Anda di halaman 1dari 13

Program Studi Teknik Sipil FTSP

Universitas Islam Indonesia

Mata Kuliah : Rekayasa Irigasi


Kode : 51143051
Learning Outcome : 4. Mahasiswa mampu merencanakan, menggambar bendung
tetap beserta bangunan pelengkapnya

Teori
Komponen dari bendung tetap yaitu:
1. Mercu
2. Lantai depan dan bawah
3. Pintu penguras/pembilas
4. Pintu pengambilan
5. Kantong lumpur/ saluran pasir

Komponen pelengkap bendung yaitu:


1. Tanggul banjr
2. Jembatan
3. Alat-alat pengukur debit
4. Rumah jaga
5. Jalan inspeksi
6. Rumah-rumah pintu
7. Pelindung gerusan
8. Pelindung dasar sungai
9. Pelindung tanggul bajur
10. Papan nama

Soal dan Penyelesaian Mata Kuliah Rekayasa Irigasi (LO 2)


Halaman 1 dari 13
Program Studi Teknik Sipil FTSP
Universitas Islam Indonesia

Soal
1. Gambarkan sebuah bendung tetap meliputi : Denah bendung, potongan pada tengah
bendung sejajar sungai, potongan pada penguras bendung, potongan pada pintu pintu
pengambilan, dan potongan pada lantai depan.
Data-data pada bendung dan sekitarnya adalah sebagai berikut:
a. Elevasi muka air banjir +108,00 meter
b. Elevasi air normal +105,00 meter
c. Elevasi tanah tebing sungai +106,00 meter
d. Elevasi dasar sungai +102,00 meter
e. Elevasi lantai depan sama dengan elevasi dasar sungai
f. Elevasi lantai bawah +98,00 meter
g. Elevasi mercu bendung +105,10 meter
h. Elevasi tanggul banjur yang diperlukan +109,00 meter
i. Panjang lantai depan 15,00 meter
j. Panjang lantai bawah 10,00 meter
k. Tinggi ambang ujung 0,50 meter
l. Lebar bending 68,00 meter
m. Penguras pada bending 2 @2,00 meter
n. Pilar lebar 1,00 meter
o. Pintu pengambilan 2 @1,25 meter
p. Pilar-pilar selebar 1,00 meter
q. Dasar pintu pengambilan +103,60 meter
r. Lebar dasar kantong lumpur 5,00 meter bentuk trapezium dengan kemiringan
dinding m=1
s. Muka tanah di saluran kantong lumpur sama dengan tanah asli
t. Mercu bending bebentuk bulat dengan R1 = 1,00 m (hulu), R2 = 2,00 m (hilir)
dengan Bangunan pengambilan tegak lurus as sungai.
Ketentuan lain yang diperlukan ditambah sendiri

Soal dan Penyelesaian Mata Kuliah Rekayasa Irigasi (LO 2)


Halaman 2 dari 13
Program Studi Teknik Sipil FTSP
Universitas Islam Indonesia

Penyelesaian
Berdasarkan data-data yang tersedia maka dapat dilakukan penggambaran bendung.
Berikut ini adalah ketinggian dan dimensi dari bendung tetap ditinjau dari tanah dasar
sunngai:
- Muka air banjir memiliki ketinggian 6 meter
- Muka air normal meiliki ketinggian 3 meter
- Lantai depan memiliki tinggi seperti tanah dasar sungai
- Lantai bawah berapa pada -4 meter dari lantai depan
- Tanggul bajir memiliki ketinggian 7 meter
- Tebing sungai memiliki ketinggian 4 meter
- Tinggi mercu yaitu 3,01 meter
- Dasar pintu pengambilan setinggi 1,6 meter
- Tanah dasar sungai sejajar dengan lantai depan dengan elevasi +100,00 meter

Soal dan Penyelesaian Mata Kuliah Rekayasa Irigasi (LO 2)


Halaman 3 dari 13
Program Studi Teknik Sipil FTSP
Universitas Islam Indonesia

Soal
2. Gambarkan secara lengkap denah dan potongan bendung tetap
Berikut ini adalah data-data yang tersedia dalam desain bendung tetap:
a. Lebar rerata sungai 40 meter dengan Q50 = 118 m3/det
b. Mercu bendung bentuk ogee, sesuai dengan kriteria USBR
c. Tinggi bendung 2 meter dengan perbandingan 3:1
d. Tanah dasar berupa pasir kerikil padat dengan hidraulik gradient 0,08
e. Luas total daerah irigasi yaitu 1400 ha dengan NFR sebedar 12,50 mm.hari
f. Pintu pengambilan tipe aliran air normal
g. Pada kantong lumpur kecepatan endapan (w) sebesar 0,25 cm.det dengan
kemiringan saluran 0,001 dengan kantong lumpur bentuk trapezium.
h. Debit minimum sungai 2,2 m3/det
i. Muka tanah tepi sungai 1 meter lebih tinggi dari mercu bendung
j. Lantai bawah pada kedudukan 1,2 meter lebih rendah dari lantai depan
Ketentuan lain yang diperlukan dapat ditambah sendiri

Soal dan Penyelesaian Mata Kuliah Rekayasa Irigasi (LO 2)


Halaman 4 dari 13
Program Studi Teknik Sipil FTSP
Universitas Islam Indonesia

Penyelesaian

Mendesain Pintu Pengambilan


Tinggi bendung (P)
P= 2 meter
Tinggi endapan (p), antara 0,3 ~ 1,5 meter
p = 0,4 meter
Penurunan energi muka air (z)
z = 0,2 meter
Tinggi P.Pengambilan (h)
h = P – p – z = 2 – 0,4 – 0,2 = 1,4 meter
Tinggi bukaan P.Pengambilan (a)
a = h + t = 1,4 + 0,1 = 1,5 ;dengan t diambil nilai 0,1 meter untuk menjaga agar
aliran air tetap normal.
Nilai dari debit pengambilan diambil nilai 1,1~1,2 dari debit primer:
Q.Pengambilan = 1,1 . Q primer
𝑁𝐹𝑅 .𝐴 11,5 .1400
Q. Pengambilan = 1,1 . = 1,1. 0,65 .8,64 = 3427 𝑙𝑡/𝑑𝑒𝑡
𝑒

Q. Pengambilan = 3,43 m3/det


Untuk mencari lebar pintu pengambilan digunakan rumus dasar sebagai berikut:
𝑄 = 𝜇 . 𝑎 . 𝐵𝑒𝑓 . √2. 𝑔. 𝑧
𝑄 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛
𝐵. 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛 = ; 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝜇 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 0,8
𝜇 . 𝑎 . √2. 𝑔. 𝑧
3,43
𝐵. 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛 = = 1,44 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
0,8 . 1,5 . √2.9,81.0,2
Maka diambil lebar pintu pengambilan yaitu 1,6 meter dengan dipakai dua pintu
pengambilan sehingga tiap pintu pengambilan selebar 0,8 meter

Mendesain Pintu Pembilas


Q min = 2,2 m3/det
V = 2 m/det (diambil nilai antara 1,5 ~ 2,5 m/det)
h = P = Tinggi bendung = 2 meter
Dengan menggunakan rumus dasar:
Q min = A . V = (h.B) . V

Soal dan Penyelesaian Mata Kuliah Rekayasa Irigasi (LO 2)


Halaman 5 dari 13
Program Studi Teknik Sipil FTSP
Universitas Islam Indonesia

𝑄 𝑚𝑖𝑛
𝐵=
ℎ .𝑉
2,2
𝐵= = 0,55 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
2.2
Syarat dari lebar pintu pembilas yaitu:
B. pembilas ≥ ½ B. pengambilan
B. pembilas = 0,55 meter
½ B. pengambilan = ½ . 1,6 = 0,8 meter
Karena syarat tidak memenuhi maka dipakai lebar pintu pembilas yaitu 1 meter dan
dipakai satu pintu pembilas.

Mendesain Mercu Bendung


Lebar sungai (B)
B = 40 meter
Perbedaan tinggu hulu hilir (Δh)
Δh = 1,2 meter
Perbandingan tinggi bendung vertikal : horizontal = 3 : 1
Tinggi bendung (P)
P = 2 meter
Debit sungai kala ulang 50 tahun
Q50 = 118 m3/det
Lebar pintu pembilas
B. pembilas = 0,75
Lebar pilar diambil 1 meter tiap pilar dengan jumlah pilar yaitu satu buah.
Lebar hilang (B. Looses)
B. Looses = jumlah B. pilar = 1 meter
Lebar efektif (B.ef)
B.ef = B – B. looses
= 40 – 1 = 39 meter
Debit persatuan lebar (q)
𝑄. 𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎
𝑞=
𝐵. 𝑒𝑓
118 3
𝑞= = 3,03 𝑚 ⁄𝑑𝑒𝑡 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
39
Nilai α diambil sebesar 1

Soal dan Penyelesaian Mata Kuliah Rekayasa Irigasi (LO 2)


Halaman 6 dari 13
Program Studi Teknik Sipil FTSP
Universitas Islam Indonesia

Tinggi air kritis (hc)

3 𝛼 . 𝑞2
ℎ𝑐 = √
𝑔

3 1 . 3,032
ℎ𝑐 = √
9,81

ℎ𝑐 = 0,98 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Tinggi air rencana (hd)
3
ℎ𝑑 = . ℎ𝑐
2
3
ℎ𝑑 = . 0,98
2
ℎ𝑑 = 1,47 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟

Gambar 4.1 Dimensi Mercu Ogee dengan perbandingan 3:1

Bagian hulu bendung


R1 = 0,58 . hd = 0,58 . 1,47 = 0,85 meter
R2 = 0,21 . hd = 0,21 . 1,47 = 0,31 meter
0,237 hd = 0,237 . 1,47 = 0,35 meter
0,139 hd = 0,139 . 1,47 = 0,20 meter

Soal dan Penyelesaian Mata Kuliah Rekayasa Irigasi (LO 2)


Halaman 7 dari 13
Program Studi Teknik Sipil FTSP
Universitas Islam Indonesia

Bagian hilir bendung


Dengan menggunakan persamaan
𝑋1,836 = 1,936 . 𝑌 0,836
Maka didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 4.1 Dimensi Hidraulika pada Hilir Bendung
x y
meter meter
0 0
0.2 -0.02
0.4 -0.07
0.6 -0.15
0.8 -0.25
1 -0.38

Mendesain Kolam Olak


P = Tinggi bendung = 2 meter
Δh = perbedaan tinggi hulu hilit = 1,2 meter
H1 = hd = 1,47 meter
Q = 3,03 m3/det/m
Z = P + Δh
= 2 + 1,2 = 3,2 meter

1
𝑉1 = √2. 𝑔. (2 𝐻1 + 𝑍)

1
= √2.9,81. ( 1,47 + 3,1)
2

= 8,78 𝑚/𝑑𝑒𝑡
𝑞
𝑦1 =
𝑉1
3,03
=
8,78
= 0,34 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟

Soal dan Penyelesaian Mata Kuliah Rekayasa Irigasi (LO 2)


Halaman 8 dari 13
Program Studi Teknik Sipil FTSP
Universitas Islam Indonesia

𝑉1
𝐹𝑟1 =
√𝑔. 𝑦1
8,78
=
√9,81.0,34
= 4,78

Nilai dari Fr1 atau Froude number akan menentukan jenis kolam olak yang harus
dipakai.

Gambar 4.2 Grafik Penentuan Tipe Kolam Olak

Berdasarkan Gambar 4.2 dengan nilai Fr yaitu 4,78 maka didapatkan tipe kolam olak
yang dipakai yaitu kolam olak USBR tipe III, kolam tipe vlugter, atau kolam dengan ambang
ujung maka dipilih kolam olak tipe vlughter dengan flib bucket.

Soal dan Penyelesaian Mata Kuliah Rekayasa Irigasi (LO 2)


Halaman 9 dari 13
Program Studi Teknik Sipil FTSP
Universitas Islam Indonesia

Analisis kolam olak menggunakan flip bucket:

Gambar 4.3 Detail Kolam Olak Tipe Flip Bucket

Untuk menentukan jari-jari minimum dari kolam olak yaitu dengan membaca
grafik hubungan antara ΔH/hc dengan Rmin/hc.
ΔH = Z + H1 – n – y2
1
𝑦2 = 𝑦1 2 [√1 + 8𝐹𝑟12 − 1]
1
= 0,34. [√1 + 8. 4,782 − 1]
2
= 2,16 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
H1 = hd = 1,47 meter
Z = 3,2 meter
hc = 0,98 meter
Nilai n ditentukan antara nilai (0,2 ~ 0,5) meter maka dipilih n yaitu 0,5 meter
Sehingga didapatkan:
ΔH = Z + H1 – n – y2
ΔH = 3,2 + 1,47 – 0,5 – 2,16 = 2,01 meter
ΔH/hc = 2,01/0,98 = 2,05

Soal dan Penyelesaian Mata Kuliah Rekayasa Irigasi (LO 2)


Halaman 10 dari 13
Program Studi Teknik Sipil FTSP
Universitas Islam Indonesia

Gambar 4.4 Grafik Hubungan antara ΔH/hc dengan Rmin/hc

Dengan nilai
ΔH/hc = 2,05 maka
Rmin/hc = 1,58
R min = 1,58 . hc
= 1,58 . 0,98 meter
= 1,55 meter
Maka dipakai nilai jari-jari pada flib bucket yaitu 2 meter

Mendesain Panjang Lantai Depan (LD)


LD = Lcr – Lbb
Δh
𝐿𝑐𝑟 =
𝑖𝑐𝑟
𝛾𝑠𝑎𝑡 − 𝛾𝑤
𝑖𝑐𝑟 =
𝛾𝑤
Dengan :
LD = panjang lantai depan diperlukan (m),
Lcr = panjang lintasan kritis aliran air
diperlukan (m),
Lbb = lintasan aliran air di bawah bendung.
Δh = selisih elevasi muka air hulu bendung dengan
elevasi muka air di hilir bendung (el. H1 – el. y2)

Soal dan Penyelesaian Mata Kuliah Rekayasa Irigasi (LO 2)


Halaman 11 dari 13
Program Studi Teknik Sipil FTSP
Universitas Islam Indonesia

Hidraulik gradient (icr) sebesar 0,08


Elevasi muka air hulu = elevasi mercu + hd = 102 + 1,47 = 103,47
Elevasi muka air hilir = elevasi lantai bawah + y2 = 99,389 + 2,16 = 101,546
Dengan Δh pada perhitungan muka air hilir adalah perbedaan tinggi lantai dasar hulu dan
hilir.
Perbedaan m.a hulu dan m.a hilir = 103,47 – 101,546 = 1,924 meter

Gambar 4.5 Mercu Tampak Samping

Lbb = 7,323 meter


Δh 1,924
𝐿𝑐𝑟 = = = 24,05 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝑖𝑐𝑟 0,08
LD = Lcr – Lbb = 24,05 – 7,323 = 16,727 meter
Maka dipakai panjang lantai depan 17 meter

Mendesain Kantong Lumpur


Mencari kedalaman kantong lumpur
Q = 3,428 m3/det
Ks = 40
m = 1,5
I = 0,001

Soal dan Penyelesaian Mata Kuliah Rekayasa Irigasi (LO 2)


Halaman 12 dari 13
Program Studi Teknik Sipil FTSP
Universitas Islam Indonesia

Dengan menggunakan interpolasi didapatkan


n = 2,414
𝑄
𝐻=
𝐴. 𝑘𝑠. 𝑅 2/3 . 𝐼1/2
𝐴 = 𝑛 + 𝑚 = 2,414 + 1,5

𝑃 = 𝑛 + 2√𝑚2 + 1
𝐴
𝑅=
𝑃
Dengan menggunakan rumus-rumus tersebut maka didapatkan H yaitu 0,97 meter dan
diambil kedalaman kantong lumpur 1 meter
Mencari Panjang kantong lumpur
𝑉 = 𝑘𝑠. 𝑅 2/3 . 𝐼1/2
Didapatkan V yaitu 0,96 m/det
𝐻. 𝑉
𝐿=
𝑤
0,97.0,95
𝐿= = 368,6 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
0,25. 10−2
Maka dipakai panjang kantong lumpur 370 meter

Mencari Lebar Kantong Lumpur


𝑄
𝐵=
𝐿. 𝑤
3,428
𝐵= = 3,72 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
368,9.0,25. 10−2
Maka dipakai lebar kantong lumpur 4 meter

Soal dan Penyelesaian Mata Kuliah Rekayasa Irigasi (LO 2)


Halaman 13 dari 13

Anda mungkin juga menyukai