Anda di halaman 1dari 4

 Maternal mortality rate

Pengertian Angka Kematian Ibu (AKI)


Angka Kematian Ibu (AKI) = Maternal Mortality Rate (MMR)

Angka kematian ibu adalah Jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan,
persalinan dan pasca bersalin (nifas) per 100.000 kelahiran hidup pada masa tertentu.

Kematian ibu adalah kematian wanita dalam masa kehamilan, persalinan dan dalam
masa 42 hari (6 minggu) pasca bersalin, dengan rincian sebagai berikut:

 Berakhirnya kehamilan tanpa memandang usia kehamilan, tempat melekatnya


janin dan plasenta maupun yang disebabkan oleh penyakit pada masa
kehamilan bukan akibat kecelakaan.
 Pada persalinan dengan penyulit yang menimbulkan perdarahan hebat dan
 Pasca persalinan (nifas) dengan kurun waktu 42 hari (6 minggu) mengalami
perdarahan hebat, infeksi dan penyakit lain sehingga mengakibatkan kematian.

Kematian ibu dikelompokkan menjadi dua (2), yaitu:

 Kematian sebagai akibat langsung kasus kebidanan dan


 Kematian sebagai akibat tidak langsung kasus kebidanan yang disebabkan
penyakit yang sudah diderita ibu sebelumnya atau penyakit yang timbul selama
kehamilan bukan akibat langsung kebidanan tetapi diperberat karena wanita
tersebut sedang hamil.

Kematian wanita hamil akibat kecelakaan (misalnya kecelakaan mobil dan kecelakaan
lainnya) tidak digolongkan sebagai kematian ibu.
Penyebab Kematian Ibu
Penting untuk mengetahui penyebab kematian ibu agar dapat melakukan upaya-upaya
pencegahan yang diperlukan sehingga kasus serupa tidak terus berulang terjadi.
Penyebab utama kematian ibu adalah faktor obstetrik dan kondisi selama kehamilan
yang dapat dibagi dalam 4 kelompok:

1. 4 Terlalu
o Terlalu muda (<20 tahun)
o Terlalu tua (>35 tahun)
o Terlalu sering/banyak (anaknya >3)
o Terlalu dekat (jaraknya <2 tahun)
2. Gizi ibu hamil yang kurang, sehingga mengalami KEK (kurang energi kronis),
anemia dan defisiensi zat besi.
3. Penyakit Menular seperti AIDS, herpes simplex, sifilis, herpes genital.
4. Penyakit lain seperti anemia berat, hipertensi, infeksi dalam kehamilan (abortus),
infeksi bukan karena kehamilan (terkena AIDS dan malaria)
Kondisi ibu semakin memburuk ketika penyakit yang dideritanya saat hamil menjadi
komplikasi, dan ada faktor lain selain obstetrik, yaitu faktor eksternal seperti pendidikan,
sosial ekonomi, kultur dan geografis. Yang disebut dengan istilah "tiga terlambat"

1. Terlambat Merujuk, disebabkan karena terlambat dalam mengenali tanda


bahaya kehamilan dan persalinan, terlambat mengambil keputusan.
Biasanya disebabkan oleh taraf pendidikan yang rendah, sehingga cenderung
dibiarkan dan tidak dibawa untuk diperiksa ke Bidan/dokter.
2. Terlambat Sampai ke Rumah sakit, yang dimulai dengan diskusi yang terlalu
lama sehingga terlambat mengambil keputusan, yang akhirnya terlambat sampai
ke Rumah Sakit. Faktor keterlambatan ini dapat pula karena kondisi ekonomi
dan letak geografis yang tidak strategis. Bagi orang-orang yang tinggal di tempat
terpencil, terlambat sampai ini karena Transportasi ke rumah
sakit/puskesmas jauh apalagi jika harus menyewa kapal untuk menyebrang ke
kota.
3. Terlambat mendapatkan pertolongan yang adekuat, karena sudah terlambat
sampai sehingga dalam penanganannya pun terlambat juga. Kondisi ibu sudah
makin melemah, ditambah lagi bila sesampainya disana, fasilitasnya kurang
lengkap atau tenaga medisnya kurang. Akhirnya benar-benar terlambat
ditangani.

Untuk mencegah hal ini terjadi, dibutuhkan pengaturan kehamilan melalui alat
kontrasepsi dengan tujuan untuk menunda, menjarangkan dan membatasi kehamilan
agar tidak terjadi "4 Terlalu" yang berakibat pada Angka Kematian Ibu (AKI) yang
semakin tinggi.

Dan untuk tenaga medis agar melakukan penyuluhan kepada warga mengenai hal-hal
yang berhubungan dengan ibu hamil, bersalin dan nifas. Mengikuti pelatihan sehingga
lebih berkompeten dalam menegakkan diagnosa, melakukan pencegahan dan
penanganan kegawatdaruratan agar tidak terjadi "3 Terlambat".

Anda mungkin juga menyukai