Tujuan, Prinsip, Alat, Bahan, Prosedur Bolus Intravena
Tujuan, Prinsip, Alat, Bahan, Prosedur Bolus Intravena
Tujuan
I.1 Memahami proses in vivo dan perkembangan kadar obat dalam darah
setelah pemberian obat secara bolus intravena.
I.2 Mampu memplot data kadar obat dalam fungsi waktu pada skala
semilogaritmik.
I.3 Mampu menentukan berbagai parameter farmakokinetika obat yang
berkaitan dengan pemberian obat secara bolus intravena.
II. Prinsip
II.1 Kompartemen
II.2 Ekstraselular dan Intraselular
II.3 Intravena Bolus
Intravena bolus adalah memberikan obat dari jarum suntik secara
langsung kedalam saluran/jalan infus.
Figure 1 grafik semilog laju eliminasi obat dalam: a. kompartemen satu dan b. kompartemen dua [3])
IV.2 Bahan
IV.2.1 Aquades
IV.2.2 CTM
V. Prosedur
Alat dan bahan disiapkan lalu dibuat larutan obat CTM 1 mg/mL sebanyak
5 mL. Sebanyak 250 mL aquades dalam beaker glass dipanaskan untuk cairan
pengganti cuplikan. Buret dipasang pada statif, dijepit dengan klem kemudian
diisi dengan aquadest. Beaker glass dengan kran dan pompa peristaltic diisi
aquades sebanyak 250 mL. Rongga antara beaker dalam dan luar diisi dengan
aquadest. Beaker (e) diletakkan diatas kompor listrik lalu dinyalakan hingga
suhu mendekati 370 dan dimatikan apabila suhu terlalu tinggi. Dibawah kran
beaker (e) diletakan beaker 100 mL untuk menampung aquades yang keluar dari
kran. Semua larutan obat (b) dimasukkan ke dalam beaker (e) lalu diaduk
dengan menggunakan batang pengaduk. Kran beaker (e) dibuka untuk
pengeluaran cairan dan kran buret (d) untuk pemasukan cairan pengganti secara
bersamaan, kemudian nyalakan stopwatch. Cuplikan diambil menggunakan
syringe sebanyak 5 mL, pada waktu 15, 30, 45, 60, 90 dan 120 menit setelah
rangkaian alat dijalankan, cuplikan dimasukan ke dalam vial. Setiap kali
pengambilan cuplikan, aquades dari beaker (c) sejumlah 5 mL ditambahkan.
Kadar obat dalam cuplikan ditentukan dengan spektrofotometer pada gelombang
260 nm, absorbansi kemudian dimasukan ke dalam persamaan baku. Data kadar
obat kemudian diplot terhadap waktu pada kertas semilogaritmik. Profil
farmakokinetik obat seperti CO, K, Vd, Cl, dan t1/2 dihitung.
DAFTAR PUSTAKA
1) Ahmed, Tarek A. 2015. Basic Pharmacokinetic Concepts and Some
Clinical Applications. Available Online at:
https://www.intechopen.com/books/basic-pharmacokinetic-concepts-and-
some-clinical-applications [Accessed at 28 March 2018].
2) Elisabeth De Lange. 2013. The mastermind approach to CNS drug
therapy: translational prediction of human brain distribution, target site
kinetics, and therapeutic effects. Fluids Barriers CNS, 10(12).
3) Jambhekar, S., and P. J. Breen. 2009. Basic pharmacokinetics. London:
Chicago.
4) Rowland, M., dan RN Tozer. 2011. Clinical Pharmacokinetics 4th ed.
Lippincott Williams & Wilkins.
5) Shargel, L. Wu-Pong, S. dan Yu, A. B. C. 2012. Applied Biopharmaceutics
and Pharmacokinetics 5th edition. Surabaya: Universitas Airlangga.
6) Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-Obat Penting: Khasiat,
Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya Edisi 6. Jakarta: Gramedia.