Anda di halaman 1dari 20

Istilah-istilah di proyek yang tidak kamu temukan di kuliah

Pada kesempatan yang baik ini saya akan berbagi pengalaman tentang dunia proyek yang mungkin
tidak pernah anda temukan saat kuliah teknik sipil. Yah artikel ini mungkin sedikit santai karena tidak
terlalu fokus membahas tentang teori kuliah. Cerita ini mengulang masa-masa pertama kali masuk
dunia proyek. Nah disitu kadang saya merasa sedih banyak hal yang tidak saya temukan saat kuliah.
Yah walaupun istilah-istilah yang dianggap sepele namun malu juga kalau tidak tahu. Hhe. Tapi
memang ada benarnya juga di tempat kuliah sangat berbeda dengan kondisi lapangan. Bayangkan
saja kalau semua problem di lapangan dipelajari di tempat kuliah. Akan berapa lama kita
kuliah? kurikulum yang sekarang saja sudah dipersingkat masih aja ada banyak yang kuliahnya lama
sampai lebih dari 4 tahun apalagi semua problem dilapangan dimasukkan di kurikulum kuliah.
Akhirnya saya berpikir bahwa kuliah itu bukan tentang menguasai materi ilmu teknik sipil secara luas
dan detail. Memang rasanya tidak mungkin jika hanya dengan kuliah 4 tahun bisa menguasai semua
ilmu teknik sipil. Tujuan kuliah adalah membangun pola pikir kita atau cara memandang suatu hal
secara teknis. Sehingga dasar-dasar teori ilmu itulah yang menjadi pegangan kita saat terjun di dunia
proyek.
Oke kita kembali ke masa lalu sebentar. Waktu itu saya baru saja lulus kuliah. Saat pertama kali kerja
diproyek banyak sekali istilah-istilah di proyek yang tidak pernah saya dengar waktu kuliah diantaranya
adalah tembereng, bodeman, suri-suri, gelagar, jetster, sekor, tierot, sponengan, openingan,
klabangan/kepalaan, kamprot, jidar, sparing, relat, dan sipatan. Itulah beberapa istilah yang
jarang saya dengar saat kuliah. Berikut penjelasannya setelah saya terjun di dunia proyek.

Tembereng
Tembereng adalah bagian dari bekisting balok yang berada di sisi samping kanan dan kiri. Biasanya
para tukang di wilayah jawa tengah dan yogyakarta mengerti dengan istilah tersebut. Mungkin lain
daerah beda lagi istilahnya. Bekisting balok biasanya menggunakan multiplek 9 mm atau 12 mm
tergantung dari ukuran balok.

Tembereng

Bodeman
Bodeman adalah salah satu sisi pada bagian bawah bekisting balok. Bodeman ini biasanya dipasang
sebelum tembereng. Pemasangan bodeman biasa dilakukan sekaligus menyetting elevasi balok.

Bodeman

Suri-suri
Suri-suri adalah kayu balok yang digunakan untuk menumpu bodeman pada bekisting balok.
biasanya menggunakan kayu kruing, glugu, atau kayu jawa berukuran 6/12 cm. Jarak antar suri-suri
rata-rata 40-50 cm. Panjang suri-suri antara 1.5 m s/d 2 m.
Suri-suri

Gelagar
Gelagar adalah kayu balok berukuran 8/12 cm yang digunakan untuk menumpu suri-suri. Gelagar ini
biasa menggunakan kayu glugu, kruing, kalimantan atau kayu jawa. Sistim pemasangan gelagar
menumpu pada scaffolding yang dipasang memanjang searah balok beton.
Gelagar
Pemasangan Gelagar

Jetster
Jetster adalah metode pelaksanaan pekerjaan bekisting balok dan pelat yang merupakan bagian dari
bodeman. Fungsi jetster dalam bodeman adalah sebagai pengunci dan pembuka bekisting balok dan
pelat ketika selesai dicor. Letak jetster pada balok terletak ditepi yang berhubungan langsung dengan
kolom. Jetster akan rusak ketika membongkar bekisting namun memang tujuannya adalah dirusak
agar bekisting yang lain tidak ikut rusak.
jetster

Sekor/Support
Sekor/support merupakan bagian dari pendukung bekisting baik balok maupun kolom. Pada balok
biasa menggunakan kayu usuk berukuran 5/7 cm sedangkan pada kolom menggunakan pipa support
( lihat di artikel bagian-bagian scaffolding).
sekor

Tierod
Tierod adalah alat bantu berupa besi yang berfungsi untuk mengunci bekisting pada kolom. Tierod ini
biasanya menggunakan besi beton berdiameter 10 mm kemudian disambung dengan as dratdan plat
besi. Panjang tierod tergantung dari ukuran kolom struktur.
tierod

Tierod merupakan bagian terpenting apabila menggunakan bekisting kayu. Fungsi dari tierod ini agar
saat pengecoran kolom tidak terjadi perubahan bentuk beton atau istilah lapangannya bunting.
Banyak faktor yang membuat beton jadi tidak sempurna diantaranya adalah kayu yang digunakan
untuk bekisting, tierod yang terlalu kecil, atau bahkan pemasangan sabuk (kayu) pada kolom yang
kurang strategis. Sebenarnya untuk jarak pemasangan sabuk pada kolom tergantung dari tinggi
kolom. Semakin tinggi kolom maka jarak antar sabuk di kolom bagian bawah semakin rapat karena
tekanan terbesar saat pengecoran adalah kolom bagian bawah.
tierod

Sponengan
Sponengan adalah Pekerjaan plesteran dan acian yang membentuk sudut-sudut 90 derajat pada
dinding, kolom beton, dan balok beton. Sponengan merupakan pekerjaan plesteran yang memiliki
tingkat kesulitan sendiri dibanding dengan plesteran pada bidang datar sehingga membutuhkan waktu
yang lebih lama untuk membuat sponengan yang lurus dan rapi. Biasanya pada pekerjaan borongan
sponengan dihitung harga per meter lari.
sponengan

Openingan
Openingan adalah bukaan pada dinding yang akan dipasang pintu maupun jendela. Tingkat kesulitan
pekerjaan openingan terletak pada plesteran dan acian sudut-sudutnya. Pada prinsipnya openingan
sama dengan sponengan. Perbedaannya hanya pada jumlah sudutnya. Openingan sama dengan 2 x
sponengan.
Openingan

klabangan/kepalaan
Klabangan mungkin bahasa daerah di Jawa. Ya pada intinya klabangan/kepala plester adalah
plesteran yang berbentuk memanjang vertikal dengan ukuran lebar 5 cm tebal sesuai dengan tebal
plesteran 1,5-2 cm. Tinggi kepala sesuai dengan dinding. Fungsi dari kepala kolom adalah untuk
mempermudah penjidaran plester dinding. Untuk lengkapnya bisa baca artikel teknis plesteran yang
baik.
kepala plester

kamprot
Kamprot salah satu bahasa lapangan untuk pekerjaan plesteran yang masih kasar. Pekerjaan ini
biasanya dilakukan pada plesteran yang memiliki ketebalan lebih dari 2 cm. Sebelum diplester baiknya
dikamprot terlebih dahulu sampai 1 cm dengan cara adukan semen pasir dilemparkan ke arah dinding.
Setelah kering, kemudian baru diplester halus.
kamprotan

Jidar
Jidar adalah alat bantu untuk pekerjaan plesteran dan acian pada dinding. Jidar sendiri biasa
menggunakan bahan aluminium hollow. Ukuran hollow disesuaikan dengan kondisi pengerjaan.
Penjidaran biasa dilakukan untuk meratakan plesteran agar ketebalan sesuai dengan kepala plester.
jidar

Sparing
Sparing adalah sistem pemipaan baik pemipaan listrik maupun air yang dipasang didalam beton. Pipa
tersebut digunakan sebagai cover kabel listrik. Sistem pemasangan sparing listrik biasanya sebelum
pengecoran.
Sparing listrik
sparing setelah dicor

Relat
Relat adalah tumpuan yang digunakan untuk proses perataan pengecoran plat basemen. Fungsi relat
ini sama dengan kepala plesteran. Tujuannya adalah agar hasil dari pengecoran benar-benar datar
karena finishing terakhir adalah floorhardener. Relat biasa menggunakan pipa-pipa besi yang
dipasang sesuai dengan tinggi rencana cor pelat.
Sipatan
Sipatan merupakan bahasa pengukuran yang digunakan untuk memberi tanda pada bangunan
dengan level tertentu. Biasanya untuk menentukan pinjaman 1 m pada kolom. Pekerjaan sipatan bisa
menggunakan alat waterpass kemudian diberi tanda atau marking menggunakan benang yang diberi
tinta hitam.
sipatan marking

Opname
Opname disini bukan artinya menginap di rumah sakit melainkan proses permohonan pembayaran
upah atau termin sesuai dengan progres lapangan. Biasanya diajukan oleh mandor atau subkon
kepada pelaksana atau main kontraktor.

Kolotan
Kolotan adalah bahasa lain dari pekerjaan nat keramik. Pekerjaan kolotan menggunakan semen
warna. Tujuan dari pekerjaan ini adalah menutup celah antar keramik agar air tidak masuk dan tentu
agar lebih terlihat rapi.
Kolotan

Scaffolding
Scaffolding adalah alat perancah yang digunakan sebagai pendukung untuk pekerjaan struktur dan
arsitek. Scaffolding merupakan satu kesatuan yang terdiri dari beberapa unit seperti main frame, jack
base, u head, join pin, cross brace dan sebagainya. Untuk mengetahui gambaran lengkap tentang
scaffolding bisa baca artikel Bagian-bagian Scaffolding.
Lubang Shaft
Lubang shaft adalah lubang pada pelat beton berbentuk persegi panjang dengan ukuran tertentu yang
berfungsi untuk jalur pipa-pipa air bersih, air kotor, pemadam kebakaran, air hujan dan sebagainya.
Pekerjaan ini biasa dilakukan pada saat pekerjaan struktur yaitu dengan memblock out persegi
panjang pada pelat.
Itulah beberapa istilah yang ada diproyek yang mungkin masih asing ditelinga para engineer baru.
Mungkin dari teman-teman pembaca setia www.jasasipil.com ada yang bisa menambahkan istilah-
istilah lain. Penjelasan di atas merupakan sebagian kecil pengalaman yang saya dapatkan ketika
masih diproyek. Demikian informasi dari saya, sekian dan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai