Anda di halaman 1dari 14

Makalah Tema Topik dan Judul Karangan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tema, topik, dan judul merupakan salah satu unsur terpenting dalam membuat karya ilmiah.
Antara tema, topik, dan judul itu berbeda. Topik dan tema harus ditentukan sebelum mulai
menulis. Sedangkan judul tidak selalu demikian.Terkadang topik juga langsung di jadikan
judul.

Dalam makalah ini akan penulis sajikan pengertian atau definisi masing-masing dari topik,
tema, dan judul. Serta perbedaan tema, topik, dan judul.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumumuskan masalah sebagai pijakan
untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.

Apa pengertian Tema?

Apa pengrtian Topik?

Apa pengertian Judul?

Bagaimana cara memilih topik yang baik?

Apa saja batasan-batasan dalam topik?

Bagaiman cara memilih judul yang tepat?

C. Metode Pemecahan Masalah

Metode pemecahan masalah yang dilakukan melelui studi literature/metode kajian pustaka,
yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk
pada permasalahan yang dibahas. Adapun langkah pemecahan masalahnya adalah
menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan
langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban
permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisian serta pengorganisasian jawaban
permasalahan.

D. Sistematika Penulisan Makalah

Makalah ini ditulis ke dalam 3 bagian meliputi:

Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah,
metode pemecahan masalah, dan sistematika penulisan makalah;

Bab II, adalah pembahasan;

Bab III, bagian penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tema

Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu tulisan. Tema
berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang
telah ditempatkan. Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui
karangannya. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan
yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun
menjadi tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan
artikel itu. Menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarmya yang akan ditulis
atau diuraikan oleh penulis.

a. Syarat Tema yang Baik :

1. Tema menarik perhatian penulis.

Dapat membuat seorang penulis berusaha terus-menerus untuk membuat tulisan atau
karangan yang berkaitan dengan tema tersebut.

2. Tema dikenal/diketahui dengan baik.

Maksudnya pengetahuan umum yang berhubungan dengan tema tersebut sudah dimilki oleh
penulis supaya lebih mudah dalam penulisan tulisan/karangan.

3. Bahan-bahannya dapat diperoleh.

Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita
atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya
kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.

4. Tema dibatasi ruang lingkupnya.

Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk
menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.

b. Tema dapat dikesan melalui:

1. Perwatakan watak-watak dalam sesebuah cerita.

2. Peristiwa,kisah,suasana dan unsur lain seperti nilai-nilai kemanusian dan


kemasyarakatan yang terdapat dalam cerita.

3. Persoalan-persoalan yang disungguhkan dan kemudian mendapatkan pokok


persoalannya secara keseluruhan.

4. Plot cerita.
2.2 Pengertian Topik

Topik adalah berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat, dalam tulis menulis
bebarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu artikel.

a. Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai
berikut :

1. Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.

2. Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih
dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama
tadi.

3. Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.

4. Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.

Topik karangan merupakan jawaban atas pertanyaan “Masalah apa yang akan ditulis? dan
hendak menulis tentang apa?”

Ciri topik → permasalahannya yang bersifat umum dan belum terurai

Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain;
identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang
manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering
disebut juga kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu
artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat
dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup
menggambarkan isi bahasan.

b. Syarat-syarat pembuatan judul :

1. Harus relevan, yaitu harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian
dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.

2. Harus provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga menimbulkan
keinginan tahu dari tiap pembaca terhadap isi buku atau karangan.

3. Harus singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang,
tetapi harus berbentuk kata atau rangklaian kata yang singkat. Usahakan judul tidak lebih dari
lima kata.
c. Judul terbagi menjadi dua,yaitu :

1. Judul langsung :

Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan

2. Judul tak langsung :

Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai
seluruh isi karangan atau berita.

d. Fungsi Judul

1. Merupakan identitas/cermin dari jiwa seluruh karya tulis

2. Temanya menjelaskan diri dan menarik sehingga mengundang orang untuk


membacanya atau untuk mempelajari isinya.

3. Merupakan gambaran global tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang lingkupnya.

4. Relevan dengan isi seluruh naskah, masalah maksud,dan tujunnya.

Perbedaan Topik dan Judul Dalam Membuat Kerangka Karangan

1. Tema → tithenai (Yunani) : menempatkan/meletakkan, suatu amanat utama yang


disampaikan penulis melalui karangannya

Topik→ topoi (Yunani) : tempat, pokok pembicaraan

2. Topik : Umum, Belum menggambarkan sudut pandang penulis.

Judul: Spesifik dan mengandung permasalahan yang lebih jelas dan terarah. Pembuatan judul
berawal dari topik.

Persamaan Topik dan Judul, Topik dan judul dapat dijadikan judul karangan. Syarat judul
karangan:

Singkat dan padat

Menarik perhatian

Mengambarkan inti pembahas

Atraktif, bombastis, dan menarik perhatian (berita dan iklan).


2.3 Pengertian dan Definisi Karangan

ü Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang
dalam satu kesatuan tema yang utuh

ü Karangan merupakan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk
tulisan yang teratur

ü Karangan adalah tulisan yang disusun berdasarkan cara berfikir yang logis

ü Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan ide, pikiran, dan perasaan dalam
kesatuan yang utuh

ü Karangan adalah ungkapan pikiran atau perasaan

Kerangka karangan sangat menentukan bagus tidaknya hasil sebuah karangan karena dengan
adanya kerangka karangan, penulis bisa lebih terarah dan fokus dengan pokok pikiran serta
tema yang telah ditentukan karena fungsi dari kerangka karangan adalah sebagai berikut:

ü Memudahkan pengendalian variabel

ü memperlihatkan pokok bahasan, sub-subbahasan karangan, dan memberi kemungkinan


perluasan bahasan tersebut sehingga memungkinkan penulis menciptakan suasana kreatif
sesuai dengan variasi yang diinginkan

ü Mencegah pembahasan keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik, judul,
masalah, tujuan, dan kalimat tesis

ü memudahkan penulis menyusun karangan secara menyeluruh

ü Mencegah ketidaklengkapan bahasan

ü Mencegah pengulangan pembahasan ide

ü Memperlihatkan kekurangan atau kelebihan materi pembahasan.

Metode Pengaturan Dan Penyusunan Kerangka Karangan

Langkah-langkah dalam membuat sebuah karangan adalah diawali dengan penentuan tema
dari karangan yang akan ditulis. Setelah tema ditentukan, langkah selanjutnya adalah
menentukan judul karangan kemudian diikuti dengan membuat kerangka karangan,
menentukan pokok pikiran utama pada setiap paragraf dan yang terakhir adalah
mengembangkan tiap pokok pikiran menjadi beberapa kalimat sehingga menjadi beberapa
alinea.
a. Perencanaan Penyusunan Karangan

Penulisan sebuah karangan harus memenuhi persyaratan.persyaratan ini menyangkut isi,


bahasa, dan teknik penyajian,oleh sebab itu untuk membuat sebuah karangan perlu
direncanakan dan tentunya sesuai dengan pengelompokkan karangannya, baik menurut
bentuk, ragam, jenis, rumpun, ataupun macam karangannya. Pengelompokkan menurut jenis,
ragam, dan rumpun memiliki keterkaitan yang saling terkait.

Dalam ragam sampai macam karangan kemungkinan pilihan semakin luas sehingga
penentuan karangan yang akan ditulis harus semakin diarahkan untuk sampai pada pemilihan
terakhir.

Kegiatan penulisan karangan merupakan kegiatan tunggal dan sebagai kesatuan


proses.Dikatakan sebagai suatu kegiatan tunggal jika yang ditulis merupakan sebuah
karangan yang sederhana,pendek,dan bahannya sudah dikuasai penuh.Sedangkan kegiatan
yang merupakan proses, apabila kegiatan itu dilaksanakan dalam beberapa tahap yakni:

1. Tahap Prapenulisan Dalam tahap prapenulisan direncanakan hal-hal pokok yang akan
mengarahkan penulis dalamseluruh kegiatan penulisan karangan.

2. Tahap Penulisan Dalam tahap penulisan atau pengembangan,merupakan pelaksanaan


tentang hal-hal yang direncanakan,ya itu pengembangan gagasan dalam kalimat-
kalimat,satuan paragraf, bagian atau bab.

3. Tahap Revisi Dalam tahap revisi yang dilakukan adalah membaca dan menilai kembali
mengenai keseluruhan yang telah ditulis,memperbaiki,mengubah,bahkan diperluas kembali
isi karangannya.

Dalam merencanakan sebuah karangan agar menghasilkan karangan yang baik dan
sistematis,terdapat langkah-langkahnya yakni menentukan:

1. Topik dan Judul sumber-sumber topik bisa melalui :

a. Sumber pengalaman yaitu apa-apa yang pernah dialami seseorang

b. Sumber pengamatan

c. Sumber imajinasi

d. Sumber pendapat atau hasil penalaran.


b. Untuk merumuskan topik yang baik dipergunakan ukuran serta dipertimbangkan

beberapa hal yaitu:

1. Topik hendaknya menarik untuk dibahas. Topik yang menarik bukan bagi penulisnya
saja tetapi diperkirakan juga menarik untuk pembaca.Topik yang menarik perhatian penulis
akan memungkinkan penulis berusaha untuk secara serius mencari data yang penting dan
relevan dengan masalah yang sedang dikarang,serta akan menimbulkan kegairahan dalam
mengembangkannya dan akan mengundang minat pembaca.

2. Dikuasai penulis. Penulis hendak memiliki pengetahuan mengenai pokok-pokok


permasalahan.Topik merupakan sesuatu yang lebih diketahui penulis dari pada pembacanya.

3. Menarik dan aktual. Minat pembaca merupakan hal penting yang harus diperhatikan
penulis walaupun yang menarik minat itu amat tergantung pada situasi dan latar belakang
pembaca itu sendiri,namun hal-hal berikut merupakan sesuatu yang diminati masyarakat
secara umum:yang aktual,penting, penuh konflik,rahasia,humor,atau

hal-hal lain yang bermanfaat bagi pembaca.

4. Topik tidak terlalu luas atau membatasi topik. Apabila topik itu terlalu luas,
pembahasannya akan dangkal,sebaliknya topic yang terlalu sempit dalam sebuah karangan
ilmiah,pembahasannya terlalu khusus tidak banyak berguna bagi perkembangan ilmu
pengetahuan. Contoh untuk mempersempit atau membatasi topik untuk lebih speifik dari
topik sebelumnya:

a. Menurut tempat:negara tertentu lebih khusus daripada dunia.”Bandung Daerah


Wisata”dapat dipersempit “Tangkuban Perahu dDaerah Wisata”.

b. Menurut waktu atau periode / zaman : “Kebudayaan Indonesia” dapat dikhususkan

menjadi “Perdagangan Pada Zaman Majapahit”.

Judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau jabaran dari topik atau

judul merupakan nama yang diberikan untuk bahasan atau karangan,judul berfungsi

sebagai slogan promosi untuk menarik minat pembaca dan sebagai gambaran isi

karangan.Judul lebih spesifik dan sering menyiratkan permasalahan atau variabel

yang akan dibahas.


Judul yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Relevan,ada hubungan dengan isi karangan (topik)

b. Provokatif,dapat menimbulkan hasrat ingin tahu pembaca

c. Singkat,mudah dipahami dan enteng diingat

d. Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frase.

Secara umum terdapat model perumusan judul karangan:

1. Model judul untuk karangan populer seperti artikel untuk koran dan

majalah,cenderung menggunakan judul-judul yang singkat dan sangat provokatif

2. Model judul untuk karangan ilmiah.

3. Tema berarti pokok pemikiran,ide atau gagasan serta yang akan disampaikan oleh
penulis dalam karangannya disebut tema karangan.Tema dapat diartikan sebagai
pengungkapan maksud dan tujuan,tujuan yang dirumuskan secara singkat dan wujudnya
berupa satu kalimat disebut tesis.Perhatikan contoh dibawah ini. Topik : Belajar
mengemukakan pendapat secara efektif.

Tujuan :Menjelaskan dan memahami bagaimana cara mengeluarkan pendapat secara


lisan,tertulis, logis, dan sistematis dalam bahasa yang baik secara efektif dan efisien.
Perumusan tema hendaknya memperhatikan hal-hal berikut :

a.Kejelasan,tema hendaknya dirumuskan dengan kalimat yang jelas,tidak berbelit-belit.

b.Kesatuan tema yang baik adalah tema yang memiliki satu gagasan

sentral.Sentralisasi gagasan ditandai oleh jumlah masalah pokok yang hendak

digarap penulis.

c.Keaslian (originalitas), hal ini penting untuk menciptakan kesegaran dan daya tarik
karangan.

4. Pembuatan Outline Kerangka karangan adalah rencana kerja yang mengandung


ketentuan- ketentuan tentang pembagian dan penyusunan gagasan yang memuat garis-garis
besar suatu karangan.

Fungsi utama kerangka karangan adalah mengatur hubungan antara gagasan-

gagasan yang ada. Adapun manfaat kerangka karangan adalah:


1. Memudahkan penyusunan kerangka secara teratur sehingga karangan menjadi lebih
sistematis dan mencegah jauh dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik atau judul

2. Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dan yang tidak penting.

3. Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan.

4. Memperlihatkan bagian-bagian pokok karangan secara memberaikan kemungkinan bagi


perluasan bagian-bagian tersebut sehingga membantu penulis menciptakan suasana yang
berbeda-beda dengan fariasi yang diinginkan.

5. Membantu mengumpulkan data dan sumber-sumber yang diperlukan.

Dalam proses penyusunan kerangka karangan ada tahap yang harus dijalani, yaitu memlih
topik,mengumpulkan informasi, mengatur gagasan dan menulis kerangka itu sendiri.

Adapun langkah-langkah penyusunan kerangka karangan adalah sebagai

berikut:

1. Mencatat semua ide Langkah ini dilakukan setelah penentuan topik atau tema dan tujuan
karangan. Dalam langkah ini semua ide yang muncul nerkenaan dengan topik karangan yang
diinfentarisasikan tanpa kecuali.

2. Menyeleksi ide-ide Dasar-dasar penyeleksian adalah:

a. Relefan-tidaknya ide dengan topik atau tujuan karangan

b. Penting-tidaknya ide tersebut untuk dibahas.

c. Dikuasai-tidaknya ide tersebut oleh penulis.

d. Ada tidaknya data atau penunjang untuk membahasnya.

3. Mengurutkan dan mengelompokkan ide-ide secara tepat.

Langkah penyeleksian untuk menyelesikan ide-ide dengan topik karangan. Namun demikian
langkah langkah itu belum menjamin kelogisan hubungan antara ide-idenya.Untuk itulah
diperlukan langkah pengurutan dan pengelompokan.Ide-ide yang berdekatan,disatukan
dalam satu topik atau pada rumusan ide yang lebih luas.Dengan berpedoman pada kerangka
karangan,seorang penulis dapat menyusun karangan secara teratur dan mempersiapkan bahan
yang dipersiapkan,karena pada prinsipnya menyusun kerangka berarti memecahkan topik ke
dalam subtopik dan mungkin selsnjutnya kedalam sub-sub topik.Cara penyususan ide-ide
dapat dilakukan dalam berbagai pola pengembangan,dalam berbagai bentuk karangan :
1. Narasi

Pola pengembangannya dapt disusun dari mulai :

a. urutan kejadian

b. penjelas tentang proses

c. sorot balik

d. titik pandang

e. akibat dramatis

2. Deskripsi

Pola pengembangan bisa dimulai dari :

a. Spasial

b. Objekip

c. Subjektip

d. Observasi

e. Focus

f. Seleksi

3. Eksposisi

Pola pengembangannya dapt disusun dari mulai :

a. Proses

b. Kausalitas

c. Klimaks

4. Pengumpulan data pada waktu memilih dan membasi topik kita hendaklah sudah
memperkirakan kemungkinan mendapatkan bahan. Dengan membatasi topik, penulisan
sebetulnya sudah memusatkan perhatian pada topik yang terbatas,serta mengumpulkan bahan
yang khusus pula.Dengan bahan–bahan yang khusus ini kita berusaha membahas topik sacara
terinci dan memdalam. Sumber Bahan Penulisan

Yang dimaksud dengan bahan penulisan ialah semua informasi yang digunakan untuk
mencapai tuluan penulisan .Informasi itu, mungkin merupakan teori, contoh-contoh, rincian
atau detil, perbandingan, sejarah kasus, fakta, hubungan sebab akibat, pengujian dan
pembuktian, angka-angka ,kutipan, gagasan dan sebagainya.
Sumber-sumber penulisan :

a. Bahan dari bacaan Kita dapat mencari bahan penulisan dengan membaca buku-buku,
malah, dan bahan-bahan bacaan lainnya terutama di perpustakaan.

Bahan bacaan di perpustakaan di bedakan menjadi tiga:

1. Bahan bacaan yang memberikan gambaran umum tentang topik yang dipilih

2. Bahan bacaan yang harus dibaca kritik dan mendalam

3. Bahan bacaan tambahan sabagai pelengkap bahan-bahan yang sudah data.

b. Pengamatan

Agar dapat melakukan pengamatan secara cermat,kita perlu berlatih mengamati

sebuah objek dari jarak yang lebihdekat.Dalam hal ini tentunya diperlukan

konsenyrasi dan minat yang memadai .Jika kita tidak memeliki perhatian dan

minat yang memadai maka kita akan memperoleh bahan berupa kesan umum yang kerap
sekali kurang jelas.

c. Wawancara dan angket

Wawancara adalah suatu cara mengumpulkan bahan dengan menanyakan langsung kepada
informan atau orang yang berwenang. Angket ialah daftar pertanyaan yang disampaikan
sasaran untuik diisi melalui angket ini kita dapat memperoleh keterangan dari responden
dalam wilayah yang lebih luas

d. Kewenangan

Pendapat yang dikemukakan oleh orang yang berwenang, juga dapat dijadikan

bahan penulisan. Hanya dalam hal ini kita harus berhati hati dalam memilihnya.

Sikap kritis kita dituntut karena pendapat yang dikemukakan sering bersifat

subjektif.

e. Penulisan Draft

Penulisan draft merupakan pengklasifikasian data yang telah terkumpul yang

kemudian disusun menjadi sebuah wacana yang terdapat dalam karangan.

5. Penyuntingan wacana dalam penulisan karangan hendaknya melakukan pengeditan ulang


terhadap bahan yang akan disajikan karena bahan tersebut harus sesuai dengan bahasa diksi,
alinea dan kalimat.Contohnya: Penulisan kutipan yang benar, penulisan kata serapan yang
sesuai EYD.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

ü Tema berarti pokok pemikiran,ide atau gagasan serta yang akan disampaikan oleh penulis
dalam karangannya disebut tema karangan.Tema dapat diartikan sebagai pengungkapan
maksud dan tujuan,tujuan yang dirumuskan secara singkat dan wujudnya berupa satu kalimat
disebut tesis.Perhatikan contoh dibawah ini.

ü Topik : Belajar mengemukakan pendapat secara efektif. Tujuan :Menjelaskan dan


memahami bagaimana cara mengeluarkan pendapat secara

lisan,tertulis, logis, dan sistematis dalam bahasa yang baik secara efektif dan

efisien.

ü Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang
dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan merupakan rangkaian hasil pikiran atau
ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur. Karangan adalah tulisan yang
disusun berdasarkan cara berfikir yang logis. Karangan adalah bentuk tulisan yang
mengungkapkan ide, pikiran, dan perasaan dalam kesatuan yang utuh. Karangan adalah
ungkapan pikiran atau perasaan.

2. SARAN

Dengan memahami dan menguasai berbagai kaidah penulisan tema, topik, dan kerangka
karangan. Diharapkan pembaca dapat membuat tema, topik, dan kerangka karangan yang
baik dan benar. Setidaknya dengan memahami pembahasan makalah penulis kali ini,
pembaca menjadi paham bagaimana cara membuat tema, topik, dan judul dengan baik dan
sisitematis dan mengerti apa saja syarat-syarat penyusunan tema, topik, dan kerangka
karangan agar didapat suatu karya yang baik dan benar, serta menghindari kekeliruan
penentuan.

Para dosen, guru, atau mahasiswa yang senantiasa bergerak dengan tulisan atau karya ilmiah,
sangat besar peranannya dalam pembinaan pembuatan karya ilmiah khususnya dalam
penentuan tema, topik, dan kerangka karangan. Oleh karena itu, sangat masuk akal jika para
doseen, guru, atau mahasisiwa perlu rajin membaca sebagai modal dasar bagi seorang
penulis. Selain itu, kemauan, motivasi, dan kemampuan menulis merupakan modal dasar
yang mutlak dimiliki oleh seseorang dalam menulis karya ilmiah.

Bagi pemula, untuk membuat suatu karya ilmiah diperlukan kejelian untuk menentukan
tema, topik, dan kerangka karangan. Sebaiknya dalam mengambil tema, topik, dan judul
yang sesuai dengna materi yang dikuasai. Agar tidak terjadi kekeliruan dalam pembahasan
karya ilmiah atau karangan. Selanjutnya, teruslah mencipta dan jangan lelah untuk terus
belajar serta perhatikan hal-hal yang penting dalam penulisan atau penentuan tema, topik, dan
kerangka karangan

Anda mungkin juga menyukai