(Pometia pinnata)
DISUSUN OLEH
Rizki Insyani Putri (163112620120069)
Buah Matoa merupakan jenis buah atau keluarga dari Sapindaceae (Rambutan)
dalam bahasa latinnya disebut Pometia Pinnata. Banyak orang mengenal jenis buah ini
berasal dari Papua padahal pohon buah ini banyak dijumpai di daerah lain seperti di
Maluku, Sulawesi, Kalimantan, dan Jawa.
Matoa masuk jajaran tanaman langka. Memiliki pohon rindang tinggi bisa
mencapai 20 meter dengan akar yang kuat, rasa buahnya manis campuran kelengkeng dan
durian dan ada yang mengatakan seperti buah rambutan. Sedangkan pohon Matoa
termasuk kayu kelas A. dan berkualitas ekspor dan bagus untuk bangunan.
Matoa asli Papua ternyata mempunyai keistimewaan. Tahun 2006 Menteri
Pertanian telah melepas Matoa Papua sebagai varietas unggul yaitu yang berasal dari
Desa Sere, Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Matoa varietas Papua mempunyai keunggulan daging buah tebal dan mudah lepas
dari biji, rasa buahnya yang manis seperti campuran antara rasa kelapa muda, durian,
klengkeng, rambutan, kulit buah relatih tebal dan keras, dan beradaptasi dengan baik di
dataran rendah sampai sedang dengan ketinggian 0-500 m dpl. Sedangkan rata-rata hasil
200-500 kg/pohon/tahun.
Selain itu, masih banyak manfaaat-manfaat yang terkandung pada tumbuhan matoa.
Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang hal-hal menarik dibalik tumbuhan
matoa.
Matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman khas Papua, termasuk ke dalam famili
Sapindaceae. Pohon matoa dapat tumbuh tinggi dan memiliki kayu yang cukup keras.
Rasa buahnya adalah campuran antara rambutan, durian, dan kelengkeng. Buahnya
berbentuk lonjong dan seukuran buah pinang (keluarga Palem), ketika muda berwarna
hijau dan setelah matang berwarna hijau kekuningan atau coklat kehitaman.
Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi Papua Barat. Di Papua, pohon matoa
bisa tumbuh sampai dengan diameter pelukan tiga orang dewasa. Buah Matoa (Pometia
pinnata) adalah buah khas asli Papua. Rasa buah ini manis seperti buah rambuatan atau
buah kelengkeng. Pohon matoa tumbuh tinggi, dan kayu nya bisa untuk mebel atau kusen
– kusen rumah. Buah ini merupakan buah musiman yang berbuah pada bulan September
– Oktober. Matoa tumbuh di seluruh wilayah kepulauan Cenderawasih.
Rasa buahnya “ramai”, dan susah didefinisikan, seperti antara rasa buah leci dan
buah rambutan. Ada juga yang merasakannya sangat manis seperti buah kelengkeng.
Buahnya berbentuk bulat melonjong seukuran telur puyuh atau buah pinang (keluarga
Palem) dengan panjang 1,5-5 cm dan berdiameter 1-3 cm, kulit licin berwarna coklat
kehitaman bila masak (kalau masih muda berwarna kuning kehijauan, ada juga yang
menyebut hijau-kekuningan). Kulit ari putih bening melekat pada biji, manis dan harum.
Tanaman matoa ini tumbuh optimal dengan optimal di daerah yang kondisi
tanahnya kering dan tidak tergenang dan curah hujan yang tingi, tersebar dihampir seluruh
wilayah Papua baik dataran rendah atau dataran tinggi. Selain di pulau Papua, tanaman
matoa juga bias dijumpai di daerah Sulawesi, Maluku, dan Papua Nugini. Dan buah matoa
sendiri mempunyai rasa yang manis.
Parameter Pembeda
Jenis Warna Kulit Buah Daun Warna Bunga
Memanjang,
Matoa
Kuning kurang tebal, Kuning
Kuning
hijau muda
Agak bulat/oval,
Matoa
Merah tipis, hijau Coklat
Merah
kekuningan
3.1 Kesimpulan
Buah Matoa merupakan jenis buah atau keluarga dari Sapindaceae (Rambutan)
dalam bahasa latinnya disebut Pometia Pinnata. Matoa merupakan tumbuhan langka asli
Irian Jaya yang penyebarannya telah sampai ke seluruh Indonesia seperti di Maluku,
Sulawesi, Kalimantan, dan Jawa. Selain rasa buahnya yang enak, banyak sekali manfaat
yang terkandung pada tumbuhan matoa yang bias kita dapat.
3.2 Saran
Meski tumbuhan matoa memiliki manfaat yang banyak, namun kita juga tidak
boleh mengeksplotasi secara besar-besaran dan berlebihan. Perlu diingat, tumbuhan
matoa adalah tumbuhan langka yang perlu dijaga kelestariannya. Sehingga selain
mengambil manfaatnya kita juga perlu ikut serta dalam pembudidayaan dan
pelestariannya agar tumbuhan ini nantinya tidak punah dan dapat terus dipelajari dan
diambil manfaatnya oleh generasi-generasi yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA