Nama Mahasiswa:
Program Paralel/2017 I
PROGRAM PASCASARJANA
TAHUN 2017
ANALISIS VARIANSI DUA JALUR
A. DASAR TEORI
1. Pengertian Analisis Varians Ganda (Anava dua-jalur)
Analisis varians yang tidak hanya memiliki satu variabel disebut dengan analisis
varians dengan klasifikasi ganda atau jamak. Jika dalam analisis varians satu jalur (Anava
Tunggal) hanya memiliki variabel kolom, maka dalam analisis varians dua jalur (Anava
Ganda) memiliki variabel kolom dan variabel baris. Dengan demikian akan diperoleh
interaksi antara kolom dengan baris. Anova atau analysis of variance adalah tergolong
analisis komparatif lebih dari dua variabel atau lebih dari dua rata-rata. Tujuannya adalah
untuk membandingkan lebih dari dua rata-rata. Gunanya untuk menguji kemampuan
generalisasi artinya data sampel dianggap dapat mewakili populasi (Riduan, 2010:166).
Anava Ganda dapat hanya mempunyai satu atau lebih variasi kolom, maupun satu
atau lebih variasi baris. Sehingga dapat diperoleh Anava Dua Jalan, Anava Tiga Jalan,
dan seterusnya (Arikunto, 1992: 285). Anava dua-jalur adalah analisis varian yang
digunakan untuk menguji hipotesis perbandingan lebih dari dua sampel dan setiap sampel
terdiri atas dua jenis atau lebih secara bersama-sama (Riduan, 2003:222).
Untuk melihat perbedaan mean dua kelompok, juga untuk melihat efektifitas
perlakuan terhadap sampel, dapat digunakan t – tes, tetapi untuk menguji perbedaan mean
dari tiga atau lebih sampel, dengan menggunakan F- tes. Selain lebih efisien,
penggunaan F- tes dapat digunakan untuk mengetahui interaksi antara variabel-variabel
yang menjadi perhatian (Arikunto, 1992: 279).
2. Mencari Harga F0
Harga F0 atau Fhitung masing-masing variabel diperoleh dengan membagi setiap MK
variabel tersebut dengan MKd. maka F0A = MKA : MKd = 0,67 : 1 = 0,67. Oleh karena
harga MKd= 1, jadi harga setiap F0 sama dengan harga setiap MK(Arikunto, 1992: 300).
C. PEMBAHASAN
(1637)2 (1607)2
=[ + ] − 146.160,22
36 36
= 146.212,16-146.160,22-35,37
= 16,37
e. Jk d = JK t − (JK a + JK b + JK ab )
= 3.771,84
2. Menghitung dbt, dba, dbb , dbab dan dbd.
a. 𝑑𝑏𝑡 = 𝑛 − 1
= 72 − 1 =71
b. dba = k − 1
= 2−1= 1
c. dbab = dba x dbb = 1(2) = 2.
d. dbd = dbt − (dba + dbb +dbab )
= 71 − (1 + 2 + 2)
= 71-(5)
= 66
b. Melalui Rasio FB
Hipotesis:
H0: 𝜇𝐴𝐶 = 𝜇 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 = 𝜇 𝑘𝑎𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎𝑡𝑖𝑘
H1: 𝜇𝐴𝐶 ≠ 𝜇 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 ≠ 𝜇 𝑘𝑎𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎𝑡𝑖𝑘
H1: 𝜇𝐴𝐶 = 𝜇 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 ≠ 𝜇 𝑘𝑎𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎𝑡𝑖𝑘
H1: 𝜇𝐴𝐶 ≠ 𝜇 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 = 𝜇 𝑘𝑎𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎𝑡𝑖𝑘
Salah satu tanda = pada H0 tidak berlaku.
Diketahui
dba = 1 dbd = 66
α 5% = 3,99 α 1% = 7,01
1% 5% 5% 1%
1% 5% 5% 1%
5.714,91 5.714,91
= 2,827√ +
24 24
= 2,827√238,12 + 238,12
= 2,8227√476,24
= 2,827𝑥 21,82
= 61,69
b. Rendah vs tinggi
𝑀𝑆𝐸 𝑀𝑆𝐸
HSD0,05= 𝑞0,05 √ +
𝑛1 𝑛2
5.714,91 5.714,91
= 2,827√ +
24 24
= 2,827√238,12 + 238,12
= 2,8227√476,24
= 2,827𝑥 21,82
= 61,69
c. Sedang vs tinggi
𝑀𝑆𝐸 𝑀𝑆𝐸
HSD0,05= 𝑞0,05 √ +
𝑛1 𝑛2
5.714,91 5.714,91
= 2,827√ +
24 24
= 2,827√238,12 + 238,12
= 2,8227√476,24
= 2,827𝑥 21,82
= 61,69
d. Nilai rata-rata
1064
1) Rata-rata untuk rendah = = 44,33
24
1083
2) Rata-rata untuk sedang = = 45,13
24
1097
3) Rata-rata untuk tinggi = = 45,71
24
1.Pada uji hipotesis mean dengan analisis variansi dua jalur, berdasarkan hasil hitung
diperoleh 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 metode ceramah = −6,31, 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 metode diskusi = −26,55, serta
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebagai interaksi antara metode ceramah dan diskusi = -472,1. Dengan dba = 1
dan dbd = 94 diperoleh hasil F tabel antar metode ceramah berupa 𝐹𝑡0,05 = 3,946 dan
𝐹𝑡0,01 = 6,918. Dengan dba = 2 dan dbd = 94 diperoleh hasil F tabel antar metode
diskusi berupa 𝐹𝑡0,05 = 3,906 dan 𝐹𝑡0,01 = 4,838. Dengan dba = 2 dan dbd = 94
diperoleh hasil F tabel sebagai interaksi antara metode ceramah dan metode diskusi
berupa 𝐹𝑡0,05 = 3,906 dan 𝐹𝑡0,01 = 4,838. Dengan demikian 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 baik dari metode
ceramah dan metode diskusi memiliki perbedaan variansi yang signifikan.
Kesimpulannya adalah ada perbedaan yang signifikan antara prestasi murid dengan
metode diskusi (𝑥̅ = 79,34) dengan prestasi murid dengan dengan metode ceramah
(𝑥̅ = 75,88)serta terjadi interaksi yang signifikan diantara kedua metode. (𝑃 < 0,05).
2.Pada uji hipotesis mean dengan post hoc HSD, diperoleh besar beda mean antara
metode diskusi (𝑥̅ = 79,34) dengan metode ceramah (x̅ = 75,88) sebesar 3,46.
Berdasarkan hasil hitung diperoleh nilai HSD0,05 untuk metode diskusi dan ceramah
yaitu 2,04. Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan variansi yang signifikan antara
kedua metode pengajaran dengan nilai HSD tersebut (P < 0,05).
3.Pada uji hipotesis mean dengan post hoc LSD, diperoleh besar beda mean antara
metode diskusi (𝑥̅ = 79,34) dengan metode ceramah (x̅ = 75,88) sebesar 3,46.
Berdasarkan hasil hitung diperoleh nilai LSD0,05 untuk metode diskusi dan ceramah
yaitu 2,73. Kesimpulannya adalah karena nilai beda mean lebih besar daripada nilai
LSD, maka akan terdapat perbedaan variansi yang signifikan antara kedua metode
pengajaran dengan nilai LSD tersebut (P < 0,05).
DAFTAR PUSTAKA