6078 11819 1 SM PDF
6078 11819 1 SM PDF
Arif Lokobal
Alumni Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi
ABSTRAK
Risiko usaha perusahaan kontraktor telah banyak teridentifikasi, dan bahkan ada risiko yang dialami
juga telah banyak yang diatasi. Namun belum pernah dilakukan suatu penelitian yang mendalam
tentang segala jenis risiko usaha yang mungkin terjadi, dan bagaimana merespons yang paling tepat
terhadap risiko-risiko tersebut. Risiko usaha konstruksi yang dihadapi kontraktor yang ada di
kabupaten Sarmi, propinsi Papua sangat besar. Hal ini disebabkan karena kondisi alam yang
bergunung-gunung, rawa, hutan lebat dan sungai besar sehingga membuat kontraktor susah untuk
melaksanakan pekerjaan konstruksi. oleh karena itu, perlu adanya kajian khusus untuk menilai setiap
risiko yang dihadapi perusahaan jasa pelaksana konstruksi yang ada di kabupaten Sarmi, propinsi
Papua.
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi setiap risiko yang dihadapi oleh kontraktor. Metode
yang digunakan adalah metode kuantitatif dan data yang diperoleh dengan cara penyebaran
kuesioner kepada 30 kontraktor yang melaksanakan pekerjaan konstruksi di kabuapten Sarmi,
propinsi Papua.
Hasil akhir analisis faktor-faktor risiko dengan menggunakan Analisis Komponen Utama (Principal
Component Analysis) berdasarkan kejadian didapatkan aspek-aspek risiko, yaitu; aspek manajemen
pengendalian dan produksi, aspek manajemen sumber daya manusia dan sosial budaya, aspek
material dan peralatan, aspek pendidikan dan keuangan, aspek perencanaan, aspek cuaca dan
pengawasan, aspek harga dan anggaran biaya, dan aspek Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3).
Berdasarkan konsekuensi diperoleh aspek risiko, yaitu; aspek material, peralatan dan waktu, aspek
lokasi, sumber daya manusia dan mutu, aspek sosial budaya, kesehatan dan keselamatan kerja (K3),
aspek pengawasan, aspek anggaran biaya, aspek perencanaan, aspek cuaca, dan aspek harga.
Tingkatan risiko yang paling berpengaruh berdasarkan kejadian, yaitu; High Risk, terdiri dari aspek
harga dan anggaran biaya. Significant Risk, yang terdiri dari aspek material dan peralatan, aspek
pendidikan dan keuangan, aspek perencanaan, aspek cuaca dan pengawasan. Medium Risk, teridiri
dari aspek manajemen pengendalian dan produksi, aspek manajemen sumber daya manusia dan
sosial budaya, aspek Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3). Tingkatan risiko berdasarkan
konsekuensi, yaitu; High Risk, aspek pengawasan. Significant Risk, aspek lokasi, sumber daya
manusia dan mutu, aspek sosial budaya dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), aspek
perencanaan, aspek cuaca, dan aspek harga. Medium Risk, aspek material, peralatan dan waktu,
aspek anggaran biaya.
Kata kunci: kontraktor, konstruksi, high risk, significant risk, medium risk.
109
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (109-118) ISSN: 2087-9334
pelaksanaan yang terbatas, dinamis dan menuntut 2. Menanggapi setiap risiko yang menghambat
ketahanan fisik yang tinggi, serta banyak kinerja Perusahaan Jasa Konstruksi di
menggunakan tenaga kerja yang tidak terlatih. Propinsi Papua khususnya di Kabupaten
Risiko usaha perusahaan kontraktor telah Sarmi.
banyak teridentifikasi, dan bahkan ada risiko 3. Mencari solusi yang terbaik untuk
yang dialami juga telah banyak yang diatasi. menanggulangi setiap risiko yang
Namun belum pernah dilakukan suatu penelitian menghambat kinerja Perusahaan Jasa
yang mendalam tentang segala jenis risiko usaha Konstruksi di Propinsi Papua khususnya di
yang mungkin terjadi, dan bagaimana merespons Kabupaten Sarmi.
yang paling tepat terhadap risiko-risiko tersebut.
Di sinilah timbul suatu kebutuhan akan adanya
manajemen risiko. TINJAUAN PUSTAKA
Perusahaan jasa konstruksi yang ada di
propinsi Papua saat ini sangat banyak sehingga Pengertian Risiko
berlomba-lomba dalam mengerjakan setiap Kata risiko berasal dari bahasa Arab yang
proyek konstruksi yang ditenderkan oleh berarti hadiah yang tidak diharap-harap
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. datangnya dari surga. Risiko adalah sesuatu yang
Namun dalam pelaksanaan pekerjaannya, mengarah pada ketidakpastian atas terjadinya
perusahaan jasa pelaksana konstruksi banyak suatu peristiwa selama selang waktu tertentu
mengalami kendala. Hal ini merupakan risiko yang mana peristiwa tersebut menyebabkan suatu
yang sangat berat yang dialami oleh perusahaan kerugian baik itu kerugian kecil yang tidak
jasa konstruksi di propinsi Papua pada umumnya begitu berarti maupun kerugian besar yang
dan kabupaten Sarmi pada khususnya. Perlu berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dari
adanya kajian khusus untuk menilai setiap risiko suatu perusahaan.
yang dihadapi perusahaan jasa pelaksana Risiko pada umumnya dipandang sebagai
konstruksi yang ada di kabupaten Sarmi, propinsi sesuatu yang negatif, seperti kehilangan, bahaya,
Papua. dan konsekuensi lainnya. Kerugian tersebut
merupakan bentuk ketidakpastian yang
Perumusan Masalah seharusnya dipahami dan dikelolah secara efektif
Sesuai dengan latar belakang di atas, maka oleh organisasi sebagai bagian dari strategi
diambil rumusan masalah sebagai berikut: sehingga dapat menjadi nilai tambah dan
1. Apa saja faktor-faktor risiko yang dihadapi mendukung pencapaian tujuan organisasi.
perusahaan Jasa Konstruksi di Propinsi Papua
khususnya di Kabupaten Sarmi? Sumber-sumber Penyebab Risiko
2. Bagaimana menentukan klasifikasi tingkatan Menurut sumber-sumber penyebabnya,
risiko pada perusahaan Jasa Pelaksana risiko dapat dibedakan sebagai berikut:
Konstruksi di Propinsi Papua khususnya di 1. Risiko Internal, yaitu risiko yang berasal dari
Kabupaten Sarmi berdasarkan faktor-faktor dalam perusahaan itu sendiri.
risiko yang dihadapi? 2. Risiko Eksternal, yaitu risiko yang berasal
3. Bagaimana Perusahaan Jasa Pelaksanaan dari luar perusahaan atau lingkungan luar
Konstruksi memperkecil risiko yang terjadi perusahaan.
pada perusahaan? 3. Risiko Keuangan, adalah risiko yang
4. Bagaimana respon penanganan risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi dan
cocok sesuai tingkatannya pada Perusahaan keuangan, seperti perubahan harga, tingkat
Jasa Pelaksana Konstruksi di Propinsi Papua bunga, dan mata uang.
khususnya di Kabupaten Sarmi? 4. Risiko Operasional, adalah semua risiko yang
tidak termasuk risiko keuangan. Risiko
Tujuan Penelitian operasional disebabkan oleh faktor-faktor
Tujuan dari penulisan proposal penelitian ini manusia, alam, dan teknologi.
yaitu:
1. Untuk menganalisis risiko-risiko yang Manajemen Risiko
dihadapi oleh Perusahaan Jasa konstruksi di Secara umum Manajemen Risiko
Propinsi Papua khususnya di Kabupaten didefinisikan sebagai proses, mengidentifikasi,
Sarmi. mengukur dan memastikan risiko dan
mengembangkan strategi untuk mengelola risiko
110
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (109-118) ISSN: 2087-9334
tersebut. Dalam hal ini manajemen risiko akan 4360:2004. Skala pengukurannya sebagai
melibatkan proses-proses, metode dan teknik berikut:
yang membantu manajer proyek maksimumkan Skala pengukuran analisa kejadian menurut
probabilitas dan konsekuensi dari event positif NA/NZS 4360:2004
dan minimasi probabilitas dan konsekuensi event A : Hampir pasti terjadi dan akan terjadi di
yang berlawanan. semua situasi (almost certain)
Dalam manajemen proyek, yang dimaksud B : Kemungkinan akan terjadi di semua
dengan manajemen risiko proyek adalah seni dan situasi (likely)
ilmu untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan C : Moderat, seharusnya terjadi di suatu
merespon risiko selam umur proyek dan tetap waktu (moderate)
menjamin tercapainya tujuan proyek. D : Cenderung dapat terjadi di suatu waktu
Manajemen proyek yang baik akan mampu (unlikely)
memperbaiki keberhasilan proyek secara E : Jarang terjadi (rare)
signifikan. Manajemen risiko bisa membawa Skala pengukuran analisa konsekuensi
pengaruh positif dalam hal memilih proyek, menurut NA/NZS 4360:2004
menentukan lingkup proyek, membuat jadwal Tidak Signifikan: tanpa kecelakaan manusia
yang realistis dan estimasi biaya yang baik. dan kerugian materi.
Minor : bantuan kecelakaan awal, kerugian
Proses Manajemen Risiko materi yang medium.
Proses yang dilalui dalam manajemen risiko Moderat : diharuskan penanganan secara
adalah: medis, kerugian materi yang cukup
1. Perencanaan Manajemen Risiko, perencanaan tinggi.
meliputi langkah memutuskan bagaimana Major : kecelakaan yang berat, kehilangan
mendekati dan merencanakan aktivitas kemampuan operasi/ produksi,
manajemen risiko untuk proyek. kerugian materi yang tinggi.
2. Identifikasi Risiko, tahapan selanjutnya dari Bencana kematian: bahaya radiasi dengan
proses identifikasi risiko adalah mengenali efek penyebaran yang luas, kerugian
jenis-jenis risiko yang mungkin (dan yang sangat besar.
umumnya) dihadapi oleh setiap pelaku bisnis. Evaluasi tingkatan resiko ditabelkan dan
3. Analisis Risiko Kualitatif, analisis kualitatif dapat dilihat pada Tabel 1.
dalam manajemen risiko adalah proses 4. Analisis Risiko Kuantitatif adalah proses
menilai (assessment) impak dan kemungkinan identifikasi secara numeric probabilitas dari
dari risiko yang sudah diidentifikasi. Proses setiap risiko dan konsekuensinya terhadap
ini dilakukan dengan menyusun risiko tujuan proyek.
berdasarkan efeknya terhadap tujuan proyek. 5. Perencanaan Respon Risiko, Risk response
Skala pengukuran yang digunakan dalam planning adalah proses yang dilakukan untuk
analisa kualitatif adalah Australian meminimalisasi tingkat risiko yang dihadapi
Standard/New Zealand Standard (AS/NZS) sampai batas yang dapat diterima.
111
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (109-118) ISSN: 2087-9334
112
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (109-118) ISSN: 2087-9334
113
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (109-118) ISSN: 2087-9334
114
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (109-118) ISSN: 2087-9334
115
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (109-118) ISSN: 2087-9334
Dari hasil penelitian melalui analisis dan Pengendalian dan Produksi adalah dengan
evaluasi risiko dapat memunculkan tingkatan mengurangi dan mendanai kemungkinan terjadi-
risiko dan strategi penanganan dari tiap-tiap nya risiko. Penanganan Aspek Manajemen
aspek risiko utama. Hasil analisis untuk aspek- Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya adalah
aspek risiko berdasarkan kemungkinan terjadinya dengan mengurangi kemungkinan terjadinya
kejadian diperoleh urutan rangking risiko, yaitu: risiko. Penanganan Aspek Kesehatan dan
High Risk yaitu aspek harga dan anggaran biaya. Keselamatan Kerja (K3) adalah dengan
Significant Risk terdiri dari aspek material dan mengurangi kemungkinan terjadinya risiko.
peralatan, aspek pendidikan dan keuangan, aspek Penanganan dari setiap aspek risiko yang
perencanaan, aspek cuaca dan pengawasan. dihadapi berdasarkan konsekuensi, yaitu; Aspek
Medium Risk terdiri dari aspek manajemen Pengawasan adalah dengan menghindar/menolak
pengendalian dan produksi, aspek manajemen risiko dengan mengalihkan risiko ke pihak lain.
sumber daya manusia dan sosial budaya, dan Penanganan Aspek Lokasi, Sumber Daya
aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Manusia dan Mutu adalah dengan menang-
Hasil analisis untuk aspek-aspek risiko ber- gulangi dengan cara meminimalkan akibat dari
dasarkan konsekuensi diperoleh urutan rangking risiko. Penanganan Aspek Sosial Budaya Dan
risiko, yaitu: High Risk yang terdiri dari aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah
pengawasan. Significant Risk terdiri dari aspek dengan menerima dan mendanai risiko.
lokasi, sumber daya manusia dan mutu, aspek Penanganan Aspek Perencanaan adalah dengan
sosial budaya, dan Kesehatan dan Keselamatan menerima dan mendanai risiko. Penanganan
Kerja (K3), aspek perencanaan, aspek cuaca, dan Aspek Cuaca adalah dengan meminimalkan
aspek harga. Medium Risk terdiri dari aspek akibat dari risiko. Penanganan Aspek Harga
material, peralatan dan waktu, dan aspek adalah dengan menerima dan mendanai risiko
anggaran. yang terjadi. Penanganan Aspek Material,
Penanganan dari setiap aspek risiko yang Peralatan dan Waktu adalah dengan menunda
dihadapi berdasarkan kemungkinan terjadinya proyek dan meminimalkan akibat dari risiko.
kejadian, yaitu; Penanganan Aspek Harga dan Penanganan Aspek Anggaran Biaya adalah
Anggaran Biaya dengan menanggulangi dan dengan meminimalkan akibat dari risiko.
meminimalkan akibat dari risiko. Penanganan
Aspek Material dan Peralatan adalah dengan
menerima dan mendanai risiko. Penanganan PENUTUP
Aspek Pendidikan dan Keuangan adalah dengan
meminimalkan akibat dan mendanai untuk mem- Kesimpulan
biayai kerugian. Penanganan Aspek Perencanaan 1. Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor risiko
adalah mendanai dan menanggulangi akibat dari dengan menggunakan Analisis Komponen
risiko. Penanganan Aspek Cuaca dan Penga- Utama (Principal Component Analysis) pada
wasan adalah dengan mendanai setiap risiko Perusahaan Jasa Pelaksana Konstruksi di
yang terjadi. Penanganan Aspek Manajemen Propinsi Papua (Study Kasus di Kabupaten
116
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (109-118) ISSN: 2087-9334
Sarmi) diperoleh 8 (delapan) aspek risiko babkan besarnya risiko yang harus ditanggung
untuk kemungkinan terjadinya kejadian. oleh kontraktor.
Aspek-aspek risiko tersebut, yaitu; aspek
manajemen pengendalian dan produksi, aspek
manajemen sumber daya manusia dan sosial DAFTAR PUSTAKA
budaya, aspek material dan peralatan, aspek
pendidikan dan keuangan, aspek perencanaan, Anonimous, 2004. Risk Management Guidelines
aspek cuaca dan pengawasan, aspek harga Companion to AS/NZS. Standards Association
dan anggaran biaya, dan aspek Kesehatan of Australia.
Dan Keselamatan Kerja (K3). Berdasarkan Asiyanto, Ir, MBA, IPM,. 2009. Manajemen Risiko
konsekuensi diperoleh 8 (delapan) aspek Untuk Kontraktor. Pradnya Paramita. Jakarta.
risiko, yaitu; aspek material, peralatan dan
waktu, aspek lokasi, sumber daya manusia Darmawi, Herman Drs., 2010. Manajemen
dan mutu, aspek sosial budaya, kesehatan dan Risiko. Bumi Aksara. Jakarta.
keselamatan kerja (K3), aspek pengawasan,
aspek anggaran biaya, aspek perencanaan, Ervianto, Wulfram I., 2005. Manajemen Proyek
aspek cuaca, dan aspek harga. Konstruksi. Andi. Yogyakarta.
2. Setelah sumber risiko pada Perusahaan Jasa
Pelaksana Konstruksi di Propinsi Papua Flanagan, R., and G. Norman., 1993. Risk
(Study Kasus di Kabupaten Sarmi) Management and Constructions. Blackwell
didapatkan dan dilanjutkan dengan analisis Science Ltd. Oxford.
risiko menggunakan skala pengukuran Husein, Abrar Ir. MT., 2010. Manajemen
AS/NZS 4360:2004 untuk mendapatkan Proyek: Perencanaan, Penjadwalan, dan
klasifikasi tingkatan risiko (risk level). Pengendalian Proyek. Andi, Yogyakarta.
Tingkatan risiko berdasarkan kejadian, yaitu;
High Risk, terdiri dari aspek harga dan Malik, Alfian., 2010. Pengantar Bisnis Jasa
anggaran biaya. Significant Risk, yang terdiri Pelaksana Konstruksi. Andi. Yogyakarta.
dari aspek material dan peralatan, aspek
pendidikan dan keuangan, aspek perencanaan, Mandagi, R.J.M., 2012. Perencanaan dan
aspek cuaca dan pengawasan. Medium Risk, Pengendalian Proyek Konstruksi). Pasca-
teridiri dari aspek manajemen pengendalian sarjana Universitas Sam Ratulangi, Manado.
dan produksi, aspek manajemen sumber daya
manusia dan sosial budaya, aspek Kesehatan Mastura, Labombang., 2011. Manajemen Risiko
Dan Keselamatan Kerja (K3). Tingkatan Dalam Proyek Konstruksi. Jurnal
risiko berdasarkan konsekuensi, yaitu; High SMARTek, Vol. 9 No. 1. Pebruari 2011
Risk, aspek pengawasan. Significant Risk,
Purwono, Joseph., 2012. Perpajakan Jasa
aspek lokasi, sumber daya manusia dan mutu,
aspek sosial budaya dan Kesehatan dan Konstruksi dan Implementasinya. Gava
Keselamatan Kerja (K3), aspek perencanaan, Media. Yogyakarta.
aspek cuaca, dan aspek harga. Medium Risk, Sangari, Freyke., 2011. Analisis Resiko Pada
aspek material, peralatan dan waktu, aspek Proyek Konstruksi Perumahan Di Kota
anggaran biaya. Manado. Jurnal Ilmiah Media Engineering
Vol. 1(1). Prodi Teknik Sipil Pascasarjana
Saran Unsrat. Manado.
Sesuai dengan hasil penelitian ini, maka
disarankan kepada kontraktor yang bekerja di Santoso, Budi., 2009. Manajemen Proyek
Propinsi Papua, Kabupaten Sarmi untuk mampu (Konsep & Implementasi). Graha Ilmu,
menganalisa setiap risiko yang dapat terjadi dan Yogyakarta.
dapat menerapkan manajemen risiko pada
pekerjaan konstruksi yang dikerjakan. Dengan Sudarto, Dr. Ir., 2011. Meningkatkan Kinerja
demikian dapat menghindar dari terjadinya Perusahaan Jasa Konstruksi Di Indonesia
keterlambatan pekerjaan, pembengkakkan biaya (Aplikasi Knowledge Based Management
(Cost Overrun), ketidakpuasan owner terhadap System). PT. Ghassana Cipta Media, Jakarta.
hasil pekerjaan, dan lain-lain yang dapat menye-
117
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (109-118) ISSN: 2087-9334
Sukarta, I Wayan., 2012. Analisis Resiko Proyek Tarore, H., dan R. J. M. Mandagi. 2006. Sistem
Pembangunan Dermaga Study Kasus Manajemen Proyek dan Konstruksi. Tim
Dermaga Pehe Di Kecamatan Siau Barat Penerbit JTS Fakultas Teknik. Universitas
Kabupaten Kepulauan Sitaro. Jurnal Ilmiah Sam Ratulangi. Manado.
Media Engineering Vol. 2(4). Prodi Teknik
Sipil Pascasarjana Unsrat. Manado,
118