Anda di halaman 1dari 11

AKUNTANSI MANAJEMEN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

PUTU INTAN MAPITA DEWI 1633121125

I PUTU PRADHANA YOGA 1633121127

NI KADEK EVI BUDI WAHYUNI 1633121154

NI MADE SANDEVI 1633121161

NI PUTU KRISNAYANTI 1633121162

WIDYA AGUSTIN FERAWATI 1633121171

DIAN UMAMI 1633121173

NI KADEK AYU GELGEL CAHYA DEWI 1633121301

PUTU ARIASMINI ALVES 1633121308

UNIVERSITAS WARMADEWA

TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan Makalah ini dengan tepat pada waktunya.

Dan harapan kami semoga Makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca , untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi Makalah kami.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami


yakin masih banyak kekurangan dalam Makalah ini, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan Makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

Denpasar, 12 April 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................ i

Daftar Isi ......................................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ................................................................................................... 1

Bab II Pemabahasan

2.1 Deskripsi Anggaran, Perencanaan, dan Pengendalian ............................ 2


2.2 Manfaat Anggaran ................................................................................... 2
2.3 Anggaran Induk ...................................................................................... 2
2.4 Anggaran Operasional ............................................................................. 3
2.4.1 Anggaran Penjualan .................................................................... 3
2.4.2 Anggaran Produksi...................................................................... 3
2.4.3 Anggaran Pembelian bahan baku langsung ................................ 4
2.4.4 Anggaran tenaga kerja langsung ................................................. 4
2.4.5 Anggaran overhead ..................................................................... 4
2.4.6 Anggaran persediaan akhri barang jadi....................................... 4
2.4.7 Anggaran beban pokok penjualan ............................................... 4
2.4.8 Anggaran beban penjualan dan administrasi .............................. 5
2.5 Menyiapkan Anggaran Keuangan ........................................................... 5
2.6 Menggunakan Anggaran untuk Evaluasi Kerja ...................................... 5
2.6.1 Anggaran Statis ........................................................................... 5
2.6.2 Anggaran Fleksibel ..................................................................... 5
2.7 Anggaran berdasarkan Aktivitas ............................................................. 6
2.7.1 Anggaran Aktivitas Statis ........................................................... 6
2.7.2 Anggaran Fleksibel Aktivitas ..................................................... 6

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 7
3.2 Kritik dan Saran ...................................................................................... 7

Daftar Pustaka ................................................................................................................. 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam menjalankan suatu bisnis atau perusahaan tidak boleh asal-asalan,


karena dapat mengakibatkan kerugian atau pelaksanaan yang diluar kendali. Untuk
itu setiap perusahaan perlu membuat suatu perncanaan yang dapat digunakan sebagai
acuan atau dasar dalam pelaksanaan menjalakna suatu bisnis.

Setelah membuat sebuah perencanaan, ketika melaksanakan apa yang sudah


direncanakan kita juga perlu membuat suatu pengendalian, sehingga rencana yang
dijalankan dapat terlaksana dengan baik, dapat di handle dengan tepat, dan dapat
mencapai tujuan yang diinginkan

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan Anggaran?


b. Apa manfaat dari pembuatan Anggaran?
c. Bagaimana cara membentuk suatu Anggaran?
d. Jenis – jenis Anggaran
e. Bagaimana mengevaluasi hasil kerja menggunakan Anggaran

1.3 Tujuan

a. Memahami tentang Anggaran


b. Menjelaskan manfaat penggunaan anggaran bagi perusahaan
c. Menjelaskan pembuatan suatu anggaran bagi perusahaan
d. Menguraikan jenis – jenis anggaran sesuai fungsi dan kegunaannya
e. Memahami peranan Anggaran dalam dalam evaluasi hasil kerja

1.4 Manfaat

Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan pembaca tentang


pentingnya Perencanaan dan Pengendalian, sehingga dapat membantu para pembaca
untuk menjalankan perusahaan ataupun bisnis dengan baik, menggunakan
Perencanaan dan Pengendalian yang tepat.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Anggaran, Perencanaan, dan Pengendalian

Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sitematis dalam bentuk
angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan untuk jangka waktu (periode) tertentu dimasa yang akan datang.

Perencanaan adalah pandangan ke depan untuk melihat tindakan apa yang


seharusnya dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan – tujuan tertentu.

Pengendalian adalah melihat ke belakang, menentukan apa yang telah terjadi


dan membandingkannya dengan hasil yang direncanakan sebelumnya.
Perbandingan ini digunakan untuk menyesuaikan anggaran.

2.2 Manfaat Anggaran

Sebuah sistem penganggaran memberikan beberapa manfaat untuk suatu


organisasi, yaitu :

a. Memaksa para manajer untuk melakukan perencanaan


b. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pengembilan
keputusan
c. Menyediakan standar evaluasi kerja
d. Memperbaiki komunikasi dan koordinasi

2.3 Anggaran Induk

Anggaran Induk(Master Budget) adalah rencana keuangan komprehensif bagi


organisasi secara keseluruhan. Anggaran Induk digunakan dalam satu tahun periode
sesuai dengan tahun fiskal perusahaan. Anggaran tahunan dipecah dalam anggaran
kuartal dan bulanan, yang berguna untuk mengetahui masalah lebih awal dan dapat
diselesaikan sedini mungkin.

Selain penggunaan Anggaran Induk, sekarang banyak perusahaan yang mulai


mengembangkan Anggaran Kontinu(Continous Budget), yang merupakan
penganggaran 12 bulan yang terus bergerak. Saat satu bulan lewat, satu bulan
tambahan untuk masa mendatang ditambahkan.

2
Sebagian besar organisasi menyiapkan anggaran induk untuk tahun depan pada
empat atu lima bulan terakhir waktu berjalan. Komite Anggaran (Budget
Committe) merupakan badan yang bertugas untuk meninjau anggaran serta
mengawasi kinerja aktual organisasi, sedangkan Direktur Anggaran(Budget
Director) merupakan orang yang bertanggung jawab mengarahkan dan
mengkoordinasikan proses anggaran organisasi secara keseluruhan.

Komponen utama Anggaran Induk yaitu Anggaran Operasional dan Anggaran


Keuangan. Anggaran Operasional mendiskripsikan aktivitas yang menghasilkan
pendapatan bagi suatu perusahaan (penjualan, produksi, dan persediaan barang
jadi), sedangkan Anggaran Keuangan memerinci aliran masuk dan keluar kas.

2.4 Anggaran Operasional

Anggaran Operasional terdiri atas perkiraan laporan laba rugi yang disertai
dengan laporan pendukung berikut :

2.4.1 Anggaran Penjualan

Adalah proyeksi yang disetujui komite anggaran yang mejelaskan


penjualan yang diharapkan dalam satuan unit dan uang. Dalam
pembuatannya Departemen Pemasaran bertanggung jawab atas pembuatan
anggaran tersebut, karena membutuhkan prediksi penjualan.

2.4.2 Anggaran Produksi

Menjelaskan banyaknya unit yang harus diproduksi untuk memenuhi


kebutuhan penjualan dan kebutuhan persediaan akhir. Untuk menghitung
unit yang akan diproduksi:

3
2.4.3 Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung

Jumlah dan biaya bahan baku yang dibeli tiap periode, jumlahnya
bergantung pada perkiraan penggunaan bahan baku dalam produksi dan
persediaan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan. Pembelian (dalam unit)
dapat dihitung sebagai berikut :

2.4.4 Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Jumlah jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan dan biaya terkait
yang berhubungan dengan jumlah unit dalam anggaran produksi.

2.4.5 Anggaran Overhead

Menunjukkan biaya yang diharapkan dari semua komponen produksi


tidak langsung. Pengalaman dari masa lalu dapat digunakan sebagai
panduan untuk menentukan bagaimana aktivitas overhead berubah sesuai
dengan penggeraknya.

2.4.6 Anggaran Persediaan AkhirBarang Jadi

Memeberikan informasi yang dibutuhkan untuk neraca dan juga


bertindak sebagai input penting untuk persiapan anggaran beban pokok
penjualan.

2.4.7 Anggaran BebanPokok Penjualan

Mengungkap harga yang diharapkan untuk barang yang akan dijual,


merupakan laporan terakhir yang diperlukan sebelum anggaran laporan laba
rugi dapat disiapkan.

4
2.4.8 Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi

Menguraikan pengeluaran yang direncanakan untuk aktivitas


nonproduksi. Sama halnya dengan overhead, beban penjualan dan
administrasi dapat dibagi dalam komponen tetap dan komponen variabel.

2.5 Menyiapkan Anggaran Keuangan

Anggaran yang tersisa dalam anggaran induk adalah anggaran keuangan,


anggaran keuangan yang biasanya disiapkan adalah :

a. Anggaran Kas
b. Anggaran Laporan Posisi Keuangan
c. Anggaran Untuk Pengeluaran Modal

Anggaran induk juga berisi rencana untuk pembelian aktiva jangka panjang,
aktiva yang memiliki rentang waktu lebih dari satu tahun periode operasional.

2.6 Menggunakan Anggaran untuk Evaluasi Kinerja

Anggaran adalah alat pengendalian yang berguna. Akan tetapi, dua pertimbangan
utama harus diperhatikan agar dapat digunakan dalam evaluasi kinerja. Pertama
adalah menerapkan bagaimana jumlah yang dianggarkan seharusnya diabndingkan
dengan hasil aktual, kedua melibatkan dampak anggaran atas perilaku manusia

2.6.1 Anggaran Statis

Anggaran untuk tingkat aktivitas tertentu. Karena anggaran statis


bergantung pada tingkat aktivitas tertentu, anggaran statis ini tidak terlalu
berguna untuk menyiapkan laopran kinerja.

2.6.2 Anggaran Fleksibel

Anggaran yang memungkinkan suatu perusahaan menghitung


perkiraan biaya dalam suatu tingkat aktivitas. Kunci untuk penganggaran
fleksibel adalah pengetahuan atas biaya tetap dan variabel.

Dua jenis penganggaran fleksibel, yaitu :

a. Penganggaran untuk tingkat aktivitas yang diharapkan


b. Penganggaran untuk tingkat aktivitas aktual

5
2.7 Anggaran Berdasarkan Aktivitas

Pendekatan anggaran berdasarkan aktivitas dapat digunakan untuk menekankan


penurunan biaya melalui peniadaan aktivitas yang tidak berguna dan untuk
memperbaiki efisiensi aktivitas yang diperlukan.

2.7.1 Anggaran Aktivitas Statis

Aktivitas menimbulkan biaya dengan mengkonsumsi sumber daya.


Namun, jumlah sumber daya yang dikonsumsi bergantung pada permintaan
output aktivitas, jadi membangun suatu anggaran berdasarkan aktivitas
memerlukan tiga langkah : (1) Aktivitas dalam organisasi harus
diidentifikasi, (2) permintaan tiap output harus diperkirakan, (3) biaya
sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi tingkat aktivitas ini harus
dinilai.

Penekanan utama bagi anggaran berdasarkan aktivitas adalah


memperkirakan beban pekerjaan untuk tiap aktivitas, kemudian
menganggarkan sumber daya yang dibutuhkan untuk menopang beban kerja.

2.7.2 Anggaran Fleksibel Aktivitas

Merupakan prediksi biaya aktivitas nantinya jika terdapat perubahan


pada output aktivitas. Kemampuan untuk mengidentifikasi perubahan dalam
biaya aktivitas yang sejalan dengan perubahan output aktivitas
memungkinkan para manajer harus lebih berhati – hati dalam merencanakan
dan mengawasi peningkatan aktivitas

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulannya adalah Anggaran merupakan komponen penting bagi


suatu perusahan, agar dapat berjalan dengan baik sebuah perusahaan perlu
menyusun anggaran terlebih dahulu, sehingga dapat memperkirakan dan dapat
mengevaluasi hasil kerja.

Selain pembuatan anggaran, perlu juga adanya Perencanaan dan


Pengendalian. Perencanaan digunakan untuk dasar acuan awal berjalannya
aktivitas suatu perusahaan, sedangkan pengendalian digunakan untuk
mengkontrol aktivitas perusahaan apakah sudah sesuai dengan perencanaan dan
anggaran yang sudah dibentuk sebelumnya.

3.2 Kritik dan Saran

Banyak orang terlalu meremehkan pentingnya penganggaran,


perencanaan, dan pengendalian bagi usaha atau bisnis yang kecil, hal ini
menyebabkan bisnis kecil tersebut tidak dapat berjalan dengan baik, hanya
dijalankan seadanya karena tidak menggunakan sistem penganggara yang sangat
berguna bagi ativitas perusahaan.

Tidak peduli usaha yang dijalankan berskala besar maupun kecil, namun
penggunaan atau perancangan anggaran sangat penting bagi suatu usaha. Dapat
membantu mengkontrol setiap kegiatan agar efisien dan dapat mengetahui
masalah yang terjadi sedini mungkin, sehingga kita dapat menyelesaikan
masalah yang ada dengan cepat dan tepat.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hansen dan Mowen. Akuntansi Manajerial Buku 1 Edisi 8, Salemba Empat. Jakarta,
2012

Anda mungkin juga menyukai