merupakan suatu analisa lengkap yang penting untuk pasangan yang berkonsultasi masalah infertilitas.(WHO 1992) Infertilitas yang diperkirakan 10% hingga 15% dari seluruh jumlah pasangan yang ada.bilan ditelusuri setangah dari kasus – kasus penyebabnya dari pihak pria.(Nabella dkk,2005)
Analisa sperma adalah salah satu pemeriksaan yang
dilakukan pada laki-laki untuk mengetahui adanya gangguan pada sperma.(Milardi,2012)Beberapa karakteristik fisik sperma (bau,volume,pencairan,penampilan,viskositas,ph)dan parameter mikroskopis (leukosit,konsentrasi,aglutinasi,motilitas,morfologi)yang biasanya diperiksa pada analisa sperma.Beberapa contoh seperti keadaan Azoospermia(tidak ada sperma pada semen),Teratospermia(presentasi bentuk sperma normal dibawah normal),Asthenospermia (presentasi sperma motil dibawah normal),oligospermia(rendahnya jumlah sperma) adalah contoh klasifikasi yang didapat untuk menyatakan jenis gangguan sperma pada pria(WHO,2010)
Penghitungan konsentrasi sperma pada sperma analisa
merupakan salah satu pemeriksaan kuantitas sperma.Konsentrasi sperma pada semen bisa memberikan informasi yang cukup bermakna dalam pemeriksaan analisa sperma.
Dalam penghitungan konsentrasi sperma di
laboratorium kesehatan mengacu pada pemeriksaan metode WHO,disini penulis akan melakukan pemeriksaan konsentrasi sperma menggunakan metode yang sederhana(modifikasi).
Pada metode WHO,penghitungan konsentrasi sperma
berdasarkan pengenceran sperma harus sesuai dengan table prosedur pengenceran sperma dan area baris yang dihitung,dikotak besar tengah pada bilik hitung Improved Neubaur.Cara pencacahan berdasarkan pada sperma yang dihitung didapatkan 200 sperma atau kurang dari 200 sperma pada kotak besar no 5 di bilik hitung Improved Neubaur.
Sedangkan metode sederhana(modifikasi),melakukan
pengenceran sperma menggunakan pipet eritrosit atau leukosit berdasarkan banyak atau tidaknya sperma pada lapang pandang pada saat menentukan motitas.Apabila lapang pandang sperma tampak banyak dilakukan pengenceran sperma menggunakan pipet eritrosit,Apabila lapang pandang spermatampak sedikit menggunakan pipet leukosit dan dihitung pada 16 kotak pada masing-masing bidang 1,3,7,8(bidang penghitungan leukosit)di bilik hitung Improved Neubaur.
1.2 Rumusan Masalah.
Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas,maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana cara penyederhanaan(modifikasi) pemeriksaan konsentrasi sperma dibandingkan dengan metode WHO?
1.3 Tujuan Penelitian.
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1.Dapat mengetahui cara penghitungan konsentrasi sperma
metode WHO 2.Dapat mengetahui cara penghitungan konsentrasi sperma metode sederhana (modifikasi)
3.Bisa digunakan oleh laboratorium lain untuk pemeriksaan
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dan
dapat menambah wawasan pembaca,serta dapat memberikan masukan kepada laboratorium klinik tentang penyederhanaan penghitungan konsentrasi sperma.Sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pemeriksaan analisa sperma guna membantu menegakkan diagnosis dokter spesialis andrologi.