yang diinginkan.
Secara umum penggunaan dosis dalam terapi dibagi menjadi :
Dosis lazim dan Dosis maksimum/maksimal.
1. Dosis lazim adalah dosis yang digunakan sebagai pedoman umum pengobatan (yang direkomendasikan
dan sering digunakan) sifatnya tidak mengikat (biasanya diantara dosis mimimum efek dan dosis
maksimum), sedangkan
2. Dosis maksimum adalah dosis yang terbesar yang masih boleh diberikan kepada pasien baik untuk
pemakaian sekali maupun sehari tanpa membahayakan (berefek toksik ataupun over dosis). Untuk terapi
sebaiknya menggunakan pedoman dosis lazim.
Takaran dosis yang ada dalam farmakope umumnya untuk dosis orang dewasa, sedangkan untuk anak-anak
memerlukan rumus perhitungan khusus, sperti dibawah ini.
Persentase DM sehari :
Analisa resep : dari resep diketahui untuk membuat 10 bungkus serbuk sediaan, mengandung 0,5 mg atropin
sulfat setiap bungkus, aturan pakai 3 kali sehari satu bungkus.
Jawab :
= (0,5/0,6 mg) x 100% = 83,3% (boleh diracik dan diserahkan karna tidak lebih dari 100%)
= (3x0,5)/1,8 x 100% = 83,3 % (boleh diracik dan diserahkan karna tidak lebih dari 100%)
Analisa resep : dari resep dikatahui untuk membuat sirup sebanyak 100 mL berisi 0,2 Efedrin HCl, aturan pakai 2
kali satu sendok teh.
Jawab:
Ingat Rumus menggunakan berat badan
Rumus Thermich
n ; dalam kilogram
a. Perhitungan DM sekali pakai :
DM = (18/70)x 0,05 gram = gram untuk sekali pakai
b. Perhitungan DM sehari
1. Pulvis (serbuk)
Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian luar.
2. Pulveres
Merupakan serbuk yang dibagi bobot yang kurang lebih sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas yang
cocok untuk sekali minum.Contohnya adalah puyer.
3. Tablet (compressi)
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua
permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
a. Tablet kempa
paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta penandaannya tergantung desain
cetakan.
b. Tablet cetak
Dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam lubang cetakan
c. Tablet trikurat
tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris. sudah jarang ditemukan
d. Tablet hipodermik
Dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk membuat sediaan injeksi
hipodermik, sekarang diberikan secara oral.
e. Tablet sublingual
dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakan tablet di bawah lidah.
f. Tablet bukal
Digunakan dengan meletakan diantara pipi dan gusi
g. Tablet Effervescent
Tablet larut dalam air. harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab.
Pada etiket tertulis "tidak untuk langsung ditelan"
h. Tablet kunyah
Cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak dirongga mulut, mudah ditelan, tidak
meninggalkan rasa pahit atau tidak enak.
4. Pil (pilulae)
Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian
oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan
jamu.
5. Kapsul (capsule)
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. keuntungan/tujuan sediaan
kapsul adalah :
a. menutupi bau dan rasa yang tidak enak
b. menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
c. Lebih enak dipandang (memperbaiki penampilan)
d. Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahan antara lain
menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukan bersama serbuk lain ke dalam kapsul yang lebih
besar.
e. Mudah ditelan
7. larutan (solutiones)
Merupakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam
air, yang karena bahan-bahannya,cara peracikan, atau penggunaannya,tidak dimasukan dalam golongan produk
lainnya. Dapat juga dikatakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut, misalnya
terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur. Cara
penggunaannya yaitu larutan oral (diminum) dan larutan topikal (kulit).
8. Suspensi (suspensiones)
Merupakan sedian cair mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair. Macam suspensi
antara lain : suspensi oral (juga termasuk susu/magma), suspensi topikal (penggunaan pada kulit), suspensi
tetes telinga (telinga bagian luar), suspensi optalmik, suspensi sirup kering.
9. Emulsi (elmusiones)
Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase dalam sistem dispersi, fase cairan yang satu terdispersi
sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi.
10. Galenik
Merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang disari.
12.Infusa
Merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90 derajat
celcius selama 15 menit.
13.Imunoserum (immunosera)
Merupakan sediaan yang mengandung imunoglobulin khas yang diperoleh dari serum hewan dengan
pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular0 dan mengikut kuman/virus/antigen.
15. Suppositoria
Merupakan sedian padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau
uretra,umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Tujuan pengobatan adalah :
a. Penggunaan lokal -> memudahkan defekasi serta mengobati gatal,iritasi, dan inflamasi karena hemoroid.
b. Penggunaan sistematik -> aminofilin dan teofilin untuk asma,klorpromazin untuk anti muntah,kloral hidrat
untuk sedatif dan hipnitif,aspirin untuk analgesik antipiretik.
Singkatan dalam bahasa Latin yang digunakan dalam resep banyak sekali. Namun demikian ada
sebagian yang sangat sering digunakan. Saya pilihkan beberapa singkatan yang sering digunakan
berdasarkan pengamatan saya dan saya coba kelompokkan agar lebih mudah dipahami, Aamiin.
Aturan Penggunaan
Singkatan Kepanjangan Arti Keterangan
s signa tandai
Singkatan untuk
aturan pakai terlihat
pada bagian
signatura atau yang
diawali dengan signa
Sebelum
a.c. ante coenam makan
Sebelum
a.p. ante prandium sarapan pagi
Selang satu
a.h. alternis horis jam
Bila tidak
abs.febr absente febre demam
Biasanya dokter
Untuk dipakai menulis resep untuk
u.p usus propius sendiri dipakai sendiri
Cara pakai
sudah
u.c usus cognitus diketahui
Untuk obat-obat
yang perlu aplikasi
khusus oleh dokter
In manus Berikan contoh sediaan
i.m.m medici kepada dokter fletcher
Sendok makan
(15ml)
Kadang
C atau tertulis
cochl. cochlear C.besar
Aturan peracikan
atau pembuatan
terlihat pada
bagian yang
Campur dan diawali dengan
m.f misce fac buatlah m.f.
Masing- Hati-hati, ad
a.a. ana masing berbeda dengan
aa. Jika ad maka
Masing- ditambahkan
ana partes masing sama bahan tersebut
aa p.aeq. aequales banyak sampai
volume/bobot
total sesuai
dengan yang
tercantum dalam
resep. Jadi angka
yang tertulis
adalah hasil akhir.
Namun jika
tertulis aa maka
tambahkan
bahan tersebut
sesuai yang
tercantum dalam
resep. Jadi angka
yang tertulis
adalah jumlah
bahan yang
ditambahkan.
Jika tertulis aa
ad, maka perlu
a.d. ad sampai dihitung dahulu
selisih
bobot/volume
antara sediaan
akhir yang ingin
dibuat dengan
bobot/volume
bahan yang ada.
Selisih
bobot/volume
tersebut lalu
dibagi dengan
bahan yang
terkena perintah
ini, sehingga
hasil akhir
sediaan tetap
sama dengan
yang tertulis
dalam resep
Berbeda lagi
dengan aa dan ad.
Kalo adde berarti
tinggal
ditambahkan
bahan sesuai yang
tertulis dalam
add adde Tambahkan resep.
Contoh pada
pembuatan
pulveres maka
bahan pengisi
dapat diberi
perintah ini agar
hasil akhir
pulveres dapat
didekatkan ke
250mg atau
ad.libit. ad libitum Sesukanya 500mg.
Ingat yang
dimaksud
setengah adalah
jumlah
sediaannya,
bukan dosisnya.
Contoh di resep
tertulis 10
kapsul, maka
dibuat 5 kapsul
saja, bukan
dibuat 10 kapsul
Berikan dengan dosis
d.i.d da in dimidio setengahnya setengahnya.
cito cito Segera
Jika ada aturan ini
periculum in Berbahaya maka resep harus
p.i.m mora jika ditunda didahulukan.
Hati-hati
penulisan gram
cukup g saja,
jika gr maka
Kurang lebih akan menjadi
gr grain 65 mg grain.
Berikan
da cum dengan
d.c.f formula resepnya
Lokasi penggunaan
Tempat yang
loc.dol locus dolens nyeri
Ke dalam
pembuluh
i.v intra vena darah
Ke dalam
i.m Intra muscular jaringan otot
fl flesh Botol
Bentuk sediaan
Obat tetes
aurist. auristillae telinga
bol. boli Pil besar
Serbuk
pulv. pulveres terbagi
Obat tetes
narist. naristillae hidung
pulvis Serbuk
pulv.adsp. adspersorius tabur