Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MID “EKONOMI MANAJERIAL”

Nama : Fuad Ahsan


Nim : A 022 171 010
Program Studi : Magister Manajemen dan Keuangan

Dalam Buku “Managerial Economics” Buku Pertama Edisi Kelima dari Dominick
Salvatore. Pada halaman 137 dalam Soal :

Nomor 3

Pertanyaan :

a) Apakah faktor penentu yang paling penting dalam fungsi permintaan yang
dihadapi perusahaan terhadap komoditas yang dijualnya?
b) Apa yang dimaksud barang produsen? Apa yang dimaksud Permintaan
turunan?
c) Mengapa permintaan akan barang-barang tahan lama (baik untuk produsen
maupun konsumen) kurang stabil dibandingkan permintaan untuk barang-
barang tidak tahan lama?

Jawaban :

a) Pada dasarnya permintaan (demand) dalam ekonomi manajerial dapat


didefinisikan sebagai kuantitas barang dan jasa yang rela dan mampu dibeli
oleh konsumen selama periode waktu tertentu berdasarkan kondisi-kondisi
tertentu. Periode waktu disini dapat berupa satuan jam , hari, minggu , bulan
bahkan tahun atau periode lainnya. Sedangkan kondisi-kondisi tertentu adalah
berkaitan dengan faktor –faktor yang mempengaruhi permintaan terhadap
barang dan jasa itu. Permintaan suatu barang dan jasa (Qdx) dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain :
 Harga dari barang atau jasa itu (the price of good X = Px )
 Pendapatan Konsumen ( The consumer’s Income = I )
 Harga dari barang-barang atau jasa yang berkaitan (Pr)
 Ekspektasi Konsumen yang berkaitan dengan : Harga, tingkat
pendapatan, dan ketersediaan dari barang dan jasa itu di masa
mendatang ( Pe , Ie ,dan PAe)
 Selera Konsumen (T )
 Banyaknya Konsumen potensial (N)
 Pengeluaran Iklan (A)
 Atribut dari produk (F)

Dalam Tabel ini terlihat jelas bahwa bentuk hubungan faktor-faktor dalam
fungsi permintaan berikut :

No Nama Variabel Sim Bentuk Hubungan


bol
1 Harga Produk P Negatif (terbalik)
2 Pendapatan Konsumen I Positif (Searah) untuk produk Normal
Negatif (terbalik) untuk produk inferior
3 Harga produk lain yang Pt Positif (searah) untuk produk
berkaitan Subtitusi
Negatif (terbalik) Untuk produk
komplementer
4 Ekspektasi harga produk Pe Positif (searah)
di masa mendatang
5 Ekspektasi pendapatan Ie Positif (searah)
konsumen di masa
mendatang
6 Ekspektasi Persediaan PAe Negatif (terbalik)
produk dimasa akan
datang
7 Selera Konsumen T Positif (searah)
8 Banyaknya konsumen N Positif (searah)
potensial
9 Pengeluaran iklan A Positif (searah)
10 Atribut produk F Positif (searah)

Maka dari berbagai faktor yang paling penting ialah harga barang itu sendiri
( P x ) Hubungan antara suatu barang dengan jenis barang lainnya bisa
dibedakan menjadi dua kelompok: Barang Substitusi atau Barang
Pengganti, suatu barang disebut barang substitusi terhadap barang lainnya
apabila ia dapat menggantikan fungsi dari barang lain tersebut. Barang
Komplementer atau barang pelengkap disebut barang komplementer terhadap
barang lainnya apabila barang tersebut selalu digunakan bersama-sama
dengan barang lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa permintaan yang
dihadapi oleh perusahaan terhadap komudity yang dimilikinya sangat
tergantung pada barang pengganti (subtitusi) komuditi tersebut. Barang
pengganti (subtitusi) muncul karena banyaknya perusahaan yang ada dalam
suatau industri sehingga memicu munculnya barang yang memiliki spesifikasi
yang hampir sama. Kenaikan harga yang ditetapan akan menjadikan
permintaan perusahaan akan menurun, karena konsumen akan beralih ke
barang/komudiy yang lain dengan spesifikasi yang sama, begitu pula
sebaliknya.

b) Barang Produsen adalah barang yang digunakan sebagai bahan masukan


prodkusi barang lain. Suatu perusahaan dapat membuat selanjutnya
menggunakan barang setengah jadi, atau membuat selanjutnya menjual jadi
dapat menjadi bagian dari barang jadi atau diubah sapai tak dikenali lagi.
Sedangkan yang dimaksud dengan Permintaan Turunan merupakan
permintaan input (barang produsen) atau sumber daya yang digunakan oleh
suatu perusahaan yang tergantung pada barang dan jasa yang dijual.
Permintaan imput inilah disebut sebagai permintaan turunan dari permintaan
barang atau jasa yang dijual oleh suatu perusahaan.
c) Faktor –Faktor Penyebab Kurang Stabilnya Permintaan Barang tahan Lama
dibandingkan Barang tidak tahan lama, sebab :

Barang Tahan Lama :

 Memiliki Nilai Guna Produk dalam jangka panjang


 Jenis Barang tahan lama dapat disewa
 Pembelian barang tahan lama jatuh dalam kategori investasi
permintaan

Barang Tidak Tahan Lama

 Memiliki nilai guna yang cukup singkat dengan satu kali konsumsi
 Jenis barangnya memiliki frekuensi yang cukup sering dikonsumsi
 Pembelian barang tidak tahan lama jatuh dalam kategori konsumsi
permintaan barang

Nomor 4

Pertanyaan :

a) Apa keuntungan menggunakan elastisitas terhadap harga dibandingkan


menggunakan kemiringan (slope) dari sebuah kurva permintaan atau
sebaliknya untuk mengukur tingkat respons perubahan kuantitas komoditas
yang diminta sebagai akibat dari perubahan harganya?
b) Mengapa dan bagaimana rumus dari elastisitas permintaan busur terhadap
harga berbeda dengan cara titik?

Jawaban

a) Dalam menggunakan kemiringan slope sebuah kurva permintaan bisa


dikatakan sebagai ukuran tanggapan dari perubahan pada variabel-
variabel di kedua sumbu (x dan y), akan tetapi nilai slope bukan merupakan
ukuran nilai formal yang baik. Hal ini disebabkan nilai slope tergantung pada
unit yang digunakan untuk mengukur variabel dan sumbu. Sedangkan
dalam elastisitas sebuah kurva permintaan bisa dikatakan sebagai ukuran
persentase dari perubahan kuantitas dibagi perubahan harga dengan
menjaga semua variabel yang lainnya dalam fungsi permintaan konstan.
b) Faktor yang membedakan Elastisitas titik dan Elastisitas Busur :
Menghitung dengan Elastisitas Titik (Point Elasticity)
Jika menghitung elastisitas dengan pendekatan elastisitas titik, maka P dan
Q yang digunakan untuk pengali adalah P mula-mula (P1 = Harga mula-
mula) dan Q mula-mula (Q1 = Kuantitas mula-mula).
Sehingga Rumus untuk mencari elastisitas menjadi:

Sehingga Konsep elastisitas ini digunakan bila perubahan harga


yang terjadi sedemikian kecilnya sehingga mendekati nol.
Menghitung dengan Elastisitas Busur (Arc Elasticity)
Jika menghitung elastisitas dengan pendekatan elastisitas busur, maka P
dan Q yang digunakan untuk pengali adalah P rata-rata (Harga rata-rata)
dan Q rata-rata (Kuantitas rata-rata), sehingga Rumus untuk mencari
elastisitas menjadi :

Sehingga konsep ini akurat bila perubahan harga yang terjadi relatif besar.
yang mengukur elastisitas permintaan antara dua titik.

Nomor 5

Pertanyaan :

a) Nyatakan hubungan antara penerimaan total suatu perusahaan dengan


elastisitas permintaan terhadap harga sehubungan dengan kenaikan harga
disepanjang suatu kurva permintaan yang linear?
b) Jelaskan hubungan yang anda nyatakan dalam pertanyaan (a)

Jawaban

a) Hubungan Penerimaan Total dengan Elastisitas


 Ketika permintaan dalam kurva permintaan yang linear adalah elastis
Persentase perubahan dalam kuantitas yang diminta lebih besar
dibandingkan persentase perubahan dalam harga, kenaikan harga akan
menyebabkan penurunan penerimaan total.(Ep > 1 , P ↓ , TR↑)
 Ketika permintaan dalam kurva permintaan yang linear adalah inelastis
Persentase perubahan dalam kuantitas lebih kecil dibandingkan
persentase perubahan dalam harga, kenaikan harga akan
meningkatkan penerimaan total (Ep < 1 , P ↑ , TR ↑ )
 Ketika permintaan adalah elastic-uniter,
Kenaikan harga tidak memberikan pengaruh terhadap penerimaan total
(penerimaan total sama) ( Ep = 0 )
b) Hubungan nya ialah sebagai berikut :
 Kondisi permintaan elastis yaitu titik-titik yang berada di atas titik tengah
pada kurva permintaan yang linear, dimana kenaikan harga dapat
menurunkan penerimaan total perusahaan. Hal ini terjadi karena
peningkatan harga yang dilakukan akan menurunkan jumlah output
yang diminta oleh konsumen dengan porsi dari kenaikan harga lebih
kecil dibandingkan dengan penurunan jumlah output yang diminta oleh
konsumen. Atau dengan kata lain penerimaan dari kenaikan harga lebih
kecil sedangkan penurunan jumlah output yang diminta oleh konsumen
lebih besar, sehingga penerimaan total perusahaan akan menurun.
 Kondisi permintaan unitery yaitu berada di titk tengah kurva permintaan
yang linear. Pada kondisi ini kenaikan harga akan menurunkan jumlah
output yang diminta akan tetapi penurunan jumlah output proporsional
dengan kenaikan harga, sehingga penerimaan total tidak mengalami
perubahan. Pada titik ini juga disebut sebagi titik maksimum penerimaan
total.
 Kondisi permintaan inelastis yaitu titik-titik yang berada di bawah titik
tengan pada kurva permintaan yang linear. Kenaikan harga pada kondisi
ini akan menurunkan jumlah output yang diminta akan tetapi secara
proporsional peningkatan harga lebih besar dibandingkan penurunan
jumlah output yang diminta yang mangakibatan penerimaan total
menjadi bertambah.
Nomor 6

Pertanyaan :

a) Jelaskan mengapa perusahaan yang menghadapi kurva permintaan dengan


kemiringan negatif tidak akan bereproduksi pada bagian yang inelastis dari
kurva tersebut?
b) Kenapa suatu perusahaan mau beroperasi pada titik dimana kurva
permintaanya elastis uniter ?

Jawaban :

a) Karena pada kondisi inelastis ini perusahaan dihadapkan pada posisi dilema
dimana keputusan menaikan harga pada kondisi ini hanya akan menurunkan
jumlah output yang diminta hanya saja peningkatan harga lebih besar. Namun
mengalami penurunan dalam penerimaan total. Sedangkan ketika perusahaan
mengambil keputusan menurunkan harga hanya akan menurunkan jumlah
output yang ingin diproduksi hanya saja mengakibatkan penerimaan total
bertambah. Selain itu pada kondisi ini sangat sulit untuk memancing minat
konsumen. Hal ini yang membuat perusahaan lebih memilih untukmemutuskan
tidak beroperasi. Keputusan ini dianggap lebih baik disebabkan karena
Kenaikan maupun penurunan harga tidak mempengaruhi minat konsumen
namun lebih menitik beratkan pada jumlah output dan penerimaan total yang
tidak diharapkan sebelumnya.
b) Karena pada kondisi ini adalah kondisi yang sangat tepat untuk perusahaan
beroperasi sebab berada pada penerimaan total maksimum (konstan) dimana
ketika perusahaan beroperasi lalu memproduksi baik barang atau jasa dengan
jumlah output yang cukup tidak akan mengurangi minat konsumen sebab ketika
jumlah output diturunkan maka berpengaruh pada kenaikan harga hanya saja
tidak berpengaruh dengan penerimaan total (tetap Konstan). Hal inilah yang
menjadikan perusahaan ingin beroperasi pada kondisi elastisitas uniter sebab
kenaikan ataupun penurunan harga akan direspon secara proporsional dengan
penurunan atau peningkatan jumlah yang diminta. Oleh Karean itu baik
prerusahaan melakukan peningkatan atau penurunan harga jika elastisitas
barangnya ialah uniter maka penerimaan totalnya konstan (tetap).

Nomor 7

Pertanyaan :

a) Apakah anda mengharapkan elastisitas permintaan terhadap harga akan lebih


besar untuk mobil chevrolet atau untuk mobil secara umum? Mengapa?
b) Apakah anda mengharapkan bahwa elastisitas permintaan terhadap harga
untuk listrik dalam kegunaan rumah tangga lebih tinggi daripada untuk
kegunaan industri? mengapa ?
c) Apakah anda mengharapkan bahwa elastisitas permintaan terhadap harga
untuk listrik lebih tinggi atau lebih rendah dalam jangka pendek atau
dibandingkan jangka panjang ?

Jawaban

a) Saya akan lebih mengharapkan elastisitas permintaan terhadap harga


mobil chevrolet lebih besar dibandingkan mobil secara umum. Sebab dilihat
secara umum makin sempit suatu komoditas yang didefinisikan maka makin
besar elastisitas permintaan karena semakin banyaknya jumlah komoditas
yang melakukan subtitusi. Hal ini terjadi ketika suatu komoditas diterangkan
sedemikian rupa hingga memiliki subtitusi yang dekat, maka elastisitas
permintaannya pada harga akan menjadi lebih besar bahkan tak terhingga.
Hal ini lah yang sehingga saya lebih memilih mobil chevrolet dibandingkan
mobil secara umum. Sebab semakin sempit batasan dari komoditi maka
semakin besar pula elastisitas harganya.
b) Saya lebih mengharapkan memilih elastisitas permintaan harga listrik
cenderung lebih tinggi dalam kegunaan rumah tangga, Sebab dilihat dari
berbagai faktor- faktor yang mempengaruhi elastisitas:
Kegunaan Rumah Tangga :
 Memiliki batasan dari komuditi listrik
semakin sempit batasan dari komoditi maka semakin besar pula
elastisitas harganya
 Segi Jumlah pengunaan komuditi
Semakin besar penggunaan atas komoditi semakin besar pula
elastisitas harganya (bukan hanya jam kerja penggunaanya)
 Pengeluaran atas komoditi
Semakin besar belanja pengeluaran atas komodii maka semakin besar
elastisitas harga permintaanya
 Jumlah dan Erat Kaitannya barang subtitusi
(Seperti genset, lampu cas, dan lilin)
c) Kenaikan harga listrik tidak signifikan mempengaruhi penurunan demand.
Kenaikan demand dapat dipengaruhi oleh kenaikan income, income
meningkat konsumen dapat saja membeli peralatan elektronik baru
sehingga meningkatkan penggunaan listriknya(demand). Elastisitas
dipengaruhi dengan adanya barang substitusi dan barang komplementer.
Jika harga listrik naik dalam jangka pendek elastisitasnya bersifat inelastis
karena untuk sementara waktu konsumen tidak memiliki pilihan hanya
dapat mencoba menghemat atau mengurangi penggunaan listrik dan belum
banyak barang substitusinya sehingga konsumen tidak memiliki pilihan lain
selain tetap menggunakannya. Dalam jangka panjang, elastisitasnya
bersifat elastis karena mungkin saja telah ditemukan inovasi – inovasi baru
yang dapat menjadi subsitusi listrik. Dari uraian di atas Saya lebih memilih
lebih tinggi dalam jangka panjang.
Nomor 8

Pertanyaan :

Jika harga meningkat 10 % berapa kuantitas kebutuhan rumah tangga atas

a) Gas Alam
b) Perubahan Listrik Jangka pendek dan jangka Panjang

Jawaban

a) Tabel 3.3 (Elastisitas)


Komoditi Jangka Pendek Jangka Panjang
Gas alam 1,40 2,10
Listrik 0,13 1,89

Dari Tabel berikut maka dengan peningkatan harga sebesar 10 % maka


pengurangan Kuantitas Komoditi gas alam dalam jangka pendek ialah
(10/100 dikali 1,40 ialah 0,14 atau 14% ) sedangkan jangka panjang (10/100
dikali 2,10 ialah 0,21 atau 21%) .Ini berarti bahwa kenaikan 10 % pada harga
mengakibatkan pengurangan dalam kuantitas gas alam yang diminta
sebesar 14% (0,41) pada jangka pendek namun mencapai 21% (0,21) pada
jangka panjang.
b) Sedangkan pada komoditi listrik dengan peningkatan harga sebesar 10%
maka pengurangan kuantitas listrik dalam jangka pendek ialah (10/100 dikali
0,13 ialah 0,013 atau 1,3% ) sedangkan jangka panjang (10/100 dikali 1,89
ialah 0,189 atau 18%). Ini berarti bahwa kenaikan 10% pada harga
mengakibatkan pengurangan dalam kuantitas listrik yang diminta sebesar
1,3% (0,013) pada jangka pendek namun mencapai 18 % (0,189) pada
jangka panjang. Dilihat dari persentase bahwa selisih jangka panjang dan
jangka pendek pada elastisitas permintaan pada listrik. Tampaknya
terhadap konsumen tdak menemukan pengganti yang tepat bagi listrik
walaupun dalam jangka panjang.
Nomor 9
Pertanyaan
a) Jika terdapat 10% peningkatan pendapatan konsumen di antara dua
periode, berapa persentase perubahan dalam permintaan untuk perjalanan
ke luar negeri? Bagaimana untuk produk tembakau? Untuk tepung?
(Petunjuk: Gunakan nilai elastisitas terhadap pendapatan pada Tabel 3-4).
Jawaban

a) Tabel 3.4
Komoditi Elastisitas Pendapatan
Mobil Eropa (luar negeri) 1,93
Mobil Asia (luar negeri) 1,65
Rokok 0,50
Tepung -0,36

Dari Tabel berikut maka dengan peningkatan pendapatan sebesar 10 %


menunjukkan bahwa elastisitas permintaan terhadap pendapatan adalah
sebesar (10/100 dikali 1,93 ialah 0,193 atau 19,3 %) untuk perjalanan di
Eropa dan (10/100 dikali 1,65 ialah 0,165 atau 16,5%) untuk perjalanan di
Asia mengalami peningkatan pengeluaran untuk perjalanan luar negeri
menjadikannya pengeluaran paling mewah (lux) dibanding komoditi
lainnya
b) Namun pengeluaran untuk rokok sebesar (10/100 dikali 0,50 ialah 0,05 atau
5%) mengalami pula peningkatan yang tidak signifikan maka ditetapkan
sebagai kebutuhan pokok.
c) Sedangkan untuk tepung sendiri dengan pengeluaran sebesar (10/100
dikali -0,36 ialah -0,036 atau 3,6 %) tetap mengalami penurunan dalam
pengeluaran sebesar 3,6 % sehingga tepung ditetapkan sebagai barang
inferior.
Nomor 10

Pertanyaan

a) Komoditas pertanian diketahui mempunyai permintaan yang inelastis


terhadap harga dan merupakan kebutuhan pokok. Bagaimana informasi ini
membantu kita untuk menerangkan mengapa pendapatan para petani
menurun?
b) Dalam hubungannya dengan pendapatan sektor lain dalam perekonomian?
Jawaban

a) Elastisitas permintaan terhadap komuditas pertanian mempunyai


permintaan yang inelastis. Kondisi permintaan inelastis harusnya
keputusan manajerial dengan menaikkan harga komuditi dengan harapan
jumlah komuditi yang terjual lebih sedikit, akan tetapi proporsi dari
penurunan jumlah komuditi yang terjual lebih kecil dibandingkan dengan
kenaikan harga, dengan hal itu dapat meningkatkan total pendapatan. Pada
saat petani memperoleh panan yang baik terhadap komuditi pertaniannya
maka pendapatan petani mengalami penurunan. Hal ini terjadi disebabkan
karena, pada permintaan inelastis (berada pada titik tengah kurva
permintaan) di mana komuditi petani mengalami penambahan
(peningkatan). Sehingga komuditi pertanian yang melimpah tersebut untuk
dapat terjual di pasar maka petani menurunkan harga komuditi
pertaniannya (banyaknya komuditi pertanian yang ada dalam pasar
menyebankan penurunan harga/harga terjadi karena kelangkaan). Akan
tetapi penurunan harga tersebut tidak proporsional dengan pendapatan
yang diperoleh petani terhadap jumlah komuditi yang terjual dipasar,
dengan demikian pendapatan total yang diterima oleh petani mengalami
penurunan.
b) Keterkaitan antara berlimpahnya komoditi pertanian dengan sektor lain
seperti barang subtitusi di mana konsumen akan beralih ke komuditi
pertanian yang memiliki kualitas yang baik, sehingga menyebabkan
permintaan akan komuditi sebelumnya yang dikonsumsi mengalami
penurunan yang apada akhirnya akan menurunkan pendapatan petani.
Digambarkan dalam sebuah contoh, konsumen yang mengonsumsi jagung
sebagai bahan pokok dengan kualitas lebih rendah dibandingkan komuditi
pertanian lain dalam bahan pokok seprti beras, akan beralih untuk
mengonsumsi beras dikarenakan harga beras tersebut mengalami
penurunan yang disebabkan karena berlimpahnya komuditi pertanian
(beras). Permintaan akan komuditi jagung akan mengalami penurunan
karena konsumen beralih ke komuditi beras yang akhirnya menurunkan
penerimaan total petani jagung. Atau dengan kata lain, jagung sebagai
barang inferior akan mengalami penurunan desebabkan karena barang
subtitusi beras (barang yang berkualitas baik) mengalami penurunan harga.
Konsumen akan mengganti jagung dengan beras dalam memenuhi
kebutuhan pokok mereka. Penurunan permintaan jagung akan
menyebabkan total pendapatan petani jagung mengami penurunan.
Nomor 11

Pertanyaan

a) Misalkan elastisitas permintaan silang antara McIntosh dan Golden Delicious


Apple adalah 0,8; antara apel dan sari apel adalah 0,5; antara apel dan keju 0,4;
antara apel dan bir adalah 0,1. Apa yang dapat anda katakan tentang hubungan
dari setipa set komoditas tersebut?
Jawaban

a) Nilai elastisitas dari set komuditi di atas merupakan barang subtitusi yang
dapat menggantikan satu sama lain, karena kedua komuditi ini memilki
elastisitas silang yang positif. Berdasarkan pada contoh kasus tersebut
di mana McIntosh dan Golden Delicious Apple memiliki nilai elastisitas
silang sebesar 0,8 yang artinya barang subtitusi yang paling baik untuk
komuditi sejenis apel adalah McIntosh. Dapat diketahui bahwa, setiap
kenaikan 10% dari Golden Delicious Apple akan mendorong kenaikan
permintaan McIntosh sebesar 8%. Sementara barang subtitusi lainnya
seperti apel dan sari apel yang memiliki tingkat elastisitas silang sebear 0,5
(5%) antara apel dan keju sebesar 0,4 (4%) dan antara apel dan bir adalah
0,1 (1%) tidak lebih baik dari McIntosh.

Anda mungkin juga menyukai