Anda di halaman 1dari 198

LIST OF HSSE PROCEDURES / DAFTAR PROSEDUR HSSE

DOCUMENT
No TITLE / JUDUL
CODE
1 SHE – 01 VISITOR ACCEPTANCE / PENERIMAAN PENGUNJUNG/TAMU
2 SHE – 02 FIRE PREVENTION / PENCEGAHAN KEBAKARAN
3 SHE – 03 BASIC FIRST AID / PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

4 SHE – 04 INCIDENT INVESTIGATION / INVESTIGASI KEJADIAN

5 SHE – 05 SNAKE BITE / DIGIGIT ULAR

6 SHE – 06 EARTHQUAKE ALERT / GEMPA BUMI

7 SHE – 07 SMOKING AREA / AREA MEROKOK

8 SHE – 08 EYE INJURY / CEDERA MATA

9 SHE – 09 LADDER USE / PENGGUNAAN TANGGA


POWER TOOLS UTILIZATION AND MAINTENANCE / PENGGUNAAN DAN
10 SHE – 10
PEMELIHARAAN ALAT-ALAT LISTRIK
11 SHE – 11 LOCK OUT / TAG OUT ( LO-TO )

12 SHE – 12 WORKING AT HEIGHTS / BEKERJA DIKETINGGIAN


ALCOHOL AND DRUG TESTING / PENGUJIAN PENGGUNAAN MINUMAN
13 SHE – 13
KERAS/ALKOHOL DAN OBAT-OBATAN TERLARANG
14 SHE – 14 EMPLOYEE INDUCTION / INDUKSI KARYAWAN
COMPUTER VIRUS PROTECTION / PERLINDUNGAN TERHADAP VIRUS
15 SHE – 15
KOMPUTER
16 SHE – 16 MANUAL HANDLING / MENGANGKAT BARANG

17 SHE – 17 CONFINED SPACE ENTRY / MEMASUKI DI RUANG TERBATAS

18 SHE – 18 INJURY / PENANGANAN CEDERA/LUKA

19 SHE – 19 MAINTENANCE USED TOOLS / MENGGUNAKAN PERALATAN KERJA


SAFETY IN THE EVENT OF FIRE AND OTHER EMERGENCY /
20 SHE – 20 PENYELAMATAN SAAT TERJADI KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT
LAINNYA
USED PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT / PENGGUNAAN ALAT
21 SHE – 21
PELINDUNG DIRI
22 SHE – 22 WASTE DISPOSAL / PEMBUANGAN LIMBAH

23 SHE – 23 DRIVING SAFETY / KESELAMATAN BERKENDARA & MENGEMUDI

24 SHE – 24 DRIVER REQUIREMENTS / PERSYARATAN MENGEMUDI


STORAGE, HANDLING, HAZARDOUS MATERIAL / PENYIMPANAN,
25 SHE – 25
PENANGANAN BAHAN-BAHAN BERBAHAYA
OIL WASTE SPILL INCIDENTS HANDLING / PENANGANAN TUMPAHAN
26 SHE – 26
MINYAK
27 SHE – 27 GENERAL SAFETY / KESELAMATAN UMUM

28 SHE – 28 MEETING / RAPAT


LIST OF HSSE PROCEDURES / DAFTAR PROSEDUR HSSE

DOCUMENT
No TITLE / JUDUL
CODE
HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT & CONTROL ( HIRAC ) /
29 SHE – 29
IDENTIFIKASI BAHAYA PENILAIAN RESIKO & KONTROL
30 SHE – 30 PROSEDUR ANCAMAN BOM / BOMB THREAT PROCEDRURES

31 SHE – 31 SELEKSI DAN EVALUASI SUB KONTRAKTOR

32 SHE – 32 AUDIT HSE PROCEDURE / PROSEDUR AUDIT K3LL


VEHICLE DOCUMENTS REQUIREMENTS / PERSYARATAN DOKUMEN
33 SHE – 33
KENDARAAN
34 SHE – 34 PASSENGER MANAGEMENT PROCEDURE / PROSEDUR UNTUK PENUMPANG

35 SHE – 35 EMERGENCY PROCEDURE / PROSEDUR KEADAAN DARURAT

36 SHE – 36 PROSEDUR KENDARAAN RODA DUA (SEPEDA MOTOR)


MANAGEMENT INSPECTION PROCEDURES/ PROSEDUR INSPEKSI
37 SHE – 37
MANAJEMEN
HYGIENE INDUSTRY AND OCCUPATIONAL HEALTH PROCEDURES/
38 SHE – 38
PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN KESEHATAN KERJA
WORK NEAR OR ABOVE WATER PROCEDURES / PROSEDUR BEKERJA DIATAS
39 SHE – 39
ATAU DEKAT AIR
40 SHE – 40 ACCIDENT CLASIFICATION / PROSEDUR KLASIFIKASI KECELAKAAN

41 SHE – 41 PROSEDUR PENANGANAN BANJIR

42 SHE – 42 PROSEDUR PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)

43 SHE – 43 PROSEDUR PEMBELIAN

44 SHE – 44 PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN DI AREA PERUSAHAAN

45 SHE – 45 PROSEDUR PEMBONGKARAN BANGUNAN

46 SHE – 46 PROSEDUR TATA CARA INDUKSI

47 SHE – 47 PROSEDUR PENGISIAN SOLAR

48 SHE – 48 PROSEDUR HOUSEKEEPING

49 SHE – 49 WORK PERMIT PROCEDURE / PROSEDUR IZIN KERJA

50 SHE – 50 WELDING PROCEDURE / PROSEDUR PENGELASAN

51 SHE – 51 SCAFFOLDING PROCEDURE / PROSEDUR STRUKTUR SEMENTARA

52 SHE – 52 HSE INSPECTION PROCEDURE / PROSEDUR INSPEKSI K3LL


PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PENERIMAAN PENGUNJUNG/TAMU
VISITOR ACCEPTANCE

Kode Dokumen : SHE - 01

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR PENERIMAAN TAMU
SHE - 01 01 2 Juni 2014 1 dari 1
VISITOR ACCEPTANCE PROCEDURE

 All visitors to park their vehicle in car park  Semua tamu/pengunjung diminta untuk
memparkirkan kendaraannya di tempat parkir
yang tersedia.

 Always stop the visitor’s and ask who they are and  Hentikan tamu/pengunjung yang akan
whom they wish to see memasuki area kantor dan tanyakan maksud
kedatangannya.

 Ensure the visitor’s ID is registered in the visitor’s  Pastikan identitas tamu sudah terdaftar pada
logbook. Take and keep their ID and check for its buku tamu secara lengkap. Ambil dan simpan
validity. kartu identitasnya dan periksalah
keabsahannya.

 If the ID is valid, give a Visitor’s Card to the  Bila identitas dinyatakan sah, berikan Kartu
person(s) Pengunjung kepada tamu dimaksud

 One security personnel to explained locate  Seorang personil SECURITY akan


evacuation correct if burn with guest or visitor menjelaskan lokasi evakuasi jika terjadi
kebakaran kepada tamu/pengunjung tersebut
.
 One security personnel to accompany/guide visitor  Seorang personil SECURITY akan
to locate correct department (person). mendampingi dan mengantarkan
tamu/pengunjung tersebut ke tempat atau
orang yang dimaksud.
 Upon departure, ensure that ID and Visitor’s Card  Pastikan ID dan Kartu Tamu dikembalikan
is returned pada saat tamu meninggalkan gedung /
kantor.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PENCEGAHAN KEBAKARAN
FIRE PREVENTION

Kode Dokumen : SHE - 02

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR PENCEGAHAN KEBAKARAN
SHE - 02 1 2 JUNI 2014 1 dari 2
FIRE PREVENTION PROCEDURE

1. Fire Prevention 1. Pencegahan Kebakaran

Fire extinguishers (dry chemical) must be placed Alat pemadam api (jenis dry chemical) harus
outside and be easy accessible in an emergency diletakkan diluar dan mudah diambil bila terjadi
all offices and work area. kebakaran di setiap ruang kantor dan setiap
area kerja.

C02, dry chemical extinguishers must be located in Pemadam api jenis CO2, dry chemical harus ada
the kitchen. All office boys’ are to be trained in the di dapur. Semua petugas RTK (Rumah Tangga
use of the fire fighting equipment. Kantor) harus diberi latihan cara penggunaan
peralatan pemadam kebakaran.

All the workshop areas must have dry chemical fire Semua bengkel (gudang) harus dilengkapi
extinguishers placed in a suitable location so as to adanya alat Pemadam api jenis dry chemical
be easily accessible in emergencies. dengan lokasi peletakan yang mudah dilihat
dan mudah diambil bila keadaan darurat.

All fuel is to be stored and dispensed in a clean Semua BBM harus disimpan dan disalurkan
workmanlike manner to minimize spillage and the dengan benar untuk mengurangi ceceran dan
fire risk. All the fuel storage areas are to be resiko kebakaran. Lokasi penyimpanan BBM
equipped with both CO2 and large dry chemical harus dilengkapi dengan pemadam api jenis
extinguishers. The fuel dumps are to be CO2 dan jenis bubuk (dry chemical) yang cukup
designated non-smoking areas. besar. Penyimpanan BBM adalah area dilarang
keras merokok.

A water supply solely for fire fighting and sufficient Harus ada sumber air khusus untuk pemadam
fire hoses and pumps (depending on the size of the kebakaran yang dapat disalurkan melalui selang
camp) should be readily accessible to the fire air dan pompa (tergantung ukuran dari camp)
fighting team should the fire alarm go off. dengan posisi yang dekat dari camp agar bisa
cepat digunakan oleh anggota pemadam
kebakaran bila ada sirene berbunyi.
2. Signage 2.Tanda-tanda Kebakaran

Where required, fire warning and no smoking Bila diperlukan, tanda peringatan kebakaran dan
posters and signs are to be placed in conspicuous poster dilarang merokok harus diletakkan di
positions around the area. tempat yang jelas dan mudah dilihat disekeliling
area.

Easily seen warning signs will be displayed to warn Tanda-tanda tersebut harus mudah terlihat oleh
personnel of the inherent dangers of a particular para personil yang kurang peduli akan bahaya
area. Fuel, Workshop, Office, all have different fire kebakaran di area sekitanya. Tempat BBM,
risks. bengkel, kantor, merupakan area yang
mempunyai resiko kebakaran tersendiri.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR PENCEGAHAN KEBAKARAN
SHE - 02 1 2 JUNI 2014 2 dari 2
FIRE PREVENTION PROCEDURE

3. Muster Points 3.Tempat Berkumpul

A designated muster point and an alternative Harus ada tempat berkumpul dan tempat
muster point must be delineated in a safety alternatif sebagai tempat yang aman untuk
position in case of a fire. All personnel in the area berkumpul apabila terjadi kebakaran. Semua
must be familiar with the fire drills and know where personil di dalam area harus dilatih pemadaman
to assemble when the fire alarm sounds. kebakaran dan mengetahui lokasi tempat
berkumpul ketika terdengar sirene kebakaran
berbunyi.
4. Fire Emergency Response Teams 4.Regu Pada Saat Gawat Darurat / Kebakaran

An emergency response team and a fire fighting Harus dibentuk regu keadaan darurat dan
team made up are to be assembled and undergo kebakaran dari personil dan secara teratur
regular training and practice. All fire fighting harus mendapatkan latihan dan praktek. Semua
equipment is to be checked regularly and, if found peralatan pemadam kebakaran diinspeksi (cek)
faulty, replaced immediately. secara teratur, apabila ditemukan dalam kondisi
rusak harus segera diganti.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


BASIC FIRST AID

Kode Dokumen : SHE - 03

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA
SHE - 03 1 2 JUNI 2014 1 dari 3
BASIC FIRST AID PROCEDURE

Level of Consciousness Tingkatan Kesadaran

 Shake and Shout  Guncangkan dan berteriak


 Conscious obeys simple orders  Sadar, bisa mendengar dan bicara
 Semi or unconscious, drowsy or no response  Setengah atau Tidak sadar, mengantuk atau tidak
ada reaksi

Airway Jalan Napas

 Clear and no obstructions – Place in Recovery  Jalan Napas bebas dan tidak ada gangguan –
position and proceed to Breathing tempatkan dalam posisi recovery (posisi pemulihan)
dan lanjutkan ke pernapasan
 Obstructed - Roll to side, Remove obstruction with  Gangguan- Ubah posisi ke samping, ambil benda-
fingers till clear then proceedto Breathing. benda yang menganggu dengan jari, lanjutkan ke
pernapasan
Breathing Pernapasan

 Present - count respiratory rate and depth and place  Masih Bernapas – hitung jumlah frekuensi
in recovery position pernapasan dan kedalamnannya, tempatkan dalam
posisi recovery (posisi pemulihan)
 Absent - Commence Mouth to Mouth Resuscitation  Tidak Bernapas – Langsung mulai bantuan
pernapasan (dari mulut ke mulut)
Circulation Peredaran Darah

 Pulse present - Count pulse rate over 1 minute  Denyut Jantung ada – Hitung frekuensi denyut
jantung selama 1 menit
 Pulse Absent - Commence Cardiac Compression,  Denyut Jantung tidak ada – Langsung mulai
1Person- 2 Breaths to 15 Compression’s , 2 membuat kompresi jantung luar, Ratio bantuan nafas
Persons 1 Breath to 5 Compression’s dan bantuan sirkulasi untuk satu orang adalah 2 kali
bantuan pernapasan dan 15 kali bantuan sirkulasi,
dan untuk 2 orang adalah 1 kali bantuan pernapasan
dan 5 kali bantuan sirkulasi

Bleeding Perdarahan

 Stop Bleeding with Direct Pressure ( No Leaves or  Hentikan Perdarahan dengan tekanan Langsung
Mud to Lacerations ) (Jangan menempelkan daun-daunan atau lumpur
diatas luka-luka)
 Apply Dressing to bleeding site and apply a Firm  Pasangkan pembalut diatas tempat perdarahan dan
Crepe Bandage pasang lagi diatas pembalut perban kain yang kuat
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA
SHE - 03 1 2 JUNI 2014 2 dari 3
BASIC FIRST AID PROCEDURE

Abdominal Injuries Luka daerah Perut

 Cover open wounds with dressing and tape.  Tutup luka-luka yang terbuka dengan pembalut dan
plester
 Protruding Foreign Bodies – Do not remove,  Benda-Benda Asing yang Menonjol – Jangan
control bleeding around the site. If patient is cabut, kontrol perdarahan disekitar daerah luka-luka,
conscious, posture flat with knees bent. jika korban masih sadar posisikan berbaring
mendatar, dengan lutut menekuk
Burns Luka Bakar

 Apply large amounts of cool water to the burn.  Siram banyak air dingin diatas luka bakar
 Wet a sheet and place the wet sheet over the burnt  Kasih basah sebuah kain sprei dan pasang diatas
area and keep cool with water daerahnya luka bakar dan selalu seram dengan air
sejuk

 Apply space blanket over the sheet.  Pasang “Space Blanket” diatas kain sprei

Chest Injuries Luka Dada

 Open Chest Wounds – Cover and seal the hole or  Luka Dada yang Terbuka – Tutup Lubang luka
lacerations with dressing and posture injured side atau luka goresan dengan pembalut dan posisikan
down. dengan arah luka menghadap kebawah
 Protruding Foreign Bodies - Do not remove,  Benda-Benda Asing yang Menonjol – Jangan
Secure the object and leave in place, control the mencabut, jamin benda tersebut tetap ditempatnya ,
bleeding around with dressing. kontrol perdarahan disekitarnya dengan pembalut
Eye Injuries Luka Mata

 Do Not Remove Protruding Foreign Bodies (  Jangan Mencabut Benda-Benda Asing yang
sticks, nails etc.) Control Bleeding around the site Menonjol – (tusukan kayu, paku dan lain lain).
but do not apply pressure to the site Kontrol perdarahan disekeliling tempat tetapi jangan
menekan diatas bagian tersebut
 Loose Foreign material – Irrigate with eye wash  Pecahan Material Asing – Bilas dengan obat cuci
and apply dressing mata dan pasangkan pembalut
Head Injuries Luka Kepala

 Bleeding from the ear, apply light tape dressing and  Perdarahan dari telinga, pasang pembalut plester
posture bleeding side down yang ringan dan posisikan arah luka perdarahan
menghadap ke bawah
 Control other bleeding with dressing and bandage.  Kontrol perdarahan yang lain dengan pembalutan
Beware of Depressed skull fracture baru pasang perban diatasnya. Hati-hati dengan
tanda keretakan pada tengkorak
 Check pupil size and reaction to light  Cek ukuran biji mata dan reaksi dengan cahaya

Limb Injuries Luka bagian Tungkai dan Lengan


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA
SHE - 03 1 2 JUNI 2014 3 dari 3
BASIC FIRST AID PROCEDURE

 Control all Bleeding with a dressing and bandage  Kontrol perdarahan dengan pembalut dan perban

 If fractures are present, re-align as near as possible,  Jika ada yang patah, luruskan sebisa mungkin, bebatkan
splint and elevate the limb. dengan kayu bidai dan angkat tungkai atau lengan, pada
bagian yang patah
 Amputation - Control Bleeding with direct pressure  Amputasi – Kontrol perdarahan dengan tekanan
dressing and bandage langsung dari pembalut dan perban
 Place the severed part in a dry plastic bag and give  Masukkan bagian yang terkena potong ke dalam bungkus
to paramedic. plastik yang kering dan berikan kepada paramedik

Spinal Injury Luka pada Tulang Belakang

 Suspect a spinal injury if the patient has pain in the  Periksa luka pada tulang belakang jika korban
back, loss of limb movement and/or ‘tingling’ of the merasa nyeri dibagian belakang, dengan tidak bisa
arms or legs. Treat by laying the patient flat if patient menggerakan tungkai atau lengan dan/atau merasa
is conscious, recovery if unconscious, Don’t move merinding pada ujung lengan atau tungkai. Jika
unless patient is in serious danger.
korban masih sadar suruh berbaring datar, jika tidak
sadar ubah ke posisi recovery (posisi pemulihan).
Jangan pindahkan kecuali korban berada dalam
gawat darurat

Snake Bite Pengigitan Ular

 DO NOT APPLY AN ARTERIAL TORNIQUET and  JANGAN pasang TURNIKET, (alat untuk menghentikan
do not wash the site. perdarahan), dan jangan cuci pada bagian luka

 Apply dressing to site and apply bandage over the  Pasangkan pembalut ditempat dan perban diatas, terus
site, then down to the end of the limb, then back up berguling ke bagian bawah dulu baru ke bagian atas bila
the limb. ditungkai atau lengan
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PELAPORAN DAN INVESTIGASI KEJADIAN


REPORTING AND INCIDENT INVESTIGATION

Kode Dokumen : SHE - 04

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
INVESTIGASI KEJADIAN 08 DESEMBER
SHE - 04 05 1 dari 4
INCIDENT INVESTIGATION 2014

1. Purpose 1. Maksud

To ensure that all incidents that have resulted in, or Untuk memastikan bahwa semua kejadian yang terjadi, atau
could have resulted in injury or illness, damage to segala hal yang dapat mengakibatkan cedera atau sakit,
property or the environment are fully investigated. kerusakan pada barang atau lingkungan, harus diinvestigasi
To identify the root causes so that remedial action secara menyeluruh. Selain itu pula prosedur ini
can be implemented to ensure that there is not a dimaksudkan untuk mengidentifikasi akar penyebab serta
reoccurance of the same incident. tindakan perbaikan yang harus dilakukan untuk memastikan
tidak akan terjadi lagi kejadian serupa.

2. Investigation 2. Investigasi

Upon notification of an incident Dalam kaitannya dengan adanya kejadian

insure that the scene is safe Pastikan untuk mengamankan tempat kejadian
If required, initiate Emergency Response Plan Bila diperlukan, lakukan terlebih dahulu Rencana Tanggap
(Medevac, Spill containment) Darurat (Evakuasi Medik, wadah penampung tumpahan)
Make preliminary classification of incident Tentukan klasifikasi kejadian berdasarkan fakta-fakta yang
based on immediate facts and report following diperoleh saat itu dan laporkan sesuai dengan Bagan Alir
the Incident Reporting Requirements Persyaratan Pelaporan Kejadian (lihat: Appendix A).
Flowchart. Appendix A.
Use the Levels of Incident Investigation and Tentukanlah tingkat Investigasi Kejadian dan Bagan Alir
Review Flowchart to determine what level of Pengkajian Ulang untuk menentukan tingkat manajemen
management is required to form the apa yang diperlukan dalam pembentukan tim investigasi
investigation team. Appendix B.
Assemble the investigation team and outline Bentuklah tim investigasi dan tetapkan tujuan dan sasaran
the objectives of the investigation. investigasi.
Obtain any preliminary reports or other Dapatkan setiap laporan-laporan awal atau bentuk
relevant documentation. dokumen lain yang terkait.
Identify any witnesses and obtain statements. Identifikasikan setiap saksi dan dapatkan pernyataan-
pernyataan mengenai kesaksian mereka atas kejadian
dimaksud.
Obtain any phisycal evidence. E.g. machinery Dapatkan bukti-bukti fisik yang ada. Misalnya, mesin atau
or other equipment. peralatan lainnya.

Visit the site. Take photos and make Datangi lokasi kejadian. Ambillah gambar/foto
drawings identifying any relevant equipment or (dokumentasikan) dan buatlah gambar/sketsa setiap
position of personnel. This will give the peralatan yang terkait atau posisi keberadaan personil.
investigation team a feel for what happened. Hal ini akan memberikan gambaran kepada tim
Take the witness to the scene and let them tell investigasi mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
you what happened. Bawalah saksi ke tempat lokasi kejadian dan biarkan dia
menceritakan kepada anda, apa yang telah dia saksikan.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
INVESTIGASI KEJADIAN 08 DESEMBER
SHE - 04 05 2 dari 4
INCIDENT INVESTIGATION 2014

Interview the witnesses. Never make Tanyailah para saksi. Jangan sekali-sekali membuat
assumptions. Collect as much information as asumsi/dugaan. Kumpulkan sebanyak mungkin informasi
possible by asking the question WHY? yang perlu, dengan selalu bertanya MENGAPA?.
Keeping asking WHY until you are happy that Tetaplah selalu bertanya dengan kata MENGAPA, hingga
you can go no further. e.g His arm has broken. anda merasa puas atas keterangannya, sebelum
WHY? Because it got caught in the drill rig. melanjutkan ke hal lainnya. Sebagai contoh: Lengannya
WHY? Because he grabbed the Kelly hose as patah. MENGAPA? Karena tertimpa alat bor.
it started to turn. WHY? Because the swivel MENGAPA? Karena dia mencabut paksa selang Kelly
locked up and the hose started to wrap around saat mulai bekerja. MENGAPA? Karena pemutar
the pipe. Etc. (swivel) dalam keadaaan terkunci dan selang melilit pada
pipa. Dst.
If site has been disturbed try and reconstruct Bila lokasi kejadian terganggu, coba dan lakukan
the incident scene. rekonstruksi atas kejadian dimaksud.

Reconstruct incident sequence using Rekonstruksi yang dilakukan berdasarkan atas informasi
information gathered from the witnesses. yang diperoleh dari para saksi.

Investigation team to regroup to discuss and Tim investigasi berkumpul untuk mendiskusikan dan
collate information. menyusun informasi.

Complete an incident tree using the Incident Lengkapi alur kejadian dengan menggunakan Pedoman
Analysis Guide to identify. Analisa Kejadian untuk mengidentifikasi:

3. Reporting 3. Pelaporan

Complete comprehensive report using the Lengkapilah laporan selengkapnya dengan menggunakan
following headings: pokok-pokok berikut ini:

- Summary of incident - Ringkasan kejadian

- Details of injured person, damaged to - Rincian atas korban luka/cedera, kerusakan atas
property or environment barang atau lingkungan
- Actual loss - Kerugian aktual
- Chronology of events - kronologi kejadian
- Detailed description of incident - Deskripsi terrinci mengenai kejadian tersebut
- Findings of investigation - Temuan-temuan hasil investigasi
- Conclusion and Recommendations - Kesimpulan/konklusi dan rekomendasi
- Copy of Incident Investigation Tree using - Salinan Alur Investigasi Kejadian menggunakan
Incident Analysis form as a guide. Formulir Analisa Kejadian sebagai pedoman.
Record all remedial action in the Remedial Catatlah semua tindak perbaikan dalam Rencana
Action Plan. Identify person responsible for Tindakan Perbaikan. Tentukan orang yang
implementing changes and establish target bertanggungjawab untuk menerapkan tanggal target
date. akhir dan perubahannya.
For changes to procedures, work instruction, Untuk mengubah prosedur, instruksi kerja, kebijakan
policies or modifications to equipment a atau perubahan pada peralatan, perlu kiranya
Management of Change procedure needs to melengkapi dan memenuhi prosedur yang berkaitan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
INVESTIGASI KEJADIAN 08 DESEMBER
SHE - 04 05 3 dari 4
INCIDENT INVESTIGATION 2014

be completed. dengan Perubahan Manajemen (Management of


Change).
Monitor implementation of changes through Penerapan atas perubahan tersebut dipantau melalui
inspections. inspeksi.
4. Review 4. Pengkajian Ulang
All incidents need to be reviewed to ensure Semua kejadian perlu dikaji ulang untuk memastikan
that adequate controls have been put in place bahwa kontrol yang benar telah dilaksanakan demi
to prevent a reoccurrence. mencegah terulangnya kejadian serupa
The Level of Incident Investigation and Review Tingkatan Investigasi Kejadian dan Bagan Alir
chart (Appendix B) shows which management Pengkajian Ulang (Appendix B) memperlihatkan personil
personnel must review each incident. manajemen mana yang harus melakukan pengkajian
ulang atas setiap kejadian.
5. Dissemination Of Information 5. Penyebaran Informasi

HSE department to produce an HSE alert for Departemen HSE membuat Warta HSE untuk semua
all incidents of Levels 0, 1, 2 and 3. These kejadian pada tingkatan 0, 1, 2 dan 3. Warta tersebut
alerts must be posted on HSE notice boards. harus dipasang di papan pengumuman HSE.
Monthly HSE meetings can be used to Meeting HSE mingguan dapat pula digunakan sebagai
disseminate the findings from incident media penyebaran informasi atas temuan-temuan dari
investigations to all crewmembers. hasil investigasi kejadian, kepada seluruh anggota kru.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
INVESTIGASI KEJADIAN 08 DESEMBER
SHE - 04 05 4 dari 4
INCIDENT INVESTIGATION 2014

METODA INVESTIGASI KEJADIAN MENGGUNAKAN FISH BONE ANALYSIS

A. METODE FISH BONE ANALYSIS


Metoda yang digunakan dalam investigasi kecelakaan di perusahaan menggunakan metode fish bone,
dikarenakan metode ini sangat sederhana untuk menelusuri penyebab permasalahan yang terjadi. Dan dalam
metode fish bone analysis ini melibatkan partisipasi semua orang, karena berprinsip bahwa pemikiran yang
bersumber dari orang banyak lebih baik dari satu orang.

Metode Fish Bone Analysis dinamakan diagram tulang ikan karena bentuk dari diagram ini seperti tulang ikan,
dengan permasalahan sebagai kepalanya, dan penyebab-penyebab yang ada sebagai duri-durinya.

B. FUNGSI METODA FISH BONE ANALYSIS


Karena setiap kemungkinan yang kita temukan sebagai penyebab terjadinya permasalahan akan dituliskan
di salah satu “duri”
Tergantung dari penguasaan wawasan pengetahuan dan teknologi yang dimiliki
Fish Bone ini diletakkan pada lokasi yang mudah terlihat bagi semua sehingga semua orang dapat
berpartisipasi

C. DIAGRAM FISH BONE ANALYSIS


PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

DIGIGIT ULAR
SNAKE BITE

Kode Dokumen : SHE - 05

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL: HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR DIGIGIT ULAR
SHE - 05 01 2 JUNI 2014 1 dari 2
SNAKE BITE PROCEDURE

It is best to treat all snakes as poisonous. Perlakukanlah bahwa setiap ular yang
dijumpai berbisa.
In all cases a snake is more likely to be scared of you Kenyataannya ular takut terhadap manusia
than you are of it and the snake will only attack if it bahkan melebihi rasa takut kita saat bertemu
feels threatened or if you step on it. ular. Ular akan menyerang apabila merasa
terancam atau apabila kita menginjak ular
1. Preventive Action 1. Tindakan Pencegahan

 If you see a snake, move away from it slowly. Do  Apabila anda melihat ular, jauhilah pelan-
not make sudden moves. pelan. Jangan membuat gerakan yang tiba
- tiba.
Never harass or torment a snake.  Jangan mengusik, mengganggu dan
menyakiti ular.
 Do not attempt to kill or capture a snake. An  Jangan mencoba untuk membunuh atau
injured snake can be very dangerous. menangkap ular. Ular yang terluka akan
sangat berbahaya.
Never assume that a snake is dead. Often they use  Jangan pernah menganggap ular sudah
stillness as camouflage. mati. Seringkali ular sedang dalam
keadaan diam atau menyamar.
 Snakes often sleep in the sun on the bridging. Be  Ular seringkali tidur sambil berjemur di atas
careful where you put your hands as they often jembatan. Hati - hati bilamana anda
wind themselves around the handrails. berada di tempat seperti itu karena ular
sering berada di situ.
Never put your hands into hollow logs.  Jangan pernah sekali - sekali memasukan
tangan ke dalam lubang batang kayu.
 Look before turning any logs over or before  Lihat untuk beberapa saat sebelum
moving something that has been on the ground mengangkat batang kayu atau
for a long time. memindahkan sesuatu dari atas tanah.
When working in the field, wear long trousers and  Ketika bekerja di lapangan, pakailah celana
preferably high boots. These two items of clothing panjang dan lebih baik bila mengenakan
offer the best form of protection. sepatu boot tinggi. Kedua hal tersebut
sangat penting untuk melindungi diri dari
gigitan ular.
1. Action if Someone is Bitten  Tindakan yang harus dilakukan apabila
seseorang digigit ular :
 If you are bitten or if you are with someone who is,  Apabila anda digigit atau anda mengetahui
DO NOT PANIC. ada orang lain digigit ular, JANGAN PANIK
Apply a pressure bandage.  Kenakan pembalut elastis
Start the bandaging at the wound (bite) and Mulailah membalut luka dengan terlebih
bandage first to the extremity (down the limb) and dahulu membalut bagian kaki (bagian bawah
then back up to the top of the limb. The purpose of tubuh) kemudian diteruskan dengan
this is to restrict the lymphatic system and to help membalut bagian atas tubuh. Hal ini
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL: HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR DIGIGIT ULAR
SHE - 05 01 2 JUNI 2014 2 dari 2
SNAKE BITE PROCEDURE

slow the flow of poison through the body. dimaksudkan untuk membatasi sistem
limphatik dan menghambat racun yang
mengalir di dalam tubuh.
 Immobilize the limb and keep the bite below the  Jangan menggerakan anggota tubuh dan
level of the heart. usahakan agar gigitan ular berada di bawah
hati

 Use the telephones and contact to activate a  Gunakan telepon dan hubungi untuk
MEDIVAC. melakukan Evakuasi Medis

IMPORTANT “DO NOTS”: PENTING “JANGAN LAKUKAN”:

 DO NOT LET OR ASK THE VICTIM TO WALK  JANGAN BIARKAN KORBAN UNTUK
BERJALAN
 NEVER APPLY A TOURNIQUET  JANGAN GUNAKAN ALAT PENGHENTI
PENDARAHAN
 DO NOT CUT THE WOUND OR ATTEMPT TO  JANGAN BIARKAN LUKA,
SUCK THE POISON OUT USAHAKANLAH BISA ULAR DAPAT
DIHISAPKAN KELUAR.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

GEMPA BUMI
EARTHQUAKE ALERT

Kode Dokumen : SHE - 06

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR WASPADA GEMPA BUMI
SHE - 06 1 2 JUNI 2014 1 dari 2
EARTHQUAKE ALERT PROCEDURE

Injuries and deaths during earthquakes are caused Kematian dan kecelakaan selama gempa sering
by failling objects and collapsing structures. Knowing disebabkan kejatuhan benda dan roboh. Kenali
how to protect yourself when the shaking starts may bagaimana melindungi diri anda ketika
save your life goncangan dimulai boleh menyelamatkan diri
anda
WHAT TO DO DURING AN EARTHQUAKE APA YANG DILAKUKAN SAAT GEMPA
A. If you are in indoors A. Jika kamu berada didalam ruangan

1. Duck or drop down to the floor. 1. Jatuhkan badan anda ke lantai


2. Take cover under a sturdy desk, table or other 2. Cari perlindungan dibawah meja atau
piece furniture that is not likely to tip over potongan mebel lainnya yang tidak
3. Hold in to it and be prepared to move with it. Hold memungkinkan untuk jatuh
the position until the ground stops shaking and 3. Pegang kuat meja dan coba berpindah
its safe to move dengan meja tersebut. Tetap dengan posisi
tersebut sampai goncangan berhenti dan
aman.
4. Stay clear of windows, fireplaces, woodstoves, 4. Jauhi jendela, perapian, tungku kayu
and heavy furniture or appliances that may fall danperabotan berat atau peralatan alat
over. Stay inside to avoid being injured by failing rumah tangga yang mudah jatuh. Tetap
glass or building pays. If you are in crowded berada didalam untuk menghindari terluka
area, take cover where you are. Stay calm and akibat pecahan kaca. Bila berada di tempat
encourage others to do likewise keramaian.lindungi diri anda. Tetap tenang
dan anjurkan kepada lainnya untuk berlaku
yang sama
B. If you are in outside B. Jika berada diluar
Get into the open, away from buildings and Carilah tempat terbuka yang jauh dari
power lines bangunan atau tiang listrik.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR WASPADA GEMPA BUMI
SHE - 06 1 2 JUNI 2014 2 dari 2
EARTHQUAKE ALERT PROCEDURE

C. If you are driving C. Jika sedang mengemudi


Stop if it is safe but stay inside your car. Berhenti bila keadaan aman, tapi tetap
Stay away from bridges, overpasses and berada didalam kendaraan. Jauhkan dari
tunnels. Move your car as far out the jembatan, jembatan penyeberangan dan
normal traffic pattern as possible. If terowongan. Jika memungkinkan gerakan
possible, avoid stopping under tress, light mobil anda menjauhi dari keadaan
posts, power lines or signs lalulintas yang terlihat normal. Bila
memungkinkan, hindari berhenti dibawah
pohon, tiang lampu, tiang listrik dan tanda-
tanda

D. If you are in a mountains area D. Jika berada di area pegunungan


Or near unstable slopes or cliffs, be alert Atau berada dekat turunan atau jurang,
for failing rock and other debris that could waspada dari jatuhnya batu-batuan dan
be loosened by the earthquake reruntuhan akibat dari goncangan gempa.

E. if you are at the beach E. Jika berada di Pantai


Move quickly to higher ground or several Bergeraklah secepat mungkin ketempat
hundred yards yang lebih tinggi dari permukaan laut
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

AREA MEROKOK
SMOKING AREA

Kode Dokumen : SHE - 07

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR AREA MEROKOK
SHE - 07 1 2 JUNI 2014 1 dari 1
SMOKING AREA PROCEDURE

1. Head Office 1. Kantor Pusat


Smoking is only permitted in designated and Merokok hanya diperkenankan di tempat-
signed smoking areas. tempat yang khusus dan bertanda boleh
merokok
No Smoking in offices, meeting room, kitchen and Dilarang keras merokok di dalam kantor,
any Hazardous Material Storage Areas, is strictly ruang rapat, dapur dan tempat penyimpanan
forbidden. bahan-bahan berbahaya.
No Smoking Signs must be obeyed. Tanda peringatan Dilarang Merokok harus
dipatuhi.

2. Data Storage 2. Penyimpanan Data


No Smoking in offices, area Data Storage, Dilarang keras merokok di dalam kantor,
kitchen, and any Hazardous Material Storage area Penyimpanan Data, dapur, dan
Areas, is strictly forbidden. tempat penyimpanan bahan-bahan
berbahaya.
No Smoking Signs must be obeyed Tanda peringatan Dilarang Merokok harus
dipatuhi
3. Vehicles 3. Kendaraan

Smoking is not permitted under any Dilarang keras Merokok dalam keadaan
circumstances apapun

4. Smoking Area 4. Area Merokok

Smoking is only permitted in designated smoking Merokok hanya diperkenankan pada tempat-
areas approved by company tempat tertentu yang disediakan oleh
perusahaan.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

CEDERA MATA
EYE INJURY

Kode Dokumen : SHE - 08

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
LUKA PADA MATA
SHE - 08 1 2 JUNI 2014 1 dari 2
EYE INJURY

It is essential that all personnel are aware of methodS Sangatlah penting bagi seluruh personil untuk
to treat eye injuries and the special precautions to memahami cara-cara pengobatan cedera mata
observe when doing so. dan tindakan pencegahannya untuk digunakan
pada saat timbul kejadian.

Any eye injuries must be reported to the Medic Setiap kejadian yang menyebabkan cedera pada
immediately. mata harus dilaporkan kepada Medik yang ada,
segera mungkin

First Aid Treatment in the Field waiting for the Medic Pertolongan pertama di lokasi menunggu Medik
tiba.
 Control Bleeding around the eye or eyelids with  Cegah pendarahan di sekitar mata atau kelopak
direct pressure but NO DIRECT PRESSURE mata dengan cara menekan tetapi JANGAN
should be exerted on the eyeball itself. MENEKAN pada bagian bola mata.
 Protect eyeball from pressure or rubbing by  Lindungi bola mata dari kemungkinan tertekan
applying an eye shield or an eye pad lightly taped atau digosok dengan menggunakan perban atau
in position. The non-injured eye should not be bantalan mata yang dilekatkan dengan plester.
padded as this causes needless panic and Mata yang tidak cedera jangan ditutup perban
disorientation to the patient. karena akan dapat menimbulkan kepanikan
serta kekeliruan dalam memperkirakan kondisi
pasien.
 Posture sitting  Dudukan tubuh pasien.
 Beware of aggravating the injury  Hati-hati jangan sampai cedera menjadi
lebih parah.
 Do not remove protruding foreign bodies.  Jangan mengambil benda asing yang menonjol
dari mata.
 Do not replace an extruded eyeball. Support with  Jangan memasukan kembali bola mata yang
a saline moistened dressing lightly taped in keluar. Cukup ditutup perban yang diberi larutan
position. garam (salin) dan lekatkan plester dengan hati-
hati.
 Do not apply any pressure what soever to  Jangan menekan / memijat apapun terhadap
penetrating injuries and situations with extrusion of setiap bagian mata yang keluar.
ocular contents.
 Foreign Body in Cornea.  Benda asing di dalam Kornea Mata.
 Do not attempt to remove the foreign body.  Jangan mencoba mencabut benda asing.
Protect the eye with an eye pad lightly taped in Tutuplah mata dengan perban dan lekatkan
position. plester dengan hati-hati.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
LUKA PADA MATA
SHE - 08 1 2 JUNI 2014 2 dari 2
EYE INJURY
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PENGGUNAAN TANGGA
LADDER USE

Kode Dokumen : SHE - 09

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PENGGUNAAN TANGGA
SHE - 09 1 2 JUNI 2014 1 dari 2
LADDER USE

Tangga diperlukan sebagai alat kerja pendukung yang memiliki resiko bahaya bilamana standar
keselamatannya diabaikan. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat akan menggunakan
tangga sebagai peralatan bantu kerja adalah sbb:

1. Pagar pengaman tangga yang terpasang harus melewati sekurang-kurangnya 1 meter diatas
anjungan landing
2. Pilihlah tangga yang sesuai untuk pekerjaan
3. Periksa tangga sebelum menggunakannya
 Periksa kalau ada anak tangga, pagar, pengikat yang goyah atau rusak, sekrup yang hilang,
engsel, baut, mur atau perangkat keras lin yang rusak. Laporkan semua kekuarangan kepada
supervisor anda, pasang tag dan hentikan pemakaian tangga
 Pastikan spreader bisa dikunci pada anak tangga
 Pastikan tangga yang tegak lurus mempuanyai kaki pengaman
 Jangan sekali-kali menggunakan tangga yang rusak

4. Menggunakan tangga :
 Gunakan barikade atau pengaman untuk mencegah benturan dan kunci atau blok pintu yang
membuka ke arah anda
 Jagalah daerah sekitar dasar tangga agar tidak berantakan
 Bila anda menggunakan tangga untuk naik ke atap atau anjungan, ujung tangga harus setidaknya
1 meter melewati ujung atap atau titik penyangga lainnya.
 Bila bekerja dari sebuah tangga :
 Anda hanya boleh menjangkau atau bersandar sehingga kepala sabuk anda berada di antara
pagar-pagar tangga
 Jaga keseimbangan anda dengan cara menempatkan tubuh anda diantara pagar-pagar tangga
 Hindari kemiringan dengan cara menegakkan kaki tangga dipermukaan yang keras dan rata
 Pastikan tangga lipat terbuka sepenuhnya dan dikunci sebelum digunakan
 Untuk menghindari pergerakkan, ikatkan tangga yang tegak lurus sedekat mungkin ke tinggi
penyangga
 Jangan sekali-kali menyandarkan tangga ke permukaan yang tidak stabil.

5. Naiki dan turuni tangga dengan hati-hati


- Menghadapilah ke tangga dan letakkan kaki kiri pada satu giliran dan tangan kiri pada giliran
berikutnya pada posisi rata dengan mata. Mulai menaiki tangga menggunakan kaki kanan-tangan
kanan. Teruskan cara ini hingga anda mencapai ketinggian yang anda inginkan. Turuni tangga
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PENGGUNAAN TANGGA
SHE - 09 1 2 JUNI 2014 2 dari 2
LADDER USE

dengan cara yang sama. Teknik menaiki tangga yang benar memastikan bahwa setiap saat
selama naik dan turun anda berada pada empat titik kontak dengan tangga. Jadi bila salah satu
gagal, anda masih mempunyai kontak dengan tiga titik lainnya. Jangan sekali-kali naik atau turun
tangga menggunakan tali semata-mata sebagai titik kontak, sebab tindakan ini tidak aman dan
menimbulkan potensi jatuh dari suatu ketinggian
- Untuk mencegah agar barang-barang tidak jatuh, setiap perkakas yang digunakan harus diikat
dengan tali. Bawalah perkakas dalam sabuk perkakas.
- Jangan ambil resiko terpeleset. Periksa anak-anak tangga dan tapak sepatu anda agar tidak
terdapat benda-benda licin.
- Jangan naik lebih tinggi dari anak tangga kedua dari puncak tangga lipat atau anak tangga ketiga
dari tangga yang tegak lurus.

6. Penyimpanan Tangga

 Jangan menyimpan tangga di lorong jalan atau jalur menuju pintu darurat / 'Emergency Exit '
 Jangan meninggalkan tangga yang disimpan dengan tidak aman.
 Peralatan memanjat, kerangkeng atau anjungan diperlukan untuk tangga tetap yang tingginya
melebihi 7 meter. Bila sesuai sistem penahan kejatuhan harus digunakan di setiap saat.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-


ALAT LISTRIK
POWER TOOLS UTILIZATION AND
MAINTENANCE

Kode Dokumen : SHE - 10

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-
ALAT LISTRIK SHE - 10 1 2 JUNI 2014 1 dari 3
POWER TOOLS UTILIZATION AND MAINTENANCE

Category: Kategori:
All electrical equipment and appliances. Semua peralatan listrik.
All electrical hand tools. Semua peralatan tangan yang menggunakan
tenaga listrik.

 The safety system i.e. GFCD, RCCB/Grounding  Sistem keselamatan seperti GFCD, RCCB/
System used in the electric installation. sistem dibumikan yang dipakai dalam instalasi
listrik

 Any repairs needed or parts that need to be  Apabila ada yang perlu perbaikan dan
changed should be reported to the GA for pengganti, harus melapor dan mendapat ijin
approval and the Electrician should log the dari Bagian Umum dan petugas listrik harus
requirements in the Maintenance log Book. mencatat dalam agenda apa yang perlu
dikerjakan atau diganti.

 Any inspection to be conducted near any  Bila ada pemeriksaan dekat dengan bahan
hazardous materials, permission to work (PWT) berbahaya maka harus mendapatkan surat
has to be obtained from the GA and HSE ijin (PTW = Permission to work) dari Umum
Advisor. dan HSSE Coordinator

 The GA will order the parts if not in stock.  Jika tidak ada persediaan, Umum akan
memesan peralatan yang diperlukan.

 The Electrician shall report to the GA of all  Petugas listrik melapor kepada Umum jika
repairs that are affected after the receipt of the sudah selesai mengerjakan perbaikan listrik
replacement spare parts and should properly atau penggantian listrik dan juga harus dicatat
record in the Maintenance Log Book. dalam buku pemeliharaan alat.

 Any fault in the distribution system shall be  Jika ada kerusakan dalam sistem
repaired immediately. pendistribusian maka harus diperbaiki
secepat mungkin.

 Any faulty or weathered cable shall be replaced  Kabel listrik yang sudah cacat atau sudah ada
immediately. yang rusak akibat dari cuaca, maka harus
diganti segera.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-
ALAT LISTRIK SHE - 10 1 2 JUNI 2014 2 dari 3
POWER TOOLS UTILIZATION AND MAINTENANCE

 Any faulty electrical equipment, appliances,  Semua alat listrik kalau sudah mulai rusak,
hand tools should be removed immediately and jangan dipakai lagi tapi harus langsung
tagged (Tag Out) for repairs or disposal. dicabut dan beri tanda (Tag Out) pada barang
tersebut untuk diperbaiki atau dibuang.

 Special attention has to be taken at overloading  Harus berhati-hati sekali dalam pemasangan
at power points where the user is using a steker yang bisa menerima beberapa aliran
multiple plug to service his electrical needs. listrik, karena hal ini sering kurang diperhatikan
This occurs especially in the workshop and dalam pemakaian setrum yang sering
offices. memberikan muatan melewati batas arus listrik.
Kejadian ini paling sering terjadi di kantor atau
storage.

 Where Power Points that are being overloaded  Apabila stop-kontak terbebani muatan berlebih
due to excessive appliances, the appliances oleh penggunaan beberapa peralatan
shall be disconnected immediately. The Power sekaligus, maka peralatan tersebut harus
Point should be tagged for review and possible dicabut/diputus aruskan sesegera mungkin.
additional power point outlets put in if the circuit Stop-kontak harus ditandai untuk selanjutnya
can sustain the extra usage. diperiksa dan mungkin ditambah stop-kontak
lain pada sirkuit tersebut agar dapat digunakan
untuk peralatan-peralatan tersebut, asal sirkuit
mempunyai tenaga cukup untuk menaikkan
penambahan pemakaiannya.

 The Electrician should report all action taken to  Petugas listrik selalu harus melapor jika
the GA and HSE Coordinator mempunyai kegiatan kerja setiap hari kepada
Bagian Umum dan HSSE Coordinator.

 The electrician must wear correct Personal  Para teknisi listrik harus menggunakan Alat
Protective Equipment (PPE) during an Pelindung Diri (APD) selama melakukan
inspection. The use of rubber mats is essential pemeriksaan listrik. Penggunaan alas/karpet
berbahan karet adalah penting sekali.

 No electric installation inspection shall be  Dilarang melakukan kegiatan pemeriksaan


conducted during an electrical storm or heavy listrik pada waktu badai atau hujan deras.
rain.
 The Generators should be inspected and  Generator listrik harus sering diservis dan
serviced every day by the mechanic. If the dilakukan pengujian test setiap hari oleh
mechanic notices a problem with any electrical Petugas Mekanik. Jika Petugas Mekanik
connection or distribution board, he shall melihat apa saja yang terlihat kurang beres,
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-
ALAT LISTRIK SHE - 10 1 2 JUNI 2014 3 dari 3
POWER TOOLS UTILIZATION AND MAINTENANCE

immediately report this to the GA apakah dari mesin, sambungan kabel, papan
pendistribusian arus listrik dan lain-lain maka
segera melapor ke Bagian Umum

 A “Service and Inspection” board shall be kept  Dalam Gardu Generator , gantungkan satu
at the generator house giving the date and papan bertuliskan “Service dan Pemeriksaan “
time of inspection and type of service. untuk mencatat tanggal, jam pemeriksaan dan
keterangan pelayanan terakhir.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

LO-TO
LOGOUT / TAGOUT

Kode Dokumen : SHE - 11

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
HALAMA
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL
REV N
TITLE Document Code : DATE
PAGE

LOCK OUT / TAG OUT SHE- 11 1 2 JUNI 2014 1 dari 3

1. Lock Out and Tag Out (LO / TO) 1. “Lock Out” dan “Tag Out” (LO/TO)

Lock out is the process of blocking the flow of energy “Lock Out” adalah kegiatan yang berkaitan dengan
(e.g. electricity) from the power source to a piece of tindakan pemutusan arus (misalnya listrik) dari
equipment and keeping it blocked. A Lock Out device sumbernya ke setiap peralatan, sehingga aliran arus
is a lock, block, or chain that keeps a switch, valve or terputus. Alat “Lock Out” biasanya berupa kunci, blok,
lever in the “OFF” position. More than one lock may atau rangkaian yang dapat berfungsi sebagai saklar,
be applied if several people are working on a project katup atau keran dalam keadaan “tertutup (off)”. Jika
affected by that energy source perlu kunci dipegang oleh beberapa orang yang bekerja
di proyek sumber energi tersebut

Tag Out is done by placing a Tag on the source. The Tag Out” dilakukan dengan menempatkan / memasang
Tag acts as a warning and records : label/tanda pada sumber. Tindakan penandaan/pelabel
dimaksudkan untuk memberikan peringatan dan
direkamkan:
 The name of the person(s) and department  Nama orang dan departmen yang memasang lock
applying the lock out out
 The reason for the lock out  Penjelasan penyebab ada lock out
 The date and time put in place  Tanggal dan jam dipasang
 Tags should clearly state: “DO NOT OPERATE”
in Indonesian and English
 Tanda yang diberikan harus jelas dan tegas:
“JANGAN DIOPERASIKAN” dalam bahasa
Indonesia dan Inggris
 When maintenance is required on any electrical  Bilamana diperlukan suatu
equipment or fuel-powered engines, you should perawatan/pemeliharaan pada suatu peralatan
protect yourself and others from accidents caused listrik atau mesin pembangkit, anda harus
by someone accidentally starting a piece of melindungi diri sendiri dan orang lain dari
equipment that you are working on. kemungkinan timbulnya kecelakaan yang
diakibatkan dari peralatan yang secara tidak
sengaja dihidupkan oleh orang lain pada saat anda
sedang bekerja
 Special training courses should be conducted for  Pelatihan khusus harus diadakan yang
those that may be involved in LO / TO menerangkan prosedur LO/TO ini.
procedures.
2. Nine Steps 2. Sembilan Tahapan
There are nine steps involved that must be followed Ada sembilan tahapan yang harus dilakukan pada saat
when preparing for a Lock Out / Tag Out procedure for menyiapkan prosedur LO/TO dalam rangka kegiatan
maintenance, repairs or installation: pemeliharaan, perbaikan atau pemasangan jaringan.
Sembilan tahap tersebut adalah:
 The person in charge should identify all parts that  Petugas pelaksana harus mengetahui seluruh
should be shut down and which switches, equipment bagian/komponen yang akan diputuskan arusnya,
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
HALAMA
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL
REV N
TITLE Document Code : DATE
PAGE

LOCK OUT / TAG OUT SHE- 11 1 2 JUNI 2014 2 dari 3

and people will be involved. Restarting procedures peralatan dan orang-orang yang terlibat dalam
should be planned in this Step 1, pekerjaan. Prosedur untuk memulai ulang juga
harus direncanakan dalam langkah pertama ini
 Advise all persons involved in the LO / TO  Beritahukan kepada seluruh orang yang terlibat
procedure, dalam prosedur LO/TO ini;
 Identify all the power sources including hydraulic and  Ketahuilah seluruh sumber tenaga/daya dari sistem
pneumatic systems, spring, compress air, gravity angin dan hidraulik, pegas, kompresi udara, sistem
systems and all electrical circuits, gravitasi dan semua sirkuit listrik;
 Ensure that you know what Lock Out procedure or  Pastikan bahwa anda mengetahui apa yang
procedures are required – pulling a plug, removing a dibutuhkan untuk LO/TO ini, seperti: mencabut
fuse, disconnecting a switch, closing a valve, bleeding steker, mengganti sikring, memutuskan saklar,
the line or placing a block in the system. menutup katup, mencabut kabel/kawat atau
memasang blok dalam sistem;
 Each worker involved should have his or her own lock  Setiap petugas yang terlibat harus memiliki gembok
and key different from everyone else’s. It should be dan kunci yang berbeda antara satu dengan yang
clearly identified by the owners’ names and an lain. Hal ini akan mempermudah untuk dikenali
assigned number. These LO devices may only be berdasarkan nama pemilik dan nomor kodenya.
removed by the individual originally installing the LO. Peralatan LO mungkin hanya dapat
diambil/dipindahkan oleh petugas yang semula
melakukan pemasangan LO;
 TO all power sources and machines. Tag should  TO seluruh sumber tenaga dan mesin. Pemberian
indicate that the machine or circuit is out of order, the tanda diartikan bahwa suatu mesin atau rangkaian
reasons for the LO, time and date of the LO, name of sedang tidak dapat difungsikan, dengan dasar alasan
the person doing the procedure along with telephone pada LO, waktu dan tanggal LO, nama petugas yang
contact number, and the time of tagging. melaksanakan dengan nomor telepon yang dapat
dihubungi, serta waktu saat dilakukan
penandaan/pelabelan;
 The person in charge should clear the area. Double-  Petugas pelaksana harus membersihkan tempat
check all the steps listed above. While keeping the kerja. Lakukan pemeriksaan sebanyak dua kali
workers at a safe distance and when the equipment is keseluruhan tahap di atas. Pada saat akan dilakukan
ready, remove the “out of order” tab before turning the uji coba pada peralatan/sistem yang sudah diperbaiki,
power on. Remove locks, turn on power sources, and petugas harus berada pada jarak yang aman dan
operate any valves in order to prepare to test the dengan peralatan yang telah disiapkan. Sebelum
system. menyalakan/mengaktifkan sumbe tenaga, lepaskan
tanda “tidak dapat digunakan”. Bukalah gembok,
hidupkan/aktifkan sumber tenaga/daya, dan
fungsikan setiap katup/keran agar pengujian dapat
dipersiapkan;
 The person in charge should ensure that they have  Petugas pelaksana harus memastikan bahwa mereka
received the “Permit to Work” (PTW) training to work in sudah menerima “Izin Bekerja (PTW)” pada lokasi
that particular area and have received adequate yang telah ditentukan dan telah menerima instruksi
instruction in the system, yang sesuai
 Adequate time should be allowed during shift changes  Harus disediakan waktu yang cukup selama
(if applicable) to ensure effective transfer of pergantian tugas apabila ada, untuk memastikan
information on outstanding permits. bahwa hal-hal yang belum dikerjakan sudah
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
HALAMA
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL
REV N
TITLE Document Code : DATE
PAGE

LOCK OUT / TAG OUT SHE- 11 1 2 JUNI 2014 3 dari 3

disampaikan dengan baik.


PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

BEKERJA DI KETINGGIAN
WORKING AT HEIGHTS

Kode Dokumen : SHE - 12

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR BEKERJA DI KETINGGIAN
SHE - 12 1 2 JUNI 2014 1 dari 3
WORKING AT HEIGHTS PROCEDURE

A place is “at heights” if a person could be injured Jika seseorang bisa cidera karena terjatuh bila
falling from it, even if it is at or bellow ground level. berada di tempat ketinggian, sekalipun berada
The duty holder must ensure: ditempat tersebut atau berada di tanah. Petugas
harus memastikan :

1. All work at height is properly planned and 1. Seluruh pekerjaan di tempat tinggi harus
organized; direncanakan dan diorganisir dengan baik
2. All work at height takes account of weather 2. Semua pekerjaan di tempat tinggi harus
conditions that could endanger health and memperhatikan kondisi cuaca yang bisa
safety; mengundang bahaya untuk kesehatan dan
keselamatan
3. Those involved in work at height are trained 3. Bagi mereka yang dilibatkan didalam pekerjaan
and competent; pada ketinggian harus dilatih dan berkompeten
4. The place where work at height is done is safe; 4. Tempat dimana kerja diketinggian harus aman
5. Equipment for work at height is appropriately
inspected; 5. Peralatan untuk bekerja di ketinggian adalah
6. The risks from fragile surfaces are properly sewajarnya diinspeksi
controlled; and 6. Resiko dari permukaan yang mudah pecah
7. The risks from falling objects are properly sebaiknya dikontrol dan
controlled. 7. Resiko dari jatuhnya benda-benda sebaiknya
juga dikontrol

The safety procedure must be applied when any Prosedur keselamatan harus diterapkan ketika
person is working at heights. Ensure that: seseorang bekerja di ketinggian. Termasuk :

1. No work is done at height if it is safe and 1. Tidak ada pekerjaan diketinggian selesai jika ini
reasonably practicable to do it other than at aman dan dapat dipraktekan dan
height;
2. The work is properly planned, appropriately is 2. Kerjaan tersebut direncanakan , sebaiknya juga
supervised, and carried out in as safe a way as diawasi dan ditangani dalam keadaan seaman
is reasonably practicable; dan selayak mungkin untuk dipraktekkan
3. Rencanakan untuk keadaan darurat dan
3. Plan for emergencies and rescue; pertolongan

4. Take account all potential risks associated; 4. Perhatikan semua segala potensi bahaya

5. The work should be postponed while weather 5. Pekerjaan sebaiknya ditunda selama kondisi
conditions endanger health or safety (but this cuaca bahaya untuk kesehatan atau
does not apply to emergency services acting in keselamatan (tapi tidak berlaku untuk dinas
an emergency); darurat dalam keadaan darurat)

6. Everyone involved in the work is competent 6. Semua orang terlibat didalam kerjaan harus
(or, if being trained, is supervised by a kompeten (atau bila akan dilatih, diawasi
competent person). This includes involvement dengan seseorang yang berkompeten). Ini
in organization, planning, supervision, and the meliputi keterlibatan dalam organisasi,
supply and maintenance of equipment
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR BEKERJA DI KETINGGIAN
SHE - 12 1 2 JUNI 2014 2 dari 3
WORKING AT HEIGHTS PROCEDURE

perencanaan, pengawasan dan persediaan dan


pemeliharaan peralatan

7. Where other precautions do not entirely 7. Dimana beberapa tindakan pencegahan sama
eliminate the risk of a fall occurring, you must sekali tidak memperkecil resiko untuk terjadinya
(as far as it is reasonably practicable to do so) jatuh, anda harus (sejauh ini layak dikerjakan
train those who will be working at height how untuk melakukan ini) latih mereka yang akan
to avoid falling, and how to avoid or minimize bekerja di ketinggian bagaimana menghindari
injury themselves should they fall resiko jatuh dan bagaimana menghindari atau
memperkecil cidera terhadap diri mereka sendiri
sewaktu mereka jatuh

8. Equipment for preventing (as far as is 8. Disediakan peralatan untuk mencegah (sejauh
reasonably practicable) a fall occurring is ini layak untuk dikerjakan) terjadinya jatuh.
provided;
9. Ketika menseleksi peralatan untuk kerja, kamu
9. When selecting equipment for work, you must: harus :
 use the most suitable equipment; - Gunakan sebagian besar peralatan yang
 give collective protection measures (e.g. sesuai
guard rails) priority over personal
protection measures (e.g. safety harness); - Berikan sekumpulan takaran perlindungan
(contoh guard rails) utamakan ukuran
 Take account of: working conditions and perlindungan untuk pribadi (contohnya safety
risks to the safety of all those at the place harness)
where the work equipment is to be used.
- Memperhatikan : kondisi kerja dan resiko bagi
10. That all equipment, temporary structures and keselamatan mereka di tempat dimana
safety features comply with safety standards; peralatan kerja digunakan

11. Before use any equipment, it is accompanied 10. Semua peralatan, kerangka sementara dan
by an indication (clear to everyone involved) segi keselamatan memenuhi standar
that the last inspection required has been keselamatan
carried out;

12. Where it is necessary to prevent injury, you 11. Sebelum menggunakan peralatan, disertai
must do all that is reasonably practicable to dengan adanya tanda ( termasuk semua
prevent anything falling; orang yang terlibat) bahwa inspeksi yang
dibutuhkan telah dilaksanakan
13. If it not reasonably practicable, no one is
12. Dimana ini penting untuk mencegah terjadinya
injured by anything falling;
cidera, kamu harus melakukan semua yang
layak dilaksanakan untuk mencegah apapun
14. Nothing is thrown or tipped from height if it is
terjatuh
likely to injure anyone;
13. Jika ini tidak layak dikerjakan, tidak seorang pun
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR BEKERJA DI KETINGGIAN
SHE - 12 1 2 JUNI 2014 3 dari 3
WORKING AT HEIGHTS PROCEDURE

15. Nothing is stored in such a way that its terluka oleh sesuatu yang jatuh
movement is likely to injure anyone;
14. Tidak sesuatu pun dilempar atau dinaikkan dari
16. If the workplace contains an area in which ke etinggian jika ini dapat melukai seseorang
there is a risk of someone being struck by a
falling object or person, you must ensure that 15. tidak sesuatupun disimpan sedemikian hingga
the area is clearly indicated and that (as far as pergerakkannya dapat melukai seseorang.
reasonably practicable) unauthorized people
are unable to reach it. 16. Jika area tempat kerja mengandung adanya
resiko untuk seseorang diserang atau tertimpa
benda atau seseorang, harus dipastikan area
tersebut jelas ditandai dan (sejauh ini layak dan
dapat dilaksanakan) seseorang yang tidak
berkepentingan tidak dapat menjangkaunya.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PENGUJIAN PENGGUNAAN MINUMAN


KERAS/ALKOHOL DAN OBAT-OBATAN
TERLARANG
ALCOHOL AND DRUG TESTING

Kode Dokumen : SHE – 13

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PENGUJIAN PENGGUNAAN MINUMAN
KERAS/ALKOHOL DAN OBAT-OBATAN
SHE - 13 05 05 Desember 2014 1 dari 3
TERLARANG-NARKOBA
ALCOHOL AND DRUG TESTING

1. The unauthorized use, possession, distribution, 1. Dilarang keras dalam penggunaan yang tidak
purchase, or sale of alcohol or drugs by any sah, pemilikan, penyaluran, pembelian atau
person while on SCU’s premises or while penjualan obat-obat terlarang atau minuman
operating SCU equipment is prohibited. keras oleh setiap personil saat berada di wilayah
kerja SCU atau sewaktu mengoperasikan
peralatan SCU

2. Violation of this policy by an SCU employee will 2. Pelanggaran yang dilakukan oleh Pekerja SCU
be cause for disciplinary action, including terhadap kebijakan ini akan dikenakan tindakan
termination. Any other person violating this policy disiplin, termasuk pemecatan (PHK). Setiap
will be removed from ’s premises or Client’s work personil yang melanggar kebijakan ini akan
area immediately. dipindahkan secepat mungkin dari tempat-
tempat kerja SCU
3. The SCU Policy on Alcohol and Drugs shall 3. Kebijakan SCU dalam hal penggunaan
bedisplayed on all Safety Notice Boards at the minuman keras/alkohol dan obat
base Camp, Subcontractors’ camps, fly camps terlarang/narkoba harus dipasang pada seluruh
and any other appropriate location. papan pengumuman di ruang kerja dan tempat-
tempat lain yang dianggap penting
4. The policy shall be emphasized during the 4. Kebijakan tersebut harus ditekankan pada saat
induction of all people. induksi seluruh personil
5. SCU will test all applicants applying for “Safety 5. SCU akan menguji setiap calon karyawan yang
Sensitive Positions” melamar pada pekerjaan yang bersifat “Safety
Sensitive”

6. These tests will be made as part of the ’s 6. Pengujian tersebut harus dibuat sebagai bagian
medical evaluation of the applicant's physical dari evaluasi medis mengenai kelayakan fisik
ability to safely perform the job for which he or she dari calon karyawan yang akan bekerja pada
is being considered. bidang pekerjaannya.
7. Every person on the crew has the responsibility 7. Setiap anggota pekerja harus bertanggung
to inform the Doctor of any medication that has jawab untuk memberitahukan dokter perihal
been prescribed for him. The Doctor will advise penggunaan obat-obatan yang dokter berikan.
SCU management if there are any doubts Dokter akan memberikan saran kepada
regarding the person’s ability to safely perform the manajemen SCU mengenai tingkat
job while on prescribed or self-administered kemampuan dan kelayakan fisik seseorang yang
medication. diragukan dapat bekerja secara aman, pada
saat orang tersebut berada dalam masa
pengobatan.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PENGUJIAN PENGGUNAAN MINUMAN
KERAS/ALKOHOL DAN OBAT-OBATAN
SHE - 13 05 05 Desember 2014 2 dari 3
TERLARANG-NARKOBA
ALCOHOL AND DRUG TESTING

8. SCU reserves the right to search and/or screen 8. SCU berhak mencari dan menyeleksi
SCU in positions designated as “Safety Sensitive”, karyawan SCU yang bekerja pada bagian
for Drugs and Alcohol before entering SCU or, pekerjaan yang bersifat “Safety Sensistive”
engaging in SCU business, or operating SCU’s dalam kaitannya dengan keterlibatan
penggunaan minuman keras dan obat
terlarang, sebelum memasuki lokasi kerja
SCU, pada saat mengoperasikan peralatan
SCU
9. Random Testing shall be done on all designated 9. Pengujian secara acak harus dilakukan pada
“Safety Sensitive Personnel”. Each “Safety seluruh karyawan yang bekerja pada bidang
Sensitive Person” shall be tested at least once in kerja yang bersifat “Safety Sensistive”.
any one calendar year. Setidaknya dalam setahun, setiap pekerja
harus sudah melalui satu kali pengujian.
10. SCU reserves the right to search and/or screen 10. SCU berhak untuk mencari dan memeriksa
any person on the crew that SCU suspects has a setiap personil kru yang diduga memiliki
Drug or Alcohol problem or is involved in an masalah penggunaan minuman keras atau
incident where the effects of drugs and or alcohol obat terlarang, atau terlibat dalam kegiatan
could possibly be a cause or partial cause of the yang berhubungan dengan obat-obat terlarang
incident. atau minuman keras.

11. Prior written consent must be obtained from any 11. Sebelum melakukan pemeriksaan terhadap
person who is to be screened. Failure to give seseorang, buatlah surat persetujuan yang
written consent for a screen by the person will be disetujui oleh yang bersangkutan. Apabila
cause for disciplinary action, up to and including orang tidak disetujui dalam tulisan untuk
termination, removal from SCU’s premises and diperiksa maka akan mendapatkan sanksi
operations. disiplin, termasuk pemecatan (PHK) dan
dipindahkan dari wilayah kerja dan operasi
SCU, maka pembuatan surat persetujuan
harus dibatalkan.
12. A positive screen on an employee will be cause 12. Hasil pemeriksaan yang membuktikan adanya
for disciplinary action, up to and including pelanggaran yang dilakukan karyawan apabila
termination. hasilnya positif , akan berakibat dikenai sanksi
disiplin, termasuk pemecatan (PHK).
The testing for Drugs and Alcohol procedure is: Prosedur pengujian keterlibatan penggunaan
minuma keras dan obat terlarang, adalah
sebagai berikut :

The analysis is carried out through a urine test to Petugas analis membawa contoh air seni (urin)
detect any reactive drug and alcohol element(s). dari orang yang akan diuji kadar kandungan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PENGUJIAN PENGGUNAAN MINUMAN
KERAS/ALKOHOL DAN OBAT-OBATAN
SHE - 13 05 05 Desember 2014 3 dari 3
TERLARANG-NARKOBA
ALCOHOL AND DRUG TESTING

alkohol dan zat terlarang;


The urine sample will be taken generally under the Contoh urine akan diambil di bawah pengawasan
control of the doctor or paramedic, using clean dokter/paramedis, dengan menggunakan botol
sterilized bottles and witnessed generally by a HSE steril dan disaksikan pula oleh petugas HSE.
Officer. Each bottle will be clearly identified with a Setiap botol harus mudah diidentifikasi dengan
control number. The person being tested will be given cara menggunakan nomor kontrol. Orang yang
that number for his own reference. telah diambil sampel urinnya, diberikan nomor
tersebut sabagai referensi
The method of testing is the Screening/Filter and Metode pengujian yang dilakukan adalah “Uji
Confirmation Test. Penyaringan/Filter dan Konformasi”.
The Screening Method or Filter test is conducted by a Metode penyaringan atau filter dilakukan dengan
“rapid test”. This device is a dipstick which when pengujian “secara cepat”. Alat yang dipakai
dipped into the urine causes a stripe to appear (either adalah berupa batang celup yang apabila
positive or negative). The process takes 5 minutes. dicelupkan ke dalam contoh urin, akan muncul
garis/strip yang menerangkan apakah urin
tersebut positif mengandung alkohol atau zat
terlarang, atau tidak (negatif). Pengujian dengan
cara ini memerlukan waktu sekitar 5 menit.
Further tests need to be done on any positive reading Pengujian selanjutnya yang diperlukan untuk
by means of a “Rapid Screen” device or further can be menindak lanjuti hasil pembacaan yang “positif”
conducted at reference hospital adalah dengan menggunakan alat “Rapid
Screen” atau pengujian dapat dilakukan dirumah
sakit rujukan.
If for any reason the rapid testing equipment is not
available, shall use the approved Laboratorium in
Jakarta or any approved testing facility

Confirmatory Le Drugs Screen Levels Dasar pengujian dan analisa adalah :

Kadar Konfirmasi Kadar Zat Terlarang


Marijuana / Mariyuana 0 ng/ml
Cocaine / Kokain 0 ng/ml
Opiates / Opium 0 ng/ml
Phencyclidine / Fenisiklidin 0 ng/ml
Amphetamines / Amfetamin 0 ng/ml
Alcohol / AlkoholDetection 04% BAC
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

INDUKSI KARYAWAN
EMPLOYEE INDUCTION

Kode Dokumen : SHE - 14

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR INDUKSI KARYAWAN
SHE -14 1 2 JUNI 2014 1 dari 1
EMPLOYEE INDUCTION PROCEDURE

All crewmembers that will be working on Sigma Seluruh tenaga kerja yang bekerja di Sigma
Cipta Utama must be given the induction to Cipta Utama harus mendapat induksi untuk
emphasis the importance of Health, Safety and the menekankan bahwa sangat penting
Environment and Sigma Cipta Utama commitment Kesehatan, Keselamatan Kerja dan untuk
to providing a safe working environment. menjaga Lindungan Lingkungan (K3LL) dan
Sigma Cipta Utama mempunyai komitmen
untuk mementingkan keselamatan dan
keamanan dalam bekerja.

This induction ideally should be done on an Idealnya, induksi tersebut diberikan setelah
immediate basis after the worker has been pekerja tersebut menandatangani kontrak . (Ini
accepted. (It should be noted that no Sigma Cipta tidak hanya berlaku untuk pekerja Sigma Cipta
Utama employee, management personnel, Utama saja tapi juga Manajemen personalia,
contracted person, and client representatives or kontraktor dan wakil klien atau tamu.
visitors
The induction should cover key risks and hazards Induksi harus mencakup identifikasi resiko dan
such as: bahaya, seperti:

 Fire ERP in the head office and project  Tindakan Darurat bila ada kebakaran di
kantor pusat dan project
 Accident and Near Miss reporting  Pelaporan kecelakaan dan kondisi nyaris
celaka
 Personal Protective Equipment requirements  Persyaratan Alat Pelindung Diri ( APD )
 Personal Hygiene in the offices and in the field  Kebersihan didalam kantor dan di
lapangan
 Alcohol and Drug Policy  Peraturan tentang Alkohol dan obat-obat
terlarang
 Smoking Policy  Peraturan tentang merokok
 Clarification about “Laporan Bahaya”  Penjelasan tentang “ Laporan Bahaya “
 ERP medical  Rencana Tanggap Darurat Medis
 Job specific risks and hazards according to  Penjelasan sepesifik tentang resiko yang
the position or crew that the new laborers are spesifik dari pekerjaan dan bahayanya
joining sesuai dengan posisinya atau kru yang baru
bekerja
 Training program  Program pelatihan
This form is countersigned by the HSE Supervisor Formulir harus ditandatangai oleh K3LL HSE
or HSE Manager giving the induction and filed. Supervisor atau HSE Manager dan
didokumentasikan

Until this is done, the worker cannot and must not Sebelum semua dilakukan, pekerja atau tamu
do any work. dan lain-lain tidak boleh bekerja /masuk project.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PERLINDUNGAN TERHADAP VIRUS KOMPUTER


COMPUTER VIRUS PROTECTION

Kode Dokumen : SHE - 15

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR PERLINDUNGAN TERHADAP
VIRUS KOMPUTER SHE - 15 1 2 JUNI 2014 1 dari 3
COMPUTER VIRUS PROTECTION PROCEDURE

1. What is a Computer Virus ? 1. Apakah virus komputer itu ?


Computer viruses are, simply, executable Virus komputer adalah merupakan suatu
computer programs. Like biological viruses, program komputer yang dapat diaktifkan.
they find and attach themselves to a host. Just Sebagaimana halnya virus biologis, virus
as a cold virus finds and attaches itself to a komputer mencari dan menempel pada suatu
human host, a computer virus attaches itself media untuk dijadikan tempat hidupnya (inang).
to an item, such as a computer startup area Seperti halnya virus influensa yang mencari dan
(boot record) or an executable file. menempel serta berkembang biak pada tubuh
manusia, maka virus program komputer
melakukan hal yang sama dengan pada
program-program yang ada pada komputer,
misalnya pada program pengaktifan (boot
record) atau arsip (file) yang dapat diaktifkan
(executable).

Most viruses stay active in memory until you Banyak jenis virus yang tetap aktif di dalam
turn off your computer. When you turn off the memori komputer sampai komputer anda
computer you remove the virus from memory, dimatikan. Pada saat anda mematikan komputer
but not from the file, files, or disk it has dengan sendirinya membuang virus yang berada
infected. So the next time you use your di dalam memori komputer, tetapi tidak yang
computer, the virus program is activated again berada di dalam file, kumpulan file (direktori),
and attaches itself to more programs. A atau disket yang terinfeksi. Sehingga, bila pada
computer virus, like a biological virus, lives to suatu saat anda menggunakan komputer
replicate. tersebut, program virus akan aktif kembali dan
menempelkan diri pada program-program
lainnya. Sebagaimana virus biologis, virus
komputer hidup dan berkembang biak dengan
menggandakan diri.

Viruses are categorized by their infection Kategori virus komputer berdasarkan sasaran
targets program yang diserangnya.
Program viruses infect program files, which Beberapa program komputer yang sering
commonly have extensions such as .COM, diserang virus komputer biasanya program-
.EXE, .SYS, .DLL, .OVL, or. SCR. The most program yang memiliki ekstensi seperti: .COM,
common programs targeted by viruses are .EXE, .SYS, .DLL, .OVL, atau .SCR.Pada
standard DOS programs, which use the .COM umumnya program-program yang menjadi
and .EXE file extensions. Program files are sasaran virus adalah program standar DOS,
attractive targets for virus writers because yang file-filenya menggunakan ekstensi .COM
they are widely used and have relatively dan .EXE. Program –program file merupakan
simple formats to which viruses can attach. sasaran menarik bagi para pembuat virus,
karena program-program file tersebut digunakan
secara luas dan relatif memiliki format sederhana
yang menjadikan virus dapat lebih mudah
menempel.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR PERLINDUNGAN TERHADAP
VIRUS KOMPUTER SHE - 15 1 2 JUNI 2014 2 dari 3
COMPUTER VIRUS PROTECTION PROCEDURE

Boot viruses infect the non-file (system) areas Boot virus menginfeksi sektor sistem (bukan file)
of hard and floppy disks. These areas offer an dari disket/Flashdisk (harddisk dan floopy disk).
efficient way for a virus to spread from one Pada sektor tersebut, virus mendapatkan cara
computer to another. Boot viruses have yamg mudah untuk memperbanyak diri dari satu
achieved a higher degree of success than komputer ke komputer lain. Boot virus memiliki
program viruses in infecting their targets and kemampuan yang lebih tinggi daripada program
spreading. virus dalam menginfeksi sasaran maupun
berkembangbiaknya

2. Virus Protection 2. Perlindungan terhadap virus

All computers should have an SIGMA CIPTA Seluruh komputer yang dimiliki oleh SIGMA CIPTA
UTAMA approved licensed Anti-Virus / Auto- UTAMA harus tersedia program Anti-Virus /
Protect program that : Perlindungan Otomatis yang:

 Checks boot records for viruses at system  Mampu memeriksa ada tidaknya virus pada
startup. “boot records” pada sistem pengaktifan
(startup);
Checks programs for viruses at the time you  Mampu memeriksa ada tidaknya virus pada
use them. program pada saat diaktifkan;
Scans all local hard drives for viruses once  Mampu memeriksa ada tidaknya virus pada
per week. seluruh harddrive setiap minggunya;
Monitors your computer for any activity that  Selalu memonitor komputer anda pada saat
might indicate the work of a virus in action. aktif untuk menunjukkan keberadaan virus
Scan files you download from the Internet.  Mampu membaca file-file yang diambil dari
internet;
Checks floppy disks for boot viruses when  Mampu memeriksa disket floppy dari ada
you use them. tidaknya boot virus ketika anda
menggunakannya;
Updates your virus protection regularly  Selalu meningkatkan kemampuan pencegahan
virus secara teratur.
The software should be updated at least Piranti lunak (software) tersebut harus selalu
monthly. ditingkatkan kemampuannya setidaknya tiap bulan.
3. What if your computer is infected? 3.Apa yang harus dilakukan bila komputer anda
terserang virus?
If your computer is infected, advise the Apabila komputer anda terserang virus,
Teknisi immediately. It is important that the beritahukan kepada Teknisi dengan segera. Hal ini
source cannot be repeated penting agar sumber virus tidak berulang.
Do not pass on the virus through the e-mail Jangan menyimpan file-file yang terinfeksi virus
system and or down loading files on to a (melalui sistem e-mail dan / atau dari sumber
diskette. lainnya) ke dalam disket.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR PERLINDUNGAN TERHADAP
VIRUS KOMPUTER SHE - 15 1 2 JUNI 2014 3 dari 3
COMPUTER VIRUS PROTECTION PROCEDURE

If you receive a virus, and your software detects Apabila anda menerima program atau dokumen
it, advise the person who passed the virus to ber-virus, sehingga software anda terinfeksi
you so that he / she can erase the virus on his/ olehnya, beritahu orang yang telah menyebabkan
her system. komputer anda terinfeksi virus, agar dia dapat
segera memusnahkan virus yang ada pada sistem
yang dimiliki.
Most viruses today are transmitted via the Sekarang banyak virus yang dapat ditularkan
internet. However, exchanging information by melalui internet. Bagaimanapun, tukar menukar
floppy disc can transmit and activate some virus. informasi melalui disket dapat menularkan dan
Games software is perhaps the second largest mengaktifkan beberapa virus. Software program
source of viruses. Do not load games software permainan (game) mungkin menjadi terbesar
into company computers. kedua sumber dari virus. Oleh karena itu, dilarang
memasukan program permainan (game) ke dalam
komputer-komputer Perusahan.

.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

MENGANGKAT BARANG
MANUAL HANDLING

Kode Dokumen : SHE - 16

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR MENGANGKAT BARANG
SHE - 16 5 22 Desember 2014 1 dari 1
MANUAL HANDLING PROCEDRURES

1. Lifting Heavy Objects 1. Mengangkat barang yang berat

Assess the weight of the object prior to lifting it. If Perkirakan berat dari barang yang akan
it is too heavy, get help. diangkat, jika terlalu berat, minta bantuan
orang lain

2. If you decide to lift then 2. Jika memutuskan untuk mengangkat


maka :
Bend your knees and get your body as low as Tengkuk lutut anda serendah mungkin
possible to the object you are lifting (posisi jongkok) terhadap barang yang akan
diangkat
Keep your body erect Jaga agar badan tetap tegap
Be sure of your footing Pastikan pijakan kaki kuat/mantap
Lift with your legs, not your back Naik bersamaan dengan lutut anda, bukan
dengan punggung anda
Never pick anything up, no matter how light it is, Jangan mengangkat barang, meskipun
in a twisted position barang tersebut ringan pada saat lutut dalam
keadaan goyah
Never place yourself under heavy load that is Jangan menempatkan badan dibawah dari
being lifted barang berat yang sedang terangkat
Use the same lifting procedures for a light load , Pada saat mengangkat barang yang ringan,
as you would for a heavy load, lifting maximal tetap gunakan prosedur yang sama dengan
15 Kg. mengangkat barang berat, maksimal
mengangkat barang 15 Kg.
Place yourself carefully and watch your fingers Tempatkan posisi anda baik-baik dengan
menjaga jari tangan supaya tidak terjepit
If load falls do not try to save it Jika ada barang yang jatuh, jangan coba-
coba untuk menyelamatkannya
Put your own safety first Utamakan keselamatan diri sendiri

YOUR BACK IS NOT CRANE


PUNGGUNG ANDA BUKAN ALAT PENGANGKAT BARANG
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

MEMASUKI DI RUANG TERBATAS


CONFINED SPACE ENTRY

Kode Dokumen : SHE - 17

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR MEMASUKI DI RUANG
TERBATAS SHE - 17 1 2 JUNI 2014 1 Dari 6
CONFINED SPACE ENTRY PROCEDURE

APPLICATION APLIKASI
All location where workers may be required to Semua lokasi dimana para pekerja kemungkinan
enter a confined space. akan memasuki ruang terbatas.

DEFINITION DEFINISI
A. Confined space is define as any location having Ruang terbatas digambarkan adalah suatu lokasi
restricted access or egress and which is, or may atau tempat yang mempunyai jalan keluar atau jalan
become, hazardous to a worker. This includes masuk yang serba terbatas atau mungkin bisa
trenching, elevated worksites, etc menjadi resiko bagi para pekerja, Ini termasuk parit,
tempat tinggi daerah kerja dan lain-lain
PROCEDURES PROSEDUR
Specific procedures must be developed for every Prosedur khusus harus dibuat untuk setiap
confined space to be entered. These procedures memasuki ruang terbatas. Prosedur harus
must meet all requirement as outlined, or ad memenuhi semua kebutuhan yang diuraikan atau
referenced to in this section, and must include the mengacu kepada bagian ini dan harus termasuk :
following :
 Responsibilities  Tanggungjawab
 Training Requirements  Persyaratan pelatihan
 Hazards Commonly Encountered  Resiko yang biasa ditemukan
 Pre-entry Procedures  Prosedur sebelum memasuki ruangan
 Rescue and Emergency Procedures  Prosedur pertolongan dan keadaan darurat
 Permitting Requirements  Persyaratan perijinan
 Job Completion  Penyelesaian pekerjaan
Following site-specific procedures will minimize the Berikut khusus dari bagian prosedur akan
risks of confined space entry. Any deviation from memperkecil resiko memasuki ruang terbatas.
these established procedures will be the Berbagai macam penyimpangan dari prosedur yang
responsibility of, and at the discretion of, the dibentuk ini merupakan tanggungjawab dan di
designated Departement/Area Manager in charge serahkan kepada Departemen yang berwewenang

All work conducted in or around a confined space Seluruh pekerjaan yang dikerjakan baik didalam
must be under the direction of a supervisor who is atau yang berada disekitar area ruang terbatas
completely familiar with the recommended harus berada dibawah pengawasan supervisor
procedures and equipment, as well as aspects of yang sepenuhnya sudah mengenal peralatan dan
safety relative to confined space entry prosedur yang direkomendasikan, seperti aspek
keselamatan yang berhubungan dengan memasuki
ruang terbatas
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR MEMASUKI DI RUANG
TERBATAS SHE - 17 1 2 JUNI 2014 2 Dari 6
CONFINED SPACE ENTRY PROCEDURE

PELATIHAN DALAM PEKERJAAN


TRAINING OF WORKERS
All workers involved in confined space entry must Seluruh pekerja yang terlibat dalam ruang terbatas
be trained to ensure that safe work procedures are harus dilatih untuk memastikan prosedur
follwed. This training must be conducted by a keselamatan kerja dapat diikuti. Pelatihan harus
qualified person who is thoroughly familiar with the diselenggarakan oleh personil yang berkualitas
hazards that may be encountered. Training should secara menyeluruh mengenal secara baik resiko
be counducted annually, be as site – specific as yang mungkin ditemui. Pelatihan harus
posibble, and must include start following : diselenggarakan setiap tahun, dengan bagian lokasi
yang spesifik dan dimulai sebagai berikut :
 Type confined space be entered  Jenis ruang terbatas yang akan dimasuki
 Use of personall protective equipment  Peralatan pelindung yang akan digunakan
 Regulation applicable confined space oleh personil
entry  Peraturan yang dapat diterapkan untuk
 Fire precautions and protection memasuki ruang terbatas
 Emergency and exit procedures  Tindakan pencegahan terhadap kebakaran
dan perlindungannya
 Prosedur keadaan darurat dan pintu darurat

TRAINING BY PERSON PELATIHAN BERDIRI


A trainednstand by person is required when Pelatihan Stand by dibutuhkan untuk personil yang
confined space entered. In addition to the above terkurung didalam ruang terbatas. Sebagai
training this person should be further trained to tambahan terhadap pelatihan stand by diatas
handle the : adalah personil harus dilatih untuk dapat
menangani :
 Use of communication equipment  Penggunaan peralatan komunikasi
 Use of atmospheric monitoring equipment  Penggunaan monitoring peralatan
 Ventilation Requirements  Persyaratan ventilasi
 Use of emergency equipments  Penggunaan peralatan emergency
 Rescue and emergency procedures  Prosedur pertolongan dan keadaan darurat

Only workers physically and mentally capable of Hanya seorang pekerja yang memiliki fisik dan
working in a confined space or performing a mental yang mampu bekerja didalam ruang terbatas
rescue operation should be used atau mampu melakukan penggunaan operasi
peralatan pertolongan.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR MEMASUKI DI RUANG
TERBATAS SHE - 17 1 2 JUNI 2014 3 Dari 6
CONFINED SPACE ENTRY PROCEDURE

FIRST AID & CPR TRAINING PELATIHAN CPR DAN PERTOLONGAN


PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
A Minimum of two members must be trained in Sedikitnya dua anggota harus dilatih resusitasi
cardio-pulmonary resuscitation and emergency cardio-plumonary dan P3K dalam keadaan darurat.
first aid. One of these members should be Salah satu dari anggota harus ditunjuk sebagai
designated as a safety stand-by. Training must be safety stand by. Pelatihan harus didokumentasikan
documented and maintained on file. Further dan di disimpan. Informasi pelatihan selanjutnya
information regarding training can be provided by dapat disajikan oleh safety Coordinator
the safety advisor

CONFINED SPACE HAZARDS BAHAYA DARI RUANG TERBATAS


Unprotected of personnel to Hazardous Personil yang bekerja tanpa pelindung dari
environments can cause death, serious injury or lingkungan yang bahaya dapat menyebabkan
acute illness. The following hazards are commonly kematian, luka-luka serius atau penyakit akut.
encountered in confined spaces. Berikut ini adalah bahaya yang biasa ditemukan
dalam ruang terbatas adalah :

 Toxic Vapors  Asap yang beracun


 Oxygen deficient atmosphere  Kekurangan atmosfir oksigen
 Flammable gases, vapors and liquids
 Gas, cairan dan asap yang mudah terbakar
 Electric shock from portable lights, tools
etc.  Sengatan arus listrik dari lampu, perkakas
dan lain-lain
 Injury from usage of mechanical
equipment  Luka akibat penggunaan peralatan mekanik
 Bodily injury from direct contact with  Luka akibat kontak langsung dengan bahan
harmful chemicals kimia yang berbahaya
 Contaminants entering from other areas
 Zat pencemar dari area lain yang masuk
through ducts or piping
melalui saluran atau perpipaan

 Ignition from static electricity or other


sources  Timbulnya api akibat dari pergesekan statik
elektrik atau beberapa sumber lain

PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT :


PERALATAN PELINDUNG DIRI
Appropriate personal protective equipment ( PPE ) Peralatan pelindung personal yang sesuai harus
must be worn for the particular job., i.e., clothing, digunakan khususnya dalam melakukan pekerjaan.
gloves, bootes, goggles, faceshields, respiratory Contoh pakaian, sarung tangan, sepatu bot
equipment, etc. The Supervisor in charge will be kacamata pelindung, pelindung muka, peralatan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR MEMASUKI DI RUANG
TERBATAS SHE - 17 1 2 JUNI 2014 4 Dari 6
CONFINED SPACE ENTRY PROCEDURE

responsible for determining what personal peralatan dan lain-lain. Supervisor yang
protective equipment is required. These berwewenang bertanggung jawab untuk
requirements will be noted on the permit. menentukan alat pelindung apa yang dibutuhkan
untuk digunakan.

LOCK – OUT LOCK OUT


All power driven internal equipment and power Seluruh peralatan internal penggerak tenaga dan
sources must be locked in the off position at the sumber tenaga harus dikunci dalam posisi mati
main fuse or breaker panel and tagged out. (tidak aktif) pada sekering utama atau panel
pemutus dan diberi tanda.

VENTILATION VENTILASI
Before entry, confined space must be opened and Sebelum masuk, ruang terbatas harus dibuka dan
thoroughly ventilated. A Positive method of secara menyeluruh berventilasi. Metode yang baik
mechanical ventilation is desirable so that a untuk mekanisme ventilasi yang diiginkan
sufficient quantity of fresh air may enter to remove sedemikian rupa adalah menghasilkan kuantitas
contaminants from all pockets or corners. After the udara yang bersih untuk menghilangkan udara yang
contaminated space is cleaned and ventilated, the terkontaminasi dari seluruh celah atau sudut
mechanical ventilation equipment should be kept ruangan. Sesudah area yang terkontaminasi itu
operating to provide secondary protection in case bersih dan berventilasi, peralatan mekanik ventilasi
of the accidental introduction of harmful sebaiknya dijaga pengoperasiannya untuk menjaga
substances and to remove contamination or heat perlindungan lainnya, dalam hal ini untuk mengenal
that may be proceduced by the work (e.g., unsur-unsur bahaya dan untuk menghilangkan
fumigation, painting) tercemarnya suhu akibat dari aktifitas kerja (contoh
penyemprotan hama, mengecat)

CONFINED SPACE ENTRY PERMIT : PERIJINAN MEMASUKI RUANG TERBATAS


Entry into a hazardous or potentially hazardous Harus menggunakan perijinan untuk dapat masuk
confined space will be by permit only. This permit ke ruang terbatas yang berbahaya atau yang
is an authorize specifying work location and type of berpotensi bahaya. Perijinan tersebut adalah
work to be done. It certifies that all potentially berupa suatu wewenang untuk lokasi penempatan
hazardous conditions have been evaluated by a pekerjaan dan jenis pekerjaan untuk dilaksanakan.
qualified person, and the necessary protective Itu menjamin bahwa semua kondisi potensi bahaya
measures implemented or identified to ensure the sudah dievaluasi oleh orang yang berkualitas dan
safety of all workers. The permit is valid only for a ukuran perlindungan yang perlu diterapkan atau
specified period of time after which it ust be re- mengenal untuk memastikan keselamatan pada
issued. The permit must be prepared and signed semua pekerja. Perijinan hanya berlaku untuk
by the supervisor responsible for the safe beberapa waktu tertentu saja sesudah itu harus
operation of the facility. diperpanjang kembali. Perijinan harus dibuat dan
A Copy of this permit is to be conspicuously posted ditandatangani oleh supervisor yang
at the entrance to the confined space. A record bertanggungjawab untuk operasi yang aman, serta
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR MEMASUKI DI RUANG
TERBATAS SHE - 17 1 2 JUNI 2014 5 Dari 6
CONFINED SPACE ENTRY PROCEDURE

must be kept of all permits issued. All permits must fasilitasnya.


be returned upon completion of work or when Salinan dari perijinan tersebut dijelaskan dengan
expired. Permits must be retained on file for a ditempelkan di pintu masuk ruang terbatas. Catatan
minimu of one year. harus disimpan untuk semua perijinan yang
dikeluarkan. Seluruh perijinan harus dikembalikan
pada waktu penyelesaian pekerjaan atau ketika
sudah berakhir. Ijin tersebut harus disimpan dalam
dokumen minimum satu tahun.

HOT WORK PERMIT IJIN UNTUK PEKERJAAN PANAS


If hot work is to take place in a confined space, a Jika perijinan pekerjaan panas dilakukan di dalam
hot work permit must be issued. ruang terbatas, maka ijin pekerjaan yang panas
harus dikeluarkan.
PERMITTING FOR RE-ENTRY: PERIJINAN SEBELUM MEMASUKI RUANG
TERBATAS :
Where the potential exits for conditions to change, Dimana jalan keluar dari ruang terbatas berpotensi
and the re-issue of permits is required before re- dengan perubahan kondisi dan perijinan yang
entry after a lapse of time diperlukan harus dikeluarkan sebelum abis masa
berlakunya.

CAUTION SIGNS TANDA PERINGATAN


Portable caution signs must be posted at the entry Tanda peringatan/perhatian yang mudah
point(s) to a confined space. Suggested wording : dipindahkan harus ditempelkan di tempat masuknya
ruang terbatas. Susunan kata yang diusulkan
adalah sebagai berikut :
CAUTION PERHATIAN
CONFINED SPACE RUANG TERBATAS MASUK HANYA DENGAN
ENTRY BY PERMIT ONLY IJIN
Confined spaces which exits as part of a Ruang terbatas dimana pintu keluar merupakan
permanent work location and can be readily bagian dari lokasi kerja yang permanen dan tanda
entered should have permanent signs posted at peringatan yang mudah dibaca harus ditempatkan
the point(s) of entry. secara permanen di pintu masuk.
RESCUE & EMERGENCY PROCEDURE PERTOLONGAN DAN PROSEDUR DALAM
KEADAAN DARURAT
A Written rescue plan must be developed and Penulisan rencana darurat harus terus
followed. All aspects of this plan must be reviewed dikembangkan dan diikuti. Seluruh aspek dalam
and determined to be worklabe under potential perencanaan ini harus dikaji ulang dan dengan
adverse conditions. The plan must include at a tujuan dapat dikerjakan dibawah kondisi-kondisi
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR MEMASUKI DI RUANG
TERBATAS SHE - 17 1 2 JUNI 2014 6 Dari 6
CONFINED SPACE ENTRY PROCEDURE

minimum : yang berpotensi kurang baik. Minimal perencanaan


tersebut harus termasuk:

 Assesment of Hazards  Perkiraan bahaya


 Who will perform the rescue  Siapa yang bertugas melaksanakan
pertolongan tersebut
 What the alarm will be do alarm work?  Apakah alarm dapat bekerja ?
 Precautions to be taken while within the  Tindakan pencegahan yang akan diambil bila
confined space berada di dalam ruang terbatas

 Personal protective equipment required  Kebutuhan peralatan pelindung personal

 How entrances and exits will be monitored  Bagaimana jalan masuk dan jalan keluarnya
akan dimonitor
 Rescue equipment required
 Peralatan pertolongan yang dibutuhkan
 Tools or other special equipment required
 Perkakas atau peralatan khusus yang
dibutuhkan

It is essential to have rescue personnel and


Ini sangat penting penempatan untuk personil
equipment at or near the work location
pertolongan dan peralatan di atau dekat dengan
lokasi kerja
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PENANGANAN CEDERA/LUKA
INJURY

Kode Dokumen : SHE - 18

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR PENANGANAN CEDERA/LUKA
SHE - 18 1 2 JUNI 2014 1 dari 1
INJURY PROCEDURE

Field medic assesses the patient, starts first Petugas P3K Lapangan memeriksa kondisi korban
aid treatment. yang cedera/luka, dan mulai berikan pertolongan
pertama
and calls for the radio to brought to him. Dan hubungi operator atau radio panggil untuk
segera diantar ke tempatnya
Field medic calls the base camp via radio with Petugas Medik lapangan melapor ke kantor
the following information melalui radio dengan informasi yang berikut
 Type of injury / illness or accident  Keterangan jenis luka/penyakit atau kecelakaan
 How it occurred and how long ago  Bagaimana penyebab kejadian dan beberapa
lama
 Condition of the patient:  Keterangan kondisi korban

Conscious Unconscious
Sadar Tidak sadar
Airway clear Airway obstructed
Jalan Napas Bebas Jalan Napas tersumbat
Breathing present (give respiratory rate) Breathing absent
Pernapasan ada (kasih data nafas) Pernapasan tidak ada
Pulse present (give pulse rate) Pulse Absent
Denyut Jantung ada (kasih data denyut) Denyut jantung tidak ada
Not bleeding Bleeding (Where coming from)
Tidak Perdarahan Pendarahan (dari mana)
No broken limbs Broken Limbs (Which limbs)
Tidak Patah Tulang Patah tulang
Paramedic will be mobilised from the accident Paramedik akan dimobiliasikan dari tempat
place kejadian
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

MENGGUNAKAN PERALATAN KERJA


MAINTENANCE USED TOOLS

Kode Dokumen : SHE - 19

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR MENGGUNAKAN PERALATAN
KERJA SHE - 19 1 2 JUNI 2014 1 dari 2
MAINTANANCE USED TOOLS PROCEDURE
2

Penyebab utama dari kecelakaan dalam menggunakan peralatan kerja adalah penggunaan alat yang
tidak sesuai, peralatan yang kurang terawat, atau penyimpanan yang salah.

Berikut ini adalah prinsip-prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam penggunaan peralatan kerja:
1. Pakailah alat yang tepat untuk pekerjaan anda. Misalnya jangan menggunakan kunci sebagai palu
2. Jangan memakai peralatan yang sudah (') misalnya trolly yang bannya longgar, aus, yang
pegangannya goyang
3. Jangan gunakan obeng tanpa pegangannya, ujung obeng amat berbahaya
4. Pakailah kunci yang sesuai ukurannya dengan mur dan baut
5. Letakkan tangan anda dibelakang sisi yang tajam kalau sedang menggunakan alat pemotong.
6. Gunakan perkakas yang tidak menimbulkan bunga api bila ada bahaya bahan mudah terbakar atau
meledak
7. Peralatan harus tetap bersih dan baik. Lindungilah bagian runcing dari perkakas ketika disimpan dan
dibawa
8. Selalu gunakan alat yang sesuai untuk pekerjaan. Izin kerja harus digunakan bilamana perlu(')
9. Jagalah peralatan agar selalu dalam keadaan baik, khususnya peralatan keselamatan seperti tombol
stop untuk keadaan darurat dsb.
Periksa sambungan-sambungan, selang dan koneksi selang pada peralatan penumatik dan hidrolis
Setiap kali anda menggunakannya. Pastikan semua itu dalam keadaan baik dan terpasang dengan
benar
10. Lepaskan peralatan listrik, pnuematik dan hidrolik dari sumber tenaganya ketika melakukan
penyetelan, perawatan atau bila tidak sedang digunakan :

 Pelatihan karyawan dalam penggunaan peralatan harus diadakan, didokumentasikan dan


disimpan untuk keperluan audit

 Tempat duduk yang baik dan pelindung keselamatan diadakan dan dalam keadaan baik untuk
digunakan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR MENGGUNAKAN PERALATAN
KERJA SHE - 19 1 2 JUNI 2014 2 dari 2
MAINTANANCE USED TOOLS PROCEDURE
2

 Peranti keselamatan (tombol stop, dsb) harus diperiksa sebelum digunakan.

 pastikan pencahayaan yang mencukupi tersedia

 Pemakaian yang benar dari peralatan yang ditentukan untuk membetulkan roda-roda bekas
dan aus

 Penggunaan PPE yang benar sesuai untuk keperluannya. (persyaratan minimum adalah helmet
pelindung kepala atau pelindung muka)
11. Bagi semua peralatan yang terpasang maupun yang portabel yang diperlengkapi dengan fasilitas
pemasangan alat pengaman, fasilitas tersebut harus terpasang setiap waktu
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PENYELAMATAN SAAT TERJADI KEBAKARAN


DAN KEADAAN DARURAT LAINNYA
SAFETY IN THE EVENT OF FIRE AND OTHER
EMERGENCY

Kode Dokumen : SHE - 20

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR PENYELAMATAN SAAT TERJADI
KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT
LAINNYA SHE - 20 1 2 JUNI 2014 1 dari 3
SAFETY IN THE EVENT OF FIRE AND OTHER
EMERGENCY

For all Personnel Untuk semua Karyawan


1. Dalam hal terjadinya kebakaran atau keadaan
1. In the event of fire or any other emergency lainnya, petugas keselamatan harus segera
situation, the Floor Warden should immediately diberitahu
be notified.

2. Attempt to extinguish the fire by using Fire 2. Berusaha untuk memadamkan kebakaran
Extinguishers available on every floor. dengan menggunakan APAR (Alat Pemadam
Everyone must be follow instructions from the Api Ringan) yang terdapat disetiap lantai.
Floor Warden or Capten Floor Setiap orang harus mengikuti instruksi dari
petugas keselamatan (Floor Warden atau
Kapten Floor).

3. Upon hearing the fire alarm, everyone should 3. Pada saat mendengar bunyi alarm, semua
immediately follow safety procedures as follows karyawan harus mengikuti prosedur
: penyelamatan seperti yang tercantum berikut
ini :
a. Proceed in an orderly manner to the stairs
or emergency exit located on the North or a. Dengan tenang dan tertib menuju ke
South . tangga atau Pintu Darurat yang berada
disebelah Utara / Selatan.
b. Go to the GROUND FLOOR using the
stairs or Emergency Exit b. Capailah LANTAI DASAR melalui tangga
atau Pintu Darurat
c. Proceed to the assembly area. Stay there
and wait for further instructions from the c. Segera menuju ke tempat berkumpul.
Sigma Cipta Utama Security Officer. Tetaplah berada ditempat tersebut dan
menunggu instruksi lebih lanjut dari
Petugas Keamanan Sigma Cipta Utama

4. UNDER NO CIRCUMSTANCES SHALL 4. DALAM KEADAAN APAPUN, KARYAWAN


EMPLOYEES RE-ENTER THE BUILDING TIDAK DIIZINKAN MASUK KEMBALI KE
UNTIL INSTRUCTED TO DO SO. DALAM GEDUNG, SAMPAI ADA KETENTUAN
DAN IZIN RESMI.

Responsibilities of the Floor Warden Tugas-tugas Floor Warden (Petugas


Keselamatan Lantai).
1. At least ONE Floor Warden should be available 1. Usahakan sekurang-kurangnya satu orang
during working hours. petugas keselamatan (Floor Warden) harus
selalu berada ditempat selama jam kerja
kantor.

2. Make sure that everyone knows where the 2. Memastikan bahwa setiap karyawan
emergency exits and the Muster Point area mengetahui lokasi pintu-pintu darurat dan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR PENYELAMATAN SAAT TERJADI
KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT
LAINNYA SHE - 20 1 2 JUNI 2014 2 dari 3
SAFETY IN THE EVENT OF FIRE AND OTHER
EMERGENCY

lokasi tempat berkumpul


3. The Floor Warden should be able to 3. Petugas keselamatan harus dapat dengan
immediately locate and use fire extinguishers segera mengetahui tempat dan cara
as well as emergency (plug-in) telephones penggunaan APAR, termasuk telepon darurat

4. Check every room on your floor/storage and 4. Periksa setiap ruangan di lantai/storage anda
ensure that no one is left behind, when dan pastikan bahwa tidak seorangpun yang
evacuating to be done. berada dalam ruangan pada saat evakuasi
sedang dilakukan

5. Make sure that EVERYONE EVACUATES 5. Pastikan bahwa EVAKUASI SETIAP ORANG
THE BUILDING USING THE EMERGENCY DI GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN
EXIT OR STAIRS AND THROUGH THE TANGGA ATAU PINTU DARURAT DAN
GROUND FLOOR. LANGSUNG KE LANTAI DASAR.

6. Should there be a fire outbreak on your floor, 6. Bila terjadi kebakaran di lantai anda, usahakan
attempt to extinguish the fire using Fire memadamkan api dengan menggunakan
Extinguishers available on each floor, without APAR yang terdapat disetiap lantai, tanpa
personal risk. membahayakan diri sendiri.

7. In the event of evacuation, report to the Chief 7. Dalam hal terjadinya evakuasi, laporkan
of Security or Assistant Chief at the assembly kepada kepala keamanan atau wakilnya di
area that your floor has been completely tempat berkumpul bahwa proses evakuasi
evacuated. dilantai anda telah selesai.

8. The Floor Warden and all personnel should 8. Petugas keselamatan dan semua personil
stay at the assembly area until further harus berada di tempat berkumpul sampai ada
instructions from the Security Officer in charge. instruksi lebih lanjut dari petuas keamanan.

SECURITY OFFICER PETUGAS KEAMANAN

Procedure during working hours Prosedur selama jam kerja


1. In the event of fire, the Floor Warden at the site 1. Dalam hal terjadinya kebakaran, petugas
of fire will handle the emergency situation. He / keselamatan di lokasi kebakaran akan
She will immediately contact the Control Room melakukan penanganan langsung keadaan
using a plug-in telephone. Security Officers darurat tersebut. Petugas tersebut harus
should provide the Floor Warden all necessary dengan segera menghubungi ruang kontrol
assistance. dengan menggunakan telepon darurat. Petugas
keamanan harus bersedia dengan segala yang
diperlukan untuk membantu petugas
keselamatan

2. Upon hearing the fire alarm, all Security 2. Saat mendengar bunyi alarm, semua petugas
Officers will assume their position of every floor keamanan harus berada pada posisinya
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR PENYELAMATAN SAAT TERJADI
KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT
LAINNYA SHE - 20 1 2 JUNI 2014 3 dari 3
SAFETY IN THE EVENT OF FIRE AND OTHER
EMERGENCY

and usher evacuees and everyone coming out masing-masing setiap lantai dan mengarahkan
of lifts to the emergency stairs. setiap orang untuk dievakuasi menuju ke
tangga darurat.

3. When the Floor Warden has effected 3. Setelah petugas keselamatan selesai
evacuation on his/her floor, the Security Officer mengevakuasi pada lantai dia berada, petugas
will follow using Emergency Exit or Stairs. DO keamanan akan mengikuti dengan
NOT LEAVE BEFORE THE FLOOR WARDEN menggunakan tangga atau Pintu Darurat.
HAS EVACUATED ALL PERSONNEL. JANGAN MENINGGALKAN LANTAI
SEBELUM PETUGAS KESELAMANTAN
SELESAI MENGEVAKUASI SEMUA
PERSONIL.
4. The assembly area at the CAR PARK at the 4. Setiap orang akan berkumpul di tempat parkir
SOUTH OF SIGMA CIPTA UTAMA mobil sebelah Selatan gedung SIGMA CIPTA
BUILDING. The Security Officer will assist the UTAMA. Petugas keamanan harus membantu
Floor Warden until receiving further instructions petugas keselamatan sampai menerima
from the Security Officer in charge. instruksi lebih lanjut dari petugas keamanan
yang berwenang.

Procedure after working hours Prosedur sesudah jam kerja

1. In the event of fire after working hours, Security 1. Apabila kebakaran terjadi pada saat setelah
Officers should carry out the following jam kerja, petugas keamanan harus melakukan
procedure : prosedur berikut:

a. Inform the room all of the fire location. a. Menginformasikan kepada semua ruangan
b. Attempt to extinguish the fire without lokasi terjadinya kebakaran
personal risk. b. Berusaha memadamkan kebakaran tanpa
membahayakan diri sendiri.

2. Upon hearing the fire alarm, security officers 2. Saat mendengar alarm berbunyi, petugas
will perform the following procedure : keamanan harus mengikuti prosedur berikut
ini:
a. Make sure that the floor he / she is in
charge of is evacuated and closed for a. Memastikan bahwa lantai yang berada
entrance. dibawah kewenangannya telah dievakuasi
dan menutup semua pintu masuk.
b. Leave the floor by the emergency stairs
and proceed to the assembly area at the b. Meninggalkan lantai melalui tangga/pintu
Car park at the south Sigma Cipta Utama darurat dan langsung menuju ke tempat
building. berkumpul di tempat parkir sebelah Selatan
gedung Sigma Cipta Utama
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PENGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI


USE PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT

Kode Dokumen : SHE - 21

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT– HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR PENGGUNAAN PPE
USED PERSONAL PROTECTIVE SHE-21 1 2 JUNI 2014 Page 1 dari 4
2
EQUIPMENT PROCEDURE

Tujuan : Sebagai pendoman dan ketentuan penggunaan alat pelindung pelindung diri sesuai dengan
keperluan seseorang guna melindungi diri terhadap bahaya kecelakaan dan kesehata kerja.

OBJECTIVE : The objective of this instruction is to set guidelines for the provision, use and maintenance of
personal protective equipment in order to offer to persons on our site sufficient protection for
work-related safety and health risks.

LINGKUP : Meliputi seluruh aktivitas di PT. Sigma Cipta Utama yang memungkinkan terjadinya
kecelakaan kerja dan berlaku bagi semua orang yang diperbolehkan masuk ke PT. Sigma
Cipta Utama dalam hal ini termasuk tamu, vendor dll.

SCOPE : This instruction covers all activities in the Production Unit area where risks are present to
injure persons despite preventive measures through sufficient engineering controls and
sound working practices. The instruction covers all persons which are allowed to enter
certain areas such as visitors, government employees, trainees etc. also they have to be
protected sufficiently.

PENANGGUNGJAWAB

Seluruh kepala bagian dan Pengurus HSE di departemennya masing- masing bertanggungjawab atas :

Responsibilities
The Head of Department and HSE Committee is responsible :

to comply at least with the HSE legislation and Mengikuti prosedure dan peraturan tentang HSE yang
Sigma Cipta Utama instructions; telah disepakati di Sigma Cipta Utama ;

to ensure that engineering controls provide Menjamin bahwa seluruh alat pelindung yang
sufficient protection to the employees; diperlukan untuk aktivitas tersedia

to review and improve work practices to provide Mengawasi dan meningkatkan kesadaran penggunaan
sufficient protection to the employees; alat pelindung diri
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT– HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR PENGGUNAAN PPE
USED PERSONAL PROTECTIVE SHE-21 1 2 JUNI 2014 Page 2 dari 4
2
EQUIPMENT PROCEDURE

to have an adequate personal protective Mempersiapkan alat pelindung diri yang memadai dan
equipment programme to protect the personnel, mencukupi selain mempunyai mekanisme kendali
besides engineering controls and work practices terhadap pencegahan kecelakaan untuk aktivitas
seluruh staff nya
to establish when and where PPE has to be use Menentukan kapan dan dimana alat pelindung diri wajib
digunakan

The obligations of the employer regarding PPE

The obligations of the employee Kewajiban Karyawan terhadap alat pelindung diri
regarding PPE are :
to follow the requirements of the employer; Mengikuti peraturan yang telah ditetapkan sesuai dengan
based on HSE Departement guide line prosedur dan guide line yang telah ditetapkan oleh
Departemen HSE
to wear PPE when and where required; Memakai alat pelindung diri /APD kapan dan dimana
wajib memakai sesuai

to follow train PPE when and where required; Mengikuti pelatihan yang diadakan oleh management.

to attend training sessions; Merawat dan membersihkan alat pelindung diri yang
telah diberikan oleh perusahaan

to replace with new one if there any PPE lost. Mengganti alat pelindung diri yang hilang atau sengaja di
rusak.

to care for, to clean and to maintain the PPE as Safety Committee bila alat pelindung diri yang
required; diperlukan tidak tersedia/ tidak memadai.

to notify the supervisor immediately when PPE Mengingatkan Supervisor atau safety committee bila alat
needs to be repaired or replaced; pelindung diri yang diperlukan tidak tersedia/ tidak
memadai.

not to use for private purpose unless allowed Tidak diperbolehkan menggunakan alat pelindung diri
by the employer; untuk kepentingan pribadi di luar perusahaan, karena
ada sangsinya sesuai tertera
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT– HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR PENGGUNAAN PPE
USED PERSONAL PROTECTIVE SHE-21 1 2 JUNI 2014 Page 3 dari 4
2
EQUIPMENT PROCEDURE

to keep the PPE such that it can not get lost; Menyimpan alat pelindung diri / APD di tempat yang
aman agar tidak hilang

The protective equipment shall be: Persyaratan alat pelindung diri


 easy to use, adaptable to user Mudah di pakai, sehingga pemakai mudah beradaptasi,
morphology;and fit well to avoid helmet safety sesuai standar ANSI : Z89.1-2009, Safety
discomfort; helmet safety ANSI Standar : shoes standar ANSI : Z41.1 , Safety glasses berstandar
Z89.1-2009 Safety shoes ANSI standard : ANSI : Z87.1-2009
Z41.1, Safety glasses ANSI Standard :
Z87.1-2009
 free from sharp edges, free from Diperkenankan kombinasi dengan lensa sesuai dengan
roughness to prevent injuries during use; ukuran lensa pemakai
 parts in contact with the skin shall not Bebas dari permukaan yang tajam dan kasar untuk
cause skin irritation or adversely affect mengurangi ketidaknyamanan pemakai
user hygiene or health;

 for safety glass to allow usage in Permukaan Kacamata harus rata tidak bergelombang
combination with personal spectacles/ dan tidak bergelembung.
prescription lenses

 The oculars shall be free from any Bahan yang kontak dengan kulit harus tidak
significant defect. menyebabkan iritasi kulit

VERIFICATION VERIFIKASI
Areas where PPE has to be worn shall have Area dimana harus memakai alat pelindung diri harus
clear safety signs diberi tanda yang jelas

Employees working in designated areas shall Karyawan yang bekerja di area tersebut diatas harus
wear PPE. memakai alat pelindung diri.

Supply records of PPE shall be available Keberadaan alat pelindung diri harus memadai
Training records shall be available Pelatihan tentang P2K3 harus memadai
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT– HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR PENGGUNAAN PPE
USED PERSONAL PROTECTIVE SHE-21 1 2 JUNI 2014 Page 4 dari 4
2
EQUIPMENT PROCEDURE

Area/tempat dan aktivitas diharuskan memakai alat pelindung diri di Lingkungan Sigma Cipta Utama
GROUP.1
AKTIFITAS AREA BAHAYA KECELAKAAN ALAT PELINDUNG

Menuang/mengambil Gudang bahan Tetesan bahan kimia Safety shield


bahan kimia kimia Laboratorium Safety shoes
Sarung tangan

Membubut, Workshop Percikan partikel/gram Safety glass


menggeraji, Kejatuhan benda Safety shoes
Mengerinda

GROUP.1
ACTIVITIES AREA Accident caused PPE

Transfer of Chemical Chemical store Dropped by chemical Safety shield


Laboratory Contac with chemical Safety shoes
Gloves

LatheEmery wheel., Workshop Small particle Safety glass


Hit by something fall Safety shoes
upon

Penyimpanan Alat Pelindung Diri / Personal Protective Equipment


Untuk menjaga daya guna dari APD hendaknya disimpan ditempat khusus sehingga terbebas dari debu,
kotoran, gas beracun. Tempat tersebut hendaknya kering dan mudah dalam pengambilannya.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PEMBUANGAN LIMBAH
WASTE DISPOSAL

Kode Dokumen : SHE - 22

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PEMBUANGAN LIMBAH
SHE - 22 1 2 JUNI 2014 1 dari 2
WASTE DISPOSAL

1. Refuse Storage and Disposal. 1. Penyimpanan dan Pembuangan Sampah.

Refuse storage containers must be cleaned Tempat yang dipakai untuk menyimpan
after emptying before being returned to use. sampah harus dibersihkan setiap kali setelah
pembuangan sampah dan sebelum dimakai
lagi.
Hand washing facilities must be readily Fasilitas mencuci tangan harus disediakan
available to those handling waste. These untuk orang yang menangani sampah. Fasilitas
facilities should not be in any, or common to pencucian tersebut tidak boleh dekat dengan
any, food preparation or handling locations. tempat-tempat persiapan atau penanganan
makanan.
The categories of waste in company includes Kategori limbah yang ada di perusahaan
: termasuk :

 Liquid waste.  Limbah cair.


 Solid waste, (food, dry rubbish)  limbah padat (makanan, sampah kering)

The purpose of a collection system is to


remove the waste product from the point of
origin to a designated treatment facility or Tujuan dari sistem pengelompokan ini adalah
disposal location. untuk membuang produksi limbah dari
sumbernya dan membuangnya pada lokasi
pembuangan atau ditempat fasilitas
pengolahan limbah yang ada
2. Human / Liquid Waste 2. Tinja / Limbah Cair

Human, liquid and chemical / industrial waste Tinja, limbah cair dan limbah industri / kimia
should be clearly identified and disposed of harus dapat diidentifikasi dan dibuang secara
separately. The different types of facilities terpisah. Perbedaan dari setiap jenis fasilitas
used for individual waste must be identified. pengelolaan limbah harus dapat diketahui
Generally, waste cannot be combined. perbedaan dan peruntukannya. Pada
umumnya limbah tidak dapat dicampur dalam
satu tempat.
Regular inspection of the pits should carry
out for their adequacy and function.
Pemeriksaan lubang penampung limbah
dilakukan secara teratur untuk mengetahui
tingkat kelayakan atau fungsinya.

3. Solid Waste 3. Limbah Padat


Solid refuse, (garbage), requiring disposal Limbah / sampah padat yang harus dibuang
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PEMBUANGAN LIMBAH
SHE - 22 1 2 JUNI 2014 2 dari 2
WASTE DISPOSAL

can be classified into two categories : dry dibedakan dalam dua katagori, yaitu : sampah
waste such as cans, paper and dry materials, kering misalnya kaleng, kertas dan bahan
etc ( Non organic ), and organic / food waste. kering lainnya ( Non Organik ) , juga limbah
Dry waste, whilst less attractive to animals makanan / Organik. Sampah kering dapat
and insects, can provide breeding places. menjadi tempat berkembang biak bagi
beberapa jenis binatang dan serangga.
Organic waste has the potential to become Limbah organik berpotensi menjadi sarang
breeding sites for mosquitoes, flies and perkembangbiakan nyamuk, lalat dan tikus.
rodents. Strict principles must be adhered to Peraturan ketat yang berlaku harus dijadikan
when disposing of waste. dasar dalam membuang limbah-limbah yang
ada.

Refuse should be collected on a daily basis in Sampah harus dikumpulkan setiap hari dalam
heavy-duty lined bins for disposal burning or tempat sampah yang sudah dilapisi dengan
burying. If a local garbage depot is available,
kantung plastik yang kuat untuk
then this should be utilized to save on
dibuang/dimusnahkan dengan cara dibakar
manpower.
atau ditimbun. Jika lokasi khusus pengumpulan
sampah sudah ada dapat dimanfaatkan maka
hal ini dapat mengurangi penggunaan tenaga
kerja.
Lokasi pembakaran dalam lubang atau
Burn pits or incinerators should be located as
insinerator harus berlokasi jauh dari fasilitas
far away from the offices facilities as
dan aktifitas kantor ke bawah arah angin yang
practicable down wind in the prevailing
dominan. Resiko terjadinya kebakaran
direction. The risk of fire is high if the pit is not
dimungkinkan apabila tempat pembakaran
located in a cleared area away from ground,
sampah tersebut dilakukan pada areal semak
(bush), fuel sources. Wind direction and
belukar yang berpotensi menjadi pemicu
strength should be considered before starting
kebakaran. Arah angin dan kekuatannya harus
a fire.
diperkirakan sebelum memulai pembakaran.

These pits should be assessed daily and if Tempat lubang pembakaran harus dapat
necessary filled over with soil in preparation diperiksa setiap hari dan bila perlu diisi kembali
for the following day’s waste load. dengan tanah untuk persiapan pembuangan
dan pembakaran sampah selanjutnya.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

KESELAMATAN BERKENDARAN & MENGEMUDI


DRIVING SAFETY

Kode Dokumen : SHE - 23

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDUR

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR KESELAMATAN
BERKENDARAAN DAN MENGEMUDI SHE - 23 1 2 JUNI 2014 1 dari 4
DRIVING SAFETY PROCEDURE

Generally attitude of driver is required to drive in all Sikap Umum Pengemudi yang Harus Dilaksanakan Saat
road’s type Berkendaraan di Semua Jenis Jalan:
 All Driver SIGMA CIPTA UTAMA, have to behave  Semua Pengemudi PT. SIGMA CIPTA UTAMA harus
TO GIVE IN to [all] other road; street consumer bersikap mengalah kepada para pengguna jalan lainnya
 Give priority first to bicycle rider/motorbike and  Berikan PRIORITAS terlebih dahulu kepada: pengendara
pedestrian. If situation do not enable, discontinue a SEPEDA/SEPEDA MOTOR dan PEJALAN KAKI. Bila
head your vehicle keadaan tidak memungkinkan, HENTIKAN dahulu
kendaraan Anda.
 Don’t Vehicle in front/ a head of you, when residing  Jangan mendahului/menyalip kendaraan di depan anda,
in bent of road, small street, surging road, settlement bila berada di tikungan jalan, jalan sempit, jalan
region, many there are people, children or livestock bergelombang, wilayah pemukiman, banyak terdapat
animal or view blocked orang, anak-anak atau binatang ternak atau pandangan
terhalang.
 If bad weather, rain, foggy or limited view forwards,  Bila cuaca buruk, hujan, berkabut atau pandangan ke
FLAME next lamp and or emergency. LESSEN depan terbatas, NYALAKAN lampu depan dan/ darurat.
speed. Inform to other driver via radio KURANGI kecepatan. Informasikan ke driver lainnya
melalui radio.
 When will to turn round, turning around direction or  Saat akan membelok, memutar arah atau menepikan
push aside vehicle, ascertaining no other street kendaraan, pastikan tidak ada pengguna jalan lain
customer (bicycle, motorbike etc) trying to step into (sepeda, sepeda motor, dll) yang berusaha masuk ke
the line when you’d turn, turning or pushing aside lintasan dimana anda akan berbelok, memutar atau
vehicle. USE REAR VIEW and turn on the turn sign menepikan kendaraan. GUNAKAN KACA SPION dan
at least 60 previous meters NYALAKAN lampu belok setidaknya 60 meter
sebelumnya.
 Speed vehicle have to be adapted by situation of road,  Kecepatan kendaraan harus disesuaikan dengan keadaan
street, weather, brought payload and condition of jalan, cuaca, muatan yang dibawa dan kondisi lalu lintas.
traffic
Special attitude of driver which must be executed by Sikap Khusus Pengemudi yang Harus Dilaksanakan Saat
moment have vehicle in ground or dusty : Berkendaraan di Jalan Tanah atau Berdebu:
 Give priority first to TRUCKS or other vehicle which  Berikan PRIORITAS terlebih dahulu kepada TRUK-
pass by quickly TRUK atau kendaraan lain yang melintas.
 Don’t Precede if do not enable (view blocked dirt,  JANGAN MENDAHULUI bila keadaan tidak
curve road/turning, scraggly road, narrow of road, memungkinkan (pandangan terhalang debu, jalan
etc). LESSEN SPEED or discontinue ahead your menikung/membelok, jalan tidak rata, ruang sempit, dll).
vehicle KURANGI KECEPATAN atau HENTIKAN dahulu
kendaraan Anda.
 When you reside in land or dusty road, Maximum  Pada saat anda berada di jalan tanah atau berdebu,
speed 40 km/hour. But at condition : kecepatan kendaraan maksimum 40 km/jam. Namun pada
kondisi:
 At the time of view closed dirt, speed of vehicle  Pada saat pandangan tertutup debu, kecepatan kendaraan
DON’T exceed 30 km/hour. FLAME lamp and sound JANGAN melebihi 30 km/jam. Nyalakan LAMPU dan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDUR

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR KESELAMATAN
BERKENDARAAN DAN MENGEMUDI SHE - 23 1 2 JUNI 2014 2 dari 4
DRIVING SAFETY PROCEDURE

HORN repeatedly bunyikan KLAKSON berulang-ulang.

- At the time of slip/wet street/ rain, vehicle - Pada saat jalan licin/basah/hujan, kecepatan
DON’T exceed 40 km/hour/ Avoid muddy kendaraan JANGAN melebihi 40 km/jam.
street Hindari jalan berlumpur.
- At the time of passing settlement region, a - Pada saat melewati wilayah pemukiman,
group of people, children and livestock animal, sekumpulan orang, anak-anak dan binatang ternak,
speed vehicle have to be slowed down do not kecepatan kendaraan harus diperlambat tidak
exceed 20 km/hour melebihi 20 Km/jam.
 When you reside in behind truck or other vehicle :  Pada saat anda berada di belakang TRUK atau kendaraan
lain:

- KEEP DISTANCE! Don’t reside in too the - - JAGA JARAK !. Jangan berada terlalu dekat
near by it’s distance with truck/the vehicle, jaraknya dengan Truk/kendaraan tersebut, minimal
minimize 30 meter. Too distance near by will 30 meter. Jarak yang terlalu dekat akan berbahaya.
be dangerous. Because can born down upon Karena dapat tertimpa jatuhan kayu/muatan, atau
wood fall out/ payload or hit by stone hurl or terkena lemparan batu yang melesat atau benda lain
other object which thrown yang terlempar.

- DON’T PRECEDE! If view blocked by dirt, - - JANGAN MENDAHULUI !. Bila pandangan


don’t once in a while try to precede truck/the terhalang oleh debu, jangan sekali-sekali mencoba
vehicle. Dangerous! mendahului Truk/Kendaraan tersebut. Berbahaya!.

- DON’T PRECEDE! If when residing in bent of - - JANGAN MENDAHULUI !. Bila berada di


road or your view blocked, don’t once in a tikungan jalan atau pandangan anda terhalang,
while precede truck/the vehicle. Dangerous! jangan sekali-sekali mendahului Truk/Kendaraan
tersebut. Berbahaya!

- DON’T PRECEDE! When oblique truck body - - JANGAN MENDAHULUI !. Bilamana badan truk
up at where you’d precede, because you earn to miring ke arah dimana anda akan mendahului,
born down upon wood fall out or payload from karena anda dapat tertimpa jatuhan kayu atau
the top of truck muatan dari atas TRUK.

- At the time of you rub up against Trucks or - - Pada saat anda berpapasan dengan TRUK-TRUK
other vehicle : atau kendaraan lain:

- FLAME LAMP and SOUND HORN, if street - - NYALAKAN LAMPU dan BUNYIKAN
blocked dirt. SLOWED DOWN vehicle or KLAKSON, bila jalan terhalang debu.
DISCONTINUE vehicle until view forwards PERLAMBAT KENDARAAN atau HENTIKAN
really peaceful. kendaraan sampai pandangan ke depan benar-benar
aman.

- KEEP DISTANCE! Don’t too near by, because - - JAGA JARAK!. JANGAN terlalu dekat, karena
can born down upon wood /truckload or stone dapat tertimpa jatuhan kayu/muatan TRUK atau
fallout from vehicle batu yang terlempar melesat dari kendaraan.

- At the time of you precede/overlapping trucks - - Pada saat anda akan mendahului/menyalip TRUK-
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDUR

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR KESELAMATAN
BERKENDARAAN DAN MENGEMUDI SHE - 23 1 2 JUNI 2014 3 dari 4
DRIVING SAFETY PROCEDURE

or other vehicle in front of you : TRUK atau kendaraan lain di depan anda:

- Ascertaining view and condition street in fornt - - Pastikan pandangan dan kondisi jalan di depan
of you have is peaceful anda sudah aman.
- Beckon lamp and Horn - - Beri isyarat lampu dan klakson.

- Keep Distance at possible among your vehicle - - Jaga jarak sejauh mungkin antara kendaraan Anda
with vehicle which you overlap. When overlap, dengan kendaraan yang Anda salip. Saat menyalip,
always ALLERT to traffic in front of you selalu WASPADA terhadap lalu lintas di depan
Anda.
- Don’t overlap at the time of residing in - Jangan menyalip pada saat berada di daerah
-
settlement area, they are many people, pemukiman, banyak terdapat orang, anak-anak atau
children or livestock animal binatang ternak.

- At the time of happened torrential rains, - Pada saat terjadi hujan lebat, besar kemungkinan jalan
-
possibility one of road passing the company yang melewati salah satu area perusahaan akan
area will be closed by portal and vehicle do not ditutup portal oleh petugas dan kendaraan tidak
allowed to entry. If this matter happened, you diperkenankan lewat/masuk. Bila hal ini terjadi,
must to obey and always behave respectably Anda HARUS mematuhi dan selalu bersikap sopan.

Which always have to be remembered by all driver’s : Yang Selalu Harus Diingat oleh Seluruh Pengemudi :
 Children and livestock animal earn out of a clear sky run  Anak-anak dan binatang ternak dapat dengan TIBA-TIBA
or defect up at road. Attention and Lessen if them reside in berlari atau menyeberang ke arah jalan. Waspada dan kurangi
your moment roadside have you driving. kecepatan bila mereka berada di pinggir jalan saat anda
berkendaraan
 Conditions of driver’s health have to be always in healthy  Kondisi fisik pengemudi harus selalu dalam kondisi sehat.
condition. Every driver which is driving during 4 hour Setiap pengemudi yang berkendara selama 4 jam secara
continually have to rest first during more or less 30 minute terus menerus maka harus beristirahat dulu selama lebih
kurang 30 menit.
 Daily inspection of morning before leaving the activity by  Inspeksi harian pagi sebelum berangkat kerja dengan
using check list must be done by all driver’s, if there is menggunakan check list harus dilakukan oleh semua
disparity have to immediately report to Mechanic to be pengemudi, jika ada kelainan harus segera lapor ke
improve; repaired first. Mekanik untuk diperbaiki dulu.
 And so do before leaving to start journey, driver have to  Sebelum berangkat untuk memulai perjalanan, pengemudi
check balance location of payload, as well as have to harus memeriksa keseimbangan penempatan muatan, dan
check the condition of vehicle like : checked drive, brake, juga harus mengecek kondisi kendaraan seperti :
wheel, lamp, glass cleaner fan, Gas and Horn. mengecek kemudi, rem,ban, lampu, kipas pembersih kaca,
klakson dan BBM

 Always be attention and fully comply with all speed  Selalu perhatikan dan patuhi peraturan kecepatan
driving rules. mengemudi.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDUR

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR KESELAMATAN
BERKENDARAAN DAN MENGEMUDI SHE - 23 1 2 JUNI 2014 4 dari 4
DRIVING SAFETY PROCEDURE

Speed Control Pengaturan Kecepatan


Control your speed so that the “stopping” distance falls Atur kecepatan kendaraan dan berhenti pada jarak
within the Safety Zone. yang aman.

Maximum Speed Limits are: Batas Maksimum Kecepatannya adalah :


-
 Jalan Aspal
- Asphalt Road Kering – 80 Km/jam
Dry – 80 Km/hr
Basah – 50 Km/jam
Rain – 50 Km/hr


 Jalan Aspal antar daerah sub wilayah
 Asphalt Road inter regional sub districts
Kering – 40 Km/jam
Dry – 40 Km/hr
Basah – 30 Km/jam
Rain – 30 Km/hr
 Ketika melalui perkampungan, perkantoran, depan
 Passing through villages,office, in front of schools, Mosques sekolahan, mesjid, gereja, bangunan masyarakat,
Churches, Community buildings, markets, or on unmade pasar atau jalan yang rusak atau terdapat sekelompok
Roads or where there are groups of people walking Along orang berjalan sepanjang jalan adalah 20 Km/jam
the side of the road 20 Km/hr
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PERSYARATAN MENGEMUDI
DRIVER REQUIREMENTS

Kode Dokumen : SHE - 24

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PERSYARATAN PENGEMUDI
SHE - 24 1 2 JUNI 2014 1 dari 3
DRIVER REQUIREMENTS

1. Driver Qualifications/Certification 1. Kualifikasi Pengemudi/Sertifikasi


To be authorized to drive an SIGMA CIPTA Untuk menjalankan kendaraan milik SIGMA CIPTA
UTAMA, vehicle, a vehicle owned by one of sub- UTAMA, atau mitra kerja SIGMA CIPTA UTAMA,,
contractors, a privately owned vehicle, or a rental kendaraan pribadi atau sewa atas nama perusahaan,
vehicle on company business, at a minimum, drivers seorang pengemudi paling tidak harus :
must:
 Mempunyai ijin dari SIGMA CIPTA UTAMA,
 Be authorized by SIGMA CIPTA UTAMA, to
untuk mengemudi kendaraan SIGMA CIPTA
drive an SIGMA CIPTA UTAMA, vehicle and that
UTAMA, dan kendaraan mitra kerja.
sub-contractor’s vehicle;
 Mempunyai SIM yang masih berlaku di lokasi
 Possess a valid drivers license for the location of operasi dan sesuai dengan type kendaraan yang
operation and type of vehicle being driven; and digunakan; dan,
 Bila perlu, dilengkapi dengan syarat lulus dalam
 Where applicable, successfully complete driver- training pengemudi.
training requirements.

2. Driver Responsibilities 2. Tanggung jawab Pengemudi


It is critical that the driver be highly motivated and Sangatlah penting bahwa seorang pengemudi harus
committed to performing all aspects of his job in a memiliki motivasi tinggi dan mampu memenuhi
safe manner, strictly following established seluruh aspek keselamatan dalam pekerjaannya,
procedures, maintaining alertness to potential hazards, mengikuti prosedur yang ditetapkan dengan disiplin,
and observing defensive driving techniques at all waspada terhadap berbagai bahaya yang dapat terjadi,
times. Drivers have the responsibility to: dan selalu menerapkan sikap “defensive driving” setiap
saat. Pengemudi bertanggungjawab untuk:
 Mematuhi seluruh peraturan yang berkaitan dengan
 Fully comply with all safety rules, laws, and keselamatan kerja,
regulations.  Dilarang melakukan pekerjaan yang tidak sesuai
 Not undertake a task for which they do not have the dengan keahlian, instruksi, atau izin yang diberikan,
proper training, instruction, or license or that is atau segala hal yang tidak aman.
unsafe.  Kondisi fisik pengendara harus sehat. Termasuk
istirahat yang cukup dan tingkat kewaspadaan yang
 Be fit for driving a vehicle. This includes being baik.
well rested and alert.
 Never operate a motor vehicle while under the  Dilarang mengoperasikan kendaraan pada saat
influence of alcohol, drugs, or medications that may dalam kondisi pengaruh alkohol, narkoba atau obat-
impair their ability to operate a vehicle safely. obatan yang dapat mengganggu keamanan pada saat
mengoperasikan kendaraan.
 Immediately report moving violations to their
 Laporkan sesegera mungkin kepada
supervisor while driving on company business.
Pengawas/Pengurus setiap pelanggaran atau ketidak
 Immediately report any unsafe condition to their sesuaian terhadap peraturan perusahaan yang
Supervisor dijumpai selama bekerja,
 Laporkan sesegera mungkin setiap keadaan yang
tidak aman/membahayakan kepada Pengawas,
 Take the initiative to stop the unsafe actions of
 Berinisiatiflah dengan cara menghentikan setiap
others. tindakan orang lain yang dapat menimbulkan bahaya.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PERSYARATAN PENGEMUDI
SHE - 24 1 2 JUNI 2014 2 dari 3
DRIVER REQUIREMENTS

 Laporkan sesegera mungkin kepada


 Immediately report all incidents and near misses to Pengawas/Pengurus setiap kejadian yang telah
their supervisor. mengakibatkan kecelakaan maupun yang nyaris
menimbulkan kecelakaan.
 Report suspension, probation, cancellation, or  Laporkan kepada Pengawas/Pengurus apabila SIM
disqualification of their driver’s license to their ditahan, ditangguhkan, dibatalkan, atau habis masa
supervisor no later than the next business day after berlakunya, paling lambat sehari setelah diterimanya
receipt of notification and immediately cease to surat atau pemberitahuan dan segera menunda seluruh
conduct driving duties. tugas mengemudi.

3. Driver Actions & Prohibited Activities 3. Tindakan-tindakan Pengemudi & Kegiatan-


kegiatan yang Tidak Diperbolehkan
There are a number of requirements and prohibited Berikut ini adalah sejumlah kegiatan-kegiatan yang
activities that drivers must be aware of during the harus dan yang dilarang dilakukan oleh seorang
execution of their job requirements: pengemudi, selama melaksanakan tugasnya:

 The driver is required to make sure each morning  Pengemudi harus memastikan setiap pagi bahwa
that all the seat belts are in working order and seluruh sabuk pengaman kendaraan berfungsi
easily available for the passengers to access and dengan baik dan para penumpang dapat dengan
buckle up. mudah meraih dan memasangnya.
 The driver are No Smoking in car  Pengemudi DILARANG MEROKOK didalam
mobil
 The driver and all vehicle passengers are required
 Pengemudi dan seluruh penumpang kendaraan
to wear seat belts when the vehicle is in motion.
harus mengenakan sabuk pengaman selama
The driver is not to begin driving the vehicle until
kendaraan berjalan. Pengemudi tidak boleh
all passengers have their seat belts on.
menjalankan kendaraan hingga seluruh penumpang
 Drivers are prohibited from picking up hitchhikers telah mengenakan sabuk pengaman,
or transporting anyone other than company  Pengemudi dilarang menaikan penumpang atau
approved passengers. mengangkut orang lain selain penumpang diizinkan
dan sepengetahuan perusahaan,
 Drivers are prohibited from transporting hazardous
 Pengemudi dilarang mengangkut bahan-bahan
materials or other cargo not intended for the type
berbahaya atau barang lain yang tidak sesuai
of vehicle operated.
dengan jenis kendaraan yang dioperasikan.

 Drivers should not work more than 12 consecutive  Pengemudi sebaiknya tidak bekerja lebih dari 12
hours without 8 hours off. jam secara terus-menerus tanpa 8 jam istirahat.

 Driving at night is not permitted except in the case


where a risk assessment indicates that night  Berkendaraan di malam hari tidak diperkenankan
driving is acceptable or an emergency condition kecuali bila berdasarkan kajian resiko
exists. dimungkinkan untuk mengemudi di malam atau
bila terjadi kondisi yang darurat.
 Pengemudi harus mengunci seluruh pintu
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PERSYARATAN PENGEMUDI
SHE - 24 1 2 JUNI 2014 3 dari 3
DRIVER REQUIREMENTS

 Drivers must keep all doors locked while driving. kendaraan selama berkendaraan.
 Pengemudi harus mematuhi seluruh peraturan
 Drivers must obey all Indonesian traffic laws. lalulintas yang berlaku di Indonesia.
 Pengemudi harus selalu membawa SIM yang masih
 Drivers must carry in their possession a valid berlaku selama bertugas.
drivers license while operating a vehicle for
company business.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR MENGGUNAKAN TROLLEY
SHE - 24 1 2 JUNI 2014 1 dari 1
USED BRING TROLLEY PROCEDURE

1. Standar Penggunaan Trolley


a. Kapasitas Trolley yang digunakan untuk mengangkut barang minimal 5 kg dan tidak
melebihi beban 100 kg
b. Pegangan ( handle ) untuk mendorong trolley tingginya kurang lebih 50 cm atau sesuai
standar yang ada.

c. Penggunaan trolley untuk mengangkut/memindahkan barang / beban yang berkapasitas


berat ( minimal 5 kg) atau barang elektronik seperti komputer, CPU atau barang yang layak
untuk diangkut menggunakan trolley.

d. Barang-barang yang di angkut menggunakan trolley tidak melebihi kapasitas yang sudah
ditentukan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan

e. Trolley yang digunakan untuk mengangkut/memindahkan barang/beban area/jalan harus


bebas hambatan dari hal-hal yang menghalangi lajunya trolley sehingga memudahkan
dalam mengangkut/memindahkan barang tersebut dan barang – barang yang diangkut
memakai trolley tidak boleh melebihi beban/menumpuk ke atas sehingga menghalangi
pandangan didepannya.

f. Tidak boleh menggunakan trolley untuk mengangkut / membawa hal-hal yang tidak perlu /
penting

g. Trolley yang sudah dipergunakan / dipakai disimpan kembali di tempatnya.


PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PENYIMPANAN,PENANGANAN BAHAN-BAHAN
BERBAHAYA
STORAGE,HANDLING,HAZARDOUS MATERIAL

Kode Dokumen : SHE - 25

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PENYIMPANAN, PENANGANAN BAHAN –
BAHAN BERBAHAYA
SHE - 25 2 2 JUNI 2014 1 dari 2
STORAGE, HANDLING, HAZARDOUS
MATERIAL

Hazardous Material Potential Personnel Barang Berbahaya Potensi terhadap


Exposure Storage Plans para Personil dalam Rencana Ekspose
Penyimpanan
Crew Crew
 Diesel  Solar
 Tanks or Drums-Fuel Storage  Tangki atau drum – Penyimpanan
Bahan Bakar
 Benzena  Bensin
 Drums – Fuel Storage  Drum – Penyimpanan Bahan Bakar
 Lubricants, brake fluids, hydraulic oils,  Gemuk, minyak rem, oli hidraulik, zat
acids asam
 Drums – Mechanics Hazardous Materials  Drum-drum Penyimpanan Barang-
Store barang Mekanik yang Berbahaya
 Paint  Cat
 Tins or Drum-Mechanics Hazardous  Kaleng atau drum Gudang Barang
Materials Store Mekanik yang berbahaya
 Solvents, Caustic Cleaners, Bleach  Cairan pelarut, bahan pembersih yang
tajam, obat pemutih
Mechanic Mekanik
 Bottles or Plastic Containers – Mechanic  Botol atau wadah plastik-Gudang
Hazardous Materials Store or Dedicated Barang-barang Mekanik yang
area in the Kitchen berbahaya atau tempat khusus dalam
dapur
 Explosives  Peledakan
 Magazine  Gudang
 Gases  Gas
Mechanics/Cooks Mekanik/Juru masak
Bottles in Workshop/Ktichen Area  Botol di Bengkel / Area Dapur

Material Safety Data Sheet (MSDS) Lembaran Data Keselamatan Barang

A Material Safety Data Sheet (MSDS) should Lembaran Data Keselamatan Barang harus
support all Hazardous Materials. The MSDS dapat mendukung seluruh barang-barang
should come from the manufacturer prior to Berbahaya. MSDS harus didapat dari pabrik
purchase. sebelumnya dalam pembelian
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PENYIMPANAN, PENANGANAN BAHAN –
BAHAN BERBAHAYA
SHE - 25 2 2 JUNI 2014 2 dari 2
STORAGE, HANDLING, HAZARDOUS
MATERIAL

MSDS information should include: Keterangan dari MSDS harus mencakup :

Content  Kandungan
Explosion / Inflammable Rate  Ledakan/mudah terbakar
Safe handling procedures  Prosedur penanganan
Spill / Clean-up procedures  Tumpahan/Prosedur untuk
membersihkannya
PPE required  Alat Pelindung Diri yang dibutuhkan
First Aid measures  Tindakan dalam Pertolongan Pertama
MSDS Sheets should be posted near the MSDS harus dipasang dekat dengan tempat
storage place and also when possible where the penyimpanan dan dengan kemungkinan jika
Hazardous Materials are to be used. barang berbahaya tersebut akan digunakan

MSDS should be kept on file in the HSE MSDS harus didokumentasikan dalam
Department, by HSE Coordinator and Departemen HSE, oleh HSE
Supervisor for easy access in case of an Coordinator/Supervisor untuk memudahkan
emergency jika kalau ada kejadian darurat
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PENANGANAN TUMPAHAN MINYAK


OIL WASTE SPILL INCIDENTS HANDLING

Kode Dokumen : SHE - 26

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR PENANGANAN TUMPAHAN
MINYAK OIL/WASTE SPILL INCIDENTS SHE - 26 1 2 JUNI 2014 1 dari 2
HANDLING PROCEDURE

1. Spills or leaks must be cleaned up and 1 Tumpahan atau bocoran harus dibersihkan dan
disposed of properly and reported. kotorannya dibuang dengan semestinya, dan
melaporkan.
2. Jika ditemukan tumpahan, crew harus berusaha untuk
2. Once spill is noticed, crew should take mencegah terjadinya tumpahan lebih lanjut. Pasanglah
immediate precautions to prevent further spills. tanda-tanda peringatan atau beberapa orang penjaga
Warning signs or guards should be posted at a pada jarak aman untuk mencegah orang-orang yang
safe distance to prevent any unauthorized tidak berkepentingan memasuki daerah yang
persons entering the spill site. They should terkontaminasi. Dan harus melapor kepada pengelola
notify their line manager. lapangan.

3. HSE Department should be immediately 3. Departemen HSE harus segera diberitahu adanya
notified of the spill, location of the spill, the tumpahan tersebut, lokasinya, luasnya (termasuk jenis
extent of the spill (type of chemical, amount, bahan kimia, jumlah dan lokasinya, dan sebagainya),
location, etc.), an estimation of the volume spilt perkiraan voluma tumpahan pada saat dilaporkan, juga
at the time of reporting, and of any obvious potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan atau
potential danger or impact to the environment. dampaknya bagi lingkungan.

4. Line management should advise HSE 4. Pengelolaan lapangan harus menginformasikan kepada
Departement of the requirements for Departemen HSE segala sesuatu yang dibutuhkan
containment, clean up and disposal if these untuk membatasi, membersihkan dan
items are not on site. menyingkirkannya, jika barang-barang keperluan
tersebut tidak tersedia di tempat kejadian.

5. The clean up equipment would include 5. Perlengkapan pembersih mencakup bahan penghisap
absorbent material, shovels and plastic bags. An (absorbent), sekop dan kantung-kantung plastik. Warna
Officer from the HSE Department should bahan absorbent harus kontras / mencolok (sangat
inspect the clean up site. berbeda) dengan warna temapt kejadian, agar jangan
sampai tertinggal ketika dibersihkan. Petugas dari
Departmen HSE harus memeriksakan tempat
pembersihan.

6. Depending on the type of spill and 6. Tergantung jenis tumpahan dan keadaannya, orang
circumstances authorized person should either yang bertugas menangani harus menggali sekitar dan
dig up the soil around and under the spill and sebelah bawah tumpahan, serta memasukkannya ke
dispose material in a heavy-duty plastic bag or dalam kantung plastik yang sangat kuat, (heavy duty
other suitable container or secondly treat the plastic bag), atau wadah yang sesuai, atau mengolah
spill onsite. tumpahan tersebut di tempat kejadian.
7. The spill residue should be transported to an 7. Kotoran bekas tumpahan, yang telah dimasukkan
approved appropriate disposal site in proper wadah yang benar, harus diangkut ke tempat
packing material. pembuangan yang sesuai yang telah disetujui
sebelumnya.
8. After cleaning up a spill, mark the site on the
8. Setelah membersihkan tumpahan, tandai tempat
map for follow up inspection.
kejadian di peta untuk tindakan inspeksi lebih lanjut.
9. All spills or leaks shall be reported in 9. Semua tumpahan atau kebocoran harus dilapor sesuai
accordance with Sigma Cipta Utama dengan prosedur Sigma Cipta Utama, prosedur klient
procedures, client procedures and local dan peraturan setempat.
regulations.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR PENANGANAN TUMPAHAN
MINYAK OIL/WASTE SPILL INCIDENTS SHE - 26 1 2 JUNI 2014 1 dari 2
HANDLING PROCEDURE

10. Notify appropriate governmental authorities if 10. Informasikan kepada pejabat Pemerintah setampat, jika
the spill size meets minimum reporting ukuran tumpahan tersebut menurut peraturan harus
requirements in accordance with regulations. dilaporkan. Lapor kepada Representative Klien,
Report to Client Representative any such mengenai pemberitahuan tersebut.
notification.
11.An emergency response plan must be available 11. Harus ada rencana penanganan darurat terhadap
for spills. It should be communicated to tumpahan. Rencana darurat tersebut dikomunikasikan
responsible crewmembers and reviewed kepada anggota crew yang bertanggungjawab, ditinjau
regularly at training or safety meetings. secara berkala pada saat pelatihan atau pertemuan-
pertemuan safety.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

KESELAMATAN UMUM
GENERAL SAFETY

Kode Dokumen : SHE - 27

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR KESELAMATAN UMUM
SHE - 27 1 2 JUNI 2014 1 dari 4
GENERAL SAFETY PROCEDURE

1. GENERAL SAFETY POLICY 1. KEBIJAKAN KESELAMATAN UMUM


 Policy permit smoking only in designated safe  Merokok hanya diijinkan di area aman yang
area telah ditentukan

 Horseplay, practical joking and fighting are  Dilarang bergurau, bercanda saat bekerja dan
positively prohibited by policy berkelahi

 The use, possession or being under the influence  Dilarang keras menggunakan, memiliki atau di
of illegal drugs or intoxicating beverages is strictly bawah pengaruh Minuman Keras atau obat-
prohibited while on duty. obatan terlarang dilarang keras saat bekerja

 Good housekeeping is a must and should be  Harus menjaga kebersihan kerapian di


practiced at all times sepanjang waktu

 Possession of firearms, weapons or explosives is  Dilarang keras memiliki senjata api. Senjata
strictly prohibited atau bahan peledak

 Unauthorized possession or use of company  Dilarang keras memiliki atau penggunaan


property is strictly prohibited. barang-barang milik perusahaan

 Stairways, handrails, walkways and ladders must  Tangga untuk berjalan, pegangan tangan,
be maintained in good working order. jalan setapak dan tangga-tangga harus
dirawat.
 Loose or baggy clothing, chains, finger rings and
long hair are forbidden as they can create serious  Pakaian longgar, rantai, cincin dan rambut
hazards around moving equipment and panjang adalah hal yang dilarang karena
machinery. merupakan bahaya yang serius di sekitar
benda bergerak dan mesin
 Hair and beard styles should never interfere with
the wearing of head, eye, face or respiratory  Model rambut dan jenggot tidak boleh menjadi
protective equipment provided for your safety. penghalang saat menggunakan pelindung
kepala, mata, wajah atau perlindungan
 Regularly scheduled safety meeting are policy. pernafasan untuk keselamatan
Attendance and participation are essential to safe
conditions and work practices.  Rapat keselamatan dijadwalkan secara
regular. Kehadiran dan partisipasi adalah hal
 Only properly trained and authorized employee penting untuk menciptakan kondisi aman dan
should operate any piece of equipment or kerja praktis .
machinery.
 Hanya orang yang terlatih atau diijinkan dapat
mengoperasikan peralatan atau mesin.

2. PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT / PPE 2. ALAT PELINDUNG DIRI / APD


 Hard hats and safety-toed footwear shall be worn  Helm dan sepatu keselamatan harus
at all work site digunakan saat bekerja di lokasi.
 Clothing which is saturated with flammable,  Pakaian dengan bahan yang mudah terbakar
hazardous or irritating substances is not a safe or atau mengandung bahan-bahan berbahaya
healthful practice and should be changed adalah tidak aman, harus segera diganti.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR KESELAMATAN UMUM
SHE - 27 1 2 JUNI 2014 2 dari 4
GENERAL SAFETY PROCEDURE

immediately.
 Pelindung mata yang tepat harus digunakan
 Appropriate eye protection shall be worn at all saat bekeja di lokasi
work site

 Employees engaged in work 10 feet or more  Karyawan yang bekerja di ketinggian 10 kaki
above the rig floor or other working surfaces shall atau lebih di atas permukaan harus
wear a safety belt with an attached lanyard menggunakan sabuk pengaman dengan
dilekatkan pada pengaman.

 The wearing of an appropriate type of hearing  Pelindung telinga yang tepat harus digunakan
protection is required in high noise level areas. pada area dengan tingkat kebisingan tinggi.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR KESELAMATAN UMUM
SHE - 27 1 2 JUNI 2014 3 dari 4
GENERAL SAFETY PROCEDURE

3. TOOLS AND EQUIPMENT 3. PERKAKAS DAN PERALATAN


 Power tools and hand tools are to be kept clean,  Perkakas listrik dan perkakas tangan harus
in good condition and properly stored when not in tetap bersih, dalam kondisi baik dan disimpan
use. dengan baik saat tidak digunakan

 Use the proper tools and equipment for the job  Gunakan perkakas dan peralatan yang tepat
being performed; use them safely. When in doubt, untuk pekerjaan yang dikerjakan; gunakan
seek advice from your supervisor. dengan aman. Saat ada problem, hubungi
supervisor anda.

4. REPORTING 4. LAPORAN
 Defective tools, equipment, machinery, hazardous  Mesin, peralatan, perkakas yang cacat, kondisi
conditions or unsafe work practices or conditions bahaya atau kondisi atau kerja tidak aman
should be reported immediately to your harus dilaporkan segera kepada supervisor
supervisor. Anda.

 Regardless of the serious of any work-related  Penyakit atau cedera serius yang berkaitan
illness or injury, it is your responsibility to dengan pekerjaan, merupakan tanggung
immediately report it to your supervisor. jawab Anda untuk segera melaporkan kepada
Supervisor Anda.

5. WORK SMART 5. BEKERJA WASPADA


 Stay alert at all times. Know what is going on  Selalu waspada setiap saat. Tahu apa yang
around you. Know the safe operating procedures ada di sekelilingmu. Tahu prosedur yang aman
concerned with your assigned duties. When in dari pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
doubt, ask your supervisor. Anda. Saat ada problem, tanyakan pada
supervisor anda.

 Keep hands and feet clear of “crushing” or “pitch”  Lindungi tangan dan kaki dari “ benturan ” atau
points. “ terjepit ”.

 Always get help when physically lifting heavy  Selalu minta pertolongan saat mengangkat
loads. Use proper lifting techniques at all times. beban yang berat. Gunakan cara mengangkat
yang benar setiap saat.

 Do not walk, work or stand under suspended  Jangan berjalan, bekerja atau berdiri di bawah
loads. Attach tag lines to guide or control loads. barang yang sedang diangkat.. Berilah tanda
sebagai petunjuk..

 Never take chances or short cuts. Work safely.  Jangan terburu-buru. Bekerjalah dengan
aman.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR KESELAMATAN UMUM
SHE - 27 1 2 JUNI 2014 4 dari 4
GENERAL SAFETY PROCEDURE

6. EMERGENCY 6. KONDISI DARURAT


 Always have a safe plan of action. Be  Selalu mempunyai perencanaan aman untuk
prepared. setiap tindakan.

 Know the location of fire extinguishers, their  Mengetahui letak pemadam api ( APAR ), tahu
use and how they operate. Report missing or menggunakan dan cara mengoperasikan.
used extinguishers to your supervisor. Laporkan kesalahan atau penggunaan
pemadam kepada supervisor anda.

 Know your role in emergency well control  Mengetahui tanggung jawab anda saat dalam
response kondisi darurat

 Know the appropriate action to be taken in  Mengetahui tindakan yang tepat yang akan
adverse weather conditions. diambil saat cuaca buruk

7. TRANSPORTATION 7. TRANSPORTASI
 Operating a Company vehicle under the  Dilarang mengoperasikan kendaraan
influence of illegal drugs or alcohol is perusahaan di bawah pengaruh obat-obatan
prohibited terlarang atau alkohol.

 Peraturan lalu lintas setempat dan batas


 All local speed limits and traffic laws will be kecepatan akan diamati saat mengoperasikan
observed when operating a Company vehicle kendaraan perusahaan

 Hanya karyawan yang berhak


 Only authorized employees may operate mengoperasikan kendaraan perusahaan.
Company vehicles
8. NOTIFICATION, POSTING 8. INFORMASI
 The Health, Safety, Environment Policy  Kebijakan Kesehatan, Keselamatan, Kerja
shall be conspicuously posted for view bay dan Lingkungan dipasang di tempat yang
all employees. Posting places shall bisa dilihat orang. Tempat pemasangan
include, but are not limited to, storage, termasuk tapi tidak hanya terbatas di
offices, shops and rigs. storage, kantor, gudang, dan rig.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

RAPAT
MEETING

Kode Dokumen : SHE - 28

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN REV TANGGAL HALAMAN


PROSEDUR RAPAT KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA LINDUNGAN SHE - 28 1 2 JUNI 2014 1 dari 1
LINGKUNGAN ( K3LL )

1. Rapat K3LL ( HSE ) melaksanakan rapat satu bulan sekali setiap awal bulan untuk
melaporkan kinerja K3LL

2. Rapat K3LL dihadiri oleh Top Manajemen atau perwakilan manajemen dan dipimpin oleh
Manager HSE atau Management Representative

3. Apabila karena sesuatu hal personil yang diundang tidak hadir untuk mengikuti rapat maka
dapat diwakilkan oleh personil bagian/departemen yang sama.

4. Undangan rapat disiapkan oleh Manager HSE / Supervisor K3LL ( HSE ) dengan
menggunakan formulir Undangan Rapat dan di distribusikan paling lambat dua hari kerja
sebelum tanggal pelaksanaan rapat. Pendistribusian dilakukan secara langsung atau melalui
jaringan komputer ( intranet )

5. Apabila karena sesuatu hal yang mengakibatkan jadwal rapat dibatalkan dan ditunda
pelaksanaannya, maka diinformasikan penundaan dan rencana pelaksanaannya kepada
peserta rapat secara langsung atau dengan menggunakan jaringan komputer ( intranet ).

6. Agenda rapat dan pokok pembahasan untuk rapat K3LL diantaranya ;


 Kebijakan dan Prosedur Manual K3LL
 Audit Internal & Eksternal
 Tindakan Preventif dan Tindakan Korektif
 Hal umum yang berkaitan dengan K3LL
 Laporan Bahaya

7. Agenda serta materi yang akan dibahas dalam rapat K3LL dicantumkan pada formulir
undangan rapat.

8. Semua keputusan atau ketetapan yang timbul dari pembahasan dalam rapat K3LL , dicatat
pada formulir Minutes of Meeting ( MoM )

9. Minute of Meeting didistribusikan langsung atau melalui fasilitas jaringan komputer


( intranet ) kepada peserta rapat dan tembusan kepada atasan masing-masing (Manager),
General Manager dan Direktur .

10. Dalam Minutes of Meeting menginformasikan personil atau bagian penanggung jawab
tindak lanjut ( PIC ) serta batas waktu penanganannya.

11. Minutes of Meeting K3LL diarsipkan dan dipelihara bagian internal audit atau di
Departemen HSE.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

IDENTIFIKASI BAHAYA PENILAIAN RESIKO &


CONTROL
HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT &
CONTROL

Kode Dokumen : SHE - 29

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN
RESIKO DAN KONTROL
SHE - 29 1 2 JUNI 2014 1 dari 5
HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT &
CONTROLLED ( HIRAC )

1. OBJECTIVE : 1. TUJUAN :
To ensure that the company implements Memastikan bahwa perusahaan melaksanakan dan
and maintains hazard identification memelihara prosedur-prosedur identifikasi bahaya,
procedures, risk assessment and establish penilaian resiko, dan menentukan langkah
controlling measures which include: pengendalian yang diperlukan, meliputi :

1. Regular, Non-Regular Activities and 1. Kegiatan-kegiatan rutin, tidak rutin dan keadaan
Emergency Condition. darurat.

2. Activities performed by all employees 2. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh seluruh


at the workplace including by partners karyawan di tempat kerja, termasuk mitra kerja

3. Facilities existing at the workplace, 3. Fasilitas yang ada di tempat kerja, baik yang
either as provided by the company or disediakan oleh perusahaan ataupun pihak
third party. ketiga.

4. Behavior, competence and other 4. Perilaku, kemampuan dan faktor manusia


human factors lainnya

2. SCOPE : 2. RUANG LINGKUP :

PT. Sigma Cipta Utama PT. Sigma Cipta Utama

3. DEFINITION : 3. DEFINISI :

Hazard: Source, situation or action with Bahaya : Sumber, situasi atau tindakan yang
potential hazard which may cause personal berpotensi untuk membahayakan dalam artian
injury or health disorder or combination of cedera pada manusia atau gangguan kesehatan atau
the two gabungan keduanya
Hazard Identification: Process to identify Identifikasi Bahaya : proses untuk mengidentifikasi
hazard and determine the characteristics bahaya dan menentukan karakteristiknya

Risk: Combination of tendency of Risiko : kombinasi dari kecenderungan dari kejadian


hazardous condition or hazard exposure dari kondisi bahaya atau paparan kondisi bahaya dan
and severity of injury or health disorder due keseriusan dari cedera atau gangguan kesehatan
to such condition or exposure yang dapat diakibatkan oleh kondisi atau paparan
tersebut

Risk Assessment: Risk evaluation process Penilaian resiko : proses evaluasi resiko yang
caused by hazard by considering adequacy ditimbulkan oleh suatu bahaya dengan
of control and to decide whether the risk is mempertimbangkan
acceptable or not. kecukupan pengendalian
yang ada dan memutuskan apakah resiko
dapat diterima atau tidak.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN
RESIKO DAN KONTROL
SHE - 29 1 2 JUNI 2014 2 dari 5
HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT &
CONTROLLED ( HIRAC )

Risk Control: selection and adoption of Pengendalian resiko : pemilihan dan penggunaan
appropriate handling measures to minimize penanganan yang sesuai untuk mengurangi resiko
the risk

Best HSE Practice : means action/activities Best HSE Practice : adalah tindakan/aktivitas untuk
to ensure the action /activities to ensure menjamin kondisi HSE yang baik dan efektif
sound and effective HSE condition based berdasarkan pengalaman kerja, pengetahuan,
on work experience, knowledge, education, pendidikan, kompetensi dan referensi praktek-praktek
competence and reference of HSE HSE untuk kegiatan sejenis yang bisa di buktikan
practices for similar activities legally proven secara sah atau di demonstrasikan.
or demonstrated.
4. PROCEDURES : 4. PROSEDUR :

4.1 Each General Manager /Manager by 4.1 Setiap General Manajer / Manajer yang
Supervisor shall be responsible for dibantu oleh Supervisor bertanggung jawab
identifying hazards jointly with HSE untuk melakukan identifikasi bahaya-bahaya
Departments in each unit, assess the bersama-sama Dept. HSE yang ada di setiap
risks posed by hazards and to unit kegiatan yang akan dilaksanakan, menilai
determine the control. resiko-resiko dari bahaya-bahaya yang ada
dan menentukan kontrol yang dibutuhkan.

4.2 To perform hazard identification, risk 4.2 Untuk melakukan identifikasi bahaya, penilaian
assessment and control must refer to resiko dan kontrol harus mengacu kepada
the following measures: langkah-langkah sebagai berikut:

4.2.1 I Activity Identification 4.2.1 Identifikasikan aktifitas (activity):


(activity):
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN
RESIKO DAN KONTROL
SHE - 29 1 2 JUNI 2014 3 dari 5
HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT &
CONTROLLED ( HIRAC )

- Routine Activity - Aktifitas Rutin (Routine), Tidak


(Routine), Non-Routine Rutin (Non-Routine) dan Darurat
Activity (Non-Routine) (Emergency)
and Emergency - Aktifitas seluruh karyawan
- Activities of all termasuk mitra kerja dan tamu
employees including (visitor).
partners and visitor. - Fasilitas di tempat kerja, baik yang
- Facilities existing at disediakan oleh perusahaan
workplace, either ataupun pihak lain.
provided by company or - Perilaku, kemampuan dan faktor
other party. manusia lainnya
- Behavior, competence - Bahaya dari luar tempat kerja yang
and other human factors dapat menimbulkan dampak
- External hazards which merugikan terhadap kesehatan
potentially pose adverse dan keselamatan personil didalam
impact on health and kendali organisasi dilingkungan
safety of personnel in tempat kerja
controlling organization at - Bahaya yang terjadi disekitar
the workplace tempat kerja, hasil aktivitas kerja
- Hazards around the yang terkait didalam kendali
workplace, results of organisasi
activities related to - Perubahan atau usulan perubahan
organization control didalam organisasi, aktivitas atau
- Changes or proposed material
changes in the - Kewajiban peraturan perundangan
organization, activity or yang relevan
material - Rancangan area kerja, proses,
- Other relevant laws and instalasi, mesin/ peralatan, SOP
regulations dan organisasi, termasuk
- Work Area Design, adaptasinya terhadap kemampuan
process, installation, manusia
machine / equipment,
SOP and organization,
including adaptation to
human ability

4.2.2 Determine hazards posed by 4.2.2 Tentukan bahaya atas aktifitas-aktifitas


activities performed by yang dilakukan oleh Bagian /
Department performing the Departemen yang melaksanakan
activities aktifitas-aktifitas tersebut.
4.2.3 Tentukan angka keparahan 4.2.3 Determine severity score of each
(severity score) dari setiap potential adverse impact as presented
potensi bahaya yang in the table below:
merugikan, seperti tabel di
bawah ini :
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN
RESIKO DAN KONTROL
SHE - 29 1 2 JUNI 2014 4 dari 5
HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT &
CONTROLLED ( HIRAC )

Severity Score
Score Definisi/Definition
1 Tidak terjadi kecelakaan/sakit
No Accident / Sickness
3 Kecelakaan ringan/sakit, pertolongan pertama atau tidak
kehilangan waktu kerja
Minor Accident / Sickness, First Air or No Lost Time
5 Hilang waktu karena kecelakaan/sakit tanpa cacat permanen
Lost Time due to Accident / Sickness without
permanent disability
9 Mati, cacat permanen/sakit tidak dapat disembuhkan
Death, permanent disability /non-incurable sickness

4.2.4 Determine Probability score 4.2.4 Menentukan angka kemungkinan


of incident as presented in (Probability score) kejadian, seperti
the table below : tabel di bawah ini :

Probability Score
Score Definisi/Definition
1 Hampir tidak mungkin terjadi
Almost Impossible
3 Kemungkinan terjadinya kecil
Small Probability
9 Sangat mungkin terjadi
High Probability

4.2.5 Determine Occurrence 4.2.5 Menentukan angka kejadian


score as presented in the (Occurence score) kejadian, seperti
table below: tabel di bawah ini :

Occurrence Score
Score Definisi/Definition
1 Tidak pernah terjadi
Never Occurs
3 Pernah terjadi dalam 5 (lima) tahun terakhir
Occured within the last 5 (five) years
5 Pernah terjadi dalam 1 (satu) tahun terakhir
Occured within the last 1 (one) year
9 Sering terjadi
Frequently Occurs
4.2.6 Determine risk level with 4.2.6 Hitung tingkat resiko (risk level)
the following formula: dengan rumus seperti berikut :
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN
RESIKO DAN KONTROL
SHE - 29 1 2 JUNI 2014 5 dari 5
HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT &
CONTROLLED ( HIRAC )

Risk Level = Severity X Probability X Occurence

4.2.7 Analyze and determine the 4.2.7 Analisa dan tentukan langkah
controlling measures of pengendalian terhadap bahaya-
hazzards as per controlling bahaya tersebut sesuai tabel
measure table below penentuan langkah pengendalian

4.2.8 Control measure for low risk 4.2.8 Langkah pengendalian (control
may be performed by safety measure) untuk resiko rendah dapat
briefing. dilakukan dengan safety briefing

4.3 Results of hazard identification, risk 4.3 Hasil dari pada identifikasi bahaya,
assessment and hazard control penilaian resiko dan pengendalian
performed in each project will be bahaya yang telah dilakukan di setiap
tabulated into form FHSE-02 to be proyek ditabulasikan ke dalam formulir
signed by Manager or GM and FSHE-02/R0 yang kemudian
approved by Director ditandatangani oleh Manager atau GM
yang bersangkutan dan disahkan oleh
Direktur
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR ANCAMAN BOM


BOMB THREAT PROCEDURES

Kode Dokumen : SHE - 30

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR ANCAMAN BOM
SHE - 30 1 2 JUNI 2014 1 dari 1
BOMB THREAT PROCEDRURES

Jika Menemukan Benda yang Mencurigakan Ancaman Via Telepon

1. Jangan memegang/menjauh dari benda / lokasi 1. Hidupkan rekaman telepon


tersebut

2. Segera menghubungi petugas security atas temuan 2. Catat waktu


= telepon
benda yang mencurigakan tersebut.
3. Pihak Sekurity koordinasi / melaporkan ke bagian 3. Kenali Suara si Penelepom
Umum / HSE dan pihak kepolisian atas temuan
benda yang mencurigakan tersebut
4. Jika Diperlukan evakuasi, maka seluruh karyawan 4. Perpapanjang waktu Penelepon
akan dievakuasi sesuai prosedur evakuasi
5. Jika tidak diperlukan evakuasi, maka petugas floor 5. Segera hubungi pihak sekurity
Warden / Sekurity akan menginformasikan kepada
seluruh karyawan untuk kembali bekerja atau ke
tempat kerja masing-masing
6. Selesai Selesai
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

SELEKSI DAN EVALUASI SUB KONTRAKTOR


SELECTION AND EVALUATION OF SUB-
CONTRACTORS
Kode Dokumen : SHE - 31

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR SELEKSI DAN EVALUASI


SHE - 31 1 2 JUNI 2014 1 dari 2
SUB KONTRAKTOR

1. Sebelum menentunkan dan memutuskan bahwa Sub Kontraktor disarankan atau tidak
disarankan, maka terlebih dahulu harus melalui penyeleksian dan dicatat dalam formulir
Seleksi Sub Kontraktor ( F01/SHE.31/R0 )
2. Dari daftar formulir Seleksi Sub Kontraktor kemudian Manager HSE atau HSE Coordinator
/ Supervisor melakukan evaluasi atau penilaian terhadap Sub Kontraktor dengan kriteria
sebagai berikut :

Manajemen Kontraktor, harus peduli dan adanya komitmen manajemen K3LL

Laporan Kecelakaan, meliputi :


a. Semua kecelakaan dilaporkan
b. Tingkat frekuensi kecelakaan

Laporan Kesehatan , meliputi :


a. Berapa orang petugas P3K yang ada
b. Asuransi Kesehatan / JAMSOSTEK

Alat Pelindung Diri ( APD ) yang disediakan kontraktor :


a. Alat Pelindung Diri yang disediakan / Check List
b. Penggunaan Alat Pelindung Diri

Peralatan yang digunakan dalam Keadan Darurat :


a. Peralatan yang disediakan
b. Petunjuk / Rambu yang diberikan / disediakan

Inspeksi di Lokasi atau Lapangan :


a. Inspeksi dilakukan dan dilengkapi oleh Kontraktor

2.7. Rapat K3LL / Promosi / meliputi :


a. Rapat K3LL yang dilakukan kontraktor
b. Promosi K3LL ( Spanduk, papan informasi,poster,reward )
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR SELEKSI DAN EVALUASI


SHE - 31 1 2 JUNI 2014 2 dari 2
SUB KONTRAKTOR

2.8. Wakil Petugas K3LL di Lapangan


a. Kontraktor harus menunjuk petugas K3LL di lapangan
2.9. Penyelia
a. Adanya kerjasama K3LL antara kontraktor dan PT. Sigma Cipta Utama
b. Kepedulian terhadap K3LL
3.0. Peralatan Komunikasi
a. Radio Komunikasi ( Handy Talkie )

3. Kontraktor yang memenuhi persyaratan dalam Penilaian Sub Kontraktor maka


direkomendasikan/diprioritaskan mengikuti proses tender / lelang pekerjaan
4. Manajer / Supervisor HSE merekomendasikan kontraktor yang memenuhi peryaratan
sesuai dengan hasil Penilaian Sub Kontraktor.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR AUDIT K3LL


AUDIT HSE PROCEDURE

Kode Dokumen : SHE - 32

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR AUDIT K3LL SHE - 32 1 2 JUNI 2014 1 dari 3

A. Tujuan

Audit HSE dilakukan untuk mengetahui sejauh mana implementasi HSE-MS yang telah
diterapkan di perusahaan dan memberikan saran atau rekomendasi agar HSE-MS dapat
terimplementasi dengan baik

B. Ruang Lingkup

Audit HSE dilakukan di seluruh wilayah operasi PT. Sigma Cipta Utama

C. Definisi

Audit hSE adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui implementasi HSE-MS PT.
SCU

D. Referensi

Mengacu kepada HSE-MS PT. Sigma Cipta Utama

E. Prosedur

Auditor adalah orang yang telah mendapatkan pelatihan mengenai Basic Auditor

Auditee adalah orang yang diaudit

Rencana Audit di buat pada sebelum awal periode, dan disetujui oleh Manajemen, setiap revisi
yang berkaitan dengan rencana audit harus mendapatkan persetujuan dari Manajemen

Audit dilakukan minimal 6 bulan sekali untuk di Kantor Pusat dan minimal 1 kali untuk di
proyek

Pelaksanaan rencana audit harus diberitahukan secara formal kepada auditee maksimal 2
minggu sebelum pelaksanaan audit

Pelaksanaan audit diawali dengan Opening Meeting, dimana disampaikan beberapa hal antara
lain :
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR AUDIT K3LL SHE - 32 1 2 JUNI 2014 2 dari 3

1. Perkenalan pihak auditor

2. Tujuan dari pelaksanaan audit

3. Ruang lingkup audit

4. Jadual Audit

Temuan merupakan hal-hal yang tidak sesuai dengan HSE-MS PT. SCU, dimana temuan-
temuan ini diklasifikasikan menjadi :

1. Temuan Major : Perlu dilakukan tindakan perbaikan dalam kurun waktu saat itu juga

2. Temuan Medium : Perlu dilakukan tindakan perbaikan dalam kurun waktu maksimal 1
bulan

3. Temuan Minor : Perlu dilakukan tindakan perbaikan dalam kurun waktu maksimal 3
bulan

Pelaksanaan audit ditutup dengan closing meeting, dimana dalam sesi ini disampaikan
mengenai hal sebagai berikut :

1. Temuan-temuan yang didapat pada saat pelaksanaan audit

2. Saran dan rekomendasi yang harus dilakukan agar HSE-MS dapat terlaksana dengan baik

Hasil audit yang didapat harus disampaikan kepada pihak manjemen, sehingga dapat
termonitor dengan baik
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR AUDIT K3LL SHE - 32 1 2 JUNI 2014 3 dari 3

F. Lampiran

a. Formulir Audit

b. Formulir Temuan

c. Formulir Rencana Audit


PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PERSYARATAN DOKUMEN KENDARAAN


VEHICLE DOCUMENTS REQUIREMENTS

Kode Dokumen : SHE - 33

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PERSYARATAN DOKUMEN KENDARAAN


SHE - 33 1 2 JUNI 2014 1 dari 1
VEHICLE DOCUMENTS REQUIREMENTS

The following documents and records will be Dokumen-dokumen dan catatan-catatan berikut
maintained for all SCU drivers and vehicles. In addition diberlakukan pada semua kendaraan dan
to any other reporting requirements, these Documents pengemudi PT. SCU. Sebagai tambahan
and records will be reported to HSE Departement. persyaratan - Persyaratan pelaporan yang lain,
dokumen-dokumen dan catatan-catatan
tersebut harus dilaporkan kepada Departemen
HSE..
 Driver Certification Form,
 Formulir sertifikat pengemudi,..
 Miles driven and hours driven per driver (monthly).
 Jumlah kilometer dan jam kendaraan per
 Results of vehicle inspections (quarterly) pengemudi (setiap bulan).
 Hasil dari inspeksi kendaraan (setiap tiga
 Moving violations (next business day). bulan).
 Pelanggaran dalam perjalanan (dihari
 Accidents (as soon as practicable) berikutnya).
 Near Misses (next business day).  Kecelakaan (segera dilaporkan)
 Suspension, probation, cancellation, or  Hampir celaka (dihari berikutnya).
disqualification of drivers license (next business  Pengskorsan, masa percobaan, pembatalan
Day). atau diskualifikasi terhadap surat izin
Pengemudi (dihari berikutnya).
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR UNTUK PENUMPANG


PASSENGER MANAGEMENT PROCEDURE

Kode Dokumen : SHE - 34

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR UNTUK PENUMPANG


SHE - 34 1 2 JUNI 2014 1 dari 1
PASSENGER MANAGEMENT PROCEDURE

1. There shall be a seat belt for driver and passenger 1. Harus ada sabuk pengaman untuk pengemudi
That these seat belts shall be in good condition and dan penumpang. Sabuk pengaman harus
firmly attached to the frame of the vehicle. dalam kondisi yang bagus dan menempel
dengan kuat pada rangka kendaraan.
2. All vehicles shall have seats bolted to the frame of the 2. Semua kendaraan harus mempunyai tempat
vehicle. There shall be easy access for passengers duduk yang dipasang dengan baut kepada
to get on and off the vehicle rangka kendaraan. Kendaraan harus bisa
memberikan kemudahan jalan untuk
penumpang yang naik dan turun.
3. All passengers shall wear their seat belts at all times. 3. Selama berada didalam kendaraan semua
The driver shall check that all seat belts are used penumpang harus memakai sabuk pengaman.
correctly – over the shoulder and across the lap fairly Pengemudi harus memeriksa apakah semua
tightly. penumpang sudah menggunakan sabuk
pengaman dengan baik dan benar yaitu
melewati diatas bahu, lewat pangkuan dan
dipakai agak kencang.
4. The driver shall not start the engine of the vehicle 4. Pengemudi tidak akan menghidupkan mesin
until all personnel are wearing their seat belts. sampai seluruh penumpang memakai sabuk
pengaman.
5. Dilarang merokok di dalam atau di sekitar
5. Smoking is not permitted in or around any vehicle.
kendaraan.
6. The location of the 1st Aid kit and the fire extinguisher 6. Harus ditunjukkan kepada penumpang tempat
will be clearly indicated to passengers. kotak P3K dan alat pemadam api .

7. Whenever possible no freight should be carried in 7. Usahakan untuk tidak mengangkut penumpang
vehicles or trucks transporting passengers at the dan barang secara bersama-sama tapi jika
same time. If there is some good reason for a truck keadaan terpaksa dan tidak ada alternatif lain
to carry freight and passengers at the same time, the maka barang harus terikat dengan kuat.
freight shall be securely tied down.
DRIVER, REMEMBER YOU ARE RESPONSIBLE FOR PENGEMUDI, INGAT BAHWA ANDA HARUS
THE SAFETY OF YOUR VEHICLE, PASSENGERS AND BERTANGGUNG JAWAB ATAS KESELAMATAN
THE OTHER ROAD USERS!. KENDARAAN, PENUMPANG DAN PIHAK-PIHAK
LAIN YANG MENGGUNAKAN JALANAN.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR KEADAAN DARURAT


EMERGENCY PROCEDURE

Kode Dokumen : SHE - 35

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

Prosedur Keadaan Darurat di Kantor 1 dari 3


SHE - 35 1 2 JUNI 2014
Emergency Procedures in the Office

1. KEADAAN DARURAT KEBAKARAN

Apabila ditemukan asap atau api di dalam gedung :

o Beritahukan orang lain yang letaknya dekat dengan api tetapi jangan teriak kebakaran, hal
tersebut dapat menimbulkan kepanikan.
o Segera beritahukan Floor Warden atau Capten Floor
o Bila aman untuk melakukannya, padamkan api.
o Bergerak ke pintu darurat terdekat, tutup pintu dan jangan kembali untuk mengambil barang
barang pribadi
o Jalan menuruni tangga dan bergerak menuju ke tempat berkumpul ( muster point )
o Anda harus mengikuti instruksi yang diberikan oleh Floor Warden atau Capten Floor demi
keselamatan semua orang.

Apabila di luar Gedung :

o Segera semua karyawan menuju ke tempat berkumpul atau muster point. Hati-hati terhadap
kemungkinan adanya benda-benda jatuh yang akan menimpa Anda.
o Berikan jalan untuk regu penolong
o Hanya Direktur atau manajemen SCU yang ditunjuk, yang dapat memberikan keterangan
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan kepada Media Berita/Massa. Tidak
seorang pun karyawan diizinkan untuk diwawancarai atau memberikan pernyataan kepada pihak
Radio, Televisi atau Wartawan atau cara apapun untuk memberikan informasi kepada mereka

2. PROSEDUR EVAKUASI

o Bila diberitahukan, segera bergerak menuju tangga darurat atau pintu darurat. Beritahukan
yang lain di area Anda untuk melakukan yang sama
o Bila diperintahkan, bergerak menuruni tangga darurat menuju tempat berkumpul
o Jangan menggunakan lift kantor yang berada di ELNUSA.
o Tutup semua pintu untuk mengurangi penyebaran api / asap
o Bergerak ke lokasi berkumpul Anda ( Muster Point )
o Laporkan ke Floor Warden atau Capten Floor
o Jangan kembali sebelum ada perintah dari Chief Warden kondisi “ AMAN ”

3. ANCAMAN BOM

o Anda harus tetap tenang dan berusaha untuk mendapat petunjuk dari si penelepon, Bom
diletakk an di mana, pada jam berapa akan diledakkan, mengapa menjadi sasaran
o Isilah daftar ancaman bom ( formulir ancaman Bom )
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

Prosedur Keadaan Darurat di Kantor 2 dari 3


SHE - 35 1 2 JUNI 2014
Emergency Procedures in the Office

o Telepon 110 dan beritahukan Polisi data dari ancaman bom, dan beritahukan manajemen
Anda
o Jangan timbulkan panik dengan menceritakan ke karyawan lain selain manajer langsung
Anda atau atasan langsung Anda
o Beritahukan detailnya ke Chief Warden
o Floor Warden, setelah konsultasi dengan polisi ( GEGANA ) akan mengatur pencarian , atau
altenatif lainnya, evakuasi tempat bila diperlukan.
o Jika Anda mencurigai sesuatu benda menjauh dan jangan disentuh
o Telepon 110 dan beritahukan Polisi ( GEGANA ) dari objek yang dicurigai
o Beritahukan Chief Warden
o Untuk keselamatan karyawan, larang orang/karyawan untuk mendekati benda yang dicurigai
tersebut.
o Ikuti instruksi yang diberikan oleh Polisi ( GEGANA ) atau Floor Warden demi keselamatan
setiap orang.

4. KEADAAN DARURAT MEDIS

o Berikan bantuan kepada yang cedera dengan membuat mereka merasa nyaman
o Apabila cedera karena jatuh, JANGAN dipindahkan orang tersebut dan sedapat mungkin
jangan tinggalkan orang tersebut tanpa ada yang menunggui
o Telepon ke 021-75871955 ext : 204, 312 dan jika perlu ambulance telepon ke 118

5. PROSEDUR GEMPA BUMI

o Berlindung di bawah meja, meja verja atau objek tertentu yang akan memberikan
perlindungan dari reruntuhan atau berdiri di pintu yang terbuka
o Jangan tinggalkan tempat berlindung hingga ada perintah untuk melalui pemberitahuan
yang diumumkan oleh orang yang berwenang
o Jangan berlari KELUAR, kabel listrik, reruntuhan, kaca dan sebagainya dapat
menyebabkan kondisi yang berbahaya
o Selama gempar bumi, terutama pada gempa besar yang paling penting adalah untuk tetap
tenang. Pikirkan baik-baik akibat dari segala tindakan yang mungkin Anda lakukan.

6. SETELAH GEMPA BUMI

o Pertama-tama periksa orang-orang cedera. Jika ditemukan orang cedera serius jangan
mencoba memindahkannya kecuali situasinya akan mengancam nyawanya.
o Periksa kerusakan dari gedung,storage, periksa jika ada potensi bahaya
o Jika ada kabel listrik yang terkelupas, jangan DISENTUH, demikian juga benda-benda yang
yang ditimpa oleh kabel tersebut, untuk menghindari sengatan listrik.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

Prosedur Keadaan Darurat di Kantor 3 dari 3


SHE - 35 1 2 JUNI 2014
Emergency Procedures in the Office

NOMOR TELEPON DARURAT


PEMADAM KEBAKARAN TANGSEL 021 – 5582144 atau # 5046
PEMADAM KAWASAN TAMAN TEKNO 021 – 7566911 atau # 5045
SEKURITY ( SATUAN PENGAMAN ) 021 – 75871955 Ext : 500,501
DEPARTEMEN HSE 021 – 75871955 Ext : 442,447
MECHANICAL ENGINEERING ( TEKHNISI ) 021 – 75871955 Ext : 192, 477
RUMAH SAKIT EKA HOSPITAL 021 - 256 55555 atau # 5044
POLSEK SERPONG 021 – 5384139 atau # 5042

DALAM SETIAP KEADAAN DARURAT


HARUS TETAP TENANG DAN JANGAN PANIK
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR KENDARAAN RODA DUA (SEPEDA


MOTOR)
TWO WHEEL VEHICLE PROCEDURE
(MOTORCYCLE)
Kode Dokumen : SHE - 36

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR KENDARAAN RODA DUA SHE - 36 04 02 JUNI 2014 1 dari 2


( MOTOR )

1. Setiap pengendara bermotor wajib memeriksa kendaraannya seperti tekanan ban,


kondisi ban luar, lampu, sistem gas, rem, BBM. Pastikan semua dalam keadaan baik.

2. Setiap pengedara kendaraan bermotor PT. Sigma Cipta Utama ( SCU ) wajib memakai
helm dan mentaati, mematuhi rambu-rambu lalu lintas di jalan raya.

3. Setiap pengendara PT. Sigma Cipta Utama yang akan memasuki lingkungan SCU wajib
membawa Surat Izin Mengemudi ( SIM ) dan STNK .

4. Pengendara bermotor yang akan memasuki lingkungan PT. Sigma Cipta Utama wajib
membuka kaca helmnya dan memarkir kendaraan bermotornya sesuai tempat yang
telah ditentukan.

5. Pengendara bermotor yang memasuki di lingkungan SCU batas maksimum


kecepatannya + 10 Km / Jam.

6. Kecepatan kendaraan harus disesuaikan dengan keadaan jalan, cuaca dan kondisi lalu
lintas
Kecepatan Maksimum di Jalan Raya ( Jalan Aspal )

Kering Basah

80 Km / Jam 40 Km / Jam

7. JANGAN MENDAHULUI !. Bila berada di tikungan jalan atau pandangan anda


terhalang, jangan sekali-sekali mendahului kendaraan lain seperti motor, mobil atau truk
sangat Berbahaya!

8. Pengendara bermotor pada waktu memarkir kendaraannya harus mengunci


kendaraannya dan tidak diperkenankan meninggalkan barang di kendaraan demi
keamanan dan keselamatan barang miliknya.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR KENDARAAN RODA DUA SHE - 36 04 02 JUNI 2014 2 dari 2


( MOTOR )

9. Pengendara motor khususnya tamu pada saat akan keluar di lingkungan SCU harus
menunjukan STNK kepada petugas secuirty, jika tidak bisa menunjukkan identitas
tersebut maka petugas security berhak dan wajib menahan terhadap kendaraan dan
pengendaranya untuk diproses lebih lanjut, dan petugas security akan melaporkan
kepada pihak kepolisian terdekat.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR INSPEKSI MANAJEMEN


MANAGEMENT INSPECTION PROCEDURES

Kode Dokumen : SHE - 37

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR INSPEKSI MANAJEMEN SHE - 37 1 2 JUNI 2014 1 dari 1

A. Tujuan

Manajemen Visit dilakukan agar manajemen dapat melihat implementasi dari HSE-MS di
seluruh operasinya dan sebagai bukti dari komitmen manajemen terhadap HSE

B. Ruang Lingkup

Manajemen Visit dilakukan di seluruh wilayah operasi PT. Sigma Cipta Utama

C. Definisi

Manajemen Visit adalah inspeksi HSE yang dilakukan oleh Manajemen minimal oleh General
Manager atau Direktur PT. SCU dan Manager HSE

D. Referensi

Mengacu kepada HSE-MS PT. Sigma Cipta Utama

E. Prosedur

Rencana manajemen visit dibuat oleh HSE dan disetujui oleh Manajemen

Manajemen Visit dilakukan minimal 2 kali per tahun untuk di kantor pusat dan 1 kali untuk di
proyek.

Manajemen Visit dilakukan minimal oleh GM maupun Direktur dan didampingi oleh HSE

Saat melakukan Manajemen Visit harus Manajemen harus mengisi daftar kunjungan visit ( Log
Book ) yang telah disediakan di lokasi tersebut. Dan Manajemen dapat menjadi contoh bagi
pekerjaanya dalam penerapan HSE

F. Lampiran

a. Formulir Rencana Manajemen Visit

b. Checklist Inspeksi HSE


PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN KESEHATAN


KERJA
HYGIENE INDUSTRY AND OCCUPATIONAL
HEALTH PROCEDURES

Kode Dokumen : SHE - 38

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN


KESEHATAN KERJA SHE - 38 1 2 JUNI 2014 1 dari 7

A. Higiene Industri

Tujuan program Higiene Industri PT. Sigma Cipta Utama adalah untuk melindungi para
pekerja terhadap bahaya kerja dan resiko-resiko yang terkait, dengan mengidentifikasi bahaya
terhadap kesehatan, melakukan evaluasi terhadap dampak bahaya tersebut melalui pengambilan
tindakan yang tepat.

1. Identifikasi dan Evaluasi Bahaya

Pada dasarnya, metode identifikasi bahaya kesehatan sama dengan metode identifikasi
keselamatan. Oleh sebab itu perlu dipikirkan bahaya kesehatan yang mungkin terjadi pada
saat sedang melakukan proses risk assessment. Bahaya kesehatan dapat mencakup bahaya
kesehata fisik, kimiawi, biologis, ergonomis dan psikologis.

Berikut adalah contoh bahaya kesehatan yang timbul di tempat kerja :

Fisik Kimiawi Biologis Ergonomis Psikologis


 Bising  Hidrokarbon  Ular  Posisi yang Stress
 Vibrasi aromatik  Nyamuk tidak nyaman
 Cahaya  Hidrogen sulfida  Patogen yang  Gerakan yang
 Radiasi  Asbes ditularkan berulang-ulang
 Stess akibat  Uap Logam melalui darah  Perkakas
panas  Metanol akibat virus  Penanganan
secara manual

2. Pengendalian Bahaya :

Jika hasil atau keputusan monitoring/penilaian, mengharuskan dilakukan tindakan


pengendalian pemaparan kimiawi atau fisik, maka hirarki pengendalian berikut agar
diterapkan.

Pengendalian Engineering :

Agar sedapat mungkin dilakukan upaya guna mengurangi atau mengeliminasi pemaparan
bahaya potensial dengan merancang dan menerapkan kontrol modifikasi engineering atau
proses misalnya sistem ventilasi,isolasi dan penggantian material.

Perlengkapan Alat Pelindung Diri

Alat Pelindung Diri ( APD ) atau PPE seperti masker / alat pelidung pernapasan, tutup
telinga ( ear plug/ear muff ), sarung tangan, sepatu safety agar digunakan sebagai upaya
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN


KESEHATAN KERJA SHE - 38 1 2 JUNI 2014 2 dari 7

terakhir atau metode sementara untuk mengendalikan pemaparan pekerja terhadap bahaya
kesehatan.

3. Bahaya Fisik

Paparan berulang-ulang terhadap kebisingan tinggi, baik di tempat kerja maupun di luar
pekerjaan bisa mengakibatkan gangguan pendengaran yang tidak bisa disembuhkan.

Tempat atau daerah-daerah dengan tingkat kebisingan tinggi dimana diperlukan proteksi
pendengaran maka akan dipasang tanda (rambu) di tempat / daerah tersebut. Jika tidak bisa
mendengar atau berbicara kepada seseorang pada jarak 45 cm, berarti daerah tersebut
memiliki tingkat kebisingan tinggi dan diharuskan menggunakan pelindung pendengaran.
Untuk pekerjaan yang berlangsung lama di daerah / tempat kebisingan tinggi seperi di
bangunan turbin/kompressor, genset perlu digunakan sumbat telinga dan penutup telinga
( ear plug atau ear muff )

Nilai ambang batas yang dianjurkan oleh American Conference Govermental Industrial
Hyginenist atau KEPMEN No.51 tahun 1999 untuk paparan terhadap kebisingan di tempat
kerja bisa dilihat pada tabel sebagai berikut :

Time Duration per Day Sound level dBA


24 80
16 82
Hours 8 85
4 88
2 91
1 94
30 97
15 100
7,5 103
Minutes 3,75 106
1,88 109
0,94 112
28,12 115
14,06 118
7,03 121
Second 3,52 124
1,76 127
0,88 130
0,44 133
0,22 136
0,11 139
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN


KESEHATAN KERJA SHE - 38 1 2 JUNI 2014 3 dari 7

4. Stress Akibat Panas

Stress akibat panas dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal misalkan pergerakan udara,
pakaian, panas radiasi serta kelembaban udara.
Dampak stress akibat Panas terhadap tubuh :
 Biang Keringat
 Kram Otot ( otot terasa sakit dan tegang )
 Kelelahan ( merasa lemas )
 Jatuh pingsan ( Syncope )
 Heat Stroke

Cara pencegahannya :
 Minum air putih ( 2 gelas setiap ½ jam )
 Minum air sebelum bekerja
 Periksa warna air seni dan perhatian warnanya
 Pindah dari tempat panas ke tempat yang dingin
 Awasi teman kerja

Warna air seni berikut menunjukkan tingkat keparahan dehidrasi :


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN


KESEHATAN KERJA SHE - 38 1 2 JUNI 2014 4 dari 7

5. Kimiawi

Hidrokarbon aromatik termasuk diantaranya benzene,toulene dan xylene biasanya


ditemukan dalam minya mentah ringan dan kondensat dalam konsentrasi rendah.
Benzene adalah penyebab kanker pada manusia.
Toulene dan xylene biasanya digunakan di laboratorium untuk membersihkan gelas-gelas.
Hidrokarbon aromatik umumnya harum dan mudah menguap. Hidrokarbon aromatik
biasanya terkonsentrasi di dalam saringan arang, dalam sistem pengeringan dan
pembuangan belerang pada gas. Alat pelindung pernapasan harus dikenakan apabila
bekerja pada saringan arang. Paparan lain yang potensial adalah pengambilan sampel dan
selama analisis laboratorium.

Hidrogen Sulfa ( H2S )

Hidrogen Sulfa terdapat pada sebagaian reservoir minyak dan gas alam dan mungkin juga
terbentuk selama proses pembusukan bahan organik di dalam sistem pengolahan limbah dan
pembuangan.

Asbes

Asbes mungkin ditemukan dalam insulasi pipa dan bangunan lama, gasket/insulasi
temperatur tinggi, bahan gasket/packing katup dan pada sebagaian bahan bangunan. Fibre
Asbestos sangat berbahaya karena bersifat carsinogenik terhadap manusia yang
menyebabkan asbestosis, kanker paru-paru, mesothelioma.

Jika seseorang bekerja dengan bahan yang mengandung asbes maka alat pelindung Diri
yang digunakan yaitu memakai Masker yang menutup sebagaian muka dengan particulate
atau HEPA = High Efficiency Particulare Air ) dan coveralls yang hanya sekali pakai saja.

Uap Logam

Jika melakukan pekerjaan pengelasan atau pemotongan maka harus mengenakan pakaian
dan alat pelindung diri yang sesuai. Salah satu bahaya yang timbul dari aktivitas pengelasan
adalah uap logam.
Untuk menghindari dampak uap logam terhadap bahaya kesehatan tubuh maka pada saat
melakukan pengelasan harus diusahan terdapat ventilasi yang cukup baik dan
memperhatikan arah angin
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN


KESEHATAN KERJA SHE - 38 1 2 JUNI 2014 5 dari 7

Methanol

Adalah cairan bening, mudah terbakar dengan bau alkohol yang digunakan sebagai pencegah
pembekuan dan mengontrol pembentukan hidrat pada peralatan produksi. Cairan ini bisa
mempengaruhi sistem saraf dan pencernaan, sementara paparan terhadap konsentrasi tinggi
bisa menyebabkan kebutaan.

Gunakan methanol hanya di dalam ruang yang berventilasi baik, jauh dari sumber api,
tindakan ekstra hati-hati saat terjadi insiden kebakaran sebab methanol terbakar dengan nyala
yang tidak terlihat dan terdapat kemungkinan besar orang masuk secara tidak sengaja ke uap
yang sedang terbakar.
Kenakan pakaian pelindung termasuk pelindung wajah, sarung tangan karet, boot dan
coveralls untuk menghindari kontak dengan kulit. Selama keadaan darurat perlengkapan
pembantu pernapasan yang lengkap harus dikenakan.

6. Biologis

Gigitan Ular
 Semua orang yang digigit ular harus diangkut ke fasilitas medis segera
 Sakti perut, muntah, sakit kepala sering kali merupakan gejala awal
 Tanda-tanda kelemahan otot akibat gigitan, mungkin baru akan timbul setelah 24 jam.
 Hal-hal yang paling penting adalah menghentikan penyebaran racun dari tempat gigitan.

Yang harus segera dilakukan segera adalah :

 Jangan biarkan penderita ( korban ) bergerak bawa alat angkut ke penderita ( korban)
 Upayakan agar korban tetap tenang dan tidak bergerak.
 Bekas gigitan jangan dicuci. Tes khusus mungkin akan dilakukan di klinik untuk
mengetahui jenis ular yang telah mengigit pada si korban dari racun yang tertinggal pada
kulit.
 Balut bekas gigitan dengan kencang dan kemudia balut seluruh anggota badan dan
gunakan tekanan yang sama sperti pergelangan kaki yang terkilir.
 Lakukan belatan tangan atau kaki agar sama sekali tidak dapat bergerak.
 Kalau gigitan pada badan atau di kepala berikan perban hanya pada bekas gigitannya.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN


KESEHATAN KERJA SHE - 38 1 2 JUNI 2014 6 dari 7

Nyamuk dan Malaria

Malaria merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh protozoa parasitik dari jenis
plasmodium. Penularan malaria kepada manusia terjadi melalui gigitan nyamuk spesies
anopheles betina dan memindahkan protozoa dari seseorang yang terinfeksi kepada orang
sehat yang lain yang tidak kebal.
Pencegahan malaria :
 Minumlah obat pencegah malaria
 Mengurangi pemaparan selama jam-jam saat nyamuk biasa menggigit ( sore hari )
 Gunakan baju lengan panjang
 Gunakan obat penolah nyamuk

7. Ergonomi

Ergonomi adalah ilmu untuk menyesuaikan pekerjaan terhadap manusia. Ergonomi


menggunakan pengetahuan tentang kemampuan fisik, keterbatasan dan karakteristik
manusia yang diterapkan pada desain atau rancangan suatu pekerjaa.

Resiko kesehatan dari ergonomi yang sangat buruh adalah terjadinya kelainan otot.
Kelaianan otot tersebut adalah keadaan medis yang berkembang secara perlahan dengan
berjalannya waktu, termasuk ketegangan dan keseleo, rasa nyeri atau sakit, tangan sakit atau
lemah serta kelainan jaringan konektif.

Beberapa aktivitas yang bila dilakukan secar tidak benar akan menyebabkan kelainan otot
adalah sebagai berikut :
 Membungkuk
 Memanjat
 Merangkak
 Menggapai
 Memutar
 Pengerahan tenaga berlebihan
 Pemaparan berulang-ulang

B. Kesehatan Kerja

Tujuan program kesehatan kerja pada PT. Sigma Cipta Utama adalah sebagai berikut :
 Meningkatkan dan mempertahankan pada tingkat tertinggi kenyamanan fisik, mental dan
sosial dari pekerja
 Mencegah penyakit dan kecelakan kerja pada pekerja
 Melindungi para pekerja terhadap resiko yang diakibatkan faktor-faktor yang dapat
merugikan kesehatan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN


KESEHATAN KERJA SHE - 38 1 2 JUNI 2014 7 dari 7

 Menempatkan para pekerja, lingkungan kerja yang paling sesuai dengan masing-masing
kemampuan fisiologis dan psikologis.

Higiene Personal
 Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan dan setelah pergi ke toilet
 Gunakan tissue untuk bersin, batuk dan buanglah tissue kotor tersebut ke tong sampah
 Jika sakit segera lapor kepada atasan pekerja
 Jangan menggunakan barang pribadi milik orang lain seperti sikat gigi, pisau cukur dsb)
 Usahakan agar lingkungan tetap rapi dan bebas sampah.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR BEKERJA DIATAS ATAU DEKAT AIR


WORK NEAR OR ABOVE WATER PROCEDURES

Kode Dokumen : SHE - 39

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR BEKERJA DI ATAS ATAU


DEKAT AIR SHE - 39 1 2 JUNI 2014 1 dari 1

Prosedur Bekerja di atas atau dekat air

o Sebelum melakukan pekerjaan diatas air atau dekat air diizinkan ( diperbolehkan ), maka cuaca
harus diketahui atau diantisipasi
o Tidak ada pekerjaan diatas air yang boleh dilakukan bila gelombang laut melebihi 2 (dua ) meter.
o Operasi anjungan termasuk jadwal kapal harus ditinjau untuk memastikan tidak adanya benturan
aktivitas
o Hanya perancah ( scaffolding ) yang memenuhi persyaratan ( scaffolding Safety ) yang boleh
digunakan sebagai anjungan kerja
o Tanpa pengecualian, setiap pekerjaan dianjungan, menara bor. Tongkang/barge , yang mungkin
terdapat bahaya orang jatuh ke dalam air, memerlukan rencana kerja / prosedur yang disetujui
oleh pengawas / supervisor / wakil perusahaan yang berwenang di lokasi kerja tersebut.
o Personil yang bekerja 2 meter dari tepi dermaga atau tepi dock harus mengenakan jaket
pengaman dan tidak diperbolehkan bekerja sendirian.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR KLASIFIKASI KECELAKAAN


ACCIDENT CLASIFICATION

Kode Dokumen : SHE - 40

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR KLASIFIKASI KECELAKAAN /
SHE - 40 1 2 JUNI 2014 1 dari 3
ACCIDENT CLASIFICATION

FATALITY ( FAT )

 Kecelakaan yang mengakibatkan kematian (Fatality/FAT): suatu kejadian yang mengakibatkan


kematian pada pekerja.

LOST TIME INJURY ( LTI )

 Kecelakaan kehilangan Hari Kerja (Lost Time Injury/LTI) : suatu kejadian yang mengakibatkan
pekerja cedera atau sakit yang berakibat ketidakmampuan bekerja minimal satu hari penuh atau
shift pada waktu kapanpun setelah shift dimana kecelakaan kerja itu terjadi.

RESTRICTED WORKDAY CASE ( RWC )

 Kasus Cedera dengan Kerja Ringan (Restricted Workday Case/RWC) : merupakan kasus yang karena
kecelakaan atau sakit pada pekerja, maka (1) satu adanya pekerja ditugaskan untuk melakukan pekerjaan
lain sementara waktu, atau (2) dua pekerja bekerja sesuai pekerjaannya, tetapi tidak sehari penuh, atau (3)
tiga pekerja bekerja sesuai pekerjaannya tetapi tidak melakukan semua kewajiban yang berkaitan dengan
pekerjaannya.

MEDICAL TREATMENT CASE ( MTC )

 Kasus Cedera Dengan Perawatan Medis (Medical Treatment Case/MTC): termasuk cedera atau sakit yang
dialami pekerja sehingga harus dirawat oleh paramedis, petugas professional yang ditunjuk atau orang-
orang yang berkepentingan . Hal ini tidak termasuk pekerja yang menderita cedera yang dianggap
sebagai tugas ringan atau Kasus Cedera dengan Kerja Ringan.

FIRST AID CASE ( FAC )

 Kasus Cedera dengan Pertolongan Pertama (First Aid Case/FAC) : adanya cedera yang dialami pekerja
dengan satu kali pengobatan dan rangkaian observasi dari luka kecil seperti luka tergores, luka terpotong,
luka bakar dan lainnya yang tidak memerlukan perawatan kesehatan secara khusus. Perawatan dan
observasi semacam ini dianggap sebagai pertolongan pertama meskipun disediakan oleh paramedis atau
petugas profesional yang ditunjuk.

TOTAL RECORDABLE INCIDENT RATE ( TRIR )

 Total Recordable Incident Rate (TRIR): besaran tingkat rata-rata angka kecelakaan/insiden yang termasuk
kasus FAT, LTI, RWC dan MTC yang terjadi selama rangkaian proses kegiatan. Besaran TRIR ini dapat
dihitung dengan cara sbb:

Jumlah kasus (FAT+LTI+RWC+MTC) x 1,000,000

Total jam kerja terpapar


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR KLASIFIKASI KECELAKAAN /
SHE - 40 1 2 JUNI 2014 2 dari 3
ACCIDENT CLASIFICATION

KATEGORI KECELAKAAN KERJA


Tk. Parameter Dampak
Kategori Dampak Dampak
Keparahan Penilaian Kerugian
Kecelakaan Kecelakaan Lingkungan
Resiko Material
 Tidak ada bahaya
Cedera ringan atau Kerugian <
atau tidak
Kecelakaan sakit ringan ( tidak Rp 5.000.000
1 Minor terkontaminasi
ringan atau sakit mengakibatkan - Kerusakan
2 ( Rendah )
( First Aid Case ) kehilangan hari kecil  Tidak ada keluhan
kerja lingkungan
sekitar
Kerugian  Kontaminasi
antara : lingkungan
Luka Berat/parah Rp 5.000.0000  Tidak ada dampak
Kecelakaan atau sakit dengan s/d. 15.000.000 permanen
3 Medium sedang perawatan intensif terhadap
( Sedang ) ( Medical (Kehilangan hari - Kerusakan lingkungan
Treatment Case) maksimum 1 sedang  Kerusakan cukup
minggu hari kerja ) - Kerusakan besar untuk
setempat membahayakan
lingkungan
Kerugian >
Rp 15.000.000
Mayor
( Tinggi ) - Kerusakan  Kontaminasi
4  Meninggal atau besar lingkungan
cacat seumur  Kerusakan
hidup ( tidak lingkungan yang
Kecelakaan berat mampu bekerja parah
( Fatalities ) kembali )  Secara lebih luas
5 melampaui batas
 Korban lebih dari - Kerusakan hukum atau
satu orang parah limitasi yang
telah ditentukan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR KLASIFIKASI KECELAKAAN /
SHE - 40 1 2 JUNI 2014 3 dari 3
ACCIDENT CLASIFICATION

ANALISA RESIKO - RISK ANALYS


Kemungkinan - Probability
A Almost certain Dapat terjadi setiap saat
B Likely Kemungkinan terjadi sering
C Possible Dapat terjadi sekali-kali
D Unlikely Kemungkinan terjadi jarang
E Rare Kemungkinan terjadi sangat kecil

Keparahan - Consequency
1 Insignifant Tidak terjadi cedera, kerugian financial kecil
2 Minor Cedera Ringan, kerugian financial sedang
3 Moderate Cedera Sedang, perlu penanganan medis, kerugian financial besar
4 Major Cedera Berat lebih dari satu orang,kerugian besar, gangguan operasi
Fatal lebih dari satu orang, kerugian sangat besar & dampak luas dan
5 Catastrohic
panjang , terhentinya seluruh kegiatan.

Tingkat Resiko - Risk Rating


1-5 Low Risk Mengelola dengan prosedur rutin
6-9 Moderate Risk Adanya tindakan untuk mengurangi resiko
10-17 High Risk Diperlukan penanganan / perhatian manajemen senior
18-25 Extreme Risk Tindakan harus segera dilakukan untuk mengurangi resiko

Matrix Peringkat Resiko

Probabality Consequency - Keparahan


( Kemungkinan ) 1 2 3 4 5
A 11H 16 H 20 E 23 E 25 E
B 7M 12 H 17 H 21 E 24 E
C 4L 8M 13 H 18 E 22 E
D 2L 5L 9M 14 H 19 E
E 1L 3L 6M 10 H 15 E
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR PENANGANAN BANJIR


HANDLING PROCEDURES FLOOD
Kode Dokumen : SHE - 41

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR PENANGANAN BANJIR SHE - 41 1 2 JUNI 2014 1 dari 1

Memantau pengumuman dan berita banjir dari radio, televisi dan informasi lainnya yang
uptodate.

Lihat perkembangan ketinggian air di sekitar Perusahaan

Bila air sudah mulai masuk ke pintu-pintu di kantor/gudang/lainnya,segera matikan power listrik di
area yg airnya sudah masuk

Barang /Dokumen dan barang-barang berharga lainnya yg berada dibawah segera dipindahkan ke
lokasi yg lebih tinggi

Bila air sudah memasuki semua lokasi/area di area perusahaan, segera bunyikan alarm sebagai tanda
bahaya banjir

Semua karyawan dievakuasi ke tempat yg aman, dengan berkoordinasi dengan fungsi terkait

Team Tanggap Darurat (ERP) dan petugas ME akan melakukan tugasnya :

 Mematikan semua power supply

 Melokalisir bahan-bahan kimia berbahaya agar aman dari kemungkinan pencemaran dan
kemungkinan kecelakaan

 Mengevakuasi barang/dokumen berharga milik perusahaan, klien dan karyawan.

Apabila banjir semakin meninggi, ketua ERT segera menghubungi instansi terkait untuk meminta
bantuan

Apabila banjir semakin meninggi terus, semua team Tanggap Darurat/ERT segera melakukan
evakuasi/penyelamatan diri sendiri

Apabila banjir telah usai, maka team Tanggap Darurat/ERP melakukan penyisiran lokasi untuk
mengetahui kerusakan yg terjadi akibat banjir dan mendatanya

Semua team ERT melakukan tindakan pemulihan pasca banjir

ERT mengadakan meeting review tentang kejadian banjir sekaligus mereview prosedur apakah
masih memadai atau tidak

Membuat laporan kejadian, hasil invetigasi dan action plan kepada Direktur
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM API


RINGAN (APAR)
EXAMINATION PROCEDURE FIRE EXTINGUISHER

Kode Dokumen : SHE - 42

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR PEMERIKSAAN ALAT


PEMADAM API RINGAN ( APAR ) SHE - 42 1 2 J\UNI 2014 1 dari 1

Pemeriksaan tabung APAR dilakukan secara berkala sebulan sekali oleh petugas security

Pengecekan dilakukan dengan menggunakan form yang telah disediakan dan mengisi tag yang
telah ditempelkan di tabung APAR sebagai bukti telah diperiksa.

Petugas pemeriksa memastikan bahwan APAR berada pada tempatnya dan letaknya mudah dilihat
dan tidak terhalang oleh benda/barang.

Item APAR yang di check / diperiksa :


 Pen pengaman : dipastikan dalam keadaan masih utuh dan baik
 Kawat Segel : dipastikan masih baik dan tidak rusak / baik.
 Tuas Kepala : Tuas Kepala masih baik, tidak pecah dan bersih
 Selang : Selang masih bagus, tidak mampet dan tidak pecah.
 Corong/Nozzle : Nozzle tidak mampet, tidak kotor
 Tabung : Tabung masih baik, tidak penyok, bocor, berkarat
 Serbuk ( untuk dry chemical : Serbuk tidak menggumpal.

Untuk alat pemadan api ringan yg isinya Dry chemical, setiap tiga bulanan dengan membalik-
balikkan APAR untuk memastikan keadaan bubuk pemadam tidak mengeras/menggumpal

Untuk pemadam api ringan jenis CO2, lakukan penimbangan untuk memeriksa apakah alat
pemadam api masih baik atau tidak. Jika beratnya turun lebih dari 10 % dari berat seharusnya maka
harus segera diisi ulang.

Setelah melakukan pengecekan kembalikan alat pemadam api ringan ke tempat semula
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR PEMBELIAN
PURCHASING PROCEDURES

Kode Dokumen : SHE - 43

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR PEMBELIAN SHE - 43 1 2 JUNI 2014 1 dari 1

A. Tujuan

Untuk Mengetahui bahwa pembelian barang maupun jasa telah sesuai dengan spesifikasi teknik
dan persyaratan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 ) yang telah ditetapkan.

B. Ruang Lingkup

Keseluruhan pembelian barang dan jasa yang dipergunakan oleh PT. Sigma Cipta Utama

C. Prosedur Pembelian

1. Departemen Umum ( bagian pembelian ) sebelum membeli barang harus melakukan survey
terhadap barang atau jasa yang akan dibeli.

2. Bagian pembelian harus kerjasama dengan bagian QA, GCG dan Internal Audit, Operasi dan
HSSE dalam melakukan pembelian barang atau jasa yang diperlukan oleh perusahaan

3. Bagian Pembelian melakukan pembelian barang atau jasa setelah adanya kesepakatan bersama
dengan departemen terkait.

4. Setiap melakukan pembelian harus dicek kembali apakah barang yang dibeli sudah sesuai
dengan spesifikasi atau tidak.

5. Jika barang atau jasa yang dibeli tidak sesuai dengan spesifikasi maka barang atau jasa yang
dibeli harus segera dilaporkan pada atasan yang bersangkutan untuk segera melakukan
penukaran barang atau jasa tersebut.

6. Setelah barang dan jasa telah diterima sesuai spesifikasi, maka bagian pembelian melaporkan ke
atasannya mengenai barang tersebut sudah dilakukan penukaran.

7. Setelah barang dan jasa diterima dan sesuai dengan spesifikasi maka dilakukan pembayaran
pada pihak supplier.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN DI AREA


PERUSAHAAN
IMPLEMENTATION PROCEDURES WORK AREA
COMPANY
Kode Dokumen : SHE - 44

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENTAL – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR PELAKSANAAN
SHE - 44 1 2 JUNI 2014 1 dari 1
PEKERJAAN DI AREA PERUSAHAAN

A. Tujuan

Untuk pengawasan dan keamanan segala aktivitas pekerjaan di area perusahaan dan persyaratan-
persyaratan dan kebijakan HSSE serta prosedur kerja yang harus dipatuhi oleh para pekerja atau
rekanan (vendor) terkait Keselamatan, Keamanan dan Kesehatan Kerja di perusahaan.

B. Ruang Lingkup

Keseluruhan pelaksanaan pekerjaan di seluruh area PT. Sigma Cipta Utama

C. Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan


1. Setiap pekerja/mitra kerja/vendor yang akan melaksanakan atau melakukan pekerja di area
perusahaan harus koordinasi dengan bagian terkait dan HSSE.
2. Bagian umum / terkait agar menginformasikan / koordinasi dengan bagian HSSE terkait adanya
pekerjaan oleh mitra kerja/vendor di area perusahaan
3. HSSE Department memastikan bahwa peralatan safety / keselamatan kerja sesuai dengan
standar Keselamatan Kerja dan pekerjaan .
4. HSSE Department memastikan bahwa setiap akan melaksanakan pekerjaan harus dimulai
dengan safety briefing oleh pengawas proyek/mandor/HSSE Coordinator
5. Selama proses pekerjaan berlangsung harus mentaati semua peraturan dan kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja
6. Apabila terdapat pekerja / mitra kerja tidak mentaati peraturan dan kebijakan Keselamatan kerja
dan melakukan pekerjaan dalam kondisi, situasi dan tindakan tidak aman maka akan
diberhentikan dari pekerjaan tersebut.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR PEMBONGKARAN BANGUNAN


PROCEDURE DEMOLITION

Kode Dokumen : SHE - 45

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN SHE - 45 1 2 JUNI 2014 1 dari 12


BANGUNAN

DASAR HUKUM

1. UU No.1 th. 1970 tentang keselamatan kerja


2. Permenakertrans RI No. 01/MEN/1980 tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada
konstruksi bangunan
3. Keputusan bersama menteri tenaga kerja dan pekerjaan umum N0. KEP 174/MEN/1986.
No. 104/KPTS/1986 tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat kegiatan
konstruksi
4. Peraturan Perusahaan 2010-2012 PT. Sigma Cipta Utama

1. TUJUAN

1. Menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja


2. Mencegah kecelakaan kerja
3. Mencegah penyakit akibat kerja
4. Mencegah pencemaran lingkungan
5. Memperlancar proses pembongkaran
6. Meningkatkan disiplin dan behaviour safety
7. Mengimplementasikan undang-undang pemerintah dan standart ULI

2. RUANG LINGKUP

Pekerjaan pembongkaran ini meliputi persiapan kerja, persyaratan umum pada pekerjaan
pembongkaran, peralatan pembongkaran, pembongkaran dinding, pembongkaran lantai,
pembongkaran cerobong, pembongkaran atap, pembongkaran kerangka atap, pembongkaran kolom
dan balok, pembongkaran pondasi, pengangkutan dan pembuangan
3. DEFINISI.

SOP : Standar Operasional prosedur


SIO : Surat Izin Operasional
PTW : Permit to Work
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN SHE - 45 1 2 JUNI 2014 2 dari 12


BANGUNAN

4. TANGGUNG JAWAB

Manajer Proyek : Penanggungjawab utama pada proyek sekaligus pemimpin langsung pada
proyek; Menyediakan APD secara cuma-cuma kepada karyawan; Memastikan bahwa pekerja
kompeten dalam bidangnya, memastikan bahwa peralatan yang digunakan sesuai dan aman,
Mengadakan audit.

HSE Coordinator / Officer :


 Membantu kinerja manager untuk menyelenggarakan dan meningkatkan usaha keselamatan
kerja; hygiene perusahaan dan kesehatan kerja; Bertanggung jawab mengkoordinir;
Mengeluarkan standart prosedur dan Bertanggungjawab untuk menjamin bahwa prosedur ini
dikomunikasikan / disosialisasikan dan dijalankan pada pekerja yang bekerja pada pekerjaan
pembongkaran.

 Membantu kinerja dari manajer sebagai pengawas langsung pada proyek; pengawas kontraktor,
dan melaksanakan pengawasan

Kontraktor : Bertanggung jawab menentukan kompetensi pekerja yang dipekerjakan; Meyakinkan


pekerja yang bekerja sudah memakai APD Wajib melaksanakan Safety Briefing awal dan akhir
bekerja setiap hari.

Pekerja : Bertugas menjalankan proyek sesuai instruksi yang sesuai dengan SOP; Melaporkan
setiap kegiatan kepada supervisor; Mematuhi semua peraturan yang ditetapkan; Memakai APD
yang telah disediakan; melaporkan segala kerusakan peralatan, nearmiss, accident maupun incident.
5. DAMPAK LINGKUNGAN

Bahaya Fisika : getaran, kebisingan, iklim kerja


Bahaya Kimia : debu
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN SHE - 45 1 2 JUNI 2014 3 dari 12


BANGUNAN

Bahaya Biologi : jamur, bakteri, virus, binatang ( masuk melalui pernafasan, pencernaan, kontak
langsung, luka terbuka)
Bahaya Psikologi : stress, kelelahan, tidak nyaman, konflik
Bahaya Fisiologi : ketidaksesuaian peralatan dengan bentuk tubuh (ergonomi)
Bahaya Fisik : Kejatuhan benda, terjepit, tertabrak,
6.IJIN

1. Harus memiliki Permit to Work


2. Harus bekerja berdasarkan SOP (Standar Operasional prosedur)
3. Operator pengoperasian alat berat harus memiliki SIO (Surat Izin Operasional)
4. Harus membuat HSE Plan
7. PERALATAN KERJA

1. Jika bandul penghancur dipakai untuk pembongkaran, harus diawasi agar mempunyai daerah
aman 1,5 kali tinggi gedung.
2. Perancah yang dipakai harus bebas dari bangunan yang akan dibongkar.
3. Jika digunakan kerekan atau peluncur, harus disediakan untuk menurunkan material
4. Peralatan manual yang digunakan seperti palu penghancur harus sesuai dan aman
5. Alat mekanik untuk pembongkaran seperti escavator, backhoe dan crane harus kuat, sesuai,
memiliki izin operasi, telah diinspeksi dan dinyatakan aman digunakan sehingga menjamin
keselamatan operatornya
6. Peralatan las seperti tabung, manometer,torch, flash back arester harus sesuai dengan standart
aman
8.Perlengkapan Penyelamatan dan APD
1. Alat-alat penyelamat dan APD harus sesuai pekerjaannya
2. Jumlah APD harus sesuai tenaga kerja yang terlibat dalam pekerjaan konstruksi
3. Alat penyelamat dan APD yang disediakan oleh pengusaha / kontraktor harus memenuhi syarat
keselamatan kerja (SNI)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN SHE - 45 1 2 JUNI 2014 4 dari 12


BANGUNAN

4. Setiap tenaga kerja dan orang lainnya yang memasuki tempat kerja konstruksi bangunan harus
memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan
5. Alat Pelindung Diri yang dipakai antara lain:
 Safety helmet untuk melindungi kepala dari reruntuhan
 Safety shoes untuk melindungi kaki
 Safety gloves dan sleeve/sarung tangan kulit untuk pekerjaan pemotongan baja dengan las
 Apron sebagai pelindung dada pada pekerjaan las
 Safety googles ( disesuaikan dengan pekerjaannya)
 Safety harness untuk pekerjaan pada ketinggian
 Masker untuk melindungi paru-paru dari debu, material berbahaya seperti debu asbes yang
dapat menyebabkan penyakit asbestosis
 Earplug untuk melindungi telinga dari kebisingan

6. Menyediakan kotak P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan)


7. Menyediakan APAR
8. Pemasangan LOTO pada sumber listrik dan energi lainnya
9. Pemasangan safety line dan warning sign pada area berbahaya
10. Pemasangan perancah untuk pekerjaan pada ketinggian
11. Pemasangan barrier/ pagar pembatas
12. Pemasangan jaring pengaman untuk menghindari kejatuhan benda dari atas
13. Memasang spanduk, warning safety
14. Menyediakan alat bantu komunikasi seperti HT, pluit dan pengeras suara
9.PELAKSANAAN

Tahap Pengerjaan Pembongkaran


1. Persiapan pembongkaran
2. Pembongkaran kaca, kusen, daun pintu, paping
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN SHE - 45 1 2 JUNI 2014 5 dari 12


BANGUNAN

3. Pembongkaran atap dan rangka atap


4. Pembongkaran lantai
5. Pembongkara dinding & kolom
6. Pembongkaran balok
7. Pembongkaran pondasi bangunan
8. Pengangkutan dan pembuangan

Persyaratan Umum
1. Dibawah pengawasan orang ahli.
2. Pekerja harus yang cakap dan mengikuti petunjuk.
3. Pekerja harus bekerja pada tingkat yang sama
4. Dimulai pada bagian paling atas bangunan setingkat demi setingkat dan diteruskan kebawah.
5. Bahan hasil pebongkaran tidak boleh ditimbun
6. Perlindungan harus diberikan untuk tidak merubuhkan bagian yang dapat menghancurkan
kestabilan bagian bagian lain.
7. Bila cuaca buruk harus dihentikan, seperti angin kencang, hujan, bangunan sudah melemah,
dan adanya getaran.
8. Tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan dapat dirobohkan oleh angin.
9. Pembongkaran mulai dari memindahkan kaca pintu, jendela, benda yang dapat dilepas, dan
barang-barang yang menjorok keluar.
10. Peralatan yang di gunakan harus sesuai dan aman
11. Harus memiliki sarana untuk keperluan keluar masuk dengan aman
12. Bekerja berdasarkan prosedur yang ditetapkan
Persiapan pembongkaran
1. Koordinasi antara Pihak Engineering, Kontraktor, Konsultan, Safety Dept.tentang Schedule
yang menyangkut urutan pembongkaran & waktu
2. Menyiapkan Alat Perlindung Diri untuk para pekerja seperti helmet, masker kain, kacamata
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN SHE - 45 1 2 JUNI 2014 6 dari 12


BANGUNAN

safety, sarung tangan, safety harness, earplug, sepatu safety, rompi, alat emegency, rambu,
spanduk, gambar proyek dll
3. Melakukan pemeriksaan dan pembersihan terhadap gedung yang akan dibongkar
4. Petugas Safety Officer berdasarkan identifikasi data dan analisa resiko kemudian memberikan
briefing tentang bahaya yang terdapat pada pekerjaan pembongkaran, cara kerja yang aman,
pemakaian alat pelindung diri yang benar
5. Persiapan sarana seperti kantor, tempat ibadah, kantin, toilet, tempat parkir kendaraan, air,
instalasi listrik, dan tempat sampah
6. Mempersiapkan alat komunikasi seperti HT, pengeras suara, peluit dll
7. Menetapkan rencana pekerjaan pengangkutan terlebih dahulu sebelum pekerjaan
pembongkaran dimulai
8. Mempersiapkan tempat untuk bongkaran konstruksi, kaca , kayu, alat listik
9. Memasang poster safety mengenai peringatan untuk memakai APD dan pentingnya berlaku
safety di tempat kerja
10. Mematikan aliran listrik dan air, tetapi jika listrik terpakai maka harus terlindung dari
kerusakan
11. Memasang alat pengaman dan alat bantu seperti screen debu dan serpihan, alat pengaman di
ketinggian, pijakan dan tali pengaman di atap, barrier, safety line dll
Pembongkaran mulai dari memindahkan kaca pintu, jendela, benda yang dapat dilepas, dan
barang-barang yang menjorok keluar.

Proses pembongkaran
1. Pembongkaran mulai dari memindahkan kaca pintu, jendela yang bisa dilepas, besi, kayu yang
mencuat harus disingkirkan dahulu, benda yang dapat dilepas, dan barang-barang yang
menjorok keluar.
2. Pembongkaran bangunan harus dilakukan tingkat demi tingkat ( tingkat atas dan seterusnya
kebawah )
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN SHE - 45 1 2 JUNI 2014 7 dari 12


BANGUNAN

3. Daerah yang berbahaya harus dipagar


4. Bagian yang tidak stabil diberi penguat
5. Sewaktu alat mekanik untuk pembongkaran digunakan, terlebih dahulu harus ditetapkan
daerah berbahaya dimana tenaga kerja dilarang memasuki area tersebut
6. Untuk menghindari kejatuhan benda pembongkaran maka harus dipasang jaring yang kuat atau
dipasang pagar sehingga orang tidak masuk kedalam area
7. Tenaga kerja harus terlindungi dari debu dan pecahan-pecahan yang berhamburan
8. Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menjamin agar tenaga kerja dan orang-orang lain
tidak kejatuhan bahan-bahan atau benda-benda dari atas sewaktu pekerjaan pembongkaran
dilaksanakan.
9. Pembuangan hasil pembongkaran harus dilakukan pada saat istirahat kerja
Pekerjaan Ketinggian
Dalam pelaksanaan pekerjaan ditempat ketinggian ( >2m) beberapa hal yang harus diperhatikan
antara lain :
1. Menggunakan perancah ( scaffolding ) atau tangga besi permanen
2. Dilengkapi APD yang sesuai ( sabuk pengaman atau safety harness) untuk menjamin agar
tidak terjatuh. Tali sabuk pengaman harus cukup pendek agar tinggi jatuh bebas tidak melebihi
1,5 meter
3. Harus dipersiapkan jalur yang aman sebelum memulai pekerjaan
4. Harus dipastikan tempat dudukan tangga tersambung aman dan papan dudukannya terpasang
rapat untuk mencegah orang tersandung dengan barang-barang yang jatuh
5. Harus dipastikan bahwa daerah dibawahnya bersih dari reruntuhan dan barang-2 lain yang
tidak diperlukan
6. Jaring pengaman harus digunakan dan dipasang untuk mengantisipasi jatuhnya benda-benda
yang dapat menimpa orang dibawahnya
7. Jangan memakai tangga yang dibuat sendiri yang tidak dapat dijamin mengenai kekuatan dan
keamanannya
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN SHE - 45 1 2 JUNI 2014 8 dari 12


BANGUNAN

8. Jangan sekali-kali menggunakan tangga susun dan sejenisnya yang belum pernah diperiksa
oleh safety officer dan jika masih ragu-ragu, segera tanyakan kepada safety officer
9. Pasang pagar pembatas pada sekitar kerja agar jangan ada orang yang tidak berkepentingan
masuk / berada pada area kerja

Pembongkaran Atap
1. Pekerja wajib menggunakan APD pada pekerjaan ketinggian seperti safety / bodyharness dll,
dan harus mengikuti prosedur kerja pada ketinggian
2. Harus ada pekerja berkompeten yang bertugas membuka jalur aman untuk naik dan turun
3. Harus dipastikan sling dalam keadaan baik tanpa cacat sedikitpun
4. Harus memastikan jaring-jaring pengaman dipasang dengan kuat dan aman
5. Pembongkaran atap dimulai dari bagian gedung paling luar
6. Pembongkaran atap pada tahap selanjutnya adalah yaitu pembongkaran atap pada bagian
gedung utama
7. Pembongkaran pada gedung utama dilakukan terlebih dahulu pada bagian atas atap dan
berakhir pada bagian bawah atap
8. Saat menurunkan atap, pastikan antara pekerja yang diatas dengan pekerja yang dibawah dapat
berkomunikasi dengan baik
9. Penurunan atap menggunakan tali harus memperhatikan kualitas dan kekuatan tali serta cara
pengikatan yang aman
10. Pembongkaran kerangka baja pada atap dengan menggunakan crane harus di mulai dari sisi
luar terlebih dahulu baru kerangka atap utama
11. Crane dioperasikan oleh operator yang memiliki SIO dari Disnaker
12. Penggunaan crane harus sesuai kapasitas muatan yang akan diangkat
13. Atap-atap yang telah dilepas harus dipastikan tertata dengan rapi dan baik
14. Pekerja yang melakukan pemotongan baja menggunakan las potong wajib melaksanakan
prosedur hotwork
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN SHE - 45 1 2 JUNI 2014 9 dari 12


BANGUNAN

Pembongkaran dengan las potong


1. Pekerja las harus memakai APD pekerjaan hotwork pakaian pelindung tahan api seperti sarung
tangan las, apron, kaca mata, sepatu pengaman,
2. Pekerjaan tersebut dilarang pada ruangan terdapat bahan-bahan yang mudah terbakar /
meledak, penguapan gas-gas yang berbahaya.
3. Hantaran yang mensuplai listrik ke trafo harus terisolasi yang memenuhi syarat dan tahan air.
4. Pesawat las yang mempunyai tegangan lebih dari 50 Volt arus bolak-balik harus diamankan
dari sentuh langsung atau sentuh tidak langsung.
5. Penempatan tabung harus terhindar dari panas matahari langsung, bahan bahan yang mudah
terbakar / meledak, penguapan gas-gas yang berbahaya.
6. Tabung di tempatkan di tempat yang kokoh, dan diikat dengan belt
7. Tabung dilengkapi dengan flash back arester
8. Tabung telah dilengkapi dengan pedoman tekanan (manometer), tanda pengenal, tanda baik
yang sah, dicat berdeasarkan sifat gas.
9. Ventilasi harus baik
Pembongkaran dinding
1. Pembongkaran dinding di mulai dari shaft yang paling atas terlebih dahulu
2. Pada saat dinding didorong pekerja harus pada jarak yang aman.
3. Pembongkaran dinding yang tipis harus dilengkapi dengan perancah.
4. Dinding tidak boleh dirubuhkan kecuali lantai karena dapat menahan tekanan yang diakibatkan
oleh runtuhnya dinding tersebut

Pembongkaran Lantai
1. Pembongkaran lantai dimulai dari lantai yang paling atas tingkat demi tingkat dilanjutkan ke
bawah dan seterusnya
2. Apabila tenaga kerja sedang membongkar lantai harus tersedia papan yang kuat yang ditumpu
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN SHE - 45 1 2 JUNI 2014 10 dari 12


BANGUNAN

tersendiri bebas dari lantai yang sedang dibongkar


3. Tenaga kerja dilarang bekerja di daerah bawah lantai yang sedang dibongkar dan daerah
tersebut harus dipagar

Pembongkaran kolom dan balok


1. Konstruksi baja harus dibongkar bagian demi bagian sehingga terjamin kestabilan konstruksi
tersebut agar tidak membahayakan sewaktu dilepas

Pembongkaran cerobong
1. Cerobong yang tinggi hanya boleh dirubuhkan oleh orang yang ahli.
2. Penahan atau penumpu kerekan pengangkat harus tidak tergantung pada perancah.
3. Jika cerobong dirubuhkan dengan perancah, pada waktu pembongkaran dilakukan, maka lantai
perancah berada dibawah bibir cerobong tidak lebih dari 1,5 meter.
4. Pembuangan hasil bongkaran harus dilakukan pada saat istirahat kerja.

Pembongkaran pondasi
1. Pembongkaran pondasi dengan alat berat breaker , escavator maupun backhoe operator harus
mempunyai ijin kerja/ SIO

Pengangkutan dan pembuangan


1. Pengguanaan alat berat untuk mengangkut sisa reruntuhan harus sesuai dengan kapasitas alat
dan sesuai standar aman
2. Pengangkutan dengan menggunakan kendaraan seperti truk, dump truk, pick up, supir harus
memiliki SIM dan pastikan kendaraan dalam kondisi baik
3. Pembuangan sisa bongkaran seperti reruntuhan, besi, atap, ubin dll harus ke tempat
penampungan yang sesuai
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN SHE - 45 1 2 JUNI 2014 11 dari 12


BANGUNAN

Daerah jalan masuk dan keluar


1. Harus tersedia jalan yang aman untuk tenaga kerja bagian pembongkaran.
2. Tangga harus tersedia pada tempatnya.
3. Jika keadaan gelap harus diberi penerangan sesuai standar yang berlaku.
Pembongkaran dengan alat berat
1. Pembongkaran dengan breaker, operator harus memiliki SIO

10.LAMPIRAN GAMBAR,
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN SHE - 45 1 2 JUNI 2014 12 dari 12


BANGUNAN

Alat berat escavator untuk menghancurkan Penyiraman dilakukan untuk mengurangi


gedung polusi debu

Jaring pengaman untuk menghindari pekerja Safety harness wajib dipakai oleh pekerja pada
lain kejatuhan benda ketinggian

Backhoe digunakan sebagai alat penghancur Setiap pekerja wajib memakai APD
mekanik
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR TATA CARA INDUKSI


INDUCTION PROCEDURES

Kode Dokumen : SHE - 46

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR TATA CARA INDUKSI
SHE -46 0 2 JUNI 2014 1 dari 4
PROCEDURES FOR INDUCTION

PROSEDUR INDUKSI

Induksi Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan

 Induksi Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan diberikan kepada


tamu, klien dan karyawan baru.

 Induksi dilakukan di tempat atau ruangan tertentu.

 Induksi dilakukan oleh petugas HSSE yang kompeten dan petugas yang diberi
wewenang oleh HSSE Manager.

 Topik materi induksi harus dimasukkan dalam suatu daftar periksa dan akan
menjadi acuan bagi pemberi /pelaksana induksi. Penyampaian topik materi di
dalam induksi disesuaikan dengan situasi dan kondisi lokasi. Topic materi induksi
antara lain :

 Kebijakan dan Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja di perusahaan.

 Pencegahan apabila terjadi kebakaran

 Alat Pelindung Diri

 Mengenai Lingkungan dan Lindungan

 Bahan materi induksi K3LL sesuan dengan jumlah peserta dan jenis induksi

 Setiap peserta induksi harus mengisi daftar tamu dan daftar periksa

 Daftar periksa yang telah ditandatangani peserta dan penyaji induksi


didokumentasikan di Departemen HSSE

 Hasil induksi HSSE di dokumentasikan oleh Perusahaan

Terlampir : Formulir Induksi K3LL


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR TATA CARA INDUKSI
SHE -46 0 2 JUNI 2014 2 dari 4
PROCEDURES FOR INDUCTION
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR TATA CARA INDUKSI
SHE -46 0 2 JUNI 2014 3 dari 4
PROCEDURES FOR INDUCTION
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR TATA CARA INDUKSI
SHE -46 0 2 JUNI 2014 4 dari 4
PROCEDURES FOR INDUCTION
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR PENGISIAN SOLAR


SOLAR CHARGING PROCEDURE
Kode Dokumen : SHE - 47

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR KEBERSIHAN
HOUSEKEEPING PROCEDURE
Kode Dokumen : SHE - 48

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 01 – 01 – 2008
2/0 17 – 01 – 2012
3/0 18 – 06 – 2012
4/0 02 – 06 – 2014
5/0 02 – 02 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR HOUSEKEEPING 1 dari 2


SHE - 48 04 02 JUNI 2015
(HOUSEKEEPING PROCEDURES)

1. Identify and define the areas that need to be 1. Identifikasikan dan tentukan daerah yang
cleaned and done. perlu dibersihkan & dikerjakan.

2. Inform the part that is responsible when 2. Informasikan pada bagian yang bertanggung
cleanup is expected to be done soon. jawab bila pembersihan diharapkan untuk
segera dikerjakan.

3. Collect and check materials, equipment, and 3. Kumpulkan & periksa bahan, peralatan, dan
cleaning supplies. perlengkapan pembersih.

4. Prepare tools and cleaning agents in 4. Siapkan alat & bahan pembersih sesuai
accordance with the state of the object to be dengan keadaan objek yang akan dibersihkan.
cleaned.
5. Pembersihan dimulai dari bagian atas atau
5. Cleaning starts from the top or towards the paling tinggi menuju bagian bawah atau
bottom of the highest or lowest. Or from the terendah. Atau dari bagian yang paling jauh
most distant part moving towards the door. menuju kearah pintu.

6. Do the job with the principle clockwise if the 6. Lakukan pekerjaan dengan prinsip searah
cleaning object in the room. jarum jam jika obyek pembersihan di ruangan.

7. The principle of cleaning is to remove the 7. Prinsip pembersihan adalah mengangkat


dirt, not lift objects that are cleaned surface kotoran, bukan mengangkat lapisan permukaan
coating or leveling dirt. objek yang dibersihkan atau meratakan
kotoran.

8. Work with using the principles of 8. Bekerjalah dengan menggunakan prinsip


occupational health and safety. kesehatan dan keselamatan kerja.

9. Using a soft cleaning materials before use 9. Menggunakan bahan pembersih yang lunak
harsh cleaning agents / strong (adjust the level sebelum menggunakan bahan pembersih yang
pengotoranya). keras/kuat (sesuaikan dengan tingkat
pengotoranya).

10. Install signs (wet caution) when was 10. Pasang rambu-rambu (wet caution) jika
cleaning the common areas to avoid risk of sedang membersihkan daerah umum untuk
slipping due to wet floor hazards or fall of menghindari risiko bahaya terpeleset akibat

HSSE PT. Sigma Cipta Utama Page 1 of 2


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR HOUSEKEEPING 2 dari 2


SHE - 48 04 02 JUNI 2015
(HOUSEKEEPING PROCEDURES)

water due to over head cleaning. lantai basah atau kejatuhan air karena over
head cleaning.

11. Prepare all vital signs so as not to endanger 11. Siapkan semua rambu-rambu penting
the guests and staff. sehingga tidak membahayakan tamu dan staff.

12. Always check the back area / location were 12. Selalu memeriksa kembali area/lokasi yang
cleaned before leaving the area. dibersihkan sebelum meninggalkan area.

13. Restore equipment and cleaning materials in 13. Mengembalikan peralatan dan bahan
space / warehouse available. pembersih pada ruang/gudang yang tersedia

HSSE PT. Sigma Cipta Utama Page 2 of 2


PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR IZIN KERJA


WORK PERMIT PROCEDURE
Kode Dokumen : SHE - 49

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 11 – 08 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR IZIN KERJA AMAN DAN
ANALISA KESELAMATAN KERJA
SHE - 49 0 22 Desember 2014 1 dari 3
PERMIT TO WORK AND JOB SAFETY
ANALYSYS PROCEDURES

1. TUJUAN
Prosedur Permit To Work (ijin kerja) disusun dengan tujuan untuk memberi perlindungan
bagi pekerja terhadap kecelakaan dan atau kerusakan properti sebagai akibat suatu
proses kerja yang mengandung resiko tinggi.

2. LINGKUP
Prosedur Permit To Work(ijin kerja) ini mencakup sistem pengendalian terhadap ijin untuk
melakukan pekerjaan yang berisiko sedang dan tinggi di lingkungan PT Sigma Cipta
Utama oleh karyawan (internal) maupun yang dilakukan oleh mitra kerja (eksternal).

3. DEFINISI
3.1. Mitra Kerja
Pihak eksternal yang akan melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan kedinasan
dilingkungan PT Sigma Cipta Utama.

3.2. Pekerjaan beresiko tinggi


Pekerjaan yang apabila dilakukan, pekerjaan tersebut mempunyai resiko K3 yang tinggi
terhadap keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan kerja di sekitarnya.

4. PROSEDUR DAN TANGGUNG JAWAB

4.1. Pemohon Permit To Work (ijin kerja) yang akan mengajukan permohonan ijin
pekerjaan kepada Department HSSE pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan Permit
To Work (ijin kerja) yang tertera di dalam Formulir Permit To Work (ijin kerja).

4.2. Department HSSE kemudian melakukan pengecekan terhadap formulir Permit To


Work (ijin kerja) sekaligus memastikan area tempat bekerja sudah aman, termasuk
kelengkapan alat pemadam kebakaran & APD yang sesuai sebagai Pengawas K3
berkewajiban melakukan pemantauan selama pekerjaan berlangsung terkait dengan
pelaksanaan K3.

4.3. Apabila semua perlengkapan yang dipersyaratkan dalam formulir ijin kerja sudah
terpenuhi, maka Formulir Permit To Work (ijin kerja) disetujui dan dikeluarkan oleh
Department HSSE.

4.4. Sebelum memberikan Formulir Permit To Work (ijin kerja), Department HSSE
memberikan Briefing K3 kepada pelaksana pekerjaan.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR IZIN KERJA AMAN DAN
ANALISA KESELAMATAN KERJA
SHE - 49 0 22 Desember 2014 2 dari 3
PERMIT TO WORK AND JOB SAFETY
ANALYSYS PROCEDURES

4.5. Formulir Permit To Work (ijin kerja) yang telah disetujui kemudian dicatat ke dalam
log book yang terdapat di Department HSSE.

4.6. Pelaksana pekerjaan wajib menjalankan/ mematuhi APD dan SOP yang sesuai
dengan Formulir Permit To Work (ijin kerja) serta mematuhi semua rambu-rambu K3
yang ada.

4.7. Pelaksana Pekerjaan selama melakukan pekerjaannya memasang salinan surat


Permit To Work (ijin kerja) dekat tempat bekerja dan Supervisor Atas mengawasi
pekerjaan sesuai ketentuan formulir Permit To Work (ijin kerja) yang telah
ditetapkan.

4.8. Jika diketemukan di lokasi pekerjaan pekerja tidak sesuai dengan Formulir Permit To
Work (ijin kerja) yang ada, maka Deparment HSSE berhak memberhentikan
pekerjaan dan dapat dilanjutkan kembali jika sudah memenuhi persyaratan sesuai
Permit To Work (ijin kerja) yang dikeluarkan.

4.9. Jika pekerjaan telah selesai dilaksanakan, maka pelaksana pekerjaan


menandatangani Formulir Permit To Work (ijin kerja) yang kemudian diserahkan
kepada Deparment HSSE untuk diperiksa apakah lokasi pekerjaan sudah bersih
dan sesuai dengan laporan pekerjaan. Jika sudah sesuai, maka Department
menandatangani formulir Permit To Work (ijin kerja) sebagai persetujuan.

4.10. Satu Formulir Permit To Work (Ijin kerja) hanya berlaku untuk 1 (satu) kali pekerjaan
sampai selesai.

4.11. Staf HSSE akan mendata dan membuat laporan terhadap kegiatan/pekerjaan yang
tidak memenuhi ketentuan mengenai Permit To Work (ijin kerja) & Briefing K3
seperti tersebut diatas.

5. LAMPIRAN
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR IZIN KERJA AMAN DAN
ANALISA KESELAMATAN KERJA
SHE - 49 0 22 Desember 2014 3 dari 3
PERMIT TO WORK AND JOB SAFETY
ANALYSYS PROCEDURES

5.1 Formulir Permit To Work (ijin kerja)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR PENGELASAN
WELDING PROCEDURE
Kode Dokumen : SHE - 50

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 11 – 08 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDURE PENGELASAN
SHE -50 0 03 August 2015 1 dari 4
WELDING PROCEDURE

Pengelasan SMAW (Shield Metal Arc Welding)

Tujuan Percobaan :

Untuk menentukan koefisien pencairan dan koefisien penambahan metal las pada produk
lasan setelah dilakukan proses pengelasan SMAW dan untuk mengetahui parameter-
parameter las terutama arus listrik pad alas listrik tangan/las elektroda terbungkus
(SMAW) terhadap Heat Input (panas yang dipakai) dan produk lasan yang dihasilkan.

Langkah Percobaan:

1. Menyiapkan pelat dan elektroda dengan ukuran 15 x 10 x 0,3 (cm).

2. Menimbang pelat dan elektroda.

3. Memasang elektroda pada kutub positif atau negative pada mesin las SMAW.

4. Men-setting mesin las SMAW (arus 75, 85 , dan 95 A dan tegangan 220V).

5. Menyiapkan Stop Watch.

6. Melakukan pengelasan sesuai garis pada pelat, lamanya pengelasan dihitung.

7. Setelah pengelasan selesai, termokopel ditempelkan pada daerah ujung hasil lasan dan
catat waktunya sampai mencapai temperatur 100 C.

8. Menimbang pelat hasil lasan dan elektroda sisa.

9. Menghitung kecepatan pengelasan dan laju pencairan elektroda.

10. Menghitung dan menentukan nilai koefisien pencairan dan koefisien penambahan.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan

Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu diantaranya:

1. Mesin Las listrik SMAW.

2. Penyangga material las.


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDURE PENGELASAN
SHE -50 0 03 August 2015 2 dari 4
WELDING PROCEDURE

3. Timbangan.

4. Helm/Kaca mata las.

5. Sarung tangan dan Apron

6. Penggaris / meteran dan Spidol.

7. Gergaji tangan dan gergaji mesin

8. Stopwatch.

9. Jangka Sorong.

10. Tang Penjepit.

11. Ampelas dan sikat baja/kikir

12. Timbangan

13. Palu/Martil.

Bahan yang digunakan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu di antaranya:

1. Pelat besi dengan ukuran 15x10x0,3 (cm).

2. Elektroda Las.

4. Bahaya yang ditimbulkan dan Penanggulangannya :

1. Kejutan listrik.

Kecelakaan akibat kejutan listrik dapat terjadi setiap saat, baik itu saat pemasangan
peralatan, penyetelan atau pada saat pengelasan. Resiko yang akan terjadi dapat berupa
luka bakar, terjatuh, pingsan serta dapat meninggal dunia. Terdapat beberapa cara untuk
penanggulangan apabila kejutan listrik terjadi yaitu :

1. Mematikan stop kontak segera


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDURE PENGELASAN
SHE -50 0 03 August 2015 3 dari 4
WELDING PROCEDURE

2. Berikan pertolongan pertama sesuai dengan kecelakaan yang dialami penderita


Apabila tidak sempat mematikan stop kontak dengan segera, maka hindarkanlah
penderita dari aliran listrik dengan memakai alat-alat kering yang tidak bersifat
konduktor.

2. Sinar las
Dalam proses pengelasan timbul sinar yang membahayakan operator las dan pekerja
lain didaerah pengelasan. Sinar yang membahayakan tersebut adalah :

a. Cahaya Tampak
Benda kerja dan bahan tambah yang mencair pada las busur manual mengeluarkan
cahaya tampak Semua cahaya tampak yang masuk ke mata akan diteruskan oleh lensa
dan kornea mata ke retina mata. Bila cahaya ini terlalu kuat maka mata akan segera
menjadi lelah dan kalau terlalu lama mungkin menjadi sakit. Rasa lelah dan sakit pada
mata sifatnya hanya sementara.

b. Sinar Infra Merah


Sinar infra merah berasal dari busur listrik. Adanya sinar infra merah tidak segera
terasa oleh mata, karena itu sinar ini lebih berbahaya, sebab tidak diketahui, tidak
terlihat. Akibat dari sinar infra merah terhadap mata sama dengan pengaruh panas,
yaitu akan terjadi pembengkakan pada kelopak mata, terjadinya penyakit kornea dan
kerabunan. Jadi jelas akibat sinar infra merah jauh lebih berbahaya dari pada cahaya
tampak. Sinar infra merah selain berbahaya pada mata juga dapat menyebabkan
terbakar pada kulit berulang-ulang (mula-mula merah kemudian memar dan
selanjutnya terkelupas yang sangat ringan).

c. Sinar Ultra Violet


Sinar ultra violet sebenarnya adalah pancaran yang mudah terserap, tetapi sinar ini
mempunyai pengaruh yang besar terhadap reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh.
Bila sinar ultra violet yang terserap oleh lensa melebihi jumlah tertentu, maka pada
mata terasa seakan-akan ada benda asing didalamnya dalam waktu antara 6 sampai 12
jam, kemudian mata akan menjadi sakit selama 6 sampai 24 jam. Pada umumnya rasa
sakit ini akan hilang setelah 48 jam.

Pencegahan Kecelakaan karena Sinar Las :

1. Memakai pelindung mata dan muka ketika mengelas, yaitu kedok atau helm las.
2. Memakai peralatan keselamatan dan kesehatan kerja (pakaian pelindung
pakaian kerja , apron / jaket las, sarung tangan , sepatu keselamatan kerja)
3. Buatlah batas atau pelindung daerah pengelasan agar orang lain tidak terganggu
(menggunakan kamar las yang tertutup, menggunakan tabir penghalang)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDURE PENGELASAN
SHE -50 0 03 August 2015 4 dari 4
WELDING PROCEDURE

3. Debu dan Asap Las

a. Sifat fisik dan akibat debu dan asap terhadap paru-paru.

Debu dan asap las besarnya berkisar antara 0,2 um sampal dengan 3 um jenis debu
ialah eternit dan hidrogen rendah. Butir debu atau asap dengan ukuran 0,5 um dapat
terhisap, tetapi sebagian akan tersaring oleh bulu hidung dan bulu pipa pernapasan,
sedang yang lebih halus akan terbawa ke dalam dan ke luar kembali.

Debu atau asap yang tertinggal dan melekat pada kantong udara diparu-paru akan
menimbulkan penyakit, seperti sesak napas dan lain sebagainya. Karena itu debu dan
asap las perlu dapat perhatian khusus.

b. Harga bata kandungan debu dan asap las.

Harga bata ( ukuran ) kandungan debu dan asap pada udara tempat pengelasan
disebut Thaeshol Limited Value ( TLV ) oleh International Institute of Welding (IIW)
ditentukan besarnya 10 mg/m2 untuk jenis elektroda karbon rendah dan 20 mg/m2
untuk jenis lain.

Pencegahan kecelakaan karena debu dan asap las :

1. Peredaran udara atau ventilasi harus benar-benar diatur dan diupayakan, di mana
setiap kamar las dilengkapi dengan pipa pengisap debu dan asap yang penempatannya
jangan melebihi tinggi rata-rata / posisi wajah ( hidung ) operator las yang
bersangkutan.

2. Menggunakan kedok/ helm las secara benar, yakni pada saat pengelasan berlangsung
harus menutupi sampai di bawah wajah (dagu ), sehingga mengurangi asap/ debu
ringan melewati wajah.

3. Menggunakan baju las (Apron) terbuat dart kulit atau asbes.

4. Menggunakan alat pernafasan pelindung debu, jika ruangannya tidak ada sirkulasi
udara yang memadai ( sama sekali tidak ada ).

4. Luka Bakar

Luka bakar dapat terjadi karena :


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDURE PENGELASAN
SHE -50 0 03 August 2015 5 dari 4
WELDING PROCEDURE

- Logam panas

- Busur cahaya

- Loncatan bunga api

Luka bakar dapat diakibatkan oleh logam panas karena adanya pencairan benda kerja
antara 12000C –15000C , sinar ultra violet dan infra merah, hal ini dapat mengakibatkan
luka bakar pada kulit. Luka bakar pada kulit dapat menyebabkan kulit melepuh /
terkelupas, dan yang sangat fatal dapat menyebabkan kanker kulit.

Luka bakar pada mata mengakibatkan iritasi (kepedihan, silau) yang sangat fatal
menyebabkan katarak pada mata. Luka bakar yang diakibatkan oleh loncatan bunga api
adalah loncatan butiran logam cair yang ditimbulkan oleh cairan logam.

Biarpun bunga api itu kecil, tapi dapat melubangi kulit melalui pakaian kerja, lobang
kancing yang lepas atau pakaian kerja yang longgar.

Pencegahan Luka Bakar :

Untuk mencegah luka bakar, operator las harus memakai baju kerja yang lengkap yang
meliputi :

∙ Baju kerja (overall) dari bahan katun


∙ Apron / jaket kulit
∙ Sarung tangan kulit
∙ Topi kulit ( terutama untuk pengelasan posisi di atas kepala )
∙ Sepatu kerja
∙ Helm / kedok las
∙ Kaca mata bening, terutama pada saat membuang terak.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR STRUKTUR SEMENTARA


SCAFFOLDING PROCEDURE
Kode Dokumen : SHE - 51

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 11 – 08 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
Prosedure Pekerjaan Pemasangan &
SHE -51 0 03 August 2015 1 dari 4
Pembongkaran Scaffolding

1. TUJUAN :
Prosedur ini dibuat agar seluruh karyawan Konstruksi yang terlibat pada pekerjaan ini dapat mengikuti
dan mengetahui tahapan pemasangan maupun pembongkaran Scaffolding dengan benar dan selamat.

2. RUANG LINGKUP :
Standard Operating Procedure ini digunakan/berlaku untuk seluruh karyawan Konstruksi Central Service
yang terlibat didalam pekerjaan pemasangan maupun pembongkaran Scaffolding.

3. APD Yang Diperlukan :

APD Berikut harus dipakai pada saat melakukan tugas ini:

Hard Hat (Safety Fluorescent Safety Harness


Helmet) Vest.

Side-Shielded Safety Safety Boots Sarung Tangan


Glasses / Goggles or Shoes

4. TINDAKAN PENCEGAHAN UMUM


4.1 Penerapan 5 langkah menuju selamat.
4.2 Kru berkompeten
4.3 Sertifikat Scaffolding dan WAH yang masih valid

5. PROSEDUR
No. Urutan Langkah-Langkah Pekerjaan / Tugas Penanggung
jawab

PERSIAPAN TOOL & MATERIAL (GARIS BESAR)

1 Meninjau lokasi pemasangan Scaffold.


Karyawan/
2 Mempersiapkan material & peralatan kerja
Pengawas
3 Pemasangan scaffold, tangga dan label

4 Pemeriksaan struktur scaffolding dan serah terima


Karyawan /
5 Pembongkaran Scaffold Pengawas

6 Transportasi dan penyusunan kembali material di yard scaffold

7 Clean up dan selesai

MENINJAU LOKASI PEMASANGAN


1 Pada saat menerima order pemasangan scaffold dari siapapun. Beritahukan
kepada pengawas untuk permintaan ini.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
Prosedure Pekerjaan Pemasangan &
SHE -51 0 03 August 2015 2 dari 4
Pembongkaran Scaffolding

No. Urutan Langkah-Langkah Pekerjaan / Tugas Penanggung


jawab

2 Menugaskan satu atau beberapa orang untuk meninjau lokasi yang akan di
pasang dengan menemui terlebih dahulu orang yang meminta.
3 Komunikasikan rencana kerja dengan pemilik lokasi (area owner) pada saat
peninjauan lokasi tempat yang akan dipasang. Diskusikan resiko yang
mungkin terjadi di lingkungan tersebut.
4 Pastikan anda mengetahui sumber energy yang akan dimatikan apabila anda
bekerja di komponen yang harus anda matikan. Karyawan/
5 Amati sekeliling anda untuk menempatkan material sebelum scaffold di Pengawas
pasang,berilah pita barikade sekeliling tumpukan material yang anda susun.
6 Apabila pengamatan lokasi mengharuskan anda memanjat di atas ketinggian
gunakan safety harness lengkap dengan lanyardnya.
7 Pikirkan rancangan scaffold yang terbaik & terkuat sesuai dengan
permintaan serta kondisi pemasangan sebelum mempersiapkan material.
8 Khusus untuk pemasangan di Underground jangan lupa APD yang
dibutuhkan serta lakukan Clock In/Out pada tempat yang sudah disediakan.

MEMPERSIAPKAN MATERIAL DAN PERALATAN KERJA


1 Setelah peninjauan lokasi diskusikan dengan rekan sekerja tentang
bentuk,lokasi serta rancangan scaffold yang akan dibangun.
2 Gunakan sarung tangan dan perhatikan sekeliling anda pada saat anda
mengeluarkan material dari rak penyimpanan.
3 Periksalah kondisi komponen scaffold,pastikan semuanya dalam keadaan
baik dan layak pakai

4 Tugaskan satu orang berdiri di atas Pick up pada saat material akan di
naikkan,jauhkan orang-orang yang tidak terlibat dari lokasi
Karyawan /
5 Jangan melempar material scaffold. Hal ini akan berpotensi kecelakaan dan Pengawas
komponen scaffolding rusak.

6 Setelah keseluruhan material tersusun dalam Pick up ikatlah agar tidak ada
yang jatuh dalam perjalanan, jangan duduk di bak bersama material.

7 Untuk pengangkatan dengan O/H Crane,pastikan operator mempunyai


license, pastikan material terikat dengan benar,berilah tag land dan tugaskan
satu orang untuk signalmen selama pengangkatan berlangsung.
8 Signalmen diwajibkan untuk mengenakan workvest signalmen selama
memberi arahan

PEMASANGAN SCAFFOLD TANGGA & LABEL SERAH TERIMA


1 Setelah material tersusun pada tempat yang sudah disiapkan, lakukan
sejenak pengamatan sekeliling anda, pastikan tidak ada benda yang akan
menimpa anda selama pemasangan scaffold berlangsung.
Karyawan /
2 Posisikan base plate pada bidang yang rata Sebagai pondasi kekokohan Pengawas
scaffold yang akan didirikan jika scaffold yang didirikan adalah scaffold
modular, begitu juga dengan tiang utama pemasangan scaffold Tubular
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
Prosedure Pekerjaan Pemasangan &
SHE -51 0 03 August 2015 3 dari 4
Pembongkaran Scaffolding

No. Urutan Langkah-Langkah Pekerjaan / Tugas Penanggung


jawab
mulailah dengan pemasangan tahap awal.

3 Jangan memasang pipa scaffolding yang bengkok dan pastikan posisi


scaffolding berdiri tegak lurus dengan base plate.
Pasang pipa Bracing untuk kekokohan antara tiang utama dengan tiang utama
lainnya,meskipun scaffold dalam kondisi kokoh.
Gunakan lavel yang sudah disediakan untuk menentukan pipa utama berdiri
tegak lurus pada tumpuan base plate.
Setelah Scaffold tubular berdiri pasang support scaffold bagian luar yang tiang
utamanya berdiri miring dengan diikat oleh pipa horisantal.
Ketentuan di atas harus terpenuhi dan jika salah satu ada yang tidak
dilakukan tindakan disiplin akan diberlakukan oleh orang yang memasang.
4 Jika scaffold yang anda dirikan scaffold gantung pastikan tangga tersedia di
lokasi dimana tiang utama akan anda pasang.
5 Gunakan tali untuk menaikkan material pada tahap selanjutnya,jangan
melempar komponen scaffold walaupun anda mampu untuk melakukannya.
6 Gunakan full body harness dan mencantolkan lanyardnya pada main frame
& jangan mencantolkannya pada Cross brace selama pemasangan di atas
ketinggian ,bekerjalah dengan tenang jangan terburu-buru dan memforsir
tenaga istirahatlah sejenak bila anda lelah. Informasikan dengan pengawas.
7 Pasanglah scaffold sesuai dengan standar PT.FI,berikut kelengkapannya
seperti; Tangga,handrail,toe board,Base Plate, Sign Board (Aman dan Tidak
Aman) dll,ini akan memastikan pemakaian yang aman bagi klien,pasang
bracing dimana diperlukan(sesuai standard),kencangkan semua clamp , baik
yang mengikat tubing ke tubing atau tubing ke beam.
8 Dirikan tangga pada bagian dalam frame apabila scaffold modular yang anda
dirikan sudah selesai,pastikan anda cukup kuat untuk mendirikannya atau
mintalah teman sekerja anda untuk bersama-sama memoposisikan dimana
tangga akan di pasang,ikatlah dengan kuat dan ikuti prosedur pemasangan
tangga yang baik dan benar.
9 Lakukan inspeksi dengan mengisi checksheet scaffolding inspection secara
menyeluruh
10 Gantungkan label aman pada scaffold yang sudah anda dirikan,setelah
melakukan serah terima dengan pemakai, pastikan pemakai
menandatangani kartu serahterima sebelum di gantung pada tempat yang
sudah disiapkan.
MEMBONGKAR SCAFFOLD MODULAR/TUBULAR
1 Sebelum pembongkaran dilakukan pastikan area sekeliling aman, singkirkan
orang-orang yang tidak berkepentingan dari area pembongkaran.
2 Perhatikan sumber energi di sekitar yang dapat mengakibatkan cidera pada
saat pembongkaran berlangsung telah diisolasi sesuai dengan prosedur Karyawan /
LOTOTO. Pengawas
3 Setelah memastikan tempat tumpukan material bongkaran,lakukan
pembongkaran dari bagian atas, gunakan safety harness dan mencantolkan
land yardnya selama pembongkaran berlangsung
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
Prosedure Pekerjaan Pemasangan &
SHE -51 0 03 August 2015 4 dari 4
Pembongkaran Scaffolding

No. Urutan Langkah-Langkah Pekerjaan / Tugas Penanggung


jawab

4 Gunakan tali untuk menurunkan material,jangan melempar material karena


akan merusak komponen scaffold,tempatkan satu orang untuk membuka
dan menyusun material bongkaran tersebut,bila memungkinkan gunakan
katrol untuk memperingan pekerjaan anda.
5 Bongkarlah scaffold dengan urutan yang benar,mulai dari rangka atas,tubing
yang berfungsi sebagai penopang di buka terakhir agar scaffold tidak roboh.
6 Bila diperlukan barikade sekeliling area pembongkaran agar orang-orang
yang tidak berkepentingan tidak memasuki area pembongkaran.
TRANSPORTASI DAN PENYUSUNAN KEMBALI MATERIAL DI YARD SCAFFOLD
1 Perhatikan sekeliling anda selama mengeluarkan material bongkaran dari
tumpukan,pastikan sekeliling anda bebas dari orang –orang yang tidak
berkepentingan.
2 Tugaskan satu orang berdiri di atas Pick UP untuk menerima material dari
tumpukan hal ini akan memperpanjang daya pakai mobil dari kerusakan
akibat beratnya komponen material scaffold.
3 Untuk pengangkatan dengan menggunakan O/H Crane pastikan material Karyawan /
terikat dengan benar,berilah tag line dan tugaskan seseorang untuk menjadi Pengawas
signalment selama pengangkatan.
4 Setelah material tersusun dalam pick up ikatlah agar tidak ada yang terjatuh
selama dalam perjalanan,pasang pita pada komponen scaffold yang melebihi
pick up sebagai tanda ada material menonjol.
5 Kemudikan pick up yang membawa material dengan kecepatan yang sudah
di tentukan untuk tiap area.
CLEAN UP & SELESAI
1 Pada saat anda menurunkan material dari atas pick up tugaskan satu orang
berdiri di pick up untuk menurunkan material.
2 Turunkan material dengan hati-hati,jangan melempar material karena akan
merusak komponen material itu sendiri,singkirkan orang-orang yang tidak
berkepentingan dari area pembongkaran.
3 Bekerjalah dengan hati-hati,istirahatlah sejenak bila dirasa sangat lelah,cuci Karyawan /
semua komponen scaffold sebelum disusun pada rak penyimpanan. Pengawas
4 Masukkan komponen scaffold pada rak yang tersedia sesuai dengan jenis
dan ukuran setelah material benar-benar bersih dari lumpur maupun menda
lain yang menempel.
5 Bersihkan area setelah semua komponen tersusun dalam rak penyimpanan
dari lumpur dan kotoran lain agar area tetap bersih.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR INSPEKSI K3LL


HSE INSPECTION PROCEDURE
Kode Dokumen : SHE - 52

Edisi/Revisi Tanggal Pasal yang direvisi


1/0 02 – 12 – 2015

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR INSPEKSI K3LL SHE - 52 01 02 Des 2015 1 dari 1

A. Tujuan

Untuk memastikan teridentifikasinya potensi bahaya yang dapat timbul dari kondisi tempat kerja
dan lingkungan kerja, peralatan dan bahan serta tindakan karyawan termasuk mempersiapkan
kebutuhan akibat adanya bahaya tersebut.

B. Ruang Lingkup

kegiatan inspeksi K3L, terdiri dari inspeksi lingkungan kerja, metode kerja, peralatan P3K dan
peralatan pemadam kebakaran serta di seluruh wilayah operasi PT. Sigma Cipta Utama

C. Definisi

C.1. Sumber bahaya adalah semua yang memiliki potensi untuk meningkatkan kemungkinan
kehilangan bagi manusia, lingkungan dan barang perusahaan.
C.2. Inspeksi atau patroli adalah memeriksa secara kasat mata seluruh peralatan dan lingkungan
guna memastikan dalam kondiri yang baik atau sesuai dengan peraturan yang berlaku.
C.3. Hidran adalah semacam pemadam kebakaran dengan menggunakan instalasi pipa air
pemadam hidran ukuran medium.
C.4. Lingkungan kerja adalah ruangan atau lahan, baik yang tertutup maupun terbuka dan
lingkungan sekitarnya dimana para karyawan bekerja.
C.5. Parameter kesehatan dari lingkungan kerja adalah kriteria yang digunakan dalam
menjelaskan status kesehatan lingkungan kerja
C.6. Faktor fisik dari faktor-faktor kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan bahaya fisik,
seperti: kebisingan, penerangan, panas, vibrasi dan lain-lain.
C.7. Faktor Kimia adalah faktor-faktor kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan bahaya
kimiawi seperti bahan kimia berbahaya, bahan yang mudah meledak, agen iritasi dan lain-
lain.
C.8. Faktor biologi adalah faktor-faktor kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan bahaya
biologi seperti binatang, tumbuhan, jamur, bakteri dan lain-lain.
C.9. Faktor Psikologi adalah faktor-faktor kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan
bahaya psikologi seperti ergonomi dan lain-lain.

D. Referensi

Mengacu kepada HSE-MS PT. Sigma Cipta Utama


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN


REV
TITLE Document Code : DATE PAGE

PROSEDUR INSPEKSI K3LL SHE - 52 01 02 Des 2015 2 dari 1

E. Prosedur

Rencana inspeksi K3L dibuat oleh HSE dan disetujui oleh Manajemen, jadwal kegiatan Inspeksi
K3LL yang akan dilaksanakan dan menyampaikan jadwal tersebut ke setiap Bidang/divisi.

Inspeksi K3LL dilakukan minimal 1 kali dalam seminggu dan 1 kali dalam sebulan untuk di kantor
pusat dan area storage serta proyek.

Inspeksi K3LL dilakukan minimal oleh Staff maupun manajer dan didampingi oleh HSE

Saat melakukan inspeksi K3LL harus mengisi form Inspeksi yang telah disediakan di lokasi
tersebut. Dan karyawan dapat mengamati lingkungan kerjanya serta menjadi contoh bagi pekerja
lainnya dalam penerapan HSE

F. Lampiran

Formulir Checklist Inspeksi K3L Mingguan

Formulir Inspeksi K3L Bulanan


DAFTAR INSPEKSI MINGGUAN K3LL
WEEKLY INSPECTION - CHECKLIST K3LL
AREA KERJA :
PADA
KONDISI ?
TEMPATNYA
CONDITION ?
HAL YANG DIPERIKSA IN PLACE? CATATAN - CATATAN
ITEM TO CHECK YA TIDAK BAIK BURUK COMMENTS
YES NO GOOD BAD

1 KONDISI LINGKUNGAN KERJA


1 Tangga, jalan bersih, tidak licin dan tidak terhalang oleh benda
2 Lantai bersih sampah, material yang bisa menimbulkan bahaya tersandung
3 Karpet bersih dan tidak rusak

2 PENERANGAN
1 Tidak ada lampu yang mati, bebas sinar yang menyilaukan
2 Lampu di dalam ruangan/storage cukup
3 Lampu darurat ada dan berfungsi

3 VENTILASI UDARA
1 Ventilasi udara cukup dan pergerakan udara lancar
2 AC, Exchaust Fan dan pengisap udara berfungsi (jika ada)
3 Udara tidak bau / tidak enak

4 PENYIMPANAN SAMPAH
1 Rapi dan stabil
2 Tidak menghalang jalan, aktifitas lain
3 Tidak menumpuk barang terlalu tinggi sehingga bisa roboh dan menimpa orang
4 Penyimpanan sampah Organik dan Non-Organik sudah sesuai

5 PEMBUANGAN SAMPAH
1 Tempat sampah tersedia cukup
2 Sampah di buang pada tempatnya
3 Sampah Organik dan Non-Organik dibuang ketempatnya setiap hari

6 PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN


1 Terisi penuh dan kondisi baik
2 Alat pemadam tersedia ditempat kerja / lingkungan kerja
3 APAR mudah dijangkau dan ditandai secara jelas
4 APAR tidak terhalang
5 Hydrant Box tidak terhalang

7 PERALATAN LISTRIK
1 Kabel extension dalam keadaan baik, tidak terkelupas
2 Kabel, colokan dan steker listrik dalam kondisi baik
3 Saklar dan Stop Kontak sesuai standar dan dalam kondisi baik

8 KESIAPAN KEADAAN DARURAT


1 Karyawan memahami tanda darurat
2 Karyawan memahami prosedur evakuasi
3 Karyawan mengetahui rute evakuasi
4 Pintu darurat tidak terhalang
5 Pintu darurat diberi tanda / lampu petunjuk
6 Tempat berkumpul memadai ( Muster Point ) jika ada

PEMERIKSAAN DILAKUKAN OLEH :

Nama :

Jabatan : TGL / DATE :

Departemen / Unit : Tangerang Selatan


Inspektor

(…………………………………………)
DAFTAR INSPEKSI BULANAN K3LL
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
DEPT. : TANGGAL :
AREA KERJA : INSPEKTUR : TANDA TANGAN :

Lingkari Penyimpanan lokasi Tingkat Resiko Tindakan Perbaikan yang Diambil


ITEM YG DIINSPEKSI
Y T (Jelaskan secara singkat) (A, B, C ) (Oleh siapa & kapan selesainya )
KONDISI LINGKUNGAN KERJA
1. Tangga,jalan bersih, tidak licin dan tidak
terhalang oleh benda
2. Lantai bersih sampah, material yang bisa
menimbulkan bahaya tersandung
3. Karpet Bersih dan tidak rusak

PENERANGAN
1. Tidak ada lampu yang mati, bebas sinar
yang menyilaukan
2. Lampu di dalam ruangan/storage cukup
3. Lampu darurat ada dan berfungsi

VENTILASI UDARA
1. Ventilasi udara cukup dan pergerakan
udara lancar
2. AC, Exchaust Fan dan pengisap udara
Berfungsi
3. Udara tidak bau / tidak enak
DAFTAR INSPEKSI BULANAN K3LL
PT. SIGMA CIPTA UTAMA

DEPT. : TANGGAL :
AREA KERJA : INSPEKTUR : TANDA TANGAN :

Lingkari/Silang Penyimpanan lokasi Tingkat Resiko Tindakan Perbaikan yang Diambil


ITEM YG DIINSPEKSI
Y T (Jelaskan secara singkat) (A, B, C ) (Oleh siapa & kapan selesainya )
PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN
1. Terisi penuh dan kondisi baik
2. Alat Pemadam tersedia
3. APAR mudah dijangkau dan ditandai secara
jelas
4. APAR tidak terhalang
5. Hydrant Box tidak terhalang

KESIAPAN KEADAAN DARURAT


1. Karyawan memahami tanda darurat
2. Karyawan memahami prosedur evakuasi
3. Karyawan mengetahui rute evakuasi
4. Pintu Darurat tidak terhalang
5. Pintu Darurat diberi tanda / lampu penunjuk
6. Tempat Berkumpul memadai

PERALATAN LISTRIK
1. Kabel extension dalam kondisi baik, tidak
terkelupas
2. Kabel, colokan dan steker listrik dalam
kondisi baik
3. Saklar dan Stop kontak sesuai standar
dan dalam kondisi baik
DAFTAR INSPEKSI BULANAN K3LL
PT. SIGMA CIPTA UTAMA

DEPT. : TANGGAL :
AREA KERJA : INSPEKTUR : TANDA TANGAN :

Lingkari/Silang Penyimpanan lokasi Tingkat Resiko Tindakan Perbaikan yang Diambil


ITEM YG DIINSPEKSI
Y T (Jelaskan secara singkat) (A, B, C ) (Oleh siapa & kapan selesainya )
PENYIMPANAN SAMPAH
1. Rapi dan stabil
2. Tidak menghalangi jalan, aktivitas lain
3. Tidak menumpuk barang terlalu tinggi
sehingga bisa roboh dan menimpa orang
4. Penyimpanan sampah organik dan Non
Organik sudah sesuai
PEMBUANGAN SAMPAH
1. Tempat sampah tersedia cukup
2. Sampah dibuang pada tempatnya
3. Sampah Organik dan Non Organik dibuang
ke tempatnya setiap hari.

KETERANGAN :
Y : Ya, Kondisi Baik/Aman sesuai Standar dan Prosedur
T : Tidak Kondisi tidak Baik / Aman tidak sesuai dengan Standar dan Prosedur
TINGKAT RESIKO :
A : Keadaan atau praktek yang berpotensi mengakibatkan cacat permanen,kehilangan nyawa / badan dan struktur berat pada peralatan dan barang
dan lingkungan
B : Keadaan atau praktek yang berpotensi mengakibatkan cedera atau penyakit serius ( cacat permanen ) atau kerusakan barang dan lingkungan
yang cukup menganggu, namun lebih ringan dari kategori yang ada dalam kelas A
: Tidak Kondisi tidak Baik / Aman tidak sesuai dengan Standar dan Prosedur
C : Keadaan yang berpotensi mengakibatkan cedera ringan/penyakit biasa atau berhubungan dengan kerusakan barang/lingkungan tdk menganggu

Anda mungkin juga menyukai