Anda di halaman 1dari 33

BPJS KESEHATAN 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi Unima,

mahasiswa diwajibkan belajar bekerja didunia kerja yang sesungguhnya yang disebut

magang, setelah yang bersangkutan memenuhi persyaratan tertetu. Magang merupakan salah

satu mata kuliah yang harus diselesaikan setiap mahasiswa sebagai cara mempersiapkan diri

untuk menjadi SDM yang profesional yang siap kerja. Selama magang mahasiswa bekerja

sebagai tenaga kerja di instasi/perusahaan sehingga mampu menyerap berbagai pengalaman

kerja yang sesungguhnya.

Magang diperlukan berdasarkan latar belakang keadaan sekarang yang dimana

perkembangan dunia yang semakin pesat, sehingga menuntut manusia untuk lebih kompeten

apalagi dengan krisis ekonomi global saat ini yang diperhadapkan dengan persaingan

diberbagai bidang industri baik jasa, perbankan, manufaktur, dan perdagangan. Sehingga

keterampilan, kecakapan, dan profesionalisme menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki

setiap orang untuk mendapatkan dan mempertahankan pekerjaan. Salah satu tantangan utama

bagi lulusan perguruan tinggi adalah mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum memasuki

dunia kerja. Hal ini dilakukan agar setiap lulusan dapat diterima, mampu menyesuaikan diri

dengan cepat dan mampu bersaing dalam lingkungan pekerjaan.

Mengingat pentingnya hal-hal yang disebutkan di atas, maka merupakan suatu pilihan

yang tepat bagi mahasiswa dari setiap universitas negeri maupun swasta untuk melaksanakan

kegiatan Magang Kerja pada suatu organisasi bisnis maupun Badan Usaha milik Negara

(BUMN).

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 2

Magang kerja yang melibatkan mahasiswa/i Strata 1 atau Mahasiswa semester VII,

sebagai suatu sarana penting bagi pengembangan diri, kemampuan dan kesiapan untuk

menghadapi dunia kerja dilaksanakan dalam jangka waktu kurang lebih 2 (dua) bulan,

selengkapnya dari tanggal 15 Desember 2015 s/d 31 januari 2016.

Penulis melaksanakan kegiatan Magang Kerja di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Kesehatan Kantor Cabang Tondano. Penulis mendapat kesempatan untuk belajar sambil

bekerja di Kantor ini.

Dengan adanya Magang kerja ini diharapak setiap mahasiswa dapat menguasai keahlian

dan menambah pengetahuan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia usaha

dan dunia industri. Selama kegiatan magang kerja ini mahasiswa dituntut untuk dapat lebih

mengenal keadaan dunia kerja sebenarnya. Mahasiswa Program Studi Manajemen mengikuti

kegiatan ini di berbagai tempat dalam dunia usaha dan instansi (lembaga) yang berkaitan

dengan keahlian yang telah dipelajari di bangku kuliah.

1.2 Tujuan Magang

Sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan mengenai program magang kerja bidang

studi yang merupakan kewajiban untuk setiap mahasiswa sebagi persyaratan untuk meraih

gelar sarjana, maka pelaksanaan magang kerja bidang studi ini bertujuan untuk :

 Mengembangkan ilmu pengetahuan yang di peroleh di bangku kuliah dan

menerapkannya dalam dunia kerja.

 Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan dan

keterampilan yang dimiliki.

 Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk berkomunikasi dan bersosialisasi

dengan kalangan masyarakat di perusahaan.

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 3

 Memperluas pandangan mahasiswa terhadap jenis-jenis pekerjaan dibidang

ekonomi sesuai dengan program studi ekonomi manajemen.

 Membekali mahasiswa dengan pengalaman sebenarnya di dunia usaha.

 Menciptakan keterkaitan dan kesepadanan antara perguruan tinggi dengan dunia

usaha dan industri.

 Menambah perbendaharaan pepustakaan serta menunjang peningkatan generasi

berikutnya.

 Sebagai sumber informasi yang berguna bagi masyarakat.

1.3 Manfaat Magang

Adapun manfaat dari magang kerja bidang studi ini adalah :

 Bagi Mahasiswa

- Meningkatkan kreativitas serta keterampilan mahasiswa. Dengan dilaksanakannya

kegiatan ini, mahasiswa mempunyai bekal kreativitas serta keterampilan untuk

menghadapi persaingan dalam dunia kerja nantinya.

- Melatih kemampuan mahasiswa dalam menghadapi situasi dan kondisi yang berbeda

antara teori dan praktek.

- Mendapatkan pengalaman baru dalam mengenal dunia kerja. Magang memberikan

pengalaman serta pelajaran baru bagi mahasiswa untuk mengenal dunia kerja serta

nantinya dari pelaksanaan magang tersebut mahasiswa bisa mengaplikasikannya ke

dalam dunia kerja.

- Menjadi tolak ukur kemampuan diri serta ilmu pengetahuan yang telah dimiliki.

Dengan melaksanakan magang maka kita bisa mengukur kemampuan diri serta ilmu

pengetahuan yang telah diperoleh.

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 4

- Menciptakan suasana semangat kerja sejak dini. Hal ini akan membentuk etos kerja

dalam kepribadian mahasiswa

 Bagi Universitas Manado Fakultas Ekonomi.

- Dapat mencetak generasi yang kreatif dan trampil yang bisa menambah kualitas

mahasiswa Universitas Manado Fakultas Ekonomi.

- Dapat menambah relasi antara Universitas Manado dengan pihak instansi atau

perusahaan terkait. Hal ini akan membawa dampak positif bagi Universitas Manado

dalam meningkatkan citranya.

- Menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa yang nantinya bisa diterapakan

dalam dunia kampus, yang akan membawa dampak positif bagi Universitas Manado

agar menjadi sumber daya manusia yang ulet dan kreatif.

- Sebagai tolak ukur bagi Universitas Manado dalam menghadapi persaingan dengan

universitas lain sehingga dapat meningkatkan performa Universitas Manado di masa

yang akan datang.

- Magang dengan baik dapat memberikan kepercayaan bagi instansi atau perusahaan

lain untuk mahasiswa Universitas Manado mendapatkan peluang kerja di instansi atau

perusahaan lain tersebut.

 Bagi Instansi dan Perusahaan

- Merupakan sarana untuk menjembatani antara Bank Tabungan Pensiunan Nasional

Manado dengan lembaga pendidikan Universitas Manado untuk kerjasama tingkat

lanjut baik bersifat akademik maupun nonakademik.

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 5

- Instansi atau perusahaan dapat membentuk semangat kerja yang tangguh serta ulet

pada diri mahasiswa secara dini yaitu sebelum memasuki dunia kerja sehingga dapat

membantu menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi.

1.4 Jadwal, Tempat, Jenis Kegiatan dan Peserta Magang

Kegiatan magang ini dilakukan mulai dari tanggal 15 Desember 2015 s/d 31 Januari 2016

kurang lebih selama 2 bulan di BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

KESEHATAN CABANG TONDANO Jl. Walanda Maramis No.9-10 Kel. Wengkol

Tondano Timur Minahasa 95613. Telp/Fax : (0431) 322701, Hotline Service : 08114308834.

Email : kc-tondano@bpjs-kesehatan.go.id

Dalam kegiatan magang kerja bidang studi ini mahasiswa magang diharuskan bekerja

dimulai dari jam 08.00 s/d 17.00 wita.Dalam kegiatan magang kerja ini Penulis di tempatkan

pada Unit keuangan, Umum dan Teknologi Informasi dan Pelayanan Peserta dan membantu

mengerjakan pekerjaan maupun target kerja pada Unit Umum dan Keuangan.

Peserta Magang :

Nama : Hendro Christofel Rogi


NIM : 12 302 043
Fakultas : Ekonomi, Universitas Negeri Manado

1.5 Metode Pelaksanaan

Penyusunan laporan kerja praktek ini menggunakan beberapa metode, sebagai berikut:

- Observasi

Melakukan pengamatan langsung terhadap pola perilaku pegawai yang sedang

menjalankan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 6

- Wawancara

Melakukan wawancara berupa komunikasi dan tanya jawab dengan pegawai BPJS

KESEHATAN Cabang Tondanoguna mengumpulkan data serta informasi.

- Visualisasi

Merupakan dokumentasi terhadap proses kerja seperti gambar dan foto.

- Keterlibatan Langsung Dalam Pekerjaan

Merupakan suatu metode dimana mahasiswa mengetahui secara langsung bagaimana

cara kerja, fungsi, wewenang serta tugas dan tanggung jawab instansi.

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 7

BAB II

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN

2.1 SEJARAH

Sejarah PT ASKES (Persero) Status Perusahaan Persero

PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus

oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai

Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta

keluarganya dan Badan Usaha lainnya. Sejarah singkat penyelenggaraan program Asuransi

Kesehatan sebagai berikut :

1968

Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur pemeliharaan

kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun (PNS dan ABRI) beserta anggota

keluarganya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968. Menteri Kesehatan

membentuk Badan Khusus di lingkungan Departemen Kesehatan RI yaitu Badan

Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK), dimana oleh Menteri Kesehatan RI

pada waktu itu (Prof. Dr. G.A. Siwabessy) dinyatakan sebagai embrio Asuransi Kesehatan

Nasional.

1984

Untuk lebih meningkatkan program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi peserta dan agar

dapat dikelola secara profesional, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 22

Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun

(PNS, ABRI dan Pejabat Negara) beserta anggota keluarganya. Dengan Peraturan Pemerintah

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 8

Nomor 23 Tahun 1984, status badan penyelenggara diubah menjadi Perusahaan Umum

Husada Bhakti.

1992

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 status Perum diubah menjadi

Perusahaan Perseroan (PT Persero) dengan pertimbangan fleksibilitas pengelolaan keuangan,

kontribusi kepada Pemerintah dapat dinegosiasi untuk kepentingan pelayanan kepada peserta

dan manajemen lebih mandiri.

2005

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1241/Menkes/XI/2004 PT Askes

(Persero) ditunjuk sebagai penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat

Miskin (PJKMM). PT Askes (Persero) mendapat penugasan untuk mengelola kepesertaan

serta pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.

Visi dan Misi Visi

Visi

Menjadi spesialis dan pusat unggulan Asuransi Kesehatan di Indonesia.

Misi

 Memberikan kepastian jaminan pemeliharaan kesehatan kepada peserta (masyarakat

Indonesia) melalui sistem pengelolaan yang efektif dan efisien

 Mengoptimalkan pengelolaan dana dan pengembangan sistem untuk memberikan

pelayanan prima secara berkelanjutan kepada peserta

 Mengembangkan pegawai untuk mencapai kinerja optimal dan menjadi salah satu

keunggulan bersaing utama perusahaan.

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 9

 Membangun kordinasi dan kemitraan yang erat dengan seluruh stakeholder untuk

bersama menciptakan pelayanan kesehatan yang berkualitas

Landasan Hukum

PT Askes (Persero) yang berkedudukan di Jakarta didirikan dengan Akte Notaris Muhani

Salim, SH Nomor 104 tanggal 20 Agustus 1992 yang telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Akte Notaris NM Dipo Nusantara Pua Upa, SH Nomor 24, tanggal 13 Agustus 2012

yang mempunyai maksud dan tujuan serta kegiatan sebagai berikut : Maksud dan tujuan

perseroan ialah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di

bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang asuransi

sosial melalui penyelenggaraan asuransi/jaminan kesehatan bagi pegawai negeri sipil,

penerima pensiun, veteran, perintis kemerdekaan beserta keluarganya, dan masyarakat

lainnya, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan jasa

yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, guna meningkatkan nilai manfaat bagi peserta

dan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas

Tujuan

Tujuan melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi

dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang asuransi sosial

melalui penyelenggaraan asuransi/jaminan kesehatan bagi pegawai negeri sipil, penerima

pensiun, veteran, perintis kemerdekaan beserta keluarganya, dan masyarakat lainnya, serta

optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan jasa yang bermutu

tinggi dan berdaya saing kuat, guna meningkatkan nilai manfaat bagi peserta dan nilai

Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 10

Prestasi

2008

 "The best insurance company" (penghargaan khusus asuransi sosial), Investor award

2008

 Platinum Brand Award” for its achievement of IBBA for 7 consecutive years (2002-

2008), Indonesia Best Brand Award 2008, Jakarta Agustus 2008

 Peringkat 4 "The Best company in Finance", Business Review award 2008

 Peringkat 3 "The Best CEO", Business Review award 2008

 Early improvement & Silver Achievment Award "The Performance Excellence

Growth" for Big Company, IQA (Indonesia Quality Award) 2008

 "BUMN Terbaik 2008, Bidang Keuangan Sektor Asuransi" Investor Award 2009

 Piagam citra pelayan public KC gorontalo kcu semarang dan KCU Jakarta Pusat,

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara 2008

 Juara III Anugerah Media Humas 2008 Kategori Kalender BUMN di Hotel Sahid

Kuta Bali 30 Agustus 2008

 BUMN Terbaik 2007 kategori bidang keuangan sektor asuransi versi Investor Media

Group

2009

 Platinum Brand Award for its achievement of IBBA for 8 consecutive years (2002-

2009), Indonesia Best Brand Award 2009, Jakarta Agustus 2009

 Peringkat 4 Annual Report Award 2008 kategori Perusahaan Keuangan Non Listed

 BUMN Terbaik 2009, Bidang Keuangan Sektor Asuransi” Investor Award 2009

 Peringkat ke-3 Perusahaan Non listed terbaik, Business Review award 2009

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 11

 Early improvement & Silver Achievment Award "The Performance Excellence

Growth" for Big Company, IQA ( Indonesia Quality Award) 2009

2010

 Peringkat ke-7Best e-Corp dari SWA, Peringkat ke -2 Best CIO (Chief Information

Officer) dari SWA, Peingkat ke-4 Best Future Leader dari SWA

 Peringkat 2 Best CIO (Chief Information Officer) 2010, Peringkat 4 Best IT Future

dan peringkat 7 Best e-Corp 2010, Majalah SWA

 Platinum Brand Award” for its achievement of IBBA for 9 consecutive years (2002-

2010), Indonesia Best Brand Award 2009, Jakarta Agustus 2009

 Piagam Penghargaan Museum Rekor -Dunia Indonesia, atas “Pemrakarsa dan

Penyelenggara Senam Osteoporosis Secara Serentak di 421 Wilayah dengan Peserta

Terbanyak”

 Juara III Laporan Tahunan Cetak Kategori BUMN, Anugerah Media Humas 2010,

Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah

 Juara II Stand Favorite Pengunjung , Pameran 2nd International Public Service Expo

2010 Juara III Website dengan Marketing Communication Terbaik Kategori BUMN

Jasa Keuangan Non Listed

 Juara III Website dengan User Interface Terbaik Kategori BUMN Jasa Keuangan

Non Listed

 Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden Republik Indonesia kepada Kantor PT

Askes (Persero) Cabang Utama Surabaya dan Semarang sebagai Unit Pelayanan

Publik Berkinerja sangat Baik.

 "Good Performance", IQA ( Indonesia Quality Award) 2010

 Mendapatkan Predikat "Sangat Bagus" untuk Kategori Asuransi Sosial dari InfoBank

Award 2010

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 12

2011

 The Best For Human Capital Initiative kategori performance management system

diberikan oleh Dunamis bekerjasama dengan Business Review

 The Best For Employee Net Promotor Score kategori financial industry diberikan oleh

Dunamis bekerjasama dengan Business Review

 Best For Human Capital Index kategori financial industry diberikan oleh Dunamis

bekerjasama dengan Business Review

 The Best CEO Commitment diberikan oleh Dunamis bekerjasama dengan Business

Review

 Number One Best Choice Award kategori Asuransi Kesehatan

Askes Road to BPJS

Harapan rakyat Indonesia yang menginginkan adanya jaminan sosial bagi kehidupan mereka,

bakal segera terwujud pasca diundangkannya BPJS untuk menyelenggarakan Sistem Jaminan

Sosial Nasional (SJSN). Keinginan ini, diilhami oleh negara lain, seperti Kanada dan Jerman.

Di negara-negara yang sudah lebih dahulu memberlakukan UU Jaminan Sosial itu, rakyat

telah mendapatkan jaminan kesehatan, pensiun dan ketenagakerjaan. Bahkan, beberapa

negara di antaranya juga memberi jaminan bagi mereka yang tidak mempunyai pekerjaan.

Harapan agar semua masyarakat memiliki jaminan social, tentu saja masuk akal, sebab,

rakyat sudah bosan setiap kali mendengar dan menyaksikan di berbagai media perihal masih

adanya rakyat miskin yang ditolak oleh pihak rumah sakit untuk berobat karena tiadanya

biaya dari sang pasien. Ditambah dengan banyaknya masyarakat menengah yang jatuh miskn

karena menderita penyakit. Pemerintah mempunyai tugas meyiapkan peraturan pemerintah

(PP) dan peraturan presiden (Perpres) sebagai petunjuk pelaksanaan UU BPJS. Harus diakui,

dengan adanya UU BPJS maka akan sangat membantu memberikan akses bagi masyarakat

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 13

untuk mendapatkan pelayan kesehatan, untuk jaminan hari tua, jaminan pensiunnya bahkan

jaminan kematian.

Bagi PT Askes (Persero), kesungguhan komitmen menjadi penyelenggara jaminan sosial di

bidang kesehatan bukan terjadi pada saat ini saja, pada saat telah diketuknya UU BPJS.

Kebulatan tekad untuk berubah sudah terjadi sejak tahun 2004, saat terbitnya UU SJSN yang

menyebutkan PT Askes (Persero) adalah pengelola jaminan sosial di bidang kesehatan dalam

Sistem Jaminan Sosial Nasional, di Indonesia. Momentum itu menjadi titik balik perusahaan

untuk bertransformasi dan mempersiapkan diri. Dari masa ke masa, PT Askes (Perero) terus

berbenah menyesuaikan diri seiring perkembangan situasi dan kondisi baik secara bisnis

asuransi maupun kebijakan pemerintah karena dalam hal ini status perusahaan adalah Badan

Usaha Milik Negara (BUMN). Oleh karena itu sebagai BUMN, PT Askes (Persero)

melakukan serta menunjang program maupun kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dan

pembangunan nasional, terutama dalam penyelenggaraan asuransi sosial melalui penyediaan

jaminan pemeliharaan kesehatan bagi pegawai negeri sipil (PNS), penerima pensiunan,

veteran dan perintis kemerdekaan beserta keluarganya juga masyarakat umum. Dinamika

bisnis pun turut serta mewarnai perjalanan PT Askes (Persero) sepanjang berdirinya

perusahaan ini sejak tahun 1968. Termasuk pada saat ini penerapan UU No 40 tahun 2004

tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional yang mengisyaratkan PT Askes (Persero) sebagai

badan penyelenggara, diyakini akan mendukung upaya pemerintah dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan dan derajat hidup masyarakat Indonesia. PT Askes (Persero)

telah dan terus mempersiapkan diri mendukung pencapaian target pemerintah untuk

mewujudkan universal coverage diranah Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tahun 2014.

JKN bisa dibilang adalah benang merah bagaimana cita-cita awal perusahaan ini saat

didirikan tahun 1968. Pada saat mendirikan BPDPK menteri kesehatan saat itu GA.

Siwabessy berpikir kesehatan suatu saat akan menjadi masalah dalam kehidupan manusia

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 14

apabila tidak dikelola secara asuransi. Dan benar saja dengan apa yang terjadi sekarang,

dengan pola pembiayaan yang out of pocket yang mencapai 60-70 persen dari total

pelayanan kesehatan maka sebagian besar rakyat kita dengan pola pembayaran fee for

services atau dibayar langsung oleh pasien maka sudah jelas masyarakat kita tidak mampu

mendapatkan pelayanan kesehatan. PT Askes (Persero) memang telah mengalami berbagai

pergantian status perusahaan, mulai dari sebuah badan yang berada dibawah komando

Kementerian Kesehatan pada saat itu disebut Badan Pengelola Dana Pemeliharaan Kesehatan

(BPDPK), lalu berubah mejadi Perusahaan Umum Husada Bakti berdasarkan Peraturan

Pemerintah No.22 dan 23 tahun 1984 dan berstatus BUMN. Kemudian pada tahun 1992

masih berstatus BUMN terjadi pengalihan menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)

berdasarkan PP No.6 Tahun 1992 hingga saat ini.

Perubahan demi perubahan memang harus dilakukan PT Askes (Persero), karena perusahaan

ini adalah milik negara, milik masyarakat , sehingga harus terus bermanfaat bagi masyarakat.

PT Askes (Persero) memang telah mengalami berbagai perubahan secara signifikan, mulai

dari status perusahaan, bisnis proses yang sedari tahun 70-an diubah dan terus tumbuh-

kembangkan hingga sekarang, dan kini hampir mencapai puncaknya menuju Jaminan

Kesehatan Nasional yang terpatri dalam UU SJSN.

Transformasi Kesiapan Askes

Pada perkembangannya, pada tahun 2004 PT Askes (Persero) ditunjuk sebagai penyelenggara

Program Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (PJKMM) dan bertugas mengelola

kepesertaan serta pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. Program ini pada tahun 2008

berubah nama menjadi Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Dalam hal ini

memperoleh amanah untuk mengelola tatalaksana kepesertaan, pelayanan dan organisasi dan

manajemen.

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 15

Dengan hadirnya UU Nomor 40 Tahun 2004 yang menunjuk PT Askes (Persero) sebagai

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), maka secara proaktif PT Askes (Persero)

mempersiapkan diri untuk memenuhi amanat sebagaimana ditetapkan dalam pasal 52 UU

SJSN. PT Askes (Persero) telah melakukakan berbagai perubahan dan penyesuaian yang

mengacu pada prinsip penyelenggaraan asuransi sosial. Transformasi yang dilakukan

semata-mata menunjukkan bahwa PT Askes (Persero) siap sebagai Badan Penyelenggara

Jaminan Kesehatan Nasional. Transformasi ini diawali dengan perubahan Anggaran Dasar

Perseroan menjadi perseroan yang”nirlaba” yang menjalankan fungsi sosial seperti tercantum

dalam pasal 26 Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan inipun telah disetujui oleh pemegang

saham dan disahkan oleh notaris. "Kebijakan pemegang saham menetapkan PT Askes

(Persero) tidak lagi menyetorkan deviden dan surplus akhir tahun, dana yang dikembalikan

itu digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan peserta. Jadi PT Askes (Persero) saat ini

benar-benar hanya menyelenggarakan jaminan kesehatan sosial karena bisnis Askes

komersial telah ditangani oleh PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia yang beroperasi sejak 1

April 2009. Selain itu, pihaknya telah melakukan perubahan struktur organisasi berbasis

fungsi, memperkuat organisasi pada tingkat cabang, kabupaten/kota, dan membangun Askes

Center di tiap-tiap rumah sakit yang melayani peserta Askes. Tentu saja hal itu diikuti dengan

peningkatan kompetensi SDM dan kemampunan Sistem Informasi Manajemen dengan

master file nasional yang realtime on line. Tidak berhenti sampai disitu, transformasi yang

dilakukan PT Askes (Persero) dengan menyesuaikan beberapa 9 prinsip SJSN dalam

penyelenggaran program perusahaan juga dilakukan si semua titik.

Prinsip-prinsip SJSN sudah menjadi bagian dari bisnis proses dalam menjalankan

perusahaan. Peserta harus mendapatkan menfaat yang bersifat komprehensif (prinsip ekuitas),

dan juga dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di luar wilayah domisili atau

tempat tinggal peserta (prinsip portabilitas).

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 16

Tahun 2010, bisa dibilang adalah tahun terakhir fase transformasi. Dan sepanjang tahun

2009, semua penyesuaian telah dilakukan PT Askes (Persero) demi menunjang kebijakan

pemerintah setelah hadirnya UU No.40 tahun 2004. Sepanjang tahun 2009 pula, manajemen

PT Askes (Persero) juga menempatkan tiga titik penting yang menjadi fokus pengembangan,

perbaikan, dan penajaman pelayanan (hospitality), teknologi Informasi, dan Sumber Daya

Manusia (SDM).

Roadmap Askes Menuju BPJS

Perlu ditekankan bahwa Proses tranformasi PT Askes (Persero) menjadi BPJS Kesehatan,

diperlukan hal-hal sebagai berikut:

1.Menyusun sistem dan prosedur aspek strategik dan aspek operasional untuk

operasionalisasi BPJS Kesehatan

2.Menyusun berbagai konsep untuk masukan dan usulan bagi penyusunan peraturan dan

perundangan yang dibutuhkan dalam implementasi BPJS Kesehatan

3.Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait

4.Menyiapkan SDM yang handal untuk masa depan Di tahun 2012, PT Askes (Persero) akan

secara proaktif memberi masukan kepada pemerintah sebagai regulator yang terkait dengan

Rancangan Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Keputusan Presiden.

Berikut adalah peraturan perundangan yang dibutuhkan sebagai payung hukum BPJS sebagai

Jaminan Kesehatan Nasional 2014.

Peraturan Pemerintah :

1. Tata Cara Pengalihan Program (UU BPJS Ps 66)

2. Tata Kelola Aset Dana Jaminan Sosial (UU BPJS Ps 43 ayat 3)

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 17

3. Tata Kelola Aset BPJS Kesehatan (UU BPJS Ps 41 ayat 3

4. Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Peserta (UU BPJS Ps 17 ayat 5)

5. Tata Cara Hubungan AntarLembaga (UU BPJS Ps 51 ayat 4)

6. Penyertaan Modal Pemerintah (UU BPJS Ps 45 ayat 2)

7. Tata cara Pengenaan Sanksi Administratif Dewas & Direksi (UU BPJS Ps 53 ayat 4)

8. Penerima Bantuan Iuran (UU 40 Ps 27 ayat 5)

Peraturan Presiden :

1. Pentahapan Kepesertaan (UU BPJS Ps 15 ayat 3)

2. Besaran dan tata Cara Pembayaran Iuran (UU BPJS Ps 19 ayat 5 huruf a)

3. Tata cara Pemilihan dan penetapan Dewas & Direksi (UU BPJS Ps 31)

4. Pelayanan Kesehatan Tertentu bagi TNI & Polri (UU BPJS Ps 60 ayat 2 huruf b)

5. Gaji, Upah, dan Insentif bagi Dewas & Direksi (UU BPJS Ps 44 ayat 8)

6. Teknis Jaminan Kesehatan (UU 40 Ps 19-28)

Keputusan Presiden : Keanggotaan Pansel Dewas & Direksi (UU BPJS Ps 28 ayat 3)

Direktur Utama Askes I Gede Subawa mengungkapkan, Askes berkomitmen untuk

menyelesaikan rancangan materi tersebut sebelum November 2012. "Nanti, perseroan yang

menyiapkan materinya, pemerintah yang buat regulasinya. Diharapkan, tahun berikutnya,

yakni 2013 sudah bisa disosialisasikan," ujarnya.

PT Askes melalui UU No. 24 Tahun 2011, diamanahkan menjadi Badan Penyelenggara

Jaminan Kesehatan. Untuk itu pada tahun 2012, sembari terus memberikan pelayanan yang

maksimal kepada peserta, PT Askes juga harus lebih mempersiapkan diri menjadi BPJS

Kesehatan dengan berbagai upaya, agar pelaksanaan BPJS nanti bisa berjalan dengan baik,

sama bahkan lebih dari yang sekarang. Upaya-upaya tersebut berupa, berperan aktif untuk

memberi masukan kepada pemerintah terkait segala perundangan turunan UU BPJS.

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 18

Dan pada tanggal 1 januari 2014 PT ASKES berubah menjadi BPJS KESEHATAN. BPJS

Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) merupakan Badan Usaha Milik

Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan

pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil,

Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya

dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.

BPJS Kesehatan bersama BPJS Ketenagakerjaan (dahulu bernama Jamsostek) merupakan

program pemerintah dalam kesatuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diresmikan

pada tanggal 31 Desember2013. Untuk BPJS Kesehatan mulai beroperasi sejak tanggal 1

Januari2014, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan mulai beroperasi sejak 1 Juli2014.

Apabila dirinci maka secara singkat sejarah BPJS yakni :

1968 - Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur

pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun (PNS dan ABRI)

beserta anggota keluarganya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968.

Menteri Kesehatan membentuk Badan Khusus di lingkungan Departemen Kesehatan RI

yaitu Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK), dimana oleh

Menteri Kesehatan RI pada waktu itu (Prof. Dr. G.A. Siwabessy) dinyatakan sebagai

cikal-bakal Asuransi Kesehatan Nasional.

1984 - Untuk lebih meningkatkan program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi peserta

dan agar dapat dikelola secara profesional, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah

Nomor 22 Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai Negeri

Sipil,Penerima Pensiun (PNS, ABRI dan Pejabat Negara) beserta anggota keluarganya.

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 19

Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1984, status badan penyelenggara diubah

menjadi Perusahaan Umum Husada Bhakti.

1991 - Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1991, kepesertaan program

jaminan pemeliharaan kesehatan yang dikelola Perum Husada Bhakti ditambah dengan

Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya. Disamping itu,

perusahaan diijinkan memperluas jangkauan kepesertaannya ke badan usaha dan badan

lainnya sebagai peserta sukarela.

1992 - Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 status Perum diubah

menjadi Perusahaan Perseroan (PT Persero) dengan pertimbangan fleksibilitas

pengelolaan keuangan, kontribusi kepada Pemerintah dapat dinegosiasi untuk

kepentingan pelayanan kepada peserta dan manajemen lebih mandiri.

2005 - PT. Askes (Persero) diberi tugas oleh Pemerintah melalui Departemen Kesehatan

RI, sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1241/MENKES/SK/XI/2004 dan

Nomor 56/MENKES/SK/I/2005, sebagai Penyelenggara Program Jaminan Kesehatan

Masyarakat Miskin (PJKMM/ASKESKIN).

 Dasar Penyelenggaraan :

- UUD 1945

- UU No. 23/1992 tentang Kesehatan

- UU No.40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1241/MENKES/SK/XI/2004 dan Nomor

56/MENKES/SK/I/2005,

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 20

 Prinsip Penyelenggaraan mengacu pada :

- Diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia dengan azas gotong

royong sehingga terjadi subsidi silang.

- Mengacu pada prinsip asuransi kesehatan sosial.

- Pelayanan kesehatan dengan prinsip managed care dilaksanakan secara

terstruktur dan berjenjang.

- Program diselenggarakan dengan prinsip nirlaba.

- Menjamin adanya protabilitas dan ekuitas dalam pelayanan kepada peserta.

- Adanya akuntabilitas dan transparansi yang terjamin dengan mengutamakan

prinsip kehati-hatian, efisiensi dan efektifitas.

2014 - Mulai tanggal 1 Januari 2014, PT Askes Indonesia (Persero) berubah nama

menjadi BPJS Kesehatan sesuai dengan Undang-Undang no. 24 tahun 2011 tentang

BPJS.

Setelah beralih nama dari PT. ASKES Indonesia (Persero) ke BPJS (BADAN

PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL) KESEHATAN maka untuk visi dan misi

berubah seperti yang tercantum dibawah ini:

A. VISI DAN MISI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN

Visi:

CAKUPAN SEMESTA 2019

Paling lambat 1 Januari 2019, seluruh penduduk Indonesia memiliki jaminan kesehatan

nasional untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 21

memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang

handal, unggul dan terpercaya.

Misi :

Membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan mendorong partisipasi

masyarakat dalam perluasan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

1. Menjalankan dan memantapkan sistem jaminan pelayanan kesehatan yang efektif,

efisien dan bermutu kepada peserta melalui kemitraan yang optimal dengan fasilitas

kesehatan.

2. Mengoptimalkan pengelolaan dana program jaminan sosial dan dana BPJS Kesehatan

secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk mendukung kesinambungan

program.

3. Membangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsip-prinsip tata kelola

organisasi yang baik dan meningkatkan kompetensi pegawai untuk mencapai kinerja

unggul.

4. Mengimplementasikan dan mengembangkan sistem perencanaan dan evaluasi, kajian,

manajemen mutu dan manajemen risiko atas seluruh operasionalisasi BPJS

Kesehatan.

5. Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

mendukung operasionalisasi BPJS Kesehatan.

B. LANDASAN HUKUM BPJS KESEHATAN :

1. Undang-Undang Dasar 1945

2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 22

C. TUGAS BPJS KESEHATAN :

1. Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta BPJS Kesehatan

2. Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta BPJS Kesehatan

3. Menerima bantuan iuran dari pemerintah

4. Mengelolah Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan peserta BPJS Kesehatan

5. Mengumpulkan dan mengelolah data peserta BPJS Kesehatan program jaminan social

6. Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai dengan

ketentuan program jaminan social

7. Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program jaminan social kepada

peserta BPJS Kesehatan dan masyarakat.

D. FUNGSI BPJS KESEHATAN

BPJS Kesehatan berungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan, yang

diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas.

E. TUJUAN BPJS KESEHATAN

Menjamin agar peserta BPJS Kesehatan memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan

perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.

F. WEWENANG BPJS KESEHATAN

- Menagih pembayaran Iuran peserta BPJS Kesehatan;

- Menempatkan Dana Jaminan Sosial untuk investasi jangka pendek dan jangka

panjang dengan mempertimbangkan aspek likuiditas, solvabilitas, kehati-hatian,

keamanan dana, dan hasil yang memadai;

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 23

- Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan peserta BPJS Kesehatan dan

pemberi kerja dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan jaminan sosial nasional;

- Membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan yang melayani peserta BPJS

Kesehatan mengenai besar pembayaran fasilitas kesehatan yang mengacu pada

standar tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah;

- Membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan;

- Mengenakan sanksi administratif kepada peserta BPJS Kesehatan atau pemberi kerja

yang tidak memenuhi kewajibannya pembayaran iuran;

- Melaporkan pemberi kerja kepada instansi yang berwenang mengenai

ketidakpatuhannya dalam membayar iuran atau dalam memenuhi kewajiban lain

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

- Dan yang terakhir adalah melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka

penyelenggaraan program jaminan sosial.

2.2. Lokasi Instansi

Nama : BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL


KESEHATAN CABANG TONDANO

Alamat : Jl. Walanda Maramis No.9-10 Kel. Wengkol Tondano Timur


Minahasa 95613.

Telp/Fax : (0431) 322701,

Hotline Service : 08114308834

Website :kc-tondano@bpjs-kesehatan.go.id

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 24

2.3. STRUKTUR ORGANISASI BPJS KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI PUSAT

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 160/M Tahun 2013 tanggal 31 Desember 2013
tentang Pengangkatan Komisaris dan Direksi PT Askes (Persero) menjadi Dewan Pengawas
dan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dan Keputusan Direksi BPJS
Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014, maka susunan Direksi BPJS Kesehatan terhitung mulai
tanggal 1 Januari 2014 adalah sebagai berikut:

1. Fachmi Idris (Direktur Utama)


2. Purnawarman Basundoro (Direktur Hukum dan Hubungan Antar Lembaga)
3. Tono Rustiano (Direktur Perencanaan dan Pengembangan)
4. Fajriadinur (Direktur Pelayanan)
5. Sri Endang Tidarwati W (Direktur Kepesertaan)
6. Taufik Hidayat (Direktur SDM dan Umum)
7. Dadang Setiabudi (Direktur Teknologi Informasi)
8. Riduan (Direktur Keuangan dan Investasi)

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 25

STRUKUR ORGANISASI CABANG TONDANO

KEPALA CABANG

RATNA LUAS

KEPALA UNIT KEPALA UNIT KEPALA UNIT KEPALA UNIT KEPALA UNIT
PEMASARAN KEPESERTAAN & MANAJEMEN MANAJEMEN UMUM DA
PELAYANAN PELAYANAN PELAYANAN KEUANGAN
MEISRIA A.M. PESERTA
KAPARANG KESEHATAN KESEHATAN
MEISRIA PRIMER RUJUKAN
M.A.KAPARANG MUKHLS
DIANE R. MERYTA O.
KAUNANG RONDONUWU

KEPALA LAYANAN KEPALA LAYANAN KEPALA UNIT


OPERASIONAL KEPALA LAYANAN OPERASIONAL OPERASIONAL
KABUPATEN OPERASIONAL KOTA KABUPATEN
MINAHSA KOTA TOMOHON KOTAMOBAGU BOLAANG
SELATAN MONGONDOW
NYONG BEN SUCI WULANDARI
FERRY F.TOAR MANDAGI LAURA GASONG

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 26

BAB III

AKTIVITAS PRAKTEK MAGANG KERJA

3.1 Tempat Penugasan

Saat memulai kegiatan magang kerja ini, penulis di tempatkan pada unit Umum dan

Keuangan

Dan berikut rangkaian kegiatan dijalankan selama magang kerja pada unit Umum dan

Keuangan, BPJS Kesehatan cabang Tondano.

3.2. Kegiatan Yang Dilakukan

NO HARI/TANGGAL KEGIATAN KETERANGAN

1 Senin 14 Desember 2015 - Izin Ujian seminar

2 Selasa 15 Desember 2015 Mengarsip

3 Rabu 16 Desember 2015 Mengarsip

4 Kamis 17 Desember 2015 Mengarsip

5 Jumat 18 Desember 2015 Mengarsip

6 Senin 21 Desember 2015 Melayani cetak kartu nasaba

BPJS

7 Selasa 22 Desember 2015 Melayani cetak kartu nasaba

BPJS

8 Rabu 23 Desember 2015 Membantu dibagian umum dan

keuangan

9 Kamis 24 Desember 2015 - Cuti bersama

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 27

10 Jumat 25 Desember 2015 - Libur natal

11 Senin 28 desember 2015 Mengarsip dan membantu

dibagian keuangan

12 Selasa 29 Desember 2015 Melakukan survey


pengambilan data KIS wilaya
Tomohon utara dan selatan

13 Rabu 30 Desember 2015 Mengarsip dan mengatur


perangkat komputer
14 Kamis 31 Desember 2015 Mengarsip dan membantu
dibagian keuangan
15 Jumat 1 januari 2016 - Libur new year

16 Senin 4 januari 2016 - sakit

17 Selasa 5 januari 2016 Mengarsip dan membantu

dibagian keuangan

18 Rabu 6 Januari 2016 Mengarsip, mendata


keterangan KIS dan membantu
dibagian keuangan
19 Kamis 7 Januari 2016 Mendata keterangan KIS
wilaya minahasa dan tomohon
20 Jumat 8 januari 2016 Mendata keterangan KIS
wilaya minahasa dan tomohon
21 Senin 11 januari 2016 Membantu dibagian keuangan

22 Selasa 12 januari 2016 Mengetik data kartu KIS


wilaya Tomohon dan
Minahasa
23 Rabu 13 januari 2016 Mengetik data kartu KIS
wilaya Tomohon dan
Minahasa
24 Kamis 14 januari 2016 Mengetik data kartu KIS
wilaya Tomohon dan
Minahasa

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 28

25 Jumat 15 januari 2016 Mengetik data kartu KIS


wilaya Tomohon dan
Minahasa serta membantu
dibagian keuangan
26 Senin 18 januari 2016 Membantu dibagian keuangan

27 Selasa 19 januari 2016 Membantu dibagian keuangan

28 Rabu 20 januari 2016 Persiapan peresmian gedung


Baru BPJS
29 Kamis 21 januari 2016 Acara peresmian Gedung baru
BPJS
30 Jumat 22 januari 2016 Mengarsip, mengisi formulir
pbpu, ke samsat tondano dan
membantu dibagian keuangan
31 Senin 25 januari 2016 Mengarsip dibagian
kepesertaan, melayani
pendaftara pembuatan akun
BPJS
32 Selasa 26 januari 2016 Mengersip dibagian
kepesertaan dan membantu
dibagian keuangan
33 Rabu 27 januari 2016 Melayani pengisian
pendaftaran akun baru BPJS
kesehatan
34 Kamis 28 januari 2016 Melayani pengisian
pendaftaran akun baru BPJS
kesehatan, dan mengarsip di
bagian kepesertaan
35 Jumat 29 januari 2016 Mengarsip dibagian
kepesertaan
36 Sabtu 30 januari 2016

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 29

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil selama melaksanakan magang kerja adalah:

 Unit Umum dan keuangan merupakan unit yang sangat berkaitan dengan transaksi

yang terjadi dalam perusahaan, semua yang berhubungan dengan kegiatan transaksi

administrasi keuangan perusahaan mulai dari jurnal entry sampai pada arsip dokumen,

agar dapat menjamin kelancaran,keakuratan dan ketertiban keuangan perusahaan.

 Unit Umum dan keuangan juga merupakan unit yang juga menangani pembiayaan

ataupun anggaran yang akan di keluarkan perusahaan sesuai dengan jumlah yang

dibutuhkan, begitu juga dengan jumlah anggaran yang masuk dari nasaba perusahaan

diolah dan di atur sedemikian rupa, untuk keperluan masyarakan yang termasuk dalam

anggota BPJS kesehatan, sampai pada pembayaran kapitasi dokter serta jumlah gaji

setiap pegawai.

 Unit Umum dan Keuangan merupakan unit yang harus teliti dan akurat dalam

menyusun sebuah laporan keuangan bulanan maupun tahunan ,serta merekap seluruh

dana yang masuk dan keluar dalam perusahaan

 Setiap peserta BPJS Kesehatan wajib membayar iuran bulananan, dan jika melewati

tanggal yang ditetapkan (tanggal 10 tiap bulan) maka akan dikenakan denda.

 BPJS Kesehatan memiliki target untuk pendapatan iuran di tiap tahunnya dan

berusaha agar pada tahun 2019 semua masyarakat Indonesia telah memiliki jaminan

kesehatan nasional.

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 30

 BPJS Kesehatan juga memiliki tugas untuk membayar klaim ditiap rumah sakit

maupun puskesmas dan membayar kapitasi para dokter pribadi yang bekerjasama

dengan BPJS Kesehatan

 Penulis mendapatkan pemahaman mengenai :

- Bagimana prosedur pengolahan keuangan perusahaan serta jumlah biaya yang

harus dikeluarkan nasaba atau iuran yang harus dibayarkan perbulanya.

- Proses kerja sama antar satu bagian dengan bagian lainya untuk mencapai

tujuan perusahaan, dalam struktur organisasi perusahaan BPJS

- Bagaimana pelayanan yang seharusnya diberikan kepada masyarakat.

- Prosedur pendaftaran peserta BPJS

- Prosedur penonaktifan peserta BPJS

- Bahwa semua badan usaha wajib untuk mendaftarkan pekerja/karawannya di

BPJS Kesehatan

- Bahwa BPJS memiliki struktur kerja yang baik dalam menjalankan kegiatn

perusahaan

 Penulis mendapatkan pengetahuan mengenai hal-hal yang tidak diterima dikampus

dan memperoleh keadaan dimana pengetahuan yang didapat dikampus seperti halnya

manajemen resiko juga diterapkan di BPJS Kesehatan.

4.2 Saran

Saran untuk Instansi terkait :

 Kiranya BPJS Kesehatan khususnya Cabang Tondano untuk tetap mempertahankan

keramahan, kebaikan dan perilaku-perilaku yang membuat nyaman baik sesama

internal maupun eksternal.

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 31

 Kiranya dari pihak BPJS Kesehatan dapat bekerja sama dengan baik ,dalam

menjalankan tugas mulai dari kepala sampai pada seluruh pegawai BPJS kesehatan

 Kiranya BPJS Kesehatan khususnya Cabang Tondano dapat lebih optimal dalam

menyelesikan tugas maupun mengejar target kerja.

Saran untuk lembaga (Universitas Negeri Manado) :

 Dimana sebelum peserta magang mamasuki praktek kerja dalam satu instansi

perusahaan, diharapkan agar dapat memberikan bimbingan yang lebih lagi agar ketika

terjun dalam sebuah instansi perusahaan, peserta dapat melaksanakan tugas dan

menyusun laporan serta tertib dalam melaksanakan tugas

 Melakukan pemantauan di lokasi pelaksanaan Magang Kerja untuk melihat dan

mengevaluasi apa yang dikerjakan mahasiswa ditempat Magang Kerja tersebut.

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 32

DAFTAR PUSTAKA

 http://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/2014/08/fungsi-tugas-dan-

wewenang-bpjs-kesehatan.html

 http://www.bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/index.php/pages/detail/2014/12 02/02/2016

pkl 09:15

 http://bpjs-kesehatan.go.id

 Buku pedoman magang kerja

LAPORAN MAGANG KERJA 2016


BPJS KESEHATAN 33

LAMPIRAN

LAPORAN MAGANG KERJA 2016

Anda mungkin juga menyukai