Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL


PUSKESMAS IMOGIRI II
Alamat: Mojohuro, Sriharjo, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
KodePos 55782Telp.(0274) 6464461 Email: pusk.imogiri2@bantulkab.go.id
Website: http://puskesmas.bantulkab.go.id/imogiri2

NOTULEN
Kegiatan :Rapat Rutin Puskesmas
Hari/tanggal : Rabu, 12 Januari 2017
Waktu : 12.00 wib s/d 16.00 wib

Acara : 1. Pembukaan dan Sambutan dari Kepala Puskesmas


2. Pemaparan Acara
3. Diskusi
4. Penutup

Tim Kegiatan
Ketua : Sugondo, SKM
Sekretaris : Santi Sulistyorini, Eryka Ratriviviani
Peserta rapat : Seluruh Karyawan Puskesmas

1. Kata Pembuka
Acara dibuka oleh pembawa acara dengan berdoa menurut agama dan
keyakinan masing-masing, kemudian dilanjutkan sambutan dan kata
pembuka dari Kepala Puskesmas dengan dorongan akan pentingnya
kegiatan koordinasi semua karyawan dan mengetahui apa yang harus
dilakukan.

2. Pembahasan:
a. Jenis-jenis pelayanan dan Tata Ruang Puskesmas
 Kepala Puskesmas menyampaikan bahwa saat ini tata ruang di
Puskesmas Imogiri II belum semuanya memenuhi standar
ruangan yang disyaratkan di PMK nomor 75 tahun 2014. Kondisi
saat ini ruang imunisasi dan MTBS belum terpisah dari ruang
pelayanan di KIA dan KB. Ruang ASI juga belum representatif
(masih digabungkan dengan ruang konsultasi gizi). Untuk itu
perlu dipikirkan bagaimana cara penataan ruang supaya dapat
memenuhi standar yang ditetapkan.
 Jenis-jenis pelayanan yang akan disediakan puskesmas
berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat akan kesehatan.
Untuk UKP jenis-jenis pelayanan sesuai dengan yang
disyaratkan oleh permenkes RI no 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas sedangkan untuk kegiatan UKM didasarkan pada
hasil analisis kebutuhan masyarakat akan kesehatan.
 Usulan dan masukan dari Siti Sulifah : Bagaimana jika ruang
imunisasi nanti dibuat berdekatan dengan Ruang KIA KB
sehingga memudahkan dalam pelaksanaan pelayanan
 Usulan dan masukan dari Suradi : mengusulkan tentang
pelayanan pasien yang sebaiknya dipisahkan antara yang
menular dan tidak menular, terutama TB yang sangat beresiko
penularannya. Lebih baik jika dilayani dalam satu ruangan.
Untuk itu Pak Suradi mengusulkan dibuatkan ruang khusus TB
(Pojok TB)
 Usulan dan masukan dari dr. Rina Astuti : jiwa sebagai salah
satu program inovasi dari Puskesmas kita hendaknya diberikan
ruangan khusus juga untuk kegiatan konseling
 Usulan dan masukan dari Giyanti SW : agar dibuatkan papan
penunjuk arah di akses jalan besar supaya pengunjung tidak
salah (kesasar) ketika akan berkunjung ke puskesmas kita
karena memang lokasi puskesmas tidak berada di pinggir jalan
besar (jalan raya) tetapi agak masuk gang.
 Dari usulan diatas didiskusikan dan diputuskan ruangan
imunisasi akan dibuat di sebelah ruangan KIA KB. Ruang
Imunisasi dibuat satu ruangan dengan Ruang (Pojok) ASI dan
dibatasi dengan sekat untuk menjaga privasi ibu menyusui
 Dari hasil diskusi juga diputuskan sementara ruang TB dibuat
terhubung dengan udara terbuka, sejajar dengan ruang
konseling jiwa.
 Ruang MTBS dibuat di sebelah ruang pemeriksaan umum dan
didekorasi sedemikian rupa sehingga menarik dan nyaman
 Papan Informasi Penunjuk Arah segera dipesankan dan
dipasang di tempat-tempat yang strategis di pinggir jalan yang
mudah diakses oleh masyarakat.
b. Pelayanan Puskesmas
 Penyampaian keluhan dari Denok (koordinator pendaftaran)
yang menyampaikan bahwa poli sore kekurangan personil,
mohon di tambah
 Tanggapan dari Pak Gondo : Solusinya adalah dengan
menambah personil, yaitu mengefektifkan Tujiyadi untuk
mengambilkan dan mengembalikan berkas rekam medis
 Petugas Rekam Medis menyampaikan bahwa sudah
melaksanakan On Job Training (OJT) pada beberapa karyawan
yang kebetulan jaga di pendaftaran sore
 Petugas kasir sebaiknya dipokokkan, bukan Cuma berdasarkan
jadwal absen
 Diputuskan untuk petugas kasir dipokokkan pada Pak Parman
(tidak lagi membantu obat)
 Antisipasi kekurangan tenaga di bagian obat : akan dijadwalkan
tenaga untuk membantu di obat (Bu Tri)
 Setiap pagi dilaksanakan pembagian jadwal harian sehingga
tidak ada yang kekurangan personil
 Pembuat jadwal harian diputuskan diserahkan pada Dian
Susilawati. Dimohon untuk membuat buku bantu penjadwalan
 Sebagai penanggungjawab harian adalah Pak Sumidi

c. Alur Pelayanan
 Ditegaskan lagi untuk pasien gawat darurat langsung dilayani
(pendaftaran bisa dilaksanakan setelah pasien tertangani)
 Perubahan alur untuk pasien yang sudah membawa pengantar
laborat setelah didaftar bisa langsung menuju laboratorium
untuk dicek, dan berkas rekam medis dikirim ke poli umum dan
diberi keterangan bahwa yang bersangkutan sedang periksa
laboratorium
 Wacana untuk mengubah alur pelayanan dari pendaftaran
langsung ke kasir baru ke pelayanan. Tapi wacana ini masih
diperdebatkan karena mengubah kebiasaan selama ini dan
dirasa tidak cocok.
 Daftar tarif layanan mohon diprint lagi dan ditempelkan di white
board
 Wacana untuk pembuatan nomor antrian obat dan cara
pemakaiannya. Diputuskan yang memberikan nomor antrian
obat adalah bagian kasir.
d. Struktur Organisasi
 Tinjauan ulang tentang struktur organisasi dengan penggantian
beberapa programer sebagai berikut :
 Diyah Imawati memegang program Kesehatan Lingkungan,
Promosi Kesehatan, Poskestren, Regulasi
 Sujariyah memegang program gizi
 Suradi memegang program TB, dan koordinator BP Umum
 Amperawati memegang program jiwa, haji, indera, dan
difabel
 Atika Sulistyawati memegang program surveilance, PTM,
prolanis, dan DBD
 Sumiyarti memegang program bendahara penerimaan,
lansia dan kusta
 Dr Rina Astuti sebagai koordinator P2 menular, haji dan jiwa
 Dr Yeni Nugroho sebagai koordinator PTM, gizi dan prolanis
 Drg. Imung sebagai koordinator bp Gigi dan admen
 Nunik Iswarini memegang program kesorga, UKGS, dan
koordinator alat medis
 Nur Khasanah Melawati memegang program BOK dan
UKGM
 Giyanti Sri Wahyuningsih sebagai bendahara pengeluaran
 Erlin Budiantini memegang program ISPA dan diare
 Siti Sulifah memegang program imunisasi dan asisten
bendahara, dan pejabat pengadaan
 Yusnita memegang program UKK/K3, penyimpan barang ,
penerimaan tarif kemitraan/pendidikan, pj jaringan pelayanan
puskesmas dan jejaring fasyankes
 Maria Vivid W memegang program UKS, PKPR, dan HIV
AIDS
 Endri Suryani sebagai koordinator KIA, dan DTKB
 Dian Susilawati memegang program PHN/Perkemas, dan
pembuat jadwal harian
 Nuning Lestari sebagai petugas pustu dan MTBS
 Santi Sulistyorini memegang program SBH, notulis dan pustu
Kebonagung
 Parjiyanto sebagai petugas laboratorium
 Tri Susilawati memegang yankestradkom, dan koordinator
obat
 Denok Sitoresmi sebagai koordinator Rekam Medis,
pengurus barang, dan pengelola dana BOK
 Parman sebagai driver dan jaga kasir

 Penanggung jawab ruang bertanggungjawab terhadap


koordinator diatasnya.
 Koordinator alat medis : Nunik Iswarini
 Koordinator barang/penyimpan barang : Yusnita
 Koordinator lingkungan : Diyah Imawati

Diskusi :
Yusnita tentang pembinaan jejaring fasyankes apakah tetap
mengundang jejaring di wilayah puskesmas atau bagaimana,
karena pada tahun 2016 banyak yang tidak datang.
Pak Gondo : mungkin bisa dengan cara mobile atau pembinaan
keliling, karena keterbatasan waktu dari jejaring fasyankes
Bu Rina : bisa dengan pembinaan keliling, dituangkan di SOP
pembinaan jejaring fasyankes bahwa kita memakai metode
pembinaan keliling

3. Pembahasan peraturan internal puskesmas dengan mempertimbangkan


visi,misi, tata nilai dan tujuan puskesmas (draft sk terlampir)
Untuk melaksanakan kegiatan upaya dan pelayanan di puskesmas perlu
disusun peraturan internal bagi karyawan yang di dalamnya mencerminkan
visi,misi dan tujuan puskesmas serta tata nilai budaya kerja Puskesmas
Imogiri II. Peraturan internal tersebut diantaranya jam kerja karyawan baik poli
pagi maupun poli sore, kegiatan briefing pagi, sanksi administrasi, pemakaian
tanda pengenal(akses kepada petugas), pengumpulan laporan kegiatan dan
pemakaian seragam
4. Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut
 Diperoleh kesimpulan bahwa koordinasi diperlukan pada antar program
 Tata ruang segera dilaksanakan sesuai yang telah dibahas
 Struktur organisasi direview kembali setelah satu tahun, namun per
bulannya kinerja masing-masing karyawan dimonitoring dan dievaluasi
 Segera dibuat SOP pembinaan jejaring fasyankes dengan metode baru
 Ditutup dengan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-
masing.

Bantul,12 Januari 2017


Notulis

Santi Sulistyorini

Anda mungkin juga menyukai