Anda di halaman 1dari 1

8 komponen Internal Control menurut ERM (2004)

1. Internal Environment (Lingkungan Internal)


Lingkungan internal sangat menentukan warna dari sebuah organisasi dan memberi
dasar bagi cara pandang terhadap resiko dari lingkungan internal ini termasuk, filosofi
manajemen resiko dan risk appetite, nilai-nilai etika dan integras, dan lingkungan di
mana kesemuanya tersebut berjalan.
2. Objective Setting (Penentuan Tujuan)
Tujuan perusahaan harus ada terlebih dahulu sebelum manajemen dapat
mengidentifikasi kejadian-kejadian yang berpotensi memengaruhi pencapaian tujuan
tersebut. ERM memastikan bahwa manajemen memiliki sebuah proses untuk
menetapkan tujuan dan bahwa tujuan yang dipilih atau ditetapkan tersebut terkait dan
mendukung misi perusahaan dan konsisten dengan risk appetitenya.
3. Event Identification (Identifikasi Kejadian)
Kejadian internal dan eksternal yang memengaruhi pencapaian tujuan perusahaan
harus diidentifikasi, dan dibedakan antara risko dan peluang. Peluang dikembalikan
(channeled back) kepada proses penetapan strategi atau tujuan manajemen.
4. Risk Assessment (Penilaian Risiko)
Risiko dianalisis dengan memperhitungkan kemungkinan terjadi (likelihood) dan
dampaknya (impact), sebagai dasar bagi penentuan bagaimana seharusnya risiko
tersebut dikelola.
5. Risk Response (Respon Risiko)
Manajemen memilih respon risiko- menghindar (avoiding), menerima (accepting),
mengurangi (reducing), atau mengalihkan (sharing risk) dan mengembangkan satu set
kegiatan agar risiko tersebut sesuai dengan toleransi (risk tolerance).
6. Control Activities (Kegiatan Pengendalian)
Kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dan diimplementasikan untuk membantu
memastika respon risiko berjalan dengan efektif.
7. Information and Communication (Informasi dan Komunikasi)
Informasi yang relevan diidentifikasi, ditangkap, dan dikomunikasikan dalam bentuk
dan waktu yang memungkinkan setiap orang menjalankan tanggungjawabnya.
8. Monitoring (Pengawasan)
Keseluruhan proses ERM dimonitor dan modifikasi dilakukan apabila perlu.
Pengawasan dilakukan secara melekat pada kegiatan manajemen yang berjalan terus-
menerus, melalui evaluasi secara khusus, atau dengan keduanya.

Referensi :
th
Moeller, Robert and Herbert N Witt, 2009. Brink's Modern Internal Auditing, 7 edition,
John Wiley and Sons.
http://www.auditorinternal.com/2010/02/15/mengenal-erm/

Anda mungkin juga menyukai