Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.

2, September 2014 (109-118) ISSN: 2087-9334

MANAJEMEN RISIKO PADA PERUSAHAAN JASA


PELAKSANA KONSTRUKSI DI PROPINSI PAPUA
(Study Kasus di Kabupaten Sarmi)

Arif Lokobal
Alumni Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi

Marthin D. J. Sumajouw, Bonny F. Sompie


Dosen Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK
Risiko usaha perusahaan kontraktor telah banyak teridentifikasi, dan bahkan ada risiko yang dialami
juga telah banyak yang diatasi. Namun belum pernah dilakukan suatu penelitian yang mendalam
tentang segala jenis risiko usaha yang mungkin terjadi, dan bagaimana merespons yang paling tepat
terhadap risiko-risiko tersebut. Risiko usaha konstruksi yang dihadapi kontraktor yang ada di
kabupaten Sarmi, propinsi Papua sangat besar. Hal ini disebabkan karena kondisi alam yang
bergunung-gunung, rawa, hutan lebat dan sungai besar sehingga membuat kontraktor susah untuk
melaksanakan pekerjaan konstruksi. oleh karena itu, perlu adanya kajian khusus untuk menilai setiap
risiko yang dihadapi perusahaan jasa pelaksana konstruksi yang ada di kabupaten Sarmi, propinsi
Papua.
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi setiap risiko yang dihadapi oleh kontraktor. Metode
yang digunakan adalah metode kuantitatif dan data yang diperoleh dengan cara penyebaran
kuesioner kepada 30 kontraktor yang melaksanakan pekerjaan konstruksi di kabuapten Sarmi,
propinsi Papua.
Hasil akhir analisis faktor-faktor risiko dengan menggunakan Analisis Komponen Utama (Principal
Component Analysis) berdasarkan kejadian didapatkan aspek-aspek risiko, yaitu; aspek manajemen
pengendalian dan produksi, aspek manajemen sumber daya manusia dan sosial budaya, aspek
material dan peralatan, aspek pendidikan dan keuangan, aspek perencanaan, aspek cuaca dan
pengawasan, aspek harga dan anggaran biaya, dan aspek Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3).
Berdasarkan konsekuensi diperoleh aspek risiko, yaitu; aspek material, peralatan dan waktu, aspek
lokasi, sumber daya manusia dan mutu, aspek sosial budaya, kesehatan dan keselamatan kerja (K3),
aspek pengawasan, aspek anggaran biaya, aspek perencanaan, aspek cuaca, dan aspek harga.
Tingkatan risiko yang paling berpengaruh berdasarkan kejadian, yaitu; High Risk, terdiri dari aspek
harga dan anggaran biaya. Significant Risk, yang terdiri dari aspek material dan peralatan, aspek
pendidikan dan keuangan, aspek perencanaan, aspek cuaca dan pengawasan. Medium Risk, teridiri
dari aspek manajemen pengendalian dan produksi, aspek manajemen sumber daya manusia dan
sosial budaya, aspek Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3). Tingkatan risiko berdasarkan
konsekuensi, yaitu; High Risk, aspek pengawasan. Significant Risk, aspek lokasi, sumber daya
manusia dan mutu, aspek sosial budaya dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), aspek
perencanaan, aspek cuaca, dan aspek harga. Medium Risk, aspek material, peralatan dan waktu,
aspek anggaran biaya.
Kata kunci: kontraktor, konstruksi, high risk, significant risk, medium risk.

PENDAHULUAN berpikir, yaitu dari cara berpikir lokal menjadi


cara berpikir global.
Latar Belakang Industri jasa konstruksi merupakan salah
Persaingan usaha jasa/ industri konstruksi satu sektor industri yang memiliki risiko
pada era globalisasi sangat ketat, disamping kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Berbagai
akibat hadirnya kontraktor asing ke pasar penyebab utama kecelakaan kerja pada proyek
domestik, juga tuntutan transparansi sebagai ciri konstruksi adalah hal-hal yang berhubungan
dari globalisasi akan menguat. Untuk masuk dengan karakteristik proyek konstruksi yang
pasar global, tidak dapat asal masuk, namun yang bersifat unik, lokasi kerja yang berbeda-beda,
terpenting adalah adanya perubahan cara terbuka dan dipengaruhi cuaca, waktu

109
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (109-118) ISSN: 2087-9334

pelaksanaan yang terbatas, dinamis dan menuntut 2. Menanggapi setiap risiko yang menghambat
ketahanan fisik yang tinggi, serta banyak kinerja Perusahaan Jasa Konstruksi di
menggunakan tenaga kerja yang tidak terlatih. Propinsi Papua khususnya di Kabupaten
Risiko usaha perusahaan kontraktor telah Sarmi.
banyak teridentifikasi, dan bahkan ada risiko 3. Mencari solusi yang terbaik untuk
yang dialami juga telah banyak yang diatasi. menanggulangi setiap risiko yang
Namun belum pernah dilakukan suatu penelitian menghambat kinerja Perusahaan Jasa
yang mendalam tentang segala jenis risiko usaha Konstruksi di Propinsi Papua khususnya di
yang mungkin terjadi, dan bagaimana merespons Kabupaten Sarmi.
yang paling tepat terhadap risiko-risiko tersebut.
Di sinilah timbul suatu kebutuhan akan adanya
manajemen risiko. TINJAUAN PUSTAKA
Perusahaan jasa konstruksi yang ada di
propinsi Papua saat ini sangat banyak sehingga Pengertian Risiko
berlomba-lomba dalam mengerjakan setiap Kata risiko berasal dari bahasa Arab yang
proyek konstruksi yang ditenderkan oleh berarti hadiah yang tidak diharap-harap
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. datangnya dari surga. Risiko adalah sesuatu yang
Namun dalam pelaksanaan pekerjaannya, mengarah pada ketidakpastian atas terjadinya
perusahaan jasa pelaksana konstruksi banyak suatu peristiwa selama selang waktu tertentu
mengalami kendala. Hal ini merupakan risiko yang mana peristiwa tersebut menyebabkan suatu
yang sangat berat yang dialami oleh perusahaan kerugian baik itu kerugian kecil yang tidak
jasa konstruksi di propinsi Papua pada umumnya begitu berarti maupun kerugian besar yang
dan kabupaten Sarmi pada khususnya. Perlu berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dari
adanya kajian khusus untuk menilai setiap risiko suatu perusahaan.
yang dihadapi perusahaan jasa pelaksana Risiko pada umumnya dipandang sebagai
konstruksi yang ada di kabupaten Sarmi, propinsi sesuatu yang negatif, seperti kehilangan, bahaya,
Papua. dan konsekuensi lainnya. Kerugian tersebut
merupakan bentuk ketidakpastian yang
Perumusan Masalah seharusnya dipahami dan dikelolah secara efektif
Sesuai dengan latar belakang di atas, maka oleh organisasi sebagai bagian dari strategi
diambil rumusan masalah sebagai berikut: sehingga dapat menjadi nilai tambah dan
1. Apa saja faktor-faktor risiko yang dihadapi mendukung pencapaian tujuan organisasi.
perusahaan Jasa Konstruksi di Propinsi Papua
khususnya di Kabupaten Sarmi? Sumber-sumber Penyebab Risiko
2. Bagaimana menentukan klasifikasi tingkatan Menurut sumber-sumber penyebabnya,
risiko pada perusahaan Jasa Pelaksana risiko dapat dibedakan sebagai berikut:
Konstruksi di Propinsi Papua khususnya di 1. Risiko Internal, yaitu risiko yang berasal dari
Kabupaten Sarmi berdasarkan faktor-faktor dalam perusahaan itu sendiri.
risiko yang dihadapi? 2. Risiko Eksternal, yaitu risiko yang berasal
3. Bagaimana Perusahaan Jasa Pelaksanaan dari luar perusahaan atau lingkungan luar
Konstruksi memperkecil risiko yang terjadi perusahaan.
pada perusahaan? 3. Risiko Keuangan, adalah risiko yang
4. Bagaimana respon penanganan risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi dan
cocok sesuai tingkatannya pada Perusahaan keuangan, seperti perubahan harga, tingkat
Jasa Pelaksana Konstruksi di Propinsi Papua bunga, dan mata uang.
khususnya di Kabupaten Sarmi? 4. Risiko Operasional, adalah semua risiko yang
tidak termasuk risiko keuangan. Risiko
Tujuan Penelitian operasional disebabkan oleh faktor-faktor
Tujuan dari penulisan proposal penelitian ini manusia, alam, dan teknologi.
yaitu:
1. Untuk menganalisis risiko-risiko yang Manajemen Risiko
dihadapi oleh Perusahaan Jasa konstruksi di Secara umum Manajemen Risiko
Propinsi Papua khususnya di Kabupaten didefinisikan sebagai proses, mengidentifikasi,
Sarmi. mengukur dan memastikan risiko dan
mengembangkan strategi untuk mengelola risiko

110
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (109-118) ISSN: 2087-9334

tersebut. Dalam hal ini manajemen risiko akan 4360:2004. Skala pengukurannya sebagai
melibatkan proses-proses, metode dan teknik berikut:
yang membantu manajer proyek maksimumkan Skala pengukuran analisa kejadian menurut
probabilitas dan konsekuensi dari event positif NA/NZS 4360:2004
dan minimasi probabilitas dan konsekuensi event A : Hampir pasti terjadi dan akan terjadi di
yang berlawanan. semua situasi (almost certain)
Dalam manajemen proyek, yang dimaksud B : Kemungkinan akan terjadi di semua
dengan manajemen risiko proyek adalah seni dan situasi (likely)
ilmu untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan C : Moderat, seharusnya terjadi di suatu
merespon risiko selam umur proyek dan tetap waktu (moderate)
menjamin tercapainya tujuan proyek. D : Cenderung dapat terjadi di suatu waktu
Manajemen proyek yang baik akan mampu (unlikely)
memperbaiki keberhasilan proyek secara E : Jarang terjadi (rare)
signifikan. Manajemen risiko bisa membawa Skala pengukuran analisa konsekuensi
pengaruh positif dalam hal memilih proyek, menurut NA/NZS 4360:2004
menentukan lingkup proyek, membuat jadwal Tidak Signifikan: tanpa kecelakaan manusia
yang realistis dan estimasi biaya yang baik. dan kerugian materi.
Minor : bantuan kecelakaan awal, kerugian
Proses Manajemen Risiko materi yang medium.
Proses yang dilalui dalam manajemen risiko Moderat : diharuskan penanganan secara
adalah: medis, kerugian materi yang cukup
1. Perencanaan Manajemen Risiko, perencanaan tinggi.
meliputi langkah memutuskan bagaimana Major : kecelakaan yang berat, kehilangan
mendekati dan merencanakan aktivitas kemampuan operasi/ produksi,
manajemen risiko untuk proyek. kerugian materi yang tinggi.
2. Identifikasi Risiko, tahapan selanjutnya dari Bencana kematian: bahaya radiasi dengan
proses identifikasi risiko adalah mengenali efek penyebaran yang luas, kerugian
jenis-jenis risiko yang mungkin (dan yang sangat besar.
umumnya) dihadapi oleh setiap pelaku bisnis. Evaluasi tingkatan resiko ditabelkan dan
3. Analisis Risiko Kualitatif, analisis kualitatif dapat dilihat pada Tabel 1.
dalam manajemen risiko adalah proses 4. Analisis Risiko Kuantitatif adalah proses
menilai (assessment) impak dan kemungkinan identifikasi secara numeric probabilitas dari
dari risiko yang sudah diidentifikasi. Proses setiap risiko dan konsekuensinya terhadap
ini dilakukan dengan menyusun risiko tujuan proyek.
berdasarkan efeknya terhadap tujuan proyek. 5. Perencanaan Respon Risiko, Risk response
Skala pengukuran yang digunakan dalam planning adalah proses yang dilakukan untuk
analisa kualitatif adalah Australian meminimalisasi tingkat risiko yang dihadapi
Standard/New Zealand Standard (AS/NZS) sampai batas yang dapat diterima.

Tabel 1. Tingkatan risiko menurut AS/NZS 4360:2004


Potential Consequence
Likelihood of
Consequence Insignificant Minor Moderate Major Catastrophic
1 2 3 4 5
A (Almost Certain) S S H H H
B (Likely) M S S H H
C (Moderate) L M S H H
D (Unlikely) L L M S H
E (Rare) L L M S S
Sumber: Risk Management Guidelines Companion to AS/NZS 4360:2004
Keterangan:
H (High Risk) : mewajibkan penelitian dan pertimbangan manajemen
pada tingkat pimpinan puncak.
S (Significant Risk) : memerlukan perhatian manajemen pada tingkat atas.
L (Low Risk) : diatur berdasarkan prosedur yang rutin.

111
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (109-118) ISSN: 2087-9334

6. Pengendalian dan Monitoring Risiko, langkah Manajemen Proyek


ini adalah proses mengawasi risiko yang Definisi manajemen proyek adalah semua
sudah diidentifikasi, memonitor risiko yang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
tersisa, dan mengidentifikasikan risiko baru, koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan)
memastikan pelaksanaan risk management hingga berakhirnya proyek untuk menjamin
plan dan mengevaluasi keefektifannya dalam pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat
mengurangi risiko. biaya dan tepat mutu. Tiga karakteristik proyek
konstruksi adalah:
Peta Risiko 1. Proyek bersifat unik, keunikan proyek kon-
Kejadian mana yang lebih berisiko tergan- struksi adalah tidak pernah terjadi rangkaian
tung pada dua hal, yaitu: kegiatan yang sama persis (tidak ada proyek
1. Kemungkinan terjadinya kejadian. identik, yang ada adalah proyek sejenis).
2. Besarnya akibat yang diderita atau konse- 2. Membutuhkan sumber daya (resources),
kuensi. setiap proyek konstruksi membutuhkan
Dengan menggabungkan kemungkinan dan sumber daya dalam penyelesaiannya, yaitu
akibat, maka dapat diketahui status risiko. Status pekerja dan “sesuatu” (uang, mesin, metoda,
risiko menunjukan urutan kejadian-kejadian yang material).
berisiko. Peta risiko akan membantu dalam 3. Membutuhkan organisasi, setiap organisasi
memposisikan status risiko, sehingga dalam mempunyai keragaman tujuan di mana di
penanganannya akan lebih komprehensif. dalamnya terlibat sejumlah individu dengan
ragam keahlian, ketertarikan, kepribadian dan
juga ketidakpastian.

Perusahaan Jasa Konstruksi


Industri jasa konstruksi adalah industri yang
mencakup semua pihak yang terkait dengan
proses konstruksi termasuk tenaga profesi,
pelaksana konstruksi, dan juga para pemasok
yang bersama-sama memenuhi kebutuhan pelaku
dalam industry (Sudarto, 2011). Data statistik
menunjukan bahwa Negara-negara berkembang
sektor konstruksi memberikan konstruksi dan
pengaruh yang cukup penting terhadap
pembangunan nasional (Sudarto, 2011).
Gambar 1. Peta Risiko Industri konstruksi itu sendiri sering
didefinisikan dalam bentuk kegiatan dan produk
Penanganan Terhadap Risiko yang dihasilkannya. Pada umumnya, kegiatan
Terdapat lima langkah dasar yang yang termasuk dalam industri konstruksi meliputi
berhubungan dengan penanganan terhadap risiko perencanaan, desain, konstruksi, perbaikan dan
yang dapat dilihat pada Tabel 2. pemeliharaan dan demolisi, sedangkan produk
yang dihasilkannya meliputi: bangunan, bandar
Tabel 2. Penanganan Terhadap Risiko udara dan pelabuhan, elektrikal, komunikasi dan
Strategi Keterangan pekerjaan gas reklamasi, saluran dan bendungan,
Menghindar/ jaringan pipa dan kanal serta jalan raya,
Tidak mengambil risiko
menolak
jembatan, rel kereta api, waduk dan terowongan
Mengurangi kemungkinan
Mengurangi (Sudarto, 2011).
terjadinya risiko
Mendanai/ Mendanai risiko apabila
menerima terjadi
Meminimalkan akibat dari METODOLOGI PENELITIAN
Menanggulangi
risiko
Mengalihkan risiko ke pihak Lokasi dan Waktu Penelitian
Mengalihkan Penelitian dilaksanakan pada beberapa
lain
Sumber: Hasil Analisis Perusahaan Jasa Konstruksi di Propinsi Papua
tepatnya di Kabupaten Sarmi dengan lamanya

112
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (109-118) ISSN: 2087-9334

penelitian dari bulan Februari 2013 sampai bulan Variabel-variabel Risiko


Desember 2013. Dalam menganalisa variable-variabel risiko
yang terjadi, maka harus diidentifikasi kondisi-
Metode Penelitian kondisi ketidakpastian yang menimbulkan risiko,
Penelitian ini dilakukan dengan metode sumber risiko serta pengaruhnya. Pendekatan
penelitian deskriptif. Tujuan penelitian ini, yaitu yang diambil untuk mengidentifikasi faktor
mendeskripsikan sejumlah variabel yang berke- risiko dan yang menjadi variabel adalah dengan
naan dengan masalah dan unit yang diteliti antara mengadakan study literature terhadap peneliti-
fenomena yang diuji. Dalam penelitian ini teknik peneliti sebelumnya, yaitu dari Tumimomor
yang digunakan untuk mengumpulkan data (2013), Rumimper (2013), Sukaarta (2012),
penelitian, yaitu dengan kuesioner sebagai Sangari (2010). Faktor-faktor risiko dikelompok-
instrument untuk menjawab seperangkat perta- kan sebagai berikut:
nyaan atau pernyataan tertulis kepada responden.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan: I. RISIKO ALAMI / NATURAL
Study Pustaka 1. Sistem Cuaca
Studi pustaka digunakan untuk mengetahui a. Angin (R1)
risiko apa saja yang dihadapi perusahaan jasa b. Hujan (R2)
pelaksana konsturksi. Study pustaka dilakukan c. Banjir (R3)
dengan pencarian literature melalui jurnal, d. Suhu Panas (R4)
penelitian terdahulu, internet dan buku mengenai 2. Sistem Geologi
teori-teori yang berhubungan dengan a. Gempa Bumi (R5)
permasalahan yang dikaji. b. Kegagalan Tanah (R6)
II. RISIKO MANUSIA /HUMAN
Instrument Pengumpulan Data (Kuesioner)
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner 1. Sosial
yang berbentuk checklist. Langkah-langkah a. Pencurian material, peralatan kerja (R7)
penyusunan instrument dapat diawali dengan b. Kesengajaan melakukan kesalahan (R8)
penjabaran menjadi variabel, indikator, dan c. Masuk kerja terlambat dan pulang kerja
lebih awal (R9)
komponen-komponennya. Seluruh pertanyaan
d. Pungutan liar oleh preman (R10)
yang disusun ditempatkan dalam lembaran
2. Politik
instrumen kuesioner.
a. Kerusuhan/huru-hara (R11)
Pengumpulan Data b. Demonstrasi (R12)
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, c. Aksi mogok kerja (R13)
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer 3. Ekonomi
diperoleh dari penyebaran kuesioner tentang a. Inflasi (R14)
penilaian atau persepsi tentang manajemen risiko b. Kenaikan suku bunga pinjaman (R15)
pada perusahaan jasa pelaksana konstruksi atau c. Kenaikan BBM, TDL (R16)
kontraktor. Sedangkan data sekunder diperoleh d. System Pembayaran/termyn (R17)
dari pihak manajemen pengelolah atau kontrak- 4. Undang-undang
tor, selain itu didapat juga dari literature seperti a. Persetujuan dan perijinan (ijin gangguan
buku, media elektronik atau internet dan sumber- proyek) (R18)
sumber yang menunjang dalam penelitian. b. Klausul kontrak (R19)
5. Kesehatan
a. Epidemik/wabah penyakit menular (R20)
ANALISIS DAN PEMBAHASAN b. Perawatan/jaminan kesehatan (R21)
c. Efek/akibat melakukan kegiatan konstruksi
Data primer diperoleh melalui penyebaran
(R22)
kuisioner terhadap responden yang sesuai dengan
6. Manajerial
tujuan penelitian. Data penelitian merupakan
a. Pesediaan sumber daya manusia (R23)
data kualitatif yang diperoleh melalui penyebaran
b. Construction cost (R24)
kuesioner kepada 30 (tiga puluh) responden
c. Change order (R25)
Perusahaan Jasa Pelaksana Konstruksi yang ada
7. Teknis
dan sedang mengerjakan pekerjaan konstruksi
a. Sebelum masa serah terima, bangunan sudah
pada tahun 2013 di Kabupaten Sarmi Propinsi
rusak (R26)
Papua. b. Mendapat komplain (R27)

113
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (109-118) ISSN: 2087-9334

c. Masa pemeliharaan (R28) melalui angka Initial Eigenvalues. Angka-angka


8. Budaya pada Initial Eigenvalues menunjukkan kepen-
a. Perbedaan bahasa dalam hal komunikasi tingan faktor masing-masing variabel dalam
(R29) menghitung varians keseluruhan variabel yang
b. Perbedaan dalam cara kerja (R30) dianalisis. Component menunjukan jumlah faktor
c. Perbedaan pendidikan (R31) atau jumlah variabel. Jumlah faktor yang
9. Logistik terbentuk dapat dilihat pada angka Initial
a. Keterlambatan material (R32) Eigenvalues yang sama dengan atau lebih besar
b. Kehilangan material dan peralatan kerja dari satu (λ≥1). Dapat disimpulkan bahwa
(R33) delapan komponen utama untuk analisis kejadian
c. Kerusakan material dan peralatan kerja memperoleh jumlah presentase kumulatif, yaitu
(R34) 78.594%. Pengelompokan risiko berdasarkan
10. Lingkungan kemungkinan terjadinya kejadian dapat dilihat
a. Polusi (R35) pada Tabel 3. Sedangkan untuk analisis
b. Jauhnya lokasi (R36) konsekuensi diperoleh jumlah presentase
c. Akses masuknya material (R37) kumulatif 78.300%. Jumlah komponen yang
terbentuk melalui Analisis Komponen Utama
Dari hasil Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis) dengan program
(Principal Component Analysis) dengan program SPSS, yaitu delapan komponen. Pengelompokan
SPSS, maka terbentuk 8 komponen utama. risiko berdasarkan analisis konsekuensi dapat
Jumlah komponen yang terbentuk diketahui dilihat pada Tabel 4.

Tabel 3. Aspek Risiko berdasarkan Kemungkinan Terjadinya Kejadian


Total Keragaman
Aspek Risiko Variabel
(%)
Manajemen Pengendalian Dan - Demonstrasi
Produksi - Masuk kerja terlambat dan pulang kerja lebih awal
- Kerusuhan atau huru hara 30.704%
- Aksi mogok
- Gempa bumi
- Sebelum masa serah terima bangunan sudah rusak
Manajemen Sumber Daya - Perbedaan dalam cara kerja
Manusia Dan Sosial Budaya - Perbedaaan dalam hal komunikasi 11.039%
- Masa pemeliharaan
Material dan peralatan - Kerusakan material dan peralatan kerja
- Keterlambatan material
- Angin 9.638%
- Kehilangan material dan peralatan kerja
- Pencurian material dan peralatan kerja
Pendidikan dan Keuangan - Perbedaan pendidikan
- Kenaikan suku bunga pinjaman
7.567%
- Inflasi
- Kegagalan tanah
Perencanaan - Klausul kontrak
- Change order 5,728%
- Persediaan sumber daya manusia
Cuaca Dan Pengawasan - Hujan
- Banjir 5.120%
- Kesengajaan melakukan kesalahan
Harga Dan Anggaran Biaya - Mendapat komplain
- Kenaikan BBM dan TDL 4.118%
- Akses masuknya material
Kesehatan Dan Keselamatan - Epidemik atau wabah penyakit menular
Kerja (K3) - Efek atau akibat melakukan kegiatan konstruksi 3.713%

Sumber: Hasil analisis

114
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (109-118) ISSN: 2087-9334

Tabel 4. Aspek Risiko berdasarkan Konsekuensi


Total Keragaman
Aspek Risiko Variabel
(%)
Material, Peralatan Dan Waktu - Kehilangan material dan peralatan kerja
- Masuk kerja terlambat dan pulang kerja lebih
awal
- Keterlambatan material
- Aksi mogok 30.982%
- Demonstrasi
- Gempa bumi
- Kerusakan material dan peralatan kerja
- Pencurian material dan peralatan kerja
- Kerusuhan atau huru hara
Lokasi, Sumber Daya Manusia - Jauhnya lokasi
Dan Mutu - Akses masuknya material
- Persediaan sumber daya manusia
- Epidemik atau wabah penyakit menular 10.772%
- Mendapat komplain
- Sebelum masa serah terima bangunan sudah
rusak
Sosial Budaya Dan Kesehatan dan - Perbedaan dalam cara kerja
Keselamatan Kerja (K3) - Perbedaaan bahasa dalam hal komunikasi
8.655%
- Efek atau akibat melakukan kegiatan konstruksi
- Masa pemeliharaan
Pengawasan - Pungutan liar oleh preman
- Kesengajaan melakukan kesalahan
7.580%
- Hujan
- Banjir
Anggaran Biaya - Inflasi
- Perbedaan pendidikan 6.538%
- Kegagalan tanah
Perencanaan - Klausul kontrak
5.044%
- Change order
Cuaca - Angin 4.938%
Harga - Kenaikan BBM dan TDL 3.821%
Sumber: Hasil analisis

Analisis Risiko berdasarkan kejadian yang sudah dianalisis dapat


Setelah aspek-aspek utama sumber risiko dilihat pada Tabel 5.
didapatkan, analisis dilanjutkan ke tahap analisis Aspek risiko berdasarkan konsekuensi yang
risiko dengan menggunakan skala pengukuran dianalisis dengan menggunakan skala
AS/NZS 4360:2004, untuk mendapatkan klasifi- pengukuran AS/NZS 4360:2004 untuk mendapat-
kasi tingkatan risiko (risk level). Aspek risiko kan klasifikasi tingkatan risiko (risk level) dapat
dilihat pada Tabel 6

Tabel 5. Rangking Risiko Berdasarkan Kemungkinan Terjadinya Kejadian


Aspek Risiko Rangking
Harga dan Anggaran Biaya High Risk
Material dan Peralatan Significant Risk
Pendidikan dan Keuangan Significant Risk
Perencanaan Significant Risk
Cuaca Dan Pengawasan Significant Risk
Manajemen Pengendalian dan Produksi Medium Risk
Manajemen Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya Medium Risk
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Medium Risk
Sumber: Hasil Analisis

115
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (109-118) ISSN: 2087-9334

Tabel 6. Rangking Risiko Berdasarkan Konsekuensi


Aspek Risiko Rangking
Pengawasan High Risk
Lokasi, Sumber Daya Manusia Dan Mutu Significant Risk
Sosial Budaya Dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Significant Risk
Perencanaan Significant Risk
Cuaca Significant Risk
Harga Significant Risk
Material, Peralatan Dan Waktu Medium Risk
Anggaran Biaya Medium Risk
Sumber: Hasil Analisis

Dari hasil penelitian melalui analisis dan Pengendalian dan Produksi adalah dengan
evaluasi risiko dapat memunculkan tingkatan mengurangi dan mendanai kemungkinan terjadi-
risiko dan strategi penanganan dari tiap-tiap nya risiko. Penanganan Aspek Manajemen
aspek risiko utama. Hasil analisis untuk aspek- Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya adalah
aspek risiko berdasarkan kemungkinan terjadinya dengan mengurangi kemungkinan terjadinya
kejadian diperoleh urutan rangking risiko, yaitu: risiko. Penanganan Aspek Kesehatan dan
High Risk yaitu aspek harga dan anggaran biaya. Keselamatan Kerja (K3) adalah dengan
Significant Risk terdiri dari aspek material dan mengurangi kemungkinan terjadinya risiko.
peralatan, aspek pendidikan dan keuangan, aspek Penanganan dari setiap aspek risiko yang
perencanaan, aspek cuaca dan pengawasan. dihadapi berdasarkan konsekuensi, yaitu; Aspek
Medium Risk terdiri dari aspek manajemen Pengawasan adalah dengan menghindar/menolak
pengendalian dan produksi, aspek manajemen risiko dengan mengalihkan risiko ke pihak lain.
sumber daya manusia dan sosial budaya, dan Penanganan Aspek Lokasi, Sumber Daya
aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Manusia dan Mutu adalah dengan menang-
Hasil analisis untuk aspek-aspek risiko ber- gulangi dengan cara meminimalkan akibat dari
dasarkan konsekuensi diperoleh urutan rangking risiko. Penanganan Aspek Sosial Budaya Dan
risiko, yaitu: High Risk yang terdiri dari aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah
pengawasan. Significant Risk terdiri dari aspek dengan menerima dan mendanai risiko.
lokasi, sumber daya manusia dan mutu, aspek Penanganan Aspek Perencanaan adalah dengan
sosial budaya, dan Kesehatan dan Keselamatan menerima dan mendanai risiko. Penanganan
Kerja (K3), aspek perencanaan, aspek cuaca, dan Aspek Cuaca adalah dengan meminimalkan
aspek harga. Medium Risk terdiri dari aspek akibat dari risiko. Penanganan Aspek Harga
material, peralatan dan waktu, dan aspek adalah dengan menerima dan mendanai risiko
anggaran. yang terjadi. Penanganan Aspek Material,
Penanganan dari setiap aspek risiko yang Peralatan dan Waktu adalah dengan menunda
dihadapi berdasarkan kemungkinan terjadinya proyek dan meminimalkan akibat dari risiko.
kejadian, yaitu; Penanganan Aspek Harga dan Penanganan Aspek Anggaran Biaya adalah
Anggaran Biaya dengan menanggulangi dan dengan meminimalkan akibat dari risiko.
meminimalkan akibat dari risiko. Penanganan
Aspek Material dan Peralatan adalah dengan
menerima dan mendanai risiko. Penanganan PENUTUP
Aspek Pendidikan dan Keuangan adalah dengan
meminimalkan akibat dan mendanai untuk mem- Kesimpulan
biayai kerugian. Penanganan Aspek Perencanaan 1. Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor risiko
adalah mendanai dan menanggulangi akibat dari dengan menggunakan Analisis Komponen
risiko. Penanganan Aspek Cuaca dan Penga- Utama (Principal Component Analysis) pada
wasan adalah dengan mendanai setiap risiko Perusahaan Jasa Pelaksana Konstruksi di
yang terjadi. Penanganan Aspek Manajemen Propinsi Papua (Study Kasus di Kabupaten

116
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (109-118) ISSN: 2087-9334

Sarmi) diperoleh 8 (delapan) aspek risiko babkan besarnya risiko yang harus ditanggung
untuk kemungkinan terjadinya kejadian. oleh kontraktor.
Aspek-aspek risiko tersebut, yaitu; aspek
manajemen pengendalian dan produksi, aspek
manajemen sumber daya manusia dan sosial DAFTAR PUSTAKA
budaya, aspek material dan peralatan, aspek
pendidikan dan keuangan, aspek perencanaan, Anonimous, 2004. Risk Management Guidelines
aspek cuaca dan pengawasan, aspek harga Companion to AS/NZS. Standards Association
dan anggaran biaya, dan aspek Kesehatan of Australia.
Dan Keselamatan Kerja (K3). Berdasarkan Asiyanto, Ir, MBA, IPM,. 2009. Manajemen Risiko
konsekuensi diperoleh 8 (delapan) aspek Untuk Kontraktor. Pradnya Paramita. Jakarta.
risiko, yaitu; aspek material, peralatan dan
waktu, aspek lokasi, sumber daya manusia Darmawi, Herman Drs., 2010. Manajemen
dan mutu, aspek sosial budaya, kesehatan dan Risiko. Bumi Aksara. Jakarta.
keselamatan kerja (K3), aspek pengawasan,
aspek anggaran biaya, aspek perencanaan, Ervianto, Wulfram I., 2005. Manajemen Proyek
aspek cuaca, dan aspek harga. Konstruksi. Andi. Yogyakarta.
2. Setelah sumber risiko pada Perusahaan Jasa
Pelaksana Konstruksi di Propinsi Papua Flanagan, R., and G. Norman., 1993. Risk
(Study Kasus di Kabupaten Sarmi) Management and Constructions. Blackwell
didapatkan dan dilanjutkan dengan analisis Science Ltd. Oxford.
risiko menggunakan skala pengukuran Husein, Abrar Ir. MT., 2010. Manajemen
AS/NZS 4360:2004 untuk mendapatkan Proyek: Perencanaan, Penjadwalan, dan
klasifikasi tingkatan risiko (risk level). Pengendalian Proyek. Andi, Yogyakarta.
Tingkatan risiko berdasarkan kejadian, yaitu;
High Risk, terdiri dari aspek harga dan Malik, Alfian., 2010. Pengantar Bisnis Jasa
anggaran biaya. Significant Risk, yang terdiri Pelaksana Konstruksi. Andi. Yogyakarta.
dari aspek material dan peralatan, aspek
pendidikan dan keuangan, aspek perencanaan, Mandagi, R.J.M., 2012. Perencanaan dan
aspek cuaca dan pengawasan. Medium Risk, Pengendalian Proyek Konstruksi). Pasca-
teridiri dari aspek manajemen pengendalian sarjana Universitas Sam Ratulangi, Manado.
dan produksi, aspek manajemen sumber daya
manusia dan sosial budaya, aspek Kesehatan Mastura, Labombang., 2011. Manajemen Risiko
Dan Keselamatan Kerja (K3). Tingkatan Dalam Proyek Konstruksi. Jurnal
risiko berdasarkan konsekuensi, yaitu; High SMARTek, Vol. 9 No. 1. Pebruari 2011
Risk, aspek pengawasan. Significant Risk,
Purwono, Joseph., 2012. Perpajakan Jasa
aspek lokasi, sumber daya manusia dan mutu,
aspek sosial budaya dan Kesehatan dan Konstruksi dan Implementasinya. Gava
Keselamatan Kerja (K3), aspek perencanaan, Media. Yogyakarta.
aspek cuaca, dan aspek harga. Medium Risk, Sangari, Freyke., 2011. Analisis Resiko Pada
aspek material, peralatan dan waktu, aspek Proyek Konstruksi Perumahan Di Kota
anggaran biaya. Manado. Jurnal Ilmiah Media Engineering
Vol. 1(1). Prodi Teknik Sipil Pascasarjana
Saran Unsrat. Manado.
Sesuai dengan hasil penelitian ini, maka
disarankan kepada kontraktor yang bekerja di Santoso, Budi., 2009. Manajemen Proyek
Propinsi Papua, Kabupaten Sarmi untuk mampu (Konsep & Implementasi). Graha Ilmu,
menganalisa setiap risiko yang dapat terjadi dan Yogyakarta.
dapat menerapkan manajemen risiko pada
pekerjaan konstruksi yang dikerjakan. Dengan Sudarto, Dr. Ir., 2011. Meningkatkan Kinerja
demikian dapat menghindar dari terjadinya Perusahaan Jasa Konstruksi Di Indonesia
keterlambatan pekerjaan, pembengkakkan biaya (Aplikasi Knowledge Based Management
(Cost Overrun), ketidakpuasan owner terhadap System). PT. Ghassana Cipta Media, Jakarta.
hasil pekerjaan, dan lain-lain yang dapat menye-

117
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (109-118) ISSN: 2087-9334

Sukarta, I Wayan., 2012. Analisis Resiko Proyek Tarore, H., dan R. J. M. Mandagi. 2006. Sistem
Pembangunan Dermaga Study Kasus Manajemen Proyek dan Konstruksi. Tim
Dermaga Pehe Di Kecamatan Siau Barat Penerbit JTS Fakultas Teknik. Universitas
Kabupaten Kepulauan Sitaro. Jurnal Ilmiah Sam Ratulangi. Manado.
Media Engineering Vol. 2(4). Prodi Teknik
Sipil Pascasarjana Unsrat. Manado,

118

Anda mungkin juga menyukai