DOCUMENT
No TITLE / JUDUL
CODE
1 SHE – 01 VISITOR ACCEPTANCE / PENERIMAAN PENGUNJUNG/TAMU
2 SHE – 02 FIRE PREVENTION / PENCEGAHAN KEBAKARAN
3 SHE – 03 BASIC FIRST AID / PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
DOCUMENT
No TITLE / JUDUL
CODE
HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT & CONTROL ( HIRAC ) /
29 SHE – 29
IDENTIFIKASI BAHAYA PENILAIAN RESIKO & KONTROL
30 SHE – 30 PROSEDUR ANCAMAN BOM / BOMB THREAT PROCEDRURES
PENERIMAAN PENGUNJUNG/TAMU
VISITOR ACCEPTANCE
All visitors to park their vehicle in car park Semua tamu/pengunjung diminta untuk
memparkirkan kendaraannya di tempat parkir
yang tersedia.
Always stop the visitor’s and ask who they are and Hentikan tamu/pengunjung yang akan
whom they wish to see memasuki area kantor dan tanyakan maksud
kedatangannya.
Ensure the visitor’s ID is registered in the visitor’s Pastikan identitas tamu sudah terdaftar pada
logbook. Take and keep their ID and check for its buku tamu secara lengkap. Ambil dan simpan
validity. kartu identitasnya dan periksalah
keabsahannya.
If the ID is valid, give a Visitor’s Card to the Bila identitas dinyatakan sah, berikan Kartu
person(s) Pengunjung kepada tamu dimaksud
PENCEGAHAN KEBAKARAN
FIRE PREVENTION
Fire extinguishers (dry chemical) must be placed Alat pemadam api (jenis dry chemical) harus
outside and be easy accessible in an emergency diletakkan diluar dan mudah diambil bila terjadi
all offices and work area. kebakaran di setiap ruang kantor dan setiap
area kerja.
C02, dry chemical extinguishers must be located in Pemadam api jenis CO2, dry chemical harus ada
the kitchen. All office boys’ are to be trained in the di dapur. Semua petugas RTK (Rumah Tangga
use of the fire fighting equipment. Kantor) harus diberi latihan cara penggunaan
peralatan pemadam kebakaran.
All the workshop areas must have dry chemical fire Semua bengkel (gudang) harus dilengkapi
extinguishers placed in a suitable location so as to adanya alat Pemadam api jenis dry chemical
be easily accessible in emergencies. dengan lokasi peletakan yang mudah dilihat
dan mudah diambil bila keadaan darurat.
All fuel is to be stored and dispensed in a clean Semua BBM harus disimpan dan disalurkan
workmanlike manner to minimize spillage and the dengan benar untuk mengurangi ceceran dan
fire risk. All the fuel storage areas are to be resiko kebakaran. Lokasi penyimpanan BBM
equipped with both CO2 and large dry chemical harus dilengkapi dengan pemadam api jenis
extinguishers. The fuel dumps are to be CO2 dan jenis bubuk (dry chemical) yang cukup
designated non-smoking areas. besar. Penyimpanan BBM adalah area dilarang
keras merokok.
A water supply solely for fire fighting and sufficient Harus ada sumber air khusus untuk pemadam
fire hoses and pumps (depending on the size of the kebakaran yang dapat disalurkan melalui selang
camp) should be readily accessible to the fire air dan pompa (tergantung ukuran dari camp)
fighting team should the fire alarm go off. dengan posisi yang dekat dari camp agar bisa
cepat digunakan oleh anggota pemadam
kebakaran bila ada sirene berbunyi.
2. Signage 2.Tanda-tanda Kebakaran
Where required, fire warning and no smoking Bila diperlukan, tanda peringatan kebakaran dan
posters and signs are to be placed in conspicuous poster dilarang merokok harus diletakkan di
positions around the area. tempat yang jelas dan mudah dilihat disekeliling
area.
Easily seen warning signs will be displayed to warn Tanda-tanda tersebut harus mudah terlihat oleh
personnel of the inherent dangers of a particular para personil yang kurang peduli akan bahaya
area. Fuel, Workshop, Office, all have different fire kebakaran di area sekitanya. Tempat BBM,
risks. bengkel, kantor, merupakan area yang
mempunyai resiko kebakaran tersendiri.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
A designated muster point and an alternative Harus ada tempat berkumpul dan tempat
muster point must be delineated in a safety alternatif sebagai tempat yang aman untuk
position in case of a fire. All personnel in the area berkumpul apabila terjadi kebakaran. Semua
must be familiar with the fire drills and know where personil di dalam area harus dilatih pemadaman
to assemble when the fire alarm sounds. kebakaran dan mengetahui lokasi tempat
berkumpul ketika terdengar sirene kebakaran
berbunyi.
4. Fire Emergency Response Teams 4.Regu Pada Saat Gawat Darurat / Kebakaran
An emergency response team and a fire fighting Harus dibentuk regu keadaan darurat dan
team made up are to be assembled and undergo kebakaran dari personil dan secara teratur
regular training and practice. All fire fighting harus mendapatkan latihan dan praktek. Semua
equipment is to be checked regularly and, if found peralatan pemadam kebakaran diinspeksi (cek)
faulty, replaced immediately. secara teratur, apabila ditemukan dalam kondisi
rusak harus segera diganti.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
Clear and no obstructions – Place in Recovery Jalan Napas bebas dan tidak ada gangguan –
position and proceed to Breathing tempatkan dalam posisi recovery (posisi pemulihan)
dan lanjutkan ke pernapasan
Obstructed - Roll to side, Remove obstruction with Gangguan- Ubah posisi ke samping, ambil benda-
fingers till clear then proceedto Breathing. benda yang menganggu dengan jari, lanjutkan ke
pernapasan
Breathing Pernapasan
Present - count respiratory rate and depth and place Masih Bernapas – hitung jumlah frekuensi
in recovery position pernapasan dan kedalamnannya, tempatkan dalam
posisi recovery (posisi pemulihan)
Absent - Commence Mouth to Mouth Resuscitation Tidak Bernapas – Langsung mulai bantuan
pernapasan (dari mulut ke mulut)
Circulation Peredaran Darah
Pulse present - Count pulse rate over 1 minute Denyut Jantung ada – Hitung frekuensi denyut
jantung selama 1 menit
Pulse Absent - Commence Cardiac Compression, Denyut Jantung tidak ada – Langsung mulai
1Person- 2 Breaths to 15 Compression’s , 2 membuat kompresi jantung luar, Ratio bantuan nafas
Persons 1 Breath to 5 Compression’s dan bantuan sirkulasi untuk satu orang adalah 2 kali
bantuan pernapasan dan 15 kali bantuan sirkulasi,
dan untuk 2 orang adalah 1 kali bantuan pernapasan
dan 5 kali bantuan sirkulasi
Bleeding Perdarahan
Stop Bleeding with Direct Pressure ( No Leaves or Hentikan Perdarahan dengan tekanan Langsung
Mud to Lacerations ) (Jangan menempelkan daun-daunan atau lumpur
diatas luka-luka)
Apply Dressing to bleeding site and apply a Firm Pasangkan pembalut diatas tempat perdarahan dan
Crepe Bandage pasang lagi diatas pembalut perban kain yang kuat
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
Cover open wounds with dressing and tape. Tutup luka-luka yang terbuka dengan pembalut dan
plester
Protruding Foreign Bodies – Do not remove, Benda-Benda Asing yang Menonjol – Jangan
control bleeding around the site. If patient is cabut, kontrol perdarahan disekitar daerah luka-luka,
conscious, posture flat with knees bent. jika korban masih sadar posisikan berbaring
mendatar, dengan lutut menekuk
Burns Luka Bakar
Apply large amounts of cool water to the burn. Siram banyak air dingin diatas luka bakar
Wet a sheet and place the wet sheet over the burnt Kasih basah sebuah kain sprei dan pasang diatas
area and keep cool with water daerahnya luka bakar dan selalu seram dengan air
sejuk
Apply space blanket over the sheet. Pasang “Space Blanket” diatas kain sprei
Open Chest Wounds – Cover and seal the hole or Luka Dada yang Terbuka – Tutup Lubang luka
lacerations with dressing and posture injured side atau luka goresan dengan pembalut dan posisikan
down. dengan arah luka menghadap kebawah
Protruding Foreign Bodies - Do not remove, Benda-Benda Asing yang Menonjol – Jangan
Secure the object and leave in place, control the mencabut, jamin benda tersebut tetap ditempatnya ,
bleeding around with dressing. kontrol perdarahan disekitarnya dengan pembalut
Eye Injuries Luka Mata
Do Not Remove Protruding Foreign Bodies ( Jangan Mencabut Benda-Benda Asing yang
sticks, nails etc.) Control Bleeding around the site Menonjol – (tusukan kayu, paku dan lain lain).
but do not apply pressure to the site Kontrol perdarahan disekeliling tempat tetapi jangan
menekan diatas bagian tersebut
Loose Foreign material – Irrigate with eye wash Pecahan Material Asing – Bilas dengan obat cuci
and apply dressing mata dan pasangkan pembalut
Head Injuries Luka Kepala
Bleeding from the ear, apply light tape dressing and Perdarahan dari telinga, pasang pembalut plester
posture bleeding side down yang ringan dan posisikan arah luka perdarahan
menghadap ke bawah
Control other bleeding with dressing and bandage. Kontrol perdarahan yang lain dengan pembalutan
Beware of Depressed skull fracture baru pasang perban diatasnya. Hati-hati dengan
tanda keretakan pada tengkorak
Check pupil size and reaction to light Cek ukuran biji mata dan reaksi dengan cahaya
Control all Bleeding with a dressing and bandage Kontrol perdarahan dengan pembalut dan perban
If fractures are present, re-align as near as possible, Jika ada yang patah, luruskan sebisa mungkin, bebatkan
splint and elevate the limb. dengan kayu bidai dan angkat tungkai atau lengan, pada
bagian yang patah
Amputation - Control Bleeding with direct pressure Amputasi – Kontrol perdarahan dengan tekanan
dressing and bandage langsung dari pembalut dan perban
Place the severed part in a dry plastic bag and give Masukkan bagian yang terkena potong ke dalam bungkus
to paramedic. plastik yang kering dan berikan kepada paramedik
Suspect a spinal injury if the patient has pain in the Periksa luka pada tulang belakang jika korban
back, loss of limb movement and/or ‘tingling’ of the merasa nyeri dibagian belakang, dengan tidak bisa
arms or legs. Treat by laying the patient flat if patient menggerakan tungkai atau lengan dan/atau merasa
is conscious, recovery if unconscious, Don’t move merinding pada ujung lengan atau tungkai. Jika
unless patient is in serious danger.
korban masih sadar suruh berbaring datar, jika tidak
sadar ubah ke posisi recovery (posisi pemulihan).
Jangan pindahkan kecuali korban berada dalam
gawat darurat
DO NOT APPLY AN ARTERIAL TORNIQUET and JANGAN pasang TURNIKET, (alat untuk menghentikan
do not wash the site. perdarahan), dan jangan cuci pada bagian luka
Apply dressing to site and apply bandage over the Pasangkan pembalut ditempat dan perban diatas, terus
site, then down to the end of the limb, then back up berguling ke bagian bawah dulu baru ke bagian atas bila
the limb. ditungkai atau lengan
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
1. Purpose 1. Maksud
To ensure that all incidents that have resulted in, or Untuk memastikan bahwa semua kejadian yang terjadi, atau
could have resulted in injury or illness, damage to segala hal yang dapat mengakibatkan cedera atau sakit,
property or the environment are fully investigated. kerusakan pada barang atau lingkungan, harus diinvestigasi
To identify the root causes so that remedial action secara menyeluruh. Selain itu pula prosedur ini
can be implemented to ensure that there is not a dimaksudkan untuk mengidentifikasi akar penyebab serta
reoccurance of the same incident. tindakan perbaikan yang harus dilakukan untuk memastikan
tidak akan terjadi lagi kejadian serupa.
2. Investigation 2. Investigasi
insure that the scene is safe Pastikan untuk mengamankan tempat kejadian
If required, initiate Emergency Response Plan Bila diperlukan, lakukan terlebih dahulu Rencana Tanggap
(Medevac, Spill containment) Darurat (Evakuasi Medik, wadah penampung tumpahan)
Make preliminary classification of incident Tentukan klasifikasi kejadian berdasarkan fakta-fakta yang
based on immediate facts and report following diperoleh saat itu dan laporkan sesuai dengan Bagan Alir
the Incident Reporting Requirements Persyaratan Pelaporan Kejadian (lihat: Appendix A).
Flowchart. Appendix A.
Use the Levels of Incident Investigation and Tentukanlah tingkat Investigasi Kejadian dan Bagan Alir
Review Flowchart to determine what level of Pengkajian Ulang untuk menentukan tingkat manajemen
management is required to form the apa yang diperlukan dalam pembentukan tim investigasi
investigation team. Appendix B.
Assemble the investigation team and outline Bentuklah tim investigasi dan tetapkan tujuan dan sasaran
the objectives of the investigation. investigasi.
Obtain any preliminary reports or other Dapatkan setiap laporan-laporan awal atau bentuk
relevant documentation. dokumen lain yang terkait.
Identify any witnesses and obtain statements. Identifikasikan setiap saksi dan dapatkan pernyataan-
pernyataan mengenai kesaksian mereka atas kejadian
dimaksud.
Obtain any phisycal evidence. E.g. machinery Dapatkan bukti-bukti fisik yang ada. Misalnya, mesin atau
or other equipment. peralatan lainnya.
Visit the site. Take photos and make Datangi lokasi kejadian. Ambillah gambar/foto
drawings identifying any relevant equipment or (dokumentasikan) dan buatlah gambar/sketsa setiap
position of personnel. This will give the peralatan yang terkait atau posisi keberadaan personil.
investigation team a feel for what happened. Hal ini akan memberikan gambaran kepada tim
Take the witness to the scene and let them tell investigasi mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
you what happened. Bawalah saksi ke tempat lokasi kejadian dan biarkan dia
menceritakan kepada anda, apa yang telah dia saksikan.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
INVESTIGASI KEJADIAN 08 DESEMBER
SHE - 04 05 2 dari 4
INCIDENT INVESTIGATION 2014
Interview the witnesses. Never make Tanyailah para saksi. Jangan sekali-sekali membuat
assumptions. Collect as much information as asumsi/dugaan. Kumpulkan sebanyak mungkin informasi
possible by asking the question WHY? yang perlu, dengan selalu bertanya MENGAPA?.
Keeping asking WHY until you are happy that Tetaplah selalu bertanya dengan kata MENGAPA, hingga
you can go no further. e.g His arm has broken. anda merasa puas atas keterangannya, sebelum
WHY? Because it got caught in the drill rig. melanjutkan ke hal lainnya. Sebagai contoh: Lengannya
WHY? Because he grabbed the Kelly hose as patah. MENGAPA? Karena tertimpa alat bor.
it started to turn. WHY? Because the swivel MENGAPA? Karena dia mencabut paksa selang Kelly
locked up and the hose started to wrap around saat mulai bekerja. MENGAPA? Karena pemutar
the pipe. Etc. (swivel) dalam keadaaan terkunci dan selang melilit pada
pipa. Dst.
If site has been disturbed try and reconstruct Bila lokasi kejadian terganggu, coba dan lakukan
the incident scene. rekonstruksi atas kejadian dimaksud.
Reconstruct incident sequence using Rekonstruksi yang dilakukan berdasarkan atas informasi
information gathered from the witnesses. yang diperoleh dari para saksi.
Investigation team to regroup to discuss and Tim investigasi berkumpul untuk mendiskusikan dan
collate information. menyusun informasi.
Complete an incident tree using the Incident Lengkapi alur kejadian dengan menggunakan Pedoman
Analysis Guide to identify. Analisa Kejadian untuk mengidentifikasi:
3. Reporting 3. Pelaporan
Complete comprehensive report using the Lengkapilah laporan selengkapnya dengan menggunakan
following headings: pokok-pokok berikut ini:
- Details of injured person, damaged to - Rincian atas korban luka/cedera, kerusakan atas
property or environment barang atau lingkungan
- Actual loss - Kerugian aktual
- Chronology of events - kronologi kejadian
- Detailed description of incident - Deskripsi terrinci mengenai kejadian tersebut
- Findings of investigation - Temuan-temuan hasil investigasi
- Conclusion and Recommendations - Kesimpulan/konklusi dan rekomendasi
- Copy of Incident Investigation Tree using - Salinan Alur Investigasi Kejadian menggunakan
Incident Analysis form as a guide. Formulir Analisa Kejadian sebagai pedoman.
Record all remedial action in the Remedial Catatlah semua tindak perbaikan dalam Rencana
Action Plan. Identify person responsible for Tindakan Perbaikan. Tentukan orang yang
implementing changes and establish target bertanggungjawab untuk menerapkan tanggal target
date. akhir dan perubahannya.
For changes to procedures, work instruction, Untuk mengubah prosedur, instruksi kerja, kebijakan
policies or modifications to equipment a atau perubahan pada peralatan, perlu kiranya
Management of Change procedure needs to melengkapi dan memenuhi prosedur yang berkaitan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
INVESTIGASI KEJADIAN 08 DESEMBER
SHE - 04 05 3 dari 4
INCIDENT INVESTIGATION 2014
HSE department to produce an HSE alert for Departemen HSE membuat Warta HSE untuk semua
all incidents of Levels 0, 1, 2 and 3. These kejadian pada tingkatan 0, 1, 2 dan 3. Warta tersebut
alerts must be posted on HSE notice boards. harus dipasang di papan pengumuman HSE.
Monthly HSE meetings can be used to Meeting HSE mingguan dapat pula digunakan sebagai
disseminate the findings from incident media penyebaran informasi atas temuan-temuan dari
investigations to all crewmembers. hasil investigasi kejadian, kepada seluruh anggota kru.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
INVESTIGASI KEJADIAN 08 DESEMBER
SHE - 04 05 4 dari 4
INCIDENT INVESTIGATION 2014
Metode Fish Bone Analysis dinamakan diagram tulang ikan karena bentuk dari diagram ini seperti tulang ikan,
dengan permasalahan sebagai kepalanya, dan penyebab-penyebab yang ada sebagai duri-durinya.
DIGIGIT ULAR
SNAKE BITE
It is best to treat all snakes as poisonous. Perlakukanlah bahwa setiap ular yang
dijumpai berbisa.
In all cases a snake is more likely to be scared of you Kenyataannya ular takut terhadap manusia
than you are of it and the snake will only attack if it bahkan melebihi rasa takut kita saat bertemu
feels threatened or if you step on it. ular. Ular akan menyerang apabila merasa
terancam atau apabila kita menginjak ular
1. Preventive Action 1. Tindakan Pencegahan
If you see a snake, move away from it slowly. Do Apabila anda melihat ular, jauhilah pelan-
not make sudden moves. pelan. Jangan membuat gerakan yang tiba
- tiba.
Never harass or torment a snake. Jangan mengusik, mengganggu dan
menyakiti ular.
Do not attempt to kill or capture a snake. An Jangan mencoba untuk membunuh atau
injured snake can be very dangerous. menangkap ular. Ular yang terluka akan
sangat berbahaya.
Never assume that a snake is dead. Often they use Jangan pernah menganggap ular sudah
stillness as camouflage. mati. Seringkali ular sedang dalam
keadaan diam atau menyamar.
Snakes often sleep in the sun on the bridging. Be Ular seringkali tidur sambil berjemur di atas
careful where you put your hands as they often jembatan. Hati - hati bilamana anda
wind themselves around the handrails. berada di tempat seperti itu karena ular
sering berada di situ.
Never put your hands into hollow logs. Jangan pernah sekali - sekali memasukan
tangan ke dalam lubang batang kayu.
Look before turning any logs over or before Lihat untuk beberapa saat sebelum
moving something that has been on the ground mengangkat batang kayu atau
for a long time. memindahkan sesuatu dari atas tanah.
When working in the field, wear long trousers and Ketika bekerja di lapangan, pakailah celana
preferably high boots. These two items of clothing panjang dan lebih baik bila mengenakan
offer the best form of protection. sepatu boot tinggi. Kedua hal tersebut
sangat penting untuk melindungi diri dari
gigitan ular.
1. Action if Someone is Bitten Tindakan yang harus dilakukan apabila
seseorang digigit ular :
If you are bitten or if you are with someone who is, Apabila anda digigit atau anda mengetahui
DO NOT PANIC. ada orang lain digigit ular, JANGAN PANIK
Apply a pressure bandage. Kenakan pembalut elastis
Start the bandaging at the wound (bite) and Mulailah membalut luka dengan terlebih
bandage first to the extremity (down the limb) and dahulu membalut bagian kaki (bagian bawah
then back up to the top of the limb. The purpose of tubuh) kemudian diteruskan dengan
this is to restrict the lymphatic system and to help membalut bagian atas tubuh. Hal ini
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL: HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR DIGIGIT ULAR
SHE - 05 01 2 JUNI 2014 2 dari 2
SNAKE BITE PROCEDURE
slow the flow of poison through the body. dimaksudkan untuk membatasi sistem
limphatik dan menghambat racun yang
mengalir di dalam tubuh.
Immobilize the limb and keep the bite below the Jangan menggerakan anggota tubuh dan
level of the heart. usahakan agar gigitan ular berada di bawah
hati
Use the telephones and contact to activate a Gunakan telepon dan hubungi untuk
MEDIVAC. melakukan Evakuasi Medis
DO NOT LET OR ASK THE VICTIM TO WALK JANGAN BIARKAN KORBAN UNTUK
BERJALAN
NEVER APPLY A TOURNIQUET JANGAN GUNAKAN ALAT PENGHENTI
PENDARAHAN
DO NOT CUT THE WOUND OR ATTEMPT TO JANGAN BIARKAN LUKA,
SUCK THE POISON OUT USAHAKANLAH BISA ULAR DAPAT
DIHISAPKAN KELUAR.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
GEMPA BUMI
EARTHQUAKE ALERT
Injuries and deaths during earthquakes are caused Kematian dan kecelakaan selama gempa sering
by failling objects and collapsing structures. Knowing disebabkan kejatuhan benda dan roboh. Kenali
how to protect yourself when the shaking starts may bagaimana melindungi diri anda ketika
save your life goncangan dimulai boleh menyelamatkan diri
anda
WHAT TO DO DURING AN EARTHQUAKE APA YANG DILAKUKAN SAAT GEMPA
A. If you are in indoors A. Jika kamu berada didalam ruangan
AREA MEROKOK
SMOKING AREA
Smoking is not permitted under any Dilarang keras Merokok dalam keadaan
circumstances apapun
Smoking is only permitted in designated smoking Merokok hanya diperkenankan pada tempat-
areas approved by company tempat tertentu yang disediakan oleh
perusahaan.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
CEDERA MATA
EYE INJURY
It is essential that all personnel are aware of methodS Sangatlah penting bagi seluruh personil untuk
to treat eye injuries and the special precautions to memahami cara-cara pengobatan cedera mata
observe when doing so. dan tindakan pencegahannya untuk digunakan
pada saat timbul kejadian.
Any eye injuries must be reported to the Medic Setiap kejadian yang menyebabkan cedera pada
immediately. mata harus dilaporkan kepada Medik yang ada,
segera mungkin
First Aid Treatment in the Field waiting for the Medic Pertolongan pertama di lokasi menunggu Medik
tiba.
Control Bleeding around the eye or eyelids with Cegah pendarahan di sekitar mata atau kelopak
direct pressure but NO DIRECT PRESSURE mata dengan cara menekan tetapi JANGAN
should be exerted on the eyeball itself. MENEKAN pada bagian bola mata.
Protect eyeball from pressure or rubbing by Lindungi bola mata dari kemungkinan tertekan
applying an eye shield or an eye pad lightly taped atau digosok dengan menggunakan perban atau
in position. The non-injured eye should not be bantalan mata yang dilekatkan dengan plester.
padded as this causes needless panic and Mata yang tidak cedera jangan ditutup perban
disorientation to the patient. karena akan dapat menimbulkan kepanikan
serta kekeliruan dalam memperkirakan kondisi
pasien.
Posture sitting Dudukan tubuh pasien.
Beware of aggravating the injury Hati-hati jangan sampai cedera menjadi
lebih parah.
Do not remove protruding foreign bodies. Jangan mengambil benda asing yang menonjol
dari mata.
Do not replace an extruded eyeball. Support with Jangan memasukan kembali bola mata yang
a saline moistened dressing lightly taped in keluar. Cukup ditutup perban yang diberi larutan
position. garam (salin) dan lekatkan plester dengan hati-
hati.
Do not apply any pressure what soever to Jangan menekan / memijat apapun terhadap
penetrating injuries and situations with extrusion of setiap bagian mata yang keluar.
ocular contents.
Foreign Body in Cornea. Benda asing di dalam Kornea Mata.
Do not attempt to remove the foreign body. Jangan mencoba mencabut benda asing.
Protect the eye with an eye pad lightly taped in Tutuplah mata dengan perban dan lekatkan
position. plester dengan hati-hati.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
PENGGUNAAN TANGGA
LADDER USE
Tangga diperlukan sebagai alat kerja pendukung yang memiliki resiko bahaya bilamana standar
keselamatannya diabaikan. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat akan menggunakan
tangga sebagai peralatan bantu kerja adalah sbb:
1. Pagar pengaman tangga yang terpasang harus melewati sekurang-kurangnya 1 meter diatas
anjungan landing
2. Pilihlah tangga yang sesuai untuk pekerjaan
3. Periksa tangga sebelum menggunakannya
Periksa kalau ada anak tangga, pagar, pengikat yang goyah atau rusak, sekrup yang hilang,
engsel, baut, mur atau perangkat keras lin yang rusak. Laporkan semua kekuarangan kepada
supervisor anda, pasang tag dan hentikan pemakaian tangga
Pastikan spreader bisa dikunci pada anak tangga
Pastikan tangga yang tegak lurus mempuanyai kaki pengaman
Jangan sekali-kali menggunakan tangga yang rusak
4. Menggunakan tangga :
Gunakan barikade atau pengaman untuk mencegah benturan dan kunci atau blok pintu yang
membuka ke arah anda
Jagalah daerah sekitar dasar tangga agar tidak berantakan
Bila anda menggunakan tangga untuk naik ke atap atau anjungan, ujung tangga harus setidaknya
1 meter melewati ujung atap atau titik penyangga lainnya.
Bila bekerja dari sebuah tangga :
Anda hanya boleh menjangkau atau bersandar sehingga kepala sabuk anda berada di antara
pagar-pagar tangga
Jaga keseimbangan anda dengan cara menempatkan tubuh anda diantara pagar-pagar tangga
Hindari kemiringan dengan cara menegakkan kaki tangga dipermukaan yang keras dan rata
Pastikan tangga lipat terbuka sepenuhnya dan dikunci sebelum digunakan
Untuk menghindari pergerakkan, ikatkan tangga yang tegak lurus sedekat mungkin ke tinggi
penyangga
Jangan sekali-kali menyandarkan tangga ke permukaan yang tidak stabil.
dengan cara yang sama. Teknik menaiki tangga yang benar memastikan bahwa setiap saat
selama naik dan turun anda berada pada empat titik kontak dengan tangga. Jadi bila salah satu
gagal, anda masih mempunyai kontak dengan tiga titik lainnya. Jangan sekali-kali naik atau turun
tangga menggunakan tali semata-mata sebagai titik kontak, sebab tindakan ini tidak aman dan
menimbulkan potensi jatuh dari suatu ketinggian
- Untuk mencegah agar barang-barang tidak jatuh, setiap perkakas yang digunakan harus diikat
dengan tali. Bawalah perkakas dalam sabuk perkakas.
- Jangan ambil resiko terpeleset. Periksa anak-anak tangga dan tapak sepatu anda agar tidak
terdapat benda-benda licin.
- Jangan naik lebih tinggi dari anak tangga kedua dari puncak tangga lipat atau anak tangga ketiga
dari tangga yang tegak lurus.
6. Penyimpanan Tangga
Jangan menyimpan tangga di lorong jalan atau jalur menuju pintu darurat / 'Emergency Exit '
Jangan meninggalkan tangga yang disimpan dengan tidak aman.
Peralatan memanjat, kerangkeng atau anjungan diperlukan untuk tangga tetap yang tingginya
melebihi 7 meter. Bila sesuai sistem penahan kejatuhan harus digunakan di setiap saat.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
Category: Kategori:
All electrical equipment and appliances. Semua peralatan listrik.
All electrical hand tools. Semua peralatan tangan yang menggunakan
tenaga listrik.
The safety system i.e. GFCD, RCCB/Grounding Sistem keselamatan seperti GFCD, RCCB/
System used in the electric installation. sistem dibumikan yang dipakai dalam instalasi
listrik
Any repairs needed or parts that need to be Apabila ada yang perlu perbaikan dan
changed should be reported to the GA for pengganti, harus melapor dan mendapat ijin
approval and the Electrician should log the dari Bagian Umum dan petugas listrik harus
requirements in the Maintenance log Book. mencatat dalam agenda apa yang perlu
dikerjakan atau diganti.
Any inspection to be conducted near any Bila ada pemeriksaan dekat dengan bahan
hazardous materials, permission to work (PWT) berbahaya maka harus mendapatkan surat
has to be obtained from the GA and HSE ijin (PTW = Permission to work) dari Umum
Advisor. dan HSSE Coordinator
The GA will order the parts if not in stock. Jika tidak ada persediaan, Umum akan
memesan peralatan yang diperlukan.
The Electrician shall report to the GA of all Petugas listrik melapor kepada Umum jika
repairs that are affected after the receipt of the sudah selesai mengerjakan perbaikan listrik
replacement spare parts and should properly atau penggantian listrik dan juga harus dicatat
record in the Maintenance Log Book. dalam buku pemeliharaan alat.
Any fault in the distribution system shall be Jika ada kerusakan dalam sistem
repaired immediately. pendistribusian maka harus diperbaiki
secepat mungkin.
Any faulty or weathered cable shall be replaced Kabel listrik yang sudah cacat atau sudah ada
immediately. yang rusak akibat dari cuaca, maka harus
diganti segera.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-
ALAT LISTRIK SHE - 10 1 2 JUNI 2014 2 dari 3
POWER TOOLS UTILIZATION AND MAINTENANCE
Any faulty electrical equipment, appliances, Semua alat listrik kalau sudah mulai rusak,
hand tools should be removed immediately and jangan dipakai lagi tapi harus langsung
tagged (Tag Out) for repairs or disposal. dicabut dan beri tanda (Tag Out) pada barang
tersebut untuk diperbaiki atau dibuang.
Special attention has to be taken at overloading Harus berhati-hati sekali dalam pemasangan
at power points where the user is using a steker yang bisa menerima beberapa aliran
multiple plug to service his electrical needs. listrik, karena hal ini sering kurang diperhatikan
This occurs especially in the workshop and dalam pemakaian setrum yang sering
offices. memberikan muatan melewati batas arus listrik.
Kejadian ini paling sering terjadi di kantor atau
storage.
Where Power Points that are being overloaded Apabila stop-kontak terbebani muatan berlebih
due to excessive appliances, the appliances oleh penggunaan beberapa peralatan
shall be disconnected immediately. The Power sekaligus, maka peralatan tersebut harus
Point should be tagged for review and possible dicabut/diputus aruskan sesegera mungkin.
additional power point outlets put in if the circuit Stop-kontak harus ditandai untuk selanjutnya
can sustain the extra usage. diperiksa dan mungkin ditambah stop-kontak
lain pada sirkuit tersebut agar dapat digunakan
untuk peralatan-peralatan tersebut, asal sirkuit
mempunyai tenaga cukup untuk menaikkan
penambahan pemakaiannya.
The Electrician should report all action taken to Petugas listrik selalu harus melapor jika
the GA and HSE Coordinator mempunyai kegiatan kerja setiap hari kepada
Bagian Umum dan HSSE Coordinator.
The electrician must wear correct Personal Para teknisi listrik harus menggunakan Alat
Protective Equipment (PPE) during an Pelindung Diri (APD) selama melakukan
inspection. The use of rubber mats is essential pemeriksaan listrik. Penggunaan alas/karpet
berbahan karet adalah penting sekali.
immediately report this to the GA apakah dari mesin, sambungan kabel, papan
pendistribusian arus listrik dan lain-lain maka
segera melapor ke Bagian Umum
A “Service and Inspection” board shall be kept Dalam Gardu Generator , gantungkan satu
at the generator house giving the date and papan bertuliskan “Service dan Pemeriksaan “
time of inspection and type of service. untuk mencatat tanggal, jam pemeriksaan dan
keterangan pelayanan terakhir.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
LO-TO
LOGOUT / TAGOUT
1. Lock Out and Tag Out (LO / TO) 1. “Lock Out” dan “Tag Out” (LO/TO)
Lock out is the process of blocking the flow of energy “Lock Out” adalah kegiatan yang berkaitan dengan
(e.g. electricity) from the power source to a piece of tindakan pemutusan arus (misalnya listrik) dari
equipment and keeping it blocked. A Lock Out device sumbernya ke setiap peralatan, sehingga aliran arus
is a lock, block, or chain that keeps a switch, valve or terputus. Alat “Lock Out” biasanya berupa kunci, blok,
lever in the “OFF” position. More than one lock may atau rangkaian yang dapat berfungsi sebagai saklar,
be applied if several people are working on a project katup atau keran dalam keadaan “tertutup (off)”. Jika
affected by that energy source perlu kunci dipegang oleh beberapa orang yang bekerja
di proyek sumber energi tersebut
Tag Out is done by placing a Tag on the source. The Tag Out” dilakukan dengan menempatkan / memasang
Tag acts as a warning and records : label/tanda pada sumber. Tindakan penandaan/pelabel
dimaksudkan untuk memberikan peringatan dan
direkamkan:
The name of the person(s) and department Nama orang dan departmen yang memasang lock
applying the lock out out
The reason for the lock out Penjelasan penyebab ada lock out
The date and time put in place Tanggal dan jam dipasang
Tags should clearly state: “DO NOT OPERATE”
in Indonesian and English
Tanda yang diberikan harus jelas dan tegas:
“JANGAN DIOPERASIKAN” dalam bahasa
Indonesia dan Inggris
When maintenance is required on any electrical Bilamana diperlukan suatu
equipment or fuel-powered engines, you should perawatan/pemeliharaan pada suatu peralatan
protect yourself and others from accidents caused listrik atau mesin pembangkit, anda harus
by someone accidentally starting a piece of melindungi diri sendiri dan orang lain dari
equipment that you are working on. kemungkinan timbulnya kecelakaan yang
diakibatkan dari peralatan yang secara tidak
sengaja dihidupkan oleh orang lain pada saat anda
sedang bekerja
Special training courses should be conducted for Pelatihan khusus harus diadakan yang
those that may be involved in LO / TO menerangkan prosedur LO/TO ini.
procedures.
2. Nine Steps 2. Sembilan Tahapan
There are nine steps involved that must be followed Ada sembilan tahapan yang harus dilakukan pada saat
when preparing for a Lock Out / Tag Out procedure for menyiapkan prosedur LO/TO dalam rangka kegiatan
maintenance, repairs or installation: pemeliharaan, perbaikan atau pemasangan jaringan.
Sembilan tahap tersebut adalah:
The person in charge should identify all parts that Petugas pelaksana harus mengetahui seluruh
should be shut down and which switches, equipment bagian/komponen yang akan diputuskan arusnya,
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
HALAMA
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL
REV N
TITLE Document Code : DATE
PAGE
and people will be involved. Restarting procedures peralatan dan orang-orang yang terlibat dalam
should be planned in this Step 1, pekerjaan. Prosedur untuk memulai ulang juga
harus direncanakan dalam langkah pertama ini
Advise all persons involved in the LO / TO Beritahukan kepada seluruh orang yang terlibat
procedure, dalam prosedur LO/TO ini;
Identify all the power sources including hydraulic and Ketahuilah seluruh sumber tenaga/daya dari sistem
pneumatic systems, spring, compress air, gravity angin dan hidraulik, pegas, kompresi udara, sistem
systems and all electrical circuits, gravitasi dan semua sirkuit listrik;
Ensure that you know what Lock Out procedure or Pastikan bahwa anda mengetahui apa yang
procedures are required – pulling a plug, removing a dibutuhkan untuk LO/TO ini, seperti: mencabut
fuse, disconnecting a switch, closing a valve, bleeding steker, mengganti sikring, memutuskan saklar,
the line or placing a block in the system. menutup katup, mencabut kabel/kawat atau
memasang blok dalam sistem;
Each worker involved should have his or her own lock Setiap petugas yang terlibat harus memiliki gembok
and key different from everyone else’s. It should be dan kunci yang berbeda antara satu dengan yang
clearly identified by the owners’ names and an lain. Hal ini akan mempermudah untuk dikenali
assigned number. These LO devices may only be berdasarkan nama pemilik dan nomor kodenya.
removed by the individual originally installing the LO. Peralatan LO mungkin hanya dapat
diambil/dipindahkan oleh petugas yang semula
melakukan pemasangan LO;
TO all power sources and machines. Tag should TO seluruh sumber tenaga dan mesin. Pemberian
indicate that the machine or circuit is out of order, the tanda diartikan bahwa suatu mesin atau rangkaian
reasons for the LO, time and date of the LO, name of sedang tidak dapat difungsikan, dengan dasar alasan
the person doing the procedure along with telephone pada LO, waktu dan tanggal LO, nama petugas yang
contact number, and the time of tagging. melaksanakan dengan nomor telepon yang dapat
dihubungi, serta waktu saat dilakukan
penandaan/pelabelan;
The person in charge should clear the area. Double- Petugas pelaksana harus membersihkan tempat
check all the steps listed above. While keeping the kerja. Lakukan pemeriksaan sebanyak dua kali
workers at a safe distance and when the equipment is keseluruhan tahap di atas. Pada saat akan dilakukan
ready, remove the “out of order” tab before turning the uji coba pada peralatan/sistem yang sudah diperbaiki,
power on. Remove locks, turn on power sources, and petugas harus berada pada jarak yang aman dan
operate any valves in order to prepare to test the dengan peralatan yang telah disiapkan. Sebelum
system. menyalakan/mengaktifkan sumbe tenaga, lepaskan
tanda “tidak dapat digunakan”. Bukalah gembok,
hidupkan/aktifkan sumber tenaga/daya, dan
fungsikan setiap katup/keran agar pengujian dapat
dipersiapkan;
The person in charge should ensure that they have Petugas pelaksana harus memastikan bahwa mereka
received the “Permit to Work” (PTW) training to work in sudah menerima “Izin Bekerja (PTW)” pada lokasi
that particular area and have received adequate yang telah ditentukan dan telah menerima instruksi
instruction in the system, yang sesuai
Adequate time should be allowed during shift changes Harus disediakan waktu yang cukup selama
(if applicable) to ensure effective transfer of pergantian tugas apabila ada, untuk memastikan
information on outstanding permits. bahwa hal-hal yang belum dikerjakan sudah
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
HALAMA
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL
REV N
TITLE Document Code : DATE
PAGE
BEKERJA DI KETINGGIAN
WORKING AT HEIGHTS
A place is “at heights” if a person could be injured Jika seseorang bisa cidera karena terjatuh bila
falling from it, even if it is at or bellow ground level. berada di tempat ketinggian, sekalipun berada
The duty holder must ensure: ditempat tersebut atau berada di tanah. Petugas
harus memastikan :
1. All work at height is properly planned and 1. Seluruh pekerjaan di tempat tinggi harus
organized; direncanakan dan diorganisir dengan baik
2. All work at height takes account of weather 2. Semua pekerjaan di tempat tinggi harus
conditions that could endanger health and memperhatikan kondisi cuaca yang bisa
safety; mengundang bahaya untuk kesehatan dan
keselamatan
3. Those involved in work at height are trained 3. Bagi mereka yang dilibatkan didalam pekerjaan
and competent; pada ketinggian harus dilatih dan berkompeten
4. The place where work at height is done is safe; 4. Tempat dimana kerja diketinggian harus aman
5. Equipment for work at height is appropriately
inspected; 5. Peralatan untuk bekerja di ketinggian adalah
6. The risks from fragile surfaces are properly sewajarnya diinspeksi
controlled; and 6. Resiko dari permukaan yang mudah pecah
7. The risks from falling objects are properly sebaiknya dikontrol dan
controlled. 7. Resiko dari jatuhnya benda-benda sebaiknya
juga dikontrol
The safety procedure must be applied when any Prosedur keselamatan harus diterapkan ketika
person is working at heights. Ensure that: seseorang bekerja di ketinggian. Termasuk :
1. No work is done at height if it is safe and 1. Tidak ada pekerjaan diketinggian selesai jika ini
reasonably practicable to do it other than at aman dan dapat dipraktekan dan
height;
2. The work is properly planned, appropriately is 2. Kerjaan tersebut direncanakan , sebaiknya juga
supervised, and carried out in as safe a way as diawasi dan ditangani dalam keadaan seaman
is reasonably practicable; dan selayak mungkin untuk dipraktekkan
3. Rencanakan untuk keadaan darurat dan
3. Plan for emergencies and rescue; pertolongan
4. Take account all potential risks associated; 4. Perhatikan semua segala potensi bahaya
5. The work should be postponed while weather 5. Pekerjaan sebaiknya ditunda selama kondisi
conditions endanger health or safety (but this cuaca bahaya untuk kesehatan atau
does not apply to emergency services acting in keselamatan (tapi tidak berlaku untuk dinas
an emergency); darurat dalam keadaan darurat)
6. Everyone involved in the work is competent 6. Semua orang terlibat didalam kerjaan harus
(or, if being trained, is supervised by a kompeten (atau bila akan dilatih, diawasi
competent person). This includes involvement dengan seseorang yang berkompeten). Ini
in organization, planning, supervision, and the meliputi keterlibatan dalam organisasi,
supply and maintenance of equipment
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR BEKERJA DI KETINGGIAN
SHE - 12 1 2 JUNI 2014 2 dari 3
WORKING AT HEIGHTS PROCEDURE
7. Where other precautions do not entirely 7. Dimana beberapa tindakan pencegahan sama
eliminate the risk of a fall occurring, you must sekali tidak memperkecil resiko untuk terjadinya
(as far as it is reasonably practicable to do so) jatuh, anda harus (sejauh ini layak dikerjakan
train those who will be working at height how untuk melakukan ini) latih mereka yang akan
to avoid falling, and how to avoid or minimize bekerja di ketinggian bagaimana menghindari
injury themselves should they fall resiko jatuh dan bagaimana menghindari atau
memperkecil cidera terhadap diri mereka sendiri
sewaktu mereka jatuh
8. Equipment for preventing (as far as is 8. Disediakan peralatan untuk mencegah (sejauh
reasonably practicable) a fall occurring is ini layak untuk dikerjakan) terjadinya jatuh.
provided;
9. Ketika menseleksi peralatan untuk kerja, kamu
9. When selecting equipment for work, you must: harus :
use the most suitable equipment; - Gunakan sebagian besar peralatan yang
give collective protection measures (e.g. sesuai
guard rails) priority over personal
protection measures (e.g. safety harness); - Berikan sekumpulan takaran perlindungan
(contoh guard rails) utamakan ukuran
Take account of: working conditions and perlindungan untuk pribadi (contohnya safety
risks to the safety of all those at the place harness)
where the work equipment is to be used.
- Memperhatikan : kondisi kerja dan resiko bagi
10. That all equipment, temporary structures and keselamatan mereka di tempat dimana
safety features comply with safety standards; peralatan kerja digunakan
11. Before use any equipment, it is accompanied 10. Semua peralatan, kerangka sementara dan
by an indication (clear to everyone involved) segi keselamatan memenuhi standar
that the last inspection required has been keselamatan
carried out;
12. Where it is necessary to prevent injury, you 11. Sebelum menggunakan peralatan, disertai
must do all that is reasonably practicable to dengan adanya tanda ( termasuk semua
prevent anything falling; orang yang terlibat) bahwa inspeksi yang
dibutuhkan telah dilaksanakan
13. If it not reasonably practicable, no one is
12. Dimana ini penting untuk mencegah terjadinya
injured by anything falling;
cidera, kamu harus melakukan semua yang
layak dilaksanakan untuk mencegah apapun
14. Nothing is thrown or tipped from height if it is
terjatuh
likely to injure anyone;
13. Jika ini tidak layak dikerjakan, tidak seorang pun
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR BEKERJA DI KETINGGIAN
SHE - 12 1 2 JUNI 2014 3 dari 3
WORKING AT HEIGHTS PROCEDURE
15. Nothing is stored in such a way that its terluka oleh sesuatu yang jatuh
movement is likely to injure anyone;
14. Tidak sesuatu pun dilempar atau dinaikkan dari
16. If the workplace contains an area in which ke etinggian jika ini dapat melukai seseorang
there is a risk of someone being struck by a
falling object or person, you must ensure that 15. tidak sesuatupun disimpan sedemikian hingga
the area is clearly indicated and that (as far as pergerakkannya dapat melukai seseorang.
reasonably practicable) unauthorized people
are unable to reach it. 16. Jika area tempat kerja mengandung adanya
resiko untuk seseorang diserang atau tertimpa
benda atau seseorang, harus dipastikan area
tersebut jelas ditandai dan (sejauh ini layak dan
dapat dilaksanakan) seseorang yang tidak
berkepentingan tidak dapat menjangkaunya.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
1. The unauthorized use, possession, distribution, 1. Dilarang keras dalam penggunaan yang tidak
purchase, or sale of alcohol or drugs by any sah, pemilikan, penyaluran, pembelian atau
person while on SCU’s premises or while penjualan obat-obat terlarang atau minuman
operating SCU equipment is prohibited. keras oleh setiap personil saat berada di wilayah
kerja SCU atau sewaktu mengoperasikan
peralatan SCU
2. Violation of this policy by an SCU employee will 2. Pelanggaran yang dilakukan oleh Pekerja SCU
be cause for disciplinary action, including terhadap kebijakan ini akan dikenakan tindakan
termination. Any other person violating this policy disiplin, termasuk pemecatan (PHK). Setiap
will be removed from ’s premises or Client’s work personil yang melanggar kebijakan ini akan
area immediately. dipindahkan secepat mungkin dari tempat-
tempat kerja SCU
3. The SCU Policy on Alcohol and Drugs shall 3. Kebijakan SCU dalam hal penggunaan
bedisplayed on all Safety Notice Boards at the minuman keras/alkohol dan obat
base Camp, Subcontractors’ camps, fly camps terlarang/narkoba harus dipasang pada seluruh
and any other appropriate location. papan pengumuman di ruang kerja dan tempat-
tempat lain yang dianggap penting
4. The policy shall be emphasized during the 4. Kebijakan tersebut harus ditekankan pada saat
induction of all people. induksi seluruh personil
5. SCU will test all applicants applying for “Safety 5. SCU akan menguji setiap calon karyawan yang
Sensitive Positions” melamar pada pekerjaan yang bersifat “Safety
Sensitive”
6. These tests will be made as part of the ’s 6. Pengujian tersebut harus dibuat sebagai bagian
medical evaluation of the applicant's physical dari evaluasi medis mengenai kelayakan fisik
ability to safely perform the job for which he or she dari calon karyawan yang akan bekerja pada
is being considered. bidang pekerjaannya.
7. Every person on the crew has the responsibility 7. Setiap anggota pekerja harus bertanggung
to inform the Doctor of any medication that has jawab untuk memberitahukan dokter perihal
been prescribed for him. The Doctor will advise penggunaan obat-obatan yang dokter berikan.
SCU management if there are any doubts Dokter akan memberikan saran kepada
regarding the person’s ability to safely perform the manajemen SCU mengenai tingkat
job while on prescribed or self-administered kemampuan dan kelayakan fisik seseorang yang
medication. diragukan dapat bekerja secara aman, pada
saat orang tersebut berada dalam masa
pengobatan.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
8. SCU reserves the right to search and/or screen 8. SCU berhak mencari dan menyeleksi
SCU in positions designated as “Safety Sensitive”, karyawan SCU yang bekerja pada bagian
for Drugs and Alcohol before entering SCU or, pekerjaan yang bersifat “Safety Sensistive”
engaging in SCU business, or operating SCU’s dalam kaitannya dengan keterlibatan
penggunaan minuman keras dan obat
terlarang, sebelum memasuki lokasi kerja
SCU, pada saat mengoperasikan peralatan
SCU
9. Random Testing shall be done on all designated 9. Pengujian secara acak harus dilakukan pada
“Safety Sensitive Personnel”. Each “Safety seluruh karyawan yang bekerja pada bidang
Sensitive Person” shall be tested at least once in kerja yang bersifat “Safety Sensistive”.
any one calendar year. Setidaknya dalam setahun, setiap pekerja
harus sudah melalui satu kali pengujian.
10. SCU reserves the right to search and/or screen 10. SCU berhak untuk mencari dan memeriksa
any person on the crew that SCU suspects has a setiap personil kru yang diduga memiliki
Drug or Alcohol problem or is involved in an masalah penggunaan minuman keras atau
incident where the effects of drugs and or alcohol obat terlarang, atau terlibat dalam kegiatan
could possibly be a cause or partial cause of the yang berhubungan dengan obat-obat terlarang
incident. atau minuman keras.
11. Prior written consent must be obtained from any 11. Sebelum melakukan pemeriksaan terhadap
person who is to be screened. Failure to give seseorang, buatlah surat persetujuan yang
written consent for a screen by the person will be disetujui oleh yang bersangkutan. Apabila
cause for disciplinary action, up to and including orang tidak disetujui dalam tulisan untuk
termination, removal from SCU’s premises and diperiksa maka akan mendapatkan sanksi
operations. disiplin, termasuk pemecatan (PHK) dan
dipindahkan dari wilayah kerja dan operasi
SCU, maka pembuatan surat persetujuan
harus dibatalkan.
12. A positive screen on an employee will be cause 12. Hasil pemeriksaan yang membuktikan adanya
for disciplinary action, up to and including pelanggaran yang dilakukan karyawan apabila
termination. hasilnya positif , akan berakibat dikenai sanksi
disiplin, termasuk pemecatan (PHK).
The testing for Drugs and Alcohol procedure is: Prosedur pengujian keterlibatan penggunaan
minuma keras dan obat terlarang, adalah
sebagai berikut :
The analysis is carried out through a urine test to Petugas analis membawa contoh air seni (urin)
detect any reactive drug and alcohol element(s). dari orang yang akan diuji kadar kandungan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
INDUKSI KARYAWAN
EMPLOYEE INDUCTION
All crewmembers that will be working on Sigma Seluruh tenaga kerja yang bekerja di Sigma
Cipta Utama must be given the induction to Cipta Utama harus mendapat induksi untuk
emphasis the importance of Health, Safety and the menekankan bahwa sangat penting
Environment and Sigma Cipta Utama commitment Kesehatan, Keselamatan Kerja dan untuk
to providing a safe working environment. menjaga Lindungan Lingkungan (K3LL) dan
Sigma Cipta Utama mempunyai komitmen
untuk mementingkan keselamatan dan
keamanan dalam bekerja.
This induction ideally should be done on an Idealnya, induksi tersebut diberikan setelah
immediate basis after the worker has been pekerja tersebut menandatangani kontrak . (Ini
accepted. (It should be noted that no Sigma Cipta tidak hanya berlaku untuk pekerja Sigma Cipta
Utama employee, management personnel, Utama saja tapi juga Manajemen personalia,
contracted person, and client representatives or kontraktor dan wakil klien atau tamu.
visitors
The induction should cover key risks and hazards Induksi harus mencakup identifikasi resiko dan
such as: bahaya, seperti:
Fire ERP in the head office and project Tindakan Darurat bila ada kebakaran di
kantor pusat dan project
Accident and Near Miss reporting Pelaporan kecelakaan dan kondisi nyaris
celaka
Personal Protective Equipment requirements Persyaratan Alat Pelindung Diri ( APD )
Personal Hygiene in the offices and in the field Kebersihan didalam kantor dan di
lapangan
Alcohol and Drug Policy Peraturan tentang Alkohol dan obat-obat
terlarang
Smoking Policy Peraturan tentang merokok
Clarification about “Laporan Bahaya” Penjelasan tentang “ Laporan Bahaya “
ERP medical Rencana Tanggap Darurat Medis
Job specific risks and hazards according to Penjelasan sepesifik tentang resiko yang
the position or crew that the new laborers are spesifik dari pekerjaan dan bahayanya
joining sesuai dengan posisinya atau kru yang baru
bekerja
Training program Program pelatihan
This form is countersigned by the HSE Supervisor Formulir harus ditandatangai oleh K3LL HSE
or HSE Manager giving the induction and filed. Supervisor atau HSE Manager dan
didokumentasikan
Until this is done, the worker cannot and must not Sebelum semua dilakukan, pekerja atau tamu
do any work. dan lain-lain tidak boleh bekerja /masuk project.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
Most viruses stay active in memory until you Banyak jenis virus yang tetap aktif di dalam
turn off your computer. When you turn off the memori komputer sampai komputer anda
computer you remove the virus from memory, dimatikan. Pada saat anda mematikan komputer
but not from the file, files, or disk it has dengan sendirinya membuang virus yang berada
infected. So the next time you use your di dalam memori komputer, tetapi tidak yang
computer, the virus program is activated again berada di dalam file, kumpulan file (direktori),
and attaches itself to more programs. A atau disket yang terinfeksi. Sehingga, bila pada
computer virus, like a biological virus, lives to suatu saat anda menggunakan komputer
replicate. tersebut, program virus akan aktif kembali dan
menempelkan diri pada program-program
lainnya. Sebagaimana virus biologis, virus
komputer hidup dan berkembang biak dengan
menggandakan diri.
Viruses are categorized by their infection Kategori virus komputer berdasarkan sasaran
targets program yang diserangnya.
Program viruses infect program files, which Beberapa program komputer yang sering
commonly have extensions such as .COM, diserang virus komputer biasanya program-
.EXE, .SYS, .DLL, .OVL, or. SCR. The most program yang memiliki ekstensi seperti: .COM,
common programs targeted by viruses are .EXE, .SYS, .DLL, .OVL, atau .SCR.Pada
standard DOS programs, which use the .COM umumnya program-program yang menjadi
and .EXE file extensions. Program files are sasaran virus adalah program standar DOS,
attractive targets for virus writers because yang file-filenya menggunakan ekstensi .COM
they are widely used and have relatively dan .EXE. Program –program file merupakan
simple formats to which viruses can attach. sasaran menarik bagi para pembuat virus,
karena program-program file tersebut digunakan
secara luas dan relatif memiliki format sederhana
yang menjadikan virus dapat lebih mudah
menempel.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
Boot viruses infect the non-file (system) areas Boot virus menginfeksi sektor sistem (bukan file)
of hard and floppy disks. These areas offer an dari disket/Flashdisk (harddisk dan floopy disk).
efficient way for a virus to spread from one Pada sektor tersebut, virus mendapatkan cara
computer to another. Boot viruses have yamg mudah untuk memperbanyak diri dari satu
achieved a higher degree of success than komputer ke komputer lain. Boot virus memiliki
program viruses in infecting their targets and kemampuan yang lebih tinggi daripada program
spreading. virus dalam menginfeksi sasaran maupun
berkembangbiaknya
All computers should have an SIGMA CIPTA Seluruh komputer yang dimiliki oleh SIGMA CIPTA
UTAMA approved licensed Anti-Virus / Auto- UTAMA harus tersedia program Anti-Virus /
Protect program that : Perlindungan Otomatis yang:
Checks boot records for viruses at system Mampu memeriksa ada tidaknya virus pada
startup. “boot records” pada sistem pengaktifan
(startup);
Checks programs for viruses at the time you Mampu memeriksa ada tidaknya virus pada
use them. program pada saat diaktifkan;
Scans all local hard drives for viruses once Mampu memeriksa ada tidaknya virus pada
per week. seluruh harddrive setiap minggunya;
Monitors your computer for any activity that Selalu memonitor komputer anda pada saat
might indicate the work of a virus in action. aktif untuk menunjukkan keberadaan virus
Scan files you download from the Internet. Mampu membaca file-file yang diambil dari
internet;
Checks floppy disks for boot viruses when Mampu memeriksa disket floppy dari ada
you use them. tidaknya boot virus ketika anda
menggunakannya;
Updates your virus protection regularly Selalu meningkatkan kemampuan pencegahan
virus secara teratur.
The software should be updated at least Piranti lunak (software) tersebut harus selalu
monthly. ditingkatkan kemampuannya setidaknya tiap bulan.
3. What if your computer is infected? 3.Apa yang harus dilakukan bila komputer anda
terserang virus?
If your computer is infected, advise the Apabila komputer anda terserang virus,
Teknisi immediately. It is important that the beritahukan kepada Teknisi dengan segera. Hal ini
source cannot be repeated penting agar sumber virus tidak berulang.
Do not pass on the virus through the e-mail Jangan menyimpan file-file yang terinfeksi virus
system and or down loading files on to a (melalui sistem e-mail dan / atau dari sumber
diskette. lainnya) ke dalam disket.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
If you receive a virus, and your software detects Apabila anda menerima program atau dokumen
it, advise the person who passed the virus to ber-virus, sehingga software anda terinfeksi
you so that he / she can erase the virus on his/ olehnya, beritahu orang yang telah menyebabkan
her system. komputer anda terinfeksi virus, agar dia dapat
segera memusnahkan virus yang ada pada sistem
yang dimiliki.
Most viruses today are transmitted via the Sekarang banyak virus yang dapat ditularkan
internet. However, exchanging information by melalui internet. Bagaimanapun, tukar menukar
floppy disc can transmit and activate some virus. informasi melalui disket dapat menularkan dan
Games software is perhaps the second largest mengaktifkan beberapa virus. Software program
source of viruses. Do not load games software permainan (game) mungkin menjadi terbesar
into company computers. kedua sumber dari virus. Oleh karena itu, dilarang
memasukan program permainan (game) ke dalam
komputer-komputer Perusahan.
.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
MENGANGKAT BARANG
MANUAL HANDLING
Assess the weight of the object prior to lifting it. If Perkirakan berat dari barang yang akan
it is too heavy, get help. diangkat, jika terlalu berat, minta bantuan
orang lain
APPLICATION APLIKASI
All location where workers may be required to Semua lokasi dimana para pekerja kemungkinan
enter a confined space. akan memasuki ruang terbatas.
DEFINITION DEFINISI
A. Confined space is define as any location having Ruang terbatas digambarkan adalah suatu lokasi
restricted access or egress and which is, or may atau tempat yang mempunyai jalan keluar atau jalan
become, hazardous to a worker. This includes masuk yang serba terbatas atau mungkin bisa
trenching, elevated worksites, etc menjadi resiko bagi para pekerja, Ini termasuk parit,
tempat tinggi daerah kerja dan lain-lain
PROCEDURES PROSEDUR
Specific procedures must be developed for every Prosedur khusus harus dibuat untuk setiap
confined space to be entered. These procedures memasuki ruang terbatas. Prosedur harus
must meet all requirement as outlined, or ad memenuhi semua kebutuhan yang diuraikan atau
referenced to in this section, and must include the mengacu kepada bagian ini dan harus termasuk :
following :
Responsibilities Tanggungjawab
Training Requirements Persyaratan pelatihan
Hazards Commonly Encountered Resiko yang biasa ditemukan
Pre-entry Procedures Prosedur sebelum memasuki ruangan
Rescue and Emergency Procedures Prosedur pertolongan dan keadaan darurat
Permitting Requirements Persyaratan perijinan
Job Completion Penyelesaian pekerjaan
Following site-specific procedures will minimize the Berikut khusus dari bagian prosedur akan
risks of confined space entry. Any deviation from memperkecil resiko memasuki ruang terbatas.
these established procedures will be the Berbagai macam penyimpangan dari prosedur yang
responsibility of, and at the discretion of, the dibentuk ini merupakan tanggungjawab dan di
designated Departement/Area Manager in charge serahkan kepada Departemen yang berwewenang
All work conducted in or around a confined space Seluruh pekerjaan yang dikerjakan baik didalam
must be under the direction of a supervisor who is atau yang berada disekitar area ruang terbatas
completely familiar with the recommended harus berada dibawah pengawasan supervisor
procedures and equipment, as well as aspects of yang sepenuhnya sudah mengenal peralatan dan
safety relative to confined space entry prosedur yang direkomendasikan, seperti aspek
keselamatan yang berhubungan dengan memasuki
ruang terbatas
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR MEMASUKI DI RUANG
TERBATAS SHE - 17 1 2 JUNI 2014 2 Dari 6
CONFINED SPACE ENTRY PROCEDURE
Only workers physically and mentally capable of Hanya seorang pekerja yang memiliki fisik dan
working in a confined space or performing a mental yang mampu bekerja didalam ruang terbatas
rescue operation should be used atau mampu melakukan penggunaan operasi
peralatan pertolongan.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR MEMASUKI DI RUANG
TERBATAS SHE - 17 1 2 JUNI 2014 3 Dari 6
CONFINED SPACE ENTRY PROCEDURE
responsible for determining what personal peralatan dan lain-lain. Supervisor yang
protective equipment is required. These berwewenang bertanggung jawab untuk
requirements will be noted on the permit. menentukan alat pelindung apa yang dibutuhkan
untuk digunakan.
VENTILATION VENTILASI
Before entry, confined space must be opened and Sebelum masuk, ruang terbatas harus dibuka dan
thoroughly ventilated. A Positive method of secara menyeluruh berventilasi. Metode yang baik
mechanical ventilation is desirable so that a untuk mekanisme ventilasi yang diiginkan
sufficient quantity of fresh air may enter to remove sedemikian rupa adalah menghasilkan kuantitas
contaminants from all pockets or corners. After the udara yang bersih untuk menghilangkan udara yang
contaminated space is cleaned and ventilated, the terkontaminasi dari seluruh celah atau sudut
mechanical ventilation equipment should be kept ruangan. Sesudah area yang terkontaminasi itu
operating to provide secondary protection in case bersih dan berventilasi, peralatan mekanik ventilasi
of the accidental introduction of harmful sebaiknya dijaga pengoperasiannya untuk menjaga
substances and to remove contamination or heat perlindungan lainnya, dalam hal ini untuk mengenal
that may be proceduced by the work (e.g., unsur-unsur bahaya dan untuk menghilangkan
fumigation, painting) tercemarnya suhu akibat dari aktifitas kerja (contoh
penyemprotan hama, mengecat)
How entrances and exits will be monitored Bagaimana jalan masuk dan jalan keluarnya
akan dimonitor
Rescue equipment required
Peralatan pertolongan yang dibutuhkan
Tools or other special equipment required
Perkakas atau peralatan khusus yang
dibutuhkan
PENANGANAN CEDERA/LUKA
INJURY
Field medic assesses the patient, starts first Petugas P3K Lapangan memeriksa kondisi korban
aid treatment. yang cedera/luka, dan mulai berikan pertolongan
pertama
and calls for the radio to brought to him. Dan hubungi operator atau radio panggil untuk
segera diantar ke tempatnya
Field medic calls the base camp via radio with Petugas Medik lapangan melapor ke kantor
the following information melalui radio dengan informasi yang berikut
Type of injury / illness or accident Keterangan jenis luka/penyakit atau kecelakaan
How it occurred and how long ago Bagaimana penyebab kejadian dan beberapa
lama
Condition of the patient: Keterangan kondisi korban
Conscious Unconscious
Sadar Tidak sadar
Airway clear Airway obstructed
Jalan Napas Bebas Jalan Napas tersumbat
Breathing present (give respiratory rate) Breathing absent
Pernapasan ada (kasih data nafas) Pernapasan tidak ada
Pulse present (give pulse rate) Pulse Absent
Denyut Jantung ada (kasih data denyut) Denyut jantung tidak ada
Not bleeding Bleeding (Where coming from)
Tidak Perdarahan Pendarahan (dari mana)
No broken limbs Broken Limbs (Which limbs)
Tidak Patah Tulang Patah tulang
Paramedic will be mobilised from the accident Paramedik akan dimobiliasikan dari tempat
place kejadian
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
Penyebab utama dari kecelakaan dalam menggunakan peralatan kerja adalah penggunaan alat yang
tidak sesuai, peralatan yang kurang terawat, atau penyimpanan yang salah.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam penggunaan peralatan kerja:
1. Pakailah alat yang tepat untuk pekerjaan anda. Misalnya jangan menggunakan kunci sebagai palu
2. Jangan memakai peralatan yang sudah (') misalnya trolly yang bannya longgar, aus, yang
pegangannya goyang
3. Jangan gunakan obeng tanpa pegangannya, ujung obeng amat berbahaya
4. Pakailah kunci yang sesuai ukurannya dengan mur dan baut
5. Letakkan tangan anda dibelakang sisi yang tajam kalau sedang menggunakan alat pemotong.
6. Gunakan perkakas yang tidak menimbulkan bunga api bila ada bahaya bahan mudah terbakar atau
meledak
7. Peralatan harus tetap bersih dan baik. Lindungilah bagian runcing dari perkakas ketika disimpan dan
dibawa
8. Selalu gunakan alat yang sesuai untuk pekerjaan. Izin kerja harus digunakan bilamana perlu(')
9. Jagalah peralatan agar selalu dalam keadaan baik, khususnya peralatan keselamatan seperti tombol
stop untuk keadaan darurat dsb.
Periksa sambungan-sambungan, selang dan koneksi selang pada peralatan penumatik dan hidrolis
Setiap kali anda menggunakannya. Pastikan semua itu dalam keadaan baik dan terpasang dengan
benar
10. Lepaskan peralatan listrik, pnuematik dan hidrolik dari sumber tenaganya ketika melakukan
penyetelan, perawatan atau bila tidak sedang digunakan :
Tempat duduk yang baik dan pelindung keselamatan diadakan dan dalam keadaan baik untuk
digunakan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR MENGGUNAKAN PERALATAN
KERJA SHE - 19 1 2 JUNI 2014 2 dari 2
MAINTANANCE USED TOOLS PROCEDURE
2
Pemakaian yang benar dari peralatan yang ditentukan untuk membetulkan roda-roda bekas
dan aus
Penggunaan PPE yang benar sesuai untuk keperluannya. (persyaratan minimum adalah helmet
pelindung kepala atau pelindung muka)
11. Bagi semua peralatan yang terpasang maupun yang portabel yang diperlengkapi dengan fasilitas
pemasangan alat pengaman, fasilitas tersebut harus terpasang setiap waktu
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
2. Attempt to extinguish the fire by using Fire 2. Berusaha untuk memadamkan kebakaran
Extinguishers available on every floor. dengan menggunakan APAR (Alat Pemadam
Everyone must be follow instructions from the Api Ringan) yang terdapat disetiap lantai.
Floor Warden or Capten Floor Setiap orang harus mengikuti instruksi dari
petugas keselamatan (Floor Warden atau
Kapten Floor).
3. Upon hearing the fire alarm, everyone should 3. Pada saat mendengar bunyi alarm, semua
immediately follow safety procedures as follows karyawan harus mengikuti prosedur
: penyelamatan seperti yang tercantum berikut
ini :
a. Proceed in an orderly manner to the stairs
or emergency exit located on the North or a. Dengan tenang dan tertib menuju ke
South . tangga atau Pintu Darurat yang berada
disebelah Utara / Selatan.
b. Go to the GROUND FLOOR using the
stairs or Emergency Exit b. Capailah LANTAI DASAR melalui tangga
atau Pintu Darurat
c. Proceed to the assembly area. Stay there
and wait for further instructions from the c. Segera menuju ke tempat berkumpul.
Sigma Cipta Utama Security Officer. Tetaplah berada ditempat tersebut dan
menunggu instruksi lebih lanjut dari
Petugas Keamanan Sigma Cipta Utama
2. Make sure that everyone knows where the 2. Memastikan bahwa setiap karyawan
emergency exits and the Muster Point area mengetahui lokasi pintu-pintu darurat dan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR PENYELAMATAN SAAT TERJADI
KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT
LAINNYA SHE - 20 1 2 JUNI 2014 2 dari 3
SAFETY IN THE EVENT OF FIRE AND OTHER
EMERGENCY
4. Check every room on your floor/storage and 4. Periksa setiap ruangan di lantai/storage anda
ensure that no one is left behind, when dan pastikan bahwa tidak seorangpun yang
evacuating to be done. berada dalam ruangan pada saat evakuasi
sedang dilakukan
5. Make sure that EVERYONE EVACUATES 5. Pastikan bahwa EVAKUASI SETIAP ORANG
THE BUILDING USING THE EMERGENCY DI GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN
EXIT OR STAIRS AND THROUGH THE TANGGA ATAU PINTU DARURAT DAN
GROUND FLOOR. LANGSUNG KE LANTAI DASAR.
6. Should there be a fire outbreak on your floor, 6. Bila terjadi kebakaran di lantai anda, usahakan
attempt to extinguish the fire using Fire memadamkan api dengan menggunakan
Extinguishers available on each floor, without APAR yang terdapat disetiap lantai, tanpa
personal risk. membahayakan diri sendiri.
7. In the event of evacuation, report to the Chief 7. Dalam hal terjadinya evakuasi, laporkan
of Security or Assistant Chief at the assembly kepada kepala keamanan atau wakilnya di
area that your floor has been completely tempat berkumpul bahwa proses evakuasi
evacuated. dilantai anda telah selesai.
8. The Floor Warden and all personnel should 8. Petugas keselamatan dan semua personil
stay at the assembly area until further harus berada di tempat berkumpul sampai ada
instructions from the Security Officer in charge. instruksi lebih lanjut dari petuas keamanan.
2. Upon hearing the fire alarm, all Security 2. Saat mendengar bunyi alarm, semua petugas
Officers will assume their position of every floor keamanan harus berada pada posisinya
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR PENYELAMATAN SAAT TERJADI
KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT
LAINNYA SHE - 20 1 2 JUNI 2014 3 dari 3
SAFETY IN THE EVENT OF FIRE AND OTHER
EMERGENCY
and usher evacuees and everyone coming out masing-masing setiap lantai dan mengarahkan
of lifts to the emergency stairs. setiap orang untuk dievakuasi menuju ke
tangga darurat.
3. When the Floor Warden has effected 3. Setelah petugas keselamatan selesai
evacuation on his/her floor, the Security Officer mengevakuasi pada lantai dia berada, petugas
will follow using Emergency Exit or Stairs. DO keamanan akan mengikuti dengan
NOT LEAVE BEFORE THE FLOOR WARDEN menggunakan tangga atau Pintu Darurat.
HAS EVACUATED ALL PERSONNEL. JANGAN MENINGGALKAN LANTAI
SEBELUM PETUGAS KESELAMANTAN
SELESAI MENGEVAKUASI SEMUA
PERSONIL.
4. The assembly area at the CAR PARK at the 4. Setiap orang akan berkumpul di tempat parkir
SOUTH OF SIGMA CIPTA UTAMA mobil sebelah Selatan gedung SIGMA CIPTA
BUILDING. The Security Officer will assist the UTAMA. Petugas keamanan harus membantu
Floor Warden until receiving further instructions petugas keselamatan sampai menerima
from the Security Officer in charge. instruksi lebih lanjut dari petugas keamanan
yang berwenang.
1. In the event of fire after working hours, Security 1. Apabila kebakaran terjadi pada saat setelah
Officers should carry out the following jam kerja, petugas keamanan harus melakukan
procedure : prosedur berikut:
a. Inform the room all of the fire location. a. Menginformasikan kepada semua ruangan
b. Attempt to extinguish the fire without lokasi terjadinya kebakaran
personal risk. b. Berusaha memadamkan kebakaran tanpa
membahayakan diri sendiri.
2. Upon hearing the fire alarm, security officers 2. Saat mendengar alarm berbunyi, petugas
will perform the following procedure : keamanan harus mengikuti prosedur berikut
ini:
a. Make sure that the floor he / she is in
charge of is evacuated and closed for a. Memastikan bahwa lantai yang berada
entrance. dibawah kewenangannya telah dievakuasi
dan menutup semua pintu masuk.
b. Leave the floor by the emergency stairs
and proceed to the assembly area at the b. Meninggalkan lantai melalui tangga/pintu
Car park at the south Sigma Cipta Utama darurat dan langsung menuju ke tempat
building. berkumpul di tempat parkir sebelah Selatan
gedung Sigma Cipta Utama
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
Tujuan : Sebagai pendoman dan ketentuan penggunaan alat pelindung pelindung diri sesuai dengan
keperluan seseorang guna melindungi diri terhadap bahaya kecelakaan dan kesehata kerja.
OBJECTIVE : The objective of this instruction is to set guidelines for the provision, use and maintenance of
personal protective equipment in order to offer to persons on our site sufficient protection for
work-related safety and health risks.
LINGKUP : Meliputi seluruh aktivitas di PT. Sigma Cipta Utama yang memungkinkan terjadinya
kecelakaan kerja dan berlaku bagi semua orang yang diperbolehkan masuk ke PT. Sigma
Cipta Utama dalam hal ini termasuk tamu, vendor dll.
SCOPE : This instruction covers all activities in the Production Unit area where risks are present to
injure persons despite preventive measures through sufficient engineering controls and
sound working practices. The instruction covers all persons which are allowed to enter
certain areas such as visitors, government employees, trainees etc. also they have to be
protected sufficiently.
PENANGGUNGJAWAB
Seluruh kepala bagian dan Pengurus HSE di departemennya masing- masing bertanggungjawab atas :
Responsibilities
The Head of Department and HSE Committee is responsible :
to comply at least with the HSE legislation and Mengikuti prosedure dan peraturan tentang HSE yang
Sigma Cipta Utama instructions; telah disepakati di Sigma Cipta Utama ;
to ensure that engineering controls provide Menjamin bahwa seluruh alat pelindung yang
sufficient protection to the employees; diperlukan untuk aktivitas tersedia
to review and improve work practices to provide Mengawasi dan meningkatkan kesadaran penggunaan
sufficient protection to the employees; alat pelindung diri
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT– HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
to have an adequate personal protective Mempersiapkan alat pelindung diri yang memadai dan
equipment programme to protect the personnel, mencukupi selain mempunyai mekanisme kendali
besides engineering controls and work practices terhadap pencegahan kecelakaan untuk aktivitas
seluruh staff nya
to establish when and where PPE has to be use Menentukan kapan dan dimana alat pelindung diri wajib
digunakan
The obligations of the employee Kewajiban Karyawan terhadap alat pelindung diri
regarding PPE are :
to follow the requirements of the employer; Mengikuti peraturan yang telah ditetapkan sesuai dengan
based on HSE Departement guide line prosedur dan guide line yang telah ditetapkan oleh
Departemen HSE
to wear PPE when and where required; Memakai alat pelindung diri /APD kapan dan dimana
wajib memakai sesuai
to follow train PPE when and where required; Mengikuti pelatihan yang diadakan oleh management.
to attend training sessions; Merawat dan membersihkan alat pelindung diri yang
telah diberikan oleh perusahaan
to replace with new one if there any PPE lost. Mengganti alat pelindung diri yang hilang atau sengaja di
rusak.
to care for, to clean and to maintain the PPE as Safety Committee bila alat pelindung diri yang
required; diperlukan tidak tersedia/ tidak memadai.
to notify the supervisor immediately when PPE Mengingatkan Supervisor atau safety committee bila alat
needs to be repaired or replaced; pelindung diri yang diperlukan tidak tersedia/ tidak
memadai.
not to use for private purpose unless allowed Tidak diperbolehkan menggunakan alat pelindung diri
by the employer; untuk kepentingan pribadi di luar perusahaan, karena
ada sangsinya sesuai tertera
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT– HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
to keep the PPE such that it can not get lost; Menyimpan alat pelindung diri / APD di tempat yang
aman agar tidak hilang
for safety glass to allow usage in Permukaan Kacamata harus rata tidak bergelombang
combination with personal spectacles/ dan tidak bergelembung.
prescription lenses
The oculars shall be free from any Bahan yang kontak dengan kulit harus tidak
significant defect. menyebabkan iritasi kulit
VERIFICATION VERIFIKASI
Areas where PPE has to be worn shall have Area dimana harus memakai alat pelindung diri harus
clear safety signs diberi tanda yang jelas
Employees working in designated areas shall Karyawan yang bekerja di area tersebut diatas harus
wear PPE. memakai alat pelindung diri.
Supply records of PPE shall be available Keberadaan alat pelindung diri harus memadai
Training records shall be available Pelatihan tentang P2K3 harus memadai
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT– HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
Area/tempat dan aktivitas diharuskan memakai alat pelindung diri di Lingkungan Sigma Cipta Utama
GROUP.1
AKTIFITAS AREA BAHAYA KECELAKAAN ALAT PELINDUNG
GROUP.1
ACTIVITIES AREA Accident caused PPE
PEMBUANGAN LIMBAH
WASTE DISPOSAL
Refuse storage containers must be cleaned Tempat yang dipakai untuk menyimpan
after emptying before being returned to use. sampah harus dibersihkan setiap kali setelah
pembuangan sampah dan sebelum dimakai
lagi.
Hand washing facilities must be readily Fasilitas mencuci tangan harus disediakan
available to those handling waste. These untuk orang yang menangani sampah. Fasilitas
facilities should not be in any, or common to pencucian tersebut tidak boleh dekat dengan
any, food preparation or handling locations. tempat-tempat persiapan atau penanganan
makanan.
The categories of waste in company includes Kategori limbah yang ada di perusahaan
: termasuk :
Human, liquid and chemical / industrial waste Tinja, limbah cair dan limbah industri / kimia
should be clearly identified and disposed of harus dapat diidentifikasi dan dibuang secara
separately. The different types of facilities terpisah. Perbedaan dari setiap jenis fasilitas
used for individual waste must be identified. pengelolaan limbah harus dapat diketahui
Generally, waste cannot be combined. perbedaan dan peruntukannya. Pada
umumnya limbah tidak dapat dicampur dalam
satu tempat.
Regular inspection of the pits should carry
out for their adequacy and function.
Pemeriksaan lubang penampung limbah
dilakukan secara teratur untuk mengetahui
tingkat kelayakan atau fungsinya.
can be classified into two categories : dry dibedakan dalam dua katagori, yaitu : sampah
waste such as cans, paper and dry materials, kering misalnya kaleng, kertas dan bahan
etc ( Non organic ), and organic / food waste. kering lainnya ( Non Organik ) , juga limbah
Dry waste, whilst less attractive to animals makanan / Organik. Sampah kering dapat
and insects, can provide breeding places. menjadi tempat berkembang biak bagi
beberapa jenis binatang dan serangga.
Organic waste has the potential to become Limbah organik berpotensi menjadi sarang
breeding sites for mosquitoes, flies and perkembangbiakan nyamuk, lalat dan tikus.
rodents. Strict principles must be adhered to Peraturan ketat yang berlaku harus dijadikan
when disposing of waste. dasar dalam membuang limbah-limbah yang
ada.
Refuse should be collected on a daily basis in Sampah harus dikumpulkan setiap hari dalam
heavy-duty lined bins for disposal burning or tempat sampah yang sudah dilapisi dengan
burying. If a local garbage depot is available,
kantung plastik yang kuat untuk
then this should be utilized to save on
dibuang/dimusnahkan dengan cara dibakar
manpower.
atau ditimbun. Jika lokasi khusus pengumpulan
sampah sudah ada dapat dimanfaatkan maka
hal ini dapat mengurangi penggunaan tenaga
kerja.
Lokasi pembakaran dalam lubang atau
Burn pits or incinerators should be located as
insinerator harus berlokasi jauh dari fasilitas
far away from the offices facilities as
dan aktifitas kantor ke bawah arah angin yang
practicable down wind in the prevailing
dominan. Resiko terjadinya kebakaran
direction. The risk of fire is high if the pit is not
dimungkinkan apabila tempat pembakaran
located in a cleared area away from ground,
sampah tersebut dilakukan pada areal semak
(bush), fuel sources. Wind direction and
belukar yang berpotensi menjadi pemicu
strength should be considered before starting
kebakaran. Arah angin dan kekuatannya harus
a fire.
diperkirakan sebelum memulai pembakaran.
These pits should be assessed daily and if Tempat lubang pembakaran harus dapat
necessary filled over with soil in preparation diperiksa setiap hari dan bila perlu diisi kembali
for the following day’s waste load. dengan tanah untuk persiapan pembuangan
dan pembakaran sampah selanjutnya.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
Generally attitude of driver is required to drive in all Sikap Umum Pengemudi yang Harus Dilaksanakan Saat
road’s type Berkendaraan di Semua Jenis Jalan:
All Driver SIGMA CIPTA UTAMA, have to behave Semua Pengemudi PT. SIGMA CIPTA UTAMA harus
TO GIVE IN to [all] other road; street consumer bersikap mengalah kepada para pengguna jalan lainnya
Give priority first to bicycle rider/motorbike and Berikan PRIORITAS terlebih dahulu kepada: pengendara
pedestrian. If situation do not enable, discontinue a SEPEDA/SEPEDA MOTOR dan PEJALAN KAKI. Bila
head your vehicle keadaan tidak memungkinkan, HENTIKAN dahulu
kendaraan Anda.
Don’t Vehicle in front/ a head of you, when residing Jangan mendahului/menyalip kendaraan di depan anda,
in bent of road, small street, surging road, settlement bila berada di tikungan jalan, jalan sempit, jalan
region, many there are people, children or livestock bergelombang, wilayah pemukiman, banyak terdapat
animal or view blocked orang, anak-anak atau binatang ternak atau pandangan
terhalang.
If bad weather, rain, foggy or limited view forwards, Bila cuaca buruk, hujan, berkabut atau pandangan ke
FLAME next lamp and or emergency. LESSEN depan terbatas, NYALAKAN lampu depan dan/ darurat.
speed. Inform to other driver via radio KURANGI kecepatan. Informasikan ke driver lainnya
melalui radio.
When will to turn round, turning around direction or Saat akan membelok, memutar arah atau menepikan
push aside vehicle, ascertaining no other street kendaraan, pastikan tidak ada pengguna jalan lain
customer (bicycle, motorbike etc) trying to step into (sepeda, sepeda motor, dll) yang berusaha masuk ke
the line when you’d turn, turning or pushing aside lintasan dimana anda akan berbelok, memutar atau
vehicle. USE REAR VIEW and turn on the turn sign menepikan kendaraan. GUNAKAN KACA SPION dan
at least 60 previous meters NYALAKAN lampu belok setidaknya 60 meter
sebelumnya.
Speed vehicle have to be adapted by situation of road, Kecepatan kendaraan harus disesuaikan dengan keadaan
street, weather, brought payload and condition of jalan, cuaca, muatan yang dibawa dan kondisi lalu lintas.
traffic
Special attitude of driver which must be executed by Sikap Khusus Pengemudi yang Harus Dilaksanakan Saat
moment have vehicle in ground or dusty : Berkendaraan di Jalan Tanah atau Berdebu:
Give priority first to TRUCKS or other vehicle which Berikan PRIORITAS terlebih dahulu kepada TRUK-
pass by quickly TRUK atau kendaraan lain yang melintas.
Don’t Precede if do not enable (view blocked dirt, JANGAN MENDAHULUI bila keadaan tidak
curve road/turning, scraggly road, narrow of road, memungkinkan (pandangan terhalang debu, jalan
etc). LESSEN SPEED or discontinue ahead your menikung/membelok, jalan tidak rata, ruang sempit, dll).
vehicle KURANGI KECEPATAN atau HENTIKAN dahulu
kendaraan Anda.
When you reside in land or dusty road, Maximum Pada saat anda berada di jalan tanah atau berdebu,
speed 40 km/hour. But at condition : kecepatan kendaraan maksimum 40 km/jam. Namun pada
kondisi:
At the time of view closed dirt, speed of vehicle Pada saat pandangan tertutup debu, kecepatan kendaraan
DON’T exceed 30 km/hour. FLAME lamp and sound JANGAN melebihi 30 km/jam. Nyalakan LAMPU dan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDUR
- At the time of slip/wet street/ rain, vehicle - Pada saat jalan licin/basah/hujan, kecepatan
DON’T exceed 40 km/hour/ Avoid muddy kendaraan JANGAN melebihi 40 km/jam.
street Hindari jalan berlumpur.
- At the time of passing settlement region, a - Pada saat melewati wilayah pemukiman,
group of people, children and livestock animal, sekumpulan orang, anak-anak dan binatang ternak,
speed vehicle have to be slowed down do not kecepatan kendaraan harus diperlambat tidak
exceed 20 km/hour melebihi 20 Km/jam.
When you reside in behind truck or other vehicle : Pada saat anda berada di belakang TRUK atau kendaraan
lain:
- KEEP DISTANCE! Don’t reside in too the - - JAGA JARAK !. Jangan berada terlalu dekat
near by it’s distance with truck/the vehicle, jaraknya dengan Truk/kendaraan tersebut, minimal
minimize 30 meter. Too distance near by will 30 meter. Jarak yang terlalu dekat akan berbahaya.
be dangerous. Because can born down upon Karena dapat tertimpa jatuhan kayu/muatan, atau
wood fall out/ payload or hit by stone hurl or terkena lemparan batu yang melesat atau benda lain
other object which thrown yang terlempar.
- DON’T PRECEDE! When oblique truck body - - JANGAN MENDAHULUI !. Bilamana badan truk
up at where you’d precede, because you earn to miring ke arah dimana anda akan mendahului,
born down upon wood fall out or payload from karena anda dapat tertimpa jatuhan kayu atau
the top of truck muatan dari atas TRUK.
- At the time of you rub up against Trucks or - - Pada saat anda berpapasan dengan TRUK-TRUK
other vehicle : atau kendaraan lain:
- FLAME LAMP and SOUND HORN, if street - - NYALAKAN LAMPU dan BUNYIKAN
blocked dirt. SLOWED DOWN vehicle or KLAKSON, bila jalan terhalang debu.
DISCONTINUE vehicle until view forwards PERLAMBAT KENDARAAN atau HENTIKAN
really peaceful. kendaraan sampai pandangan ke depan benar-benar
aman.
- KEEP DISTANCE! Don’t too near by, because - - JAGA JARAK!. JANGAN terlalu dekat, karena
can born down upon wood /truckload or stone dapat tertimpa jatuhan kayu/muatan TRUK atau
fallout from vehicle batu yang terlempar melesat dari kendaraan.
- At the time of you precede/overlapping trucks - - Pada saat anda akan mendahului/menyalip TRUK-
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDUR
or other vehicle in front of you : TRUK atau kendaraan lain di depan anda:
- Ascertaining view and condition street in fornt - - Pastikan pandangan dan kondisi jalan di depan
of you have is peaceful anda sudah aman.
- Beckon lamp and Horn - - Beri isyarat lampu dan klakson.
- Keep Distance at possible among your vehicle - - Jaga jarak sejauh mungkin antara kendaraan Anda
with vehicle which you overlap. When overlap, dengan kendaraan yang Anda salip. Saat menyalip,
always ALLERT to traffic in front of you selalu WASPADA terhadap lalu lintas di depan
Anda.
- Don’t overlap at the time of residing in - Jangan menyalip pada saat berada di daerah
-
settlement area, they are many people, pemukiman, banyak terdapat orang, anak-anak atau
children or livestock animal binatang ternak.
- At the time of happened torrential rains, - Pada saat terjadi hujan lebat, besar kemungkinan jalan
-
possibility one of road passing the company yang melewati salah satu area perusahaan akan
area will be closed by portal and vehicle do not ditutup portal oleh petugas dan kendaraan tidak
allowed to entry. If this matter happened, you diperkenankan lewat/masuk. Bila hal ini terjadi,
must to obey and always behave respectably Anda HARUS mematuhi dan selalu bersikap sopan.
Which always have to be remembered by all driver’s : Yang Selalu Harus Diingat oleh Seluruh Pengemudi :
Children and livestock animal earn out of a clear sky run Anak-anak dan binatang ternak dapat dengan TIBA-TIBA
or defect up at road. Attention and Lessen if them reside in berlari atau menyeberang ke arah jalan. Waspada dan kurangi
your moment roadside have you driving. kecepatan bila mereka berada di pinggir jalan saat anda
berkendaraan
Conditions of driver’s health have to be always in healthy Kondisi fisik pengemudi harus selalu dalam kondisi sehat.
condition. Every driver which is driving during 4 hour Setiap pengemudi yang berkendara selama 4 jam secara
continually have to rest first during more or less 30 minute terus menerus maka harus beristirahat dulu selama lebih
kurang 30 menit.
Daily inspection of morning before leaving the activity by Inspeksi harian pagi sebelum berangkat kerja dengan
using check list must be done by all driver’s, if there is menggunakan check list harus dilakukan oleh semua
disparity have to immediately report to Mechanic to be pengemudi, jika ada kelainan harus segera lapor ke
improve; repaired first. Mekanik untuk diperbaiki dulu.
And so do before leaving to start journey, driver have to Sebelum berangkat untuk memulai perjalanan, pengemudi
check balance location of payload, as well as have to harus memeriksa keseimbangan penempatan muatan, dan
check the condition of vehicle like : checked drive, brake, juga harus mengecek kondisi kendaraan seperti :
wheel, lamp, glass cleaner fan, Gas and Horn. mengecek kemudi, rem,ban, lampu, kipas pembersih kaca,
klakson dan BBM
Always be attention and fully comply with all speed Selalu perhatikan dan patuhi peraturan kecepatan
driving rules. mengemudi.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDUR
PERSYARATAN MENGEMUDI
DRIVER REQUIREMENTS
The driver is required to make sure each morning Pengemudi harus memastikan setiap pagi bahwa
that all the seat belts are in working order and seluruh sabuk pengaman kendaraan berfungsi
easily available for the passengers to access and dengan baik dan para penumpang dapat dengan
buckle up. mudah meraih dan memasangnya.
The driver are No Smoking in car Pengemudi DILARANG MEROKOK didalam
mobil
The driver and all vehicle passengers are required
Pengemudi dan seluruh penumpang kendaraan
to wear seat belts when the vehicle is in motion.
harus mengenakan sabuk pengaman selama
The driver is not to begin driving the vehicle until
kendaraan berjalan. Pengemudi tidak boleh
all passengers have their seat belts on.
menjalankan kendaraan hingga seluruh penumpang
Drivers are prohibited from picking up hitchhikers telah mengenakan sabuk pengaman,
or transporting anyone other than company Pengemudi dilarang menaikan penumpang atau
approved passengers. mengangkut orang lain selain penumpang diizinkan
dan sepengetahuan perusahaan,
Drivers are prohibited from transporting hazardous
Pengemudi dilarang mengangkut bahan-bahan
materials or other cargo not intended for the type
berbahaya atau barang lain yang tidak sesuai
of vehicle operated.
dengan jenis kendaraan yang dioperasikan.
Drivers should not work more than 12 consecutive Pengemudi sebaiknya tidak bekerja lebih dari 12
hours without 8 hours off. jam secara terus-menerus tanpa 8 jam istirahat.
Drivers must keep all doors locked while driving. kendaraan selama berkendaraan.
Pengemudi harus mematuhi seluruh peraturan
Drivers must obey all Indonesian traffic laws. lalulintas yang berlaku di Indonesia.
Pengemudi harus selalu membawa SIM yang masih
Drivers must carry in their possession a valid berlaku selama bertugas.
drivers license while operating a vehicle for
company business.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
d. Barang-barang yang di angkut menggunakan trolley tidak melebihi kapasitas yang sudah
ditentukan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
f. Tidak boleh menggunakan trolley untuk mengangkut / membawa hal-hal yang tidak perlu /
penting
PENYIMPANAN,PENANGANAN BAHAN-BAHAN
BERBAHAYA
STORAGE,HANDLING,HAZARDOUS MATERIAL
A Material Safety Data Sheet (MSDS) should Lembaran Data Keselamatan Barang harus
support all Hazardous Materials. The MSDS dapat mendukung seluruh barang-barang
should come from the manufacturer prior to Berbahaya. MSDS harus didapat dari pabrik
purchase. sebelumnya dalam pembelian
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PENYIMPANAN, PENANGANAN BAHAN –
BAHAN BERBAHAYA
SHE - 25 2 2 JUNI 2014 2 dari 2
STORAGE, HANDLING, HAZARDOUS
MATERIAL
Content Kandungan
Explosion / Inflammable Rate Ledakan/mudah terbakar
Safe handling procedures Prosedur penanganan
Spill / Clean-up procedures Tumpahan/Prosedur untuk
membersihkannya
PPE required Alat Pelindung Diri yang dibutuhkan
First Aid measures Tindakan dalam Pertolongan Pertama
MSDS Sheets should be posted near the MSDS harus dipasang dekat dengan tempat
storage place and also when possible where the penyimpanan dan dengan kemungkinan jika
Hazardous Materials are to be used. barang berbahaya tersebut akan digunakan
MSDS should be kept on file in the HSE MSDS harus didokumentasikan dalam
Department, by HSE Coordinator and Departemen HSE, oleh HSE
Supervisor for easy access in case of an Coordinator/Supervisor untuk memudahkan
emergency jika kalau ada kejadian darurat
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
1. Spills or leaks must be cleaned up and 1 Tumpahan atau bocoran harus dibersihkan dan
disposed of properly and reported. kotorannya dibuang dengan semestinya, dan
melaporkan.
2. Jika ditemukan tumpahan, crew harus berusaha untuk
2. Once spill is noticed, crew should take mencegah terjadinya tumpahan lebih lanjut. Pasanglah
immediate precautions to prevent further spills. tanda-tanda peringatan atau beberapa orang penjaga
Warning signs or guards should be posted at a pada jarak aman untuk mencegah orang-orang yang
safe distance to prevent any unauthorized tidak berkepentingan memasuki daerah yang
persons entering the spill site. They should terkontaminasi. Dan harus melapor kepada pengelola
notify their line manager. lapangan.
3. HSE Department should be immediately 3. Departemen HSE harus segera diberitahu adanya
notified of the spill, location of the spill, the tumpahan tersebut, lokasinya, luasnya (termasuk jenis
extent of the spill (type of chemical, amount, bahan kimia, jumlah dan lokasinya, dan sebagainya),
location, etc.), an estimation of the volume spilt perkiraan voluma tumpahan pada saat dilaporkan, juga
at the time of reporting, and of any obvious potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan atau
potential danger or impact to the environment. dampaknya bagi lingkungan.
4. Line management should advise HSE 4. Pengelolaan lapangan harus menginformasikan kepada
Departement of the requirements for Departemen HSE segala sesuatu yang dibutuhkan
containment, clean up and disposal if these untuk membatasi, membersihkan dan
items are not on site. menyingkirkannya, jika barang-barang keperluan
tersebut tidak tersedia di tempat kejadian.
5. The clean up equipment would include 5. Perlengkapan pembersih mencakup bahan penghisap
absorbent material, shovels and plastic bags. An (absorbent), sekop dan kantung-kantung plastik. Warna
Officer from the HSE Department should bahan absorbent harus kontras / mencolok (sangat
inspect the clean up site. berbeda) dengan warna temapt kejadian, agar jangan
sampai tertinggal ketika dibersihkan. Petugas dari
Departmen HSE harus memeriksakan tempat
pembersihan.
6. Depending on the type of spill and 6. Tergantung jenis tumpahan dan keadaannya, orang
circumstances authorized person should either yang bertugas menangani harus menggali sekitar dan
dig up the soil around and under the spill and sebelah bawah tumpahan, serta memasukkannya ke
dispose material in a heavy-duty plastic bag or dalam kantung plastik yang sangat kuat, (heavy duty
other suitable container or secondly treat the plastic bag), atau wadah yang sesuai, atau mengolah
spill onsite. tumpahan tersebut di tempat kejadian.
7. The spill residue should be transported to an 7. Kotoran bekas tumpahan, yang telah dimasukkan
approved appropriate disposal site in proper wadah yang benar, harus diangkut ke tempat
packing material. pembuangan yang sesuai yang telah disetujui
sebelumnya.
8. After cleaning up a spill, mark the site on the
8. Setelah membersihkan tumpahan, tandai tempat
map for follow up inspection.
kejadian di peta untuk tindakan inspeksi lebih lanjut.
9. All spills or leaks shall be reported in 9. Semua tumpahan atau kebocoran harus dilapor sesuai
accordance with Sigma Cipta Utama dengan prosedur Sigma Cipta Utama, prosedur klient
procedures, client procedures and local dan peraturan setempat.
regulations.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
10. Notify appropriate governmental authorities if 10. Informasikan kepada pejabat Pemerintah setampat, jika
the spill size meets minimum reporting ukuran tumpahan tersebut menurut peraturan harus
requirements in accordance with regulations. dilaporkan. Lapor kepada Representative Klien,
Report to Client Representative any such mengenai pemberitahuan tersebut.
notification.
11.An emergency response plan must be available 11. Harus ada rencana penanganan darurat terhadap
for spills. It should be communicated to tumpahan. Rencana darurat tersebut dikomunikasikan
responsible crewmembers and reviewed kepada anggota crew yang bertanggungjawab, ditinjau
regularly at training or safety meetings. secara berkala pada saat pelatihan atau pertemuan-
pertemuan safety.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESELAMATAN UMUM
GENERAL SAFETY
Horseplay, practical joking and fighting are Dilarang bergurau, bercanda saat bekerja dan
positively prohibited by policy berkelahi
The use, possession or being under the influence Dilarang keras menggunakan, memiliki atau di
of illegal drugs or intoxicating beverages is strictly bawah pengaruh Minuman Keras atau obat-
prohibited while on duty. obatan terlarang dilarang keras saat bekerja
Possession of firearms, weapons or explosives is Dilarang keras memiliki senjata api. Senjata
strictly prohibited atau bahan peledak
Stairways, handrails, walkways and ladders must Tangga untuk berjalan, pegangan tangan,
be maintained in good working order. jalan setapak dan tangga-tangga harus
dirawat.
Loose or baggy clothing, chains, finger rings and
long hair are forbidden as they can create serious Pakaian longgar, rantai, cincin dan rambut
hazards around moving equipment and panjang adalah hal yang dilarang karena
machinery. merupakan bahaya yang serius di sekitar
benda bergerak dan mesin
Hair and beard styles should never interfere with
the wearing of head, eye, face or respiratory Model rambut dan jenggot tidak boleh menjadi
protective equipment provided for your safety. penghalang saat menggunakan pelindung
kepala, mata, wajah atau perlindungan
Regularly scheduled safety meeting are policy. pernafasan untuk keselamatan
Attendance and participation are essential to safe
conditions and work practices. Rapat keselamatan dijadwalkan secara
regular. Kehadiran dan partisipasi adalah hal
Only properly trained and authorized employee penting untuk menciptakan kondisi aman dan
should operate any piece of equipment or kerja praktis .
machinery.
Hanya orang yang terlatih atau diijinkan dapat
mengoperasikan peralatan atau mesin.
immediately.
Pelindung mata yang tepat harus digunakan
Appropriate eye protection shall be worn at all saat bekeja di lokasi
work site
Employees engaged in work 10 feet or more Karyawan yang bekerja di ketinggian 10 kaki
above the rig floor or other working surfaces shall atau lebih di atas permukaan harus
wear a safety belt with an attached lanyard menggunakan sabuk pengaman dengan
dilekatkan pada pengaman.
The wearing of an appropriate type of hearing Pelindung telinga yang tepat harus digunakan
protection is required in high noise level areas. pada area dengan tingkat kebisingan tinggi.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
Use the proper tools and equipment for the job Gunakan perkakas dan peralatan yang tepat
being performed; use them safely. When in doubt, untuk pekerjaan yang dikerjakan; gunakan
seek advice from your supervisor. dengan aman. Saat ada problem, hubungi
supervisor anda.
4. REPORTING 4. LAPORAN
Defective tools, equipment, machinery, hazardous Mesin, peralatan, perkakas yang cacat, kondisi
conditions or unsafe work practices or conditions bahaya atau kondisi atau kerja tidak aman
should be reported immediately to your harus dilaporkan segera kepada supervisor
supervisor. Anda.
Regardless of the serious of any work-related Penyakit atau cedera serius yang berkaitan
illness or injury, it is your responsibility to dengan pekerjaan, merupakan tanggung
immediately report it to your supervisor. jawab Anda untuk segera melaporkan kepada
Supervisor Anda.
Keep hands and feet clear of “crushing” or “pitch” Lindungi tangan dan kaki dari “ benturan ” atau
points. “ terjepit ”.
Always get help when physically lifting heavy Selalu minta pertolongan saat mengangkat
loads. Use proper lifting techniques at all times. beban yang berat. Gunakan cara mengangkat
yang benar setiap saat.
Do not walk, work or stand under suspended Jangan berjalan, bekerja atau berdiri di bawah
loads. Attach tag lines to guide or control loads. barang yang sedang diangkat.. Berilah tanda
sebagai petunjuk..
Never take chances or short cuts. Work safely. Jangan terburu-buru. Bekerjalah dengan
aman.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
Know the location of fire extinguishers, their Mengetahui letak pemadam api ( APAR ), tahu
use and how they operate. Report missing or menggunakan dan cara mengoperasikan.
used extinguishers to your supervisor. Laporkan kesalahan atau penggunaan
pemadam kepada supervisor anda.
Know your role in emergency well control Mengetahui tanggung jawab anda saat dalam
response kondisi darurat
Know the appropriate action to be taken in Mengetahui tindakan yang tepat yang akan
adverse weather conditions. diambil saat cuaca buruk
7. TRANSPORTATION 7. TRANSPORTASI
Operating a Company vehicle under the Dilarang mengoperasikan kendaraan
influence of illegal drugs or alcohol is perusahaan di bawah pengaruh obat-obatan
prohibited terlarang atau alkohol.
RAPAT
MEETING
1. Rapat K3LL ( HSE ) melaksanakan rapat satu bulan sekali setiap awal bulan untuk
melaporkan kinerja K3LL
2. Rapat K3LL dihadiri oleh Top Manajemen atau perwakilan manajemen dan dipimpin oleh
Manager HSE atau Management Representative
3. Apabila karena sesuatu hal personil yang diundang tidak hadir untuk mengikuti rapat maka
dapat diwakilkan oleh personil bagian/departemen yang sama.
4. Undangan rapat disiapkan oleh Manager HSE / Supervisor K3LL ( HSE ) dengan
menggunakan formulir Undangan Rapat dan di distribusikan paling lambat dua hari kerja
sebelum tanggal pelaksanaan rapat. Pendistribusian dilakukan secara langsung atau melalui
jaringan komputer ( intranet )
5. Apabila karena sesuatu hal yang mengakibatkan jadwal rapat dibatalkan dan ditunda
pelaksanaannya, maka diinformasikan penundaan dan rencana pelaksanaannya kepada
peserta rapat secara langsung atau dengan menggunakan jaringan komputer ( intranet ).
7. Agenda serta materi yang akan dibahas dalam rapat K3LL dicantumkan pada formulir
undangan rapat.
8. Semua keputusan atau ketetapan yang timbul dari pembahasan dalam rapat K3LL , dicatat
pada formulir Minutes of Meeting ( MoM )
10. Dalam Minutes of Meeting menginformasikan personil atau bagian penanggung jawab
tindak lanjut ( PIC ) serta batas waktu penanganannya.
11. Minutes of Meeting K3LL diarsipkan dan dipelihara bagian internal audit atau di
Departemen HSE.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
1. OBJECTIVE : 1. TUJUAN :
To ensure that the company implements Memastikan bahwa perusahaan melaksanakan dan
and maintains hazard identification memelihara prosedur-prosedur identifikasi bahaya,
procedures, risk assessment and establish penilaian resiko, dan menentukan langkah
controlling measures which include: pengendalian yang diperlukan, meliputi :
1. Regular, Non-Regular Activities and 1. Kegiatan-kegiatan rutin, tidak rutin dan keadaan
Emergency Condition. darurat.
3. Facilities existing at the workplace, 3. Fasilitas yang ada di tempat kerja, baik yang
either as provided by the company or disediakan oleh perusahaan ataupun pihak
third party. ketiga.
3. DEFINITION : 3. DEFINISI :
Hazard: Source, situation or action with Bahaya : Sumber, situasi atau tindakan yang
potential hazard which may cause personal berpotensi untuk membahayakan dalam artian
injury or health disorder or combination of cedera pada manusia atau gangguan kesehatan atau
the two gabungan keduanya
Hazard Identification: Process to identify Identifikasi Bahaya : proses untuk mengidentifikasi
hazard and determine the characteristics bahaya dan menentukan karakteristiknya
Risk Assessment: Risk evaluation process Penilaian resiko : proses evaluasi resiko yang
caused by hazard by considering adequacy ditimbulkan oleh suatu bahaya dengan
of control and to decide whether the risk is mempertimbangkan
acceptable or not. kecukupan pengendalian
yang ada dan memutuskan apakah resiko
dapat diterima atau tidak.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
Risk Control: selection and adoption of Pengendalian resiko : pemilihan dan penggunaan
appropriate handling measures to minimize penanganan yang sesuai untuk mengurangi resiko
the risk
Best HSE Practice : means action/activities Best HSE Practice : adalah tindakan/aktivitas untuk
to ensure the action /activities to ensure menjamin kondisi HSE yang baik dan efektif
sound and effective HSE condition based berdasarkan pengalaman kerja, pengetahuan,
on work experience, knowledge, education, pendidikan, kompetensi dan referensi praktek-praktek
competence and reference of HSE HSE untuk kegiatan sejenis yang bisa di buktikan
practices for similar activities legally proven secara sah atau di demonstrasikan.
or demonstrated.
4. PROCEDURES : 4. PROSEDUR :
4.1 Each General Manager /Manager by 4.1 Setiap General Manajer / Manajer yang
Supervisor shall be responsible for dibantu oleh Supervisor bertanggung jawab
identifying hazards jointly with HSE untuk melakukan identifikasi bahaya-bahaya
Departments in each unit, assess the bersama-sama Dept. HSE yang ada di setiap
risks posed by hazards and to unit kegiatan yang akan dilaksanakan, menilai
determine the control. resiko-resiko dari bahaya-bahaya yang ada
dan menentukan kontrol yang dibutuhkan.
4.2 To perform hazard identification, risk 4.2 Untuk melakukan identifikasi bahaya, penilaian
assessment and control must refer to resiko dan kontrol harus mengacu kepada
the following measures: langkah-langkah sebagai berikut:
Severity Score
Score Definisi/Definition
1 Tidak terjadi kecelakaan/sakit
No Accident / Sickness
3 Kecelakaan ringan/sakit, pertolongan pertama atau tidak
kehilangan waktu kerja
Minor Accident / Sickness, First Air or No Lost Time
5 Hilang waktu karena kecelakaan/sakit tanpa cacat permanen
Lost Time due to Accident / Sickness without
permanent disability
9 Mati, cacat permanen/sakit tidak dapat disembuhkan
Death, permanent disability /non-incurable sickness
Probability Score
Score Definisi/Definition
1 Hampir tidak mungkin terjadi
Almost Impossible
3 Kemungkinan terjadinya kecil
Small Probability
9 Sangat mungkin terjadi
High Probability
Occurrence Score
Score Definisi/Definition
1 Tidak pernah terjadi
Never Occurs
3 Pernah terjadi dalam 5 (lima) tahun terakhir
Occured within the last 5 (five) years
5 Pernah terjadi dalam 1 (satu) tahun terakhir
Occured within the last 1 (one) year
9 Sering terjadi
Frequently Occurs
4.2.6 Determine risk level with 4.2.6 Hitung tingkat resiko (risk level)
the following formula: dengan rumus seperti berikut :
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
4.2.7 Analyze and determine the 4.2.7 Analisa dan tentukan langkah
controlling measures of pengendalian terhadap bahaya-
hazzards as per controlling bahaya tersebut sesuai tabel
measure table below penentuan langkah pengendalian
4.2.8 Control measure for low risk 4.2.8 Langkah pengendalian (control
may be performed by safety measure) untuk resiko rendah dapat
briefing. dilakukan dengan safety briefing
4.3 Results of hazard identification, risk 4.3 Hasil dari pada identifikasi bahaya,
assessment and hazard control penilaian resiko dan pengendalian
performed in each project will be bahaya yang telah dilakukan di setiap
tabulated into form FHSE-02 to be proyek ditabulasikan ke dalam formulir
signed by Manager or GM and FSHE-02/R0 yang kemudian
approved by Director ditandatangani oleh Manager atau GM
yang bersangkutan dan disahkan oleh
Direktur
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
1. Sebelum menentunkan dan memutuskan bahwa Sub Kontraktor disarankan atau tidak
disarankan, maka terlebih dahulu harus melalui penyeleksian dan dicatat dalam formulir
Seleksi Sub Kontraktor ( F01/SHE.31/R0 )
2. Dari daftar formulir Seleksi Sub Kontraktor kemudian Manager HSE atau HSE Coordinator
/ Supervisor melakukan evaluasi atau penilaian terhadap Sub Kontraktor dengan kriteria
sebagai berikut :
A. Tujuan
Audit HSE dilakukan untuk mengetahui sejauh mana implementasi HSE-MS yang telah
diterapkan di perusahaan dan memberikan saran atau rekomendasi agar HSE-MS dapat
terimplementasi dengan baik
B. Ruang Lingkup
Audit HSE dilakukan di seluruh wilayah operasi PT. Sigma Cipta Utama
C. Definisi
Audit hSE adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui implementasi HSE-MS PT.
SCU
D. Referensi
E. Prosedur
Auditor adalah orang yang telah mendapatkan pelatihan mengenai Basic Auditor
Rencana Audit di buat pada sebelum awal periode, dan disetujui oleh Manajemen, setiap revisi
yang berkaitan dengan rencana audit harus mendapatkan persetujuan dari Manajemen
Audit dilakukan minimal 6 bulan sekali untuk di Kantor Pusat dan minimal 1 kali untuk di
proyek
Pelaksanaan rencana audit harus diberitahukan secara formal kepada auditee maksimal 2
minggu sebelum pelaksanaan audit
Pelaksanaan audit diawali dengan Opening Meeting, dimana disampaikan beberapa hal antara
lain :
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
4. Jadual Audit
Temuan merupakan hal-hal yang tidak sesuai dengan HSE-MS PT. SCU, dimana temuan-
temuan ini diklasifikasikan menjadi :
1. Temuan Major : Perlu dilakukan tindakan perbaikan dalam kurun waktu saat itu juga
2. Temuan Medium : Perlu dilakukan tindakan perbaikan dalam kurun waktu maksimal 1
bulan
3. Temuan Minor : Perlu dilakukan tindakan perbaikan dalam kurun waktu maksimal 3
bulan
Pelaksanaan audit ditutup dengan closing meeting, dimana dalam sesi ini disampaikan
mengenai hal sebagai berikut :
2. Saran dan rekomendasi yang harus dilakukan agar HSE-MS dapat terlaksana dengan baik
Hasil audit yang didapat harus disampaikan kepada pihak manjemen, sehingga dapat
termonitor dengan baik
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
F. Lampiran
a. Formulir Audit
b. Formulir Temuan
The following documents and records will be Dokumen-dokumen dan catatan-catatan berikut
maintained for all SCU drivers and vehicles. In addition diberlakukan pada semua kendaraan dan
to any other reporting requirements, these Documents pengemudi PT. SCU. Sebagai tambahan
and records will be reported to HSE Departement. persyaratan - Persyaratan pelaporan yang lain,
dokumen-dokumen dan catatan-catatan
tersebut harus dilaporkan kepada Departemen
HSE..
Driver Certification Form,
Formulir sertifikat pengemudi,..
Miles driven and hours driven per driver (monthly).
Jumlah kilometer dan jam kendaraan per
Results of vehicle inspections (quarterly) pengemudi (setiap bulan).
Hasil dari inspeksi kendaraan (setiap tiga
Moving violations (next business day). bulan).
Pelanggaran dalam perjalanan (dihari
Accidents (as soon as practicable) berikutnya).
Near Misses (next business day). Kecelakaan (segera dilaporkan)
Suspension, probation, cancellation, or Hampir celaka (dihari berikutnya).
disqualification of drivers license (next business Pengskorsan, masa percobaan, pembatalan
Day). atau diskualifikasi terhadap surat izin
Pengemudi (dihari berikutnya).
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
1. There shall be a seat belt for driver and passenger 1. Harus ada sabuk pengaman untuk pengemudi
That these seat belts shall be in good condition and dan penumpang. Sabuk pengaman harus
firmly attached to the frame of the vehicle. dalam kondisi yang bagus dan menempel
dengan kuat pada rangka kendaraan.
2. All vehicles shall have seats bolted to the frame of the 2. Semua kendaraan harus mempunyai tempat
vehicle. There shall be easy access for passengers duduk yang dipasang dengan baut kepada
to get on and off the vehicle rangka kendaraan. Kendaraan harus bisa
memberikan kemudahan jalan untuk
penumpang yang naik dan turun.
3. All passengers shall wear their seat belts at all times. 3. Selama berada didalam kendaraan semua
The driver shall check that all seat belts are used penumpang harus memakai sabuk pengaman.
correctly – over the shoulder and across the lap fairly Pengemudi harus memeriksa apakah semua
tightly. penumpang sudah menggunakan sabuk
pengaman dengan baik dan benar yaitu
melewati diatas bahu, lewat pangkuan dan
dipakai agak kencang.
4. The driver shall not start the engine of the vehicle 4. Pengemudi tidak akan menghidupkan mesin
until all personnel are wearing their seat belts. sampai seluruh penumpang memakai sabuk
pengaman.
5. Dilarang merokok di dalam atau di sekitar
5. Smoking is not permitted in or around any vehicle.
kendaraan.
6. The location of the 1st Aid kit and the fire extinguisher 6. Harus ditunjukkan kepada penumpang tempat
will be clearly indicated to passengers. kotak P3K dan alat pemadam api .
7. Whenever possible no freight should be carried in 7. Usahakan untuk tidak mengangkut penumpang
vehicles or trucks transporting passengers at the dan barang secara bersama-sama tapi jika
same time. If there is some good reason for a truck keadaan terpaksa dan tidak ada alternatif lain
to carry freight and passengers at the same time, the maka barang harus terikat dengan kuat.
freight shall be securely tied down.
DRIVER, REMEMBER YOU ARE RESPONSIBLE FOR PENGEMUDI, INGAT BAHWA ANDA HARUS
THE SAFETY OF YOUR VEHICLE, PASSENGERS AND BERTANGGUNG JAWAB ATAS KESELAMATAN
THE OTHER ROAD USERS!. KENDARAAN, PENUMPANG DAN PIHAK-PIHAK
LAIN YANG MENGGUNAKAN JALANAN.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
o Beritahukan orang lain yang letaknya dekat dengan api tetapi jangan teriak kebakaran, hal
tersebut dapat menimbulkan kepanikan.
o Segera beritahukan Floor Warden atau Capten Floor
o Bila aman untuk melakukannya, padamkan api.
o Bergerak ke pintu darurat terdekat, tutup pintu dan jangan kembali untuk mengambil barang
barang pribadi
o Jalan menuruni tangga dan bergerak menuju ke tempat berkumpul ( muster point )
o Anda harus mengikuti instruksi yang diberikan oleh Floor Warden atau Capten Floor demi
keselamatan semua orang.
o Segera semua karyawan menuju ke tempat berkumpul atau muster point. Hati-hati terhadap
kemungkinan adanya benda-benda jatuh yang akan menimpa Anda.
o Berikan jalan untuk regu penolong
o Hanya Direktur atau manajemen SCU yang ditunjuk, yang dapat memberikan keterangan
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan kepada Media Berita/Massa. Tidak
seorang pun karyawan diizinkan untuk diwawancarai atau memberikan pernyataan kepada pihak
Radio, Televisi atau Wartawan atau cara apapun untuk memberikan informasi kepada mereka
2. PROSEDUR EVAKUASI
o Bila diberitahukan, segera bergerak menuju tangga darurat atau pintu darurat. Beritahukan
yang lain di area Anda untuk melakukan yang sama
o Bila diperintahkan, bergerak menuruni tangga darurat menuju tempat berkumpul
o Jangan menggunakan lift kantor yang berada di ELNUSA.
o Tutup semua pintu untuk mengurangi penyebaran api / asap
o Bergerak ke lokasi berkumpul Anda ( Muster Point )
o Laporkan ke Floor Warden atau Capten Floor
o Jangan kembali sebelum ada perintah dari Chief Warden kondisi “ AMAN ”
3. ANCAMAN BOM
o Anda harus tetap tenang dan berusaha untuk mendapat petunjuk dari si penelepon, Bom
diletakk an di mana, pada jam berapa akan diledakkan, mengapa menjadi sasaran
o Isilah daftar ancaman bom ( formulir ancaman Bom )
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
o Telepon 110 dan beritahukan Polisi data dari ancaman bom, dan beritahukan manajemen
Anda
o Jangan timbulkan panik dengan menceritakan ke karyawan lain selain manajer langsung
Anda atau atasan langsung Anda
o Beritahukan detailnya ke Chief Warden
o Floor Warden, setelah konsultasi dengan polisi ( GEGANA ) akan mengatur pencarian , atau
altenatif lainnya, evakuasi tempat bila diperlukan.
o Jika Anda mencurigai sesuatu benda menjauh dan jangan disentuh
o Telepon 110 dan beritahukan Polisi ( GEGANA ) dari objek yang dicurigai
o Beritahukan Chief Warden
o Untuk keselamatan karyawan, larang orang/karyawan untuk mendekati benda yang dicurigai
tersebut.
o Ikuti instruksi yang diberikan oleh Polisi ( GEGANA ) atau Floor Warden demi keselamatan
setiap orang.
o Berikan bantuan kepada yang cedera dengan membuat mereka merasa nyaman
o Apabila cedera karena jatuh, JANGAN dipindahkan orang tersebut dan sedapat mungkin
jangan tinggalkan orang tersebut tanpa ada yang menunggui
o Telepon ke 021-75871955 ext : 204, 312 dan jika perlu ambulance telepon ke 118
o Berlindung di bawah meja, meja verja atau objek tertentu yang akan memberikan
perlindungan dari reruntuhan atau berdiri di pintu yang terbuka
o Jangan tinggalkan tempat berlindung hingga ada perintah untuk melalui pemberitahuan
yang diumumkan oleh orang yang berwenang
o Jangan berlari KELUAR, kabel listrik, reruntuhan, kaca dan sebagainya dapat
menyebabkan kondisi yang berbahaya
o Selama gempar bumi, terutama pada gempa besar yang paling penting adalah untuk tetap
tenang. Pikirkan baik-baik akibat dari segala tindakan yang mungkin Anda lakukan.
o Pertama-tama periksa orang-orang cedera. Jika ditemukan orang cedera serius jangan
mencoba memindahkannya kecuali situasinya akan mengancam nyawanya.
o Periksa kerusakan dari gedung,storage, periksa jika ada potensi bahaya
o Jika ada kabel listrik yang terkelupas, jangan DISENTUH, demikian juga benda-benda yang
yang ditimpa oleh kabel tersebut, untuk menghindari sengatan listrik.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
2. Setiap pengedara kendaraan bermotor PT. Sigma Cipta Utama ( SCU ) wajib memakai
helm dan mentaati, mematuhi rambu-rambu lalu lintas di jalan raya.
3. Setiap pengendara PT. Sigma Cipta Utama yang akan memasuki lingkungan SCU wajib
membawa Surat Izin Mengemudi ( SIM ) dan STNK .
4. Pengendara bermotor yang akan memasuki lingkungan PT. Sigma Cipta Utama wajib
membuka kaca helmnya dan memarkir kendaraan bermotornya sesuai tempat yang
telah ditentukan.
6. Kecepatan kendaraan harus disesuaikan dengan keadaan jalan, cuaca dan kondisi lalu
lintas
Kecepatan Maksimum di Jalan Raya ( Jalan Aspal )
Kering Basah
80 Km / Jam 40 Km / Jam
9. Pengendara motor khususnya tamu pada saat akan keluar di lingkungan SCU harus
menunjukan STNK kepada petugas secuirty, jika tidak bisa menunjukkan identitas
tersebut maka petugas security berhak dan wajib menahan terhadap kendaraan dan
pengendaranya untuk diproses lebih lanjut, dan petugas security akan melaporkan
kepada pihak kepolisian terdekat.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
A. Tujuan
Manajemen Visit dilakukan agar manajemen dapat melihat implementasi dari HSE-MS di
seluruh operasinya dan sebagai bukti dari komitmen manajemen terhadap HSE
B. Ruang Lingkup
Manajemen Visit dilakukan di seluruh wilayah operasi PT. Sigma Cipta Utama
C. Definisi
Manajemen Visit adalah inspeksi HSE yang dilakukan oleh Manajemen minimal oleh General
Manager atau Direktur PT. SCU dan Manager HSE
D. Referensi
E. Prosedur
Rencana manajemen visit dibuat oleh HSE dan disetujui oleh Manajemen
Manajemen Visit dilakukan minimal 2 kali per tahun untuk di kantor pusat dan 1 kali untuk di
proyek.
Manajemen Visit dilakukan minimal oleh GM maupun Direktur dan didampingi oleh HSE
Saat melakukan Manajemen Visit harus Manajemen harus mengisi daftar kunjungan visit ( Log
Book ) yang telah disediakan di lokasi tersebut. Dan Manajemen dapat menjadi contoh bagi
pekerjaanya dalam penerapan HSE
F. Lampiran
A. Higiene Industri
Tujuan program Higiene Industri PT. Sigma Cipta Utama adalah untuk melindungi para
pekerja terhadap bahaya kerja dan resiko-resiko yang terkait, dengan mengidentifikasi bahaya
terhadap kesehatan, melakukan evaluasi terhadap dampak bahaya tersebut melalui pengambilan
tindakan yang tepat.
Pada dasarnya, metode identifikasi bahaya kesehatan sama dengan metode identifikasi
keselamatan. Oleh sebab itu perlu dipikirkan bahaya kesehatan yang mungkin terjadi pada
saat sedang melakukan proses risk assessment. Bahaya kesehatan dapat mencakup bahaya
kesehata fisik, kimiawi, biologis, ergonomis dan psikologis.
2. Pengendalian Bahaya :
Pengendalian Engineering :
Agar sedapat mungkin dilakukan upaya guna mengurangi atau mengeliminasi pemaparan
bahaya potensial dengan merancang dan menerapkan kontrol modifikasi engineering atau
proses misalnya sistem ventilasi,isolasi dan penggantian material.
Alat Pelindung Diri ( APD ) atau PPE seperti masker / alat pelidung pernapasan, tutup
telinga ( ear plug/ear muff ), sarung tangan, sepatu safety agar digunakan sebagai upaya
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
terakhir atau metode sementara untuk mengendalikan pemaparan pekerja terhadap bahaya
kesehatan.
3. Bahaya Fisik
Paparan berulang-ulang terhadap kebisingan tinggi, baik di tempat kerja maupun di luar
pekerjaan bisa mengakibatkan gangguan pendengaran yang tidak bisa disembuhkan.
Tempat atau daerah-daerah dengan tingkat kebisingan tinggi dimana diperlukan proteksi
pendengaran maka akan dipasang tanda (rambu) di tempat / daerah tersebut. Jika tidak bisa
mendengar atau berbicara kepada seseorang pada jarak 45 cm, berarti daerah tersebut
memiliki tingkat kebisingan tinggi dan diharuskan menggunakan pelindung pendengaran.
Untuk pekerjaan yang berlangsung lama di daerah / tempat kebisingan tinggi seperi di
bangunan turbin/kompressor, genset perlu digunakan sumbat telinga dan penutup telinga
( ear plug atau ear muff )
Nilai ambang batas yang dianjurkan oleh American Conference Govermental Industrial
Hyginenist atau KEPMEN No.51 tahun 1999 untuk paparan terhadap kebisingan di tempat
kerja bisa dilihat pada tabel sebagai berikut :
Stress akibat panas dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal misalkan pergerakan udara,
pakaian, panas radiasi serta kelembaban udara.
Dampak stress akibat Panas terhadap tubuh :
Biang Keringat
Kram Otot ( otot terasa sakit dan tegang )
Kelelahan ( merasa lemas )
Jatuh pingsan ( Syncope )
Heat Stroke
Cara pencegahannya :
Minum air putih ( 2 gelas setiap ½ jam )
Minum air sebelum bekerja
Periksa warna air seni dan perhatian warnanya
Pindah dari tempat panas ke tempat yang dingin
Awasi teman kerja
5. Kimiawi
Hidrogen Sulfa terdapat pada sebagaian reservoir minyak dan gas alam dan mungkin juga
terbentuk selama proses pembusukan bahan organik di dalam sistem pengolahan limbah dan
pembuangan.
Asbes
Asbes mungkin ditemukan dalam insulasi pipa dan bangunan lama, gasket/insulasi
temperatur tinggi, bahan gasket/packing katup dan pada sebagaian bahan bangunan. Fibre
Asbestos sangat berbahaya karena bersifat carsinogenik terhadap manusia yang
menyebabkan asbestosis, kanker paru-paru, mesothelioma.
Jika seseorang bekerja dengan bahan yang mengandung asbes maka alat pelindung Diri
yang digunakan yaitu memakai Masker yang menutup sebagaian muka dengan particulate
atau HEPA = High Efficiency Particulare Air ) dan coveralls yang hanya sekali pakai saja.
Uap Logam
Jika melakukan pekerjaan pengelasan atau pemotongan maka harus mengenakan pakaian
dan alat pelindung diri yang sesuai. Salah satu bahaya yang timbul dari aktivitas pengelasan
adalah uap logam.
Untuk menghindari dampak uap logam terhadap bahaya kesehatan tubuh maka pada saat
melakukan pengelasan harus diusahan terdapat ventilasi yang cukup baik dan
memperhatikan arah angin
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
Methanol
Adalah cairan bening, mudah terbakar dengan bau alkohol yang digunakan sebagai pencegah
pembekuan dan mengontrol pembentukan hidrat pada peralatan produksi. Cairan ini bisa
mempengaruhi sistem saraf dan pencernaan, sementara paparan terhadap konsentrasi tinggi
bisa menyebabkan kebutaan.
Gunakan methanol hanya di dalam ruang yang berventilasi baik, jauh dari sumber api,
tindakan ekstra hati-hati saat terjadi insiden kebakaran sebab methanol terbakar dengan nyala
yang tidak terlihat dan terdapat kemungkinan besar orang masuk secara tidak sengaja ke uap
yang sedang terbakar.
Kenakan pakaian pelindung termasuk pelindung wajah, sarung tangan karet, boot dan
coveralls untuk menghindari kontak dengan kulit. Selama keadaan darurat perlengkapan
pembantu pernapasan yang lengkap harus dikenakan.
6. Biologis
Gigitan Ular
Semua orang yang digigit ular harus diangkut ke fasilitas medis segera
Sakti perut, muntah, sakit kepala sering kali merupakan gejala awal
Tanda-tanda kelemahan otot akibat gigitan, mungkin baru akan timbul setelah 24 jam.
Hal-hal yang paling penting adalah menghentikan penyebaran racun dari tempat gigitan.
Jangan biarkan penderita ( korban ) bergerak bawa alat angkut ke penderita ( korban)
Upayakan agar korban tetap tenang dan tidak bergerak.
Bekas gigitan jangan dicuci. Tes khusus mungkin akan dilakukan di klinik untuk
mengetahui jenis ular yang telah mengigit pada si korban dari racun yang tertinggal pada
kulit.
Balut bekas gigitan dengan kencang dan kemudia balut seluruh anggota badan dan
gunakan tekanan yang sama sperti pergelangan kaki yang terkilir.
Lakukan belatan tangan atau kaki agar sama sekali tidak dapat bergerak.
Kalau gigitan pada badan atau di kepala berikan perban hanya pada bekas gigitannya.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
Malaria merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh protozoa parasitik dari jenis
plasmodium. Penularan malaria kepada manusia terjadi melalui gigitan nyamuk spesies
anopheles betina dan memindahkan protozoa dari seseorang yang terinfeksi kepada orang
sehat yang lain yang tidak kebal.
Pencegahan malaria :
Minumlah obat pencegah malaria
Mengurangi pemaparan selama jam-jam saat nyamuk biasa menggigit ( sore hari )
Gunakan baju lengan panjang
Gunakan obat penolah nyamuk
7. Ergonomi
Resiko kesehatan dari ergonomi yang sangat buruh adalah terjadinya kelainan otot.
Kelaianan otot tersebut adalah keadaan medis yang berkembang secara perlahan dengan
berjalannya waktu, termasuk ketegangan dan keseleo, rasa nyeri atau sakit, tangan sakit atau
lemah serta kelainan jaringan konektif.
Beberapa aktivitas yang bila dilakukan secar tidak benar akan menyebabkan kelainan otot
adalah sebagai berikut :
Membungkuk
Memanjat
Merangkak
Menggapai
Memutar
Pengerahan tenaga berlebihan
Pemaparan berulang-ulang
B. Kesehatan Kerja
Tujuan program kesehatan kerja pada PT. Sigma Cipta Utama adalah sebagai berikut :
Meningkatkan dan mempertahankan pada tingkat tertinggi kenyamanan fisik, mental dan
sosial dari pekerja
Mencegah penyakit dan kecelakan kerja pada pekerja
Melindungi para pekerja terhadap resiko yang diakibatkan faktor-faktor yang dapat
merugikan kesehatan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
Menempatkan para pekerja, lingkungan kerja yang paling sesuai dengan masing-masing
kemampuan fisiologis dan psikologis.
Higiene Personal
Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan dan setelah pergi ke toilet
Gunakan tissue untuk bersin, batuk dan buanglah tissue kotor tersebut ke tong sampah
Jika sakit segera lapor kepada atasan pekerja
Jangan menggunakan barang pribadi milik orang lain seperti sikat gigi, pisau cukur dsb)
Usahakan agar lingkungan tetap rapi dan bebas sampah.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
o Sebelum melakukan pekerjaan diatas air atau dekat air diizinkan ( diperbolehkan ), maka cuaca
harus diketahui atau diantisipasi
o Tidak ada pekerjaan diatas air yang boleh dilakukan bila gelombang laut melebihi 2 (dua ) meter.
o Operasi anjungan termasuk jadwal kapal harus ditinjau untuk memastikan tidak adanya benturan
aktivitas
o Hanya perancah ( scaffolding ) yang memenuhi persyaratan ( scaffolding Safety ) yang boleh
digunakan sebagai anjungan kerja
o Tanpa pengecualian, setiap pekerjaan dianjungan, menara bor. Tongkang/barge , yang mungkin
terdapat bahaya orang jatuh ke dalam air, memerlukan rencana kerja / prosedur yang disetujui
oleh pengawas / supervisor / wakil perusahaan yang berwenang di lokasi kerja tersebut.
o Personil yang bekerja 2 meter dari tepi dermaga atau tepi dock harus mengenakan jaket
pengaman dan tidak diperbolehkan bekerja sendirian.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
FATALITY ( FAT )
Kecelakaan kehilangan Hari Kerja (Lost Time Injury/LTI) : suatu kejadian yang mengakibatkan
pekerja cedera atau sakit yang berakibat ketidakmampuan bekerja minimal satu hari penuh atau
shift pada waktu kapanpun setelah shift dimana kecelakaan kerja itu terjadi.
Kasus Cedera dengan Kerja Ringan (Restricted Workday Case/RWC) : merupakan kasus yang karena
kecelakaan atau sakit pada pekerja, maka (1) satu adanya pekerja ditugaskan untuk melakukan pekerjaan
lain sementara waktu, atau (2) dua pekerja bekerja sesuai pekerjaannya, tetapi tidak sehari penuh, atau (3)
tiga pekerja bekerja sesuai pekerjaannya tetapi tidak melakukan semua kewajiban yang berkaitan dengan
pekerjaannya.
Kasus Cedera Dengan Perawatan Medis (Medical Treatment Case/MTC): termasuk cedera atau sakit yang
dialami pekerja sehingga harus dirawat oleh paramedis, petugas professional yang ditunjuk atau orang-
orang yang berkepentingan . Hal ini tidak termasuk pekerja yang menderita cedera yang dianggap
sebagai tugas ringan atau Kasus Cedera dengan Kerja Ringan.
Kasus Cedera dengan Pertolongan Pertama (First Aid Case/FAC) : adanya cedera yang dialami pekerja
dengan satu kali pengobatan dan rangkaian observasi dari luka kecil seperti luka tergores, luka terpotong,
luka bakar dan lainnya yang tidak memerlukan perawatan kesehatan secara khusus. Perawatan dan
observasi semacam ini dianggap sebagai pertolongan pertama meskipun disediakan oleh paramedis atau
petugas profesional yang ditunjuk.
Total Recordable Incident Rate (TRIR): besaran tingkat rata-rata angka kecelakaan/insiden yang termasuk
kasus FAT, LTI, RWC dan MTC yang terjadi selama rangkaian proses kegiatan. Besaran TRIR ini dapat
dihitung dengan cara sbb:
Keparahan - Consequency
1 Insignifant Tidak terjadi cedera, kerugian financial kecil
2 Minor Cedera Ringan, kerugian financial sedang
3 Moderate Cedera Sedang, perlu penanganan medis, kerugian financial besar
4 Major Cedera Berat lebih dari satu orang,kerugian besar, gangguan operasi
Fatal lebih dari satu orang, kerugian sangat besar & dampak luas dan
5 Catastrohic
panjang , terhentinya seluruh kegiatan.
Memantau pengumuman dan berita banjir dari radio, televisi dan informasi lainnya yang
uptodate.
Bila air sudah mulai masuk ke pintu-pintu di kantor/gudang/lainnya,segera matikan power listrik di
area yg airnya sudah masuk
Barang /Dokumen dan barang-barang berharga lainnya yg berada dibawah segera dipindahkan ke
lokasi yg lebih tinggi
Bila air sudah memasuki semua lokasi/area di area perusahaan, segera bunyikan alarm sebagai tanda
bahaya banjir
Semua karyawan dievakuasi ke tempat yg aman, dengan berkoordinasi dengan fungsi terkait
Melokalisir bahan-bahan kimia berbahaya agar aman dari kemungkinan pencemaran dan
kemungkinan kecelakaan
Apabila banjir semakin meninggi, ketua ERT segera menghubungi instansi terkait untuk meminta
bantuan
Apabila banjir semakin meninggi terus, semua team Tanggap Darurat/ERT segera melakukan
evakuasi/penyelamatan diri sendiri
Apabila banjir telah usai, maka team Tanggap Darurat/ERP melakukan penyisiran lokasi untuk
mengetahui kerusakan yg terjadi akibat banjir dan mendatanya
ERT mengadakan meeting review tentang kejadian banjir sekaligus mereview prosedur apakah
masih memadai atau tidak
Membuat laporan kejadian, hasil invetigasi dan action plan kepada Direktur
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
Pemeriksaan tabung APAR dilakukan secara berkala sebulan sekali oleh petugas security
Pengecekan dilakukan dengan menggunakan form yang telah disediakan dan mengisi tag yang
telah ditempelkan di tabung APAR sebagai bukti telah diperiksa.
Petugas pemeriksa memastikan bahwan APAR berada pada tempatnya dan letaknya mudah dilihat
dan tidak terhalang oleh benda/barang.
Untuk alat pemadan api ringan yg isinya Dry chemical, setiap tiga bulanan dengan membalik-
balikkan APAR untuk memastikan keadaan bubuk pemadam tidak mengeras/menggumpal
Untuk pemadam api ringan jenis CO2, lakukan penimbangan untuk memeriksa apakah alat
pemadam api masih baik atau tidak. Jika beratnya turun lebih dari 10 % dari berat seharusnya maka
harus segera diisi ulang.
Setelah melakukan pengecekan kembalikan alat pemadam api ringan ke tempat semula
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
PROSEDUR PEMBELIAN
PURCHASING PROCEDURES
A. Tujuan
Untuk Mengetahui bahwa pembelian barang maupun jasa telah sesuai dengan spesifikasi teknik
dan persyaratan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 ) yang telah ditetapkan.
B. Ruang Lingkup
Keseluruhan pembelian barang dan jasa yang dipergunakan oleh PT. Sigma Cipta Utama
C. Prosedur Pembelian
1. Departemen Umum ( bagian pembelian ) sebelum membeli barang harus melakukan survey
terhadap barang atau jasa yang akan dibeli.
2. Bagian pembelian harus kerjasama dengan bagian QA, GCG dan Internal Audit, Operasi dan
HSSE dalam melakukan pembelian barang atau jasa yang diperlukan oleh perusahaan
3. Bagian Pembelian melakukan pembelian barang atau jasa setelah adanya kesepakatan bersama
dengan departemen terkait.
4. Setiap melakukan pembelian harus dicek kembali apakah barang yang dibeli sudah sesuai
dengan spesifikasi atau tidak.
5. Jika barang atau jasa yang dibeli tidak sesuai dengan spesifikasi maka barang atau jasa yang
dibeli harus segera dilaporkan pada atasan yang bersangkutan untuk segera melakukan
penukaran barang atau jasa tersebut.
6. Setelah barang dan jasa telah diterima sesuai spesifikasi, maka bagian pembelian melaporkan ke
atasannya mengenai barang tersebut sudah dilakukan penukaran.
7. Setelah barang dan jasa diterima dan sesuai dengan spesifikasi maka dilakukan pembayaran
pada pihak supplier.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
PROSEDUR PELAKSANAAN
SHE - 44 1 2 JUNI 2014 1 dari 1
PEKERJAAN DI AREA PERUSAHAAN
A. Tujuan
Untuk pengawasan dan keamanan segala aktivitas pekerjaan di area perusahaan dan persyaratan-
persyaratan dan kebijakan HSSE serta prosedur kerja yang harus dipatuhi oleh para pekerja atau
rekanan (vendor) terkait Keselamatan, Keamanan dan Kesehatan Kerja di perusahaan.
B. Ruang Lingkup
DASAR HUKUM
1. TUJUAN
2. RUANG LINGKUP
Pekerjaan pembongkaran ini meliputi persiapan kerja, persyaratan umum pada pekerjaan
pembongkaran, peralatan pembongkaran, pembongkaran dinding, pembongkaran lantai,
pembongkaran cerobong, pembongkaran atap, pembongkaran kerangka atap, pembongkaran kolom
dan balok, pembongkaran pondasi, pengangkutan dan pembuangan
3. DEFINISI.
4. TANGGUNG JAWAB
Manajer Proyek : Penanggungjawab utama pada proyek sekaligus pemimpin langsung pada
proyek; Menyediakan APD secara cuma-cuma kepada karyawan; Memastikan bahwa pekerja
kompeten dalam bidangnya, memastikan bahwa peralatan yang digunakan sesuai dan aman,
Mengadakan audit.
Membantu kinerja dari manajer sebagai pengawas langsung pada proyek; pengawas kontraktor,
dan melaksanakan pengawasan
Pekerja : Bertugas menjalankan proyek sesuai instruksi yang sesuai dengan SOP; Melaporkan
setiap kegiatan kepada supervisor; Mematuhi semua peraturan yang ditetapkan; Memakai APD
yang telah disediakan; melaporkan segala kerusakan peralatan, nearmiss, accident maupun incident.
5. DAMPAK LINGKUNGAN
Bahaya Biologi : jamur, bakteri, virus, binatang ( masuk melalui pernafasan, pencernaan, kontak
langsung, luka terbuka)
Bahaya Psikologi : stress, kelelahan, tidak nyaman, konflik
Bahaya Fisiologi : ketidaksesuaian peralatan dengan bentuk tubuh (ergonomi)
Bahaya Fisik : Kejatuhan benda, terjepit, tertabrak,
6.IJIN
1. Jika bandul penghancur dipakai untuk pembongkaran, harus diawasi agar mempunyai daerah
aman 1,5 kali tinggi gedung.
2. Perancah yang dipakai harus bebas dari bangunan yang akan dibongkar.
3. Jika digunakan kerekan atau peluncur, harus disediakan untuk menurunkan material
4. Peralatan manual yang digunakan seperti palu penghancur harus sesuai dan aman
5. Alat mekanik untuk pembongkaran seperti escavator, backhoe dan crane harus kuat, sesuai,
memiliki izin operasi, telah diinspeksi dan dinyatakan aman digunakan sehingga menjamin
keselamatan operatornya
6. Peralatan las seperti tabung, manometer,torch, flash back arester harus sesuai dengan standart
aman
8.Perlengkapan Penyelamatan dan APD
1. Alat-alat penyelamat dan APD harus sesuai pekerjaannya
2. Jumlah APD harus sesuai tenaga kerja yang terlibat dalam pekerjaan konstruksi
3. Alat penyelamat dan APD yang disediakan oleh pengusaha / kontraktor harus memenuhi syarat
keselamatan kerja (SNI)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
4. Setiap tenaga kerja dan orang lainnya yang memasuki tempat kerja konstruksi bangunan harus
memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan
5. Alat Pelindung Diri yang dipakai antara lain:
Safety helmet untuk melindungi kepala dari reruntuhan
Safety shoes untuk melindungi kaki
Safety gloves dan sleeve/sarung tangan kulit untuk pekerjaan pemotongan baja dengan las
Apron sebagai pelindung dada pada pekerjaan las
Safety googles ( disesuaikan dengan pekerjaannya)
Safety harness untuk pekerjaan pada ketinggian
Masker untuk melindungi paru-paru dari debu, material berbahaya seperti debu asbes yang
dapat menyebabkan penyakit asbestosis
Earplug untuk melindungi telinga dari kebisingan
Persyaratan Umum
1. Dibawah pengawasan orang ahli.
2. Pekerja harus yang cakap dan mengikuti petunjuk.
3. Pekerja harus bekerja pada tingkat yang sama
4. Dimulai pada bagian paling atas bangunan setingkat demi setingkat dan diteruskan kebawah.
5. Bahan hasil pebongkaran tidak boleh ditimbun
6. Perlindungan harus diberikan untuk tidak merubuhkan bagian yang dapat menghancurkan
kestabilan bagian bagian lain.
7. Bila cuaca buruk harus dihentikan, seperti angin kencang, hujan, bangunan sudah melemah,
dan adanya getaran.
8. Tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan dapat dirobohkan oleh angin.
9. Pembongkaran mulai dari memindahkan kaca pintu, jendela, benda yang dapat dilepas, dan
barang-barang yang menjorok keluar.
10. Peralatan yang di gunakan harus sesuai dan aman
11. Harus memiliki sarana untuk keperluan keluar masuk dengan aman
12. Bekerja berdasarkan prosedur yang ditetapkan
Persiapan pembongkaran
1. Koordinasi antara Pihak Engineering, Kontraktor, Konsultan, Safety Dept.tentang Schedule
yang menyangkut urutan pembongkaran & waktu
2. Menyiapkan Alat Perlindung Diri untuk para pekerja seperti helmet, masker kain, kacamata
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
safety, sarung tangan, safety harness, earplug, sepatu safety, rompi, alat emegency, rambu,
spanduk, gambar proyek dll
3. Melakukan pemeriksaan dan pembersihan terhadap gedung yang akan dibongkar
4. Petugas Safety Officer berdasarkan identifikasi data dan analisa resiko kemudian memberikan
briefing tentang bahaya yang terdapat pada pekerjaan pembongkaran, cara kerja yang aman,
pemakaian alat pelindung diri yang benar
5. Persiapan sarana seperti kantor, tempat ibadah, kantin, toilet, tempat parkir kendaraan, air,
instalasi listrik, dan tempat sampah
6. Mempersiapkan alat komunikasi seperti HT, pengeras suara, peluit dll
7. Menetapkan rencana pekerjaan pengangkutan terlebih dahulu sebelum pekerjaan
pembongkaran dimulai
8. Mempersiapkan tempat untuk bongkaran konstruksi, kaca , kayu, alat listik
9. Memasang poster safety mengenai peringatan untuk memakai APD dan pentingnya berlaku
safety di tempat kerja
10. Mematikan aliran listrik dan air, tetapi jika listrik terpakai maka harus terlindung dari
kerusakan
11. Memasang alat pengaman dan alat bantu seperti screen debu dan serpihan, alat pengaman di
ketinggian, pijakan dan tali pengaman di atap, barrier, safety line dll
Pembongkaran mulai dari memindahkan kaca pintu, jendela, benda yang dapat dilepas, dan
barang-barang yang menjorok keluar.
Proses pembongkaran
1. Pembongkaran mulai dari memindahkan kaca pintu, jendela yang bisa dilepas, besi, kayu yang
mencuat harus disingkirkan dahulu, benda yang dapat dilepas, dan barang-barang yang
menjorok keluar.
2. Pembongkaran bangunan harus dilakukan tingkat demi tingkat ( tingkat atas dan seterusnya
kebawah )
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
8. Jangan sekali-kali menggunakan tangga susun dan sejenisnya yang belum pernah diperiksa
oleh safety officer dan jika masih ragu-ragu, segera tanyakan kepada safety officer
9. Pasang pagar pembatas pada sekitar kerja agar jangan ada orang yang tidak berkepentingan
masuk / berada pada area kerja
Pembongkaran Atap
1. Pekerja wajib menggunakan APD pada pekerjaan ketinggian seperti safety / bodyharness dll,
dan harus mengikuti prosedur kerja pada ketinggian
2. Harus ada pekerja berkompeten yang bertugas membuka jalur aman untuk naik dan turun
3. Harus dipastikan sling dalam keadaan baik tanpa cacat sedikitpun
4. Harus memastikan jaring-jaring pengaman dipasang dengan kuat dan aman
5. Pembongkaran atap dimulai dari bagian gedung paling luar
6. Pembongkaran atap pada tahap selanjutnya adalah yaitu pembongkaran atap pada bagian
gedung utama
7. Pembongkaran pada gedung utama dilakukan terlebih dahulu pada bagian atas atap dan
berakhir pada bagian bawah atap
8. Saat menurunkan atap, pastikan antara pekerja yang diatas dengan pekerja yang dibawah dapat
berkomunikasi dengan baik
9. Penurunan atap menggunakan tali harus memperhatikan kualitas dan kekuatan tali serta cara
pengikatan yang aman
10. Pembongkaran kerangka baja pada atap dengan menggunakan crane harus di mulai dari sisi
luar terlebih dahulu baru kerangka atap utama
11. Crane dioperasikan oleh operator yang memiliki SIO dari Disnaker
12. Penggunaan crane harus sesuai kapasitas muatan yang akan diangkat
13. Atap-atap yang telah dilepas harus dipastikan tertata dengan rapi dan baik
14. Pekerja yang melakukan pemotongan baja menggunakan las potong wajib melaksanakan
prosedur hotwork
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
Pembongkaran Lantai
1. Pembongkaran lantai dimulai dari lantai yang paling atas tingkat demi tingkat dilanjutkan ke
bawah dan seterusnya
2. Apabila tenaga kerja sedang membongkar lantai harus tersedia papan yang kuat yang ditumpu
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
Pembongkaran cerobong
1. Cerobong yang tinggi hanya boleh dirubuhkan oleh orang yang ahli.
2. Penahan atau penumpu kerekan pengangkat harus tidak tergantung pada perancah.
3. Jika cerobong dirubuhkan dengan perancah, pada waktu pembongkaran dilakukan, maka lantai
perancah berada dibawah bibir cerobong tidak lebih dari 1,5 meter.
4. Pembuangan hasil bongkaran harus dilakukan pada saat istirahat kerja.
Pembongkaran pondasi
1. Pembongkaran pondasi dengan alat berat breaker , escavator maupun backhoe operator harus
mempunyai ijin kerja/ SIO
10.LAMPIRAN GAMBAR,
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
Jaring pengaman untuk menghindari pekerja Safety harness wajib dipakai oleh pekerja pada
lain kejatuhan benda ketinggian
Backhoe digunakan sebagai alat penghancur Setiap pekerja wajib memakai APD
mekanik
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
PROSEDUR INDUKSI
Induksi dilakukan oleh petugas HSSE yang kompeten dan petugas yang diberi
wewenang oleh HSSE Manager.
Topik materi induksi harus dimasukkan dalam suatu daftar periksa dan akan
menjadi acuan bagi pemberi /pelaksana induksi. Penyampaian topik materi di
dalam induksi disesuaikan dengan situasi dan kondisi lokasi. Topic materi induksi
antara lain :
Bahan materi induksi K3LL sesuan dengan jumlah peserta dan jenis induksi
Setiap peserta induksi harus mengisi daftar tamu dan daftar periksa
PROSEDUR KEBERSIHAN
HOUSEKEEPING PROCEDURE
Kode Dokumen : SHE - 48
1. Identify and define the areas that need to be 1. Identifikasikan dan tentukan daerah yang
cleaned and done. perlu dibersihkan & dikerjakan.
2. Inform the part that is responsible when 2. Informasikan pada bagian yang bertanggung
cleanup is expected to be done soon. jawab bila pembersihan diharapkan untuk
segera dikerjakan.
3. Collect and check materials, equipment, and 3. Kumpulkan & periksa bahan, peralatan, dan
cleaning supplies. perlengkapan pembersih.
4. Prepare tools and cleaning agents in 4. Siapkan alat & bahan pembersih sesuai
accordance with the state of the object to be dengan keadaan objek yang akan dibersihkan.
cleaned.
5. Pembersihan dimulai dari bagian atas atau
5. Cleaning starts from the top or towards the paling tinggi menuju bagian bawah atau
bottom of the highest or lowest. Or from the terendah. Atau dari bagian yang paling jauh
most distant part moving towards the door. menuju kearah pintu.
6. Do the job with the principle clockwise if the 6. Lakukan pekerjaan dengan prinsip searah
cleaning object in the room. jarum jam jika obyek pembersihan di ruangan.
9. Using a soft cleaning materials before use 9. Menggunakan bahan pembersih yang lunak
harsh cleaning agents / strong (adjust the level sebelum menggunakan bahan pembersih yang
pengotoranya). keras/kuat (sesuaikan dengan tingkat
pengotoranya).
10. Install signs (wet caution) when was 10. Pasang rambu-rambu (wet caution) jika
cleaning the common areas to avoid risk of sedang membersihkan daerah umum untuk
slipping due to wet floor hazards or fall of menghindari risiko bahaya terpeleset akibat
water due to over head cleaning. lantai basah atau kejatuhan air karena over
head cleaning.
11. Prepare all vital signs so as not to endanger 11. Siapkan semua rambu-rambu penting
the guests and staff. sehingga tidak membahayakan tamu dan staff.
12. Always check the back area / location were 12. Selalu memeriksa kembali area/lokasi yang
cleaned before leaving the area. dibersihkan sebelum meninggalkan area.
13. Restore equipment and cleaning materials in 13. Mengembalikan peralatan dan bahan
space / warehouse available. pembersih pada ruang/gudang yang tersedia
1. TUJUAN
Prosedur Permit To Work (ijin kerja) disusun dengan tujuan untuk memberi perlindungan
bagi pekerja terhadap kecelakaan dan atau kerusakan properti sebagai akibat suatu
proses kerja yang mengandung resiko tinggi.
2. LINGKUP
Prosedur Permit To Work(ijin kerja) ini mencakup sistem pengendalian terhadap ijin untuk
melakukan pekerjaan yang berisiko sedang dan tinggi di lingkungan PT Sigma Cipta
Utama oleh karyawan (internal) maupun yang dilakukan oleh mitra kerja (eksternal).
3. DEFINISI
3.1. Mitra Kerja
Pihak eksternal yang akan melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan kedinasan
dilingkungan PT Sigma Cipta Utama.
4.1. Pemohon Permit To Work (ijin kerja) yang akan mengajukan permohonan ijin
pekerjaan kepada Department HSSE pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan Permit
To Work (ijin kerja) yang tertera di dalam Formulir Permit To Work (ijin kerja).
4.3. Apabila semua perlengkapan yang dipersyaratkan dalam formulir ijin kerja sudah
terpenuhi, maka Formulir Permit To Work (ijin kerja) disetujui dan dikeluarkan oleh
Department HSSE.
4.4. Sebelum memberikan Formulir Permit To Work (ijin kerja), Department HSSE
memberikan Briefing K3 kepada pelaksana pekerjaan.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR IZIN KERJA AMAN DAN
ANALISA KESELAMATAN KERJA
SHE - 49 0 22 Desember 2014 2 dari 3
PERMIT TO WORK AND JOB SAFETY
ANALYSYS PROCEDURES
4.5. Formulir Permit To Work (ijin kerja) yang telah disetujui kemudian dicatat ke dalam
log book yang terdapat di Department HSSE.
4.6. Pelaksana pekerjaan wajib menjalankan/ mematuhi APD dan SOP yang sesuai
dengan Formulir Permit To Work (ijin kerja) serta mematuhi semua rambu-rambu K3
yang ada.
4.8. Jika diketemukan di lokasi pekerjaan pekerja tidak sesuai dengan Formulir Permit To
Work (ijin kerja) yang ada, maka Deparment HSSE berhak memberhentikan
pekerjaan dan dapat dilanjutkan kembali jika sudah memenuhi persyaratan sesuai
Permit To Work (ijin kerja) yang dikeluarkan.
4.10. Satu Formulir Permit To Work (Ijin kerja) hanya berlaku untuk 1 (satu) kali pekerjaan
sampai selesai.
4.11. Staf HSSE akan mendata dan membuat laporan terhadap kegiatan/pekerjaan yang
tidak memenuhi ketentuan mengenai Permit To Work (ijin kerja) & Briefing K3
seperti tersebut diatas.
5. LAMPIRAN
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDUR IZIN KERJA AMAN DAN
ANALISA KESELAMATAN KERJA
SHE - 49 0 22 Desember 2014 3 dari 3
PERMIT TO WORK AND JOB SAFETY
ANALYSYS PROCEDURES
PROSEDUR PENGELASAN
WELDING PROCEDURE
Kode Dokumen : SHE - 50
Tujuan Percobaan :
Untuk menentukan koefisien pencairan dan koefisien penambahan metal las pada produk
lasan setelah dilakukan proses pengelasan SMAW dan untuk mengetahui parameter-
parameter las terutama arus listrik pad alas listrik tangan/las elektroda terbungkus
(SMAW) terhadap Heat Input (panas yang dipakai) dan produk lasan yang dihasilkan.
Langkah Percobaan:
3. Memasang elektroda pada kutub positif atau negative pada mesin las SMAW.
4. Men-setting mesin las SMAW (arus 75, 85 , dan 95 A dan tegangan 220V).
7. Setelah pengelasan selesai, termokopel ditempelkan pada daerah ujung hasil lasan dan
catat waktunya sampai mencapai temperatur 100 C.
10. Menghitung dan menentukan nilai koefisien pencairan dan koefisien penambahan.
3. Timbangan.
8. Stopwatch.
9. Jangka Sorong.
12. Timbangan
13. Palu/Martil.
2. Elektroda Las.
1. Kejutan listrik.
Kecelakaan akibat kejutan listrik dapat terjadi setiap saat, baik itu saat pemasangan
peralatan, penyetelan atau pada saat pengelasan. Resiko yang akan terjadi dapat berupa
luka bakar, terjatuh, pingsan serta dapat meninggal dunia. Terdapat beberapa cara untuk
penanggulangan apabila kejutan listrik terjadi yaitu :
2. Sinar las
Dalam proses pengelasan timbul sinar yang membahayakan operator las dan pekerja
lain didaerah pengelasan. Sinar yang membahayakan tersebut adalah :
a. Cahaya Tampak
Benda kerja dan bahan tambah yang mencair pada las busur manual mengeluarkan
cahaya tampak Semua cahaya tampak yang masuk ke mata akan diteruskan oleh lensa
dan kornea mata ke retina mata. Bila cahaya ini terlalu kuat maka mata akan segera
menjadi lelah dan kalau terlalu lama mungkin menjadi sakit. Rasa lelah dan sakit pada
mata sifatnya hanya sementara.
1. Memakai pelindung mata dan muka ketika mengelas, yaitu kedok atau helm las.
2. Memakai peralatan keselamatan dan kesehatan kerja (pakaian pelindung
pakaian kerja , apron / jaket las, sarung tangan , sepatu keselamatan kerja)
3. Buatlah batas atau pelindung daerah pengelasan agar orang lain tidak terganggu
(menggunakan kamar las yang tertutup, menggunakan tabir penghalang)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN TANGGAL HALAMAN
REV
TITLE Document Code : DATE PAGE
PROSEDURE PENGELASAN
SHE -50 0 03 August 2015 4 dari 4
WELDING PROCEDURE
Debu dan asap las besarnya berkisar antara 0,2 um sampal dengan 3 um jenis debu
ialah eternit dan hidrogen rendah. Butir debu atau asap dengan ukuran 0,5 um dapat
terhisap, tetapi sebagian akan tersaring oleh bulu hidung dan bulu pipa pernapasan,
sedang yang lebih halus akan terbawa ke dalam dan ke luar kembali.
Debu atau asap yang tertinggal dan melekat pada kantong udara diparu-paru akan
menimbulkan penyakit, seperti sesak napas dan lain sebagainya. Karena itu debu dan
asap las perlu dapat perhatian khusus.
Harga bata ( ukuran ) kandungan debu dan asap pada udara tempat pengelasan
disebut Thaeshol Limited Value ( TLV ) oleh International Institute of Welding (IIW)
ditentukan besarnya 10 mg/m2 untuk jenis elektroda karbon rendah dan 20 mg/m2
untuk jenis lain.
1. Peredaran udara atau ventilasi harus benar-benar diatur dan diupayakan, di mana
setiap kamar las dilengkapi dengan pipa pengisap debu dan asap yang penempatannya
jangan melebihi tinggi rata-rata / posisi wajah ( hidung ) operator las yang
bersangkutan.
2. Menggunakan kedok/ helm las secara benar, yakni pada saat pengelasan berlangsung
harus menutupi sampai di bawah wajah (dagu ), sehingga mengurangi asap/ debu
ringan melewati wajah.
4. Menggunakan alat pernafasan pelindung debu, jika ruangannya tidak ada sirkulasi
udara yang memadai ( sama sekali tidak ada ).
4. Luka Bakar
- Logam panas
- Busur cahaya
Luka bakar dapat diakibatkan oleh logam panas karena adanya pencairan benda kerja
antara 12000C –15000C , sinar ultra violet dan infra merah, hal ini dapat mengakibatkan
luka bakar pada kulit. Luka bakar pada kulit dapat menyebabkan kulit melepuh /
terkelupas, dan yang sangat fatal dapat menyebabkan kanker kulit.
Luka bakar pada mata mengakibatkan iritasi (kepedihan, silau) yang sangat fatal
menyebabkan katarak pada mata. Luka bakar yang diakibatkan oleh loncatan bunga api
adalah loncatan butiran logam cair yang ditimbulkan oleh cairan logam.
Biarpun bunga api itu kecil, tapi dapat melubangi kulit melalui pakaian kerja, lobang
kancing yang lepas atau pakaian kerja yang longgar.
Untuk mencegah luka bakar, operator las harus memakai baju kerja yang lengkap yang
meliputi :
1. TUJUAN :
Prosedur ini dibuat agar seluruh karyawan Konstruksi yang terlibat pada pekerjaan ini dapat mengikuti
dan mengetahui tahapan pemasangan maupun pembongkaran Scaffolding dengan benar dan selamat.
2. RUANG LINGKUP :
Standard Operating Procedure ini digunakan/berlaku untuk seluruh karyawan Konstruksi Central Service
yang terlibat didalam pekerjaan pemasangan maupun pembongkaran Scaffolding.
5. PROSEDUR
No. Urutan Langkah-Langkah Pekerjaan / Tugas Penanggung
jawab
2 Menugaskan satu atau beberapa orang untuk meninjau lokasi yang akan di
pasang dengan menemui terlebih dahulu orang yang meminta.
3 Komunikasikan rencana kerja dengan pemilik lokasi (area owner) pada saat
peninjauan lokasi tempat yang akan dipasang. Diskusikan resiko yang
mungkin terjadi di lingkungan tersebut.
4 Pastikan anda mengetahui sumber energy yang akan dimatikan apabila anda
bekerja di komponen yang harus anda matikan. Karyawan/
5 Amati sekeliling anda untuk menempatkan material sebelum scaffold di Pengawas
pasang,berilah pita barikade sekeliling tumpukan material yang anda susun.
6 Apabila pengamatan lokasi mengharuskan anda memanjat di atas ketinggian
gunakan safety harness lengkap dengan lanyardnya.
7 Pikirkan rancangan scaffold yang terbaik & terkuat sesuai dengan
permintaan serta kondisi pemasangan sebelum mempersiapkan material.
8 Khusus untuk pemasangan di Underground jangan lupa APD yang
dibutuhkan serta lakukan Clock In/Out pada tempat yang sudah disediakan.
4 Tugaskan satu orang berdiri di atas Pick up pada saat material akan di
naikkan,jauhkan orang-orang yang tidak terlibat dari lokasi
Karyawan /
5 Jangan melempar material scaffold. Hal ini akan berpotensi kecelakaan dan Pengawas
komponen scaffolding rusak.
6 Setelah keseluruhan material tersusun dalam Pick up ikatlah agar tidak ada
yang jatuh dalam perjalanan, jangan duduk di bak bersama material.
A. Tujuan
Untuk memastikan teridentifikasinya potensi bahaya yang dapat timbul dari kondisi tempat kerja
dan lingkungan kerja, peralatan dan bahan serta tindakan karyawan termasuk mempersiapkan
kebutuhan akibat adanya bahaya tersebut.
B. Ruang Lingkup
kegiatan inspeksi K3L, terdiri dari inspeksi lingkungan kerja, metode kerja, peralatan P3K dan
peralatan pemadam kebakaran serta di seluruh wilayah operasi PT. Sigma Cipta Utama
C. Definisi
C.1. Sumber bahaya adalah semua yang memiliki potensi untuk meningkatkan kemungkinan
kehilangan bagi manusia, lingkungan dan barang perusahaan.
C.2. Inspeksi atau patroli adalah memeriksa secara kasat mata seluruh peralatan dan lingkungan
guna memastikan dalam kondiri yang baik atau sesuai dengan peraturan yang berlaku.
C.3. Hidran adalah semacam pemadam kebakaran dengan menggunakan instalasi pipa air
pemadam hidran ukuran medium.
C.4. Lingkungan kerja adalah ruangan atau lahan, baik yang tertutup maupun terbuka dan
lingkungan sekitarnya dimana para karyawan bekerja.
C.5. Parameter kesehatan dari lingkungan kerja adalah kriteria yang digunakan dalam
menjelaskan status kesehatan lingkungan kerja
C.6. Faktor fisik dari faktor-faktor kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan bahaya fisik,
seperti: kebisingan, penerangan, panas, vibrasi dan lain-lain.
C.7. Faktor Kimia adalah faktor-faktor kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan bahaya
kimiawi seperti bahan kimia berbahaya, bahan yang mudah meledak, agen iritasi dan lain-
lain.
C.8. Faktor biologi adalah faktor-faktor kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan bahaya
biologi seperti binatang, tumbuhan, jamur, bakteri dan lain-lain.
C.9. Faktor Psikologi adalah faktor-faktor kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan
bahaya psikologi seperti ergonomi dan lain-lain.
D. Referensi
E. Prosedur
Rencana inspeksi K3L dibuat oleh HSE dan disetujui oleh Manajemen, jadwal kegiatan Inspeksi
K3LL yang akan dilaksanakan dan menyampaikan jadwal tersebut ke setiap Bidang/divisi.
Inspeksi K3LL dilakukan minimal 1 kali dalam seminggu dan 1 kali dalam sebulan untuk di kantor
pusat dan area storage serta proyek.
Inspeksi K3LL dilakukan minimal oleh Staff maupun manajer dan didampingi oleh HSE
Saat melakukan inspeksi K3LL harus mengisi form Inspeksi yang telah disediakan di lokasi
tersebut. Dan karyawan dapat mengamati lingkungan kerjanya serta menjadi contoh bagi pekerja
lainnya dalam penerapan HSE
F. Lampiran
2 PENERANGAN
1 Tidak ada lampu yang mati, bebas sinar yang menyilaukan
2 Lampu di dalam ruangan/storage cukup
3 Lampu darurat ada dan berfungsi
3 VENTILASI UDARA
1 Ventilasi udara cukup dan pergerakan udara lancar
2 AC, Exchaust Fan dan pengisap udara berfungsi (jika ada)
3 Udara tidak bau / tidak enak
4 PENYIMPANAN SAMPAH
1 Rapi dan stabil
2 Tidak menghalang jalan, aktifitas lain
3 Tidak menumpuk barang terlalu tinggi sehingga bisa roboh dan menimpa orang
4 Penyimpanan sampah Organik dan Non-Organik sudah sesuai
5 PEMBUANGAN SAMPAH
1 Tempat sampah tersedia cukup
2 Sampah di buang pada tempatnya
3 Sampah Organik dan Non-Organik dibuang ketempatnya setiap hari
7 PERALATAN LISTRIK
1 Kabel extension dalam keadaan baik, tidak terkelupas
2 Kabel, colokan dan steker listrik dalam kondisi baik
3 Saklar dan Stop Kontak sesuai standar dan dalam kondisi baik
Nama :
(…………………………………………)
DAFTAR INSPEKSI BULANAN K3LL
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
DEPT. : TANGGAL :
AREA KERJA : INSPEKTUR : TANDA TANGAN :
PENERANGAN
1. Tidak ada lampu yang mati, bebas sinar
yang menyilaukan
2. Lampu di dalam ruangan/storage cukup
3. Lampu darurat ada dan berfungsi
VENTILASI UDARA
1. Ventilasi udara cukup dan pergerakan
udara lancar
2. AC, Exchaust Fan dan pengisap udara
Berfungsi
3. Udara tidak bau / tidak enak
DAFTAR INSPEKSI BULANAN K3LL
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
DEPT. : TANGGAL :
AREA KERJA : INSPEKTUR : TANDA TANGAN :
PERALATAN LISTRIK
1. Kabel extension dalam kondisi baik, tidak
terkelupas
2. Kabel, colokan dan steker listrik dalam
kondisi baik
3. Saklar dan Stop kontak sesuai standar
dan dalam kondisi baik
DAFTAR INSPEKSI BULANAN K3LL
PT. SIGMA CIPTA UTAMA
DEPT. : TANGGAL :
AREA KERJA : INSPEKTUR : TANDA TANGAN :
KETERANGAN :
Y : Ya, Kondisi Baik/Aman sesuai Standar dan Prosedur
T : Tidak Kondisi tidak Baik / Aman tidak sesuai dengan Standar dan Prosedur
TINGKAT RESIKO :
A : Keadaan atau praktek yang berpotensi mengakibatkan cacat permanen,kehilangan nyawa / badan dan struktur berat pada peralatan dan barang
dan lingkungan
B : Keadaan atau praktek yang berpotensi mengakibatkan cedera atau penyakit serius ( cacat permanen ) atau kerusakan barang dan lingkungan
yang cukup menganggu, namun lebih ringan dari kategori yang ada dalam kelas A
: Tidak Kondisi tidak Baik / Aman tidak sesuai dengan Standar dan Prosedur
C : Keadaan yang berpotensi mengakibatkan cedera ringan/penyakit biasa atau berhubungan dengan kerusakan barang/lingkungan tdk menganggu