Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Reaksi eksergonik

Dalam hidup dan sistem mekanik, energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan berbagai fungsi.
Energi ini diperoleh melalui reaksi eksergonik. Ketahui berbagai reaksi-reaksi ini, karakteristik yang
mendefinisikan mereka, dan tujuan mereka dalam sistem biologi dan mekanik.

Reaksi eksergonik

Apakah Anda tahu apa bensin, gula, dan lipid memiliki kesamaan? Masing-masing bahan kimia ini
menyediakan energi untuk berbagai sistem. Apakah itu menggerakkan mobil untuk mengemudi atau
menyalakan sistem hewan untuk hidup, bahan kimia ini, dan banyak lainnya, menyimpan energi
dalam bentuk ikatan mereka yang dapat digunakan sekali dirilis. Dalam rangka untuk melepaskan
energi ini, bahan kimia ini harus mengalami reaksi eksergonik.

Pengertian

Reaksi eksergonik adalah reaksi kimia yang melepaskan energi dalam bentuk panas. Biasanya, energi
ini dilepaskan ketika ikatan yang rusak. Lebih khusus, pada manusia, reaksi ini disebut katabolik,
yang berarti bahwa molekul sedang dipecah menjadi komponen yang lebih kecil. Dengan memecah
ikatan ini, sistem (seperti tubuh manusia atau contoh mobil di atas) dapat menerima kebutuhan
energi untuk menjalankan fungsinya (s).

Energi yang tersimpan dalam ikatan dikenal sebagai energi bebas, atau energi yang tersedia untuk
melakukan pekerjaan. Hal ini juga sering disebut sebagai Energi Bebas Gibbs. Ketika molekul
memiliki sejumlah besar energi bebas, ia menjadi tidak stabil, karena energi akan lebih memilih
untuk dilepaskan daripada disimpan dalam ikatan. Sebagai aturan praktis: energi lebih bebas dalam
ikatan, semakin molekul akan tidak stabil.

Energi bebas dan Reaksi

Jika molekul tidak stabil, ia akan bekerja untuk mencoba dan menjadi stabil pada akhirnya. Proses ini
dapat menjadi salah satu lambat atau satu cepat, tetapi itu adalah salah satu tertentu. Molekul yang
memiliki energi bebas yang tinggi tidak stabil. Oleh karena itu, ikatan yang mengandung energi ini
akan mudah pecah untuk melepaskan panas. Karena proses ini pasti terjadi, juga dikenal sebagai
reaksi spontan. Melepaskan energi bebas yang tersimpan dalam ikatan membantu molekul yang
terlibat dalam reaksi menemukan stabilitas energik.
Dalam banyak sistem, pelepasan energi ini diperlukan untuk daya proses lainnya. Misalnya, jika Anda
makan karbohidrat dalam jumlah besar, Anda cenderung merasa lebih berenergi. Hal ini karena
glukosa dalam karbohidrat mengandung sejumlah besar energi bebas, dan ketika rusak, energi yang
akan dilepas. Tubuh dapat menggunakan energi ini untuk menghasilkan bahan-bahan lain, seperti
ATP dan protein. Singkatnya, energi bebas dilepaskan dari gula dalam reaksi eksergonik, dan energi
yang dapat daya proses lainnya.

Pada contoh mobil, bensin melayani fungsi yang sama seperti glukosa pada manusia. Ikatan dalam
bensin memiliki sejumlah besar energi bebas. Ketika bensin mobil ‘luka bakar’, ia melepaskan energi
ini untuk memungkinkan mobil untuk berkendara. Energi, seperti yang disebutkan sebelumnya, akan
dilepas sebagai panas, itulah sebabnya mengapa mobil yang telah didorong akan sering merasa
panas tak lama kemudian. Panas ini adalah hasil dari energi bebas yang dilepaskan dari bensin.

Kesimpulan

Seperti disebutkan sebelumnya, reaksi eksergonik melepaskan energi. Energi ini disimpan dalam
ikatan dari molekul yang terlibat dalam reaksi, dan akan dilepas secara spontan. Dari sana, dapat
digunakan oleh sistem yang berbeda, apakah itu tubuh atau mesin seperti kendaraan, untuk
menyalakan fungsi dimaksudkan.

Anda mungkin juga menyukai