Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemeriksaan analisa sperma pada semen pria


merupakan suatu analisa lengkap yang penting untuk
pasangan yang berkonsultasi masalah infertilitas.(WHO
1992) Infertilitas yang diperkirakan 10% hingga 15% dari
seluruh jumlah pasangan yang ada.bilan ditelusuri setangah
dari kasus – kasus penyebabnya dari pihak pria.(Nabella
dkk,2005)

Analisa sperma adalah salah satu pemeriksaan yang


dilakukan pada laki-laki untuk mengetahui adanya gangguan
pada sperma.(Milardi,2012)Beberapa karakteristik fisik
sperma
(bau,volume,pencairan,penampilan,viskositas,ph)dan
parameter mikroskopis
(leukosit,konsentrasi,aglutinasi,motilitas,morfologi)yang
biasanya diperiksa pada analisa sperma.Beberapa contoh
seperti keadaan Azoospermia(tidak ada sperma pada
semen),Teratospermia(presentasi bentuk sperma normal
dibawah normal),Asthenospermia (presentasi sperma motil
dibawah normal),oligospermia(rendahnya jumlah sperma)
adalah contoh klasifikasi yang didapat untuk menyatakan
jenis gangguan sperma pada pria(WHO,2010)

Penghitungan konsentrasi sperma pada sperma analisa


merupakan salah satu pemeriksaan kuantitas
sperma.Konsentrasi sperma pada semen bisa memberikan
informasi yang cukup bermakna dalam pemeriksaan analisa
sperma.

Dalam penghitungan konsentrasi sperma di


laboratorium kesehatan mengacu pada pemeriksaan
metode WHO,disini penulis akan melakukan pemeriksaan
konsentrasi sperma menggunakan metode yang
sederhana(modifikasi).

Pada metode WHO,penghitungan konsentrasi sperma


berdasarkan pengenceran sperma harus sesuai dengan table
prosedur pengenceran sperma dan area baris yang
dihitung,dikotak besar tengah pada bilik hitung Improved
Neubaur.Cara pencacahan berdasarkan pada sperma yang
dihitung didapatkan 200 sperma atau kurang dari 200
sperma pada kotak besar no 5 di bilik hitung Improved
Neubaur.

Sedangkan metode sederhana(modifikasi),melakukan


pengenceran sperma menggunakan pipet eritrosit atau
leukosit berdasarkan banyak atau tidaknya sperma pada
lapang pandang pada saat menentukan motitas.Apabila
lapang pandang sperma tampak banyak dilakukan
pengenceran sperma menggunakan pipet eritrosit,Apabila
lapang pandang spermatampak sedikit menggunakan pipet
leukosit dan dihitung pada 16 kotak pada masing-masing
bidang 1,3,7,8(bidang penghitungan leukosit)di bilik hitung
Improved Neubaur.

1.2 Rumusan Masalah.

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas,maka


dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana cara
penyederhanaan(modifikasi) pemeriksaan konsentrasi sperma
dibandingkan dengan metode WHO?

1.3 Tujuan Penelitian.

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1.Dapat mengetahui cara penghitungan konsentrasi sperma


metode WHO
2.Dapat mengetahui cara penghitungan konsentrasi sperma
metode sederhana (modifikasi)

3.Bisa digunakan oleh laboratorium lain untuk pemeriksaan


penghitungan konsentrasi sperma.

4.Menghemat pemakaian reagen pengencer(sperma count).

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dan


dapat menambah wawasan pembaca,serta dapat memberikan
masukan kepada laboratorium klinik tentang penyederhanaan
penghitungan konsentrasi sperma.Sehingga dapat dijadikan
bahan pertimbangan dalam pemeriksaan analisa sperma guna
membantu menegakkan diagnosis dokter spesialis andrologi.

Anda mungkin juga menyukai