Kembang Sepatu
Kembang Sepatu
BAB 1
PENDAHULUAN
Demam merupakan salah satu keluhan utama yang sering disampaikan oleh
orang tua pada saat membawa anaknya pergi ke tenaga kesehatan atau ke
tempat pelayanan kesehatan.Berbagai macam penyakit memang dimulai
dengan manifestasi demam, terutama penyakit infeksi pada umumnya,
dehidrasi, gangguan pusat pengatur panas, keracunan oleh obat, proses
imun, dan sebagainya. Umumnya demam tidak berbahaya tetapi demam
tinggi dapat membahayakan anak. Berbagai penelitian di luar negeri
menunjukkan bahwa 95% ibu merasa khawatir bila anaknya demam.
Orang tua jarang sekali langsung teringat menggunakan kompres dan obat-
obatan tradisional. Kompres yang di gunakan adalah kompres dengan air
suam-suam kuku atau air hangat. Selain kompres hangat cara lain adalah
dengan memanfaatkan tanaman (obat tradisional) mudah di dapat contohnya
tempel. Kata tempel biasa di gunakan di kalangan orang Jawa. Berasal dari
kata “tempel” yang berarti lekat, karena ramuan tradisional tersebut
ditempelkan atau dibalurkan di atas kulit.
2
3
BAB 2
PEMBAHASAN
2.2.1. Sumatera :
Bungong roja (Aceh), Bunga-bunga (Batak Karo), Soma Soma
(Nias), Bekeju (Mentawai)
2.2.2. Jawa :
Kembang sepatu (Betawi), Kembang wera (Sunda),Kembang
sepatu (Jawa Tengah), Bunga Rebong (Madura)
2.2.3. Bali :
Waribang
2.2.4. Nusa Tenggara :
Embuhanga (Sangir), Bunga cepatu (Timor)
2.2.5. Sulawesi :
Ulange (Gorontalo), Kulango (Buol), Bunga sepatu (Makasar),
Bunga bisu (Bugis)
2.2.6. Maluku :
Ubu-ubu (Ternate), Bala bunga (Tidore).
2.2. Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa sinensis L.
4
2.4. Kandungan kimia
Daun, bunga, dan akar Hibiscus rosa sinensis mengandung flavonoida. Di
samping itu daunnnya juga mengandung saponin dan polifenol, bunga
mengandung polifenol, akarnya juga mengandung tanin, saponin,
skopoletin, cleomiscosin A, dan cleomiscosin C.
5
6
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tanaman kembang sepatu merupakan perdu hias yang terkenal dengan
varietas-varietasnya yang berbunga tunggal dan rangkap dengan beraneka
ragam warnanya.
3.2. Saran
Dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca
untuk kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah yang penulis
buat dapat bermanfaat bagi pembaca dan pendengar.
DAFTAR PUSTAKA