Dr.Haji Nasrun Adil Nasir, M.Pd Dra.Hj.Suri Maswita Nasir,SH,MS,Ph.D Drs.Rizal Mahmuzar Nasir Ir.Muhsin Herris Nasir,MP Penyunting Estetika,Prof.Dr.Haji OK. Moehad Sjah,Sp.PD-KR Prof.Dr.Haji Ramli Abdul Wahid,Lc,MA Prof.Dra.Hj.Tengku Silvana Sinar,MA,Ph.D SASTRA MELAYU UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (Pusat Studi Kajian Tamaddun dan Estetika Diksi Melayu “Daarul Arief”Sumatera Utara) Ditulis dan diperbanyak untuk Allahuyarham Ayahanda dan Almarhumah Ibunda, dikirimkan ke seluruh Indonesia dan ke serantau negeri berbahasa Melayu di Asia Tenggara.Semoga ada pahalanya……..amin !
1. A Tepak sirih kami serahkan 1. B Rumah Melayu pakai serambi
Silahkan makan dekat serambi Tampak indah di tengah pekan Assalamu’alaikum kami ucapkan Sholawat dan salam kepada Nabi Seiring sholawat kepada Nabi Syafa’atnya nanti kita harapkan I. A Hang Tuah dan Hang Kesturi I. B Berkain songket bajunya katun Baik budi dan sopan santun Kopiah hitam selempang biru Bersama kita datang kemari Sambil bernyanyi berbalas pantun Hendak belajar berbalas pantun Syair seloka gurindam baru II. A Pohon roda dan pohon dadap II. B Pohon roda dan pohon dadap Tumbang searah menimpa padi Jatuh daunnya dimusim dingin Tercium kami bau tak sedap Kalau ada bau tak sedap Entah siapa yang tidak mandi Mungkin …... yang buang angin III. A Tepak Puan di atas peti III. B Sudah gaharu cendana pula Sirih kapurnya dibuang jangan Bunga cempaka di bawah bantal Kalau kalian bijak bestari Sudah tahu bertanya juga Binatang apa tanduk di tangan ? Itu tandanya mulutmu gatal IV. A Tak ada gading yang tak retak IV. B Cik Mat berdiri dekat pintu Itu pepatah orang dahulu Semua yang lewat disapanya Ada gundul tapi tak botak Kalau pepatah seperti itu Pepatah siapa seperti itu? Pantun dikarang …… namanya V. A Kalau tuan ke Tanjung Malim V. B Bang Hafidz pendekar silat Panggilkan guru mengajar silat Diundang sampai ke Malaysia Kalau kalian orang yang alim Kalau rajin mengerjakan sholat Apa manfaatnya rajin sholat? Hidup selamat lagi bahagia VI. A Pantai Cermin kuala Serdang VI. B Tempat singgah kapal berlabuh Tempat singgah kapal berlabuh Karena hendak memuat barang Bagaimana …… tak bimbang Walau …… di tempat jauh Bila …… di tempat jauh Teringat selalu .….. seorang VII. A Wak Alang pergi ke Tanjung VII. B Hendak membeli kain sarungnya Hendak membeli kain sarungnya Sarung warnanya hitam kelam Kalau abang menjadi burung Kalau adik yang jadi sangkarnya Adinda saja jadi sangkarnya Kurunglah abang siang dan malam VIII. A Berkat disimpan dalam laci VIII. B Lenggok mahligai di dalam kota Tengku Dzulmi memimpin kota Serampang XII tarian Melayu Melihat …… memakai peci Kalau betul …… jatuh cinta Rasanya …… jatuh cinta Nantikan …… di malam minggu IX. A Jalan rusak banyak berlubang IX. B Ada tanjakan banyak keloknya Ada tanjakan dengan keloknya Berlumpur bagai kubangan sapi Kalau adik cintakan abang Kalau abang pinta buktinya Coba tunjukkan apa buktinya ? Bawalah adik ke tempat sepi X. A Pohon anggur daunnya rindang X. B Kayu meranti daunnya lebar Lebat buahnya bertambah rebah Tempat Gelatik belajar terbang Tumbuhnya subur dekat perigi Datang seekor si burung Nuri Kalau jujur ucapan abang Kalau adik sudah tak sabar Cinta adik bertambah-tambah Tunggu merisik kita bertunang Tunggu meminang tak sabar lagi Nanti malam yuk kawin lari XI. A Dari mana datangnya lintah XI. B Banyak lintah di batang padi Dari rawa ke batang padi Orang menuai jadi terganggu Adik mengidam selalu muntah Bertanya abang apa yang terjadi Apa gerangan sudah terjadi Akibat begadang malam Minggu tu XII. A Anak Belanda diangkat tandu XII. B Kepalanya pecah terantuk tiang Dilempar batu matanya kabur Anak Belanda penjajah negeri Kepalanya pecah terantuk tiang Pantas hukuman sampai begitu Dimabuk cinta dibuai rindu Wajah adikpun terbayang abang Siang tak makan malam tak tidur Gelisah tidur seorang diri Wajah abang terbayang-bayang Kuingin terlelap dalam pelukmu XIII. A Jangan marah adik bertanya XIII. B Itulah sebab aku termenung Mengapa kerap menung di pantai Ku takut hasrat lapuk di tangkai Adakah hasrat dan cita-cita Maksud hati nak memeluk gunung Maksud hati tak kunjung sampai Tapi tanganku tak mungkin sampai XIV. A Jangan lekas berputus asa XIV. B Pesan adik tetap ku ingat Bila bersua bukit dan lembah Jadi pedoman digelap malam Bahagia itu akan senantiasa Semoga ia menambah semangat Dapat dicapai orang yang tabah Kala harungi lautan dalam XV. A Orang Cina dipanggil nyonya XV. B Orang Batak dipanggil namboru Orang Batak dipanggil namboru Dipanggil ibu tak sedap rasanya Kalau boleh kami bertanya Sebabnya langit berwarna biru Mengapa langit berwarna biru Begitulah Tuhan menciptakannya XVI. A Permata intan cincin suasa XVI. B Cik Puan pergi ke Kedah Di jari manis elok pakaikan Pergi berlatih tari-tarian Bulan Ramadhan bulan puasa Wajib tingkatkan amal ibadah Amal ibadah wajib tingkatkan Sholat tarawih tadarus Qur’an XVII. A Syawal tiba datang cahaya XVII. B Pak Nasir pergi ke pekan Ramadhan berakhir beritahukan Cik Nur menunggu pulang kembali Kalau tiba di Hari Raya Baiklah takbir dikumandangkan Mengapa takbir dikumandangkan Sungguh besar karunia ILahi XVIII. A Cuaca indah di pagi hari XVIII. B Segar badan mandi di sumur Segar badan mandi di sumur Sarapan sudah terhidang di meja Maafkan kami bertanya lagi Mengapa orang banyak menganggur mengapa orang banyak menganggur Berat tangan malas bekerja XIX. A Burung jalak dan burung pungguk XIX. B Yang satu patah sayapnya Yang seekor patah sayapnya Mengapa sampai patah gerangan Nenek gelak atok mengangguk Teringat orang tu masa mudanya Teringat orang tu masa mudanya Waktu bercinta pegang-pegangan XX. A Pandai pula bersopan santun XX. B Hang Jebat gagah berani Beserta manis budi bahasanya Satria bahari patuhi hukum Tak sudah kita berbalas pantun Berbalas pantun sampai di sini Elok bekerja dapat hasilnya Kami sudahi assalamu’alaikum
Pantun Masa Kini
Pantun Masa Kini di lingkungan remaja kedengaran rada aneh, sedap dan lucu. Pada orang Betawi pantun dua baris sangat populer, sebaris sampiran dan sebaris isi pantun. Pada orang Minang dan Melayu Batubara dikenal pula Talibun (Pantun enam baris). Pantun semacam di bawah ini sering diucapkan Sule Gile, Andre Mble, Aziz Gagap, Nunung Manyung dkk di Kangen OVJ. Dalam Sastra Melayu Klasik dikenal pula pantun dua untai (baris) dalam satu bait yang disebut karmina atau pantun kilat. 1. Ke Jakarta naik perahu 6. Benderang cahaya si matahari Jangan berkata kalau tidak tahu Bertuah mujur Tengku Erry Nuradi 2. Simpang tiga jalan berkelok 7. Burung jalak terbang tinggi Banyak cerita banyak tak elok …….. galak ……. tak berani 3. Naik rakit sendiri saja 8. Bermain congkak di muke pintu Kalau sakit ke dokter ya ! Istrinya pekak suaminye bisu 4. Banyak cerita dari jajan 9. Sholat puasa serta mengaji Bokek ni ye………. Selamat bahagia kemana pun pergi 5. Sejak muda rajin sembahyang 10. Burung tempua tinggi melayang Dunia akhirat hidup kan senang Kalau dah tua malu tak sembahyang (Dimuat Harian Waspada, 29 November 2009 dan ditanggapi Drs.Irwansyah,MA dosen FS USU) NB : Ditulis dan diperbanyak semoga ada pahalanya untuk Almarhum Ayahanda dan Almarhumah Ibunda yang telah mengajarkan kami sembahyang mengaji, bernyanyi, bercerita lucu, mendongeng dan berbalas pantun, pandai berbudi dan tahukan diri, amin ! BILA AYAH BUNDA TELAH DIBAWA PERGI, MENUJU PUSARA MENINGGALKAN KITA, BAGINYA PERMATA TAK BERGUNA LAGI, SELAIN DOA DARI ANAK YANG TERCINTA ALLAHUMMAGHFIRLI WALIWALIDAYYA WARHAMHUMMA KAMA RABBAYYANI SHAGHIRA, ALFATIHAH……………….. AMIN. Wabihinasta’inubillahi’ala. Kullu’amin wa antum bilkhoir. Medan, 2 Sya’ban 1439 Drs.Rizal Mahmuzar (NIP.19670802 199502 1 001) HP. 0812 6065 1073 Asisten Pensyarah Utama. Pusat Studi Kajian Tamaddun dan Nahu Melayu, Daarul Arief Sumatera Utara Guru SMA Negeri 1 Talawi Kab. Batubara