disetujui oleh
Manager QC

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 126


KESIMPULAN UJI MUTU

Jenis Uraian
Kesimpulan
Rekomendasi
Lain - Lain

LABEL PRODUK

Tempelkan label untuk status produk

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 127


Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disetujui oleh
Manager QC

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

B5
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGEMASAN

A. SUSUNAN BAHAN

Nama Komponen Fungsi Jumlah per bets

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 128


Keterangan:

B. CATATAN PENGEMASAN

Jenis Uraian
Tempat
Kelas Kebersihan
Lain – lain

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 129
1 Disusun oleh
Seksi Produksi
2 Disetujui oleh
Manager Produksi

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

B6
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENJAMINAN MUTU

C. Cek list Dokumen Mutu

Nama Dokumen Lengkap/Tidak Keterangan


MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 130
Lengkap

Keterangan:

D. KESIMPULAN PENJAMINAN MUTU

Jenis Uraian
Kesimpulan
Rekomendasi
Lain - Lain

LABEL PRODUK

Tempelkan label untuk status produk


MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 131
Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disetujui oleh
Manager QA

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 132


TOPIK 4
SEDIAAN STERIL

SIMULASI PERAN LANGSUNG (SIMPEL)


PRAKTIK APOTEKER DI INDUSTRI FARMASI

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI, UNIVERSITAS ANDALAS

A. TOPIK
Pertemuan Ke
Tahap Pengembangan Obat
Topik Sediaan Steril
Sub Topik  Injeksi Dosis Tunggal
 Injeksi Dosis Berganda
 Infus
 Tets Mata
 Salep Mata

A. PEMBAGIAN PERAN

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 133


Nomor Jabatan Nama No. BP
1 Manager R&D
2 Formulasi
(Preformulasi - 1)
3 Formulasi
(Preformulasi – 2)
4 Formulasi
(Trial Formula)
5 Metode Analisis
6 Uji stabilitas
7 Uji Ekivalen
8 Pengembangan
kemasan
9 Registrasi

B. PROSEDUR SIMPEL

1. TAHAP PERSIAPAN
a. Paling lambat H-7 perkuliahan, bagian formulasi telah melakukan kajian preformulasi
berupa studi pustaka terhadap bahan aktif yang telah ditentukan dan kemudian
menetapkan bentuk sediaan yang tepat serta menyusun formula serta prosedur
formulasinya sesuai form A1 dan A2
b. Paling lambat H-5 perkuliahan, bagian pengembangan metode analisis telah
melakukan kajian metode analisis sesuai form A3 dan bagian pengembangan kemasan
telah merancang disain kemasan serta penandaan yang terdapat pada kemasan
tersebut, sesuai form A4
c. Paling lambat H-3 perkuliahan, bagian uji stabilitas dan uji ekivalen telah melakukan
kajian stabilitas dan ekivalen sediaan, sesuai form A5 dan A6.
d. Paling lambat H-2 perkuliahan, bagian registasi telah melengkapi dokumen registrasi
sesuai form A7.

2. TAHAP PELAKSANAAN

A. Diskusi dalam kelompok: 30 menit

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 134


Ikuti SOP yang telah ditentukan

B. Diskusi antar kelompok sebidang: 30 menit

Ikuti SOP yang telah ditentukan

C. Diskusi kelas: 30 menit

Ikuti SOP yang telah ditentukan

D. Pemberian No. Registrasi Obat: 10 menit

3. TAHAP EVALUASI
1) Dosen melakukan evaluasi singkat selama 15 menit
2) Hasil evaluasi disimpan dalam dokumen kelompok

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

A1
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
STUDI PUSTAKA

A. IDENTITAS OBAT
1 Nama kimia
2 Nama generik
3 Struktur molekul

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 135


4 Bobot molekul
5 Rumus molekul
6 Pemeriaan

B. SIFAT FISIKOKIMIA
7 Titik lebur
8 PKa
9 Koefisien partisi
10 Kelarutan

11 Stabilitas

12 Bentuk kristal/amorf

13 Lain-lain

C. DATA FARMAKOKINETIK
14 Absorpsi

15 Distribusi

16 Metabolisme

17 Ekskresi

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 136


D. DATA FARMAKODINAMIK
18 Indikasi

19 Mekanisme kerja

20 Efek samping

21 Kontraindikasi

22 Interaksi

23 Posologi

E. PRODUK INOVATOR
24 Merek
25 Nama pabrik
26 Bentuk sediaan
27 Kekuatan sediaan
28 Indikasi

29 Aturan pakai

30 Kemasan
31 Golongan obat
32 Harga

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 137


KESIMPULAN
Bentuk sediaan
Kekuatan sediaan
Kemasan
Kategori obat

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Formulasi
2 Disetujui oleh
Manager R & D

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

A2
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
TRIAL FORMULA

A. KOMPOSISI

B. FORMULA

Nama Zat % atau Fungsi

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 138


mg per unit

Keterangan:

C. ALUR PRODUKSI

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 139


Keterangan/Catatan:

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 140


Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Formulasi
2 Disetujui oleh
Manager R & D

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

A3
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGEMBANGAN METODE ANALISIS

A. VALIDASI METODE ANALISIS

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 141


B. METODE PENETAPAN KADAR

Uraikan alat yang digunakan, pelarut yang dipakai, kondisi pengujian, dan
lain-lain

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 142


Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Metode Analisis
2 Disetujui oleh
Manager R & D

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

A4
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGEMBANGAN KEMASAN

A. KEMASAN

Uraikan jenis kemasan yang dipakai baik primer maupun sekunder

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 143


B. PENANDAAN PADA KEMASAN

No. Uraian Etiket Brosur Kotak


1 Komposisi
2 Indikasi
3 Cara penggunaan
4 Expire data
5 Nomor bets
6 Nomor registrasi
7 Logo obat
8 Tanda “kocok
dulu sebelum
pakai”
9 Tanda lain,
seperti tanda
peringatan P No.
1 atau yang lain
(sebutkan!)

10 Harga obat (HET)

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Kemasan
2 Disetujui oleh
Manager R & D

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 144


No. Urut Industri
Form Nama Industri
Bagian

A5
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
UJI STABILITAS

A. ALAT DAN SAMPEL

Jenis Uraian
Nama Alat
Jumlah sampel

Sumber sampel

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 145


B. KONDISI UJI

Jenis Uraian
Zona Uji
Kapan uji dilakukan
Lama uji
Interval waktu uji

Suhu
Kelembaban

C. CARA PENENTUAN UMUR SIMPAN

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 146


Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Uji Stabiitas
2 Disetujui oleh
Manager R & D

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

A6
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
UJI EKIVALEN

A. ALAT, SAMPEL DAN SUKARELAWAN

Jenis Uraian
Nama Alat
Sampel uji

Sampel pembanding

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 147


Sukarelawan
(jumlah dan kriteria)

B. KONDISI UJI

Jenis Uraian
Rancangan uji
Jarak minum obat uji
dan obat pembanding
Titik pengambilan
sampel
Lain – lain

C. CARA PENENTUAN BIOEKIVALEN

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 148


Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Uji Ekivalen
2 Disetujui oleh
Manager R & D

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

A7
Tahap
Topik
Sub Topik
Kegiatan
REGISTRASI OBAT

A. IDENTITAS OBAT

Jenis Uraian
Jenis registrasi
Kategori obat

Bentuk sediaan

Kekuatan sediaan

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 149


Lama waktu registrasi

B. DOKUMEN REGISTRASI

Jenis Uraian

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Uji Ekivalen
2 Disetujui oleh
Manager R & D

Penetapan Nomor Registrasi (oleh Badan POM)

No Uraian Nama Tanda Tangan


1 Badan POM

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 150


SIMULASI PERAN LANGSUNG (SIMPEL)
PRAKTIK APOTEKER DI INDUSTRI FARMASI

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI, UNIVERSITAS ANDALAS

A. TOPIK
Pertemuan Ke
Tahap Pembuatan Obat
Topik Sediaan Padat
Sub Topik  Injeksi dosis tunggal
 Injeksi dosis berganda
 Infus
 Tetes mata
 Salep mata

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 151


B. PEMBAGIAN PERAN
Nomor Jabatan Nama No. BP
1 Manager Produksi
2 Operator produksi 1
3 Operator produksi 2
4 Manager QC
5 Supervisor uji mutu
fisik
6 Analis uji mutu fisik
7 Supervisor uji mutu
kimia
8 Analis uji mutu kimia
9 Manager QA

C. PROSEDUR SIMPEL

7. TAHAP PERSIAPAN
a. Semua kelompok telah mempersiapkan alat dan bahan atau alat peraga serta
dokumen produksi atau dokumen mutu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan SIMPEL
b. Kelompok yang tidak membawa perlengkapan tidak diizinkan untuk mengikuti tahap
pelaksanaan SIMPEL

8. TAHAP PELAKSANAAN

k. Simulasi tahap pembuatan ini, jika memungkinkan dilakukan menggunakan


alat atau bahan yang sebenarnya seperti penimbangan, dll tapi jika tidak
memungkinkan dilakukan secara dry lab.
l. Tahap pembuatan dimulai dari dikeluarkannya surat perintah produksi oleh
bagian PPIC (diperankan oleh dosen PJ)
m. Bagian produksi melakukan kegiatan penimbangan, pengolahan dan
pengemasan sehingga menghasilkan obat jadi
n. Bagian QC melakukan uji mutu baik fisik maupun kimia terhadap produk

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 152


antara atau produk ruahan atau obat jadi dan memutuskan apakah suatu
produk memenuhi persyaratan atau tidak
o. Bagian QA menerima laporan pemeriksaan hasil uji mutu oleh QC dan
melakukan review secara menyeluruh terhadap semua dokumen pembuatan
mulai dari bahan awal hingga menjadi obat jadi dan memutuskan apakah
obat bisa dipasarkan atau tidak

9. TAHAP EVALUASI
e. Dosen melakukan evaluasi setelah semua kelompok melaksanakan kegiatan
f. Hasil evaluasi disimpan dalam dokumen kelompok

SURAT PERINTAH PRODUKSI

Bentuk sediaan
Nama zat aktif
Kekuatan sediaan
Kemasan
Nomor bets
Besar bets

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Dikeluarkan oleh
PPIC

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 153


No.: ....
PT ...................... CATATAN PENGOLAHAN Tanggal berlaku
BETS ...
Mengganti,
----------------------------- No.: -
Tanggal berlaku
-
Disusun oleh: Disetujui oleh:
Seksi Formulasi Manager Produksi Manager QC

Tanggal: Tanggal : Tanggal:


Kode Produk Nama No. Bets Besar Bets Bentuk Sediaan
Produk
MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 154
Kemasan Tanggal mulai pengolahan Tanggal selesai pengolahan

1. Komposisi

2. Spesifikasi

3. Peralatan
4. Penimbangan
5. Prosedur Pengolahan
6. Rekonsiliasi

No.: ....
PT ........................... CATATAN PENGEMASAN Tanggal berlaku
BETS ...
Mengganti,
.................................... No.: -
Tanggal berlaku
-
Disusun oleh: Disetujui oleh:
Seksi Formulasi Manager Produksi Manager QC

Tanggal: Tanggal : Tanggal:


Kode Produk Nama No. Bets Besar Bentuk Sediaan
Produk Bets

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 155


Kemasan Tanggal mulai pengemasan Tanggal selesai pengemasan

1. Penerimaan bahan pengemas


2. Prosedur pengemasan primer (misalnya pengisian untuk sirup atau
stripping untuk tablet, dll)
3. Prosedur pengemasan sekunder
4. Hasil obat jadi
5. Pelulusan oleh pengawasan mutu

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

B1
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENIMBANGAN BAHAN

A. SUSUNAN BAHAN

Nama Zat % atau Jumlah per bets


mg per unit

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 156


Keterangan:

B. CATATAN PENIMBANGAN

Jenis Uraian
Tempat
Petugas penimbangan

Lain – lain

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Produksi
2 Disetujui oleh
Manager Produksi
MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 157
No. Urut Industri
Form Nama Industri
Bagian

B2
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGOLAHAN

A. ALUR PENGOLAHAN

Uraikan alur pengolahan, mulai dari pencampuran bahan menjadi produk


antara dan dari produk antara menjadi produk ruahan.
Dari alur tersebut, tentukan dimana dilakukan sampling untuk IPC dan QC

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 158


B. CATATAN PENGOLAHAN

Jenis Uraian
Tempat
Kelas kebersihan
Lain - Lain

C. KARANTINA

Tempelkan label untuk status produk

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 159


Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Produksi
2 Disetujui oleh
Manager Produksi

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

B3
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGUJIAN MUTU (QC) FISIK

A. JENIS PENGUJIAN

Nama uji 1 Kejernihan ampul


Jumlah sampel
lengkap
Nama alat
Kondisi uji

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 160


Prosedur ringkas

Persyaratan

Nama uji 2 Kebocoran ampul


Jumlah sampel
lengkap
Nama alat
Kondisi uji

Prosedur ringkas

Persyaratan

Nama uji 3 Volume


Jumlah sampel
lengkap
Nama alat
Kondisi uji

Prosedur ringkas

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 161


Persyaratan

Nama uji 4 pH
Jumlah sampel
lengkap
Nama alat
Kondisi uji

Prosedur ringkas

Persyaratan

Nama uji 5
Jumlah sampel
lengkap
Nama alat
Kondisi uji

Prosedur ringkas

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 162


Persyaratan

B. CATATAN KHUSUS

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 163


Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Pengujian Mutu
2 Disetujui oleh
Manager QC

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

B4
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGUJIAN MUTU (QC) KIMIA/MKIROBIOLOGI

A. JENIS PENGUJIAN

Nama uji 1 Uji Pirogen


Jumlah sampel
lengkap
Nama alat

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 164


Kondisi uji

Prosedur ringkas

Persyaratan

Nama uji 2 Uji Sterilitas


Jumlah sampel
lengkap
Nama alat
Kondisi uji

Prosedur ringkas

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 165


Persyaratan

Nama uji 3 Penetapan Kadar Zat Aktif


Jumlah sampel
lengkap
Nama alat
Kondisi uji

Prosedur ringkas

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 166


Persyaratan

Catatan:

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Pengujian mutu
2 Disetujui oleh
Manager QC

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 167


KESIMPULAN UJI MUTU

Jenis Uraian
Kesimpulan
Rekomendasi
Lain - Lain

LABEL PRODUK

Tempelkan label untuk status produk

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 168


Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disetujui oleh
Manager QC

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

B5
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENGEMASAN

A. SUSUNAN BAHAN

Nama Komponen Fungsi Jumlah per bets

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 169


Keterangan:

B. CATATAN PENGEMASAN

Jenis Uraian
Tempat
Kelas Kebersihan
Lain – lain

Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disusun oleh
Seksi Produksi
2 Disetujui oleh
MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 170
Manager Produksi

No. Urut Industri


Form Nama Industri
Bagian

B6
Tahap PEMBUATAN
Topik
Sub Topik
Kegiatan
PENJAMINAN MUTU

E. Cek list Dokumen Mutu

Nama Dokumen Lengkap/Tidak Keterangan


Lengkap

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 171


Keterangan:

F. KESIMPULAN PENJAMINAN MUTU

Jenis Uraian
Kesimpulan
Rekomendasi
Lain - Lain

LABEL PRODUK

Tempelkan label untuk status produk

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 172


Pengesahan
No Uraian Nama Tanda Tangan
1 Disetujui oleh
Manager QA

MODUL SIMPEL di Industri Farmasi | PSPA Fakultas Farmasi, Unand 173

Anda mungkin juga menyukai