Anda di halaman 1dari 14

STUDI KANDUNGAN FORMALIN DALAM PIRING MELAMINE

YANG DIPERJUALBELIKAN DI MASYARAKAT

Nelma
Jurusan Analis Kesehatan, Poltekes Kemenkes, Medan

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kandungan formaldehid pada


piring melamine yang diperjualbelikan di masyarakat.Piring melamine merupakan peralatan
makan yang terbuat dari pencampuran formalin dengan fenol yang biasanya piring ini
digunakan untuk makan. Dalam pembuatan piring melamine ini, produsen sering
menambahkan formalin yang tidak sebanding dengan fenol sebagai bahan baku. Produsen
sangat mengabaikan keamanan konsumen, padahal perilakunya dapat membahayakan
kesehatan masyarakat. Menurut Peraturan Men Kes RI No.722 tahun 1988 tentang bahan
tambahan makanan yang dilarang pemerintah adalah formalin karena sangat berbahaya bagi
kesehatan, untuk itu perlu dilakukan penelitian terhadap formalin pada beberapa macam
piring melamin, dengan penelitian yang bersifat deskriptif dengan cara analisa kualitatif.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Poltekes Kesehatan Jurusan Analis
Kesehatan pada tanggal 07 - 09 juli 2010. Setelah dilakukan pengujian di Laboratorium maka
didapat hasil formalin secara kualitatif pada piring melamine adalah 6 dari 10 sampel piring
melamine positif (+) mengandung formalin. Tingginya kadar formaldehid pada peralatan
makan melamin disebabkan dalam sistem produksi melamin yang tidak terkontrol, bahan
formaldehid yang digunakan cendrung tidak sebanding dengan jumlah fenol sehingga
mengakibatkan terjadinya residu, yaitu sisa monomer formaldehid yang tidak bersenyawa
tinggal didalam materi melamin. Bahaya formaldehid terhadap kesehatan manusia dapat
mengakibatkan terjadinya iritasi pada membrane mukosa, dermatitis, gangguan pada
pencernaan,hematemesis, hematuria, proteinuria, anuria, asidosis, vertigo, koma dan
kematian. Formaldehid bersifat karsinogen, jika terpapar secara terus menerus dapat
mengakibatkan kerusakan pada hati, ginjal dan jantung. .

Kata Kunci : formalin, piring melamin

Pendahuluan dapat dikatakan kebutuhan yang untuk


Perkembangan ilmu pengetahuan sekarang ini dibutuhkan oleh manusia.
dan teknologi telah meningkatkan kualitas Misalnya piring, mangkuk, cangkir,
hidup manusia. Diantaranya ditandai sendok. Tapi pada saat ini peralatan makan
dengan gaya hidup manusia yang telah yang paling popular adalah peralatan yang
menggunakan produk yang berbasis kimia. terbuat dari melamine.
Salah satu produk industri yang memakai Saat diperkenalkan di Indonesia
bahan kimia dalam produksinya adalah pada 1970-an, perlengkapan makan dari
industri peralatan makan. Peralatan makan bahan melamine segera memikat

54

i
konsumen. Peralatan makan yang terbuat beracun yang disebut formaldehid
dari melamine disatu sisi menawarkan (formalin). Senyawa yang tahan panas ini
banyak kelebihan. Selain desain warna dipilih karena dianggap sangat cocok
yang beragam dan menarik, fungsinya juga digunakan sebagai wadah makanan panas
lebih unggul dibanding peralatan makan atau digunakan dalam microwave (Imam,
lain yang terbuat dari keramik, logam, atau 2007). Penggunaan formaldehid pada
kaca. Melamine lebih ringan, kuat, dan proses pembuatan peralatan makan
tidak mudah pecah. Harga peralatan melamin berfungsi sebagai bahan baku dan
melamine pun relative lebih murah pengawet Formaldehid dalam senyawa
dibanding yang terbuat dari keramik. melamin dapat muncul kembali dengan
Dengan segala kelebihan yang dimiliki adanya pristiwa yang dinamakn
oleh peralatan melamine khususnya piring depolimerisasi (degradasi) dimana
melamine, sehingga banyak produsen partikek-partikel formaldehid kembali
menyalahgunakan pembuatan piring muncul sebagai monomer dan otomatis
melamine ini untuk mendapatkan menghasilkan racun yang berbahaya bagi
keuntungan yang besar, yaitu dengan kesehatan apabila masuk kedalam tubuh
menambahkan formalin kedalam manusia. Hal ini terjadi apabila senyawa
pembuatan barang yang berbahan dasar melamin terkena air panas, sinar
melamine, dimana formaline bisa ultraviolet, adanya gesekan-gesekan,
membentuk ikatan polimer yang hasilnya abrasi terhadap permukaan melamin
adalah menimbulkan warna prodak (Harjono, 2006).
menjadi lebih cerah. Bila peralatan Bahaya formaldehid terhadap
tersebut terkena makanan atau minuman kesehatan manusia dapat mengakibatkan
panas, maka bahan formalin yang terdapat terjadinya iritasi pada membran mucusa,
dalam peralatan berbahan melamine dermatitis, gannguan pada pencernaan,
tersebut akan larut hematemesis, hematuria, proteinuria,
(http://negeri.wordpress.com/2008/09/24/b anuria, acidosis, vertigo, koma dan
ahaya-melamine). kematian. Formaldehid yang terhirup lewat
Produsen tidak menyadari bahwa pernafasan (inhalasi) akanPerlu diketahui
tindakan yang dilakukan dengan bahwa dasarnya semua bahan kimia adalah
menambahkan formalin sebagai bahan beracun. Ketika masuk kedalam tubuh
baku pembuatan melamine dapat manusia zat kimia ini akan menimbulkan
membahayakan kesehatan manusia. efek yang berbeda-beda, tergantung jenis
Karena melamin menghasilkan monomer segera diabsorbsi keparu dan
55
menyebabkan paparan akut berupa pusing dari melamine dan menemukan 30
kepala, rhinitis, rasa terbakar, dan diantaranyaa melepaskan formalin bila
lakrimasi (keluar air mata dan dosis yang digunakan untuk mewadahi makanan yang
lebih tinggi bisa buta), bronchitis, edema berair atau yang berasam, terlebih dalam
pulmonari atau pneumonia karena dapat keadaan panas, (http://depkes.go.id).
mengecilkan bronchus dan menyebabkan
akumulasi cairan paru. Pada orang sensitif Metode
dapat menyebabkan alergi, asma dan Jenis penelitian ini adalah
dermatitis. Jika masuk melalui penelanan penelitian survai yang bersifat deskriptif
(ingestion) sebanyak 30 ml ( 2 sendok yaitu untuk menganalisa kandungan
makan) dari larutan formaldehid dapat formaldehud peralatan makan melamin
menyebabkan kematian, hal ini disebabkan dengan melakukan pemeriksaan
sifat korosif formaldehid terhadap mucosa laboratorium yaitu dengan menggunakan
saluran cerna lambung, disertai mual, asam kromatropat.. Penelitian ini
muntah, nyeri, pendarahan dan perforasi. dilakukan di Pasar Akasara Medan
Jika terpapar secara terus menerus dapat dengan mengambil sampel berbagai merek
mengakibatkan kerusakan pada hati, ginjal peralatan makan melamin. Adapun alasan
dan jantung ( Widyaningsih, 2006). Efek dipilihnya lokasi pasar tersebut sebagai
formaldehid pada kesehatan manusia tempat penelitian adalah karena(a) Pasar
dapat terlihat setelah terkena dalam tersebut banyak dimanfaatkan masyarakat
jangka waktu yang lama dan berulang. umum untuk membeli kebutuhan mereka,
Badan Pengawas Obat dan (b). Banyak penjual peralatan makan
Makanan (BPOM) meminta masyarakat melamin dipasar tersebut sehingga sesuai
berhati-hati dalam menggunakan sebagai tempat melaksanakan penelitian,
perangkat makan berbahan dasar (c). Belum pernah dilakukan penelitian
melamine. Pasalnya dalam kondisi tertentu kandungan formalin pada peralatan makan
perangkat tersebut dapat melepaskan melamin
formalin yang berpotensi menimbulkan
dampak buruk bagi kesehatan.Undang– Alat dan Bahan
Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Alat-alat yang diperlukan dalam
perlindungan konsumen menjadi dasar penelitian ini adalah : statif, klem, beaker
pemerintah untuk mengawasi barang gelas, gelas ukur, erlenmeyer, tabung
beredar dimasyarakat. BPOM melakukan reaksi, alat destilasi, termometer, batang
pengujian terhadap 62 peralatan makan pengaduk, water bath, buret, neraca
56
analitik, pipet volum, gelas ukur, dan Sebanyak 1 ml destilat dimasukan
peralatan gelas lainnya. Sementara itu, kedalam tabung reaksi tambahkan 0,5% ml
bahan yang digunakan adalah : sama fehling A tambah 0,5 ml fehling B,
sulfat, asam kromatopat, asam fosfat, masukan kedalam penangas air yang
perak nitrat, amoniak, natrium hidroksida, mendidih, selama pemanasan diamati jika
kalium natrium tartarat, kupri sulfat, terjadi endapan merah bata menunjukan
akuadest dan fenolptalein. adanya formalin.
Prosedur kerja : c. Reaksi dengan larutan TOLLENS
Penyediaan sampel melamin Sebanyak 1 ml destilat dimasukan
Diambil masing-masing piring kedalam tabung reaksi tambahkan 1 ml
melamine kemudian hancurkan dengan pereaksi TOLLENS lalu bakar diatas api
mortir, duhancur lalu ditimbang. Sebanyak bunsen, selama dibakar amati jika terjadi
20,0 g sampel ini dimauskkan kedalam cermin perak menunjukan adanya
labu destilasi, lalu ditambahkan 200 ml formalin.
aquades dan 5 ml asam fosfat 85%. Alat
destilasi dipasang, preparat ini didestilasi Hasil dan Pembahasan
sampai diperoleh destilat sebanyak 25 ml 1. Melamin, manfaat dan bahayanya
yang ditampung didalam erlenmeyer yang Melamine adalah basa organik
berisi 25 ml aquades (ujung pendingin dengan rumus kimia C3H6N6. Zat ini
harus dicelup kedalam aquades). Perlu merupakan trimer dari cyanida. Bersama
ditambahkan bahwa titik didih formalin dengan formaline melamine digunakan
adalah 80˚C. untuk memproduksi resin melamine,
Pemeriksaan Kualitatif plastik yang sangat tahan panas, dan busa
a. Reaksi dengan larutan asam melamine, produk polimer
kromatropat pembersih.Melamine merupakan
Sebanyak 1 ml destilat dimasukan metabolik dari cycromazine, salah satunya
kedalam tabung reaksi tambahkan 2 ml senyawa pestisida,
larutan asam kromatropat 0,5% dalam (http://negeri,wordpress,com/2008/09/24/b
H2SO4 60%, masukan kedalam penangas ahaya-melamine).
air yang mendidih selama 15 menit, Melamine pertama kali disintesis
selama pemanasan diamati, jika terjadi oleh Liebig pada tahun 1834. Pada
warna ungu menunjukan adanya formalin. produksi awal kalsium sianamida diubah
b. Reaksi dengan larutan fehling menjadi disiandiamida. Kemudian
dipanaskan diatas titik leburnya untuk
57
menghasilkan melamine. Namun pada melamine. Selain itu juga, hati-hatilah
zaman sekarang, kebanyakan pabrik pada alat makan yang terbuat dari
industri menggunakan urea untuk melamine. Karena seperti halnya plastik,
menghasilkan melamine melalui reaksi alat makan dari melamine juga dapat
berikut: berbahaya dan menjadi tempat
6(NH2)2CO → C3H6N6 + 6NH3 + bermigrasinya zat-zat berbahaya kedalam
3CO2 makanan
Pertama – tama, urea terurai menjadi asam Melamine merupakan senyawa
sianat pada reaksi endotermik : polimer yang merupakan gabungan
(NH2)2 CO → HCNO + NH3 monomer formalon dan fenol yang apabila
Kemudian asam sianat berpolimerisasi komponen penyusun melamine tersebut
membentuk melamine dan karbon dalam komposisi yang seimbang kelihatan
dioksida: aman Tetapi harus diwaspadai sering kali
6HCNO → C3H6N6 + 3CO2 dalam pembuatan melamine proses
Reaksi kedua adalah eksotermik, namun pencampurannya sering kali tidak
keseluruhan proses reaksi bersifat terkontrol. Apabila komposisi antara
endotermik, formalin dengan fenol tidak seimbang
Secara luas digunakan diplastik, maka akan terjadi residu, yaitu monomer
bahan perekat, countertops, dishware, formalin atau fenol yang tidak bersenyawa
whiteboard, dan fertilizers. Melamine sempurna. Sisa monomer formalin inilah
dapat membuat iritasi bila terhisap dan bila yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
kontak dengan mata atau kulit. Melamine Selain itu senyawa melamine rentan
juga dapat mengakibatkan kerusakan pada terhadap panas dan sinar ultraviolet yang
reproduksi, kandung kemih, dan batu dapat mendepolimerisasi melamine
ginjal, juga dapat menyebabkan kanker menjadi monomer formalin dan fenol.
dan yang paling parah meninggal dunia. Meski tahan direntan suhu 120˚C - 30˚C
Melamine sama sekali tidak berguna untuk dibawah nol, tetapi karena menyerap
kesehatan dan tidak ada kandungan panas, melamine tidak tahan dipapar panas
nutrisinya, terlalu tinggi. Apalagi terpapar dalam
Produk plastik yang menggunakan jangka waktu lama. Oleh sebab itu
melamine sehingga bahan dasarnya melamine tidak bisa digunakan dalam
memang murah sekali, tetapi ada bahaya microwave.
kanker yang akan menyerang jika Gesekan terhadap peralatan
menggunakan produk plastik dari melamine juga berpotensi melepaskan
58
residu formaline yang terperangkap (http://negeri,wordpress,com/2008/09/24/b
sebelumnya. Meskipun kontrol pembuatan ahaya-melamine).
peralatan melamine sudah baik masih
menyimpan bahaya bagi kesehatan, 2.Deskripsi data penelitian
formaline sangat mudah masuk kedalam Dari hasil penelitian yang
tubuh lewat jalur oral atau mulut, saluran dilakukan terhadap 10 sampel piring
pernapasan dan pembuluh darah. Formalin melamine yang diperiksa di Laboratorium
yang masuk kedalam tubuh dapat Kimia Jurusan Analis Kesehatan Poltekes
menggangu fungsi sel, bahkan dapat pula Medan diperoleh hasil sebagai berikut :
mengakibatkan kematian sel,

Tabel 1. Hasil pengamatan warna piring melamin atas 3 pereaksi

Kode Reaksi Asam Reaksi Fehling Reaksi Tollens


Sampel Kromatropat
1 Terjadi warna ungu Terjadi endapan Terjadi cermin perak
merah bata
2 Tidak terjadi warna ungu Tidak terjadi endapan Tidak terjadi cermin
merah bata perak
3 Terjadi warna ungu Terjadi endapan Terjadi cermin perak
merah bata
4 Terjadi warna ungu Terjadi endapan Terjadi cermin perak
merah bata
5 Tidak terjadi warna ungu Tidak terjadi endapan Tidak terjadi cermin
merah bata perak
6 Terjadi warna ungu Terjadi endapan Terjadi cermin perak
merah bata
7 Tidak terjadi warna ungu Tidak terjadi endapan Tidak terjadi cermin
merah bata perak
8 Terjadi warna ungu Terjadi endapan Terjadi cermin perak
merah bata
9 Terjadi warna ungu Terjadi endapan Terjadi cermin perak
merah bata
10 Tidak terjadi warna ungu Tidak terjadi endapan Tidak terjadi cermin
merah bata perak
Blanko Terjadi warna ungu Terjadi endapan Terjadi cermin perak
merah bata

3. Diskusi berbentuk cairan jernih, tidak berwarnah


Formalin merupakan gas dan berbau busuk, atau berbentuk tablet
formaldehid yang tersedia dalam bentuk dengan masing-masing 5gr. Formalin
larutan 40%. Bahan ini bisa diperoleh sebenarnya adalah bahan pengawet yang
dengan mudah ditoko kimia. Formalin bisa digunakan dalam dunia kedokteran,

59
misalnya sebagai bahan pengawet mayat. juga diperoleh dalam bentuk sudah
Bahan ini juga biasa digunakan untuk diencerkan, yaitu dengan kadar
mwngawetkan hewan-hewan untuk formaldehida 30-20 dan 10%.
keperluan penelitian (Saparinto, 2006). Formaldehida mudah larut dalam air
Formalin biasanya mengandung sampai kadar 55%. Sangat reaktif dalam
alkohol (metanol), sebanyak 10-15% yang suasana alkali, serta bersifat sebagai zat
berfungsi sebagai stabilisator supaya pereduksi yang kuat, mudah menguap
formaldehidanya tidak mengalami karena titik didihnya yang rendah yaitu -
polimerisasi. Dipasaran formalin dapat 21˚C, (Winarno, 1994).

Tabel 2. Hasil pemeriksaan kualitatif

Kode Sampel Reaksi Asam Reaksi Fehling Reaksi Tollens


Kromatropat
1 (+) Positif (+) Positif (+) Positif
2 (-) Negatif (-) Negatif (-) Negatif
3 (+) Positif (+) Positif (+) Positif
4 (+) Positif (+) Positif (+) Positif
5 (-) Negatif (-) Negatif (-) Negatif
6 (+) Positif (+) Positif (+) Positif
7 (-) Negatif (-) Negatif (-) Negatif
8 (+) Positif (+) Positif (+) Positif
9 (+) Positif (+) Positif (+) Positif
10 (-) Negatif (-) Negatif (-) Negatif
Blanko (+) Positif (+) Positif (+) Positif

Selain sebagai bahan pengawet, pembuatan lem polywood resin maupun


formalin juga memiliki fungsi lain sebagai tekstil (Saparinto, 2006). Formalin
Zat anti septik untuk membunuh banyak juga digunakan pada industri
mikroorganisme, desinfektan pada tekstil untuk mencegah bahan menjadi
kandang ayam, antihidrolik (pengawet kusut dan meningkatkan ketahanan bahan
keluarnya keringat) sehingga sering tenunan. Dalam bidang farmasi formalin
digunakan sebagai bahan pembuat digunakan sebagai pendetoksifikasi dalam
deodoran, dan, bahan campuran dalam vaksin, dan juga untuk obat penyakit kulit

60
karena kemampuannya merusak rotein, hidup di sisik ikan. Formalin
(Cahyadi, 2006). diketahui sering digunakan dan
Formalin sudah sangat umum efektif dalam pengobatan penyakit
digunakan dalam kehidupan sehari - ikan akibat ektoparasit seperti fluke
hari. Di sektor industri sebenarnya dan kulit berlendir. Meskipun
formalin sangat banyak manfaatnya. demikian, bahan ini juga sangat
Formaldehid memiliki banyak beracun bagi ikan. Ambang batas
manfaat, seperti anti bakteri atau amannya sangat rendah, sehinggga
pembunuh kuman sehingga terkadang ikan yang diobati malah
dimanfaatkan untuk pembersih mati akibat formalin daripada akibat
lantai, kapal, gudang dan pakaian, penyakitnya. Formalin banyak
pembasmi lalat dan berbagai digunakan dalam pengawetan
serangga lain. Dalam dunia fotografi specimen ikan untuk keperluan
biasaya digunakan untuk pengeras penelitian dan identifikasi. Di dunia
lapisan gelatin dan kertas. Bahan kedokteran formalin digunakan
pembuatan pupuk dalam bentuk urea, untuk pengawetan mayat manusia
bahan pembuatan produk parfum, untuk dipakai dalam pendidikan
pengawet produk kosmetika, mahasiswa kedokteran. Untuk
pengeras kuku dan bahan untuk pengawetan biasanya digunakan
insulasi busa. Formalin juga dipakai formalin dengan konsentrasi 10% .
sebagai pencegah korosi untuk Besarnya manfaat di bidang
sumur minyak.. Di bidang industri industri terkadang disalahgunakan
kayu sebagai bahan perekat untuk untuk penggunaan pengawetan
produk kayu lapis (plywood). Dalam industri makanan. Biasanya hal ini
konsentrasi yag sangat kecil (<1 ditemukan dalam industri rumahan,
persen) digunakan sebagai pengawet karena mereka tidak terdaftar dan
untuk berbagai barang konsumen tidak terpantau oleh Depkes dan
seperti pembersih rumah tangga, Balai POM setempat. Bahan
cairan pencuci piring, pelembut, makanan yang diawetkan dengan
perawat sepatu, shampoo mobil, lilin formalin biasanya adalah mi basah,
dan karpet. tahu, bakso, ikan asin dan beberapa
Di industri perikanan, makanan lainnya. Formalin adalah
formalin digunakan untuk larutan yang tidak berwarna dan
menghilangkan bakteri yang biasa baunya sangat menusuk. Di dalam
61
formalin terkandung sekitar 37 digunakan dalam keadaan dingin
persen formaldehid dalam air, sebenarnya tidak berbahaya. Tetapi
sebagai bahan pengawet biasanya sangat berbahaya bila wadah -wadah
ditambahkan metanol hingga 15 ini dipakai untuk menaruh bahan
persen. Bila tidak diberi bahan makanan panas seperti membuat
pengawet makanan seperti tahu atau minuman teh, Kopi, atau makanan
mi basah seringkali tidak bisa tahan berkuah panas.
dalam lebih dari 12 jam. Formalin masuk ke dalam
Formaldehid juga dipakai tubuh manusia melalui dua jalan,
untuk reaksi kimia yang bisa yaitu mulut dan pernapasan.
membentuk ikatan polimer, dimana Sebetulnya, sehari-hari kita
salah satu hasilnya adalah menghirup formalin dari lingkungan
menimbulkan warna produk menjadi sekitar. Polusi yang dihasilkan oleh
lebih cerah. Sehingga formalin asap knalpot dan pabrik,
dipakai di industri plastik. bahan mengandung formalin yang mau
pembuatan sutra buatan, zat tidak mau kita hirup, kemudian
pewarna, cermin kaca. Sehingga masuk ke dalam tubuh. Asap rokok
formalin juga banyak dipakai di atau air hujan yang jatuh ke bumi
produk rumah tangga seperti piring, pun sebetulnya juga mengandung
gelas dan mangkuk yang berasal dari formalin. Formalin sangat berbahaya
plastik atau melamin. Bila piring jika terhirup, mengenai kulit dan
atau gelas tersebut terkena makanan tertelan. Akibat yang ditimbulkan
atau minutan panas maka bahan dapat berupa : luka bakar pada kulit,
formalin yang terdapat dalam gelas iritasi pada saluran pernafasan,
akan larut. reaksi alergi dan bahaya kanker pada
Dari penelitian hasil air manusia. Jika kandungan dalam
rebusan yang kemudian dibawa ke tubuh tinggi, akan bereaksi secara
Laboratorium Kimia Universitas kimia dengan hampir semua zat di
Indonesia, ini didapatkan hasil, dalam sel, sehingga menekan fungsi
bahwa kandungan formalin pada sel dan menyebabkan kematian sel
hampir semua produk yang diteliti, yang menyebabkan kerusakan pada
kandungan formalin sangat tinggi organ tubuh. Formalin merupakan
antara 4,76 9,22 miligram per liter. zat yang bersifat karsinogenik atau
Barang-barang tersebut bila bisa menyebabkan kanker.
62
Beberapa penelitian terhadap tubuh. Secara kimiawi asam lambung
tikus dan anjing pemberian formalin dan enzim pencernaan menyebabkan
dalam dosis tertentu jangka panjang denaturasi zat berbahaya tersebut.
secara bermakna mengakibatkan Secara imunologik sIgA
kanker saluran cerna seperti (sekretori Imunoglobulin A) pada
adenocarcinoma pylorus, permukaan mukosa dan limfosit pada
preneoplastic hyperplasia pylorus lamina propia dapat menangkal zat
dan adenocarcinoma duodenum. asing masuk ke dalam tubuh. Pada
Penelitian lainnya menyebutkan usia anak, usus imatur (belum
pengingkatan resiko kanker faring sempurna) atau system pertahanan
(tenggorokan), sinus dan cavum tubuh tersebut masih lemah dan
nasal (hidung) pada pekerja tekstil gagal berfungsi sehingga
akibat paparan formalin melalui memudahkan bahan berbahaya
hirupan. masuk ke dalam tubuh sulit untuk
Dalam jumlah sedikit, dikeluarkan. Hal ini juga akan lebih
formalin akan larut dalam air, serta mengganggu pada penderita
akan dibuang ke luar bersama cairan gangguan saluran cerna yang kronis
tubuh. Sehingga formalin sulit seperti pada penderita Autism,
dideteksi keberadaannya di dalam penderita alergi dan sebagainya.
darah. Imunitas tubuh sangat Menurut IPCS (International
berperan dalam berdampak tidaknya Programme on Chemical Safety),
formalin di dalam tubuh. Jika secara umum ambang batas aman di
imunitas tubuh rendah atau dalam tubuh adalah 1 miligram per
mekanisme pertahanan tubuh rendah, liter. IPCS adalah lembaga khusus
sangat mungkin formalin dengan dari tiga organisasi di PBB, yaitu
kadar rendah pun bisa berdampak ILO, UNEP, serta WHO, yang
buruk terhadap kesehatan. Usia anak mengkhususkan pada keselamatan
khususnya bayi dan balita adalah penggunaan bahan kimiawi. Bila
salah satu yang rentan untuk formalin masuk ke tubuh melebihi
mengalami gangguan ini. Secara ambang batas tgersebut maka dapat
mekanik integritas mukosa mengakibatkan gangguan pada organ
(permukaan) usus dan peristaltik dan system tubuh manusia. Akibat
(gerakan usus) merupakan pelindung yang ditimbulkan tersebut dapat
masuknya zat asing masuk ke dalam terjadi dalam waktu singkat atau
63
jangka pendek dan dalam jangka menyebabkan pengeluaran air mata
panjang, bisa melalui hirupan, yang hebat dan terjadi kerusakan
kontak langsung atau tertelan. pada lensa mata. Apabila tertelan
Akibat jangka pendek yang terjadi maka mulut, tenggorokan dan perut
biasanya bila terpapar formalin terasa terbakar, sakit menelan, mual,
dalam jumlah yang banyak, Tanda muntah dan diare, kemungkinan
dan gejala akut atau jangka pendek terjadi pendarahan , sakit perut yang
yang dapat terjadi adalah bersin, hebat, sakit kepala, hipotensi
radang tonsil, radang tenggorokan, (tekanan darah rendah), kejang,
sakit dada, yang berlebihan, lelah, tidak sadar hingga koma. Selain itu
jantung berdebar, sakit kepala, mual, juga dapat terjadi kerusakan hati,
diare dan muntah. Pada konsentrasi jantung, otak, limpa, pankreas,
yang sangat tinggi dapat sistem susunan syaraf pusat dan
menyebabkan kematian. Bila ginjal. Meskipun dalam jumlah
terhirup formalin mengakibatkan kecil, dalam jangka panjang
iritasi pada hidung dan tenggorokan, formalin juga bisa mengakibatkan
gangguan pernafasan, rasa terbakar banyak gangguan organ tubuh.
pada hidung dan tenggorokan serta Apabila terhirup dalam jangka lama
batuk-batuk. maka akan menimbulkan sakit
Kerusakan jaringan sistem kepala, gangguan sakit kepala,
saluran pernafasan bisa mengganggu gangguan pernafasan, batuk-batuk,
paru-paru berupa pneumonia (radang radang selaput lendir hidung, mual,
paru) atau edema paru ( mengantuk, luka pada ginjal dan
pembengkakan paru). Bila terkena sensitasi pada paru.
kulit dapat menimbulkan perubahan Gangguan otak mengakibatk
warna, kulit menjadi merah, efek neuropsikologis meliputi
mengeras, mati rasa dan ada rasa gangguan tidur, cepat marah,
terbakar. Apabila terkena mata dapat gangguan emosi, keseimbangan
menimbulkan iritasi mata sehingga terganggu, kehilangan konsentrasi,
mata memerah, rasanya sakit, gata - daya ingat berkurang dan gangguan
gatal, penglihatan kabur dan perilaku lainnya. Dalam jangka
mengeluarkan air mata. Bila panjang dapat terjadi gangguan haid
merupakan bahan berkonsentrasi dan kemandulan pada perempuan.
tinggi maka formalin dapat Kanker pada hidung, ronggga
64
hidung, mulut, tenggorokan, paru keracunan formalin dengan dosis tinggi.
dan otak juga bisa terjadi.Apabila Keracunan formalin mengakibatkan iritasi
terkena kulit, kulit terasa panas, lambung dan alergi. Formalin juga bersifat
mati rasa, gatal-gatal serta memerah, karsinogen (menyebabkan kanker) dan
kerusakan pada jari tangan, mutagen (menyebabkan perubahan fungsi
pengerasan kulit dan kepekaan pada sel). Dalam kadar yang sangat tinggi
kulit, dan terjadi radang kulit yan g formalin menyebabkan kegagalan
menimbulkan gelembung. Jika peredaran darah yang bermuara pada
terkena mata, bahaya yang paling kematian, (Saparinto, 2006).
menonjol adalah terjadinya radang Tindakan Pertolongan
selaput mata. Jika tertelan akan Bila terhirup, Jika aman memasuki
menimbulkan iritasi pada saluran daerah paparan, pinadahkan penderita
pernafasan, muntah-muntah dan ketempat yang aman. Bila perlu, gunakan
kepala pusing, rasa terbakar pada masker berkatub atau peralatan sejenis
tenggorokan, penurunan suhu b adan untuk melakukan pernapasan buatan,
dan rasa gatal di dada. segera hubungi dokter. Jika terkena kulit,
Pemakaian formalin pada makanan lepaskan pakaian, perluasan dan sepatu
dapat menyebabkan keracunan pada tubuh yang terkena formalin. Cuci kulit selama
manusia, dengan gejala sebagai berikut: 15-20 menit dengan sabun atau detergen
sukar menelan, mual, sakit perut yang akut lunak dan air yang banyak dan dipastikan
disertai muntah-muntah, mencret berdarah, tidak ada lagi bahan yang tersisa dikulit.
timbulnya depresi sususnan syaraf, atau Pada bagian yang terbakar, lindungi luka
gangguan peredaran darah. Konsumsi dengan pakaian yang kering, steril dan
formalin pada dosis sangat tinggi dapat longgar. Bila perlu, segera hubungi dokter.
mengakibatkan konvulsi (kejang-kejang), Bila terkena mata, bilas mata
haematuri (kencing darah) dan dengan air mengalir yang cukup banyak
haematomesis (muntah darah) yang sambil mata dikedip-kedipkan. Pastikan.
berakhir dengan kematian. Injeksi formalin Tidak ada lagi sisa formalin dimata. Aliri
dengan dosis 100 g dapat mengakibatkan mata dengan larutan garam dapur 0,9 %
kematian dalam waktu 3 jam (Winarno, (seujung sendok teh garam dapur
1994). dilakukan dalam segelas air). Secara terus-
Efek samping penggunaan formalin menerus sampai penderita siap dibawa
tidak secara langsung akan terlihat secara kerumah sakit, segera bawa kedokter..
komulatif, kecuali seseorang mengalami
65
Bila tertelan, (a) lakukan Kandungan formaldehid yang
pembilasan lambung dengan 10 % terdapat pada peralatan makan melamin
amonium bicarbonat atau dengan berasal dari proses pembuatan peralatan
campuran aromatik spirit dan amonia (b) makan melamin dimana formaldehid
berikan larutan sodium sulfate 30 gr dalam digunakan sebagai bahan baku dan
250 cc air melalui mulut, (c) bila kencing pengawet. Tingginya kadar formaldehid
sedikit, berikan diet karbohydrat, lemak, pada peralatan makan melamin disebabkan
dan protein rendah, (d) Arachnis oil dalam sistem produksi melamin yang tidak
(minyak arachnis) dan dextrose emulsi terkontrol, bahan formaldehid yang
melalui selang lambun, (Adiwisastra, digunakan cendrung tidak sebanding
1992). Berdasarkan hasil pemeriksaan dengan jumlah fenol sehingga
secara kualitatif pada peralatan makan mengakibatkan terjadinya residu, yaitu sisa
melamin diperoleh hasil bahwa 5 sampel monomer formaldehid yang tidak
dianalisa secara kualitatif maka di peroleh bersenyawa tinggal didalam materi
hasil sampel 1, 3, 4, 6, 8, dan 9 positif (+) melamin. Selain itu terdapat peralatan
mengandung formalin, sedangkan untuk makan melamin yang terbuat dari urea
sampel 2, 5, 7 dan 10 tidak mengandung formaldehid yang mengandung kadar
formalin. formaldehid yang tinggi ( Harjono, 2006).
Berdasarkan hasil pemeriksaan Bahaya formaldehid terhadap
kandungan formaldehid pada pewralatan kesehatan manusia dapat mengakibatkan
melamin, kandungan formaldehid yang terjadinya iritasi pada membrane mukosa,
terdapat pada sampel yang diperiksa jauh, dermatitis, gangguan pada pencernaan,
kandungan formaldehid yang terdapat hematemesis, hematuria, proteinuria,
pada sampel yang diperiksa jauh melebihi anuria, asidosis, vertigo, koma dan
standar kandungan formaldehid yang kematian. Formaldehid bersifat
diperbolehkan terdapat pada peralatan karsinogen, jika terpapar secara terus
makan melamin sesuai dengan standar menerus dapat mengakibatkan kerusakan
acuan ISO 14528-3 Tahun 1999, Pasific pada hati, ginjal dan jantung.
Melamin Formaldehyde Powder Molding (Widyaningsih, 2006)
Campounds, yang menyatakan bahwa Dalam mendapatkan destilat selain
kandungan formaldehid yang menggunakan cara destilasi, dapat juga
diperbolehkan terdapat pada peralatan dilakukan dengan cara centrifuge, dimana
makan melamin adalah sebesar 3 ppm contoh yang diolah langsung dicentrifuge,
dan supernatannya diambil kemudian
66
dilakukan identifikasi dengan pereaksi Cahyadi Wisnu, 2006, Bahan Tambahan
Pangan, Cetakan Pertama, Penerbit
yang sama. Dari ketiga metode reaksi
Bumi Aksara, Jakarta
yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Day, Underwood, 2002, Analisis Kimia
Kuantitatif, Edisi VI, Penerbit
metode yang paling spesifik adalah dengan
Erlangga, Jakarta
metode Asam kromatropat. http://depkes.go.id/
http://negeri.wordpress.com/2008/09/24/b
ahaya-melamine/
Kesimpulan http://tutorialkuliah.blogspot,com/2009/05/
tugas-kuliah-ttg-destilasi.html/
1. Dari analisa kualitatif pada piring
Harjono, Y.2006. Makan Sehat Hidup
melamine yang diperjualbelikan di Sehat, Jakarta. Kompas
Mulyono, 2009, Membuat Reagen Kimia,
Pasar Aksara Medan sebanyak 5 sampel
Cetakan Ketiga, Penerbit Bumi
diperoleh hasi sampel A, C, dan D Aksara, Jakarta
Saparinto Cahyo, Hidayati Diana, 2006,
positif (+) mengandung formalin,
Bahan Tambahan Pangan, Penerbit
sedangkan untuk sampel B dan E tidak Kanisius, Yogyakarta
Svehla, 1990, Analis Anorganik Kualitatif,
mengandung formalin.
Edisi V, Penerbit Kalman Media
2. Menurut hasil yang diperoleh dari Pustaka, Jakarta
Winarno, Rahayu, 1994, Bahan Tambahan
analisa kualitatif pada piring melamine
Untuk Makanan dan Kontaminasi,
yang diperjualbelikan tidak memenuhi Penerbit Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta
syarat atau sangat berbahaya bagi
Widyaningsih,T.D, 2006. Alternatif
kesehatan karena mengandung formalin Pengganti Formalin Pada produk
Pangan, Surabaya. Penerbit Trubus
yang dilarang oleh pemerintah.
Agrisarana
Windholz dkk, 1975. The Merck Index An
Encyclopedia of Chemcals and
Daftar Pustaka Drugs, Ninth Edition Rahway USA :
Merck & CO,Inc
Adiwisastra, 1992, Keracunan, Cetakan Yuliarti Nurheti, 2007, Awas Bahaya
Kedua, Penerbit Angkasa, bandung Dibalik Lezatnya Makanan, Penerbit
Anol Offset, Yogyakarta

67

Anda mungkin juga menyukai