1. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari, baik kehidupan di dalam masyarakat maupun
kehidupan dalam sebuah organisasi pasti sangat banyak kejadian yang terjadi,
baik kejadian yang bersifat positif maupun kejadian yang bersifat
negatif. Setiap kejadian kejadian yang ada tentunya harus dipahami dengan
benar secara keseluruhan dan mendalam, agar kejadian yang bersifat positif
dapat dilanjutkan dan kejadian yang bersifat negatif dapat dicegah agar tidak
terulang kembali. Cara untuk memahami setiap kejadian yang ada diperlukan
sebuah proses untuk memahami suatu permasalahan dari penyebab hingga
akibat, dari awal hingga akhir, dan juga keterkaitan antaran satu hal dengan
hal lainnya sebagai sebuah hubungan sebab dan akibat, yang sering disebut
dengan System Thinking.
Pada setiap panah yang ada di dalam Causal Loop Diagram (CLD) terdapat
tanda “S” dan “O”. Tanda “S” dan “O” ini menunjukan hubungan keterkaitan
antara satu faktor dengan faktor lainnya. Tanda “S” menunjukan hubungan
yang saling menguatkan, yaitu bahwa apabila faktor yang menjadi sebab atau
faktor yang mempengaruhi meningkat, maka faktor akibat atau faktor yang
dipengaruhi akan ikut meningkat. Berikut ini adalah contoh hubungan yang
saling menguatkan.
Dari contoh diatas dapat terlihat bahwa apabila kualitas transformasi umum
yang ada di satu kota meningkat, maka jumlah penggunaan transportasi
umum akan juga meningkat. Selain hubungan yang saling menguatkan atau
yang disebut dengan Reinforcing Loop (R) adapula Balancing Loop (B) yaitu
hubungan yang saling bertolak belakang, seperti contoh gambar berikut ini.
Gambar diatas menunjukan bahwa apabila pemeliharaan kebersihan
transportasi umum harus selalu dilakukan. Karena proses pemeliharaan
adalah proses yang bersifat terus menerus dan tidak bisa dilakukan hanya
sekali. Ketika pemeliharaan telah dilakukan maka kebersihan akan
meningkat, namun dengan seiring berjalannya waktu, kebersihan akan
menurun kembali dan harus dilakukan proses pemeliharaan kembali agar
kebersihan transportasi umum tetap terjaga.
PRE Batasi dan definisikan isu dan diagnosis dari berbagai sudut pandang
2 Rancang sebuah alur cerita (story line), gambarkan loop dan isi kekosongan cerita
3.1.2. Looping
CLD yang sudah dewasa untuk kasus kehidupan nyata umumnya memiliki
banyak loop. Namun visualisasi yang buruk bisa, menyebabkan kebingunang
dan pembaca akan kemudian tersesat dalam kekacauan diagram. Seni
menggambar diagram yang baik tidak hanya memerlukan perhatian yang
fokus pada fungsi, namun juga kepada beberapa petunjuk artistik (mis.,
Moxnes 1984).
Dalam ilmu manajemen, kebingungan seperti itu adalah hal yang biasa.
Pemicu untuk perubahan (mis., "Konflik") atau hasil perubahan yang
diinginkan (mis., "Budaya kewirausahaan") pada umumnya harus dianggap
sebagai titik pemantauan karena banyak hal memperkuat budaya organisasi
dan berkontribusi pada konflik. Perubahan dalam sistem sudah mudah
dialami disana. Namun "menerapkan perubahan budaya" atau terlibat dalam
"resolusi konflik" merupakan intervensi pada tingkat operasional. Kita dapat
membedakan titik-titik ini dalam diagram kita:
• Faktor pengarah: lebih banyak panah yang keluar dari pada yang masuk
• Faktor pengukur: lebih banyak panah yang masuk dari pada yang keluar
• Faktor Ambivalen: beberapa anak panah masuk dan keluar
• Faktor otonom: sedikit atau tidak ada panah masuk atau keluar
Analisis pengaruh semacam itu (Probst & Gomez, 1991; Van Reibnitz, 1988)
membantu agen perubahan melepaskan diri dari pemahaman leverage dan
prasangka sebelumnya. Melakukan analisis secara mekanis dengan
menghitung panah, dapat menyebabkan kesimpulan palsu ketika anak panah
memiliki kekuatan yang sangat berbeda.