Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS UGD

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH AMINO GONDOHUTOMO


SEMARANG

Disusun Oleh :
Donny Austine Wibisono 22010111200111

Residen Pendamping : Dosen Penguji :

dr. Fajar dr. Sri Woroasih, Sp.KJ

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013

1
I. DATA PRIBADI
IDENTITAS
A.Identitas Penderita

Nama : Nn. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 41 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku/Warga Negara : Jawa/Indonesia
Alamat : Margosari RT 002/ RW 002 Gubug Grobogan
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Tanggal Pemeriksaan : 11 Februari 2013
Tanggal Masuk RSJ : 11 Februari 2013
No. CM : 088277
Diperiksa oleh : Coass Donny Austine Wibisono

2
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Alloanamnesis tanggal 11 Februari 2013 jam 09.00 dari :

Nama Ny. T

Alamat Margosari RT 002/


RW 002 Gubug
Grobogan
Pekerjaan Wiraswasta

Pendidikan SMA

Umur 35 tahun

Agama Islam

Hubungan Adik

Lama Kenal Sejak Lahir

Sifat Perkenalan Akrab

A. Sebab Dibawa ke Rumah Sakit


- Alloanamnesis : Keluyuran
- Autoanamnesis : Tidak ada keluhan

B. Riwayat Penyakit Sekarang


± 1 bulan SMRS pasien sering bernyanyi dan menari sendiri. Suka bercerita dengan
setiap orang yang ditemui dan hiperaktif. Pasien merasa ditolak oleh banyak laki-laki yang
pasien suka, karena laki-laki tersebut berpacaran dengan teman pasien. Pasien merasa iri
dengan kakak pasien, karena kakak pasien yag pertama sudah menikah, dan kakak
perempuan pasien yang kedua sudah bertunangan. Pasein rajin beribadah, shalat lima waktu,
makan, mandi, dan berganti pakaian dilakukan secara teratur atas inisiatif sendiri, Tidak sulit
tidur. Hubungan dengan teman, keluarga, dan tetangga baik. Tidak ada gangguan komunikasi.
(GAF 70)

3
± 2 minggu SMRS pasien sering keluyuran, mengaku tidak betah dirumah dan ingin
segera memiliki pacar seperti kakak nya. Pasien sering bernyanyi dan menari sendiri. Pasien
jadi lebih banyak berbicara saat berkomunikasi, terlihat ceria, namun bila mengingat tidak
lulus SMP pasien sedih dan merasa bodoh, dan merasa tidak percaya diri. Pasien merasa
bersalah dan tidak berguna, dan menjadi kehilangan minat dan kegembiraan. Pasien sulit
tidur. Shalat sering ditinggalkan, makan mandi dan berganti pakaian dilakukan secara teratur
atas inisiatif sendiri. Hubungan dengan teman, keluarga dan tetangga menjadi renggang.
(GAF 50)

C. Riwayat Sebelumnya
1. Riwayat Psikiatrik
Pasien pernah dirawat inap di RSJ Aminogondo Hutomo pada bulan Juli 2011 dengan
keluhan mengamuk. Pasien sering memukul orang desekitarnya, mudah tersinggung dan
menjadi pemarah. Pasien sering berdiam diri, dan menangis terutama bila teringat tidak lulus
SMP. Pasien sulit tidur, namun ADL masih bisa dikerjakan sendiri. Pasien pernah mencoba
bunuh diri pada bulan Juni 2011. Riwayat terapi Risperidone, tablet merah, tablet kuning,
kontrol rutin di RSUD Batang (1/2 – 1 bulan sekali)
2. Riwayat penyakit medis umum
Riwayat kejang demam (-),
Riwayat epilepsi (-),
Riwayat trauma kepala(-),
Riwayat hipertensi(-),
Riwayat diabetes mellitus(-),
Riwayat nyeri ulu hati / sakit maag (-),
Riwayat nyeri dada/sakit jantung(-),
Riwayat pingsan/kehilangan kesadaran (-)
3. Penggunaan Obat-obatan dan NAPZA
Pasien menyangkal pernah minum alkohol dan menggunakan NAPZA

4
SCORE GAF

D. Riwayat Pramorbid
1. Masa Prenatal dan Perinatal
Pasien dilahirkan dengan bantuan bidan di Puskesmas, 9 bulan, berat lahir 2900
gram, langsung menangis. Pasien tak memiliki masalah kelainan bawaan. Selama
hamil tidak ada riwayat sakit. Pasien merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara. Pasien
merupakan anak yang diharapkan dan direncanakan. Sejak lahir pasien diberikan
ASI, namun dibarengi dengan makanan tambahan seperti pisang ulek sebelum usia
6 bulan. Setelah usia 6 bulan pasien mulai diberikan nasi tim, tahu, tempe, dan telur
rebus. Pasien tidak pernah terbentur di kepala semasa bayi. Pasien juga tak pernah
sakit demam tinggi atau demam berkepanjangan selama bayi.

2. Masa Kanak Awal (Sampai usia 3 Tahun)


Pasien diasuh oleh kedua orang tuanya. Pasien pada masa kanak awal tidak
mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Pasien mulai
merangkak usia 6 bulan, mulai berdiri usia 12 bulan, dan mulai berjalan usia 13
bulan. Pada usia 2 tahun pasien sudah mampu berbicara secara lancar dan
melakukan toilet training. Pasien aktif bermain dengan teman-temannya. Pasien
juga berinteraksi dengan cukup baik dengan orang tuanya. Orang tua tidak
mendidik dengan kekerasan.

5
3. Masa anak-anak pertengahan (3 – 7 Tahun)
Pasien mengalami pertumbuhan dan perkembangan seperti anak-anak seusianya,
pasien dapat bermain bersama dengan anak lainnya dan berbagi mainan dengan
teman sebayanya. Hubungan dengan orang tua dan kakak serta adik pasien baik.
Pasien tidak cemburu dengan adiknya. Pasien masuk SD umur 6 tahun. Pasien
memiliki teman laki-laki dan perempuan. Orang tua tidak mendidik dengan
kekerasan.

2. Masa anak akhir dan remaja (7 – 11 tahun)


Pasien termasuk orang yang mudah bergaul, memiliki banyak teman di sekolah dan
tetangga. Prestasi di sekolah biasa-biasa saja, tidak pernah tinggal kelas, lulus
dengan nilai rata-rata. Pasien merupakan anak yang aktif dan periang, baik di
sekolah maupun di lingkungan rumahnya.

2. Masa remaja (12 – 18 tahun )


Setelah lulus SD, pasien melanjutkan sekolah setingkat SMP di madrasah. Tidak
lulus SMP. Lalu mengambil kejar paket B setara SMP dan lulus. Riwayat minum
alkohol dan konsumsi obat obatan terlarang saat remaja disangkal.

2. Masa Dewasa
a. Riwayat Pendidikan
Pasien tidak menempuh pendidikan TK. Pasien masuk SD usia 6 tahun.
Prestasi biasa-biasa saja, lulus dengan nilai rata-rata.
b. Riwayat Keagamaan
Pasien beragama Islam dan beribadah sholat 5 waktu. Pasien rajin mengaji.
c. Riwayat Perkawinan
Pasien belum pernah menikah. Riwayat pacaran sering patah hati. Pasien
menyukai lawan jenis sejak lulus SD.
d. Riwayat Kemiliteran :
Pasien belum pernah melihat atau terlibat dalam suatu peperangan maupun
mengikuti kegiatan militer.
e. Riwayat Pelanggaran Hukum

6
Pasien tidak pernah terlibat masalah pelanggaran hukum.
f. Riwayat Sosial
Pasien memiliki hubungan baik dengan keluarga, teman-teman dan tetangga.
Namun, pasien tidak suka mengikuti kegiatan organisasi. Pasien tidak terlibat
dalam kegiatan di mesjid. Pasien lebih suka bepergian dengan teman –
temannya.
g. Riwayat Hidup Sekarang
Pasien tinggal di satu rumah bersama anggota keluarga yang lain yaitu orang
tuanya beserta seorang kakak perempuan serta adik laki-laki. Biaya hidup
pasien ditanggung oleh ayahnya. Ayah dan ibu bekerja sebagai petani. Kakak
perempuan pasien sudah bekerja sebagai buruh konveksi. Penghasilan total
keluarga tersebut per bulan 1.500.000,00, harus menanggung istri dan 3 orang
anaknya. Biaya pengobatan ditanggung Jamkesmas. Kesan : sosial ekonomi
kurang.
2. Riwayat Psikoseksual
- Pasien tidak ada riwayat penyimpangan atau penyiksaan atau pelecehan
seksual dari masa kanak-kanak sampai dewasa.
- Pasien berpakaian sesuai dengan jenis kelaminnya.
2. Riwayat keluarga
Pasien adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Tidak ada anggota keluarga
yang mengalami gangguan jiwa.

7
Silsilah keluarga

Keterangan:

: perempuan : meniggal
: laki – laki : pasien dengan gangguan jiwa

III. STATUS MENTAL


Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 5 Februari 2013 pukul 09.00 di bangsal 1,
bangsal Arimbi RSJD Amino Gondohutomo Semarang.
Deskripsi Umum
1. Penampilan : seorang perempuan usia 22 tahun, tampak sesuai dengan
umurnya. Kulit kuning langsat. Mengenakan jilbab. Berperawakan sedang. Pada
saat pemeriksaan pasien tampak kebersihan dan kerapihan cukup.
2. Perilaku dan aktivitas psikomotor :
Tingkah laku: hiperaktif
Hiperaktif (-)
Hipoaktif (-) Streotipi (-)
Normoaktif (-) Manineren (-)
Stupor (-) Grimaseren (-)
Gelisah (-) Ambivalensi (-)
Berkoordinasi (-) Befehls automatism (-)
Tidak berkoordiansi (-) Gerakan automatism (-)
Agresif (-) Gerakan autochlon (-)
Negativisme aktif (-) Gerakan impulsive (-)
Perseverasi (-) Gerakan kompulsif (-)
Verbigerasi (-) Kleptomania (-)

8
Echolalia (-) Pyromania (-)
Echopraxia (-) Poriomania (-)

Sikap: kooperatif
Indifferent (-) Curiga (-)
Apatis (-) Berubah-ubah (-)
Kooperatif (+) Tegang (-)
Negativisme pasif (-) Pasif (-)
Dependent (-) Aktif (-)
Infantile (-) Katalepsi (-)
Rigid (-) Bermusuhan (-)

3. Sikap tehadap pemeriksa : kooperatif


Kontak psikis : ada, wajar dan dapat dipertahankan.

4. Mood dan Afek


a. Mood: Hyperthymi
Euforia (-) Anhedonia (-)
Eksaltasi (-) Poikolotimia (-)
Ekstase (-) Irritable (-)
Manik (+)
Labil (-)
Euthymi (-) Cemas (-)
Disforik (-) Panik (-)
Berkabung (-) Ambivalensi (-)
Depresi (-) Aleksitimia (-)
Ekspansif (-) Elevated (-)
b. Afek: tidak serasi
Serasi (-) Datar (-)
Tidak serasi (+) Tumpul (-)
Terbatas (-) Labil (-)

B. Pembicaraan
Kuantitas berlebihan, kualitas cukup, penderita menjawab semua pertanyaan
pemeriksa, intonasi cukup, volume suara jelas, artikulasi jelas.

C. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
Halusinasi visual (-)
Halusinasi taktil (-)
Halusinasi akustik (-)
Halusinasi haptik (-)
Halusinasi olfaktorik (-)
Halusinasi kinestetik (-)

9
Halusinasi gustatorik (-)
Halusinasi autoskopi (-)

2. Ilusi
Ilusi visual (-) Ilusi gustatorik (-)
Ilusi akustik (-) Ilusi taktil (-)
Ilusi olfaktorik (-)

B. Pikiran
1. Bentuk pikir : realistik
2. Arus pikir
Flight of ideas (+) Retardasi (-)
Asosiasi longgar (-) Asosiasi bunyi (-)
Inkoherensi (-) Asosiasi pengertian (-)
Tangensial (-) Blocking (-)
Sirkumstansiality (-) Preserverasi (-)
Neologisme (-) Verbigerasi (-)
Jawaban irrelevant (-) Lancar (-)
3. Isi pikiran:

Waham kebesaran (-)


Erotomania (-)
Waham hipokondri (-)
Waham berdosa (-)
Waham magic mistic (-)
Waham kejar (-)
Waham sistematis (-)
Waham referensi (-)
Waham cemburu (-)
Waham somatic (-)
Waham nihilistic (-)
Waham curiga (-)
Fobia (-)
Preokupasi (-)
Obsesif kompulsif (-)
Gagasan bunuh diri (-)
Kemiskinan isi pikir (-)
Thought echo (-)
Thought insertion (-)
Thought withdrawal (-)
Thought broadcasting (-)
Delusion of reference (-)
Delusion of control (-)
Delusion of influense (-)

10
Delusion of passivity (-)
Delusion of perception (-)
Over valued idea (-)

B. Sensorium dan Kognitif


1. Kesadaran : jernih
2. Orientasi
Tempat : baik
Waktu : baik
Personal : baik
Situasional : baik
3. Daya ingat
Segera : baik
Jangka pendek : baik
Jangka sedang : baik
Jangka panjang : baik
4. Konsentrasi : baik
5. Perhatian : baik
6. Kemampuan baca dan tulis : cukup
7. Kemampuan visuospasial : cukup
8. Pikiran abstrak : cukup

B. Pengendalian Impuls : cukup


C. Tilikan
1. Penyangkalan penyakit sama sekali.
2. Agak menyadari bahwa dirinya sakit dan membutuhkan bantuan tapi dalam
waktu bersamaan menyangkal penyakitnya.
3. Sadar bahwa merasa sakit tapi melampiaskan pada orang lain, pada faktor
eksternal dan organik.
4. Sadar bahwa penyakitnya disebabkan oleh sesuatu yang tidak diketahui pada diri
pasien.
5. Tilikan intelektual : menerima bahwa pasien sakit dan bahwa gejala atau
kegagalan dalam penyesuaian sosial disebabkan oleh perasaan irrasional atau
gangguan tertentu dalam diri pasien sendiri tanpa menerapkan pengetahuan
tersebut untuk pengalaman masa depan.
6. Tilikan emosional sesungguhnya: kesadaran emosional tentang motif dan
perasaan didalam diri pasien dan orang yang dapat menyebabkan perubahan
dalam perilaku.

11
B. Pertimbangan : cukup
C. Taraf Dapat Dipercaya : dapat dipercaya

IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT


A. Status Internus
Keadaan umum : baik
Berat / Tinggi badan : 58 kg / 163 cm
Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 110 / 80 mmHg
Nadi : 88 kali/menit
RR : 22 kali/menit
Suhu : 36,9 ◦C
Status internum :
Kepala : Mesosefal, sklera ikterik (-/-), konjungtiva palpebra pucat(-/-)
Leher : Simetris, Pembesaran nnll (-/-)
Toraks : Cor : SI-SII reguler, suara tambahan (-), murmur (-), bising(-)
Pulmo: suara dasar vesikuler, suara tambahan (-),
Abdomen : Supel, nyeri tekan (-), bising usus (+) normal
Ekstremitas : superior inferior
Edema -/- -/-
Capilary refill <2”/<2” <2”/<2”
Nyeri sendi -/- -/-
Pembengkakan sendi -/- -/-

Status neurologis :
GCS : E4M6V5
Nervus Cranialis I-XII : dalam batas normal
Motorik:
Ekstremitas Superior Inferior
Pergerakan + N / +N +N / +N
Kekuatan 5-5-5/5-5-5 5-5-5/5-5-5
Tonus Normotonus Normotonus
Trofi Eutrofi Eutrofi

12
Lateralisasi -/- -/-
Refleks fisiologis + N / +N +N/+N
Refleks patologis -/- -/-
Sensibilitas taktil dalam batas normal
Sensibilitas nyeri dalam batas normal
Koordinasi, GAIT, dan keseimbangan
Cara berjalan : simetris
Test Romberg :-
Ataksia :-
Disdiadokokinesia :-
Rebound phenomenon :-
Dismetri :-
Gerakan – gerakan abnormal:
Tremor :-
Athetose :-
Miokloni :-
Chorea :-
Alat vegetatif
Miksi : dalam batas normal
Defekasi : dalam batas normal
Kesan : status neurologis dalam batas normal

13
C. Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi Rutin (2 Februari 2013)
Hemoglobin : 10,6 g/dL
Hematokrit : 32,6 %
Eritrosit : 3, 98 juta / mmk
Leukosit : 7,36 ribu / mmk
Trombosit : 288 ribu / mmk
MCV : 81,9 fl
MCH : 26,6 pg
MCHC : 32,5 g/dL
Kimia Klinik ( 2 Februari 2013)
Albumin : 3,96 g/dL
SGOT : 12,5 U/L
Kreatinin : 0,87 mg/dL
Urea : 15,5 mg/dL
Total Protein : 7,02 g/dL
Asam urat : 2,6 mg/dL
Kolesterol : 174 mg/dL
Trigliserida : 41 mg/dL
Glukosa sewaktu : 130,9 mg/dL
Globulin : 3,06 g/dL

14
E. Pemeriksaan Psikometri
PANSS (Positive and Negative Syndrome Scale)
Tanggal 08 Januari 2013

Tdk Min Ring Seda Aga Ber Sgt


Ada an ng k at ber
bera at
t
Simptom positif

P1 Waham 1 2 3 4 5 6 7

P2 Kekacauan proses piker 1 2 3 4 5 6 7

P3 Perilaku halusinansi 1 2 3 4 5 6 7

P4 Gaduh gelisah 1 2 3 4 5 6 7

P5 Waham kebesaran 1 2 3 4 5 6 7

P6 Waham kejar 1 2 3 4 5 6 7

P7 Permusuhan 1 2 3 4 5 6 7

Simptom Negatif

N1 Afek tumpul 1 2 3 4 5 6 7

N2 Penarikan emosional 1 2 3 4 5 6 7

N3 Kemiskinan raport 1 2 3 4 5 6 7

N4 Penarikan diri dari hubungan Sosial secara 1 2 3 4 5 6 7


pasif/apatis
N5 Kesulitan berfikir abstrak 1 2 3 4 5 6 7

N6 Kurangnya spontanitas dan arus percakapan 1 2 3 4 5 6 7

N7 Pemikiran stereotipik 1 2 3 4 5 6 7

Skala Psikopatologi Umum

G1 Kekhawatiran somatic 1 2 3 4 5 6 7

G2 Anxietas 1 2 3 4 5 6 7

G3 Rasa bersalah 1 2 3 4 5 6 7

G4 Ketegangan 1 2 3 4 5 6 7

15
G5 Mannerisme & posturing 1 2 3 4 5 6 7

G6 Depresi 1 2 3 4 5 6 7

16
G7 Retradarsi motoric 1 2 3 4 5 6 7

G8 Ketidakkooperatifan 1 2 3 4 5 6 7

G9 Isi pikiran tidak biasa 1 2 3 4 5 6 7

G10 Disorientasi 1 2 3 4 5 6 7

G11 Perhatian yang buruk 1 2 3 4 5 6 7

G12 Kurang daya nilai dan tilikan 1 2 3 4 5 6 7

G13 Gangguan dorongan kehendak 1 2 3 4 5 6 7

G14 Pengendalian impuls yang buruk 1 2 3 4 5 6 7

G15 Preokupasi 1 2 3 4 5 6 7

G16 Penghindaran sosial secara aktif 1 2 3 4 5 6 7

Jumlah 33

17
IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA (FORMULASI DIAGNOSTIK)
Berdasarkan riwayat penyakit pasien, ditemukan adanya pola perilaku dan psikologis
yang secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan gejala yang menimbulkan
suatu penderitaan (distress) maupun hendaya pada berbagai fungsi sosial, peran, penggunaan
waktu luang, dan perawatan diri sehingga dapat disimpulkan pasien ini menderita gangguan
jiwa.
Axis I :
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan didapatkan hasil:
a. Didapatkan kesamaan karakteristik dalam afek yang meningkat, disertai peningkatan
dalam jumlah dan kecepatan aktivitas fisik dan mental yang terjadi pada dua episode,
dengan adanya penyembuhan sempurna antar kedua episode. Pada pasien ini
ditemukan mood hipertimik dengan terjadi peningkatan jumlah kalimat yang
dikatakan pasien serta peningkatan frekuensi pasien dalam bernyanyi dan menari.
b. Episode berlangsung selama 1 bulan dan cukup berat hingga mengacaukan seluruh
pekerjaan dan aktivitas sosial yang biasa dilakukan, di mana pada pasien ini
keinginannya untuk memiliki pasangan membuat pasien tidak betah dirumah.
Perubahan afek juga disertai energi yang bertambah sehingga terjadi aktivitas
berlebihan, dalam hal bernyanyi dan menari, percepatan dan kebanyakan bicara,
kebutuhan tidur yang berkurang, di mana pada pasien ini seminggu mengalami sulit
tidur.
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan pasien terdiagnosis sebagai Gangguan
afektif bipolar, Episode Kini Manik tanpa gejala psikotik.
Axis II :
Dari riwayat pramorbid diketahui pasien adalah seorang yang mudah bergaul mempunyai
banyak teman, hubungan keluarga dan tetangga baik. Pasien lulus SD prestasi di sekolah
biasa saja, pasien tidak pernah melanggar norma sosial. Hasil tersebut menunjukkan tidak
ada gangguan kepribadian dan retardasi mental. Sehingga tidak ada diagnosis pada axis II

Axis III :
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak didaptkan adanya kelainan sehingga tidak ada
diagnosis pada Axis III.

18
Axis IV :
Dari anamnesis tidak didapatkan masalah dengan keluarga. Kemungkinan pasien
mengalami masalah psikososial dan lingkungan lain yang terkait dengan percintaan.

Axis V :
GAF terbaik 1 tahun terakhir 80
GAF saat masuk RSJ 50
GAF saat diperiksa 60

IV. DIAGNOSIS MULTI AXIAL


Menurut PPDGJ III
Axis I : F 31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik tanpa Gejala Psikotik
DD: F 33. 1 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Berulang
F 25.0 Skizoafektif tipe manik
Axis II : Tidak ada diagnosis
Axis III : Tidak ada diagnosis
Axis IV : masalah psikososial dan lingkungan lain.
Axis V : GAF tertinggi 1 bulan terakhir 80
GAF saat masuk RSJ 50
GAF saat diperiksa 60

V. PENATALAKSANAAN
A. Farmakoterapi :
• Rekomendasi terapi farmakologi untuk mania akut
o Lini 1 : Lithium, divalproax, olanzapine, risperidone,
quetiapine, quetiapine XR, aripiprazole, ziprasidone, lithium
atau divalproax + risperidone, lithium atau divalproax +
quetiapine, lithium atau divalproax + olanzapine, lithium atau
divalproax + aripiprazole.
o Lini 2 : carbamazepin, ECT, lithium + divalproax, asenapine,
lithium atau divalproax + asenapine, poliperidon monoterapi
o Lini 3 : haloperidone, chlorpromazine, lithium atau divalproax
+ haloperidol, lithium + carbamazepin, clozapine,
oxcarbazepine, tamoxifen

19
o Tidak direkomendasikan : gabapentin, topiramate, lamotigrine,
verapamil, tiagabine, risperidon + carbamazepin, olanzapine +
carbamazepin monoterapi

• Bentuk sediaan serta dosis anjuran obat – obat yang direkomendasikan


untuk gangguan mania akut

Nama generic Sediaan Dosis anjuran

Lithium Carbonate tab 200, 300,400, 500 250-500mg/hari


mg
haloperidol tab 0,5 mg 4,5 – 15 mg/hari
tab 1,5mg
tab 2 mg
tab 5 mg
liq 2 mg/ml
amp 5 mg/cc 5 mg (im) setiap 2
jam, maksimum
100 mg/ hari
Carbamazepine tab 200mg 400-600 mg/hari,
2-3x / hari
caplet 200 mg
valproic acid syr 250mg/5 ml 3x250 mg/hari

divalproex na tab 250 mg 3x250 mg/hari

Risperidone tab 1 – 2 – 3 mg 2-6 mg / hari

Quetiapine tab 25 – 100 – 200 mg 25 – 100 mg / hari

Olanzapine tab 5 – 10 mg 10 – 20 mg / hari

Aripiprazole tab 10 – 15 mg 10 – 15 mg / hari

Di bangsal pasien diberikan Lithium carbonat tablet 300mg/ hari, dan


amitriptilin 25mg 3x1. Lithium carbonate merupakan obat piilihan utama untuk meredakan
sindrom mania akut. Efek anti mania dari Lithium disebabkan kemampuannya mengurangi

20
“dopamin receptor supersensitiviy” dengan meningkatkan ”colinergic-muscarinic activity”
dan menghambat ”cyclic AMP”

A. Psikoterapi
a. Terapi Kelompok :
Diadakan kegiatan dimana tiap 2 hari sekali setiap ± jam 10 pagi,
pasien diajak mengobrol atau berbincang-bincang dan permainan
kelompok, olahraga bersama dengan perawat atau dengan pasien lain
sehingga solusi-solusi cara menghilangkan keluhan, gejala atau penyakit
pasien dapat ditemukan.
b. Terapi Keluarga :
Seminggu sekali (biasanya tiap hari Sabtu), pasien dikumpulkan
bersama keluarganya, psikiater, psikolog, perawat sehingga bisa dilakukan
sharing tentang solusi dari penyakit, gejala atau keluhan pasien. Memberi
pengertian kepada keluarga tentang penyakit pasien yang memerlukan
dukungan dan pengawasan minum obat.
c. Terapi Supportif :
Yang diinginkan oleh pasien setelah keluar dari RSJ adalah menjadi
penyanyi terkenal sehingga dapat diinformasikan kepada keluarga agar
keluarga mendukung keinginan penyanyi.
d. Terapi Okupasional :
Apabila kondisi pasien sudah membaik, mulai direncanakan untuk dapat
mengikuti program rehabilitasi sesuai dengan kegemaran dan keahlian
pasien.

21
IV. PROGNOSIS

Prognosis arah baik Prognosis arah buruk

1. Onset lambat √ 1. Onset usia muda √


2. Onset akut √ 2. Onset tidak jelas
3. Faktor pencetus jelas 3. Tidak ada faktor pencetus √
4. Gejala gangguan mood (terutama √ 4. riwayat seksual, sosial, premorbid buruk
gangguan depresi) 5. Perilaku menarik diri, autistik
5. Riwayat seksual, sosial, premorbid baik √ 6. Tidak menikah, bercerai, atau janda / √
6. Menikah duda
7. Sistem pendukung yang baik √ 7. Riwayat keluarga skizofrenia
8. Riwayat keluarga gangguan mood 8. Sistem pendukung yang buruk
9. Gejala positif √ 9. Gejala negatif
10. Tanda dan gejala neurologis
11. Riwayat trauma perinatal
12. Tidak ada remisi dalam 3 tahun
13. Banyak relaps
14. Riwayat penyerangan

V.

Dubia ad bonam : karena faktor-faktor prognosis ke arah baik lebih banyak, yakni pada
pasien ini, ditemukan onset lambat, onset akut, riwayat sosial, seksual, dan pekerjaan
pramorbid baik, gejala gangguan mood, sistem pendukung yang baik.
VIII. SARAN-SARAN
1. Keluarga Pasien:
• Mengedukasi keluarga agar menjenguk pasien selama dirawat.
• Memberi tahu keluarga agar tetap member dukunganterhadap pasien.
• Memberi tahu keluarga agar rajin membawa pasien untuk kontrol di poli jiwa.
• Memberi tahu keluarga tentang efek samping dari obat yang diberikan.
2. Pasien :
Mengedukasi pasien untuk rajin kontrol dan rutin minum obat.
3. Lingkungan sekitar :

22
• Mengedukasi masyarakat agar mendukung dan tidak mengucilkan pasien dan
keluarga.
• Mengedukasi masyarakat agar membantu memulangkan jika pasien kabur.
• Mengedukasi masyarakat agar turut menjaga keselamatan diri pasien.

23

Anda mungkin juga menyukai