Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ICT

PEMBELAJARAN JARAK JAUH

OLEH
1. THERESIA ISPUJIATI (20082012019)
2. MARLINA (20082012020)

DOSEN PENGAMPU : DR.

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2009
1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Pendidikan adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Oleh karena itu, kualitas pendidikan pada semua jenjang dan jenis harus
ditingkatkan. Kendati keadaan perekonomian kita saat ini sedang dilanda krisis dan
resesi, tetapi sektor pendidikan harus tetap mendapat prioritas.
Untuk mengenyam pendidikan, terutama jenjang pendidikan menengah dan
tinggi tidak selalu harus pergi ke sekolah atau kampus, yang berdaya tampung sangat
terbatas. Seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi dan pemanfaatan jaringan
internet maupun intranet, dimungkinkan untuk bisa memperoleh pembelajaran jarak
jauh. Apa lagi Indonesia merupakan negara yang terdiri atas beribu-ribu pulau dengan
jumlah populasi penduduk yang sangat banyak, sangat tepat untuk menjalankan
pembelajaran jarak jauh. Sebagai contoh masyarakat yang berada di Irian Jaya tidak
usah jauh-jauh datang ke Jakarta hanya untuk mendapatkan pendidikan. Mereka
cukup duduk di depan komputer dan dengan jari-jari bisa belajar dengan membuka
internet. Mereka yang berada di pelosok desa sekarang sudah dapat menikmati akses
internet. Dunia pendidikan, ilmu pengetahuan dan berbagai sumber informasi ada di
ujung jari.

1.2. Masalah
Dari latar belakang di atas, muncul permasalahan :
1. Media apa saja yang dapat digunakan untuk pembelajaran jarak jauh?
2. Media pembelajaran jarak jauh yang banyak digunakan saat ini ?

2. Pembahasan
2.1. Pengertian
Pembelajaran Jarak Jauh adalah pembelajaran dengan menggunakan suatu media
yang memungkinkan terjadi interaksi antara pengajar dan pembelajar. Dalam
Pembelajaran Jarak Jauh antara pengajar dan pembelajar tidak bertatap muka secara
langsung, dengan kata lain melalui Pembelajaran Jarak Jauh dimungkinkan antara
pengajar dan pembelajar berbeda tempat bahkan bisa dipisahkan oleh jarak yang
sangat jauh.(Wikipedia Ensiklopedia bebas)
Pembelajaran jarak jauh menjadi istilah yang populer untuk menggambarkan
pembelajaran menggunakan media telekomunikasi misalnya radio, televisi, telepon
dan komputer (Heinich, 1996, hal 284).
Karakteristik pembelajaran jarak jauh :
1. Tidak ada interaksi fisik antara pengajar dan pembelajar.
2. Program instruksional yang terorganisasi
3. Media teknologi
4. Komunikasi dua arah. (Heinich, 1996 hal 284)

2.2. Media yang digunakan untuk pembelajaran jarak jauh


Menurut karakteristik pembelajaran jarak jauh media teknologi merupakan
sarana dalam pembelajaran jarak jauh. Media teknologi yang berupa sistem
telekomunikasi mempunyai peranan penting dalam pembelajaran jarak jauh.
Berikut ini contoh sistem telekomunikasi yang digunakan dalam pembelajarn
jarak jauh.
Sistem Tampilan Bentuk Interaksi
Radio, Broadcast Suara, musik Pekerjaan rumah, tes
melalui surat
Teleconference Audio Suara, musik ( live) Tanya jawab, pekerjaan
rumah, tes melalui surat
Teleconference Audio Suara, musik (live), Tanya jawab gambar diam,
Grafik gambar diam, grafik grafik, pekerjaan rumah
melalui fax
Conference melalui Teks elektronik, data, Forum pertukaran tulisan
komputer grafik antar siswa dan antar guru
Televisi, video satu arah Suara, musik , gambar pekerjaan rumah, tes
dan audio satu arah diam , grafik dan gambar melalui surat
bergerak
Televisi, video satu arah, Suara, musik (live), Tanya jawab dengan guru
audio dua arah gambar diam, grafik, melalui suara, berbicara
(Teleconference Video) gambar bergerak dengan murid lain,
pekerjaan rumah , tes
melalui surat
Televisi, video dua arah, Suara, musik (live), Tanya jawab dengan guru
audio dua arah gambar diam, grafik, melalui suara, berbicara
(Teleconference Video dua gambar bergerak dengan murid lain,
arah) pekerjaan rumah , tes
melalui surat

2.3. E-learning Media Pembelajaran Jarak Jauh yang Banyak Digunakan


Saat Ini
E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang
memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning
memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-
masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-
Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang
bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-
Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal
maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun
termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan
sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya
pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia
berada. Ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-Learning sebagai berikut :
a. Jaringan komputer
Dalam jaringan internet digunakan modem, modem adalah alat yang digunakan
untuk mengirimkan sinyal audio dari satu komputer ke komputer lain melalui kabel
telepon untuk membuat suatu koneksi dan setelah koneksi itu dibuat terjadi
pertukaran informasi digital (Heinich, 1996 hal 288). Jaringan komputer dapat berupa
jaringan lokal (Local Area Network /LAN), jaringan ini didesain untuk
menghubungkan komputer – komputer dalam suatu ruangan atau gedung. Untuk
jaringan yang lebih luas yang dapat menghubungkan beberapa gedung berupa
jaringan Wide Area Network/WAN.
b. Internet
Internet kependekan dari Interconnected-Networking yang merupakan
rangkaian komputer dan terhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai
protokol pertukaran paket.Rangkaian pusat yang membentuk Internet diawali pada
tahun 1969 sebagai ARPANET, yang dibangun oleh ARPA (United States
Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan
awal yang disumbang oleh ARPANET termasuk kaedah rangkaian tanpa-pusat
(decentralised network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet
switching). Pada 1 Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya,
dari NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari Internet yang kita kenal hari ini. Pada
sekitar 1990-an, Internet telah berkembang dan menyambungkan kebanyakan
pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada. Negara dengan akses internet yang
terbaik termasuk Korea Selatan (50% daripada penduduknya mempunyai akses
jalurlebar - Broadband), dan Swedia. Terdapat dua bentuk akses internet yang umum,
yaitu dial-up, dan jalur lebar. Di Indonesia, seperti negara berkembang dimana akses
Internet dan penetrasi PC masih juga rendahlainnya sekitar 42% dari akses Internet
melalui fasilitas Public Internet akses seperti warnet , cybercafe, hotspot dll. Tempat
umum lainnya yang sering dipakai untuk akses internet adalah di kampus dan
dikantor. Disamping menggunakan PC (Personal Computer), kita juga bisa
mengakses Internet melalui Handphone (HP) menggunakan Fasilitas yang disebut
GPRS (General Packet Radio Service). GPRS merupakan salah satu standar
komunikasi wireless (nirkabel) yang memiliki kecepatan koneksi 115 kbps dan
mendukung aplikasi yang lebih luas (grafis dan multimedia). Teknologi GPRS dapat
diakses yang mendukung fasilitas tersebut. Pen-setting-an GPRS pada ponsel
Tergantung dari operator (Telkomsel, Indosat, XL, 3) yang digunakan. Biaya akses
Internet dihitung melalui besarnya kapasitas (per-kilobite) yang didownload.
Komunikasi yang membutuhkan sistem komputer dimana pengguna mempunyai
akses ke sebuah servis komunikasi dengan menngunakan internet. (Wikipedia
Indonesia)

Pembelajaran formal vs. informal

E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-


learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus,
mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah
disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri).
Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh
perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh
universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang
bergerak di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum. E-Learning bisa juga
dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui
sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang
ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada
masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).

Keunggulan Dan Kelemahan

Pendidikan jarak jauh e-learning melalui internet ini sangat tepat untuk
diterapkan di Indonesia. Mengingat luas Indonesia yang terbentang dari
Sabang sampai Merauke dan jumlah penduduk yang sangat banyak, tidak
mungkin tertampung di sekolah atau universitas yang sudah ada sekali pun.
Dengan sarana pendidikan seperti ini dimungkinkan pencapaian upaya
pemerataan distribusi pendidikan ke seluruh wilayah Tanah Air.

Beberapa keunggulan program pembelajaran jarak jauh e-learning ini adalah

1. Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru Tanah


Air dengan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas, karena tidak
memerlukan ruang kelas. Guru dan murid tidak perlu bertatap muka secara
langsung dalam ruang kelas, karena yang digunakan adalah fasilitas
komputer yang dihubungkan dengan internet atau intranet. Sehingga,
dengan belajar seperti ini akan mengurangi biaya operasional pendidikan,
seperti biaya pembangunan dan pemeliharaan gedung, transportasi,
pemondokan, kertas, alat tulis dan sebagainya.
2. Tidak terbatas oleh waktu. Pembelajar dapat menentukan kapan saja waktu
untuk belajar, sesuai dengan ketersediaan waktu masing-masing. Proses
pembelajaran ini sangat cocok diterapkan bagi karyawan/pegawai. Proses
pendidikan tidak perlu mengganggu waktu bekerja mereka. Sehingga,
karyawan/pegawai masih tetap berkontribusi bagi perusahaan tempat
mereka bekerja.

3. Pembelajar dapat memilih topik atau bahan ajar sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan masing-masing. Hal ini sangat baik karena dapat
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Seperti diyakini kaum
pendidik, bahwa pembelajar akan sangat efektif manakala sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan peserta didik.

4. Lama waktu belajar juga bergantung pada kemampuan masing-masing


pembelajar. Kalau si pembelajar telah mencapai tujuan pembelajaran, ia
dapat menghentikannya. Sebaliknya, apabila si pembelajar masih
memerlukan waktu untuk mengulangi kembali subjek pembelajarananya,
dia bisa langsung mengulanginya tanpa tergantung pada pembelajar lain
atau pengajar.

5. Keakuratan dan kekinian materi pembelajaran. Mengingat, materi


pembelajaran disimpan dalam komputer, berarti materi itu mudah
diperbarui sesuai dengan perkembangan iptek. Kaum pembelajar dapat
menanyakan hal-hal yang kurang dipahami secara langsung kepada
pengajar, sehingga keakuratan jawaban dapat terjamin.
6. Pembelajar jarak jauh ini dapat dilaksanakan secara interaktif, sehingga
menarik perhatian pembelajar.

Selain keunggulan-keunggulan tersebut, ada beberapa kelemahan yang


mungkin timbul dalam sistem belajar jarak jauh e-learning ini.

1. Tingginya kemungkinan gangguan belajar. Karena sifat cara pendidikan


jarak jauh ini merupakan belajar mandiri, sehingga kemungkinan terjadi
gangguan selama belajar sangat mungkin, hal ini bergantung pada motivasi
masing-masing pembelajar. Demikian pula dengan kemungkinan
terhentinya program pembelajaran.
2. Kesulitan mendapat penjelasan pengajar/fasilitator yang sesegera mungkin
apabila si pembelajar mendapatkan kesulitan. Si pembelajar harus
menunggu pengajar untuk membuka internetnya.

3. Pemahaman pembelajar terhadap bahan ajar. Bisa saja terjadi kesalahan


visi dan persepsi terhadap tujuan yang ditentukan. Si pembelajar merasa
bahwa dia telah mencapai tujuan pembelajaran; sedangkan
pengajar/fasilitator masih menganggap belum tercapai sepenuhnya. Tetapi,
kesalahan visi dan persepsi ini dapat ditanggulangi, karena setiap akhir
paket pembelajaran diadakan evaluasi dan refleksi.

4. Pengajar tidak dapat mengukur sejauh mana kemampuan siswa secara


individual

Pada kenyataannya mengubah paradigma pendidikan konvensional tatap


muka dalam kelas menjadi belajar mandiri dalam menghadapi komputer
tidaklah mudah. Hal ini memerlukan proses pengedukasian masyarakat secara
terus-menerus. Untuk itu beberapa sekolah/universitas tatap muka sudah
menggunakan e-learning sebagai pendukung pembelajaran di luar kelas.
Sehingga siswa dapat memperoleh pendalaman materi pelajaran.
Kiranya dengan acara belajar jarak jauh e-learning ini cita-cita untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus mengangkat harkat dan martabat
bangsa secara keseluruhan dapat tercapai. Manusia Indonesia di mana pun
berada tetap eksis menjadi yang berkualitas unggul, tangguh, kreatif dan
berdaya saing tinggi. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar, bukan
hanya karena jumlah penduduknya melainkan karena ditopang oleh sistem
pendidikan yang berkualitas.
3. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran Jarak Jauh adalah pembelajaran dengan menggunakan suatu


media yang memungkinkan terjadi interaksi antara pengajar dan pembelajar.
Dalam Pembelajaran Jarak Jauh antara pengajar dan pembelajar tidak bertatap
muka secara langsung, dengan kata lain melalui Pembelajaran Jarak Jauh
dimungkinkan antara pengajar dan pembelajar berbeda tempat bahkan bisa
dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh.(Wikipedia Ensiklopedia bebas)
2. Media yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh: radio, broadcast, audio
teleconfence, audio graphic teleconference, computer conference, television
one-way video, one way audio, video teleconference, two-way video
teleconference.
3. Media e-learning adalah media yang saat ini banyak digunakan untuk
pembelajaran jarak jauh

Daftar Pustaka
Heinich, 1996. Instructional Media and Technologies For Learning Fifth Edition,
America. Prentice-Hall Inc.
http://id.wikipedia.org/wiki/E-learning
http://elearning.gunadarma.ac.id/
http://202.133.87.187/ e-learning sma n 1 teladan Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai