Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PRAKTIKUM

PRACTICE COMPOUNDING AND DISPENSING


“KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI (KIE)”

Dosen Pengampu:

Dra. Suhartinah, M.Sc., Apt.

Ganet Eko Pramukantoro, M.Si., Apt.

KELOMPOK 3 C APOTEKER 35 :
1. Riskiah Nurfathin 1820353983
2. Rizcqa Andini M. Dj 1820353984

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2018
A. KASUS

Fera mengalami sakit infeksi mata yang tak kunjung sembuh dan juga sakit pada
kulitnya yang terasa panas, perih dan tak kunjng sembuh kemudian periksa konsultasi ke
dokter, seelah dari dokter kemudian membawa resepnya keapotek saudara.

Setelah membaca resep saudara selaku farmasi segera melayani pasien dengan
segera melihat ketersediaan obatnya (ada, tidak ada, atau ada dengan merk lain)

Resep terlampir

Tugas

Setelah menyiapkan obatnya, kemudian menyerahkan obat kepada pasien dengan


mengkomunikasikan ke pasien dengan tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat
pemakaian.

Pasien ini sebelumnya belum pernah menggunakan obat tetes mata dan salep kulit
. Diapotek Erlamycetin tetes mata tersedia. Diagnosa dokter pasien kena infeksi pada
matanya dan kulitnya terkena virus herpes

RESEP

Dr. Lidia
SIP No. 300/K/05
Jl. Mangga No. 5 Surakarta
Telp: (0271) 500000

R/ Nebasetin powder fe I
S u.e
R/ Alkohol 70% Fe I
S u.e
R/ Proris mg 250
Luminal mg 30
M.f Caps dtd. No X
S tdd
R/ Lapimox 300 mg 250
Dexamethason 1 tab
Asam mefenamat mg 300
M.f Caps dtd. No XV
R/ Erlamysetin TM Fe I
S tdd gtt opht. Sinistes

Pro : Fera/16 tahun


Alamat : jl belimbing 14 solo
B. SKRINING RESEP
1. Administratif
Nama, IzinPraktik, AlamatDokter
Nama Dokter Ada: Dr Lidia
Izin Praktik Dokter Ada
Alamat dan Nomor Telp.Dokter Ada: Jl. Mangga No 5. surakarta
Telp. (0271)500000
Inscriptio (Tanggal Penulisan Resep)
Tgl. Penulisan Resep Tidak Ada

Invocation (Tanda R/)


Tanda R/ pada tiap resep Ada: dalam resep ada 5 tanda R/
Prasecriptio (Nama setiap obat dan komposisi)
Nama setiap obat, jumlah dan cara Ada : Setiap R/ mengandung nama obat
pembuatannya.
Signatura (Aturan Pakai)
Aturan Pakai Ada dan Tidak ada
- Untuk Nebasetin tidak ada
- Untuk Alohol 70% tidak ada
- Untuk proris dan luminal 3 x sehari
- Untuk lapomox, dexamethason, asam
mefenamat tidak ada
- Untuk Erlamysetin 3 x sehari
Subscriptio
Paraf Dokter Tidak Ada
Identitas Pasien
Nama dan Jenis Kelamin Pasien Nama: Ada (Fera), Jenis kelamin
Umur Pasien Ada, 16 tahun
Alamat dan Nomor Telp. Pasien Alamat ada. No telp Tidak ada
2. Skrining Farmasetis

Dosis
No Nama Obat Komposisi Sediaan Aturan Pakai
DM
1. Nebasetin Powder Neomysin sulphate 5 mg Serbuk - -
Bacitracin 250 IU
2. Alkohol 70% Larutan alkohol dengan kadar 70% Cair - -
3. Proris Ibuprofen 100 mg dan 200 mg Kaplet 200 mg/ 400 mg 3 x sehari 1 Kapsul
4. Luminal Phenobarbital 30 mg Tablet 300 mg/600 mg 3 x sehari 1 Kapsul

5 Lapimox Amoxicillin trihyrate setara Kapsul 250 mg/ 500 mg -


amoxicilin 500 mg
6 Dexamethason Dexamethason 0,5 mg dan 0,75 mg Tablet 0,5 mg/2 mg -

7 Asam mefenamat Asam mefenamat 500 mg Tablet 500 mg/750 mg -

8 Erlamysetin Chloramphenicol 0,5 % Tetes mata - 3 x sehari 2 tetes mata kanan


3. Skrining Klinis

No Nama obat Indikasi Kontra indikasi Interaksi Obat Efek samping


1. Nebasetin Unuk berbagai macam Hipersensitivitas terhaap - Pada penggunaan jangka
infeksi kulit mukosa yang neomicyn atau antibiotik panjang bisa menyebabkan
disebaban leh bakteri golongan aminoglikosida rasa gatal, iritas dan infeksi
gram negatif dan positif sekunder.
2. Alkohol 70% Sebagai antiseptik Hipersensitivitas terhadap - Menyebabkan ketebalan
alkohol luka bakar
3. Proris Untuk mengobati nyeri - Jangan diberikan untuk Jikka diberikan bersamaan - Sakit kepala
rinngan sampai sedang. pasien yang memiliki dengan antikoagulan an - Muntah, diare
riwayat alergi terhadap meningkatkan resiko - Penglihatan kabur
ibuprofen pendarahan lambung - Ruam kkulit
- Untuk pasien yang
memiliki maasalah
ginjal dan hati
4. Luminal Pengelolaan insomnia Hipersensitivitas terhadap - Jika dignakan dengan asam - Mengantuk
jangka pendek barbiturat valproik dapat meningkat- - Kelelahan
kan efek samping dari - Depresi mental
fenobarbital
- Jika fenobartbital digunakan
dengan beta blocker,
kortikosteroid akan
menurunkan efektivitas
dari kedua obat tersebut.
Lapimox - Untuk mengobati Hipersensitivitas terhadap - Digunakan dengan - Mual
infeksi yang disebabkan amoxicilin dan golongan allopurinol akan terjadi - Muntah
oleh bakteri yang peka beta lactam. ruam - Urtikaria
terhadap amoxicilin. - Jika digunakan bersama - Ruam kulit
- Infeksi kulit dan jarinan probenesid akan
lunak meningkatkkan kadar
amoxicilin dalam darah.
6 Dexamethason Sebagai antiinflamasi, - Hipersensitivitas jika digunakan dengan - Gangguan cairan dan
alergi dan dermatits dan terhadap dexametason antibiotik makrolida akan eletrolit
penyakit klit lainnya. - tidak diberikan pada ibu menurunkan klirens - Hiperglikemia
hamil dexametason sehingga akan
menaikkan kadar dexametason
dalam darah
7 Asam Nyeri ringan sampai Hipersensitivitas, ulkus Jika diberikan bersama - Gangguuan sauran cerna
mefenamat sedang seperti sakit peptik, kehamilan hidantoin akkan menggesar - Iritasi mukosa lambung
kepala, sakit gigi ikatan protein plasma
dismenore primer sehingga dapat meningkatkan
efek samping
8. Erlamysetin Iritis, uvetis, Hipersensitivitas terhaap - Iritasi lokal pada penderita
conjnctivitis, keratitis, chloramphenicol yang hipersensitivitas
decryocysititis dan terhadap chloramphenicol
infeksi lain oleh bakteri
patogen
C. KIE YANG DIBERIKAN KE PASIEN :
1. Erlamysetin
Cara Pakai: Erlamycetin mengandung Chloramphenicol 0,5 %. obat ini salah satu
obat tetes mata yang digunakan untuk mengobati infeksi pada mata yang disebabkan
oleh bakteri. Obat ini digunaan untuk penggunaan luar dan bukan untuk diminum.
Digunakan 3 kali sehari dan pada saat pemakaian tidak menggunakan ontak lensa
serta usahakan untuk tidak menggosok mata. Efek yang biasanya timbul saat
penggunaan obat ini adalah Iritasi lokal jika hipersensitivitas terhadap
chloramphenicol, sehingga jika terjadi iritasi tersebut langsung hentikan pemakian
dan konsulasikan kembali dengan dokter spesialis mata.
Cara Penggnaan tees mata:
a. Cuci tangan menggunakan air dan sabun
b. Jangan menyentuh ujung penetes dengan apapun, usahakan etap bersih.
c. Posisikan kepala mengadah, melihatlah keatas dan tariklah kelopak mata bagian
bawah kebawah sampai terbentuk antung atau cekungan.
d. Pegang obat tetes mata dengan ujung penetes dibawah sedekat mungkin dengan
kantung mata tetapi tidak menyentuhnya.
e. Tekan botol tetes mata secara perlahan sehingga jumlah tetesan yang tertera
berdasarkan etiket dapat menetes dnegan benar.
f. Ttulah mata krang lebih 1 menit, dengan menean jung mata dekat hidung, jagan
memjaman mata terlalu rapat atau beredip terlalu sering.
g. Bersihan kelebihan cairan dengan tissue.
h. Jika menggunakan lebih dari satu macam tetes mata, tunggulah paling sedikit 5
menit seelum meneteskan obat yang lainnya.
i. Tutup kembali obat tetes mata tersebut, jangan mengusap atau mencuci ujng
penetes.
D. DIALOG
Fera mengalami sakit infeksi mata yang tak kunjung sembuh dan juga sakit pada
kulitnya yang terasa panas, perih dan tak kunjng sembuh kemudian periksa konsultasi
ke dokter, seelah dari dokter kemudian membawa resepnya keapotek saudara.
Pasien : Assalamualaikum
Apoteker : Waalikumusalam mba, mari
Pasien : mba saya mau nebus obat
Apoteker : Oh iya, saya liat dulu resepnya silahkkan duduk mba. Sebelumnya
perkenalkan saya ika apoteker penanggung jawab diapotek ini
Pasien : iya mba
Apoteker : sebelumnya saya mau mastin dulu data-datanya mba ya. ini dengan
mba fera sendiri ? sama umurnya 16 tahun kan?
Pasien : iya mba dengan saya sendiri
Apoteker : alamtnya mba di jl belimbing 14 solo. Terus no telponya berapa
mba ?
Pasien : iya mba 082291xxxxxx
Apoteker : mbanya benar dari dokter lidia kan ?
Pasien : iya mba
Apoteker : baik saya minta waktunya lagi ya mba. Saya mau bertanya sedikit.
Apakah dokter telah memberitahukan tentang obat yang ad diresep
in ?
Pasien : Belum mba
Apoteker : terus apakah dokter telah memberitahukan cara pakai obat in ?
Pasien : belum juga mba
Apoteker : apakah dokter teleh memberitahukan manfaat setelah
menggunakan obat ini ?
Pasien : wah itu juga belum mba. Lah terus bagaimna mba.
Apoteker : baik mba tenang dulu mba, saya siapkan dulu obatnya ya
Pasien : oh iya mba
(apoteker menyiapkan obatnya)
Apoteker : Mba fera umur 16 tahun
Pasien : iya mba saya sendiri
Apoteker : saya minta waktunya sebentar ya. Mau menjelaskan tentang obat
ini
Pasien : iya mba silahkan
Apoteker : yang pertama Nebacetin powder digunakan secukupnya didaerah
yang terinfeksi untuk gatal-gatalnya, obat ini digunakan 2 kali
sehari ya mba. Terus ini ada Alkohol 70% dituangkan pada kapas
dan diusapkan pada daerah yang terinfeksi, pemakaian rutin alkohl
ini bisa mempercepat pengeringan luka. Terus obat selanjutnya ini
kapsul sebanyak 10 yang berisi proris dan luminal untuk
menghilangkan nyeri yang mba rasakan ,diminum 3 kali sehari
setelah makan. Terus ada kaspul lagi sebanyak 15 capsul diminum
3 kali sehari, obat ini mengandung antibiotik jadi yang ini harus
dihabiskan ya mba.
Pasien : oh iya mba
Apoteker : baik mba untuk pemakaian obat ini sudah jelas?
Pasien : iya mba sudah jelas.
Apoteker : kalau begitu untuk meyakinkan saya bisa mba ulang kembali cara
pemakain masing-masing obat ini?
Pasien : ada Nebacetin powder dipakai 2 kali sehari untuk menghilangkan
gatal-gatal. Alkohol 70% di tuangkan di kapas dan dioleskan di
tempat yang terdapat luka agar cepat kering. Lalu capsul ssebanyak
10 diminum 3 kali sehari. serta capsul sebanyak 15 diminum 3 kali
sehari dan dihabiskan.
Apoteker : baik mba, saya rasa mba sudah paham. Jadi akan saya lanjutkan
untuk pemakain obat tetes mata. Obat tetes mata Erlamycetin ini
digunaan 3 x sehari 2 tetes pada mata kanan. Untuk penggunaanya
ada beberapa langkah yang harus diperhatikan saat penggunaan
obat ini ya mba.
1. Cuci tangan menggunakan air dan sabun
2. Jangan menyentuh ujung penetes dengan apapun, usahakan
tetap bersih.
3. Posisikan kepala mengadah, melihatlah keatas dan tariklah
kelopak mata bagian bawah kebawah sampai terbentuk antung
atau cekungan.
4. Pegang obat tetes mata dengan ujung penetes dibawah sedekat
mungkin dengan kantung mata tetapi tidak menyentuhnya.
5. Tekan botol tetes mata secara perlahan sehingga jumlah tetesan
yang tertera berdasarkan etiket dapat menetes dnegan benar.
6. Ttulah mata krang lebih 1 menit, dengan menean jung mata
dekat hidung, jagan memjaman mata terlalu rapat atau beredip
terlalu sering.
7. Bersihan kelebihan cairan dengan tissue.
8. Jika menggunakan lebih dari satu macam tetes mata, tunggulah
paling sedikit 5 menit seelum meneteskan obat yang lainnya.
9. Tutup kembali obat tetes mata tersebut, jangan mengusap atau
mencuci ujng penetes.

Pasien : oh begitu ya mba cara pakainya.


Apoteker : iya mba, jadi bagaimana mba, apa mba sudah paham dengan cara
penggnaan tetes mata ini?
Pasien : iya mba saya sudah paham.
Apoteker : maaf mba, bsa diulang kembali cara pakai obat tetes mata ini?
Pasien : Erlamycetin ini digunaan 3 x sehari 1 tetes pada mata kanan. Cara
penggunannya adalah:
1. Cuci tangan menggunakan air dan sabun
2. Jangan menyentuh ujung penetes dengan apapun, usahakan tetap
bersih.
3. Posisikan kepala mengadah, melihatlah keatas dan tariklah
kelopak mata bagian bawah kebawah sampai terbentuk antung
atau cekungan.
4. Pegang obat tetes mata dengan ujung penetes dibawah sedekat
mungkin dengan kantung mata tetapi tidak menyentuhnya.
5. Tekan botol tetes mata secara perlahan sehingga jumlah tetesan
yang tertera berdasarkan etiket dapat menetes dnegan benar.
6. Ttulah mata krang lebih 1 menit, dengan menean jung mata
dekat hidung, jagan memjaman mata terlalu rapat atau beredip
terlalu sering.
7. Bersihan kelebihan cairan dengan tissue.
8. Jika menggunakan lebih dari satu macam tetes mata, tunggulah
paling sedikit 5 menit seelum meneteskan obat yang lainnya.
9. Tutup kembali obat tetes mata tersebut, jangan mengusap atau
mencuci ujng penetes.

Apoteker : baik mba saya rasa mba sudah paham dengan cara pakai obat ini
baik yang racikan dan tetes mata. Kalau begitu terima kasih ya mba.
Semoga lekas sembuh.
Pasien : iya mba
DAFTAR PUSTAKA

DIRJEN POM, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: DIPKES RI

IAI, 2010. ISO Indonesia Vol. 48. Jaarta: Ikatan Apoeker Indonesia

Tim Medical Mini Notes. 2017. Basic Pharmacology & Drug Notes. Makassar: MMN Publishing

Anda mungkin juga menyukai