Langkah 4: perhatikan nilai CO2 dan HCO3-, mana yang cocok dengan pH
Maksudnya apabila nilai pH menunjukkan asidotik (pH < 7. 35), mana diantara
CO2 dan HCO3- yang juga asidotik.
Contohnya seperti ini: apabila pH asidotik dan CO2 juga asidotik (CO2 > 45
mmHg), maka kita sebut pasien mengalami asidosis respiratorik. Sebaliknya,
apabila pH asidotik dan HCO3- juga asidotik ( < 22 mEq/ L), maka kita sebut
pasien mengalami asidosis metabolik. Ingat bahwa kadar CO2 dalam darah
ditentukan oleh fungsi pernafasan atau respiratory dan kadar HCO3- ditentukan
oleh fungsi metabolisme tubuh termasuk fungsi ginjal.
langkah 5: perhatikan apakah mekanisme kompensasi sudah terjadi
Tubuh akan selalu melakukan mekanisme kompensasi apabila terdapat
gangguan keseimbangan asam basa.
Contohnya seperti ini: apabila pH asidotik (< 7. 35) dan CO2 juga asidotik (> 45
mmHg) maka kondisi ini kita sebut asidosis respiratorik, yang mana gangguan
keseimbangan asam basa nya disebabkan oleh masalah pada fungsi paru. Nah,
dalam kondisi seperti ini, tubuh akan melakukan kompensasi untuk
menyeimbangkan kadar asam basa dengan menaikkan kadar HCO3- atau
menaikkan kadar basa didalam tubuh. Karena itu, apabila kita menerima hasil
AGD yang menunjukkan pH asidotik dan CO2 asidotik, kita juga harus melihat
apakah HCO3- sudah alkalotik (sudah mulai naik menjadi > 26 mmEq).
Langkah 6: lihat hasil PO2 dan SaO2 (Oxygen saturation) dan hitung ratio paO2
/ FiO2
Nilai normal PO2 dalam darah arteri adalah 80 – 100 mmHg
Apabila nilai PO2 < 80 mmHg, kita sebut hipoxemia atau kondisi kekurangan
oxygen didalam tubuh dan pasien seharusnya sudah diberikan oksigen.
cari nilai FiO2: pasien menggunakan oksigen 3 liter per menit, jadi FiO2
adalah : 30% atau 0, 3
dari hasil AGD didapat paO2 pasien diatas adalah 82 mmHg
Kemudian masukan ke rumus berikut:
PaO2 / FiO2
http://www.pojok-science.com/langkah-mudah-membaca-hasil-agd-contoh-
kasus/
Asidosis respiratorik ↓ ↑ ↑
Asidosis metabolik ↓ ↓ ↓
Alkalosis respiratorik ↑ ↓ ↓
Alkalosis metabolik ↑ ↑ ↑