I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui Prinsip Farmakokinetika IV Kompartemen Terbuka
2. Mengetahui Cara Simulasi data klinis farmakokinetika IV Kompartemen
Terbuka
3. Mampu Memberikan Rekomendasi terapi terkait farmakokinetika obat yang
diberikan melalui rute IV kompartemen terbuka
II. DASAR TEORI
1. Penyerapan
Penyerapan adalah proses dimana obat masuk dari tempat aplikasi ke dalam
sirkulasi darah. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan dan
jumlah penyerapan obat dalam tubuh, yaitu luas permukaan usus, kecepatan
pengosongan lambung, peristaltik usus, dan aliran darah ke lokasi penyerapan
(Shargel dan Yu, 2015).
2. Pengedaran
Pengedaran obat merupakan proses pengantaran obat dari sirkulasi sistemik ke
berbagai jaringan dan cairan tubuh. Proses pengedaran obat yang telah diserap
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti aliran darah, permeabilitas kapiler, dan
pengikatan protein. Konsentrasi obat dalam darah atau plasma dipengaruhi oleh
jumlah obat yang terdapat dalam tubuh serta seberapa luas obat tersebut
menyebar.
3. Metabolisme
Proses biotransformasi atau metabolisme obat adalah proses tubuh yang
mengubah komposisi obat agar lebih mudah larut dalam air sehingga dapat
dikeluarkan dari tubuh. Tujuan dari metabolisme obat adalah mengubah obat
yang tidak larut dalam air menjadi larut dalam air agar dapat diekskresi melalui
ginjal atau empedu. Dalam proses ini, obat aktif dapat diubah menjadi tidak
aktif atau menjadi lebih aktif, kurang aktif, atau bahkan menjadi toksik. Faktor-
faktor yang mempengaruhi metabolisme obat antara lain faktor genetik,
lingkungan, kondisi kesehatan, dan usia. Proses metabolisme terjadi melalui dua
fase yaitu fase I dan fase II. Pada fase I, molekul obat yang awalnya tidak larut
dalam air diubah menjadi molekul yang lebih larut dalam air. Sedangkan pada
fase II, terjadi reaksi penggabungan (konjugasi) (Tjay dan Rahardja, 2017).
4. Ekskresi
Eliminasi atau pembuangan obat dari tubuh disebut juga sebagai ekskresi obat.
Sebagian besar obat dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal dan urin. Obat juga
dapat dikeluarkan melalui saluran pernapasan, kelenjar eksokrin (seperti
keringat, air liur, dan air susu), kulit, dan saluran pencernaan. Ginjal merupakan
organ yang paling penting untuk ekskresi obat. Obat dikeluarkan melalui ginjal
dalam bentuk utuh atau sebagai metabolit. Ekskresi obat melalui ginjal
melibatkan tiga proses yaitu filtrasi glomerulus, sekresi aktif di tubulus, dan
reabsorpsi pasif di sepanjang tubulus. Fungsi ginjal mencapai kematangan pada
usia 6-12 bulan dan menurun sebesar 1% per tahun setelah dewasa. Organ
kedua yang berperan penting dalam ekskresi obat adalah usus, di mana obat
dikeluarkan melalui empedu dan feses. Ekskresi melalui saluran pernapasan
terutama untuk gas anestesi umum (Gunawan, 2016).
Satuan adalah entitas yang dapat dijelaskan dengan volume dan konsentrasi
yang tertentu. Perilaku zat dalam sistem biologi dapat dijelaskan pada bagian satu
atau bagian dua. Terkadang diperlukan untuk menggunakan beberapa panel dengan
terlebih dahulu menentukan apakah data uji cocok dengan model satu satuan dan, jika
tidak, menguji model yang memuaskan. Faktanya, tubuh manusia adalah model multi-
satuan, yang memperhitungkan perbedaan konsentrasi zat dalam organel individu
(Hakim, 2014).
Parameter kinetika obat adalah nilai yang dihitung secara matematis dari
model berdasarkan konsentrasi obat atau metabolit yang terukur dalam cairan
fisiologis seperti plasma dan urin. Kadar plasma biasanya dipantau, dan kadang-
kadang biopsi diambil dari hewan dan manusia. Parameter kinetika obat menunjukkan
perilaku umum obat di dalam tubuh (Tillement, 2017).