Anda di halaman 1dari 14

Journal of Holistic and Health Sciences

V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 26

PELAKSANAAN HIGIENE PENJAMAH MAKANAN DAN SANITASI


LINGKUNGAN DI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT HOLISTIC
PURWAKARTA TAHUN 2016

Ela Nurseha1,Irwan Haryanto2, Dian Titis Torina3


1,2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik Purwakarta
3
Rumah Sakit Holistic Purwakarta

ABSTRAK

Latar belakang : Higiene dan sanitasi makanan di rumah sakit, kebersihan bahan
makanan yang diolah sebagai makanan untuk pasien rawat inap. Penyakit yang
ditularkan melalui makanan dapat menyebabkan penyakit yang ringan dan berat
bahkan berakibat kematian diantaranya diakibatkan oleh belum baiknya
penerapan SOP (Standart Oprating Procedure).
Tujuan:Mendeskripsikan upaya pelaksanaan higiene dan sanitasi di instalasi gizi
rumah sakit holistic purwakarta.
Metode:Rancangan penelitianobservasional dengan desain deskriptif. subjek
penelitian 13 penjamah makanan 2 ahli gizi dan 11 penjamah makanan. Data
pelaksanaan higiene dan sanitasi instalasi gizi ditabulasi dan dianalisis secara
deskriptif.
Hasil :Observasi higiene dan sanitasi 100% memmenuhi syarat Permenkes
Nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011 dan SOP(Standart Oprating procedure). Uji
laik fisik untuk higiene sanitasi di instalasi gizi Rumah Sakit Holistic Purwakarta
mendapatkan hasil 83 atau 92% sesuai dengan golongan B, minimal nilai 83
maksimal 92, atau rangking 83 – 92%.
Simpulan :Sanitasi lingkungan dan higiene penjamah makanan sudah memenuhi
syarat menurut Permenkes Nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011 dan SOP (Standart
Oprating procedure)pelaksanaan laik higiene dan sanitasi jasa boga golongan B,
minimal nilai 83 maksimal 92, atau rangking 83 – 92%.

Kata Kunci: Penjamah makanan, higiene dan sanitasi, rumah sakit holistic

Korespondensi :
Irwan Haryanto
Program Studi Ilmu Gizi, STIKes Holistik Purwakarta
Jl. Veteran No. 272 Ciseureuh Purwakarta, Jawa Barat 41118
Email : irwanhyt@yahoo.com
Phone : 0852-9589-1738
Journal of Holistic and Health Sciences
V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 27

IMPLEMENTATION OFFOOD HANDLER’S HYGIENEAND


SANITATION IN HOLISTIC HOSPITAL’S NUTRITION
INSTALLATION OF PURWAKARTA 2016

ABSTRACT

Background: In food hygiene and sanitation activities in hospitals, hygiene of


foodstuffs processed as food for inpatients. Diseases transmitted through food
may cause mild disease and severe and even lead to death of them caused by the
application has not been good as SOP (Standard oprating Procedure).
Objective: To describe efforts to implement hygiene and sanitation in the hospital
holistic nutrition installation purwakarta.
Methods: The study design was observational descriptive design. 13 research
subjects food handlers 2 nutritionists and 11 food handlers in the installation of
Holistic Nutrition Hospital Purwakarta. Data execution of hygiene and sanitation
installations home nutrition tabulated data and analyzed descriptively.
Results: The observation of hygiene and sanitation requirements 100%
memmenuhi Decree No. 1096/Menkes/Per/VI/2011 and SOP (Standard oprating
procedure). Physical acceptance tests for hygiene and sanitation at the plant
nutrition Holistic Hospital Purwakarta getting the 83 or 92% according to the
group B, the minimum value of the maximum 83 92, or ranking 83-92%.
Conclusion: Environmental sanitation: building, room food processing, sanitary
aspects hospitals, materials sanitaiser, sanitaiser equipment and hygiene of food
handlers: Health handlers, use of PPE, behavior penjamaha food already eligible
under Decree No. 1096/Menkes/Per/VI/2011 and SOP (Standard oprating
procedure). Acceptance and implementation of hygiene and sanitation jasanoga
class B, a minimum of 83 maximum value of 92, or ranking 83-92%.

Key words:Food handler, hygiene and sanitation, holistic hospital


Journal of Holistic and Health Sciences
V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 28

PENDAHULUAN dan berat bahkan berakibat kematian


Pelayanan gizi rumah sakit diantaranya diakibatkan oleh belum
(PGRS) merupakan bagian integral baiknya penerapan SOP (Standart
dari pelayanan kesehatan paripurna Oprating Procedure)higiene dan
rumah sakit dengan beberapa sanitasi di instalasi gizi. Karena
kegiatan, antara lain asuhan gizi itulah peneliti tertarik melakukan
pasien rawat jalan, asuhan gizi pasien analisis mengenai pelaksanaan higien
rawat inap, penyelenggaraan penjamah makanan dan sanitasi
makanan, serta penelitian dan lingkungan di instalasi gizi Rumah
pengembangan gizi.1 Meningkatnya Sakit Holistic Purwakarta.
kebutuhan pasien terhadap makanan
yang disediakan di rumah sakit, METODE
produk-produk yang disediakan oleh Rancangan penelitian adalah
rumah sakit yang bergerak dalam observasional dengan desain
usaha penyediaan makanan rumah deskriptif.2Penelitianbangunan dan
sakit untuk kepentingan khusus seluruh penjamah makanan. Sampel
(pasien rumah sakit), haruslah diambil dari populasi responden
terjamin kesehatan dan meliputi 2(dua) ahli gizi dan, 11
keselamatannya. Sebagai salah satu (sebelas) penjamah makanan di
jenis pelayanan khusus yang instalasi gizi. Dilaksanakan 4
mengolah. Dengan demikian kualitas (empat) hari. Teknik pengambilan
makanan yang dihasilkan dan sampel purposive sampling
disajikan oleh penjamah makanan pengumpulan data meliputi fasilitas
harus memenuhi syarat kesehatan sanitasi, sanitasi bangunan, sanitasi
seperti faktor lokasi dan bangunan, ruangan pengolahan makanan, bahan
fasilitas sanitasi, peralatan, sanitaiser, sanitaiser peralatan.
pengolahan makanan dan personal Formulir terlampir pengolahan dan
higiene. analisa data dalam penelitian ini
Penyakit yang ditularkan adalah data pelaksanaan higiene
melalui makanan dapat penjamah makanan data ditabulasi
menyebabkan penyakit yang ringan dan di analisis secara deskriptif, data
Journal of Holistic and Health Sciences
V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 29

pelaksanaan sanitasi instalasi gizi kamar mandi dan air hujan)


rumah data ditabulasi dan di analisis sesuai dengan Permenkes
secara deskriptif. Nomor 1096/Menkes/Per/VI/
2011 tentang higiene sanitasi
HASIL PENELITIAN halaman Jasaboga.
Sanitasi Lingkungan Instalasi Gizi 3) Bangunan
a. Sanitasi Bangunan Dari hasil observasi
1) Lokasi diketahui bangunan Instalasi
Dari hasil observasi di Gizi Rumah Sakit Holistic
ketahui lokasi di Instalasi sudah mememnuhi syarat
Gizi tidak berdekatan dengan Permenkes Nomor 1096/
tempat sampah umum dan Menkes/ Per/ VI/ 2011
WC umum lokasi dan tentang higiene sanitasi
sumber cemaran lainya. jasaboga.
Lokasi instalasi gizi Rumah 4) Langit-langit atau atap
Sakit Holistic sudah Dari hasil observasi di
memenuhi syarat lokasi ketahui langit-langit atau atap
instalasi gizi menurut Instalasi Gizi Rumah Sakit
Permenkes Nomor Holistic sudah memenuhi
1096/Menkes /Per/VI/2011 syarat diantaranya langit-
tentang higiene Sanitasi langit atau atap tidak bocor,
Jasaboga yaitu. langit-langit atau atap
2) Halaman berwarna terang dan mudah
Halaman Instalasi Gizi di bersihkan. Untuk langit-
Rumah Sakit Holistic bersih langit atau atap Instalasi Gizi
dari barang-barang tidak Rumah Sakit Holiatic sudah
dipakai dan menjadi sarang memenuhi syarat sedangkan
tikus, tidak ada sampah langit-langit atau atap
bersemak, tersedia tempat menurut Permenkes Nomor
sampah. Pembuangan air 1096/Menkes /Per/VI/2011
limbah (air limbah dapur dan
Journal of Holistic and Health Sciences
V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 30

tentang higien sanitasi pemeriksaan dengan alat


jasaboga pengukur cahaya yaitu lux
5) Pintu dan Jendela meter (Lx 1010b, Digital Lux
Dari hasil observasi Meter, 2000).
diketahui bahwa jendela 7) Ventilasi atau Penghawaan
belum memenuhi syarat Dari hasil observasi di
berdasarkan Permenkes ketahui ventilasi atau
Nomor Penghawaan di Instalasi Gizi
1096/Menkes/Per/VI/2011 tersedia empat Exhaust Fan
tentang higiene sanitasi yang berfungsi dengan baik
jasaboga, pintu dan jendela dan cukup menjamin rasa
instalasi gizi Rumah Sakit nyaman oleh karena itu
Holistic terdapat pintu dan ventilasi atau penghawaan
jendela rapat, mudah di instalasi gizi rumah Sakit
bersihkan terbuat dari bahan Holistic sesuai dengan
yang kuat pembatas antar Permenkes Nomor
ruangan terdapat tirai rangkap 1096/Menkes/Per/VI/2011
yang dapat dibuka dan tentang higiene sanitasi
dipasang untuk dibersihkan. jasaboga.
Tetapi pintu insatalasi gizi
tidak dibuat membuka ke b. Sanitasi Ruangan Pengolahan
arah luar dan tidak dapat Makanan
menutup sendiri (self 1) Lantai
closing). Dari hasil observasi
6) Pencahayaan diketahui lantai di Instalasi
Dari hasil observasi di Gizi bersih tidak licin
ketahui pencahayaan instalasi menjamin rasa nyaman,
gizi sudah memenuhi syarat, kedap air, lantai rata mudah
pencahayaan merata di setiap dibersihkan mempunya
ruangan tidak menyilaukan lubang pembuangan air. Oleh
pekerja dan dari hasil karna itu lantai Instalasi Gizi
Journal of Holistic and Health Sciences
V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 31

Rumah Sakit Holistic sesuai sesuai dengan ketentuan,


dengan peraturan Permenkes kapasitas gudang cukup
Nomor 1096/ memadai dan rapat dari tikus,
Menkes/Per/VI/2011 tentang tersedia pendingin (kulkas,
higiene sanitasi jasaboga. freezer) Oleh karna itu
2) Dinding gudang Instalasi Gizi Rumah
Dari hasil observasi di Sakit Holistic sesuai dengan
ketahui dinding di Instalasi Permenkes Nomor
Gizi bersih cerah, kedap air, 1096/Menkes/Per/VI/2011.
dinding rata mudah di
bersihkan, dinding yang c. Aspek Sanitasi Rumah Sakit.
terkena cipratan air dilapisi 1) Tempat cuci tangan
2
bahan kedap air setinggi 2m , Dari hasil observasi di
tetapi sudut dinding dengan ketahui tempat cuci tangan di
lantai tidak berbentuk Instalasi Gizi Rumah Sakit
lengkung (conus). Oleh karna Holistic memiliki dua fasilitas
itu dinding instalasi gizi cuci tangan tersedia air cuci
rumah Sakit Holistic belum tangan yang mencukupi,
memenuhi Permenkes Nomor tersedia sabun (hand soap),
1096/ Menkes/Per/VI/2011. deterjen dan alat pengering
3) Gudang dan jumlah tempat cuci
Dari hasil observasi di tangan cukup untuk
ketahui gudang di Instalasi pengunjung dan karyawan.
Gizi memiliki dua gudang Tempat cuci tangan Instalasi
yaitu gudang bahan kering Gizi Rumah Sakit Holistic
dan gudang bahan basah di sesuai dengan Permenkes
dalam gudang terjaga Nomor 1096/ Menkes/ Per/
kebersihnya dan hanya tidak VI/ 2011.
ada bahan lain selain bahan 2) Air
makanan, tersedia rak-rak Dari hasil observasi di
penempatan bahan makanan ketahui air di Instalasi Gizi
Journal of Holistic and Health Sciences
V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 32

memiliki jumlah air atau ruangan pengolahan dan


mencukupi, air tidak berbau, ruangan pemorsian, tempat
tidak berasa dan tidak sampah di buat dari bahan
berwarna, bertekanan cukup kedap air dan kuat, tempat
air di instalasi gizi rumah sampah dilapisi plastik yang
Sakit Holistic sesuai dengan di beri warna organik dan non
Permenkes Nomor 1096/ organik, dan ukuran tempat
Menkes/Per/VI/2011. sampah ergonomi tidak
3) Kamar mandi atau peturasan memberat pekerja, tetapi
Dari hasil observasi di tempat sapah tidak memiliki
ketahui kamar mandi atau tutup yang bisa di buka tutup.
peturasan di Instalasi Gizi Tempat sampah di Instalasi
memiliki kamar mandi atau Gizi Rumah Sakit Holistic
peturasan yang bersih, sesuai dengan Permenkes
letaknya tidak berhubungan Nomor 1096 /Menkes/
langsung dengan dapur, Per/VI/2011.
tersedia air bersih yang cukup 5) Pembagian Ruangan
tersedia sabun dan jumlah Di dalam ruangan
cukup. Kamar mandi atau instalasi gizi dibagi beberapa
peturasan di instalasi gizi ruangan dia antaranya ada
rumah Sakit Holistic sesuai ruangan karyawan, ruangan
dengan Permenkes Nomor penerimaan barang, ruangan
1096/ Menkes/ Per/VI/2011. pengolahan, persiapan bahan,
tersedia gudang penyimpanan
4) Sampah bahan makanan kering dan
Dari hasil observasi di basah, tersedia ruangan
Instalasi Rumah Sakit pembuatan jus, ruangan
Holistic tempat sampah pemorsian, ruangan
diangkut setiap 24 jam, administrasi atau ruangan gizi
tersedia tempat sampah di dan ruangan pencucian
ruangan penghasil sampah peralatan.
Journal of Holistic and Health Sciences
V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 33

perendaman dengan air 40 liter


d. Bahan Sanitaiser air dengan 10mili klorin air,
Bahan sanitaiser yang penyabunan peralatan,
pergunakan di instalasi Gizi pembilasan dan perendaman
Rumah Sakit Holistic berupa dengan air panas dengan suhu
klorin dan deterjen pencuci 69oC.
peralatan makanan, dengan
menggunakan alat pengukur suhu 1. Higiene Penjamah Makanan
air (termometer laboratorium, a. Kesehatan Penjamah
menggunakan raksa sebagi Dari hasil observasi higiene
penunjuk suhu air) sehingga di penjamah makanan Instalasi
dapatkan hasil air panas dengan Gizi Rumah Sakit Holistic di
o
suhu 69 C, dan sanitaiser ketahui sebagai berikut:
peralatan instalasi gizi rumah sebanyak 5 (38%) penjamah
Sakit Holistic menggunakan 4 bak makanan laki-laki memiliki
pencucian dengan menggunakan rambut pendek atau rapi 8
perendaman dengan air 40 liter air (61%) penjamah perempuan
dengan 10mili klorin air, memakai hijab rapih, dari 13
penyabunan peralatan, pembilasan (100%) penjamah semua
dan perendaman dengan air panas menjaga kebersihan tangan dan
dengan suhu 69oC, sanitaiser di kuku, dipotong pendek, bersih
Instalasi Gizi Rumah Sakit dan bebas dari kutek dan pada
Holistic sesuai dengan saat observasi pengolahan
Permenkes Nomor 1096/ Menkes/ makanan tidak terdapat luka
Per/VI/2011. pada kulit atau tangan, untuk
semua penjamah makanan saat
e. Sanitaiser Peralatan ini belum bisa di buktikan
Dan sanitaiser peralatan mempunyai penyakiat menular
instalasi gizi rumah Sakit seperti TBC, kolera, tipus,
Holistic menggunakan 4 bak hepatitis, dikarenakan 13
pencucian dengan menggunakan (100%) penjamah makanan
Journal of Holistic and Health Sciences
V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 34

belum mengulang pemeriksaan berlangsung dan saat penyajian


usap dubur atau (rectal makanan matang sedangkan 5
swab).dan selain itu semua (38%) penjamah merasa malas
penjamah makanan belum memakai sarung tangan ketika
mempunyai sertifikat pengolahan dan penyajian
kesehatan. makanan berlangsung, 13
b. Pemakaian APD (Alat (100%) penjamah tidak
Pelindung Diri) menggunakan alat pelindung
Dari hasil observasi higiene pernapasana dikarenakan
penjamah makanan Instalasi menghambat pernapasan
Gizi Rumah Sakit Holistic di pekerjaanketika pengolahan
ketahui sebagai berikiut: 3 dan penyajian makanan
(23%) penjamah makanan berlangsung.
menggunakan apron atau
celemek ketika pengolahan 2. Perilaku Penjamah Makanan
makanan sedangkan 10 (76%) Dari hasil observasi higiene
penjamah hanya memakai baju penjamah makanan Instalasi
kerja atau baju APD yang Gizi Rumah Sakit Holistic di
fungsinya sama dengan apron ketahui sebagai berikut: 1(7%)
atau celemek, 8 (61%) penjamah makanan menggaruk
penjamah menggunakan alat anggota badan pada saat
pelindung rambutmemakai pengolahan berlangsung 12
hijab,5 (38%) penjamah (92%) lainya tidak dan fasilitas
lainnya tidak menggunakan yang bukan untuk
pelindung rambut, 13 (100%) keperluannya dan 8 (61%)
penjamah menggunakan alat yang menggunakan sendok
pelindung kaki atau sepatu atau garpu ketika mencicipi
dapur sedangkan, 8 (61%) makanan 5 (38%) lainya
penjamah menggunakan alat menggunakan pengaduknya
pelindung tangan atau sarung langsung dan hanya 6 (46%)
tangan ketika pengolahan penjamah makanan yang
Journal of Holistic and Health Sciences
V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 35

menggunakan penjepit di instalasi gizi. Dari


makanan ketika kontak pengetahuan penjamah makanan
langsung dengan makanan, 7 sudah 100% mengerti tentang
(53%) lainya memakai tangan higiene dan sanitasi di karenakan
terbuka dan 13 (100%) tidak adanya penyuluhan tentang
merokok di dalam atau di luar higiene dan sanitasi oleh Ketua
ruangan. Instalsi Gizi dan dengan
dilengkapinya petunjuk-petunjuk
3. Pengetahuan Penjamah higiene sanitasi di setiap tempat.
Makanan
Dari hasil wawancara 4. Menganalisa Uji Laik Higienen
penjamah makanan di Instalasi Penjamah Makanan dan
Gizi Rumah Sakit Holistic Sanitasi Lingkungan Instalasi
Purwakarta sudah mengetahui Gizi Rumah Sakit Holistic
pelaksanaan higiene dan sanitasi

Tabel 4.5 Uji laik fisik untuk Higiene Penjamah Makanan dan Sanitasi
Lingkungan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Holistic Purwakarta

NO URAIAN BOBOT X
1 URAIAN UMUM
Jumlah 60 58
2 URAIAN KHUSUS GOLONGAN A.1
Jumlah 70 63
3 KHUSUS GOLONGAN A.2
Jumlah 74 67
4 KHUSUS GOLONGAN A.3
Jumlah 83 76
5 KHUSUS GOLONGAN B
Jumlah 92 83

Dari hasil penilaian dengan Purwakarta mendapatkan hasil


menggunakan tabel uji laik fisik 83 (92%) oleh karna itu Instalasi
untuk higiene penjamah Gizi Rumah Sakit Holistic sudah
makanan dan sanitasi memenuhi penilaian laik higiene
lingkungan di Instalasi Gizi sanitasi golongan B, minimal
Rumah Sakit Holistic
Journal of Holistic and Health Sciences
V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 36

nilai 83 maksimal 92, atau 1. Sanitasi Lingkungan Instalasi


rangking 83-92%. Gizi
a. Sanitasi Bangunan.
PEMBAHASAN Halaman terpampang
Berdasarkan hasil penelitian papan nama perusahaan dan
yang berjudul “Pelaksanaan Higiene adanya nomor izin usaha
Penjamah Makanan dan Sanitasi serta nomor sertifikat laik
Lingkungan di Instalasi Gizi Rumah higiene sanitasi ini
Sakit Holistic Purwakarta” menandakan perusahaan
didapatkan sebagai berikut tersebut sudah memiliki
pelaksanaan sanitasi di instalasi gizi sertifikat laik higiene sanitasi
Rumah Sakit Holistic Purwakarta dari departeman kesehatan.
yang meliputi: Sanitasi Bangunan, ini juga bisa memudah
Sanitasi Ruangan Pengolahan perusahaan untuk sertifikasi
Makanan, Aspek sanitasi rumah atau mengurus perijinan
sakit, Bahan Sanitaiser, Sanitaiser tentang higiene sanitasi itu
Peralatan dan Higiene penjamah sendiri.Pintu dan Jendela
makanan meliputi: Kesehatan insatalasi gizi harus dibuat
Penjamah,Pemakaian APD, perilaku membuka ke arah luar dan
penjamah makanan. Menurut dapat menutup sendiri (self
Permenkes Nomor closing), dilengkapi peralatan
1096/Menkes/Per/VI/2011 tentang anti serangga atau lalat
higiene Sanitasi Jasaboga adalah seperti kassa, pintu rangkap
upaya untuk mengendalikan faktor dan lain-lain, ini di karenakan
risiko terjadinya kontaminasi ruangan instalasi gizi harus
terhadap makanan, baik yang berasal terhindar dari cemaran debu
dari bahan makanan, orang, tempat dan serangga yang
dan peralatan agar aman dikonsumsi. memungkinkan bisa masuk
dan mencemari makanan.3
Journal of Holistic and Health Sciences
V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 37

b. Sanitasi Ruangan d. Bahan Sanitaiser dan


Pengolahan Makanan. Sanitaiser Peralatan
Sudut dinding dengan Untuk bahan sanitaiser
lantai harus berbentuk dan sanitaiser peralatan sudah
lengkung (conus). Ini sesuai dengan SOP (Standart
dikarenakan memudahkan Oprating procedure) yang
dalam pembersihan dari berlaku di Instalasi Gizi
kotoran dan bakteri yang Rumah Sakit Holistic
terbawa debu yang bersumber Purwakarta.
dari kotoran seperti bakteri
semisal Bacteroides dan 2. Higiene Penjamah Makanan
Faecalibacterium bakteri ini a. Kesehatan Penjamah
debu yang bisa menempel Untuk semuah penjamah
pada dinding dengan lantai makanan saat ini belum bisa di
yang konus yang bisa buktikan mempunyai penyakit
mengakibatakan penyekit menular seperti TBC, kolera,
diare.3 tipus, hepatitis, dikarenakan
13(100%) penjamah makanan
c. Aspek sanitasi rumah sakit. belum mengulang pemeriksaan
Tempat sampah harus usap dubur atau (rectal swab)
memiliki tutup yang bisa di dan selain itu semua penjamah
buka tutup. Supaya untuk makanan belum mempunyai
menghindari keluarnya sertifikat kesehatan.
bauyang dikeluarkan sampah Dilakukannya pemeriksaan
dan dapat menghindari pemeriksaan usap dubur atau
kemungkinan tercemarnya (rectal swab) untuk
makanan oleh sampah. mengisolasi dan idertifikasi
kuman pathogen
(gastroenteritis) pada saluran
pencernaan dan dilakukanya
pemeriksaan lain seperti TBC,
Journal of Holistic and Health Sciences
V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 38

kolers, tipus dan hepatitis ini ini kontaminasi atau cemaran


membuktikan penjamah lainya bisa di sebabkan dari
terbebas dari penyakit menular kebiasaan atau perilaku penjamah
atau pembawa penyakit makanan.
(karier). 4. Menganalisa Pelaksanaan laik
b. Pemakaian APD (Alat Higienen Penjamah Makanan
Pelindung Diri) dan Sanitasi Lingkungan
Penjamah menggunakan Instalasi Gizi Rumah Sakit
alat pelindung tangan atau Holistic
sarung tangan ketika Alat pembuangan asap
pengolahan berlangsung dan dilengkapi filter (penyaring), ini
saat penyajian makanan di karenakan mencegah masuknya
matang sedangkan di dalam debu dan kotoran dari luar yang
pemakaian APD, Penjamah bisa mencemari maknan.Dari
tidak menggunakan alat hasil penilaian dengan
pelindung pernapasana. menggunakan tabel uji laik fisik
untuk higiene penjamah makanan
3. Perilaku Penjamah Makanan dan sanitasi lingkungan di
dan Pengetahuan Penjamah instalasi gizi Rumah Sakit
Makanan Holistic Purwakarta mendapatkan
Suka menggaruk anggota hasil 83 (92%) oleh karna itu
badanpada saat pengolahan, instalasi gizi Rumah Sakit
banyak berbicara dan menutup Holistic sudah memenuhi
mulut pada saat batuk atau bersin penilaian laik higiene sanitasi
dengan menjauhi makanan atau golongan B, minimal nilai 83
keluar dari ruangan,tidak makan maksimal 92, atau rangking 83 –
atau mengunyah selama bekerja, 92%.
memakai perhiasan, kecuali cincin
kawin yang tidak berhias (polos)
dan Menggunakan sendok atau
garpu ketika mencicipi makanan
Journal of Holistic and Health Sciences
V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 39

SIMPULAN Purwakarta dengan Permenkes


Sanitasi bangunan, sanitasi Nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011
ruangan pengolahan makanan, aspek sesuai dengan SOP (Standart
sanitasi Rumah Sakit, bahan Oprating procedure) yang berlaku di
sanitaiser, sanitaiser peralatan. Sudah instalasi dan golongan B, yaitu 83
memenuhi syarat menurut (92%).
Permenkes Nomor 1096/
Menkes/Per/ VI/2011 dan SOP DAFTAR PUSTAKA
(Standart Oprating procedure) yang 1. Depkes. Pedoman
berlaku di instalasi. Higiene Penyelenggaraan dan prosedur
penjamah makanan meliputi: Rekam Medis Rumah Sakit di
kesehatan penjamah, pemakaian Indonesia. Jakarta: Departemen
APD (Alat Pelindung Diri), perilaku Kesehatan RI; 2006.
penjamaha makanan sudah 2. Notoatmodjo, S. Metodologi
memenuhi syarat menurut Penleitian Kesehatan. Jakarta:
Permenkes Nomor Rineka Cipta; 2012.
1096/Menkes/Per/VI/2011 dan SOP 3. Budiyanto. Peranan
(Standart Oprating procedure) yang Mikroorganisme dalam
berlaku di instalasi. Menganalisis Kehidupan Kita. Malang:
pelaksanaan laik higiene dan sanitasi Universitas Muhammadiyah
di instalasi gizi Rumah Sakit Holistic Malang; 2001.

Anda mungkin juga menyukai