Audit Bab 15 - Audit Siklus Pengeluaran
Audit Bab 15 - Audit Siklus Pengeluaran
CHAPTER 15
AUDIT SIKLUS PENGELUARAN
1
CHAPTER 15: AUDIT SIKLUS PENGELUARAN (AUDITING THE EXPENDITURE CYCLE)
2
CHAPTER 15: AUDIT SIKLUS PENGELUARAN (AUDITING THE EXPENDITURE CYCLE)
diaudit
Hak dan kewajban Entitas memiliki kewajiban sebagai akibat Utang usaha pada tanggal
transaksi pembelian yang tercatat dalam neraca mencerminkan
periode yang diaudit. kewajiban entitas kepada
Entitas memiliki hak atas aktiva tetap pemasok.
sebagai akibat transaksi yang tercatat dalam Entitas memiliki hak atas
periode yang diaudit. aktiva tetap yang tercatat
Entitas memili hak atas aktiva tidak pada tanggal neraca.
terwujud sebagai akibat transaksi pembelian Entitas memiliki hak atas
yang tercatat dalam periode yang diaudit. aktiva tidak berwujud yang
tercatat pada tanggal
neraca.
Penilaian atau alokasi Semua transaksi pembelian dan pengeluaran Utang usaha dinyatakan
kas telah dicatat dalam jurnal, diringkas, dan dalam jumlah yang benar
diposting kedalam akun dengan benar. kewajiban entitas pada
tanggal neraca
Aktiva tetap dinyatakan
pada kos dikurangi dengan
depresiasi akumulasi.
Aktiva tidak terwujud
dinyatakan pada kos atau
kos dikurangi dengan
amortisasi akumulasi.
Biaya yang berkaitan
dengan aktiva tetap dan
aktiva tidak terwujud
dicatat sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima
umum.
Penyajian dan Rincian transaksi pembelian dan Utang usaha,aktiva
pengungkapan pengeluaran kas mendukung penyajian akun tetap,dan aktiva tidak
yang berkaitan dalam laporan keuangan, terwujud diidentifikasi dan
baik klasifikasinya maupun diklasifikasinya dengan
pengungkapannya. semestinya dalam neraca.
3
CHAPTER 15: AUDIT SIKLUS PENGELUARAN (AUDITING THE EXPENDITURE CYCLE)
Pengunkapan memadai
telah dibuat berkaitan
dengan usaha,aktiva
tetap,dan tidak terwujud.
Sistematika Uraian
Uraian tentang perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap
berbagai transaksi yang membentuk siklus pengeluaran dibagi menjadi beberapa tahap
berikut ini:
a) Fungsi terkait
b) Dokumen
c) Catatan akuntansi
d) Bagan alir sistem informasi akuntansi
e) Salah saji potensial, aktivits pengendalian yang diperlukan, dan prosedur audit
untuk pengujian pengendalian yang dapat digunakan oleh auditor.
f) Penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan
g) Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi
yang bersangkutan
h) Penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi
yang bersangkutan.
Perancangan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian-Transaksi
Pembelian
Fungsi yang Terkait
Berbagai fungsi yang terkait dalam transaksi pembelian berada di tangan unit
organisasi berikut ini:
Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi
Fungsi gudang Bagian gudang
Fungsi pembelian Bagian pembelian
Fungsi penerimaan barang Bagian penerimaan barang
Fungsi pencatatan utang Bagian utang
Fungsi akuntansi biaya Bagian akuntansi biaya
Fungsi akuntansi umum Bagian akuntansi umum
Fungsi penerimaan kas Bagian kas
4
CHAPTER 15: AUDIT SIKLUS PENGELUARAN (AUDITING THE EXPENDITURE CYCLE)
5
CHAPTER 15: AUDIT SIKLUS PENGELUARAN (AUDITING THE EXPENDITURE CYCLE)
6
CHAPTER 15: AUDIT SIKLUS PENGELUARAN (AUDITING THE EXPENDITURE CYCLE)
dilakuakan untuk barang dan jasa yang diperlukan oleh perusahaan dan untuk
kepentingan perusahaan surat order pembelian hanya diterbitkan atas dasar
kebutuhan perusahaan tentang barang dan jasa.
3. Setiap penerimaan barang harus didasarkan pada surat order pembelian yang
telah diotorisasi: fungsi penerimaan barang tidak diperbolehkan untuk
menerima barang jika fungsi tersebut tidak menerima tembusan surat order
pembelian dari fungsi pembelian.
4. Fungsi penerimaan barang menghitung, menginspeksi dan membandingkan
barang yang diterima dengan data barang yang tercantum dalam surat order
pembelian. Laporan penerimaan barang merupakan salah satu dokumen
penting yng dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.
5. Penyerahan barang dari fungsi penerimaan barang ke fungsi gudang harus
didokumentasikan.
6. Bukti kas keluar harus dilampiri dengan dokumenpendukung yang lengkap
dan sah. Bukti kas keluar merupakan dokumen sumber untuk pencatatn
kedalam register bukti kas keluar, buku pembantu, dan perintah untuk
pengeluarankas kepada fungsi keuangan.
7. Setiap pencatatan ke register bukti kas keluar harus didukung dengan bukti
kas keluar yang di lampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.
8. Pengecekan secara independen posting ke dalam buku pembantu utang
usaha,persediaan,aktiva tetap,dengan akun kontrol yang bersangkutan dalam
buku besar
9. Pertanggungjawabkan secara periodik semua formulir bernomor utur tercetak.
10. Panduan akun review terhadap pemberian kode akun.
11. Review kinerja secara periodik.
7
CHAPTER 15: AUDIT SIKLUS PENGELUARAN (AUDITING THE EXPENDITURE CYCLE)
Kelengkapan
8
CHAPTER 15: AUDIT SIKLUS PENGELUARAN (AUDITING THE EXPENDITURE CYCLE)
9
CHAPTER 15: AUDIT SIKLUS PENGELUARAN (AUDITING THE EXPENDITURE CYCLE)
10
CHAPTER 15: AUDIT SIKLUS PENGELUARAN (AUDITING THE EXPENDITURE CYCLE)
2. Pembubuhan cap lunas terhadap bukti kas keluar yang telah dibayar
beserta dokumen pendukungnya.
3. Pengecekan secara independen antara cek dan bukti kas keluar.
4. Pertanggungjawaban semua nomor urut cek.
5. Pengecekan secara independen posting ke dalam catatan akuntansi.
6. Rekonsiliasi bank secara peroidik oleh pihak ketiga yang independen
7. Pengecekan secara independen terhadap tanggal yang tercantum dalam
bonggol cek dan tanggal pencatatannya.
kelengkapan
5. Untuk sampel yang diambil pada langkah ke 2 diatas periksa bukti adanya:
11
CHAPTER 15: AUDIT SIKLUS PENGELUARAN (AUDITING THE EXPENDITURE CYCLE)
12